Referat Fanny Yang Dah Lengkap
Transcript of Referat Fanny Yang Dah Lengkap
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
1/30
KATA PENGANTAR
Assalaamualaikum wr. wb.
Alhamdulillah, puji dan syukur terutama penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT
yang dengan segala taufik serta hidayahNya akhirnya penyusun dapat menyelesaikan
penulisan referat dengan judul DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN
PARKINSON yang disusun dalam rangka memenuhi persyaratan kepaniteraan di bagian
Neurologi RSU dr. Slamet Garut.
Pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :1. Dr. H. Nasir Okbah, Sp.S sebagai kepala serta pembimbing SMF Neurologi
RSU dr. Slamet Garut yang telah meluangkan waktu untuk membimbing kami.
2. Dr. Anna Luthfiana, Sp.S dan dr. Lusindyah, Sp.S sebagai dosen Neurologi FK
Universitas YARSI yang telah memberi bimbingan serta pengajaran kepada
penyusun selama ini.
3. Para perawat di SMF Neurologi RSU dr. Slamet Garut, yang telah banyak
membantu kami.
4. Keluarga yang tidak pernah putus mendoakan dan memberi dukungan untuk
keberhasilan penyusun.
5. Ayu, K fita, K taufik dan Kmala sebagai rekan kepaniteraan yang telah
memberikan bantuan, dukungan dan kerja sama yang baik.
Semoga dengan adanya referat ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi
semua pihak.
Penyusun menyadari bahwa referat ini jauh dari sempurna, untuk itu penyusun
mengharapkan kritik serta saran sebagai perbaikan dalam menyusun referat-referat yang akan
datang.
Wassalaamualaikum wr. wb
Garut, April 2009
Penyusun
1
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
2/30
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif yang bersifat kronis progresif,
merupakan penyakit terbanyak kedua setelah demensia Alzheimer. Penyakit ini memiliki
dimensi gejala yang sangat luas sehingga baik langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi kualitas hidup penderita maupun keluarga.6 Pertama kali ditemukan oleh
seorang dokter inggris yang bernama James Parkinson pada tahun 1817. Penyakit ini
merupakan suatu kondisi ketika seseorang mengalami ganguan pergerakan.7
Tanda-tanda khas yang ditemukan pada penderita diantaranya
resting tremor, rigiditas, bradikinesia (perlambatan gerak), dan instabilitas
postural. Tanda-tanda motorik tersebut merupakan akibat dari degenerasi
neuron dopaminergik pada system nigrostriatal. Hilangya sel neuron
berpigmen terutama pada sustansia nigra dan adanya -synuclein yang
positif pada sitoplasma (lewy body) adalah gambaran utama penyakit
Parkinson. Namun, derajat keparahan defisit motorik tersebut beragam.
Tanda-tanda motorik pasien sering disertai depresi, disfungsi kognitif,
gangguan tidur, dan disfungsi autonom. 8
Akhir-akhir ini ketertarikan pada penyakit Parkinson meningkat sebagai hasil lebih
diketahuinya sirkuit basal ganglia dan bagaimana fungsinya berkurang seiring dengan
beratnya penyakit, berkembangnya pengetahuan tentang mekanisme kematian sel,
berkembangnya strategi terapi baru dan adanya figure public yang menderita Parkinson.
Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara
pria dan wanita seimbang. 5 10 % orang yang terjangkit penyakit
parkinson, gejala awalnya muncul sebelum usia 40 tahun, tapi rata-rata
menyerang penderita pada usia 65 tahun. Secara keseluruhan, pengaruh
usia pada umumnya mencapai 1 % di seluruh dunia dan 1,6 % di Eropa,
2
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
3/30
meningkat dari 0,6 % pada usia 60 64 tahun sampai 3,5 % pada usia 85
89 tahun.
BAB II
DEFINISI
Penyakit Parkinson
Merupakan bagian dari parkinsonisme yang secara patologis ditandai dengan degenerasiganglia basalis terutama di substansia nigra pars kompakta (SNc) yang disertai dengan
adanya inklusi sitoplasmik eosinofilik (lewy bodies). Disebut juga Parkinsonisme idiopatik
atau primer.
Parkinsonisme
Adalah sindrom yang ditandai dengan adanya tremor waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia
dan hilangnya reflex postural akibat penurunan kadar dopamine oleh berbagai macam sebab.
Disebut juga dengan sindrom Parkinson.
EPIDEMIOLOGI
Penyakit Parkinson adalah penyakit akibat penuaan, prevalensi Parkinson mulai usia 50 tahun
dan meningkat setelah usia 60 tahun. Penderita Parkinson pada usia < 30 tahun sangatlah
jarang, dan hal ini terjadi opada Parkinson yang diturunkan. Prevalensi penyakit ini di
Amerika serikat lebih tinggi dari pada di Afrika dan China, namun hubungan ras pada
penyakit ini masih belum jelas.
