Referat Fanny Yang Dah Lengkap

download Referat Fanny Yang Dah Lengkap

of 30

Transcript of Referat Fanny Yang Dah Lengkap

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    1/30

    KATA PENGANTAR

    Assalaamualaikum wr. wb.

    Alhamdulillah, puji dan syukur terutama penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT

    yang dengan segala taufik serta hidayahNya akhirnya penyusun dapat menyelesaikan

    penulisan referat dengan judul DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN

    PARKINSON yang disusun dalam rangka memenuhi persyaratan kepaniteraan di bagian

    Neurologi RSU dr. Slamet Garut.

    Pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

    kepada :1. Dr. H. Nasir Okbah, Sp.S sebagai kepala serta pembimbing SMF Neurologi

    RSU dr. Slamet Garut yang telah meluangkan waktu untuk membimbing kami.

    2. Dr. Anna Luthfiana, Sp.S dan dr. Lusindyah, Sp.S sebagai dosen Neurologi FK

    Universitas YARSI yang telah memberi bimbingan serta pengajaran kepada

    penyusun selama ini.

    3. Para perawat di SMF Neurologi RSU dr. Slamet Garut, yang telah banyak

    membantu kami.

    4. Keluarga yang tidak pernah putus mendoakan dan memberi dukungan untuk

    keberhasilan penyusun.

    5. Ayu, K fita, K taufik dan Kmala sebagai rekan kepaniteraan yang telah

    memberikan bantuan, dukungan dan kerja sama yang baik.

    Semoga dengan adanya referat ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi

    semua pihak.

    Penyusun menyadari bahwa referat ini jauh dari sempurna, untuk itu penyusun

    mengharapkan kritik serta saran sebagai perbaikan dalam menyusun referat-referat yang akan

    datang.

    Wassalaamualaikum wr. wb

    Garut, April 2009

    Penyusun

    1

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    2/30

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif yang bersifat kronis progresif,

    merupakan penyakit terbanyak kedua setelah demensia Alzheimer. Penyakit ini memiliki

    dimensi gejala yang sangat luas sehingga baik langsung maupun tidak langsung

    mempengaruhi kualitas hidup penderita maupun keluarga.6 Pertama kali ditemukan oleh

    seorang dokter inggris yang bernama James Parkinson pada tahun 1817. Penyakit ini

    merupakan suatu kondisi ketika seseorang mengalami ganguan pergerakan.7

    Tanda-tanda khas yang ditemukan pada penderita diantaranya

    resting tremor, rigiditas, bradikinesia (perlambatan gerak), dan instabilitas

    postural. Tanda-tanda motorik tersebut merupakan akibat dari degenerasi

    neuron dopaminergik pada system nigrostriatal. Hilangya sel neuron

    berpigmen terutama pada sustansia nigra dan adanya -synuclein yang

    positif pada sitoplasma (lewy body) adalah gambaran utama penyakit

    Parkinson. Namun, derajat keparahan defisit motorik tersebut beragam.

    Tanda-tanda motorik pasien sering disertai depresi, disfungsi kognitif,

    gangguan tidur, dan disfungsi autonom. 8

    Akhir-akhir ini ketertarikan pada penyakit Parkinson meningkat sebagai hasil lebih

    diketahuinya sirkuit basal ganglia dan bagaimana fungsinya berkurang seiring dengan

    beratnya penyakit, berkembangnya pengetahuan tentang mekanisme kematian sel,

    berkembangnya strategi terapi baru dan adanya figure public yang menderita Parkinson.

    Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara

    pria dan wanita seimbang. 5 10 % orang yang terjangkit penyakit

    parkinson, gejala awalnya muncul sebelum usia 40 tahun, tapi rata-rata

    menyerang penderita pada usia 65 tahun. Secara keseluruhan, pengaruh

    usia pada umumnya mencapai 1 % di seluruh dunia dan 1,6 % di Eropa,

    2

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    3/30

    meningkat dari 0,6 % pada usia 60 64 tahun sampai 3,5 % pada usia 85

    89 tahun.

    BAB II

    DEFINISI

    Penyakit Parkinson

    Merupakan bagian dari parkinsonisme yang secara patologis ditandai dengan degenerasiganglia basalis terutama di substansia nigra pars kompakta (SNc) yang disertai dengan

    adanya inklusi sitoplasmik eosinofilik (lewy bodies). Disebut juga Parkinsonisme idiopatik

    atau primer.

    Parkinsonisme

    Adalah sindrom yang ditandai dengan adanya tremor waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia

    dan hilangnya reflex postural akibat penurunan kadar dopamine oleh berbagai macam sebab.

    Disebut juga dengan sindrom Parkinson.

    EPIDEMIOLOGI

    Penyakit Parkinson adalah penyakit akibat penuaan, prevalensi Parkinson mulai usia 50 tahun

    dan meningkat setelah usia 60 tahun. Penderita Parkinson pada usia < 30 tahun sangatlah

    jarang, dan hal ini terjadi opada Parkinson yang diturunkan. Prevalensi penyakit ini di

    Amerika serikat lebih tinggi dari pada di Afrika dan China, namun hubungan ras pada

    penyakit ini masih belum jelas.

