referat kesling

14
Program Kesehatan Lingkungan Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa indonesia sebagaimana yang dimaksudkan dalam pancasila dan UUD 45. Tujuan dari pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumberdaya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Kebijakan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia bahwa Puskesmas sebagai bagian dari sistem Kesehatan Nasional, sub sistem, dari kesehatan yang berada di Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional. Sebagai sistem yang harus berjalan, Puskesmas dilengkapi dengan organisasi, memiliki Sumber Daya dan Program kegiatan pelayanan kesehatan. Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang wajib dilaksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Ada 6 program pokok pelayanan kesehatan diantaranya program pengobatan, promosi kesehatan, pelayanan KIA dan KB, pencegahan penyakit menular dan tidak menular, kesehatan lingkungan dan perbaikan gizi masyarakat. Program kesehatan lingkungan adalah salah satu program pokok puskesmas yang berupaya untuk menciptakan kondisi lingkungan yang 1

description

ftf

Transcript of referat kesling

Program Kesehatan Lingkungan

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa indonesia sebagaimana yang dimaksudkan dalam pancasila dan UUD 45.Tujuan dari pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumberdaya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.Kebijakan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia bahwa Puskesmas sebagai bagian dari sistem Kesehatan Nasional, sub sistem, dari kesehatan yang berada di Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional. Sebagai sistem yang harus berjalan, Puskesmas dilengkapi dengan organisasi, memiliki Sumber Daya dan Program kegiatan pelayanan kesehatan.Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang wajib dilaksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Ada 6 program pokok pelayanan kesehatan diantaranya program pengobatan, promosi kesehatan, pelayanan KIA dan KB, pencegahan penyakit menular dan tidak menular, kesehatan lingkungan dan perbaikan gizi masyarakat.Program kesehatan lingkungan adalah salah satu program pokok puskesmas yang berupaya untuk menciptakan kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungan untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.Tujuan Umum kesehatan lingkungan meliputi : Meningkatkan kemampuan manajemen Program Kesling Puskesmas dalam mengelola kegiatannya dalam upaya peningkatan pencapaian program Kesling.Tujuan Khusus : Dapat disusunnya rencana usulan kegiatan program Kesling Dapat disusunnya rencana pelaksanaan kegiatan progaram Kesling

Upaya kesehatan lingkungan merupakan salah satu program pokok puskesmas yang mencakup kesehatan perumahan, jamban, air bersih, pembuangan sampah dan air limbah serta sanitasi tempat-tempat umum dan pengolahan makanan. Kesehatan lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan peningkatan peran serta masyarakat. Tujuan program kesehatan lingkungan yaitu mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

Program Kesehatan LingkunganKegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi: 1. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar: Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan perundang-undangan, dan kebijakan tentang penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar, dan diseminasinya; Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar; Menyediakan kebutuhan penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar sebagai stimulan; Menyiapkan materi dan menyusun juklak/juknis/pedoman penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar; Meningkatkan kemampuan tenaga, dan melakukan bimbingan, pemantauan dan evaluasi kegiatan penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar; Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan konsultasi teknis penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar; Melakukan kajian upaya penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar; Mengembangkan sistem informasi lingkungan sehat; Meningkatkan dan mengembangkan klinik sanitasi; Meningkatkan dan mengembangkan UPT dalam penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar; Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan penyediaan air bersih dan sanitasi.

2. Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan: Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan perundang-undangan dan kebijakan tentang pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan, dan diseminasinya; Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan; Melakukan pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan terutama dalam kerangka kewaspadaan dini, kesiap-siagaan dan penanggulangan serta pasca KLB/Bencana maupun kesehatan matra; Menyiapkan materi dan menyusun juklak/juknis/pedoman untuk pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan; Meningkatkan kemampuan tenaga, dan melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan; Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan konsultasi teknis pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan; Melakukan kajian upaya pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan; Mengembangkan surveilans faktor risiko lingkungan dan perilaku yang berhubungan dengan lingkungan sehat; Mengembangkan upaya pengawasan lingkungan dan kesehatan kerja; Meningkatkan dan mengembangkan UPT dalam pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan; Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan. 3. Pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan perundang- undangan dan kebijakan tentang pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan, dan diseminasinya; Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan; Menyediakan kebutuhan pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan sebagai stimulan; Menyiapkan materi dan menyusun juklak/juknis/pedoman pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan; Meningkatkan kemampuan tenaga, dan melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan; Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan konsultasi teknis pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan; Melakukan analisis dampak dan risiko kesehatan terhadap rencana pembangunan serta melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap dampak pembangunan; Melakukan kajian upaya pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan; Menanggulangi Kejadian Luar Biasa yang berhubungan dengan lingkungan dan keracunan; Meningkatkan dan mengembangkan UPT dalam pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan; Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan.