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
Penyakit Parkinson adalah penyakit multifaktorial dan berhubungan dengan factor
lingkungan dan genetic. Ada 4 proses yang menonjol ;
Accelerated aging theory : Kematian neuron dopaminergik yang lebih cepat
3
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
4/30
Toksin : toksin intrinsic dan ekstrinsik yang merusak neuron dopamine secara selektif
(pestisida, logam berat)
Genetik : pola herediter yang dominan pada beberapa keluarga. Beberapa gen
mengalami mutasi, dan ada peningkatan -synulkein pada penyakit Parkinson yang
dipicu oleh factor genetic.
Peroxidation of free radical.
- Oksidasi dopamine radikal bebas (Fe)
- Mekanisme proteksi menurun kematian sel meningkat
Jika penyakit murni tidak didahului trauma atau stroke, dikatakan penyakit Parkinson atau
primer parkinsonisme. Tetapi jika diawali dengan trauma , dikatakan parkinsonisme. Trauma
kepala juga berhubungan dengan penyakit Parkinson pada usia muda. Resiko menderita
Penyakit Parkinson rendah pada orang diet tinggi antioksidan, peminum caffeine, dan
perokok.
+
+
Gambar. Etiologi penyakit Parkinson
4
Predisposisi genetik
Factor lingkungan (ekdogen Dan endogen)
Berkurangnya jumlah neuron yang berhubungan
dengan usia dan oleh karena hilangnya oksidan
Penyakit Parkinson
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
5/30
KLASIFIKASI
Parkinsonisme dapat digolongkan atas dua kategori yaitu ; parkinsonisme primer dan
parkinsonisme sekunder ( berhubungan dengan infeksi, obat, toksin, penyakit vascular,
trauma dan tumor otak)
Tabel. Parkinsonisme primer dan parkinsonisme sekunder
Parkinsonisme primer parkinsonisme sekunder
Penyakit Parkinson idiopatik - Iatrogenik : fenothiazin
thioxantin, benzamide, lithium,
sodium valproat,Ca blocker, reserpin, tetrabenazin.
Demensia lewy body -Toksik : MPTP =1 methyl, 4
phenyl, 1,2,3,6 tetra-
hydropiridin), CO,mangan,
sianida, organofosfat
Parkinsonisme karena penyakit genetic - Infeksi : encephalitis lethargia,
AIDS,syphilis
Frontotemporal demensia dengan parkinsonisme - Metabolik : hipoparatiroid,
penyakit Wilson
5
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
6/30
-Struktural : normal pressure
hydrocephalus, trauma SSP, tumor,
infark
Alzeimers
MSA (multy system athrophy)
PSP (progressive supranuclearmpalsy)
CBD (corticobasal degeneration)
Neurocantosis
Huntington
Degenerasi spinocerebellar
PATOFISIOLOGI
Defisit primer : terjadi kehilangan neuron di subrtansia nigra pars kompakta yangmenghasilkan dopamine ke striatum (caudatus dan putamen). Manifestasi klinis
terjadi akibat penurunan lebih dari 80% dopamine di striatum.
Gejala motorik timbul karena gangguan dalam sirkuit motorik ganglia basalis-
talamokortokal
Konsep sederhana penyakit Parkinson:
1. Trakus nigrostiatum untuk fungsi gerakan halus
2. Perlu keseimbangan komponen kolinergik yang berfungsi merangsang( stimulasi) dan komponen dopaminergik yang berfungsi menghambat
(inhibisi)
3. Gejala timbul karena disporsi fungsional kedua komponen diatas : kolinergik
yang meningkat atau dopaminergik yang melemah.
Dua teori kelainan pada ganglia basalis untuk terjadinya Parkinson:
a. Teori ketidakseimbangan saraf dopaminergik dengan saraf kolinergik
- Pengaruh dopaminergik dominan hiperkinesia
- Pengaruh kolinergik dominan gejala hipokinesia
Ach DA
normal
6
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
7/30
DA
Hiperkinesia
Ach
Ach
DA hipokinesia
b. Teori ketidakseimbangan jalur langsung dan tidak langsung
- Hipereaktifitas jalur langsung atau hipoaktifitas jalur tidak langsung
output dari Globus palidus segmen internal dan substansia nigra pars
retikularis ke talamokorteks menurun gerakan hiperkinesia
- Hipoaktifitas jalur langsung dan hipereaktifitas jalur tidak langsung
Output dari globus palidus segmen internal dan substansia nigra pars
reticular meningkat gerakan hipokinesia
7
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
8/30
Kondisi normal
Terdapat dua jalur pada ganglia basal yaitu jalur direk dan indirek tergantung pada apakah
jalur striatal tersebut berhubungan secara langsung dengan GPi (globus palidus internal)atau
melalui GPe( globus palidus eksternal) dan STN (subtalamus nucleus).
