Referat nutrisi pada kehamilan

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan psikologis ibu yang membutuhkan kecukupan nutrisi sebelum, selama dan setelah kehamilan. Agar kebutuhan janin dapat tercukupi dengan baik, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus sudah berada dalam keadaan gizi yang baik. Selama kehamilan ibu juga harus mendapatkan tambahan energi dan zat gizi yang seimbang unutk pertumbuhan dan perkembangan janin.Jika ibu mengalami kekurangan zat gizi, akan menimbulkan masalah baik pada ibu maupun pada janin yang dikandungnya. Kekurangan zat gizi dapat menyebabkan timbulnya keguguran, abortus, cacat kongenital ataupun berat badan lahir bayi yang rendah. Sebaliknya, jika makanan yang dimakan ibu berlebihan akan mengakibatkan kenaikan berat badan yang berlebihan, makrosomia dan dapat pula menyebabkan terjadinya preeklampsia 1 . Oleh karena itu, pengawasan terhadap zat gizi dan pemantauan berat bada selama hamil menjadi salah satu hal penting yang dilakukan dalam pemantauan kesehatan ibu hamil. Dengan memperbaiki jumlah dan mutu makanan sewaktu hamil secara langsung akan 1

description

referat nutrisi pada kehamilan

Transcript of Referat nutrisi pada kehamilan

Page 1: Referat nutrisi pada kehamilan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan psikologis

ibu yang membutuhkan kecukupan nutrisi sebelum, selama

dan setelah kehamilan. Agar kebutuhan janin dapat tercukupi

dengan baik, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus

sudah berada dalam keadaan gizi yang baik. Selama

kehamilan ibu juga harus mendapatkan tambahan energi dan

zat gizi yang seimbang unutk pertumbuhan dan

perkembangan janin.Jika ibu mengalami kekurangan zat gizi,

akan menimbulkan masalah baik pada ibu maupun pada

janin yang dikandungnya. Kekurangan zat gizi dapat

menyebabkan timbulnya keguguran, abortus, cacat

kongenital ataupun berat badan lahir bayi yang rendah.

Sebaliknya, jika makanan yang dimakan ibu berlebihan akan

mengakibatkan kenaikan berat badan yang berlebihan,

makrosomia dan dapat pula menyebabkan terjadinya

preeklampsia1.

Oleh karena itu, pengawasan terhadap zat gizi dan

pemantauan berat bada selama hamil menjadi salah satu hal

penting yang dilakukan dalam pemantauan kesehatan ibu

hamil. Dengan memperbaiki jumlah dan mutu makanan sewaktu hamil

secara langsung akan meningkatkan berat badan bayi yang akan dilahirkan

dan secara tidak langsung menyokong pertumbuhan sel-sel otak bayi yang

optimal1.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perubahan dan konsumsi

nutrisiyang dianjurkan untuk ibu hamil, maka referat ini dibuat dengan

meninjau literatur-literatur yang sudah ada secara lebih jelas dan mendalam2.

1

Page 2: Referat nutrisi pada kehamilan

2

Page 3: Referat nutrisi pada kehamilan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil

Wanita yang sedang hamil akan mengalami perubahan metabolik

sebagai respon akibat perkembangan janin dan plasenta. Pada trimester

ketiga, kadar metabolik basal akan meningkat sebanyak 10-20 persen

dibandingkan dengan keadaan saat tidak hamil. Peningkatan ini akan naik

sepuluh persen lebih banyak pada wanita dengan kehamilan kembar. Jika

dilihat berdasarkan kebutuhan kalori tambahan yang dibutuhkan, dalam

kehamilan dibutuhkan tambahan energi sebanyak 80.000 kcal atau sebanyak

300 kcal/hari.

Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan dengan gizi baik

dianjurkan menambah berat badan per minggu sebesar 0.4 kg, sementara

pada perempuan dengan gizi kurang atau berlebih dianjurkan menambah

berat bada per minggu masing-masing sebesar 0.5 dan 0.3 kg1.

2.1.1. Penambahan Berat Badan

Penambahan berat badan dikarenakan peningkatan berat uterus

dan isinya, payudara dan peningkatan volume darah dan cairan

ekstarselular. Peningkatan berat badan merupakan suatu mekanisme

yang merupakan akibat dari deposit air, lemak dan protein.

