refrat TB ekstraparu

download refrat TB ekstraparu

of 28

Transcript of refrat TB ekstraparu

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan referat ini tepat pada waktu yang ditetapkan. Referat TBC ekstra-pulmonal ini sedikit sebanyak dapat membantu saya mendalami mengenai penyakit ini dengan lebih mendalam. Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis sedikit mengalami hambatan tetapi dapat diatasi berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman dan dr. Andre Dirjayanto atas tunjuk ajar yang diberikan. Semoga makalah ini boleh bermanfaat dan dipergunakan sebaik-baiknya. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.

Sekian,

(Puteri Amira binti Mohd Hassan)

Page | 1

BAB I PENDAHULUAN Tuberkulosis merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang mudah tersebar dan boleh menyebabkan kematian dan kira-kira telah menginfeksi kurang lebih 20-43% populasi dunia. Setiap tahun, 3 juta penduduk seluruh dunia mati akibat TB. Di United States, 15 juta penduduk terinfeksi dengan M. tuberculosis. India, Cina dan Indonesia berkontribusi lebih dari 50% dari seluruh kasus TB yang terjadi di 22 negara, Indonesia menempati peringkat ke3 setelah India dan Cina. (WHO Report, 2007). Kebanyakan kasus TB terutama didapat pada masyarakat yang malnutrisi, tidak ada tempat tinggal dan mereka yang tinggal di rumah yang sangat padat. Berdasarkan Global Tuberculosis Control Tahun 2009 (data tahun 2007) angka prevalensi semua tipe kasus TB, insidensi semua tipa kasus TB dan Kasus baru TB Paru BTA Positif dan kematian kasus TB dapat dilihat di tabel 1.1

Kasus TB

1990 Per tahun Per 100000 Per hari penduduk

2009 Per tahun Per 1000000 Per hari penduduk 1.717 528.063 228 1.447

Insidensi semua 626.867 tipe TB Prevelensi semua tipe TB Insidensi kasus 282.090 baru TB paru BTA positif Kematian 168.956 809.592

343

443

2.218

565.614

244

1.550

154

773

236.029

102

647

92

463

21.369

39

250

Table 1: Angka prevalensi, Insidensi dan kematian, Indonesia, 1990 dan 2009

TB terutama menyerang paru-paru sebagai tempat infeksi primer. Tetapi TB juga sangat liar karena dapat menyerang organ selain paru. TB bisa menyebar di kelenjar getah bening, usus, tulang, otak dan selaputnya, laring, ginjal, rahim, bahkan payudara. Tuberkulosis bisa mengenai setiap organ pada tubuh manusia, walaupun sebagian besar tuberkulosis mengenai paru, tapi kejadian ekstra paru atau penyakit TB di luar paruPage | 2

dilaporkan mencapai 5 hingga 30 persen. Penampakan TB ekstra paru ini biasanya tidak khas, muncul perlahan dan diagnosis terkadang tidak terpikirkan dan cenderung terlambat. Ini suatu fenomena yang penting, karena akibat lambatnya diagnosis akan berakibat lambatnya pengobatan sehingga terjadi cacat atau keadaan mengancam nyawa. Upaya pengendalian TB sangat tergantung pada diagnosa yang tepat, pengobatan yang benar, dan upaya monitoring dan evaluasi terhadap pengobatan. Evaluasi pasien TB paru meliputi evaluasi klinis, bakteriologis, radiologis dan efek samping obat, serta evaluasi keteraturan berobat. Sementara penilaian hasil pengobatan TB ekstra paru dan anak anak, paling baik dinilai secara klinis.2 Organ yang sering terkena TB ekstra paru adalah: Tuberkulosis Meningitis Tuberkulosis Kelenjar Limfe Tuberkulosis Kardiovascular (perikaridum) Tuberkulosis Pleural Tuberkulosis Ginjal dan Saluran Kencing Tuberkulosis Tulang Sendi dan otot, arthritis Tuberkulosis Gastrointestinal Tuberkulosis Abses Kulit

