Refrat Gizi CKD
description
Transcript of Refrat Gizi CKD
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 1/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam,
mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada umumnya berakhir dengan
gagal ginjal. Selanjutnya, gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan
penurunan fungsi ginjal ireversibel, pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal
yang tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal.
Fungsi utama ginjal adalah memelihara keseimbangan homeostatik cairan, elektrolit, dan
bahanbahan organik dalam tubuh. !al ini terjadi melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi.
"isamping itu, ginjal mempunyai fungsi endokrin penting. Saat organ ginjal terganggu, ia tak
lagi menjalani fungsinya dengan baik. Penyakit ginjal menyebabkan terjadinya gangguan
pembuangan kelebihan #at gi#i yang diperoleh dari makanan. $engingat fungsi ginjal telah
terganggu, penatalaksanaan nutrisi difokuskan pada pengaturan dan pengendalian asupan energi,
protein, cairan dan elektrolit.
!al hal yang berkaitan dengan penyakit ginjal kronik, khususnya mengenai
penatalaksanaan nutrisi, akan dijelaskan lebih lanjut pada bab selanjutnya dalam referat ini yang
kiranya dapat memberikan informasi bagi pembaca.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi 1
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 2/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Definisi
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam,
mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada umumnya berakhir dengan
gagal ginjal. Selanjutnya, gagal ginjal adalah suatu keadaaan klinis yang ditandai dengan
penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, pada suatu derajat yang memerlukan terapi ginjal yang
tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal. %remia adalah suatu sindrom klinik dan
laboratorik yang terjadi pada semua organ, akibat penurunan fungsi ginjal pada penyakit ginjal
kronik. &'(
Kriteria Penyakit Ginjal Kronik &'(
'. Kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari ) bulan, berupa kelainan struktural atau
fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus & *FG ( dengan
manifestasi +
a. Kelainan patologis b. erdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi darah atau
urin, atau kelainan dalam tes pencitraan.-. *aju filtrasi glomerulus &*FG( kurang dari / ml0mnt0',1) m2 selama ) bulan, dengan
atau tanpa kerusakan ginjal.
II. !. Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi 2
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 3/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
Klasifikasi penyakit ginjal kronik didasarkan atas - hal yaitu atas dasar derajat & stage( penyakit
dan atas dasar diagnosis etiologi. Klasifikasi atas dasar derajat penyakit, dibuat atas dasar *FG
yang dihitung dengan menggunakan rumus KockcroftGault sebagai berikut + &'(
*FG &ml0mnt0',1)m-( 3 &'4/ umur( 5 berat badan 6 (
1- 5 kreatinin plasma &mg0dl(
6( pada perempuan dikalikan /,78
Ta"el Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik Atas Dasar Derajat Penyakit &'(
Derajat Penjelasan L#G$%l&%n&1'()%!*
' Kerusakan ginjal dengan *FG normal atau 9 : ;/
- Kerusakan ginjal dengan *FG < ringan / 7;
) Kerusakan ginjal dengan *FG <sedang )/ = 8;
4 Kerusakan ginjal dengan *FG < berat '8 -;
8 Gagal ginjal > '8 atau dialisis
Ta"el Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik Atas Dasar Dia+nosis Etiolo+i &'(
Jenis Penyakit Ti,e -ayor $onto/*
Penyakit ginjal diabetes "iabetes tipe ' dan -
Penyakit ginjal non diabetes Penyakit glomerular &penyakit autoimun,
infeksi sistemik, obat, neoplasia(
Penyakit vaskular &penyakit pembuluh darah
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi !
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 4/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
besar, hipertensi, mikroangiopati(
Penyakit tubulointerstitial &pielonefritis kronik,
batu, obstruksi, keracunan obat(
Penyakit kistik &penyakit polikistik(
Penyakit pada transplantasi ?ejeksi kronik
Keracunan obat &siklosporin0takrolimus(
Penyakit recurrent &glomerular(
Transplant glomerulopathy
II. ). Patofisiolo+i Penyakit Ginjal Kronik
Patofisiologi penyakit ginjal kronik pada a@alnya tergantung pada penyakit yang
mendasarinya, tapi dalam perkembangan selanjutnya proses yang terjadi kurang lebih sama.
Pengurangan massa ginjal mengakibatkan hipertrofi struktural dan fungsional nefron yang masih
tersisa sebagai upaya kompensasi, yang diperantarai oleh molekul vasoaktif seperti sitokin dan
growth factor . !al ini mengakibatkan terjadinya hiperfiltrasi yang diikuti oleh peningkatan
tekanan kapiler dan aliran darah glomerolus. Proses adaptasi ini berlangsung singkat, akhirnya
diikuti oleh proses maladaptasi berupa sklerosis nefron yang masih tersisa. Proses ini akhirnya
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi "
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 5/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
diikuti dengan penurunan fungsi nefron yang progresif, @alaupun penyakit dasarnya sudah tidak
aktif lagi. Adanya peningkatan aktifitas aksis renninangiotensinaldosteron intrarenal, ikut
memberikan kontribusi terhadap terjadinya hiperfiltrasi, sklerosis dan progresifitas tersebut.
