referat bedah
-
Upload
adhefasihi -
Category
Documents
-
view
359 -
download
1
Transcript of referat bedah
5/10/2018 referat bedah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bedah-559dfce672531 1/15
Bagian Ilmu Bedah
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
ReferatJuli 2004
OSTEOKONDROMA
Oleh :
Hasan Nyambe
C111 98 152
Pembimbing
Dr Zulkarnaini
Supervisor
Dr. Rukzal Saleh Ph. D. Sp. BO
Dibawakan dalam rangka tugas pada bagian Ilmu Bedah
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Makassar
5/10/2018 referat bedah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bedah-559dfce672531 2/15
2004
OSTEOKONDROMA
I. PENDAHULUAN
Osteokondroma adalah tumor jinak tulang, terdiri dari jaringan osseus yang
ditutupi cap kartilago. Osteokondroma dikenal juga sebagai exostosis,
osteocartilaginous exostosis. Osteokondroma lebih cenderung berkembang menjadi
malformasi daripada neoplasma sejati dan diperkirakan berasal dari periosteum
berupa nodul kartilago yang kecil.. Lesi tersebut terdiri dari massa tulang , sering
dalam bentuk seperti batang (stalk), yang dihasilkan oleh osifikasi endokondral yang
progresif dari jaringan kartilago yang bertumbuh. (1,2)
Osteokondroma terdapat pada pria dan wanita dengan perbandingan yang
sama dan terutama ditemukan pada usia remaja, yaitu selama periode pertumbuhan
skeletal. Ujung metafisis tulang panjang merupakan bagian yang paling sering
terkena, dimana sekitar 50 % terjadi pada bagian distal femur. Meskipun demikian
semua tulang dapat terkena termasuk kosta, pelvis dan vertebra.(3,4,5)
Ukuran lesi pada osteokondroma bervariasi antara 1-15 cm, tiap lesi pada
osteokondroma multipel ukurannya tidak lebih besar dibanding lesi osteokondroma
soliter. Banyak diantara lesi osteokondroma yang tidak menimbulkan gejala dan
ditemukan secara kebetulan. (1,4)
2
5/10/2018 referat bedah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bedah-559dfce672531 3/15
Bila tumor memberikan keluhan karena menekan struktur disekitarnya, seperti
tendon, saraf, maka diperlukan tindakan operasi secepatnya, terutama bila hal ini
terjadi pada orang dewasa. (6)
II. INSIDEN
Osteokondroma merupakan tumor jinak tersering kedua (32,5 %) dari seluruh
tumor jinak tulang. Tumor tersebut terutama menyerang remaja dan dewasa muda
(sekitar umur 20 tahunan). Tetapi dapat terjadi pada usia yang lebih tua yang menunda
mencari penanganan medis. Insiden kelainan ini dapat mengenai pria dan wanita
dengan perbandingan 1,6 : 1.(1,6,7)
Pada beberapa penelitian, osteokondroma soliter ditemukan pada 7,9 % tumor
tulang yang direseksi atau melalui analisis dengan pemeriksaan biopsi.
Osteokondroma multipel ditemukan sekitar 5-10 % dari kasus osteokondroma. Lebih
dari 50 % penderita berumur kurang dari 20 tahun, yang mana sekitar 80 % penderita
dioperasi pada usia kurang dari 21 tahun.(7,8)
III. ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
Pada tahun 1891 Virchow merupakan ahli yang pertama kali menunjukkan
bahwa osteokondroma berkaitan dengan kartilago lempeng epifisis yang oleh sesuatu
sebab terpisah dari jaringan asalnya. Sedangkan Muller (dikutip dari Mirra JM),
menyatakan bahwa osteokondroma dibentuk oleh adanya metaplasia kartilagineus
3
5/10/2018 referat bedah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bedah-559dfce672531 4/15
periosteum. Saat ini berdasarkan penelitian terbaru pendapat virchow cenderung lebih
diterima. Belum jelas apa yang menjadi penyebab terjadinya kelainan tersebut.(5)
Pada tahun 1920, keith (dikutip dari Mirra JM) menyatakan bahwa
osteokondroma merupakan akibat dari terjadi defek pada bagian periosteal tulang
yang dalam keadaan normal dikelilingi oleh zona vakualisasi kartilago lempeng
epifisis selama kehidupan fetal dan anak-anak. Herniasi kartilago lempeng epifisis
melalui defek ini diperkirakan merupakan penyebab terjadinya evolusi
osteokondroma. Makin besar defek makin besar pula osteokondroma yang dihasilkan.