Diperkirakan berat badan akan bertambah 12.5 kg pada kehamilan.1

3

Page 4: Referat nutrisi pada kehamilan

4

Akumulasi Pertambahan Berat Badan (gram)

Jaringan dan

Cairan

10 minggu 20 minggu 30 minggu 40 minggu

Janin 5 300 1500 3400

Plasenta 20 170 430 650

Cairan amnion 30 350 750 800

Uterus 140 320 600 970

Payudara 45 180 360 405

Darah 100 600 1300 1450

Cairan

ekstravaskular

0 30 80 1480

Cadangan ibu

hamil (lemak)

310 2050 3480 3345

Total 650 4000 8500 12500

Tabel 2.1 Analisa pertambahan berat badan berdasarkan perubahan fisiologis

selama kehamilan2

Penambahan berat badan yang optimal juga perlu dipertimbangkan

berdasarkan berat pra-kehamilan. Rekomendasi pertambahan berat badan

berdasarkan body mass index(BMI) pra-kehamilan:3

BMI Pra-kehamilan (kg/m2) Pertambahan Berat Badan

yang Dianjurkan (kg)

<19,8 12,5-18

19,8-26 11,5-16

>26-29 7-11,5

>29 ≥6

Tabel 2.2 Rekomendasi Institute of Medicine (IOM)rentang total pertambahan berat badan pada wanita hamil3

Page 5: Referat nutrisi pada kehamilan

5

2.1.2. Metabolisme Protein

Produk hasil konsepsi, uterus, peredaran darah maternal

memiliki kandungan yang kaya proteun dibandingkan dengan

kandungan lemak dan karbohidrat. Saar mendekati persalinan, janin

dan palsenta mempunyai berat sekitar 4 kg dan mengandung 500

gram protein. Konsentrasi dari asma amino lebih tinggi pada janin

daripada pada ibu. Peningkatan konsentrasi pada asam amino plasenta

berhubungan dengan peningkatan regulasi, sintesis, oksidasi dan

transaminasi dari asam amino non essensial2.

2.1.3. Metabolisme Karbohidrat

Pada kehamilan normal umumya terjadi hipoglikemia ringan,

hiperglikemia postprandial dan hiperinsulinemia. Peningkatan kadar

basal insulin berhubungan dengan adapatasi metabolisme glukosa

pada kehamilan. Pada kehamilan terjadi peningkatan resisten insulin

dan penurunan sensitivitas insulin sampai 45-70%. Mekanisme

kenaikan resistensi insulin masih menjadi perdebatan, namun peran

estrogen dan progesteron diduga memberikan pengaruh pada wanita

hamil. Pada ibu hamil, perubahan hasil metabolisme glukosa menjadi

lemak sangat cepat terjadi sehingga ibu cenderung berada dalam

keadaan kelaparan2.

2.1.4. Metabolisme Lemak

Konsentrasi dari lipid, lipoprotein dan apolipoprotein pada

plasma meningkat tajam selama kehamilan. Peningkatan simpanan

cadangan lemak terutama pada bagian tengah tubuh dibandingkan di

bagian perifer. Penempatan lemak di bagian sentral tersebut bertujuan

untuk mempermudah transfer lemak yang dibutuhkan janin pada

trimester akhir. Pada keadaaan hamil, terjadi keadaan hiperlipidemia

pada ibu karena perubahan metabolisme lemak pada ibu. Terjadi

peningkatan kadar triasilgliserol, kolesterol, VLDL, LDL dan HDL

pada akhir trimester ketiga.

Mekanisme yang berperan pada hal ini adalah peningkatan

lipolisis dan penurunana aktivitas lipoprotein lipase pada sel lemak.

Pada trimester ketiga. Kadar rata-rata kolesterol totaladalah 267+- 30

mg/dL, LDL sebesar 136 +-33 mg/dL, HDL sebanyak 81 +-17 mg/dL

Page 6: Referat nutrisi pada kehamilan

6

dan trigliserida sebanyak 245 +- 73 mg/dL. Setelah melahirkan kadar

kolesterol akan kembali menjadi normal. Menyusui akan

memepercepat terjadinya penurunan kadar kolesterol.

Hiperlipidemia menjadi suatu masalah yang diperhitungkan

karena berhubungan dengan terjadinya disfungsi endotel pembuluh

darah. Kerusakan endotel pembuluh darah dapat berhubungan dengan

peningkatan resiko penyakit kardiovaskular. Pada wanita yang tidak

hamil, hormon leptin berfungsi mengatur lemak tubuh dan pengaturan

metabolisme basal. Pada wanita hamil, terjadi peningkatan hormon

leptin yang berasal dari plasenta juga2.

