FANNY Aspek-Aspek Negara

22
ASPEK-ASPEK NEGARA KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini saya mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Aspek-aspek Negara, dengan harapan saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari aspek-aspek Negara. Melalui kata pengantar ini saya lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca Bekasi, 12 Mei 2013 Penulis

Transcript of FANNY Aspek-Aspek Negara

Page 1: FANNY Aspek-Aspek Negara

ASPEK-ASPEK NEGARA

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan

tepat waktu.

Berikut ini saya mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Aspek-aspek

Negara, dengan harapan saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari

aspek-aspek Negara.

Melalui kata pengantar ini saya lebih dahulu meminta maaf dan memohon

permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang

tepat atau menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan

semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca

Bekasi, 12 Mei 2013

Penulis

Page 2: FANNY Aspek-Aspek Negara

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar isi

Bab I : Pendahuluan .....................................................................................

1

1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 1

1.3 Tujuan ................................................................................... 1

Bab II : Analisis Permasalahan ......................................................................... 2

2.1 Definisi dari beberapa ahli .............................................................. 2

2.2 Unsur Negara ................................................................................ 3

2.3 Sejarah Indonesia Merdeka ......................................................... 6

2.4 Bentuk-bentuk Negara ………………………………………….. 7

Bab III : Penutup ........................... .................................................................. 11

A. Kesimpulan .................................................................................. 12

B.Saran ............................................................................................. 12

Daftar Pustaka .......................................................................................................... 13

Page 3: FANNY Aspek-Aspek Negara

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara merupakan subyek hukum terpanting (par excellence) dibandingkan dengan.

Subyek-subyek hukum internasional lainya.Sebagai subyek hukum internasional Negara

memiliki hak-hak dan kewajiban menurut hukum internasional.

Negara sebagai subyek hukum internasional dalam arti klasik hanyalah Negara hanyalah

Negara yang berdaulat penuh,atau Negara yang tidak lagi tergantung pada Negara lain.

Anggapan semacam ini masih berpengaaruh sampai sekarang,dimana masih terdapat anggapan

bahwa hukum internasional itu pada hakikatnya adalan hukum antar Negara. Dalam arti modern

subyek hukum internasional tidak hanya terbatas pada Negara yang berdaulat penuh.

Perkataa Negara mengandung arti yang mungkin relatif dan dapat menimbulkan

penafsiran ganda.Hala ini dikarenakan beberapa peristiwa yang terjadi dalam praktek

internasional dimana diketemukan Negara di dalam Negara.

1.2 Perumusan Masalah

Dalam perumusan masalah dalam makala ini kita akan membahas :

1. Apakah terdapat terdapat definisi standar untuk menggambarkan apakah Negara itu ?

2. Apa unsur-unsur yang dapat dijadikan sebuah Negara ?

3. Bagaimana lahirnya Indonesia sebagai Negara ?

4. Bentuk –bentuk sebuah Negara.

1.3 Tujuan

Tujuan dari penyusunan makala ini adalah :

Untuk menambah pengetahuai tentang arti sebuah Negara yang lebih terperici dan unsur-unsur

detail dalam sebuah Negara itu harus ada apa saja.lebih mengetahui beberapa definisi-definisi

tentang Negara.dan bentuk-bentuk Negara yang akan kita bahas dalam makala ini.

Page 4: FANNY Aspek-Aspek Negara

BAB II

ANALISIS PERMASALAHAN

2.1 Definisi dari bebepa ahli

Dalam beberapa literatur,beberapa sarjana telah mengemukakan arti negara dalam bentuk

batasan atau definisi atau kriterianya saja.Sebagai Contoh,J.L Brierly member batasan Negara

sebagai suatu lembaga(institution),sebagai suatu wadah dimana manusia mncapai tujuan-

tujuannya dan dapat melaksanakan kegiatan-kegiatannya.Fenwick mendefiisikan Negara sebagai

suatu masyarakat politik yang dioraganisasi secara tetap,bebas dari pengawasan Negara

lain,sehingga dapat bertindak sabagai badan yang merdeka dimuka bumi.Definisi yang lebih

lengkap dikemukakan oleh Henry C.Black.Beliau mendefinisikan Negara sebagai sekumpulan

orang yang secara permanen menempati suatu wilayah yang tetap,diikat oleh ketentuan-

ketentuan hukum yang,melalui pemerintahannya,mampu menyatakan perang dan damai serta

mampu mengadakan hubungan internasional dengan masyarakat internasional lainnya.