Kedua jalur ini mempunyai efek yang berlawanan pada neuron-neuron GPi dan SNR.
1. Jalur direk : Neuron motorik dari korteks serebri bersinaps pada neuron putamen yang
akan memberikan proyeksi inhibisi pada GPi dan homolognya SNr. Kemudian
GPi/SNr mengirim inhibisi pada thalamus. Aktivasi pada jalur direk ini akan
menyebabkan terjadinya peningkatan jalur talamokortikal tereksitasi dan
meningkatkan aktivitas korteks motorik.
2. Jalur indirek : berasal dari eksitasi akson kortks serebri bersinaps pada neuro
putamen. Neuron ini mengirim proyeksi inhibisi menuju STN. Efek langsung
proyeksi ini adalah disinhibisi STN yang akan menyebabkan proyeksi eksitasi STN
menuju GPi. Aktivitas jalur ini akan menghambat jalur talamokortikal seningga efek
dari jalur indirek ini inhibisi kortikal.
Jalur striaton juga menerima input eferen yang kuat dari SNc. Proyeksi dari SNc ini sangat
penting dalam mengubah aktivitas striatum dan memfasilitasi aktivitas jalur direk dan
8
Cerebelal korteks
Putamen zat D1 dan D2
SNcthalamus
GPe
STN
GPi/ SNr
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
9/30
menghambat jalur indirek, sehingga jalur ini menyebabkan aksitasi kortikal melalui kedua
jalur.
Jalur-jalur ini berada dalam keseimbangan sehingga bila jalur ini terganggu akan
menyebabkan gangguan gerak.
Pada Parkinson :
Pada Parkinson, terjadi pengurangan aktivitas neuron pada SNc sehingga akan menyebabkan
berkurangnya aktivitas jalur indirek dan meningkatkan aktivitas jalur direk. Perubahan ini
9
koteks
Putamen
D1 D2
SNc talamus
GPe GPi/SNR
STN
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
10/30
menyebabkan peningkatan aktivitas pada nucleus subtalamus dan neuron pada GPi yang akan
menyebabkan penghambatan yang berlebihan pada jalur talamokortikal dan menyebabkan
terjadinya bradikinesia.
GEJALA KLINIS
Gejala prodormal
Awitan tersembunyi, umur 50-70 tahun
10
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
11/30
Degenerasi neuron 1 dekade sebelum gejala utama muncul
Lelah, letih, gangguan kepribadian sebelum muncul gejala motorik
Motorik : kelemahan, gangguan kordinasi ringan
Gejala parkinsonism ringan seperti tremor intermiten pada satu atau beberapa jari dan
rigiditas asimetris curigai gejala Parkinson.
Trias Parkinson :
1. Tremor
2. Rigiditas
3. Bradikinesia
Gejala Utama
1.Gejala Motorik
a.Tremor/bergetar
Gejala penyakit parkinson sering luput dari pandangan awam, dan dianggap
sebagai suatu hal yang lumrah terjadi pada orang tua. Salah satu ciri khas dari
penyakit parkinson adalah tangan tremor(bergetar) jika sedang beristirahat. Namun,
jika orang itu diminta melakukan sesuatu, getaran tersebut tidak terlihat lagi. Itu
yang disebut resting tremor, yang hilang juga sewaktu tidur.
Tremor terdapat pada jari tangan, tremor kasar pada sendi
metakarpofalangis, kadang-kadang tremor seperti menghitung uang logam atau
memulung-mulung ( pil rolling). Pada sendi tangan fleksi-ekstensi atau pronasi-
supinasi pada kaki fleksi-ekstensi, kepala fleksi-ekstensi atau menggeleng, mulut
membuka menutup, lidah terjulur-tertarik. Tremor ini menghilang waktu istirahat
dan menghebat waktu emosi terangsang (resting/ alternating tremor
).
Tremor tidak hanya terjadi pada tangan atau kaki, tetapi bisa juga terjadi
pada kelopak mata dan bola mata, bibir, lidah dan jari tangan (seperti orang
menghitung uang). Semua itu terjadi pada saat istirahat/tanpa sadar. Bahkan, kepala
penderita bisa bergoyang-goyang jika tidak sedang melakukan aktivitas (tanpa
sadar). Artinya, jika disadari, tremor tersebut bisa berhenti. Pada awalnya tremor
hanya terjadi pada satu sisi, namun semakin berat penyakit, tremorbisa terjadi pada
kedua belah sisi. 13
11
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
12/30
b.Rigiditas/kekakuan
Tanda yang lain adalah kekakuan (rigiditas). Jika kepalan tangan yang
tremortersebut digerakkan (oleh orang lain) secara perlahan ke atas bertumpu pada
pergelangan tangan, terasa ada tahanan seperti melewati suatu roda yang bergigi
sehingga gerakannya menjadi terpatah-patah/putus-putus. Selain di tangan maupun
di kaki, kekakuan itu bisa juga terjadi di leher. Akibat kekakuan itu, gerakannya
menjadi tidak halus lagi seperti break-dance. Gerakan yang kaku membuat
penderita akan berjalan dengan postur yang membungkuk. Untuk mempertahankan
pusat gravitasinya agar tidak jatuh, langkahnya menjadi cepat tetapi pendek-pendek.
