Referat Gangguan Obsesif Kompulsif

19
PEMBIMBING : DR.ERWIN K ,SP.KJ PENYAJI : YUNIYA ELANDA SARTIKA SABHINAYA REFERAT GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF

Transcript of Referat Gangguan Obsesif Kompulsif

Page 1: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif

P EM B IM BING :DR .ERW IN K ,SP.K J

P ENYA J I :YUNIYA ELA NDA

SA RTIKA SA B HIN AYA

REFERAT GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF

Page 2: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif

PENDAHULUAN

Gangguan Obsesif Kompulsif

dialami 2 % sampai 3% masyarakat umum pada suatu saat dalam kehidupan mereka

menduduki peringkat keempat dari gangguan jiwa

Pasien yang mengalami gangguan obsesif-kompulsif hal ini dapat sangat mengganggu keseharian pasien, baik fungsi dalam sosial maupun pekerjaan pasien.

Page 3: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif

TUJUAN

Tujuan Umum

Tujuan Khusus

Page 4: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif

DEFINISI

obsesi adalah pikiran, perasaan, ide, atau sensasi yang mengganggu (intrusif).

kompulsi adalah pikiran atau perilaku yang disadari, dibakukan dan rekuren, seperti menghitung, memeriksa atau menghindari.

Gangguan obsesif-kompulsif dapat merupakan gangguan yang menyebabkan ketidakberdayaan karena obsesi dapat menghabiskan waktu dan dapat mengganggu secara bermakna pada rutinitas normal seseorang, fungsi pekerjaan, aktivitas sosial yang biasanya atau hubungan dengan teman dan anggota keluarga

Page 5: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif

Dalam DSM-IV TR (Diagnostic & Stacistical Manual IV – Text Revision) obsesi didefinisikan sebagai berikut : Pikiran, impuls, atau bayangan yang berulang-ulang dan menetap yang

dialami, pada suatu saat selama gangguan, dirasakan mengganggu dan tidak sesuai, dan menyebabkan kecemasan dan penderitaan yang jelas.

Pikiran, impuls, atau bayangan tidak hanya kekhawatiran berlebihan tentang masalah kehidupan yang nyata

Orang berusaha untuk mengabaikan atau menekan pikiran, impuls, atau bayangan tersebut untuk menetralkannya dengan pikiran atau tindakan lain.

Orang menyadari bahwa pikiran, impuls, atau bayangan obsesional adalah hasil dari pikirannya sendiri (tidak disebabkan dari luar seperti penyisipan pikiran)

Page 6: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif

Dalam DSM-IV TR (Diagnostic & Stacistical Manual IV – Text Revision) mendefinisikan kompulsi sebagai berikut : Perilaku berulang (misalnya, mencuci tangan, mengurutkan,

memeriksa) atau tindakan mental (misalnya berdoa, menghitung, mengulangi kata-kata dalam hati) yang dirasakannya mendorong untuk melakukan sebagai respon terhadap suatu obsesi, atau menurut dengan aturan yang harus dipenuhi secara kaku

Perilaku atau tindakan mental ditujukan untuk mencegah atau mengurangi penderitaan atau mencegah suatu kejadian atau situasi yang menakutkan, akan tetapi, perilaku atau tindakan mental tersebut tidak dihubungkan dengan cara yang realistik dengan apa yang mereka maksudkan untuk menetralkan atau mencegah, atau secara jelas terkesan menjadi berlebihan.

Page 7: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif

EPIDEMIOLOGI

Usia rata-rata adalah 20 tahun walaupun laki-laki memiliki onset usia yang agak lebih awal (rata-rata sekitar usia 19 tahun) dibandingkan wanita (rata-rata sekitar 22 tahun)

Gangguan obsesif-kompulsif ditemukan lebih jarang diantara golongan kulit hitam dibandingkan kulit putih walaupun tersedianya jalur ke pelayanan kesehatan dapat menjelaskan sebagian besar variasi tersebut ketimbang perbedaan prevalensi antara ras-ras

sebanyak 10% pasien rawat jalan di klinik psikiatrik

gangguan obsesif-kompulsif sebagai diagnosis psikiatrik tersering yang keempat setelah fobia, gangguan berhubungan zat, dan gangguan depresif berat

Page 8: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif

ETIOLOGI

Faktor biologis- Neurotransmiter- Penelitian pencitraan otak- Genetika- Data biologis lainnya

Faktor perilaku

Faktor psikososial- Faktor kepribadian- Faktor psikodinamik- Isolasi- Undoing - Pembentukkan reaksi- Faktor psikodinamiklainnya- Ambivalensia- Pikiran magis

Page 9: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif

Gambaran Klinis

Obsesi mengenai kontaminasi kompulsi mencuci tanganObsesi mengenai keragu-raguan kompulsi memeriksaPikiran obsesional semata tanpa disertai kompulsiObsesi mengenai kesimetrisan kompulsi kelambatan