4. Pengembangan wilayah sehat: Menyiapkan materi dan menyusun peraturan perundang-undangan dan kebijakan tentang pengembangan wilayah sehat dan diseminasinya; Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan pengembangan wilayah sehat; Menyusun perencanaan terpadu kawasan lingkungan spesifik dan menyediakan kebutuhan pengembangan wilayah sehat sebagai stimulan; Menyiapkan materi dan menyusun juklak/juknis/pedoman pengembangan wilayah sehat; Meningkatkan kemampuan tenaga, dan melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan pengembangan wilayah sehat; Melakukan kajian upaya pengembangan wilayah sehat; Meningkatkan dan mengembangkan UPT dalam pengembangan wilayah sehat; Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pengembangan wilayah sehat. Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan konsultasi teknis pengembangan wilayah sehat;

Salah satu contoh kegiatan yang sedang marak dilakukan saat ini adalah ; Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Pemberantasan nyamuk dbd diutamakan memakai cara yang efektif, efisien dan ramah lingkungan. hal ini berfungsi menghilangkan tempat berkembangbiaknya nyamuk. cara yang dimaksud adalah dengan 3m, yaitu menguras, menutup dan mengubur barang-barang yang bisa menampung air seminggu sekali. a. Menguras Tandon air yang bisa dikuras antara lain bak mandi, bak wc, vas bunga, perangkap semut, tempat minum burung dsb. cara menguras yang baik adalah dengan menyikat atau menggosok rata dinding bagian dalam tandon air, menadatar maupun naik turun. maksudnya agar telur nyamuk yang menempel dapat lepas dan tidak menetas jentik. b. menutup Ada 2 jenis menutup tandon air agar tidak dipakai nyamuk berkembang biak : 1. Menutup tandon dengan rapat agar air yang disimpan tidak ada jentiknya. jenis tandon ini antara lain : gentong, padasan, drum, reservoar, emberisasi dsb 2. Menutup tandon agar tidak terisi air . misalnya tonggak bambu dapat ditutup dengan pasir atau tanah sampai penuh. sedangkan untuk ban, aki dsb dapat ditutupi dengan plastik agar tidak kemasukan air atau dimasukkan karung agar tidak tersentuh nyamuk. c. Mengubur Barang-barang bekas yang dapat menampung air dan tidak akan dimanfaatkan lagi sebaiknya disingkirkan yang mudah adalah dengan mengubur ke dalam tanah. contoh barang bekas yang perlu dikubur : gelas, ember, piring pecah, kaleng dsb. d. Fogging Bukan cara terbaik untuk memberantas nyamuk penular DBD, hanya membunuh nyamuk dewasa. pada hari-hari berikutnya akan menetas nyamuk-nyamuk baru lagi, karena telur dan jentik-jentik tidak mati.Sasaran Program Kesehatan Lingkungan Tempat tinggal (rumah) penduduk, Tempat-tempat umum (seperti pasar, restoran, tempat ibadah, sumber air minum penduduk, dan pembuangan air limbah dan sebagainya). Sasaran yang diperiksa pada tempat-tempat umum selain lingkungan fisiknya (pencemaran air, pembuangan sampah dan limbah lainnya), juga pengolahan makanan (food handler).Indikator Kesehatan LingkunganLingkungan merupakan salah satu variable yang kerap mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan, dan genetic, lingkunagan menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat.Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan digunakan indicator-indikator seperti persentasi rumah tangga sehat, persentasi rumah tangga menurut sumber air minum, persentasi rumah tangga dengan sumber air minum dari pompa/sumur/mata air menurut jarak ke tempat penampungan akhir kottoran (tinja), dan persentasi rumah tangga menurut kepemilikan fasilitas buang air besar.

Rumah Tangga SehatTerdapat beberapa indicator lingkunganb yang harus dipenuhi sebuah rumah tanggan agar dapat disebut sebagai rumah tangga sehat, yaitu ketersediaan air bersih, ketersediaan jamban, kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni, dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah. Selain itu, juga terdapat indicator lain yang terkait dengan faktor perilaku dan keterjangkauan terhadap jaminan pemeliharaan kesehatan.Akses Terhadap Air MinumStatistic Kesejahteraan Rakyat tahun 2006 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik mengategorikan sumber air munum yang digunakan rumah tangga menjadi dua kelompok besar, yaitu sumber air minum terlindung dan tidak terlindung. Sumber air minum terlindung terdiri atas air kemasan, ledeng, pompa, mata air terlindung, sumur terlindung, dan air hujan. Sedangkan sumber air minum tak terlindung terdiri atas sumber tak terlindung, mata air tak terlindung, air sungai, dan lainnya.Jarak Sumber Air Minum dengan Tempat Penampungan Akhir Kotoran (Tinja)Sumber air minum sering menjadi sumber pencemar penyakit yang ditularkan melalui perantara air (water-borne disease). Oleh karena itu, sumber air minum harus memenuhi syarat lokalisasi dan konstruksi. Syarat lokalisasi menginginkan agar sumber air minum terhindar dari pengotoran, sehingga air limbah, dan sumber-sumber pengotor lainnya. Jarak tersebut tergantung dari keadaan tanah dan kemiringannya. Pada umumnya, jarak sumber air minum dengan beberapa sumber pengotor termasuk tempat penampungan akhir kotoran (tinja) tidak kurang dari 10 meter dan diusahakan agar letaknya tidak berada di bawah sumber-sumber tersebut.