Adanya hipertoni pada otot fleksor ekstensor dan hipertoni seluruh
gerakan, hal ini oleh karena meningkatnya aktifitas motorneuron alfa, adanya
fenomena roda bergigi (cogwheel phenomenon).
c.Akinesia/Bradikinesia
Kedua gejala di atas biasanya masih kurang mendapat perhatian sehingga
tanda akinesia/bradikinesia muncul. Gerakan penderita menjadi serba lambat.
Dalam pekerjaan sehari-hari pun bisa terlihat pada tulisan/tanda tangan yang
semakin mengecil, sulit mengenakan baju, langkah menjadi pendek dan diseret.
Kesadaran masih tetap baik sehingga penderita bisa menjadi tertekan (stres) karena
penyakit itu. Wajah menjadi tanpa ekspresi. Kedipan dan lirikan mata berkurang,
suara menjadi kecil, refleks menelan berkurang, sehingga sering keluar air liur.
Gerakan volunteer menjadi lambat sehingga berkurangnya gerak asosiatif,
misalnya sulit untuk bangun dari kursi, sulit memulai berjalan, lambat mengambil
suatu obyek, bila berbicara gerak lidah dan bibir menjadi lambat. Bradikinesia
mengakibatkan berkurangnya ekspresi muka serta mimik dan gerakan spontan yang
berkurang, misalnya wajah seperti topeng, kedipan mata berkurang, berkurangnya
gerak menelan ludah sehingga ludah suka keluar dari mulut.
d.Tiba-tiba Berhenti atau Ragu-ragu untuk Melangkah
12
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
13/30
Gejala lain adalah freezing, yaitu berhenti di tempat saat mau mulai
melangkah, sedang berjalan, atau berputar balik; dan start hesitation, yaitu ragu-
ragu untuk mulai melangkah. Bisa juga terjadi sering kencing, dan sembelit.
Penderita menjadi lambat berpikir dan depresi. Bradikinesia mengakibatkan
kurangnya ekspresi muka serta mimic muka. Disamping itu, kulit muka seperti
berminyak dan ludah suka keluar dari mulut karena berkurangnya gerak menelan
ludah.
e.Mikrografia
Tulisan tangan secara gradual menjadi kecil dan rapat, pada beberapa kasushal ini merupakan gejala dini.
f.Langkah dan gaya jalan (sikap Parkinson)
Berjalan dengan langkah kecil menggeser dan makin menjadi cepat (marche
a petit pas), stadium lanjut kepala difleksikan ke dada, bahu membengkok ke depan,
punggung melengkung bila berjalan.
g.Bicara monoton
Hal ini karena bradikinesia dan rigiditas otot pernapasan, pita suara, otot
laring, sehingga bila berbicara atau mengucapkan kata-kata yang monoton dengan
volume suara halus ( suara bisikan ) yang lambat.
h.Dimensia
Adanya perubahan status mental selama perjalanan penyakitnya dengan
defisit kognitif.
i.Gangguan behavioral
Lambat-laun menjadi dependen ( tergantung kepada orang lain ), mudah
takut, sikap kurang tegas, depresi. Cara berpikir dan respon terhadap pertanyaan
lambat (bradifrenia) biasanya masih dapat memberikan jawaban yang betul, asal
diberi waktu yang cukup.
13
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
14/30
j.Gejala Lain
Kedua mata berkedip-kedip dengan gencar pada pengetukan diatas pangkal
hidungnya (tanda Myerson positif)
2.Gejala non motorik
a.Disfungsi otonom
-Keringat berlebihan, air ludah berlebihan, gangguan sfingter terutama
inkontinensia dan hipotensi ortostatik.