Page | 3

BAB II ETIOLOGI Mycobacterium tuberculosis merupakan suatu basil tuberkulum yang merupakan agen penyebab TB. Ia termasuk dalam kelompok organism seperti M.africanum, M.bovis dan M.microti. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. M.tuberculosis yang berukuran panjang 1-4/m dan tebal 0,3-0,6/m. Sebagian besar dinding kuman ini terdiri atas asam lemak (lipid), kemudian peptidoglikan dan arabinomannan. Lipid ini yang membuatkan kuman lebih tahan terhadap asam sehingga disebut bakteri tahan asam (BTA) dan juga lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisis. Kuman TB cepat mati dengan sinar matahari langsung tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab. Kuman ini dapat hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin karena ia bersifat dormant. Sifat dormant inilah yang menyebabkan kuman ini dapat bangkit kembali dan menjadi penyakit tuberkulosis aktif lagi. Di dalam jaringan tubuh kuman hidup sebagai parasit intraseluler yakni dalam sitoplasma makrofag. Makrofag yang awalnya memfagositasi malah kemudian disenangin karena banyak mengandung lipid. Kuman ini juga bersifat aerob di mana dia lebih menyenangi jaringan yang tinggi oksigen. Kuman dapat disebarkan dari penderita TB BTA positif kepada orang di sekitarnya, terutama yang kontak erat. TBC merupakan penyakit yang sangat infeksius. Seorang penderita TBC dapat menularkan kepada 10 orang di sekitarnya. Menurut WHO, 1/3 penduduk dunia saat ini telah terinfeksi M.tuberculosis. Penularan selalunya adalah melalui inhalasi basil yang mengandungi droplet nuclei, khususnya yang didapat dari pasien TB paru dengan batuk berdarah atau dahak yang mengandung BTA. Pada TB kulit atau jaringan lunak penularan bisa melalui inoklusi langsung. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.1,2Page | 4

BAB III PATOGENESIS Penularan kuman M.tuberculosis ini paling sering pada paru dia mana 98% kasus infeksi TB adalah di paru. Karena ukurannya yang sangat kecil, kuman TB dapat terhirup dan mencapai alveolus apabila ukuran partikel 30g/dL, rasio LDH cairan pleura dibanding serum > 0,5 dan LDH total cairan pleura >200U. Cairan pleura mengandung dominan limfosit (sering lebih dari 75% dari semua materi seluler), sering diikuti dengan kadar glukosa yang rendah. Sayangnya, dari kharakteristik diatas tidak ada yang spesifik untuk tuberkulosis,Page | 15

keadaan lain juga menunjukkan kharakteristik yang hampir mirip seperti efusi parapnemonia, keganasan, dan penyakit rheumatoid yang menyerang pleura. Hasil pemeriksaan BTA cairan pleura jarang menunjukkan hasil positif (0-1%). Isolasi M.tuberculosis dari kultur cairan pleura hanya didapatkan pada 20-40% pasien Pleuritis TB. Hasil pemeriksaan BTA dan kultur yang negatif dari cairan pleura tidak mengekslusi kemungkinan Pleuritis TB. Biopsi pleura parietal telah menjadi tes diagnostic yang paling sensitive untuk pleuritis TB. Pemeriksaan histopatologis jaringan pleura menunjukkan peradangan granulomatosa, nekrosis kaseosa, dan BTA positif. Hasil biopsi perlu diperiksa secara PA, pewarnaan BTA dan kultur. Beberapa penelitian meneliti aktivitas ADA (adenosin deaminase) u n t u k m e n d i a g n o s i s P l e u r i t i s T B . Disebutkan bahwa kadar ADA >70 IU/L dalam cairan pleura sangat menyokong ke arah TB, sedangkan kadar