Refrat Meningitis Otogenik

16
1 Meningitis Otogenik Annisa Septrina 54061001018 Ika Dian Puspitanza 54061001024 Dicky Permana Putra 54061001093 Wan Irfan Bin Wan Mustapha 54061001105 Reffrat Pembimbing dr.Hj.Abla Ghanie, SpTHT-KL(K) Disusun oleh :

description

3

Transcript of Refrat Meningitis Otogenik

Page 1: Refrat Meningitis Otogenik

1

Meningitis Otogenik

Annisa Septrina 54061001018 Ika Dian Puspitanza 54061001024 Dicky Permana Putra 54061001093 Wan Irfan Bin Wan Mustapha 54061001105

Reffrat

Pembimbingdr.Hj.Abla Ghanie, SpTHT-KL(K)

Disusun oleh :

Page 2: Refrat Meningitis Otogenik

2

BAB I PENDAHULUAN Meningits otogenik merupakan komplikasi intrakranial

yang paling sering dari kasus-kasus otologi 600.000 kasus baru diseluruh dunia 30% berakhir

kematian dan 12.5% mengalami gangguan pendengaran berat

Di Indonesia, Herdiana dan Soeseno (1996-1999), pada penelitian di RS.Dr.Hasan Sadikin Bandung, menjumpai 11 kasus penderita meningitis otogenik dari 4160 kasus OMSK dengan usia termuda 2 tahun dan usia tertua 45 tahun.

Page 3: Refrat Meningitis Otogenik

3

Page 4: Refrat Meningitis Otogenik

4

Definisi Meningitis otogenik yaitu peradangan pada

selaput meningen di otak yang disebabkan oleh gangguan atau kelainan yang berasal dari telinga

Pada stadium akut, naiknya suhu tubuh, nyeri kepala atau adanya tanda toksisitas seperti malaise, perasaan mengantuk, somnolen atau gelisah yang menetap dapat merupakan tanda bahaya. Timbulnya nyeri kepala di daerah parietal, atau oksipital dan adanya keluhan mual, muntah proyektil, serta kenaikan suhu badan yang menetap selama terapi diberikan merupakan tanda komplikasi intrakranial

Page 5: Refrat Meningitis Otogenik

5

Etiologi Penyebab tersering yaitu streptokokkus,

pneumokokkus, atau stafilokokkus dan kuman yang jarang H. Influenza, koliform, atau piokokus.

Penampilan sekret yang dikeluarkan juga diperhatikan. Sekret yang berwarna hijau kebiruan menandakan Pseudomonas sebagai kuman penyebab, sekret yang kuning pekat sering kali disebabkan oleh Staphylococcus, dan sekret yang berbau busuk sering kali mengandung kuman anaerob

Page 6: Refrat Meningitis Otogenik

6

Faktor resiko Host Agent Environment

Page 7: Refrat Meningitis Otogenik

7

Epidemiologi

Meningitis otogenik merupakan kasus yang cukup jarang terjadi, kasus ini merupakan komplikasi ke intracranial karena kelainan di telinga tengah sebesar 0,5 % – 4 % dan dapat menyebabkan kematian 5 % – 15 %.

Page 8: Refrat Meningitis Otogenik

8

Gejala KlinisBerdasarkan stadium :1. Serosa : nyeri kepala ringan, demam ringan ,

gelisah, dan tanda positif ringan suatu rangsangan meningeal.

2. Seluler : terjadi peninggian kadar protein, dan penurunan kadar klorida dan glukosa. Nyeri kepala bertambah, muntah-muntah dan hiperiritabilitas serebral, dengan periode delirium, bingung, dan mengantuk kemudian timbul fotofobia, dan menarik diri dari stimulasi sentuhan. Demam terus meninggi mencapai 39 sampai 40 0C, bradikardi

Page 9: Refrat Meningitis Otogenik

9

Gejala Klinik3. Stadium Bakterial : ditandai dengan

ditemukannya kuman di dalam cairan atau kultur, tetapi juga dengan menurunnya kadar glukoa cairan spinal yang kadang-kadang sampai nol, akibat digunakan oleh bakteri, akan terjadi hiperiritabilitas akan berlanjut menjadi somnolen dan koma. Opistotonus sering kali terjadi pada stadium lanjut ini, terutama pada anak-anak.

Page 10: Refrat Meningitis Otogenik

10

PatogenesisInfeksi telinga

Otitis Media Akut dan Kronik

Infeksi sekunder

Komplikasi intrakranial

Meningitis (komplikasi tersering)

Page 11: Refrat Meningitis Otogenik

11

PatogenesisStreptococcus pneumonia

Komponen dinding sel bakteri, kapsul polisakarida, lipopolisakarida, lapisan luar protein

Invasi dan virulensi kuman

Cairan serebrospinalis

Produksi sitokin inflamasi

Blood Brain Barrier (sawar darah otak)

Meningitis

Page 12: Refrat Meningitis Otogenik

12

DIAGNOSIS Menegakkan diagnosis meningitis otogenik

berdasarkan gejala klinis, laboratorium rutin, lumbal punksi, foto mastoid dan pemeriksaan Head CT-scan.

a. Anamnesis dan pemeriksaan fisik:

i. adanya penyakit telinga tengah yang mendasarinya, seperti otitis media dan mastoiditis.

ii. adanya tanda-tanda dan gejala meningitis, seperti demam, kaku kuduk dan kesadaran menurun.

b. Laboratorium rutin: Adanya peningkatan dari lekosit dan LED [laju

endapan darah] yang menunjukkan proses infeksi akut “shift to the left”

 

Page 13: Refrat Meningitis Otogenik

13

c. Lumbal Punksi: Untuk membedakan meningitis bakterial, viral

dan jamur.d. Foto Mastoid Dapat dilihat gambaran opacity dengan

pembentukan pus, hilangnya selulae mastoid, kolesteatoma, dan kadang-kadang gambaran abscess.

e. Head CT-scan Adanya gambaran mastoiditis dan cerebral

edema, hidrosefalus, abscess serebral, subdural empyema, dan lain-lain.

Page 14: Refrat Meningitis Otogenik

14

PENATALAKSANAAN TERAPI KONSERVATIF/MEDIKAL

1. Antibiotika. Diberikan berdasarkan hasil kultur, tetapi dapat diberikan antibiotik yang menembus sawar otak terlebih dahulu.

2. Kortikosteroid (mengurangi edema dan TIK) dengan deksamethason 0,15mg/kgBB/x tiap 6 jam selama 4 hari, 20 menit sebelum pemberian antibiotika.

TERAPI OPERATIF

Page 15: Refrat Meningitis Otogenik

15

PROGNOSIS

Quo ad vitam: dubia ad bonam Quo ad functionam: dubia ad malam

Page 16: Refrat Meningitis Otogenik

16

KOMPLIKASI Komplikasi dapat terjadi sebagai akibat

pengobatan yang tidak sempurna atau pengobatan yang terlambat.

Komplikasi yang sering terjadi akibat meningitis otogenik adalah efusi subdural, empiema subdural, ventrikulitis, abses serebri, gejala sisa neurologis berupa paresis sampai deserebrasi, epilepsi maupun meningitis yang berulang.

Pada anak-anak dapat mengakibatkan epilepsi, retardasi mental dan hidrosefalus akibat sumbatan pada saluran CSF ataupun produksi CSF yang berlebihan. Selain itu juga bisa terjadi deafness.