-Kulit berminyak dan infeksi kulit seborrheic
-Pengeluaran urin yang banyak
-Gangguan seksual yang berubah fungsi, ditandai dengan melemahnya hasrat
seksual, perilaku, orgasme.
b.Gangguan suasana hati, penderita sering mengalami depresi
c.Ganguan kognitif, menanggapi rangsangan lambat
d.Gangguan tidur, penderita mengalami kesulitan tidur (insomnia)
e.Gangguan sensasi,
- kepekaan kontras visuil lemah, pemikiran mengenai ruang, pembedaan warna,
- penderita sering mengalami pingsan, umumnya disebabkan oleh hypotension
orthostatic, suatu kegagalan sistemsaraf otonom untuk melakukan penyesuaian
tekanan darah sebagai jawaban atas perubahan posisi badan
- berkurangnya atau hilangnya kepekaan indra perasa bau ( microsmia atau
anosmia),
14
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
15/30
Skala hoehn dan yahrn
1. Stadium 1
Gejala dan keluhan pada satu sisi
Gejal ringan
Gejala tidak nyaman namun tidak menyebabkan kecacatan
Gejala muncul tremor pada satu sisi
Orang sekitar melihat perubahan postur,lokomotor dan perubahan wajah
2. Stadium 2
Gejala bila teral
Kecacatan minimal
Postur dan Gait
3. Stadium 3
Terdapat perlambatan gerak tubuh
Ganggaun keseimbangan awal terutama pada saat berjalan dan berdiri
Disfungsi umum yang agak parah
4. Stadium 4
Gejala berat
Masih bisa berjalan namun langkahnya terbatas
Rigiditas dan bradikinesia
Tidak mampu untuk hidup sendiri
Tremor lebih jarang pada stadium awal
5. Stadium 5
Kakeksia
Invalid
Tidak dapat berdiri atau berjalan
Membutuhkan perwatan
15
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
16/30
Diagnosis
Beberapa tanda klinis yang dapat membantu untuk menegakkan diagnosis Parkinson adalah
reduksi dari refleks berkedip, Myerson-glabela sign berkurangnya gerak lambaian
tangan,tidak ada reflex balbinsky. Kesulitan utama dalam diagnosis adalah membedakan
antara penyakit Parkinson dengan sindrom Parkinson. Namun untuk membedakannya adalah
adanya resting tumor pada penyakit Parkinson.
Diagnosis klinis parkison oleh UK Parkinson disease society brain bank kriteria
Diagnosis parkinsonisme 1. Bradikinesia(lambatan mengawaligerak dan pengurangan Kecepatan gerak
progesif dan amplitude aksi berulang
2. sedikitnya terdapat satu atau lebih dari
hal dibawah ini :
-rigiditas
-tremor frekuensi 4-6 hz
-postural instability
Kriteria penyakit Parkinson 1. Parkinsonisme familiar
2. gejala menetap unilateral dalam 3
tahun
3. terdapatnya remisi
4. tidak respon terhadap L-dopa walau
dalam dosis besar
5. Riwayat stroke atau stepwise
6. Riwayat trauma kepala berulang
7. mendapatkan terapi neuroepileptik
8. Supranuklear gaze palsy
9. Gangguan otonom awal
10. Dimensia alzeimer
11. Tumor otak
16
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
17/30
Kriteria suportf prospektif positif 3 hal atau lebih yang diperlukan
mendiagnosis parkinsons:
- Onset unilateral
- progresif
- perjalanan klinis sepuluh tahun
atau lebih
- onset asimetris yang persisten
- Respon bagus dengan L-dopa
- L-dopa memiliki respon dalam
5 tahun
- L-dopa induced diskinesia- Resting tumor
DIAGNOSIS BANDING
Penyakit Parkinson ini harus dibedakan dengan penyakit degenerative yang lain
seperti multi system,progesif supra nuclear palsy,degenerasi kortiko basal,demensia
pronto temporal dengan gejala parkisonisme,atau parkinsen karena penyakit vascular.
Gejala parkinsenisme ini juga sering ditemui pada penyakit infeksi(ensefalitis letargi,
intoksikasi,kondisi iatrogenic dan gangguan ssp. Untuk membedakan anatara
parkinsen idiopatik dapat dilakukan pemeriksaan genetic
Multiple system atropi
Tanda klinisnya : 1. Disautonomia(hipotensi ortostatik dan impoten)
2. Disfungsi bladder
3. Tanda traktus pyramidal
4. Fleksi leher yang ekstrim
5. Respon terhadap L-dopa baik
Progresif supranuclear palsy
Tanda klinis : 1. Oftamoflegia
2. Adanya Aksial rigidity lebih baik daripada limb regidity
3. Perubahan kognitf dan perilaku
17
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
18/30
4. Respon dengan L-dopa baik
Degenerasi kortiko basal
Tanda klinis : 1. Apraksia
2. Distonilin atau gerak bawah
3. L-dopa tidak berespon dengan baik
Vaskular parkinsonisme
Tanda klinis : 1. Gangguan gaya jaya berjalan lebih dominan
2. Kerusakan tubuh atas minimal
3. Respon buruk dengan L-dopa
Demensia dengan lewy body
Tanda klinis : 1. Demensia dini
2. kekakuan lebih parah dari pada bradikinesia atau tremor
3. Halusinasi spontan
4. Motorik berespon baik, dengan e.s psikiatrik
TERAPI
1. Penanganan suportif : penerangan pada apsien , dorongan emosi dan konselingprofessional (hokum, financial, dan pekerjaan)
18
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
19/30
2. Terapi medikamentosa
Dopaminergik : untuk mrningkatkan transmisi dopaminergik antara lain;
- Meningkatkan konsentrasi dopamine pada sinaps( Levodopa)
- Pemberian DA agonis ( Pramipexole, Bromokriptin, Lisuride)
- Merangsang pelepasan dopamine (Methyl phenidate, Pemoline,
Amantadine)
- Memblok re-uptake dopamine ( Tricyclycs, Bupropion, mazindol,
benztropin)
- Menghambat degradasi dopamine( MAO-B inhibitor, COMT inhibitor)
Non- dopaminergik : manipulasi neurotransmitter non dopaminergik dengan
obat anti kholinergik dan obat lain yang merangsang yang memodulasi system
neurotransmitter non dopaminergik.