Aktivasi jangka panjang aksis renninangiotensinaldosteron, sebagian diperantarai oleh growth
factor seperti transforming growth factor B &GFB(. Ceberapa hal yang juga dianggap berperan
terhadap terjadinya progresifitas penyakit ginjal kronik adalah albuminuria, hipertensi,
hiperglikemia, dislipidemia. erdapat variabilitas interindividual untuk terjadinya sklerosis dan
fibrosis glomerulus maupun tubulointerstitial.
Pada stadium paling dini penyakit ginjal kronik, terjadi kehilangan daya cadang ginjal
&renal reserve(, pada keadaan dimana basal *FG masih normal atau meningkat. Kemudian secara
perlahan tapi pasti akan terjadi penurunan fungsi nefron yang progresif, yang ditandai dengan
peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. Sampai pada *FG sebesar / D, pasien masih
belum merasakan keluhan, tapi sudah terjadi peningkatan kadar urea dan kreatinin serum.
Sampai pada *FG sebesar )/ D, mulai terjadi keluhan pada pasien seperti nokturia, badan
lemah, mual, nafsu makan berkurang dan penurunan berat badan. Sampai pada *FG diba@ah
)/D, pasien memperlihatkan gejala dan tanda uremia yang nyata seperti anemia, peningkatan
tekanan darah, gangguan metabolism fosfor dan kalsium, pruritus, mual, muntah dan lain
sebagainya. Pasien juga mudah terkena infeksi seperti infeksi saluran kemih, infeksi saluran
nafas, maupun infeksi saluran cerna. Euga akan terjadi gangguan keseimbangan air seperti
hipo0hipervolemia, gangguan keseimbangan elektrolit antara lain natrium dan kalium. Pada *FG
diba@ah '8 D akan terjadi gejala dan komplikasi yang lebih serius dan pasien sudah
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi #
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 6/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
memerlukan terapi pengganti ginjal antara lain dialisis atau transplantasi ginjal. Pada keadaan ini
pasien dikatakan sampai pada stadium gagal ginjal. &'(
Ga%"ar Pato+enesis Per"0r0kan #0n+si Ginjal ,aa Penyakit Ginjal Kronis &'(
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi 6
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
Nefro,ati
Berk0ran+nya
j0%la/ nefron
An+iotensin II Ke"o2oran ,rotein
le3at +lo%er0l0s
Ko%,ensasi /i,erfiltrasi
an /i,ertrofi
Hi,ertensi siste%ik
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 7/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
II. 4. Etiolo+i Penyakit Ginjal Kronik
Penyebab utama penyakit ginjal kronik terdiri dari + &'(
'. "iabetes mellitus tipe ' dan tipe -
-. !ipertensi dan penyakit pembuluh darah besar
). Glomerulonefritis4. Nefritis interstitialis
8. Kista dan penyakit ba@aan lain
. Penyakit sistemik
1. Neoplasma
Penyebab gagal ginjal yang menjalani hemodialisis + &'(
'. Glomerulonefritis
-. "iabetes mellitus
). bstruksi dan infeksi4. !ipertensi
II. 5. Penekatan Dia+nostik Penyakit Ginjal Kronik
II. 5. 1. Ga%"aran Klinis Penyakit Ginjal Kronik
Gambaran klinis pasien ginjal kronik meliputi + &'(
a. Sesuai dengan penyakit yang mendasari seperti diabetes melitusm infeksi traktus
urinasriusm batu traktus urinarius, hipertensi, hiperurikemi , S*
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi 7
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
Glo%er0losklerosis
6 Eks,resi growth mediators &
infla%asi fi"rosis
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 8/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
b. Sindrom uremia, yang terdiri dari lemah, letargi, anoireksia, mual muntah, nokturia,
kelebihan volume cairan, neuropati periferm pruritus, uremic frost, perikdarditis kejang
kejang sampai koma
c. Gejala komplikasi antara lain, hipertensi, anemia, osteodistrofi renal, payah jantung,
asidosis metabolik, gangguan keseimbangn ekektrolit &Na,K, Hl(
II. 5. !. Ga%"aran La"oratoris Penyakit Ginjal Kronik
Gambaran laboratorium penyakit ginjal kronik meliputi + &'(
a. Sesuai penyakit yang emndasarinya b. Penurtunan fungsi ginjal berupa peningkatan kadar ureum dan kreatinin serum dan
penurunan *FG yang dihitung menggunakan kockroft =gault. Kadar kreatinin serum saja
tidak bisa dipergunakan untuk memperkirakan fungsi ginjal
c. Kelainan biokimia@i darah meliputin penurunan kadar !b, peningktan kadar asam urat,
hiper0hipokalemia, hiponatremia, hipo0hiperkloremia, hiperfosfatemia, hipokalsemia,
asidosis metabolik
d. Kelainan urinalisis meliputi, proteinuria, hematuira, leukosuria, cast, isostenuria
II. 5. ). Ga%"aran 7aiolo+is Penyakit Ginjal Kronik
Pemeriksaan radiologis Penyakit Ginjal Kronik meliputi+ &'(
a. Foto polos abdomen, bisa tampak radioopak b. Pielografi intravena, jarang dikerjakan karena kontras tidak bisa mele@ati filter
glomerulus, disamping kekha@atiran terjadinya pengaruh toksik oleh kontras terhadap
ginjal yangn sudah mengalami kerusakan
c. Pielografi antegrad atau retrograd dilakukan sesuai dengan indikasi
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi $
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 9/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
d. %SG Ginjal, bisa memperlihatkan ukuran ginjal yang mengecil, kotteks yang menipis,
adanya hidronefrosis, atau batu ginjal, kista, massa, kalsifikasi
e. Pemeriksaan Pemindaian Ginjal atau renografi dilakukan bila ada indikasi.