    ETIOLOGI DAN PATOGENESIS

    Penyakit Parkinson adalah penyakit multifaktorial dan berhubungan dengan factor

    lingkungan dan genetic. Ada 4 proses yang menonjol ;

    Accelerated aging theory : Kematian neuron dopaminergik yang lebih cepat

    3

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    4/30

    Toksin : toksin intrinsic dan ekstrinsik yang merusak neuron dopamine secara selektif

    (pestisida, logam berat)

    Genetik : pola herediter yang dominan pada beberapa keluarga. Beberapa gen

    mengalami mutasi, dan ada peningkatan -synulkein pada penyakit Parkinson yang

    dipicu oleh factor genetic.

    Peroxidation of free radical.

    - Oksidasi dopamine radikal bebas (Fe)

    - Mekanisme proteksi menurun kematian sel meningkat

    Jika penyakit murni tidak didahului trauma atau stroke, dikatakan penyakit Parkinson atau

    primer parkinsonisme. Tetapi jika diawali dengan trauma , dikatakan parkinsonisme. Trauma

    kepala juga berhubungan dengan penyakit Parkinson pada usia muda. Resiko menderita

    Penyakit Parkinson rendah pada orang diet tinggi antioksidan, peminum caffeine, dan

    perokok.

    +

    +

    Gambar. Etiologi penyakit Parkinson

    4

    Predisposisi genetik

    Factor lingkungan (ekdogen Dan endogen)

    Berkurangnya jumlah neuron yang berhubungan

    dengan usia dan oleh karena hilangnya oksidan

    Penyakit Parkinson

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    5/30

    KLASIFIKASI

    Parkinsonisme dapat digolongkan atas dua kategori yaitu ; parkinsonisme primer dan

    parkinsonisme sekunder ( berhubungan dengan infeksi, obat, toksin, penyakit vascular,

    trauma dan tumor otak)

    Tabel. Parkinsonisme primer dan parkinsonisme sekunder

    Parkinsonisme primer parkinsonisme sekunder

    Penyakit Parkinson idiopatik - Iatrogenik : fenothiazin

    thioxantin, benzamide, lithium,

    sodium valproat,Ca blocker, reserpin, tetrabenazin.

    Demensia lewy body -Toksik : MPTP =1 methyl, 4

    phenyl, 1,2,3,6 tetra-

    hydropiridin), CO,mangan,

    sianida, organofosfat

    Parkinsonisme karena penyakit genetic - Infeksi : encephalitis lethargia,

    AIDS,syphilis

    Frontotemporal demensia dengan parkinsonisme - Metabolik : hipoparatiroid,

    penyakit Wilson

    5

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    6/30

    -Struktural : normal pressure

    hydrocephalus, trauma SSP, tumor,

    infark

    Alzeimers

    MSA (multy system athrophy)

    PSP (progressive supranuclearmpalsy)

    CBD (corticobasal degeneration)

    Neurocantosis

    Huntington

    Degenerasi spinocerebellar

    PATOFISIOLOGI

    Defisit primer : terjadi kehilangan neuron di subrtansia nigra pars kompakta yangmenghasilkan dopamine ke striatum (caudatus dan putamen). Manifestasi klinis

    terjadi akibat penurunan lebih dari 80% dopamine di striatum.

    Gejala motorik timbul karena gangguan dalam sirkuit motorik ganglia basalis-

    talamokortokal

    Konsep sederhana penyakit Parkinson:

    1. Trakus nigrostiatum untuk fungsi gerakan halus

    2. Perlu keseimbangan komponen kolinergik yang berfungsi merangsang( stimulasi) dan komponen dopaminergik yang berfungsi menghambat

    (inhibisi)

    3. Gejala timbul karena disporsi fungsional kedua komponen diatas : kolinergik

    yang meningkat atau dopaminergik yang melemah.

    Dua teori kelainan pada ganglia basalis untuk terjadinya Parkinson:

    a. Teori ketidakseimbangan saraf dopaminergik dengan saraf kolinergik

    - Pengaruh dopaminergik dominan hiperkinesia

    - Pengaruh kolinergik dominan gejala hipokinesia

    Ach DA

    normal

    6

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    7/30

    DA

    Hiperkinesia

    Ach

    Ach

    DA hipokinesia

    b. Teori ketidakseimbangan jalur langsung dan tidak langsung

    - Hipereaktifitas jalur langsung atau hipoaktifitas jalur tidak langsung

    output dari Globus palidus segmen internal dan substansia nigra pars

    retikularis ke talamokorteks menurun gerakan hiperkinesia

    - Hipoaktifitas jalur langsung dan hipereaktifitas jalur tidak langsung

    Output dari globus palidus segmen internal dan substansia nigra pars

    reticular meningkat gerakan hipokinesia

    7

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    8/30

    Kondisi normal

    Terdapat dua jalur pada ganglia basal yaitu jalur direk dan indirek tergantung pada apakah

    jalur striatal tersebut berhubungan secara langsung dengan GPi (globus palidus internal)atau

    melalui GPe( globus palidus eksternal) dan STN (subtalamus nucleus).