Meskipun telah banyak sarjana yang mengemukakan definisi atau kriteria tersebut namun

secara umum apa yang telah dikemukakan diatas,tidak jauh bedanya dengan unsur tradisional

suatu Negara yang tercantum dalam pasal 1 Montevideo (Pan American) Convention on rights

and Duties of States of 1933.Pasal tersebut berbunyi sebagai berikut :

a. A permanent population;

b. A defined territory;

c. A government;and

d. A capacity to enter into relation with other States

Page 5: FANNY Aspek-Aspek Negara

2.2 Unsur Negara

Uraian unsur-unsur Negara diatas dikemukakan Oppenheim Lauterpacht.Berikut adalah

uraian beliau tentang masing-masing unsure tersebut :

A. Harus ada rakyat.Yang dimaksud dengan rakyat yaitu sekumpulan manusia dari ke dua

jenis kelami yang hidup bersama sehingga merupakan suatu masyarakat,meskipun

mereka ini mungkin berasal dari keturunan yang berlainan,menganut kepercayaan yang

berlainan atau pun memiliki kulit yang berlainan.Syarat penting untuk unsure ini yaitu

bahwa masyarakat harus terorganisasi dengan baik “hidup” berdampingan dengan

masyarakat disorganized.

B. Harus ada daerah,dimana rakyat tersebut menetap.Rakyat yang hidup berkeliaran dari

suatu daerah kedaerah lain (a wandering people) bukan termasuk Negara,tetapi tidak

penting apakah daerah yang didiami secara tetap itu besar atau kecil,dapat juga hanya

terdiri dari suatu kota saja,seagaimana halnya dengan negar kota. Tidak dipersoalkan pula

apakah seluruh wilayah tersebut dihuni atau tidak.

Unsur ini ada unsur a tidak ada batas tertentu,baik jumlah penduduk maupun luas

daerahnya.Sebagai contoh,Nauru hanya mempunyai penduduk 10.000 orang. Dan luas negerinya

hanya 8 mil persegi.Negeri kecil ini disebut juga dengan Negara “mikro”.

Dalam praktik lain Negara dan dalam putusan peradilan serta arbitrase ditetapkan bahwa

untuk menjadi Negara tidaklah perlu memiliki wilayah yang tetap atau memiliki batasan-batasan

Negara yang tidak sedang dalam sengketa. Sebagai contoh,Israel dari sejak Negara ini

memproklamasikan dirinya sebagai Negara tanggal 14 Mei 1948 sampai saat ini tetap merupakan

suatu Negara meskipun wilayah perbatasanya belum pernah dirampungkan. Dalam Putusan

peradilan,lahir suatu prinsip yaitu bahwa suatu Negara dapat diakui sebagai Negara asalkan ia

mempunyai wilayah betapapun besar kecilnya sepanjang eilayah tersebut cukup konsisten.

Prinsip ini tampak keputusan dalam kasus Deutshe Continental Gasgesselschaft v.

Page 6: FANNY Aspek-Aspek Negara

Karena keadaan tertentu.suatu Negara pun tetap diakui sebagai subyek hukum

internasional,meskipun Negara tersebut tidak memiki wikayah yang tetap atau “tidak”

mempunyai wilayah tertentu. Contohnya adalah PLO. Setelah wilayah negeri ini(Palestina)

diserobot Israel,praktis Negara ini “tidak” memiliki wilayah yang sama sekali. Namun demikian

Negara-negara masih menganggapnya sebagai Negara,mnerima kantor perwakilan PLO

dinegaranya,atau ikut serta dalam konperensi-konperensi atau perjanjian internasional.

C. Harus ada pemerintahan,yaitu seorang atau beberapa orang yang mewakili rakyat,dan

memerintah menurut hukum negerinya.Suatu masyarakat yang anarchitis bukan termasuk

Negara.Dalam salah satu tulisannya,Lauterpacht malah menyatakan bahwa adanya unsure

ini,yaitu pemerintah,merupakan syarat utama untuk adanya suatu Negara.Jika pemerintah

tersebut ternyata kemudian secara hukum atu secara faktanya menjadi Negara boneka

atau Negara satelit dari suatu Negara lainya,maka Negara tersebut tidak dapat

digolongkan sebagai Negara.