II. 5. 4. Bio,si an Pe%eriksaan Histo,atolo+i Ginjal
Ciopsi dan pemeriksaan histopatologi ginjal dilakukan pada pasien dengan ukuran ginjal
yang masih mendekati normal, dimana diagnosis secara noninvasif tidak bisa ditegakkan.
Pemeriksaan histopatologi ini bertujuan untuk mengetahui etiologi, menetapkan terapi,
prognosis, dan mengevaluasi hasil terapi yang telah diberikan. Ciopsy ginjal kontraindikasi
dilakukan pada keadaan dimana ukuran ginjal yang sudah mengecil & contracted kidney, ginjal
polikistik, hipertensi yang tidak terkendali, infeksi perinefrik, gangguan pembekuan darah, gagal
nafas dan obesitas(. &'(
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi %
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 10/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
II. 8. Penatalaksanaan Penyakit Ginjal Kronik
Ta"el Peren2anaan Tatalaksana Penyakit Ginjal Kronik Ses0ai en+an Derajatnya &'(
"erajat *FG &ml0mnt0',1) m-( ?encana tatalaksana
' : ;/ erapi penyakit dasar, kondisi kormorbid, evaluasi
pemburukan fungsi ginjal, memperkecil risiko
kardiovaskuler
- / = 7; $enghambat perburukan fungi ginjal
) )/ = 8; valuasi dan terapi komplikasi
4 '8 = -; Persiapan untuk terapi pengganti ginjal
8 > '8 erapi pengganti ginjal
Tera,i S,esifik Ter/aa, Penyakit Dasarnya
Iaktu yang paling tepat untuk terapi penyakit dasarnya adalah sebelum terjadinya *FG,
sehingga pemburukan fungsi ginjal tidak terjadi. Pada ukuran ginjal yang masih normal secara
ultrasonografi, biopsi dan pemerikssaan histopatologi ginjal dapat menentukan indikasi yang
tepat terhadap terapi spesifik. Sebaliknya, bila *FG sudah menurun sampai -/ = )/ D dari
normal, terapi terhadap penyakit dasar sudah tidak banyak bermanfaat.
Pen2e+a/an an Tera,i Ter/aa, Konisi Ko%or"i
Penting sekali untuk mengikuti dan mencatat kecepatan penurunan *FG pada pasien
penyakit ginjal kronik. !al ini untuk mengetahui kondisi komorbid yang dapat memperburuk
keadaan pasien. Faktorfaktor komorbidnya antara lain, gangguan keseimbangan cairan,
hipertensi yang tidak terkontrol, infeksi traktus urinarius, obstruksi traktus urinarius, obatobat
nefrotoksik, bahan radiokontras atau peningkatan aktivitas penyakit dasarnya.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi 1
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 11/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
-en+/a%"at Per"0r0kan #0n+si Ginjal
Faktor utama penyebab perburukan fungsi ginjal adalah terjadinya hiperfiltrasi
glomerulus. "ua cara penting untuk mengurangi hiperfiltrasi glomerulus ini adalah pembatasan
asupan protein. Pembatasan asupan protein mulain dilakukan pada *FG J / ml0menit,
sedangkan di atas nilai tersebut, pembatasan asupan protein tidak selalu dianjurkan. Protein
diberikan /,/,7 g0kgCC0hari, yang /,)8/,8/ gr di antaranya merupakan nilai protein tinggi.
Eumlah kalori yang diberikan sebesar )/)8 kkal0kgCC0hari, dibutuhkan pemantauan yang
teratur terhadap status nutrisi pasien. Cila terjadi malnutrisi, jumlah asupan kalori dan protein
dapat ditingkatkan. Cerbeda dengan lemak dan karbohidrat, kelebihan protein tidak disimpan
dalam tubuh tetapi dipecah menjadi urea dan substansi nitrogen lain, yang terutama di
ekskresikan melalui ginjal. Selain itu, makanan tinggi protein yang mengandung ion hidrogen,
fosfat, sulfat, dan ion anorganik lain juga di ekskresikan melalui ginjal. leh karena itu,
pemberian diet tinggi protein pada pasien penyakit ginjal kronik akan mengakibatkan
penimbunan substansi nitrogen dan ion anorganik lain, dan mengakibatkan gangguan klinis dan
metabolik yang disebut uremia. "engan demikian, pembatasan asupan protein akan
mengakibatkan berkurangnya sindrom uremik.
$asalah penting lain adalah asupan protein berlebih mengakibatkan perubahan
hemodinamik ginjal berupa peningkatan aliran darah dan tekanan intraglomerulus yang akan
meningkatakan progresifitas perburukan fungsi ginjal. Pembatasan asupan protein juga berkaitan
juga pembatasan asupan fosfat, karena protein dan fosfat selalu berasal dari sumber yang sama.