2.1.5. Metabolisme Elektrolit dan Mineral

Sewaktu kehamilan, hampir 1000 mEq natrium dan 300 mEq

kalium tertahan dalam tubuh. Walaupun laju filtrasi natrium dan

kalium meningkat, namun eksresi dari elektrolit tersebut tidak

berubah semenjak kehamilan. Walaupun terjadi peningkatan

akumulasi natrium dan kalium pada tubuh, namun kadar elektrolit

tersebut masih dalam batas normal karena terjadi peningkatan volume

plasma Kadar kalsium dalam tubuh ibu hamil juga mengalami

penurunan. Di sisi lain, janin memerlukan asupan kalsium yang

adekuat untuk perkembangan tulang janin yaitu sebanyak berkisar 30

gram kalsium, yang terutama dibutuhkan pada trimester ketiga.

Ibu hamil harus meningkatkan asupan kalsium untuk

mencegah terjadinya deplesi kalsium dari ibu. Asam folat dibutuhkan

untuk pertumbuhan dan pembelahan sel dalam sintesis DNA/RNA.

Defisiensi asam folat selama kehamilan akan menyebabkan terjadinya

anemia megaloblastik dan defisiensi pada masa prakonsepsi serta

awal kehamilan diduga akan menyebabkan neural tube defect pada

janin sehingga para perempuan yang merencanakan kehamilan

dianjurkan mendapatkan asam folat 0.4 mg/hari sampai usia

kehamilan 12 minggu. Sementara itu, pada ibu-ibu yang mempunyai

riwayat anak dengan spina bifida dianjurkan mengonsumsi asam folat

sebanyak 4 mg/hari sampai usia kehamilan 12 minggu2.

2.1.6. Perubahan Hematologis3

Page 7: Referat nutrisi pada kehamilan

7

2.1.6.1. Perubahan Volume Darah

Hipervolemia terjadi sebanyak 40-45 % dari volume darah.

Peningkatan volume darah maternal terjadi semenjak trimester

pertama. Peningkatan volume darah terdiri dari peningkatan

plasma dan jumlah eritrosit. Peningkatan jumlah eritropoetin juga

terjadi pada awal semester tiga awal.

2.1.6.2. Metabolisme Besi

Pada perempuan muda umumnya besi yang disimpan adalah

sekitar 300 mg.Umumnya dibutuhkan 1000 mg besi yang

dibutuhkan pada kehamilan normal dan sekitar 300 mg di transfer

secara aktif pada janin dan plasenta, dan 200 mg lainnya bisa

hilang dengan eksresi di sistem pencernaan. Karena besi banyak

digunakan pada kehamilan lanjut, asupan besi meningkat setelah

trimester ke dua sebanyak 6-7 mg/hari.

Kebutuhan tersebut tidak akan tercukupi dari penyimpanan

saja, sehingga diperlukan suplementasi. Tanpa suplementasi yang

adekuat, nilai hemoglobin dan hematokrit akan turun seiring

dengan peningkatan volume plasma.

2.1.7. Metabolisme Cairan

Peningkatan jumlah cairan selama kehamilan adalah suatu hal

yang fisiologis. Hal ini disebabkan oleh turunya osmolaritas dari 10

mOsm/kg yang diinduksi oleh makin rendahnya ambang rasa haus

dan sekresi vasopresin. Fenomena ini mulai terjadi pada awal

kehamilan. Pada saat aterm +-3.5 liter cairan berasal dari janin,

plasenta, dan cairan amnion, sedangkan 3 liter lainnya berasal dari

akumulasi peningkatan volume darah ibu, uterus, dan payudara

sehingga minimal tambahan cairan selama kehamilan adalah 6.5 liter.

Penambahan tekanan vena di bagian bawah uterus dan

mengakibatkan oklusi parsial vena kava yang bermanifestasi pada

adanya pitting edema di kaki dan tungkai terutama pada akhir

kehamilan. Penurunan tekanan osmotik koloid di interstitial juga akan

menyebabakan edema pada akhir kehamilan1.

2.1.8. Traktus Digestivus

Page 8: Referat nutrisi pada kehamilan

8

Seiring dengan makin besarnya uterus, lambung, dan ususakan

tergeser. Demikian juga dengan yang lainnya seperti appendiks yang

akan bergeser ke arah atas dan lateral. Perubahan yang nyata akan

terjadi pada penurunan motilitas otot polos pada traktus digestivus dan

penurunan sekresi asama hidroklorid dan peptin di lambung sehingga

akan menimbulkan gejala berupa pyrosis (heartburn) yang disebabkan

oleh refluks asam lambung ke esofagus bawah sebagia akibat dari

perubahan posisi lambung dan menurunannay sfingter esofagus

bagian bawah.

Mual terjadi akibat penurunan asama hidroklorid dan

penurunan motilitas, serta konstipasi sebagai akibat penurunan

motilitas usus besar. Gusi menjadi lebih hiperemesis dan lunak

sehingga dengan trauma sedang saja bisa menyebabkan perdarahan.