Lauterpacht memberi contoh kasus “Manchukuo” sebagai salah satu Negara boneka

jepang.”Manchukuo” lahir setelah Jepang meduduki Manchuria, sebuah propinsi China

ditahun1930. Setahun kemudian Jepang mengakui “Munchukuo” sebagai pengganti wilayah

Manchuria ini. LBB menganggap “Manchukuo” ini adalah Negara boneka Jepang sebab didalam

pemerintahan “Manchukuo” banyak penjabat dan penasehat Jepang menduduki posisi-posisi

penting da strategis didepartemen-depatemen (pemerintahan),meskipun perdana mentri dan

mentri-mentrinya adalah orang-orang Cina.

Dalam pembahasanya dalam kasus internasional,penyataan pertama yang muncul adalah

kapan suatu pemerintahan menjadi sebuah Negara.J awaban atas pertanyaan tersebut adalah

terdapat dalam putusan pengadilan dalam kasus the Aaland-islands.Kasus ini menyangkut atas

lahirnya Finlandia sebagai Negara(1917).Pada mulanya Finlandia adalah bagian dari kerajaan

Rusia hingga pecahnya Revolusi Rusia. Pada waktu pemerintahan baru Rusia mengeluarkan

suatu manifesto politik yang memberikan hak kepada rakyatnya untuk menentukan nasibnya

sendiri,Diet,parlemen Finlandia, menyatakan kemerdekaanya pada 04 Desember 1917.

Proklamasi ini tidak ditentang pemerintah Soviet,namun didalam negeri Finlandia sendiri

muncul kelompok oposisi, termasuk sekelompok angkatan daratnya. Kelompok oposisi ini tetap

menyongkong pemerintah Soviet dan menolak keras pemerintah Finlandia sebagai Negara yang

Page 7: FANNY Aspek-Aspek Negara

terlepas dari Rusia sebagai akibat dari keadaan ini,pertumpahan darah tak terhindarkan. Namun

demikian pemerintahan Finlandia tetap bertahan dengan dukungan dari angkatan darat Uni

Soviet. Komisi Ahli Hukum yang menangani masalah ini menyatakan bahwa pemerintahan

Finlandia menjadi suatu Negara bukan pada waktu organisasi politik menjadi stabil di

wilayahnya. Pemeritahan Finlandia menjadi sebuah Negara pada waktu perang atau konflik

didalam negeri tersebut berakhir.

D. Kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan Negara lain.

Oppenheim-Lauterpacht menggunakan kalimat lain untuk unsure keempat ini,yaitu

dengan menggunakan kalimat”pemerintahan itu harus berdaulat”Yang dimaksud dengan

pemerintahan yang berdaulat yaitu kekuasaan yang tertinggi yang merdeka dari pengaruh

suatu kekuasaan lain dimuka bumi. Kedaulatan dalam arti sempit berarti kemerdekaan

sepenuhnya,baik kedalam maupun keluar batas-batas negeri.

Menurut J.G Starkeatau ,unsur atau persyaratan inilah yang paling penting dari segi

hukum interasional. Ciri ini pulalah yang memberdakan Negara dengan unit-unit yang lebih kecil

seperti anggota-anggota federasi atau protektorat –protektorat yang tidak menangani sendiri

urusan luar negerinya dan tidak diakui oleh Negara-negara lain sebagai anggota masyarakat

internasional yang mandiri.

Disamping ke empat ciri tadi,ada dua cirri lain yang juga seyogyanya dimiliki oleh suatu

Negara..Ciri kelima itu yakti Negara tersebut harus dapat mempertanggungjawabkan tindakan-

tindakan penjabat-penjabatnya terhadap pihak atau Negara lain. Ciri ke lima demikian yakni

bahwa Negara tersebut harus mempunyai kemampuan internasional.

Ciri ke enam,yaitu bahwa Negara tersebut harus merdeka. Tanpa merdeka suatu Negara

bukanlah sebagai Negara subyek hukum internasional. Menurut Crawford,kriteria inilah yang

merupakan criteria sentral dari suatu Negara. Pendapatnay ini ditarik dari pendapat Hakim

Hubert dalam kasus de Island of palma.

Sarjana lainya,yaktni Parry and Grant,menganggap criteria kemerdekaan,disamping

kedaulatan,juga merupakan criteria sentral dari suatu Negara. Dalam pada itu,sebetulnya senilai

enam kriteria diatas, dalam hukum internasional,para sarjana lainnya mengemukakan pula

kriteria-kriteria yang cukup memainkan peran penting,meskipun terlalu menonjol. Kriteria

Page 8: FANNY Aspek-Aspek Negara

tersebut yaitu derajat atau tingkat kelanggengan Negara tesebut,kesediaan dan kemampuan untuk

menaati hukum internasional,tingkat peradaban Negara itu,pengakuan dari Negara lai,tertib

hukum negara tersebut,juga keabsahan berdirinya Negara itu dalam hukum internasional dan

masalah penentuan nasib sendiri Negara yang bersangkutan.