Pembatasan fosfat perlu untuk mencegah hiperfosfatemia. &'(
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi 11
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 12/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
Ta"el Pe%"atasan As0,an Protein an #osfat ,aa Penyakit Ginjal Kronik &'(
L#G %l&%nt As0,an Protein $+&k+&/r* #osfat $+&k+&/r*
/ idak dianjurkan idak dibatasi
-8 / /,/,70kg0hr, termasuk :/,)8 gr0kg0hr nilai
biologis tinggi
J '/g
8 -8 /,/,70kg0hr, termasuk :/,)8 gr0kg0hr protein
nilai biologis tinggi atau tambahan /,) g asam
amino esensial 0 asam keton
J '/g
> / &Sindrom
Nefrotik(
/,70kg0hr &L ' gr protein0 g proteinuria atau /,) g
0 kg tambahan asam amino
esensial atau asam keton
J ;g
Tera,i far%akolo+is
%ntuk mengurangi hipertensi intraglomerulus. Pemakaian obat anti hipertensi, disamping
bermanfaat untuk memperkecil risiko kardiovaskuler juga sangat penting untuk memperlambat
pemburukan kerusakan nefron dengan mengurangi hipertensi intraglomerulus dan hipertrofi
glomerulus. Ceberapa studi membuktikan bah@a, pengendalian tekanan darah mempunyai
peranan yang sangat penting dengan pembatasan asupan protein, dalam memperkecil hipertensi
intraglomerulus dan hipertrofi glomerulus. "isamping itu, sasaran terapi farmakologis sangat
terkait dengan derajat proteinuria. Saat ini diketahui secara luas bah@a, proteinuria merupakan
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi 12
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 13/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
faktor risiko terjadinya perburukan fungsi ginjal, dengan kata lain derajat proteinuria berkaitan
dengan proses perburukan fungsi ginjal kronik.
Ceberapa obat anti hipertensi, terutama Penghambat n#im Konverting Angiotensin
&Angiotensin Honverting n#yme0AH inhibitor(, melalui berbagai studi terbukti dapat
memperlambat proses perburukan fungsi ginjal. !al ini terjadi le@at mekanisme kerjanya
sebagai anti hipertensi dan anti proteinuria.
Pen2e+a/an an Tera,i ter/aa, Penyakit Kario9ask0ler
Pencegahan dan terapi terhadap penyakit kardiovaskuler merupakan hal yang penting,
karena 4/48 D kematian pada Penyakit Ginjal Kronik disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
!alhal yang termasuk dalam pencegahan dan terapi penyakit kardiovaskuler adalah
pengendalian diabetes, pengendalian hipertensi, pengendalian dislipidemia, pengendalian
anemia, pengendalian hiperfosfatemia, dan terapi terhadap kelebihan cairan dan gangguan
keseimbangan elektroli. Semua ini terkait dengan pencegahan dan terapi terhadap komplikasi
penyakit ginjal kronik secara keseluruhan. &'(
Pen2e+a/an an Tera,i Ter/aa, Ko%,likasi
Penyakit Ginjal Kronik mengakibatkan berbagai komplikasi yang manifestasinya sesuai
dengan derajat penurunan fungsi ginjal yang terjadi. &'(
Ta"el Ko%,likasi Penyakit Ginjal Kronik &'(
Derajat Penjelasan L#G $%l&%nt* Ko%,likasi
' Kerusakan ginjal dengan *FG : ;/
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi 1!
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 14/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
normal
- Kerusakan ginjal dengan
penurunan *FG ringan
/ = 7; ekanan darah mulai naik
) Penurunan *FG sedang )/ = 8; !iperfosfatemia
!ipokalsemia
Anemia
!iperparatiroid
!ipertensi
!iperhomosistinemia
Derajat Penjelasan L#G $%l&%nt* Ko%,likasi
4 Penurunan *FG berat '8 = -; $alnutrisi
Asidosis metabolik
Henderung hiperkalemia
"islipidemia
8 Gagal ginjal > '8 Gagal jantung
%remia
Ane%ia
Anemia terjadi pada 7/ = ;/ D pasien penyakit ginjal kronik. Anemia pada penyakit
ginjal kronik terutama disebabkan oleh defisiensi eritropoetin. !alhal lain yang ikut berperan
dalam terjadinya anemia adalah defisiensi besi, kehilangan darah &missal + perdarahan saluran
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi 1"
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 15/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
cerna, hematuria(, masa hidup eritrosit yang pendek akibat terjadinya hemolisis, defisiensi asam
folat, penekanan sumsum tulang oleh substansi uremik, proses inflamasi akut maupun kronik.
valuasi terhadap anemia dimulai saat kadar hemoglobin J '/ gD atau hematokrit J )/D,
meliputi evaluasi terhadap status besi &kadar besi serum0 serum iron, kapasitas ikat besi total0
otal Mron Cinding Hapacity, feritin serum(, mencari sumber perdarahan, morfologi eritrosit,
kemungkinan adanya hemolisis dan lain sebagainya. Penatalaksanaan terutama ditujukan pada
penyebab utamanya, di samping penyebab lain bila ditemukan. Pemberian eritropoetin &P(
merupakan hal yang dianjurkan. "alam pemberian P ini, status besi harus selalu mendapat
perhatian karena P memerlukan besi dalam mekanisme kerjanya. Pemberian transfuse pada
penyakit ginjal kronik harus dilakukan secara hatihati, berdasarkan indikasi yang tepat dan
pemantauan yang cermat. ransfuse darah yang dilakukan secara tidak cermat dapat
mengakibatkan kelebihan cairan tubuh, hiperkalemia dan perburukan fungsi ginjal. Sasaran
hemoglobin menurut berbagai studi klinik adalah '' = '- g0d*. &'(
:steoistrofi 7enal
steodistrofi renal merupakan komplikasi penyakit ginjal kronik yang sering terjadi.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi 1#
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 16/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
Ga%"ar Patofisiolo+i :steoistrofi 7enal &'(
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi 16
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
Penurunan fungsi ginjal
!iperfosfatemia Penurunan
'.-8 &!(- "
)
Penurunan Ha -L
terionisasi
Peningkatan P!