Epulis selama kehamilan akan muncul, tetapi setelah persalinan akan

berkurang secara spontan. Hemorrhoid juga merupakan suatu hal yang

sering terjadi sebagai akibat konstipasi dan peningkatan tekanan vena

padabagian bawah karena pembesaran uterus. Hati pada manusia tidak

mengalami perubahan selama kehamilan baik secara anatomik

maupun morfologik. Pad fungsi hati kadar alkalin fosfatase akan

meningkat, hampir dua kali lipat, sedangkan serum aspartat transamin,

alani transamin, beta-glutamil transferase, albumin, dan bilirubin akan

menurun1.

2.2 Nutrisi Janin

Pertumbuhan embrio-janin dari awal pembentukkannya bergantung pada

makanan dari ibu. 2

Makanan ibu diubah menjadi bentuk penyimpanan untuk memenuhi

kebutuhan energi dan pertumbuhan, termasuk kebutuhan ibu untuk kehamilan,

serta termasuk juga kebutuhan energi janin dan pertumbuhan janin, tempat

penyimpanan makanan pada ibu adalah hepar, otot dan jaringan adiposa.2

Penyimpanan lemak ibu mencapai puncaknya pada trimester kedua kemudian

menurun seiring meningkatnya kebutuhan janin pada kehamilan tahap akhir.

Selama puasa, glukosa dihasilkan dari glikogen, tetapi cadangan glikogen ibu

tidak untuk mencukupi kebutuhan energi ibu dan pertumbuhan janin. Pemecahan

Page 9: Referat nutrisi pada kehamilan

9

triasilgliserol yang disimpan dalam jaringan adiposa dapat menyediakan energi

dalam bentuk asam lemak bebas. Lipolysis diaktifkan, secara langsung ataupun

tidak langsung, oleh beberapa hormon termasuk glucagon, norepinefrin, plasental

laktogen, glukokortikosteroid dan tiroksin.3

2.2.1 Glukosa dan Pertumbuhan Janin

Glukosa merupakan nutrisi utama untuk pertumbuhan janin dan energi.

Mekanisme yang terjadi selama kehamilan adalah meminimalkan penggunaan

glukosa ibu sehingga suplai ibu yang terbatas tersedia bagi janin. Dipercaya

bahwa placental lactogen (hPL), hormone yang secara normal tersedia sangat

banyak pada ibu bukan pada janin, memblok pengambilan perifer dan

penggunaan glukosa ketika penggunaan asam lemak dalam jaringan-jaringan

ibu.2

Transfer D-glukosa melewati membran sel dilakukan oleh proses difusi

terfasilitasi yang pembawa-termediasi, stereospesifik, tidak terkosentrasi.

Enam pretin pembawa glukosa (GLUT) telah ditemukan. Itu semua termasuk

ke dalam super family dari transporter segmen 12-transmembran dan

berkarakteristik lebih lanjut didistribusikan khusus oleh jaringan.protein-

protein pembawa untuk D-glukosa seperti GLUT-1 dan GLUT-3 terletak di

dalam membran plasma di microvilli sinsitiotrofoblas manusia. Ekspresi

GLUT-1 terutama di plasenta manusia, meningkat seiring kehamilan menua

dan terpengaruh oleh hampir semua faktor-faktor pertumbuhan. GLUT-3 juga

terletak di sinsitiotrofoblas manusia.2

2.2.2 Asam Lemak Bebas dan Trigliserida

Asam lemak yang ditransfer ke janin, diubah menjadi triasilgliserol

di hepar janin.2 Asam lemak melewati plasenta dengan cara difusi

sederhana. Partikel LDL dari plasma ibu terikat pada reseptor LDL spesifik

didaerah yang terlapisi dari mikrovili pada daerah sinsitiotrofoblas yang

menghadap ke ibu. Apoprotein dan ester kolesterol LDL dihirolisis oleh

enzim lisosom pada sinsitium untuk sintesis progesterone, asam amino

termasuk asam amino penting dan asam lemak penting, terutama asam

linoleat. Tentu saja, konsentrasi asam arakidonat yang disintsis dari asam

linoleat dalam plasma janin, lebih besar daripada yang didalam plasma ibu.