    Kedua jalur ini mempunyai efek yang berlawanan pada neuron-neuron GPi dan SNR.

    1. Jalur direk : Neuron motorik dari korteks serebri bersinaps pada neuron putamen yang

    akan memberikan proyeksi inhibisi pada GPi dan homolognya SNr. Kemudian

    GPi/SNr mengirim inhibisi pada thalamus. Aktivasi pada jalur direk ini akan

    menyebabkan terjadinya peningkatan jalur talamokortikal tereksitasi dan

    meningkatkan aktivitas korteks motorik.

    2. Jalur indirek : berasal dari eksitasi akson kortks serebri bersinaps pada neuro

    putamen. Neuron ini mengirim proyeksi inhibisi menuju STN. Efek langsung

    proyeksi ini adalah disinhibisi STN yang akan menyebabkan proyeksi eksitasi STN

    menuju GPi. Aktivitas jalur ini akan menghambat jalur talamokortikal seningga efek

    dari jalur indirek ini inhibisi kortikal.

    Jalur striaton juga menerima input eferen yang kuat dari SNc. Proyeksi dari SNc ini sangat

    penting dalam mengubah aktivitas striatum dan memfasilitasi aktivitas jalur direk dan

    8

    Cerebelal korteks

    Putamen zat D1 dan D2

    SNcthalamus

    GPe

    STN

    GPi/ SNr

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    9/30

    menghambat jalur indirek, sehingga jalur ini menyebabkan aksitasi kortikal melalui kedua

    jalur.

    Jalur-jalur ini berada dalam keseimbangan sehingga bila jalur ini terganggu akan

    menyebabkan gangguan gerak.

    Pada Parkinson :

    Pada Parkinson, terjadi pengurangan aktivitas neuron pada SNc sehingga akan menyebabkan

    berkurangnya aktivitas jalur indirek dan meningkatkan aktivitas jalur direk. Perubahan ini

    9

    koteks

    Putamen

    D1 D2

    SNc talamus

    GPe GPi/SNR

    STN

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    10/30

    menyebabkan peningkatan aktivitas pada nucleus subtalamus dan neuron pada GPi yang akan

    menyebabkan penghambatan yang berlebihan pada jalur talamokortikal dan menyebabkan

    terjadinya bradikinesia.

    GEJALA KLINIS

    Gejala prodormal

    Awitan tersembunyi, umur 50-70 tahun

    10

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    11/30

    Degenerasi neuron 1 dekade sebelum gejala utama muncul

    Lelah, letih, gangguan kepribadian sebelum muncul gejala motorik

    Motorik : kelemahan, gangguan kordinasi ringan

    Gejala parkinsonism ringan seperti tremor intermiten pada satu atau beberapa jari dan

    rigiditas asimetris curigai gejala Parkinson.

    Trias Parkinson :

    1. Tremor

    2. Rigiditas

    3. Bradikinesia

    Gejala Utama

    1.Gejala Motorik

    a.Tremor/bergetar

    Gejala penyakit parkinson sering luput dari pandangan awam, dan dianggap

    sebagai suatu hal yang lumrah terjadi pada orang tua. Salah satu ciri khas dari

    penyakit parkinson adalah tangan tremor(bergetar) jika sedang beristirahat. Namun,

    jika orang itu diminta melakukan sesuatu, getaran tersebut tidak terlihat lagi. Itu

    yang disebut resting tremor, yang hilang juga sewaktu tidur.

    Tremor terdapat pada jari tangan, tremor kasar pada sendi

    metakarpofalangis, kadang-kadang tremor seperti menghitung uang logam atau

    memulung-mulung ( pil rolling). Pada sendi tangan fleksi-ekstensi atau pronasi-

    supinasi pada kaki fleksi-ekstensi, kepala fleksi-ekstensi atau menggeleng, mulut

    membuka menutup, lidah terjulur-tertarik. Tremor ini menghilang waktu istirahat

    dan menghebat waktu emosi terangsang (resting/ alternating tremor

    ).

    Tremor tidak hanya terjadi pada tangan atau kaki, tetapi bisa juga terjadi

    pada kelopak mata dan bola mata, bibir, lidah dan jari tangan (seperti orang

    menghitung uang). Semua itu terjadi pada saat istirahat/tanpa sadar. Bahkan, kepala

    penderita bisa bergoyang-goyang jika tidak sedang melakukan aktivitas (tanpa

    sadar). Artinya, jika disadari, tremor tersebut bisa berhenti. Pada awalnya tremor

    hanya terjadi pada satu sisi, namun semakin berat penyakit, tremorbisa terjadi pada

    kedua belah sisi. 13

    11

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    12/30

    b.Rigiditas/kekakuan

    Tanda yang lain adalah kekakuan (rigiditas). Jika kepalan tangan yang

    tremortersebut digerakkan (oleh orang lain) secara perlahan ke atas bertumpu pada

    pergelangan tangan, terasa ada tahanan seperti melewati suatu roda yang bergigi

    sehingga gerakannya menjadi terpatah-patah/putus-putus. Selain di tangan maupun

    di kaki, kekakuan itu bisa juga terjadi di leher. Akibat kekakuan itu, gerakannya

    menjadi tidak halus lagi seperti break-dance. Gerakan yang kaku membuat

    penderita akan berjalan dengan postur yang membungkuk. Untuk mempertahankan

    pusat gravitasinya agar tidak jatuh, langkahnya menjadi cepat tetapi pendek-pendek.