Seperti : Ach, NE, GABA, memblok reseptor glutamate, memblok
pengeluaran glutamate)
Simtomatis : Untuk mengobati gejala spesifik Parkinson
Neuroprotektif : untuk memperlambat perkembangan penyakit dengan
menyelamatkan sel-sel neuron
Bedah
- Thalamothomi ablative
- Deep brain stimulation
- Cangkok otak (brain grafting)
Preventif
LEVODOPA
Levodopa sampai saat ini masih merupakan terapi yang paling efektif untuk manajemenParkinson, namun efek samping Parkinson terutama diskinesia, dan fluktuasi motorik
membuat penggunaan ini dibatasi. Karena komplikasi L-dopa meningkatkan sters oksidatf
dan akan meningkatkan degenerasi neuron. Manfaat terapi l-dopa dapat ditingkatkan dengan
pemberian carbidopa dan benserazid, yaitu dopa decarboksilase inhibitor. Hal ini juga akan
mengurangi efek samping l-dopa yaitu mual, muntah dan anoreksia. Sinemet adalah
kombinasi antara L-dopa dengan caridopa, sedangkan Madopar adalah kombinasi L-dopa
dengan benserazide.
19
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
20/30
Bila ditemukan respons yang jelek pada pasien terhadap L-dopa, maka ada beberapa
kemungkinan :
Diagnosis yang salah,
Adanya interaksi efek samping obat
Efek farmakokinetik
Terdapat 3 alasan mengapa pasien Parkinson kehilangan respons terhadap L-dopa, yaitu:
1. Progresifitas alami penyakit dan hilangnya sel dopaminergik
2. Munculnya komplikasi sebagai efek samping kronis pemberian l-dopa
3. Munculnya gejala yang tidak berhubungan langsung dengan kurangnya dopamine
seperti penurunan fungsi kognitif, depresi, gangguan autonom.
Efek samping L-dopa :
System perifer dan pusat muntah meduller
Nausea, vomiting
Manajemen: Carbidopa, ondansetron
Hipotensi ortostatik
Manajemen: Carbidopa
Central
Chorea
Manajemen : kurangi L-dopa, kurangi antikolinergik, amantadin, glukamat antagonis,
operasi
Distonia
Manajemen : Kurangi L-dopa, Sinemet CR
Myoklonus
Manajemen: Turunkan dosis L-dopa, asam valproat
Halusinasi
Manajemen : Turunkan dosis l-dopa, clozapin
Obat-obatan untuk mengobati penyakit Parkinson
Obat Aturan Pemakaian Keterangan
Levodopa
(dikombinasikan dengan
karbidopa)
Merupakan pengobatan utama
untuk Parkinson
Diberikan bersama karbidopauntuk meningkatkan
Setelah beberapa
tahun digunakan,
efektivitasnya bisaberkurang
20
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
21/30
efektivitasnya & mengurangi efek
sampingnya
Mulai dengan dosis rendah, yg
selanjutnya ditingkatkan sampai
efek terbesar diperoleh
Bromokriptin atau
pergolid
Pada awal pengobatan seringkali
ditambahkan pada pemberian
levodopa untuk meningkatkan
kerja levodopa atau diberikan
kemudian ketika efek samping
levodopa menimbulkan masalah
baru
Jarang diberikan
sendiri
Seleglin
Seringkali diberikan sebagai
tambahan pada pemakaian
levodopa
Bisa meningkatkan
aktivitas levodopa di
otak
Obat antikolinergik
(benztropin &
triheksifenidil), obat anti
depresi tertentu,
antihistamin
(difenhidramin)
Pada stadium awal penyakit bisa
diberikan tanpa levodopa, pada
stadium lanjut diberikan
bersamaan dengan levodopa,
mulai diberikan dalam dosis
rendah
Bisa menimbulkan
beberapa efek
samping
Amantadin
Digunakan pada stadium awal
untuk penyakit yg ringan
Pada stadium lanjut diberikanuntuk meningkatkan efek
levodopa
Bisa menjadi tidak
efektif setelahbeberap bulan
digunakan sendiri
Pemberian efek L-dopa juga memberikan efek fluktuasi , yaitu wearing off yang memiliki
cirri-ciri adayna deteriorasi pada dodis akhir dan munculnya gejala Parkinson sebagai hasil
dari pemendekan efek dosis L-dopa yang diberikan. Yakni manfaat dosis levodopa dari
waktu ke waktu semakin pendek. Di periode "wearing off" atau fluktuasi motorik ini, gejala
muncul kembali di antara pemberian dosis. Hal ini juga bisa diartikan penyakit semakin
memburuk. Kondisi "wearing off" ini biasanya dijumpai pada 2 dari 3 pasien yang telah
mendapatkan terapi levodopa lebih dari 5 tahun.