Page 10: Referat nutrisi pada kehamilan

10

Asam linoleat atau asam arakidonat, atau keduanya, berasal dari makanan

ibu. 2

2.2.3 Protein

Asam amino dihasilkan oleh sinsitiotrofoblas dan ditransfer ke janin

secara difusi. Asam amino netral dari plasma ibu diambil oleh trofoblas melalui

paling sedikit tiga proses. Kiranya, asam amino dihasilkan oleh

sinsitiotrofoblas dan kemudian ditransfer ke janin dengan difusi. Berdasarkan

data dari kordosintesis contoh darah, konsentrasi asam amino pada plasma tali

pusat lebih besar dari yang didalam plasma vena atau arteri ibu.2

Pada umumnya, protein-protein besar sangat terbatas untuk melewati

plasenta. Namun terdapat pengecualian, seperti Imunoglobulin G (IgG) yang

dapat melewati plasenta dalam jumlah besar. Pengecualian lainnya adalah

retinol-binding protein. Mendekati kehamilan matur, terdapat IgG hampir

dalam konsentrasi yang sama didalam tali pusat maupun didalam serum ibu,

tetapi IgA dan IgM yang berasal dari ibu secara efektif dikeluarkan dari janin.

Reseptor Fc terdapat pada trofoblas dan transportasi IgG dilakukan secara

endositosis. Jumlah IgM janin meningkat setelah sistem imun diubah menjadi

respon antibodi terhadap infeksi pada janin.2

2.2.4 Vitamin

Konsentrasi vitamin A (retinol) lebih besar dalam plasma janin daripada

plasma ibu. Vitamin A dalam plasma janin terikat dengan retinol-binding

protein dan pada prealbumin. Retinol-binding protein ditransfer dari bagian ibu

melewati sinsitium.

Konsentrasi metabolit vitamin D (kolkalsiferol), termasuk 1,25-

dihidroksikolkalsiferol, lebih besar ditemukan dalam plasma ibu daripada

didalam plasma janin. Hidroksilasi-1β dari 25-hidroksivitamin D3 diketahui

terjadi di dalam plasenta dan di dalam desidua.2

2.3 Nutrisi yang Dibutuhkan Ibu Hamil

Nutrisi merupakan salah satu aspek penting dalam kehamilan. Tidak

hanya masalah fisik yang berhubungan dengan nutrisi yang buruk selama

kehamilan, namun juga bisa mengakibatkan terjadinya gangguan neurologis,

Page 11: Referat nutrisi pada kehamilan

11

bisa mengakibatkan juga timbulnya kelainan bawaan pada bayi yang akan

dilahirkan. 4

Berikut adalah kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan pada ibu hamil

Table 2.3. Recommended Daily Dietary Allowances for Adolescent and Adult

Pregnant and Lactating Women2

  Pregnant Lactating

Age (years) 14–18 19–50 14–18 19–50

Fat-soluble vitamins

  Vitamin A 750 g 770 g 1200 g 1300 g

  Vitamin Da 5 g 5 g 5 g 5 g

  Vitamin E 15 mg 15mg 19 mg 19 mg

  Vitamin Ka 75 g 90 g 75 g 90 g

Water-soluble vitamins

  Vitamin C 80 mg 85 mg 115 mg 120 mg

  Thiamin 1.4 mg 1.4 mg 1.4 mg 1.4 mg

  Riboflavin 1.4 mg 1.4 mg 1.6 mg 1.6 mg

  Niacin 18 mg 18 mg 17 mg 17 mg

  Vitamin B6 1.9 mg 1.9 mg 2 mg 2 mg

  Folate 600 g 600 g 500 g 500 g

  Vitamin B12 2.6 g 2.6 g 2.8 g 2.8 g

Minerals

  Calciuma 1300 mg 1000 mg 1300 mg 1000 mg

  Sodiuma 1.5 g 1.5 g 1.5 g 1.5 g

  Potassiuma 4.7 g 4.7 g 5.1 g 5.1 g

  Iron 27 mg 27 mg 10 mg 9 mg

  Zinc 12 mg 11 mg 13 mg 12 mg

  Iodine 220 g 220 g 290 g 290 g

Page 12: Referat nutrisi pada kehamilan

12

  Selenium 60 g 60 g 70 g 70 g

Other

  Protein 71 g 71 g 71 g 71 g

  Carbohydrate 175 g 175 g 210 g 210 g

  Fibera 28 g 28 g 29 g 29 g

aRecommendations measured as Adequate Intake (AI).

2.3.1 Kalori

Kehamilan membutuhkan penambahan kalori sebanyak 80.000 kkal.

Untuk memenuhi kebutuhan ini penambahan kalori sebesar 100 – 300 kkal

perhari disarankan. Seiring dengan peningkatan berat badan ibu, dibutuhkan

energi lebih banyak untuk menyelesaikan aktivitas fisik yang sama walaupun

tingkat aktivitas fisik tak berubah.