Mntoksikasi Al )LAkumulasi B-
mikroglobulin
!iperplasi kelenjar
paratiroid
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 17/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
Penatalaksanaan osteodistrofi renal dilaksanakan dengan cara mengatasi hiperfosfatemia
dan pemberian hormone kalsitriol &',-8&!(-")(. Penatalaksanaan hiperfosfatemia meliputi
pembatasan asupan fosfat, pemberian pengikat fosfat dengan tujuan menghambat absorbs fosfat
di saluran cerna. "ialisis yang dilakukan pada pasien dengan gagal ginjal juga ikut berperan
dalam mengatasi hiperfosfatemia. &'(
-en+atasi Hi,erfosfate%ia
a. Pembatasan asupan fosfat. Pemberian diet rendah fosfat sejalan dengan diet pada pasien
penyakit ginjal kronik secara umum yaitu tinggi kalori, rendah protein dan rendah garam,
karena fosfat sebagian besar terkandung dalam daging dan produk he@an seperti susu dan
telur. Asupan fosfat dibatasi //7// mg mg0hari. Pembatasan asupan fosfat yang terlalu
ketat tidak dianjurkan , untuk menghindari terjadinya malnutrisi.
b. Pemberian pengikat fosfat. Pengikat fosfat yang banyak dipakai adalah garam kalsium,
alumunium hidroksida, garam magnesium. Garamgaram ini diberikan ecraa oral, untuk
menghambat absorbsi fosfat yang berasal dari makanan. Garam kalsium yang banyak
dipakai adalah kalsium karbonat dan kalsium asetat.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi 17
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
steomalasia
Asidosis metabolik
Osteitis fibrosa cystic
(High-turnover bone disease)
A dynamic bone
disease
Dialysis rela
amyloidosi
Kelebihan Ha dan vit ",
peritoneal disease, diabetes
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 18/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
c. Pemberian bahan calcium mimetic agent . Akhirakhir ini dikembangkan sejenis obat yang
dapat menghambat reseptor Ha pada kelenjar paratiroid, dengan nama sevelamer
hidrokhlorida.
Ta"el Pen+ikat #osfat Efikasi an Efek Sa%,in+nya &'(
ara & Ba/an Efikasi Efek Sa%,in+
"iet rendah fosfat idak selalu mudah $alnutrisi
Al&!() Cagus Mntoksikasi Al
HaH) Sedang !ipercalcemia
Ha Acetat Sangat bagus $ual, muntah
$g&!-(0$gH) Sedang Mntoksikasi $g
Pe%"erian Kalsitriol $1. !5 $:H!D)*
Pemberian kalsitriol untuk mengatasi osteodistrofi renal banyak dilaporkan. etapi
pemakaiannya tidak begitu luas, karena dapat meningkatkan absorbs fosfat dan kalsium di
saluran cerna sehingga dikha@atirkan mengakibatkan penumpukan garam kalsium karbonat di
jaringan, yang disebut kalsifikasi metastatik. "i samping itu juga dapat mengakibatkan
penekanan yang berlebihan terhadap kelenjar paratiroid. leh karena itu, pemakaiannya dibatasi
pada pasien dengan kadar fosfat darah normal dan kadar hormone paratiroid &P!( -,8 kali
normal.
Pe%"atasan airan an Elektrolit
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi 1$
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 19/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
Pembatasan asupan air pada pasien penyakit ginjal kronik, sangat perlu dilakukan. !al ini
bertujuan untuk mencegah terjadinya edema dan komplikasi kardiovaskuler. Air yang masuk ke
dalam tubuh dibuat seimbang dengan air yang keluar baik melalui urin maupun insensible water
loss. "engan berasumsi bah@a air yang keluar melalui insensible water loss antara 8// = 7//
ml0hari &sesuai dengan luas permukaan tubuh(, maka air yang masuk dianjurkan 8// = 7// ml
ditambah jumlah urin.
lektrolit yang harus dia@asi asupannya adalah kalium dan natrium. Pembatasan kalium
dilakukan, karena hiperkalemia dapat mengakibatkan aritmia jantung yang fatal. leh karena itu,
pemberian obatobat yang mengandung kalium dan makanan yang mengandung tinggi kalium
&seperti buah dan sayuran( harus dibatasi. Kadar kalium darah dianjurkan ),8 = 8,8 m0lt.
pembatasan antrium dimaksudkan untuk mengendalikan hipertensi dan edema. Eumlah garam
natrium yang diberikan, disesuaikan dengan tingginya tekanan darah dan derajat edema yang
terjadi.
Tera,i Pen++anti Ginjal
erapi pengganti ginjal dilakukan pada penyakit ginjal kronik stadium 8, yaitu pada *FG
> '8 ml0menit. erapi pengganti tersebut dapat berupa hemodialisis, peritoneal dialisis atau
transplantasi ginjal.