    Adanya hipertoni pada otot fleksor ekstensor dan hipertoni seluruh

    gerakan, hal ini oleh karena meningkatnya aktifitas motorneuron alfa, adanya

    fenomena roda bergigi (cogwheel phenomenon).

    c.Akinesia/Bradikinesia

    Kedua gejala di atas biasanya masih kurang mendapat perhatian sehingga

    tanda akinesia/bradikinesia muncul. Gerakan penderita menjadi serba lambat.

    Dalam pekerjaan sehari-hari pun bisa terlihat pada tulisan/tanda tangan yang

    semakin mengecil, sulit mengenakan baju, langkah menjadi pendek dan diseret.

    Kesadaran masih tetap baik sehingga penderita bisa menjadi tertekan (stres) karena

    penyakit itu. Wajah menjadi tanpa ekspresi. Kedipan dan lirikan mata berkurang,

    suara menjadi kecil, refleks menelan berkurang, sehingga sering keluar air liur.

    Gerakan volunteer menjadi lambat sehingga berkurangnya gerak asosiatif,

    misalnya sulit untuk bangun dari kursi, sulit memulai berjalan, lambat mengambil

    suatu obyek, bila berbicara gerak lidah dan bibir menjadi lambat. Bradikinesia

    mengakibatkan berkurangnya ekspresi muka serta mimik dan gerakan spontan yang

    berkurang, misalnya wajah seperti topeng, kedipan mata berkurang, berkurangnya

    gerak menelan ludah sehingga ludah suka keluar dari mulut.

    d.Tiba-tiba Berhenti atau Ragu-ragu untuk Melangkah

    12

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    13/30

    Gejala lain adalah freezing, yaitu berhenti di tempat saat mau mulai

    melangkah, sedang berjalan, atau berputar balik; dan start hesitation, yaitu ragu-

    ragu untuk mulai melangkah. Bisa juga terjadi sering kencing, dan sembelit.

    Penderita menjadi lambat berpikir dan depresi. Bradikinesia mengakibatkan

    kurangnya ekspresi muka serta mimic muka. Disamping itu, kulit muka seperti

    berminyak dan ludah suka keluar dari mulut karena berkurangnya gerak menelan

    ludah.

    e.Mikrografia

    Tulisan tangan secara gradual menjadi kecil dan rapat, pada beberapa kasushal ini merupakan gejala dini.

    f.Langkah dan gaya jalan (sikap Parkinson)

    Berjalan dengan langkah kecil menggeser dan makin menjadi cepat (marche

    a petit pas), stadium lanjut kepala difleksikan ke dada, bahu membengkok ke depan,

    punggung melengkung bila berjalan.

    g.Bicara monoton

    Hal ini karena bradikinesia dan rigiditas otot pernapasan, pita suara, otot

    laring, sehingga bila berbicara atau mengucapkan kata-kata yang monoton dengan

    volume suara halus ( suara bisikan ) yang lambat.

    h.Dimensia

    Adanya perubahan status mental selama perjalanan penyakitnya dengan

    defisit kognitif.

    i.Gangguan behavioral

    Lambat-laun menjadi dependen ( tergantung kepada orang lain ), mudah

    takut, sikap kurang tegas, depresi. Cara berpikir dan respon terhadap pertanyaan

    lambat (bradifrenia) biasanya masih dapat memberikan jawaban yang betul, asal

    diberi waktu yang cukup.

    13

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    14/30

    j.Gejala Lain

    Kedua mata berkedip-kedip dengan gencar pada pengetukan diatas pangkal

    hidungnya (tanda Myerson positif)

    2.Gejala non motorik

    a.Disfungsi otonom

    -Keringat berlebihan, air ludah berlebihan, gangguan sfingter terutama

    inkontinensia dan hipotensi ortostatik.