2.3 Sejarah Indonesia Merdeka

Kasus lahirnnya Indonesia sebagai Negara baru yang merdeka dan berdaulat yang hadir

ditengah-tengan masyarkat internasional pada tahun 1945 mengundang banyak perhatian

proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 ditentang keras oleh belanda.

Belanda berpendapat bahwa “Hindia Belanda” masih merupakan bagian dari Belanda.

Meskipun Belanda (dan Sekutu) melakukan interpensi militer kedalam wilayah

Indonesia,aksi militer ini tidak banyak mempengaruhi atau menggoyahkan, kemerdekaan dan

kedaulatan Indonesia.

Dalam pertumbuhannya sebagai Negara, Indonesia telah memenuhi unsure-unsur Negara

menurut Hukum Internasional.Unsur wilayah atau penduduk tidak diragukan lagi.

Unsur-Unsur pemerintahan yang mampu mengusai wilayahnya dan penduduknya tanpak

dengan disahkan UUD 1945.Dalam batang tubuh UUD 1945 telah diatur tentang lembaga-

lembaga Negara Indonesia serta kekuasaaanya masing-masing (meskipun dalam kenyataannya

pada tahun ini lembaga-lembaga ini belum terbentuk). Tentang unsure ke empat,yaitu

kemampuan dengan mengadakan hubungan dengan Negara asing dapat tampak pula batang

tubuh UUD 1945,Pasal 11 tentang kewenangan pemerintah mengadakan hubungan dengan luar

negeri.

Dalam Prakteknya kemampuan ini dapat pula tampak pada hubungan-hubungan internasional

yang diadakan oleh Indonesia,antara lain :

1. Mengadakan perjanjian internasional dengan inggris tentang soal pengambilan tawanan

perang sekutu (Recovery of Allied,Prisoners and Interness)

2. Adanya pengakuan internasional secara de facto dan de jure dari inggris, Amerika

serikat,India, Mesir,Siria,Irak dan Australia.

Page 9: FANNY Aspek-Aspek Negara

3. Belanda mengadakan serangkaian perundingan dengan Indonesia baik diadakan dinegeri

Belanda mupun di Indonesia.Dalam perundingan linggar jati 1946,Belanda sendiri

mengakui de fakto pemerintahan Indonesia berdaulat atas beberapa dareha tertentu

(Jawa,Madura,Sumatera). Hal ini tampak pada pasal 1 Persetujuan perundinga itu yang

menyatakan sebagai berikut :

“The Netherlands Government recognizes the government of the republic of Indonesia as

exercising de fakto authority over java.Madura and Sumatera.The areas occupied by

allied or Netherlands forces shall be included gradually,throught mutual co-operation in

republic territory”

Dari fakta-fakta diatas,dapat disimpulakan bahwa sejak Indonesia memproklaimasikan

kemerdekaannya, Indonesia sudah merdeka dan berdaulat. Serangkaian perjanjian internasional

beserta pengekuan dari Negara-negara lain memperkokoh status Indonesia sebagai Negara

merdeka dan berdaulat.

2.4 Bentuk-bentuk Negara

Dalam membahas bentuk-bentuk negara dalam hukum internasional ternyata banyak

sekali bentuk-bentuk Negara sesuai dengan nama dan cirri-ciri dari beberapa bentuk Negara

tersebut.Dalam hal ini kita fokus membahas pada bentuk-bentuk dibawah ini :

a. Negara Kesatuan;

b. Dependent states;

c. Federal states;

d. Members of Commonwealt;

a.Negara kesatuan

Negara dengan bentuk ini yaitu suatu Negara yang memilik suatu pemerintahan yang

bertanggung jawab mengatur seluruh wilayahnya. Salah-satu bentuk Negara ini adalah

Indonesia. Myanmar,Srilangka,dan Singapura digholongkan pula kedalam bentuk Negara ini.

Perancis dan Inggris Raya wilayahnya terdiri dari Inggris, Skotland dan Irlandia Utara.

b.Depardent States

Page 10: FANNY Aspek-Aspek Negara

Depardent States adalah Negara-negara yang bergantung kepada Negara-negara lain baik

karena adanya pengawasan dari Negara lain; adanya perjanjian,adanya persetujuan untuk

menyerahkan hubungan luara negeri dengan Negara lain atau karena adanya pendudukan sebagai

akibat perang.