Page 10: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif

A. Gejala obsesi / kompulsi B. Sadar bahwa obsesi / kompulsi berlebihan /

tidak beralasanC. Obsesi / kompulsi distress, makan waktu,

ganggn rutinitas, pekerjaan, aktifitas maupun hubungan sosial

D. Jika ada gangguan aksis I lain, isi obsesi / kompulsi tidak terbatas pada hal tsb

E. Tidak disebabkan efek fisiologis langsung suatu zat / kondisi medis umum

DIAGNOSIS (DSM IV TR)

Page 11: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif

Gejala obsesif / tindakan kompulsif / keduanya, harus ada hampir setiap hari selama sedikitnya dua minggu berturut-turut

Merupakan sumber penderitaan (distress) / mengganggu aktivitas penderita

Gejala obsesif mencakup beberapa halKaitan erat antara obsesif – kompulsif dgn

depresiGejala obsesif sekunder hrs dianggap sbg

bagian dari kondisi tsb

DIAGNOSIS (PPDGJ III)

Page 12: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif

F42.O Predominan Pikiran ObsesifF42.1 Predominan Tindakan KompulsifF42.2 campuran Pikiran Obsesif dan

Tindakan KompulsifF42.8 Gangguan Obsesif Kompulsif LainnyaF42.9 Gangguan Obsesif Kompulsif YTT

DIAGNOSIS (PPDGJ III)

Page 13: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif

Kondisi Medis Kondisi Psikiatrik

DIAGNOSIS BANDING

Page 14: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif

TERAPI

Pengobatan standar adalah memulai dengan obat spesifik-serotonin, contohnya clomipramine (Anafranil) atau inhibitor ambilan kembali spesifik serotonin (SSRI-serotonin specific reuptake inhibitor), seperti Fluoxetine (Prozac)

Clomipramine. Clomipramine biasanya dimulai dengan dosis 25 sampai 50 mg sebelum tidur dan dapat ditingkatkan dengan peningkatan 25 mg sehari setiap dua sampai tiga hari, sampai dosis maksimum 250 mg sehari

SSRI. Obat-obat Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) bekerja terutama pada terminal akson presinaptik dengan menghambat ambilan kembali serotonin.

Page 15: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif

Exposure and Response Preventionpasien menghadapkan dirinya sendiri pada situasi yang menimbulkan tindakan kompulsif atau (seperti memegang sepatu yang kotor) dan kemudian menahan diri

•Exposure and Response Prevention

Terapi KeluargaMenilai tingkah laku setiap anggota keluarga yang mempengaruhi tingkah laku yang baik dan membina pengaruh tingkah laku yang positif dari setiap individu.

Terapi Perilakuteknik terapi perilaku yang khusus digunakan untuk pasien anak usia lebih tua dan remaja dengan gangguan OCD adalah latihan relaksasi dan response prevention technique.

teknik terapi perilaku yang khusus digunakan untuk pasien anak usia lebih tua dan remaja dengan gangguan OCD adalah latihan relaksasi dan response prevention technique.

Page 16: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif

PROGNOSIS

Diagnosis awal dan terapi yang dilakukan secepatnya akan memberikan hasil yang lebih baik

Suatu prognosis buruk dinyatakan oleh mengalah (bukannya menahan) pada kompulsi

Prognosis yang baik ditandai oleh penyesuaian sosial dan pekerjaan yang baik, adanya peristiwa pencetus, dan suatu sifat gejala yang episodic

Page 17: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif

KESIMPULAN

Suatu obsesi adalah pikiran, perasaan, ide, atau sensasi yang mengganggu (intrusif). Suatu kompulsi adalah pikiran atau perilaku yang disadari, dibakukan dan rekuren, seperti menghitung, memeriksa atau menghindari

Etiologi yang dapat menyebabkan gangguan obsesif-kompulsif yaitu faktor biologis, faktor perilaku maupun faktor psikososial

Gangguan obsesif-kompulsif memiliki empat pola gejala yang utama

Terapi dapat secara farmakologis dan nonfarmakologis

Page 18: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif

DAFTAR PUSTAKA

Kaplan, H.l dan Saddock B.J. 1993. Comprehensive Textbook of Psychiatry vol.26th edition. USA: Williams and Wilikins Baltimore

Gangguan obsesif – kompulsif. Dalam : Buku saku Diagnosis Gangguan Jiwa; rujukan ringkas dari PPDGJ – III. Maslim R, penyunting. Jakarta; 2003.76

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, 4th ed. DSM-IV Washington DC: American Psychiatry Association, 1994.

Fausiah, F & Widury, J. 2007. Psikologi Abnormal Klinis Dewasa. Jakarta: UI-Press.

Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD). available : 18 januari 2014. http://dc201.4shared.com/doc/APF2QLPf/preview.html.

Durand, V. Mark dan David H. Barlow. 2006. Intisari Psikologi Abnormal. Yogyakarta : Pustaka Pelajar..

Jenike MA. Obsessive compulsive disorder. N Engl J Med 2004; 350 : 259-65

Page 19: Referat Gangguan Obsesif Kompulsif

TERIMAKASIH