    -Kulit berminyak dan infeksi kulit seborrheic

    -Pengeluaran urin yang banyak

    -Gangguan seksual yang berubah fungsi, ditandai dengan melemahnya hasrat

    seksual, perilaku, orgasme.

    b.Gangguan suasana hati, penderita sering mengalami depresi

    c.Ganguan kognitif, menanggapi rangsangan lambat

    d.Gangguan tidur, penderita mengalami kesulitan tidur (insomnia)

    e.Gangguan sensasi,

    - kepekaan kontras visuil lemah, pemikiran mengenai ruang, pembedaan warna,

    - penderita sering mengalami pingsan, umumnya disebabkan oleh hypotension

    orthostatic, suatu kegagalan sistemsaraf otonom untuk melakukan penyesuaian

    tekanan darah sebagai jawaban atas perubahan posisi badan

    - berkurangnya atau hilangnya kepekaan indra perasa bau ( microsmia atau

    anosmia),

    14

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    15/30

    Skala hoehn dan yahrn

    1. Stadium 1

    Gejala dan keluhan pada satu sisi

    Gejal ringan

    Gejala tidak nyaman namun tidak menyebabkan kecacatan

    Gejala muncul tremor pada satu sisi

    Orang sekitar melihat perubahan postur,lokomotor dan perubahan wajah

    2. Stadium 2

    Gejala bila teral

    Kecacatan minimal

    Postur dan Gait

    3. Stadium 3

    Terdapat perlambatan gerak tubuh

    Ganggaun keseimbangan awal terutama pada saat berjalan dan berdiri

    Disfungsi umum yang agak parah

    4. Stadium 4

    Gejala berat

    Masih bisa berjalan namun langkahnya terbatas

    Rigiditas dan bradikinesia

    Tidak mampu untuk hidup sendiri

    Tremor lebih jarang pada stadium awal

    5. Stadium 5

    Kakeksia

    Invalid

    Tidak dapat berdiri atau berjalan

    Membutuhkan perwatan

    15

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    16/30

    Diagnosis

    Beberapa tanda klinis yang dapat membantu untuk menegakkan diagnosis Parkinson adalah

    reduksi dari refleks berkedip, Myerson-glabela sign berkurangnya gerak lambaian

    tangan,tidak ada reflex balbinsky. Kesulitan utama dalam diagnosis adalah membedakan

    antara penyakit Parkinson dengan sindrom Parkinson. Namun untuk membedakannya adalah

    adanya resting tumor pada penyakit Parkinson.

    Diagnosis klinis parkison oleh UK Parkinson disease society brain bank kriteria

    Diagnosis parkinsonisme 1. Bradikinesia(lambatan mengawaligerak dan pengurangan Kecepatan gerak

    progesif dan amplitude aksi berulang

    2. sedikitnya terdapat satu atau lebih dari

    hal dibawah ini :

    -rigiditas

    -tremor frekuensi 4-6 hz

    -postural instability

    Kriteria penyakit Parkinson 1. Parkinsonisme familiar

    2. gejala menetap unilateral dalam 3

    tahun

    3. terdapatnya remisi

    4. tidak respon terhadap L-dopa walau

    dalam dosis besar

    5. Riwayat stroke atau stepwise

    6. Riwayat trauma kepala berulang

    7. mendapatkan terapi neuroepileptik

    8. Supranuklear gaze palsy

    9. Gangguan otonom awal

    10. Dimensia alzeimer

    11. Tumor otak

    16

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    17/30

    Kriteria suportf prospektif positif 3 hal atau lebih yang diperlukan

    mendiagnosis parkinsons:

    - Onset unilateral

    - progresif

    - perjalanan klinis sepuluh tahun

    atau lebih

    - onset asimetris yang persisten

    - Respon bagus dengan L-dopa

    - L-dopa memiliki respon dalam

    5 tahun

    - L-dopa induced diskinesia- Resting tumor

    DIAGNOSIS BANDING

    Penyakit Parkinson ini harus dibedakan dengan penyakit degenerative yang lain

    seperti multi system,progesif supra nuclear palsy,degenerasi kortiko basal,demensia

    pronto temporal dengan gejala parkisonisme,atau parkinsen karena penyakit vascular.

    Gejala parkinsenisme ini juga sering ditemui pada penyakit infeksi(ensefalitis letargi,

    intoksikasi,kondisi iatrogenic dan gangguan ssp. Untuk membedakan anatara

    parkinsen idiopatik dapat dilakukan pemeriksaan genetic

    Multiple system atropi

    Tanda klinisnya : 1. Disautonomia(hipotensi ortostatik dan impoten)

    2. Disfungsi bladder

    3. Tanda traktus pyramidal

    4. Fleksi leher yang ekstrim

    5. Respon terhadap L-dopa baik

    Progresif supranuclear palsy

    Tanda klinis : 1. Oftamoflegia

    2. Adanya Aksial rigidity lebih baik daripada limb regidity

    3. Perubahan kognitf dan perilaku

    17

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    18/30

    4. Respon dengan L-dopa baik

    Degenerasi kortiko basal

    Tanda klinis : 1. Apraksia

    2. Distonilin atau gerak bawah

    3. L-dopa tidak berespon dengan baik

    Vaskular parkinsonisme

    Tanda klinis : 1. Gangguan gaya jaya berjalan lebih dominan

    2. Kerusakan tubuh atas minimal

    3. Respon buruk dengan L-dopa

    Demensia dengan lewy body

    Tanda klinis : 1. Demensia dini

    2. kekakuan lebih parah dari pada bradikinesia atau tremor

    3. Halusinasi spontan

    4. Motorik berespon baik, dengan e.s psikiatrik

    TERAPI

    1. Penanganan suportif : penerangan pada apsien , dorongan emosi dan konselingprofessional (hokum, financial, dan pekerjaan)