Negara-negara seperti ini tidak selalu bergantung dari segi

keamanan,pertahanan,politik,administratife,tapi juga dari segi ekonomi. Beberapa kasus yang

tampak dari ketergantungan dari seperti ini yaitu Jerman,seusai perng dunia 2.Dimana pada

waktu itu Jerman terbelah dua (Jerman Barat dab Jerman Timur), Jerman barat yang berada

dibawah pengawasan nefara-negara sekutu segera mengadakan operasi pengangkutan bahan

makanan memalui udara kekota Berlin Barat karena kota ini diblokade total sehingga

komunikasi yang masih memugkinkan hanyalah melalui udara. Namun demikian cirri

ketergantungan ekonomi ini bukan berarti ketergantungan dalam arti ketergantungan kepada

bantuan ekonomi atau keuangan seperti terjadi dewasa ini pada Negara-nefara miskin (Selatan).

Ketergntungan ekonomi disini harus tampak nyata benar dan terasa kepada sebagian besar pada

negerinya.

Tentang masalah kelaparan dan kemiskinann di Ethiopia dewasa ini bukan berarti bahwa

Negara tersebut menjadi dependent states menurut pengetian hukum internasional sebab wabah

kelaparan dan kemiskinan yang terjadi didalam negerinya tidak merubah atau mempengaruhi

kedaulatan pemerintah Ethiopia dalam memimpin dan mengkontrol wilayah kedautanya dalam

mengadakan hubungan dengan Negara lain.

c.Negara Federal.

Salah-satu bentuk Negara yang cukup penting dewasa ini adalah Negara federal .Menurut

hasil suatu penelitian,dikakulasikan bahwa hamper setengah dari jumlah penduduk didunia ini

hidup dibawah pemerintahan yang berbentuk federal.Negara-negara seperti ini,misalnya adalah

Amerika serikat,India,Kanada,dan Australia.

Bentuk dasar dari Negara federal ini yaitu bahwa wewenang terhadap urusan dalam

negeri dibagi menurut konstitusi antara penjabat-federal dan anggota-anggota federasi.

Sedangkan urusan luar negerinya biasanya dipegang oleh pemerintahan federal atau

Page 11: FANNY Aspek-Aspek Negara

pemerintahan federal dipusat. Untuk lebih jelas mengenai pengertian federasi ini, baik kiranya

untuk memeriksa batasan yang diberikan oleh Brierly.

Karena hukum Internsionan hanya menyinggung Negara-negara yang mampu

melaksanakan hubungan-hubungan internasional,karenanya Negara federal ini dianggap suatu

Negara(sebagai subyek hukum internasional),tetapi untuk anggota-anggota negara dari federasi

ini tidak dianggpa sebagai Negara dalam arti sesungguhnya.

Bilamana suatu Negara anggota federasi (In casu:provinsi) melakukan perbuatan

melanggar kewajiban-kewajiban sebagai suatu Negara federal,Negara yang bertanggung jawab

atas perbuatan tersebut adalah Negara federal. Misalnya saja,ketika terjadi pemberontakan dan

penganiyaan terhadap warga Negara Italai di New Orleans, Amerika serikat pada tahun

1991,Amerika serikat mengakui bertanggung jawab atas kejadian tersebut dan membyayar

kompensasi terhadap Italai,meskipun sebenarnya pencegahan tindakan tersebut dan

penghukumannya berada dalam wilayah yuridiksi Negara federal Lousiana,dan bukan berada

dalam kekuasaaan Negara federal Amerika serikat.

Meskipun pada umumnya pelaksanaan hubungan luar negeri pada anggota-anggota

Negara federal ini berada eksklusif pada Negara federal,namun ada suatu konstitusi Negara

federal yang member Negara-negara anggota federal kekuasaan terbatas untuk mengadakan

hubungan luar negeri(Internasional).Misalnya saja, ditahun 1944,Pemerintahan Uni Soviet

mengubah konstitusinya yang memberikan kewenangan kepada Ukraine dan Byelo-Russia untuk

menjadi anggota PBB disamping Uni Soviet sendiri. Maksud dan perubahan konstitusi ini

dilatarbelakangi politis semata-mata. Dengan masuknya dua Negara federal ini,menjadi anggota

PBB,memungkin Uni Soviet mendapat tiga suara di PBB.Status Negara federal ini yang diberi

kewenangan untuk mengadakan hubungan luar negeri dapat juga dianggpa sebagai subyek

hukum internasional.