Fasilitas Tempat Buang Air BesarKeberadaan fasilitas buang air besar telah menjadi kebutuhan penting pada kehidupan masyarakat modern. Kepemilikan dan penggunaan fasilitas tempat buang air besar merupakan isu penting dalam menentukan kualitas hidup penduduk. Statistic Kesra tahun 2006 membagi rumah tangga berdasarkan kepemilikan fasilitas tempat buang air besar yang terdiri atas fasilitas sendiri (pribadi), bersama, umum, dan tidak ada.Luas LantaiPertamhan penduduk baik di perkotaan maupun pedesaan berdampak negative terhadap perbandingan antara jumlah luas lantai hunian terhadap penghuni dan berkurangnya ruang terbuka pada area pemukiman. Hal ini tentu saja memiliki implikasi terhadap status kesehatan masyarakat penduduk. Jumlah penduduk sangat berpengaruh terhadap jumlah koloni kuman. Kuman yang pada umumnya meruypakan penyebab penyakit menular saluran pernafasan akan semakin banyak bila jumlah penghuni semakin besar. Ukuran rumah yang relative kecil dan berdesak-desakan diketahui juga dapat mempengaruhi tumbuh kembang mental atau jiwa anak-anak. Anak-anak memerlukan lingkungan bebas, tempat bermain luas yang mampu mendukung daya kreativitasnya. Dengan kata lain, rumah bila terlampau padat di samping merupakan media yang cocok untuk terjadinya penularan penyakit khususnya penyakit saluran pernafasan juga dapat mempengaruhi perkembngan anak.Pengendalian LingkunganProgram pengendalian lingkungan bertujuan untuk menyediakan air, udara, dan makanan yang bersih dan aman. Hal yang juga tercakup di dalam pengendalian lingkungan adalah manajemen pengelolaan limbah padat (sampah kering dan sampah basah), limbah cair (air kotor), dan pengendaliuan vector penyakit (seranggan dan binatang pengerat). Untuk mendapatkan udara yang aman perlu dilakukan pengendalian pathogen infeksius yang menyebar melalui udara (air-borne).Asap beracun (furne), sinar ultraviolet, serta pencemaran udara dan asap mesin juga merupakan permaslahan yang ada di bidang pengendalian keamanan udara. Persediaan air yang bersih dan aman merupakan faktor kunci dalam pengendalian penyakit infeksius, khususnya penyakit bawaan air (penyakit enteric atau penyakit saluran pembuangan). Dengan demikian, menjaga agar persediaan air tetap aman merupakan salah satu kegiatan yang paling pokok dan juga penting dalam program kesehatan saat ini.Dewasa ini, manajemen pengelolaan limbah padat merupakan tantabgan terbesar yang harus dihadapi bidang kesehatan masyarakat. Masalah yang tetap akan menjadi tantangan bagi bidang ini adalah masalah pembunagn yang tepat untuk sampah dan limbah padat lain, seperti material berbahaya (hazardous material) dan material infeksiur yang potensial berbahaya (biohazardous material), yang jumlahnya melimpah. Pengendalian terhadap masalah bau, lalat, dan serangga yang berasal dari kumpulan sampah di rumah, pinggir jalan, dan tempat pembungan akhir dapat membantu mencegah penyebaran penyakit menular melalui vector.Makanan harus dijaga agar tidak dimasuki benda asing, tidak terkontaminasi, dan tidak rusak. Makanan juga harus disimpan dan dihidangkan dengan cara yang tepat. Suhu yang tepat untuk pendinginan, pemasakan, penyimoanan, dan transportasi harus dijaga gar tiodak menyimpang. Pengelolaan makanan yang baik, termasuk mencuci tangan selama persiapan, sangat penting dalam pengendalian infeksi. Binatang dan serangga juga dapat menjadi sumber penyakit dan infeksi. Pengendalian terhadap binatang (peliharaan dan bintang liar) dan serangga di dalam komunitas, baik di desa maupun kota, sangat penting di dalam program pengendalian penyakit (J.S.Slamet, 2002).

REFERATKESEHATAN LINGKUNGAN

Disusun Oleh : KELOMPOK 3

AMELIA ALRESNA1102010017HERU TRI PURWANTO1102010122REGINA SEPTIANI1102010234 Pembimbing :

DR. SUGMA AGUNG PURBOWO MARS

KEPANITRAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI MARET 2015

8