    18

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    19/30

    2. Terapi medikamentosa

    Dopaminergik : untuk mrningkatkan transmisi dopaminergik antara lain;

    - Meningkatkan konsentrasi dopamine pada sinaps( Levodopa)

    - Pemberian DA agonis ( Pramipexole, Bromokriptin, Lisuride)

    - Merangsang pelepasan dopamine (Methyl phenidate, Pemoline,

    Amantadine)

    - Memblok re-uptake dopamine ( Tricyclycs, Bupropion, mazindol,

    benztropin)

    - Menghambat degradasi dopamine( MAO-B inhibitor, COMT inhibitor)

    Non- dopaminergik : manipulasi neurotransmitter non dopaminergik dengan

    obat anti kholinergik dan obat lain yang merangsang yang memodulasi system

    neurotransmitter non dopaminergik.

    Seperti : Ach, NE, GABA, memblok reseptor glutamate, memblok

    pengeluaran glutamate)

    Simtomatis : Untuk mengobati gejala spesifik Parkinson

    Neuroprotektif : untuk memperlambat perkembangan penyakit dengan

    menyelamatkan sel-sel neuron

    Bedah

    - Thalamothomi ablative

    - Deep brain stimulation

    - Cangkok otak (brain grafting)

    Preventif

    LEVODOPA

    Levodopa sampai saat ini masih merupakan terapi yang paling efektif untuk manajemenParkinson, namun efek samping Parkinson terutama diskinesia, dan fluktuasi motorik

    membuat penggunaan ini dibatasi. Karena komplikasi L-dopa meningkatkan sters oksidatf

    dan akan meningkatkan degenerasi neuron. Manfaat terapi l-dopa dapat ditingkatkan dengan

    pemberian carbidopa dan benserazid, yaitu dopa decarboksilase inhibitor. Hal ini juga akan

    mengurangi efek samping l-dopa yaitu mual, muntah dan anoreksia. Sinemet adalah

    kombinasi antara L-dopa dengan caridopa, sedangkan Madopar adalah kombinasi L-dopa

    dengan benserazide.

    19

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    20/30

    Bila ditemukan respons yang jelek pada pasien terhadap L-dopa, maka ada beberapa

    kemungkinan :

    Diagnosis yang salah,

    Adanya interaksi efek samping obat

    Efek farmakokinetik

    Terdapat 3 alasan mengapa pasien Parkinson kehilangan respons terhadap L-dopa, yaitu:

    1. Progresifitas alami penyakit dan hilangnya sel dopaminergik

    2. Munculnya komplikasi sebagai efek samping kronis pemberian l-dopa

    3. Munculnya gejala yang tidak berhubungan langsung dengan kurangnya dopamine

    seperti penurunan fungsi kognitif, depresi, gangguan autonom.

    Efek samping L-dopa :

    System perifer dan pusat muntah meduller

    Nausea, vomiting

    Manajemen: Carbidopa, ondansetron

    Hipotensi ortostatik

    Manajemen: Carbidopa

    Central

    Chorea

    Manajemen : kurangi L-dopa, kurangi antikolinergik, amantadin, glukamat antagonis,

    operasi

    Distonia

    Manajemen : Kurangi L-dopa, Sinemet CR

    Myoklonus

    Manajemen: Turunkan dosis L-dopa, asam valproat

    Halusinasi

    Manajemen : Turunkan dosis l-dopa, clozapin

    Obat-obatan untuk mengobati penyakit Parkinson

    Obat Aturan Pemakaian Keterangan

    Levodopa

    (dikombinasikan dengan

    karbidopa)

    Merupakan pengobatan utama

    untuk Parkinson

    Diberikan bersama karbidopauntuk meningkatkan

    Setelah beberapa

    tahun digunakan,

    efektivitasnya bisaberkurang

    20

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    21/30

    efektivitasnya & mengurangi efek

    sampingnya

    Mulai dengan dosis rendah, yg

    selanjutnya ditingkatkan sampai

    efek terbesar diperoleh

    Bromokriptin atau

    pergolid

    Pada awal pengobatan seringkali

    ditambahkan pada pemberian

    levodopa untuk meningkatkan

    kerja levodopa atau diberikan

    kemudian ketika efek samping

    levodopa menimbulkan masalah

    baru

    Jarang diberikan

    sendiri

    Seleglin

    Seringkali diberikan sebagai

    tambahan pada pemakaian

    levodopa

    Bisa meningkatkan

    aktivitas levodopa di

    otak

    Obat antikolinergik

    (benztropin &

    triheksifenidil), obat anti

    depresi tertentu,

    antihistamin

    (difenhidramin)