Bentuk Negara yang mirip dengan Negara federal ini adalah Konfenderansi.Kata

konfenderasi ini merupakan istilah yang agak mengambang karena konfederasi tidak lain adalah

Negara federal juga,teytapi kekuasaan anggota Negara federal (provinsi)-nya lebih besar.Contoh

Negara-negara dengan bentuk Negara ini misalnya saja Republik Jerman (tahun 1918-1933),

Konfederasi Swiss (sejak 1848) Amerika Serikat (1778-1787).

Page 12: FANNY Aspek-Aspek Negara

d.Negara-negara anggota pesemakmuran

Bentuk Negara-negara yang tergolong kedalam persemakmuran dilatarbelakangi oleh

adanya proses dekonsolisasi pada Negara Negara tersebut.Proses dekonsolisasi ini dapat terjasi

karena dua kemungkinanPertama,Negara tersebut mendekati pemerintahan penuh,berdaulat dan

terpisah dari Negara yang pernah mendudukinya; kedua,Negara tersebut terpaksa tergantung

kepada Negara yang mendudukinya karena Negara tersebut kecil dan keterbelakang

(miskin),sehingga memberinya kemerdekaan bukanlah jalan yang terbaik.Untuk Negara-negara

ini kekuasaan untuk mengatur urusan dalam negerinya tetap berada pada kekuasaannya,namun

ketergantungan kepada Negara yang pernah mendudukinya (the monhter country) dalam

beberapa urusanurusan luar negeri dan pertahanan yang diserahkan kepada Negara induknya.

Negara induk yang menonjol dalam kaitanya dengan masalah ini adalah Inggris.Negara-

negara yang masih tergantung kepada Negara induk ini disebut dengan istilah Associated States

(Negara-negara Asosiasi. Dalam kaitanya dengan Inggris Negara-negar tersebut disebut juga

dengan Negara-negara persekmuran.

Menurut J.G Starke,Negara angota-anggota Commowealth Inggris kedudukannya sui

generis,artinya Negara-negara tersebut berdiri sendiri,terlepas dari pengaturan dan pengawasan

Inggris,meskipun hubungan moral diantara mereka selalu ada.

Page 13: FANNY Aspek-Aspek Negara

BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Negara mempunyai arti dan definisi yang banyak,seperti yang sudah dikemukaan para

ahli diatas.Sebuah Negara adalah Suatu tempat dimana ada masyarakat,tempat yang luas, dimana

kita dapat mencapai tujuan-tujuan hidup,adanya pemerintahan dan lembaga terstuktur dan

mampu mengadakan hubungan Internasional dengan Negara lain,adanya pengankuan dari

Negara-negara lain

Ternyata membangun sebuah Negara itu tidak sangat gampang semuanya harus ada

proses kemerdekaan dengan usaha dan kerja keras perjuangan.harus ada kerja sama dan

semangat bersama dalam membentuk Negara. Contohnya Negara kita tercinta ini

Indonesia.berpuluh-puluh tahun bahkan ratusan abad lamanaya menempuh Kemerdekaan. Dan

melepaskan diri dari penjajah Belanda dan Jepang.Berapa lama Bangsa kita harus bangun dan

bangkit untuk merdeka.

3.2 Saran

Seperti yang sudah kita bahas dalam makala diatas kita jadi lebih mengetahui bagaimana sebuah

Negara itu dapat disebut Negara.dan unsur-unsur yang terkait didalamnya. Saran saya agar

masyarakat dapat lebih mengerti jelas tentang definisi dari sebuah Negara. Dan kita sebagai

generasi bangsa lebih sadar akan susahnya perjuangan bangsa kita dalam merebut Kemerdekaan

dan mendapat pengakuan dari Negara lain.Semoga makala ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Page 14: FANNY Aspek-Aspek Negara

DAFTAR PUSTAKA

Huala Adolf, S.H.1991.Aspek aspek Negara dalam Hukum Internasional.Jakarta:CV.Rajawali

Budiyanto. 2003.Dasar-Dasar Ilmu Tata Negara.  Jakarta: Erlangga.

Soehino, SH., 1980.Ilmu Negara. Liberti.Yogyakarta.

Sumber lain :

http:// www.google.co.id

http:// www.kumpulblogger.com

http:// wikipedia.com