Refreshing Anastesi Print

23
Azmi rahmatullah assiraj Pelumpuh otot, Tatalaksana Pasca Anestesi

description

Refreshing Anastesi Print

Transcript of Refreshing Anastesi Print

Page 1: Refreshing Anastesi Print

Azmi rahmatullah assiraj

Pelumpuh otot,Tatalaksana Pasca Anestesi

Page 2: Refreshing Anastesi Print

PELUMPUH OTOT

Page 3: Refreshing Anastesi Print

PENDAHULUAN• Pelumpuh otot disebut juga sebagai obat blokade

neuro-muskular

• Relaksasi otot lurik dicapai dengan:- Mendalamkan anestesia umum inhalasi- Melakukan blokade saraf regional- Memberikan pelumpuh otot

• Pendalaman anestesia beresiko depresi napas dan depresi jantung, blokade saraf terbatas penggunaannya

Page 4: Refreshing Anastesi Print
Page 5: Refreshing Anastesi Print
Page 6: Refreshing Anastesi Print

GOLONGAN

• Suksinil-kolin, dekametonium• Di dalam vena : suksinil kolin

dimetabolisir oleh kolinesterase plasma, pseudokolinesterase, menjadi suksinil monokolin.

• Obat anti kolinesterase di kontraindikasikan karena menghambat kerja pseudokolinesterase

Page 7: Refreshing Anastesi Print

Dampak Samping Suksinil

• Nyeri otot pasca pemberian dikurangi dgn pemberian pelumpuh otot non depol dengan dosis kecil sebelumnya

• Peningkatan tekanan intraokular • Peningkatan tekanan intra kranial• Peningkatan tekanan intragastrik• Peningkatan kadar kalium-plasma• Aritmia jantung• Salivasi• Alergi, anafilaktik

Page 8: Refreshing Anastesi Print

Pelumpuh Otot Non-Depolarisasi

• Pelumpuh Otot Non-Depolarisasi berikatan dengan resepto nikotinik-kolinergik, tetapi tidak menyebabkan depolarisasi, hanya menghalangi asetilkolin menempatinya asetilkolin tidak dapat bekerja

Page 9: Refreshing Anastesi Print

Berdasarkan susunan molekul, pelumpuh otot non depol dibagi atas:

a. Bensiliso-kuinolinum : d-turbokurarin, metokurin, atrakurium, doksakurium, mivakurium

b. Steroid : pankuronium, vekuronium, pipekuronium, ropakuronium, rokuronium

c. Eter-fenolik : gallamind. Nortoksiferin : alkuronium

Page 10: Refreshing Anastesi Print
Page 11: Refreshing Anastesi Print

• Berdasarkan lama kerja pelumpuh otot non depolarisasi dibagi menjadi kerja panjang, sedang, dan pendek.

• Tanda-tanda kekurangan pelumpuh otot:a. cegukanb. dinding perut kakuc. ada tahanan inflasi paru

Page 12: Refreshing Anastesi Print

PENAWAR PELUMPUH OTOT

• Penawar pelumpuh otot bekerja pada sambungan saraf-otot yang mencegah asetil kolin bekerja asetilkolin bekerja lagi

• Neostigmin, piridostigmin, edrophonium• Neostigmin : 0,04-0,08 mg/kg• Piridostigmin 0,1-0,4 mg/kg• Edrophonium 0,5-1,0 mg/kg

Page 13: Refreshing Anastesi Print

• Penawar pelumpuh otot bersifat muskarinik :hipersalivasikeringatanbradikardiakejang bronkushipermotilitas ususpandangan kabur

• Pemberiannya harus di sertai dengan obat vagolitik (artropin) 0,01-0,02 mg/kg

Page 14: Refreshing Anastesi Print

TATALAKSANA PASCA ANASTESI

Page 15: Refreshing Anastesi Print

• Pulih dari anastesia / analgesia regional kamar pulih/ perawatan pasca anastesi (RR)

• Idealnya bangun dari anastesia secara bertahap, tanpa keluhan

• Kenyataannya gangguan napas, kardiovaskuler, gelisah, kesakitan, mual-muntah, menggigil, & kadang-kadang perdarahan

• Pengawasan ketat di UPPA : tensimeter, oksimeter, EKG, peralatan RJP, & obat

• Personil di UPPA sebaiknya sudah terlatih dalam penanganan pasien gawat

Page 16: Refreshing Anastesi Print

Gangguan Pernapasan

• Obstruksi napas (parsial/total)- Bila pasien masih dalam anastesi dan lidah menutup faring manuver tripel, pasang jalan napas mulut-faring, hidung-faring & O2 100%/ pasang sungkup laring (kalau tidak menolong)- Kejang laring/ edema laring O2 100%, bersihkan jalan napas, berikan preparat kortikosteroid/ pelumpuh otot

Page 17: Refreshing Anastesi Print

Gangguan Kardiovaskuler

• Hipertensi klonidin (catapres)/nitroprusid 0,5-1 µg/kg/menit

• Hipotensi O2 100%, infus kristaloid RL/ asering 300-500ml

Page 18: Refreshing Anastesi Print

Gelisah

• Penenang midazolam (dormikum) 0,05 - 1,0 mg/kgBB

Page 19: Refreshing Anastesi Print

Nyeri • Analgesi regional (pasien dewasa),

sering ditambahkan morfin 0,05 - 0,10 mg saat memasukan analgesik lokal ke ruang subaraknoid/ morfin 2-5 mg ke epiduralmembebaskan nyeri pasca bedah 10-16 jam nyeri sedang-ringan analgetik AINS (ketorolak 10-30 mg) i.v/i.m

• Opioid(petidin/fentanil jarang digunakan intradural

Page 20: Refreshing Anastesi Print

Mual Muntah

1. Dehydrobenzperidol (droperidol) 0,05-0,1 mg/kgBB mg (amp 5 mg/ml)i.m/i.v

2. Metokloropramid (primpran) 0,1 mg/kgBB i.v, supp 20mg

3. Ondansentron (zofran, narfoz)0,05-0,1 mg/kgBB i.v

4. Cyclizine 25-50 mg

Page 21: Refreshing Anastesi Print

Menggigil

• Petidin 10-20 mg i.v• Selimut hangat• Infus hangat• Lampu penghangat

Page 22: Refreshing Anastesi Print

Nilai 2 1 0

Kesadaran Sadar, orientasi baik

Dpt dibangunkan

Tdk dpt dibangunkan

Warna Merah muda tanpa O2 SaO2 > 92%

Pucat / kehitaman Perlu O2 agarSaO2 > 90%

Sianosis Dg O2, SaO2 tetap < 90%

Aktivitas 4 ekstremitas bergerak

2 ekstremitas bergerak

Tdk ada ekstremitas bergerak

Respirasi Dapat napas dalam Batuk

Napas dangkalSesak napas

Apnu/ obstruksi

Kardiovaskuler TD berubah < 20 %

Berubah 20-30 %

Berubah > 50%

Nilai Pulih dari Anestesi

Page 23: Refreshing Anastesi Print

TERIMA KASIH