    Pada stadium awal penyakit bisa

    diberikan tanpa levodopa, pada

    stadium lanjut diberikan

    bersamaan dengan levodopa,

    mulai diberikan dalam dosis

    rendah

    Bisa menimbulkan

    beberapa efek

    samping

    Amantadin

    Digunakan pada stadium awal

    untuk penyakit yg ringan

    Pada stadium lanjut diberikanuntuk meningkatkan efek

    levodopa

    Bisa menjadi tidak

    efektif setelahbeberap bulan

    digunakan sendiri

    Pemberian efek L-dopa juga memberikan efek fluktuasi , yaitu wearing off yang memiliki

    cirri-ciri adayna deteriorasi pada dodis akhir dan munculnya gejala Parkinson sebagai hasil

    dari pemendekan efek dosis L-dopa yang diberikan. Yakni manfaat dosis levodopa dari

    waktu ke waktu semakin pendek. Di periode "wearing off" atau fluktuasi motorik ini, gejala

    muncul kembali di antara pemberian dosis. Hal ini juga bisa diartikan penyakit semakin

    memburuk. Kondisi "wearing off" ini biasanya dijumpai pada 2 dari 3 pasien yang telah

    mendapatkan terapi levodopa lebih dari 5 tahun.

    Kini ada bentuk baru terapi levodopa untuk Penyakit Parkinson yang dikhususkan untuk

    mengatasi "wearing off", yakni dengan mengkombinasikan levodopa dengan carbidopa dan

    entacapone. Carbidopa yang merupakan dopa-decarboxylase inhibitor (DDCI) berfungsi

    21

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    22/30

    memperkuat efek levodopa, sedangkan entacapone yang merupakan COMT-inhibitors selain

    memperkuat juga memperpanjang manfaat levodopa.

    Pengobatan dengan hambatan ganda jalur DDC dan COMT, akan memperpanjang eliminasi

    waktu paruh levodopa. Kadar plasma lebik baik dan berkelanjutan yang membuat stimulasi

    dopaminergik lebih konstan ke otak.

    Manajemen wearing-offpada L-dopa :

    Peningkatan frekuensi pemberian dosis L-dopa

    Sinemet CR

    Agonis DA

    Inhibitor MAO

    Inhibitor COMT

    Penyelamatan apomorfin

    Bedah

    Treatment of Levodopa-Related Motor Complications

    "Intradose" and "Beginning-of-Dose" Phenomena With Levodopa Therapy

    Slide 14. "Intradose" Difficulties

    22

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    23/30

    This is quite a difficult situation, because when a patient has a "wearing off," he knows how

    to plan his activity during the 1.5 or 2 hours that he may be having from the benefit of a

    single dose. But these random "offs" are really difficult to handle. There are also other "off"

    phenomena that are related to difficulties in the absorption of the drug.

    Slide 15. "Beginning-of-Dose" Difficulties

    Sometimes there are no responses at all to single doses that are ingested. Often, a patient

    takes a dose of levodopa, which should work after 10 or 20 minutes.

    23

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    24/30

    Slide 16. "Delayed on"

    When he has the "delayed on" phenomenon, the patient waits and waits for the dose to have

    an ignition, sometimes half an hour, 45 minutes, or even more, and then the effect is noticed.

    Slide 17. "No-on" Phenomenon

    24

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    25/30

    The "no-on" phenomenon is even more crippling, because the patients are waiting for a dose

    to have an effect, and there is no effect. It is as if the dose has not been taken at all. The time

    of the next dose has arrived, and still the previous dose has not exerted any effect at all.

    Slide 19. "Time to on"/"Wearing off" Single Dose

    It was found that the "delayed on" phenomenon -- meaning waiting for "on" after the

    ingestion of a single dose of levodopa -- takes up much more of the "off" time than the

    "wearing off" phenomenon, which was quite surprising to all of us.

    25

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    26/30

    Slide 20. Mechanisms Responsible for "Beginning-of-Dose" Difficulties, "Delayed on" and

    "No-on"

    What are the mechanisms of the "delayed on" phenomenon? We believe that they are mainly

    pharmacokinetic due to poor solubility of levodopa combined with reduced gastric motility

    and delayed emptying of its content, which lead to the stagnation of oral doses of levodopa inthe stomach. These also lead to delayed or total lack of absorption from the duodenum and

    failure to create critical plasma levels that enable drug penetration into the CNS.

    26

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    27/30

    Slide 21. Risk Factors for Development of Response Fluctuations

    Terdapat pula beberapa tipe L-dopa induced dyskinesia, yaitu peak dose, difasik, dan

    wearing off. Selain muncul gejala khorea, dapat pula muncul stereotype, dystonia, dan

    myoklonus. Mekanisme fluktuasi motorik dan dystoni ini lebih berhubungan dengan

    penurunan t L-dopa di striatum, tanpa perubahan farmakokinetik diperifer sehingga

    sebagai hasil hilangnya terminal dopaminergik striatum, maka kemampuan transmisi system

    nigrostriatal untuk menyimpan dan menyediakan dopa pada striatum menjadi hilang.