Pada kehamilan 20 minggu, peningkatan energi total yang dibutuhkan340

kcal/hari sedangkan pada minggu ke-34 peningkatan energi yang dibutuhkan

adalah 450 kcal/hari. Karena kebutuhan energi dipengaruhi banyak faktor,

maka dapat bervariasi antara tiap individu sehingga pengukuran berat badan

secara berkala selama kehamilan adalah cara terbaik untuk menentukan asupan

energi yang adekuat. Oleh karena itu dilakukan klasifikasi dimana wanita

dalam BMI normal (19,8-26 kg/m2) direkomendasikan peningkatan berat

badan sebesar 11,3-15,9 kg dan pada trimester pertama direkomendasikan

kenaikan berat badan sebesar 0,9-1,8 kg serta 0,5 kg/minggu untuk

trimester  berikutnya. Untuk wanita yang underweight (BMI<19,8),

sebaiknya peningkatan berat badan 12.5-18 kg. Pada wanita overweight dan

obese disarankan peningkatan berat badan sebesar 6,8 kg. Walaupun pada

wanita obese kenaikan berat badan selama kehamilan juga penting karena berat

badan yang kurang dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.6

Aturan tentang makan untuk 2 orang dapat mengakibatkan peningkatan

berat badan yang eksesif. Untuk wanita obese, wanita sedentari dan wanita

yang aktivitasnya menurun selama hamil rekomendasi asupan 340-450

kcal/hari terlalu besar, disisi lain wanita underweight dan ibu yang masih

sangat muda/dalam masa pertumbuhan (<14 tahun) serta wanita dengan fetus

Page 13: Referat nutrisi pada kehamilan

13

multipel perlu energi 500kcal/ hari atau lebih. Tujuan dari pemantauan berat

badan dan asupan energi adalah menghindari masukan energi yang berlebihan

sekaligus asupan yang tidak adakuat. Asupan yang berlebihan dan peningkatan

berat badan yang berlebihan menyebabkan risiko komplikasi berupa diabetes

gestasional, makrosomia, komplikasi persalinan seperti dystosia bahu, masalah

post operasi atau SC dan risiko anak serta ibu obesitas. Sedangkan untuk

asupan yang tidak adekuat dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan

intrauterin dan konsekuensi BBLR. 7,8

Tabel 2.4 Rekomendasi kenaikan BB terhadap BMI sebelum hamil.2

2.3.2 Protein

Selama kehamilan, tambahan protein digunakan untuk pertumbuhan

janin, perkembangan plasenta, produksi amnion, peningkatan volume darah

ibu dan perkembangan jaringan tubuh maternal untuk mendukung

kehamilan.Peningkatan kebutuhan protein mencerminkan tingkat

pertumbuhan janin dan ibu. Protein terutama terdapat pada produk hewani

seperti daging, susu, telur , keju dan ikan. Produk hewani lebih dipilih karena

banyak mengandung asam amino dengan kombinasi yang seimbang.2

2.3.3 Mineral

2.3.3.1 Zat besi

Besi sangat penting dalam pembentukan hemoglobin. Sebanyak 300

mg zat besi ditransfer kepada janin dan 500 mg digunakan untuk membentuk

hemoglobin ibu. Untuk memenuhi kebutuhan ini American Academy of

Page 14: Referat nutrisi pada kehamilan

14

Pediatrics dan American College of Obstetricians and Gynecologist

menyarankan pemberian supplement besi sebesar 27 mg per hari.

Anemia defisiensi besi merupakan salah satu komplikasi kehamilan.

Skrining untuk anemia defisensi besi disarankan pada kunjungan antenatal

yang pertama. Berbagai preparat besi tersedia di pasaran, dan mengandung

jumlah zat besi yang berbeda, seperti ferrous sulfate (Fe2+) dan ferric

polymaltosa(Fe3+). Penyerapan zat besi hanya 10% dari total kandungan

preparat yang dijual. Penyerapan ini terjadi melalui saluran cerna ibu.

Penyerapan zat besi dapat ditingkatkan melalui pemberian makanan yang

mengandung vitamin C. Berdasarkan penelitian tahun 2011 yang dilakukan

oleh Palacios Santiago, menunjukkan bahwa pemberian ferrous sulfate lebih

baik dibandingkan dengan ferric polymaltosa dari segi efektivitas,

bioavabilitas, tolerabilitas, dan harga yang lebih murah. Pemberian ferric

(Fe3+) menunjukkan bioavabilitas yang lebih buruk, dan efektivitas klinisnya

belum teruji dan diketahui dengan baik. 9

Tabel 2.5 Perbedaan preparat Ferrous dan Ferric9

2.3.3.2 Kalsium

Kalisum merupakan komponen utama dari tulang. Jumlah kalsium

yang tinggi dibutuhkan dalam kehamilan untuk pembentukan jaringan janin,

terutama pada trimester ketiga. Ibu hamil yang berusia kurang dari 25 tahun

juga membutuhkan kalsium untuk pembentukan masa tulang. Kebutuhan

Page 15: Referat nutrisi pada kehamilan

15

kalsium yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah sebesar 1000 mg dan dapat