Tera,i %eis ,aa +a+al +injal kronis
erapi gagal ginjal kronis ada dua yaitu transplantasi dan dialisis. Cila transplantasidipilih maka sangat penting untuk menjaga nutrisi optimal sehingga pasien dapat menjalani
transplantasi.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi 1%
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 20/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
1. Trans,lantasi
ransplantasi membutuhkan transplantasi ginjal secara pembedahan dari donor hidup
yang sedarah, donor hidup tidak sedarah atau donor dari kadaver. Komplikasi yang sering terjadi
adalah penolakan dari jaringan asing dan infeksi sekunder karena terapi immunosupresi.
Ciasanya pasien menunggu transplantasi karena donornya sedikit.
Nutrisi pada pasien transplantasi didasarkan pada efek metabolik yang dibutuhkan untuk
terapi immunosupresi. Pengobatan biasanya menggunakan glukokortikosteroid, prednison,
cyclosporine, a#athioprine, dan mycophenole mofetil jangka panjang. acrolimus, sirolimus,
thymoglobulin, dan atgam juga digunakan.
Kortikosteroid berhubungan dengan percepatan katabolisme protein, hiperlipidemia,
retensi natrium, penambahan berat badan, intoleransi glukosa, inhibisi metabolisme pada
kalsium, fosfor dan vitamin ". Hyclosporine dan tacrolimus menyebabkan hiperkalemia,
hipertensi, dan hiperlipidemia. "osis dari pengobatan ini digunakan setelah transplantasi
dikurangi setelah Omaintenance level tercapai.
Pada bulan pertama setelah transplantasi dibutuhkan diet tinggi protein &',) = ',8
gram0kgCC( dengan asupan energi )/)8 kcal0kg dipilih untuk mencegah nilai negatif pada
keseimbangan nitrogen. Eumlah protein yang tinggi ', = - gram0kg dibutuhkan pada kasus
seperti demam, infeksi, dan pembedahan atau trauma. Pembatasan natrium 7/ = '// m0hari
untuk mengurangi retensi cairan dan mengontrol tekanan darah. Kemudian asupan protein dapat
dikurangi menjadi ' g0kg, asupan kalori harus cukup untuk menjaga perbandingan berat dan
tinggi badan. Asupan natrium dirancang sesuai dengan retensi cairan dan tekanan darah
seseorang.
!iperkalemi biasanya berhubungan dengan terapi siklosporin sehingga membutuhkan
pembatasan asupan kalium @alaupun biasanya hanya sementara. Setelah transplantasi banyak
pasien mengalami hipofosfatemia, dan hiperkalsemia ringan yang disebabkan karena resorpsi
tulang berhubungan dengan hiperparatiroid persisten dan efek steroid pada metabolisme kalsium
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi 2
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 21/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
fosfor dan vitamin. Asupan harus memiliki kalsium dan fosfor yang cukup &'-// mg masing
masing per hari( dan serum level harus dipantau secara periodik. Suplemen fosfor dibutuhkan
untuk mengkoreksi hipofosfatemia.
!idrasi harus dipantau secara rutin setelah transplantasi. Karena resipien ginjal
membutuhkan pembatasan cairan saat dialisis, mereka harus diingatkan pentingnya menjaga
asupan cairan setelah transplantasi. Ciasanya pasien disarankan minum - liter perhari tetapi
kebutuhkan mereka tergantung peningkatan eksresi urin mereka.
Pada kebanyakan resipien terjadi peningkatan trigliserida atau kolesterol serum. tiologi
dari hiperlipidemia ini multifaktorial. Mntervensi yang diberikan yaitu pembatasan kalori untuk
mereka yang kegemukan, pembatasan asupan kolesterol kurang dari )// mg0hari dan
pembatasan lemak total. Pada pasien dengan intoleransi glukosa dianjurkan melakukan
pembatasan karbohitrat dan olahraga teratur.
Penambahan berat jaringan dan obesitas sering terjadi setelah transplantasi. fek samping
transplantasi, kurang bergerak dan kurang dibatasi asupan nutrisi dapat menyabaakan
penambahan berat badan. Konseling management berat badan disarankan untuk meningkatkan
gaya hidup yang sehat sehingga memelihara kesehatan ginjal yang ditransplantasi.
!. Dialisis
"ialisis dapat dilakukan dengan cara hemodialisis atau peritoneal dialisis yang sering
dipakai adalah hemodialisis, yaitu darah mele@ati membran semifermiabel dari ginjal buatan dan
produk buangan di buang melalui difusi dan ultra filtrasi.
a. !emodialisis
!emodialisis membutuhkan akses permanen ke pembuluh darah melalui fistula yang
dibuat dengan cara pembedahan yang menghubungkan antara arteri dan vena. Fistula biasanya
dibuat dekat lengan ba@ah yang mempunyai vena besar. Eika pasien mempunyai pembuluh darah
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi 21
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 22/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
yang rapuh maka pembuluh darah buatan yang disebut graft harus di implantasi secara
pembedahan. Earum yang besar dimasukkan ke fistula atau graft sebelum dialisis dan di cabut
setelah dialisis. Akses semnetara le@at kateter subklavia sering dilakukan sampai akses
permanen dapat dibuat, namun masalah infeksi membuat cara ini dipertanyakan.