Kini ada bentuk baru terapi levodopa untuk Penyakit Parkinson yang dikhususkan untuk
mengatasi "wearing off", yakni dengan mengkombinasikan levodopa dengan carbidopa dan
entacapone. Carbidopa yang merupakan dopa-decarboxylase inhibitor (DDCI) berfungsi
21
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
22/30
memperkuat efek levodopa, sedangkan entacapone yang merupakan COMT-inhibitors selain
memperkuat juga memperpanjang manfaat levodopa.
Pengobatan dengan hambatan ganda jalur DDC dan COMT, akan memperpanjang eliminasi
waktu paruh levodopa. Kadar plasma lebik baik dan berkelanjutan yang membuat stimulasi
dopaminergik lebih konstan ke otak.
Manajemen wearing-offpada L-dopa :
Peningkatan frekuensi pemberian dosis L-dopa
Sinemet CR
Agonis DA
Inhibitor MAO
Inhibitor COMT
Penyelamatan apomorfin
Bedah
Treatment of Levodopa-Related Motor Complications
"Intradose" and "Beginning-of-Dose" Phenomena With Levodopa Therapy
Slide 14. "Intradose" Difficulties
22
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
23/30
This is quite a difficult situation, because when a patient has a "wearing off," he knows how
to plan his activity during the 1.5 or 2 hours that he may be having from the benefit of a
single dose. But these random "offs" are really difficult to handle. There are also other "off"
phenomena that are related to difficulties in the absorption of the drug.
Slide 15. "Beginning-of-Dose" Difficulties
Sometimes there are no responses at all to single doses that are ingested. Often, a patient
takes a dose of levodopa, which should work after 10 or 20 minutes.
23
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
24/30
Slide 16. "Delayed on"
When he has the "delayed on" phenomenon, the patient waits and waits for the dose to have
an ignition, sometimes half an hour, 45 minutes, or even more, and then the effect is noticed.
Slide 17. "No-on" Phenomenon
24
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
25/30
The "no-on" phenomenon is even more crippling, because the patients are waiting for a dose
to have an effect, and there is no effect. It is as if the dose has not been taken at all. The time
of the next dose has arrived, and still the previous dose has not exerted any effect at all.
Slide 19. "Time to on"/"Wearing off" Single Dose
It was found that the "delayed on" phenomenon -- meaning waiting for "on" after the
ingestion of a single dose of levodopa -- takes up much more of the "off" time than the
"wearing off" phenomenon, which was quite surprising to all of us.
25
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
26/30
Slide 20. Mechanisms Responsible for "Beginning-of-Dose" Difficulties, "Delayed on" and
"No-on"
What are the mechanisms of the "delayed on" phenomenon? We believe that they are mainly
pharmacokinetic due to poor solubility of levodopa combined with reduced gastric motility
and delayed emptying of its content, which lead to the stagnation of oral doses of levodopa inthe stomach. These also lead to delayed or total lack of absorption from the duodenum and
failure to create critical plasma levels that enable drug penetration into the CNS.
26
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
27/30
Slide 21. Risk Factors for Development of Response Fluctuations
Terdapat pula beberapa tipe L-dopa induced dyskinesia, yaitu peak dose, difasik, dan
wearing off. Selain muncul gejala khorea, dapat pula muncul stereotype, dystonia, dan
myoklonus. Mekanisme fluktuasi motorik dan dystoni ini lebih berhubungan dengan
penurunan t L-dopa di striatum, tanpa perubahan farmakokinetik diperifer sehingga
sebagai hasil hilangnya terminal dopaminergik striatum, maka kemampuan transmisi system
nigrostriatal untuk menyimpan dan menyediakan dopa pada striatum menjadi hilang.