didapatkan dari makanan sehari- hari dan sayuran hijau.2

2.3.3.4 Fosfor

Bersamaan dengan kalsium, fosfor digunakan dalam pembentukan

tulang. Kebutuhan fosfor yang direkomendasikan untuk ibu hamil adalah 700

mg. Suplementasi tidak direkomendasikan untuk menambah fosfor.2,10

2.3.3.5 Zinc

Zinc berperan dalam metabolisme asam nukleat dan protein. Zinc

sangat penting dalam trimester pertama. Kebutuhan zinc pada kehamilan

adalah sebesar 11 mg. Kekurangan zinc dapat menyebabkan berkurangnya

napsu makan, pertumbuhan janin yang tidak optimal dan gangguan

pembekuan darah. Suplementasi tidak direkomendasikan untuk zinc, namun

apabila pemberian suplemen besi melebih 60 mg/hari maka pemberian

suplementasi zinc perlu dipertimbangkan. Hal ini terjadi karena kompetisi

yang terjadi antara besi dan zinc pada tempat absorpsi.10

Zinc berperan dalam sintesis asam deoksiribonukleat, asam

ribonukleat dan ribosom dan selain itu dibutuhkan untuk ekspresi gen,

diferensiasi sel dan replikasi sel.Dalam kasus yang jarang, defisiensi zinc

maternal karena acrodermitisenteropathica, suatu kelainan genetic dimana

zinc tidak dapat diabsorbsi dengan baik, menyebabkan peningkatan risiko

malformasi congenital pada neonatus Asupan zinc juga berperan mencegah

kelahiran premature dan mendukung perkembangan neurologis janin.10

2.3.3.6 Natrium - Iodium

Natrium terdapat dalam jumlah yang banyak pada makanan sehari-

hari. RDA menyarankan kebutuhan natrium sebesar 1.5 mg selama

kehamilan. Penggunaan garam yang beridoium perlu ditingkatkan selama

kehamilan untuk sintesis hormon tiroid. Defisiensi yodium pada ibu selama

kehamilan dapat menyebabkan pembesaran kelanjar tiroid, dapat berkembang

menjadi goiter dan hipotiroid. Hipotiroid pada ibu meningkatkan

risiko prognosis janin yang buruk termasuk lahir meninggal, aborsi

spontan,anomali kongenital, retardasi mental, tuli, kaku displegia dan

kretinisme.Untuk menghindari hal buruk tersebut terjadi pada janin,

defisiensi yodium pada ibu harus dikoreksi sebelum konsepsi. Yodium

terutama terdapat pada makanan laut dan garam beryodium. 5,10

Page 16: Referat nutrisi pada kehamilan

16

2.3.4 Vitamin

Peningkatan kebutuhan vitamin terjadi selama kehamilan. Pada

negara berkembang menunjukkan bahwa pemberian multivitamin secara rutin

menurunkan insidensi berat bayi lahir rendah dan IUGR.2

2.3.4.1 Vitamin A

Pemberian vitamin A direkomendasikan pada negara dengan masalah

nutrisi, terutama pada negara berkembang. Vitamin A sangat penting dalam

pertumbuhan, maturasi, dan perkembangan penglihatan janin. Selain itu

pemberian vitamin A juga bermanfaat dalam menjaga kesehatan mata ibu dan

mencegah terjadinya buta senja. Dosis pemberian vitamin A adalah maksimal

10.000 IU per hari atau maksimal 25.000 IU per minggu. 2,10,11

Pada negara maju dimana kebutuhan vitamin A sudah mencukupi,

pemberian vitamin A tidak disarankan, karena pemberian vitamin A dengan

dosis tinggi ,yaitu 10.000 IU – 50.000 IU perhari berhubungan dengan defek

pada janin. Hal ini terjadi akibat derivat dari vitamin A yakni Isotretinoin

accutane mempunyai efek teratogenik. Untuk mengatasi hal ini, pemberian

Beta carotene dapat menurunkan efek toksik dari vitamin A.2,10,11

2.3.4.2 Vitamin B6 (Pyridoxine)

Vitamin B6 mempunyai peranan dalam sintesis asam amino

nonesensial, heme, eritrosit, dan hormon. Bagi wanita yang berisiko tinggi,

misalnya, penyalahguna zat, remaja, dan multifetal gestations, pemberian

suplemen 2 mg per hari dianjurkan. Vitamin B6, bila dikombinasikan dengan

antihistamin, ditemukan membantu dalam kasus mual dan muntah kehamilan.