Hairan dialisis dibuat serupa dengan plasma normal produk buangan dan elektrolit
dibuang melalui difusi, ultrafiltrasi, dan osmosis dari darah ke dialisat. !emodialisis biasanya
dibutuhkan selama )8 jam ) Q seminggu. Pasien pada dialisis yang dilakukan di rumah biasanya
dilakukan selama ',8 -,8 jam, dan biasanya dilakukan dialisis pada malam hari ) Q seminggu
selama 7 jam. Protein yang dibutuhkan pasien sebanyak ',- gr0kg untuk menggantikan protein
yang hilang selama dialisis.
b. Peritoneal dialisis
Peritoneal dialisis menggunakan membran semi permiabel pada peritoneum. Kateter
dipasang ke abdomen dengan cara pembedahan dan dimasukkan kekavitas peritoneal. Dialysate
berisikan detrose konsentrasi yang tinggi yang dimasukkan ke peritoneum, dimana terjadi difusi
yang memba@a produk buangan dari darah ke membran peritoneal kemudian menuju dialysate
dengan osmosis. Hairan lalu dibuang dan ditambahkan cairan yang baru. $acam !eritoneal
Dialysis &P"( +
'. HAP" &Hontinuous Ambulatory Peritoneal "ialysis(
Sama seperti peritoneal dialisis standar namun dialysate ditempatkan
diperitoneum dan diganti secara manual sehingga tidak dibutuhkan mesin.
Pertukaran dari cairan dialisis dilakukan 4 8 kali sehari sehingga dibutuhkan
@aktu hingga -4 jam sehari.
-. HHP" &Hontinuous Hyclical Peritoneal "ialysis(
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi 22
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 23/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
erapi ini dilakukan pada malam hari oleh mesin. Pada siang hari dilakukan satu
kali pertukaran dialyse di kavitas peritoneal untuk periode yang lama.
Pasien yang memilih terapi P" membutuhkan protein lebih banyak &',- sampai ',8 gram0CC(
karena kehilangan protein yang besar. Canyak pasien P" tidak mempunyai asupan kalium pada
makanan mereka. Pasien membutuhkan tambahan makanan yang banyak mengandung kalium
yang tinggi untuk menjaga kandungannya didarah agar tidak terlalu rendah &) = 4 gram0hari(.
Keuntungan dari pengobatan ini adalah menghindarkan fluktuasi pada kimia darah dan
kemampuan pasien untuk dapat hidup normal.
Pasien yang memilih P" mempunyai cairan, natrium dan kalium yang liberal karena
terapinya terus berlangsung karena produk tersebut banyak yang dibuang. Kehilangan natrium
bisa mencapai gram0hari sehingga pasien ini membutuhkan asupan natrium yang lebih tinggi.
Komplikasi dari P" yaitu peritonitis, hipotensi yang membutuhkan cairan dan natrium
tambahan, dan penambahan berat badan. Penambahan berat jaringan dirasakan banyak pasien
akibat absorpsi 4//7// kalori sehari dari glukosa pada dialysate.
Ga+al Ginjal Kronik &)(
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi 2!
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
Hi,ertensi
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 24/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi 2"
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
Dia"etes %elit0s Glo%er0lonefritis
Ga%"aran klinis 0re%ia
malaise
lemas
mual dan muntah
kejang
rasa kecap di lidah
gangguan saraf
Ure%ia
pembuangan
nitrogen yang tidak
tercapai
Gan++0an ala%
ketidakmampuan
dalam mengekskresi
#at sisa tubuh
ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit
memproduksi
hormon
Ga+al Ginjal
Ta/a, Ak/ir
Penatalaksanaan far%akolo+is
& "ialisis
& ransplantasi ginjal& bat imunosupresan
& Psikoterapi
& Pengobatan konservatif
Penatalaksanaan n0trisi
ujuan
mencegah defisiensi nutrisi
kontrol edema dan elektrolit serum
batasi sodium dan natrium
mencegah osteodistropy renal
gunakan suplementasi kalsium dan fosfat
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 25/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi 2#
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 26/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
BAB III
PENATALAKSANAAN NUT7ISI
Penatalaksanaan N0trisi 0nt0k Penyakit Ginjal Kronik
Penatalaksanaan nutrisis pada Penyakit Ginjal Kronik berdasarkan klasifikasi menurut
derajat *GF &*aju Glomerulus Filtrasi( &-( +
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi 26
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 27/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
Penatalaksanaan nutrisi yang dianjurkan untuk Penyakit Ginjal Kronik berdasarkan
klasifikasi menurut derajat penyakit + &-(
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi 27
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 28/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
arget dalam Mntervensi Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik + &-(
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi 2$
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 29/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
E0kasi ,aa ,asien en+an Penyakit Ginjal Kronik &-(
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi 2%
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 30/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi !
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 31/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
Penatalaksanaan N0trisi 0nt0k Ga+al Ginjal Kronik
Kebutuhan nutrisi untuk orang de@asa dengan penyakit ginjal kronis berdasarkan jenis
terapi yang diberikan +
Tera,i Ener+i Protein airan Soi0% Kali0% #osfor
Gangguan
fungsiginjal
)/)8
kkal0kgCCMdeal
/,'
g0kgCCideal
Ad libitum Rariabel,
-) g0hari
Rariabel,
biasanya adlibitum atau
ditingkatkan
dengandiuretik untuk
menggantikan
kekurangankalium
/,7',-
g0hari atau7'-
mg0kgCCid
eal
!emodialisis
)8 kkal0kgCCMdeal
',-g0kgCC
ideal
18/'///ml0hariL
jumlah
urine yang
keluar
-) g0hari -) g0hariatau 4/
mg0kgCC
ideal
/,7',-g0hari atau
>'1
mg0kgCC
ideal
"ialisis
peritoneal
)/)8
kkal0kgCCMdeal
',-',8
g0kgCCideal
Ad libitum
&minimum-///
ml0hari L
jumlahurine yang
keluar(
-4 g0hari )4 g0hari /,7',-
g0hari
ransplantasi, 4
minggu
setelahtransplanta
si
)/)8kkal0kgCC
ideal
',)-g0kgCC
ideal
Ad libitum variabel Rariabel,mungkin
membutuhkan
pengurangansiklosporin
yang
menyebabkanhiperkalemi
',- g0hariHalcium ',-
g0hari
mingguatau lebih
setelahtransplanta
si
%ntukmendapatkan
0memantau berat badan
ideal +Karbohidrat
sederhana
'g0kgCC
ideal
Ad libitum variabel Rariabel Halcium ',-g0hari
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi !1
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 32/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
*emak
>)8D dari
total kaloriKolesterol
kurang dari
4// mg 0hariP%FA0SFA
ratio '
Pen0nt0n Kaar ara/
%ntuk orang normal dan pasien dialisis+
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi !2
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 33/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi !!
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
S0"stansi Nilai nor%al Nilai nor%al
,aa ,asien
ialysis
#0n+si Per0"a/an Diet
Sodium ')8'48
m0*
')8'48
m0*
"itemukan di
garam dan beberapa makanan.
"iet tinggi sodium
membuat pasien
haus. Ketika pasien minum
banyak cairan akan
menyebabkandilusi sodium dan
serum akan
menurun. Eika pasien makan
terlalu banyak
sodium dan tidakminum air, sodium
dapat meningkat.
erlalu banyak
sodium dan airakan
meningkatkan
tekanan darah dandapat
menyebabkan
kelebihan cairan,edema pulmo dan
H!F.
inggi +
cek status cairan. Eikacairan meningkat,
anjurkan pasien untuk
makan sedikit garam.
Eika cairan menurun pastikan pasien naikkan
berat badan ',8 kg
&>4D CC( dan tidakdehidrasi.
?endah +
jika cairan meningkat,anjurkan pasien untuk
makan sedikit garam
dan cairan. Catasi beratnaik diba@ah 4D dari
CC dan anjurkan pasien
untuk mengurangi
garam dan batasi cairansampai ) c dari urin
yang keluar.
S0"stansi Nilai nor%al Nilai nor%al
,aa ,asien
ialisis
#0n+si Per0"a/an Diet
Potassium ),8 8,8
m0*
),8 8,8
m0*
"itemukan banyak
makan tinggi
protein, buah dansayuran. Cerguna
untuk kekuatan oto
khususnya untuk jantung. *evel
tinggi dapat
menyebabkan
jantung berhenti.*evel rendah dapat
menyebabkan
gejala seperti ototlemas dan atrial
fibrilasi
inggi +
Pastikan tidak ada
penyebab lain seperti GM bleeding, trauma atau
obatobatan yang dapat
meningkatkan jumlahkalium. Pasien
dianjurkan untuk
membatasi makanan
kurang -8/mb0penyajian dan batas
maQimal -/// mg.
?endah + tambahkansatu potasium yang
tinggi per hari dan cek
darah berkala.
%rea
nitrogen
&blood ureanitrogen
&C%N((
1 = -) mg0dl 8/ = '//
mg0dl
Produk buangan
hasil pemecahan
protein. idakseperti kreatinin,
C%N dipengaruhi
oleh jumlah protein yang
dimakan. "ialisis
inggi +
pasien masih dalam
pengobatan dialisis
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 34/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
6C%N3 "lood urea nitrogen
6K0R 3 # = klirens urea pada dialiser, t = @aktu dialisis, $ = volum distribusi urea
6eK0R 3 klirens urea yang telah di euilibrasi saat dialisis
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi !"
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 35/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
DA#TA7 PUSTAKA
'. $arkum !. Gangguan ginjal akut. Mn + Sudoyo A, Setiyohadi C, Al@i M, Simadibrata $,
Setiati S, editors. Cuku ajar ilmu penyakit dalam jilid MM. 8 th ed. Eakarta+ interna publishing
-//;. p+'/)8'/4/.
-. Eournal "ietitians Association of Australia -//. Eudul +vidence Cased Practice Guidelines
for Nutritional of $anagement of Hhronic Kidney "iseases. *ast updated + -/ Euli -/'- .
cited -// . available from +
). Iilkens KG, Euneja R. $edical nutrition therapy for renal disorders. Mn + $ahan *K, Stump
S. KrauseTs food and nutrition therapy. ''st ed. Philadelphia+ Saunder lsevier -//4. p+ ;-'
;88.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi !#
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 16 Juli – 27 Juli 212
7/17/2019 Refrat Gizi CKD
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-gizi-ckd 36/36
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Penyakit Ginjal Kronik
Kepaniteraan Klinik Ilmu Gizi !6