Levodopa-induced dyskinesia (lid) yang dicirikan oleh berbagai gerakan hiperkinetik. Lid
umumnya dimulai pada bagian bawah ekstremitas ipsilateral ke sisi pertama kali terpengaruh
oleh penyakit Parkinson. Awalnya, pasien mungkin tidak memperhatikan adayna gerakan
halus, namunkaraena semakin memburuk, ini mengganggu aktivitas sehari-hari, sehingga
menimbulkan kerusakan fungsional (cacat), dan kualitas kehidupan memburuk.
Lid terjadi dalam 3 pola yang berkaitan dengan pemberian dosis levodopa.di 3 sementara
pola yang berkaitan dengan waktu levodopa dosing.Peak dose dyskinesia yang paling umum
dan dicirikan oleh urutan "dyskinesia perbaikan-perbaikan." Diphasic dyskinesia bercirikan
"dyskinesia-perbaikan-dyskinesia" dan sering oleh dystonia dan stereotype.
Diphasic dyskinesiaterjadi 15% sampai 20% dari lid. Off-dystonia terjadi ketika konsentrasi
levodopa plasma rendah, sehingga off-dystonia bermanifestasi sendiri sebelum dosis pertama
levodopa diambil pada awal di bangun pagi, meskipun dapat terjadi kapanpun.
Manajemen diskinesia :
1. Peak dose dyskinesia (I-D-I) :
Penurunan dosis L-dopa
Agonis dopamine
Amantadin
Ciozapin, olanzapin
Agonis glutamate
Yohimbin
Toksin botulinum
27
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
28/30
Bedah(pallidotomi)
2. Diphasik dyskinesia (D-I-D) :
Meningkatkan dosis L-dopa
Agonis dopamine
Toksin botulinum
Bedah ( pallidotomi)
Mekanisme neural yang mendasari L-dopa induced dyskinesia tidak sepenuhnya dipahami.
Disinhibisi pada korteks motorik primer dan skunder terjadi sebagai akibat peningkatan
aktivitas jalur pallidothalamocortical adalah mekanisme L-dopa induced dyskinesia. Peran
autoreseptor pada DA juga hilang pada pasien Parkinson stadium lanjut. Terdapatnya
pemendekan respon L-dopa yang progresif pada terapi jangka panjang juga menjelaskan
adanya toleransi terhadap L-dopa. Hal ini ditunjang dengan adanya observasi, bahwa dengan
memberikan drug holiday selama 2-4 hari akan mengembalikan respon terhadap L-dopa.
Strategi untuk memperpanjang dan memperhalus konsentrasi terapi L-dopa sangat membantu
pada pasien dengan fluktuasi motorik. Preparat seperti Sinemet CR akan memperlama
konsentrasi plasma dan mungkin juga otak dapat mencegah terjadinya fluktuasi motorik dan
efek wearing off. Metoda lain untuk mencegah terjadinya fluktuasi motorik adalah dengan
memberika stimulasi kontinu pada neuron dopaminergik termasuk pemberian infuse L-dopa
dan solusi L-dopa yang dilarutkan dalam asam askorbat dalam air, injeksi subkutan atau
intranuskuler L-dopa ethyl ester intravenous, penggunaan inhibitor COMT, penggunaan
inhibitor MAO, dan penggunaan agonis dopamine.
28
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
29/30
Ya Gangguan fungsional Tidak
Terapi simptomatik Terapi neuropropektif
Tremor dominan ? Tidak Antioksidan
Dopamin agonis/pramipexole
Antikolinergik usia 60 tahun usia 60 tahun
Levodopa
pramipexole pilih:
-Dopamin agonis ,ex: pramipexola
-Dopamine agonis+levodopa dosis rendah
-Dosis levodova optimal
Respon terhadap pengobatan
(setelah 2 minggu)
Baik Tidak berespon Wearing off Diskinesia
Maintenace Tingkatkan dosis COMT-inhibitor Turunkan dosis levo
Dosis rendah diagnosis lain Kombinasi Dopamin Tingkatkan dosis dopa
Agonis +Levodopa agonis
Atau + antikolinergik Beralih ke dopamin
Pembedahan
29
-
8/8/2019 Referat Fanny Yang Dah Lengkap
30/30
DAFTAR PUSTAKA
1. Adam D, Raymond. 1989. Principles of Nuerology 4th
Edition.
2. Fauci, dkk. 2008. Harrissons Principles of Internal Medicine 17th edition.
3. Http://www.Medicinenet.Com/takayasu_disease/article.htm
4. Http://www.emedicine.com
5. Sudoyo, W, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Pusat
Penerbitan Departemen Penyakit Dalam FKUI. Jakarta.
6. Walton N, John. 1977. Brain Disease of The Nervous System
http://www.medicinenet.com/takayasu_disease/article.htmhttp://www.medicinenet.com/takayasu_disease/article.htm