Vitamin B6 terdapat pada ikan,kedelai, pisang, telur dan biji-bijian.2,5

2.3.4.3 Vitamin B12

Jumlah vitamin B12 pada plasma ibu ditemukan menurun dalam

kehamilan dan menyebabkan penurunan protein transport, yakni

transcobalamins . Vitamin B12 berasal dari produk-produk hewani. Apabila

ibu merupakan vegetarian, ditemukan bahwa kandungan vitamin B12 lebih

rendah dibandingkan dengan ibu yang tidak vegetarian. Kekurangan vitamin

B12 dapat menyebabkan peningkatan risiko defek neural tube. 2

2.3.4.4 Vitamin D

Mulai kehamilan 12 – 16 minggu, suplementasi sebesar 4000 IU/ hari

merupakan cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan vitamin D yang

Page 17: Referat nutrisi pada kehamilan

17

meningkat selama kehamilan, dan hal ini tidak menunjukkan risiko toksik

pada ibu saat proses kelahiran maupun pada neonatus. Fungsi vitamin D

selama kehamilan adalah untuk homeostasis tulang selama kehamilan dan

berguna juga dalam pembentukan sistem imun, pankreas, muskuloskeletal,

jantung dan perkembangan saraf. Pada ibu hamil direkomendasikan

pemberian vitamin D sebesar 400 sampai 600 IU/ hari. Dapat ditoleransi

sampai 4000 IU/ hari.12

2.3.4.5 Folat

Folat berperan dalam sintesis asam nukleat dan beberapa asam amino

yang berguna untuk produksi sel baru dan jaringan. Asupan folat yang tidak

mencukupi kebutuhan menyebabkan anemia megaloblastik. Gangguan status

folat selama kehamilan mungkin berhubungan dengan prognosis yang buruk

seperti komplikasi kehamilan, aborsi spontan, kelahiran prematur dan BBLR.

Direkomendasikan bahwa wanita hamil sebaiknya mengkonsumsi 400

mcg folat sintetik/hari selama 12 minggu setelah konsepsi untuk

mengoptimalkan status folat sebelum terjadi penutupan neural tube dan

menurut penelitian hal ini dapat mencegah separuh insiden NTD. Contoh

makanan yang mengandung folat adalah sereal dan produk sereal, jeruk,

raspeberi, asparagus, brokoli, kacang polong, daging sapi,susu, kacang

tanah.2,10

Page 18: Referat nutrisi pada kehamilan

18

Bab III

KESIMPULAN

Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan psikologis ibu yang

membutuhkan kecukupan nutrisi sebelum, selama dan setelah kehamilan. Perubahan

fisik meliputi penambahan berat badan, perubahan metabolisme karbohidrat, lemak,

protein, dan mineral. Agar kebutuhan janin dapat tercukupi dengan baik, keadaan

gizi ibu pada waktu konsepsi harus sudah berada dalam keadaan gizi yang baik

Nutrisi merupakan salah satu aspek penting dalam kehamilan

Pertumbuhan embrio-janin dari awal pembentukkannya bergantung pada

makanan dari ibu. Nutrisi yang dibutuhkan dalam kehamilan seperti kalori,

protein, mineral-mineral, termasuk zat besi ,kalium, natrium, iodium, fosfor,

zinc. Selain itu juga dibutuhkan vitamin A, B6, B12, D dan asam folat.

Tidak hanya masalah fisik yang berhubungan dengan nutrisi yang

buruk selama kehamilan, namun juga bisa mengakibatkan terjadinya

gangguan neurologis, bisa mengakibatkan juga timbulnya kelainan bawaan

pada bayi yang akan dilahirkan. Oleh karena itu makanan ibu hendaklah

mengandung jumlah dan mutu gizi yang baik.

Selain itu terdapat juga masalah yang berhubungan dengan diet pada

ibu hamil,seperti mual muntah, nafsu makan, konstipasi, anemia, diabetes

gestasional, dan gangguan hipertensi. Kondisi tersebut juga mempengaruhi

asupan nutrisi pada ibu hamil. Oleh karena itu dengan memperbaiki jumlah

Page 19: Referat nutrisi pada kehamilan

19

dan mutu makanan sewaktu hamil secara langsung akan meningkatkan berat

badan bayi yang akan dilahirkan dan secara tidak langsung menyokong

pertumbuhan sel-sel otak bayi agar dapat berkembang secara optimal.

.