    Levodopa-induced dyskinesia (lid) yang dicirikan oleh berbagai gerakan hiperkinetik. Lid

    umumnya dimulai pada bagian bawah ekstremitas ipsilateral ke sisi pertama kali terpengaruh

    oleh penyakit Parkinson. Awalnya, pasien mungkin tidak memperhatikan adayna gerakan

    halus, namunkaraena semakin memburuk, ini mengganggu aktivitas sehari-hari, sehingga

    menimbulkan kerusakan fungsional (cacat), dan kualitas kehidupan memburuk.

    Lid terjadi dalam 3 pola yang berkaitan dengan pemberian dosis levodopa.di 3 sementara

    pola yang berkaitan dengan waktu levodopa dosing.Peak dose dyskinesia yang paling umum

    dan dicirikan oleh urutan "dyskinesia perbaikan-perbaikan." Diphasic dyskinesia bercirikan

    "dyskinesia-perbaikan-dyskinesia" dan sering oleh dystonia dan stereotype.

    Diphasic dyskinesiaterjadi 15% sampai 20% dari lid. Off-dystonia terjadi ketika konsentrasi

    levodopa plasma rendah, sehingga off-dystonia bermanifestasi sendiri sebelum dosis pertama

    levodopa diambil pada awal di bangun pagi, meskipun dapat terjadi kapanpun.

    Manajemen diskinesia :

    1. Peak dose dyskinesia (I-D-I) :

    Penurunan dosis L-dopa

    Agonis dopamine

    Amantadin

    Ciozapin, olanzapin

    Agonis glutamate

    Yohimbin

    Toksin botulinum

    27

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    28/30

    Bedah(pallidotomi)

    2. Diphasik dyskinesia (D-I-D) :

    Meningkatkan dosis L-dopa

    Agonis dopamine

    Toksin botulinum

    Bedah ( pallidotomi)

    Mekanisme neural yang mendasari L-dopa induced dyskinesia tidak sepenuhnya dipahami.

    Disinhibisi pada korteks motorik primer dan skunder terjadi sebagai akibat peningkatan

    aktivitas jalur pallidothalamocortical adalah mekanisme L-dopa induced dyskinesia. Peran

    autoreseptor pada DA juga hilang pada pasien Parkinson stadium lanjut. Terdapatnya

    pemendekan respon L-dopa yang progresif pada terapi jangka panjang juga menjelaskan

    adanya toleransi terhadap L-dopa. Hal ini ditunjang dengan adanya observasi, bahwa dengan

    memberikan drug holiday selama 2-4 hari akan mengembalikan respon terhadap L-dopa.

    Strategi untuk memperpanjang dan memperhalus konsentrasi terapi L-dopa sangat membantu

    pada pasien dengan fluktuasi motorik. Preparat seperti Sinemet CR akan memperlama

    konsentrasi plasma dan mungkin juga otak dapat mencegah terjadinya fluktuasi motorik dan

    efek wearing off. Metoda lain untuk mencegah terjadinya fluktuasi motorik adalah dengan

    memberika stimulasi kontinu pada neuron dopaminergik termasuk pemberian infuse L-dopa

    dan solusi L-dopa yang dilarutkan dalam asam askorbat dalam air, injeksi subkutan atau

    intranuskuler L-dopa ethyl ester intravenous, penggunaan inhibitor COMT, penggunaan

    inhibitor MAO, dan penggunaan agonis dopamine.

    28

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    29/30

    Ya Gangguan fungsional Tidak

    Terapi simptomatik Terapi neuropropektif

    Tremor dominan ? Tidak Antioksidan

    Dopamin agonis/pramipexole

    Antikolinergik usia 60 tahun usia 60 tahun

    Levodopa

    pramipexole pilih:

    -Dopamin agonis ,ex: pramipexola

    -Dopamine agonis+levodopa dosis rendah

    -Dosis levodova optimal

    Respon terhadap pengobatan

    (setelah 2 minggu)

    Baik Tidak berespon Wearing off Diskinesia

    Maintenace Tingkatkan dosis COMT-inhibitor Turunkan dosis levo

    Dosis rendah diagnosis lain Kombinasi Dopamin Tingkatkan dosis dopa

    Agonis +Levodopa agonis

    Atau + antikolinergik Beralih ke dopamin

    Pembedahan

    29

  • 8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap

    30/30

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Adam D, Raymond. 1989. Principles of Nuerology 4th

    Edition.

    2. Fauci, dkk. 2008. Harrissons Principles of Internal Medicine 17th edition.

    3. Http://www.Medicinenet.Com/takayasu_disease/article.htm

    4. Http://www.emedicine.com

    5. Sudoyo, W, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Pusat

    Penerbitan Departemen Penyakit Dalam FKUI. Jakarta.

    6. Walton N, John. 1977. Brain Disease of The Nervous System

    http://www.medicinenet.com/takayasu_disease/article.htmhttp://www.medicinenet.com/takayasu_disease/article.htm