Pada defek tunggal akan terjadi osteokondroma soliter, sementara pada defek multiple
akan terjadi osteokondroma multiple. Belum dapat dibuktikan bahwa faktor herediter
menyebabkan terjadinya defek tersebut.(1,5)
karena osteokondroma merupakan anomali yang bertumbuh secara perlahan,
tidak sulit untuk mengerti mengapa kelainan ini pertama kali ditemukan pada usia
anak-anak atau remaja dan kebanyakan peretumbuhan lesi osteokondroma akan
berhenti pada saat epifise menutup. Sebagaimana halnya dengan enkondroma, maka
osteokondroma berasal dari kartilago lempeng epifise dan merupakan kemungkinan
untuk berkembang menjadi kondrosarkoma pada usia dewasa.(2,5)
IV. KLASIFIKASI
Osteokondroma dapat diklasifikasikan menjadi dua bentuk berdasarkan jumlah
lesi yaitu bentuk soliter dan multipel.
4
5/10/2018 referat bedah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bedah-559dfce672531 5/15
1. Bentuk Soliter
osteokondroma soliter merupakan bentuk yang paling sering ditemukan. Bentuk
ini jarang mengalami perubahan menjadi bentuk keganasan. Jumlah kasus yang
menjadi ganas 1-4 %. Harus dicurigai terjadi perubahan keganasan apabila
osteokondroma soliter ditemukan pada orang dewasa dan dengan pertumbuhan
yang cepat.(2,9)
2. Bentuk Multipel
Osteokondroma multipel merupakan bentuk yang ditemukan sekitar 5-10 % dari
kasus osteokondroma. Bentuk ini merupakan kelainan yang bersifat familier dan
sebanyak 10- 20 % mengalami perubahan menjadi bentuk keganasan. Pada
keluarga dengan salah satu orang tuanya menderita osteokondroma maka
kemungkinan 50 % anaknya menderita osteokondroma multipel.(2,9,10)
V. PATOLOGI
Suatu osteokondroma tersusun dari dari 2 bagian dasar, yaitu cartilago capped
protuberance dan bony stalk. Tumor terdiri dari tulang matur yang ditutupi oleh
lapisan periosteum, lesi tersebut tersusun dari massa tulang, sering dalam bentuk
seperti stalk. Ditemukan adanya tulang rawan hialin yang berbentuk Mushroom dan
dikelilingi jaringan irreguler didaerah sekitar tumor serta terdapat eksostosis yang
berbentuk tiang didalamnya.(11, 12)
5
5/10/2018 referat bedah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bedah-559dfce672531 6/15
Pada pemeriksaan mikroskopis tampak bahwa cap kartilago mempunyai fokus
sel-sel kartilago yang berproliferasi pada cap bagian dalamnya. Selain itu terdapat
pula daerah reabsorpsi kartilago diantara trabekula subkondral tulang disekitar
pertumbuhan osteokondroma, kadang-kadang teramati adanya sumsum fibrosa akibat
deposisi kalsium. Transformasi maligna osteokondroma jarang ditemukan, tetapi bila
terjadi maka yang mengalami perubahan maligna adalah daerah kartilago dan bukan
daerah tulang. Proliferasi kartilago yang cepat pada suatu osteokondroma dapat terjadi
setelah lempeng pertumbuhan menutup atau terjadinya invasi komponen-komponen
kartilago ke dalam daerah penulangan.(2,12,13)
VI. PREDILEKSI
Osteokondroma dapat terjadi pada tulang manapun yang tumbuh pada bagian
kartilago tetapi lokasi osteokondroma sering ditemukan pada daerah metafisis tulang
panjang dekat lempeng epifisis khususnya femur distal. Tibia proksimal dan humerus
proksimal. Selain itu, dapat juga tumbuh dekat persendiaan, pinggul, bahu dan siku.
Tetapi jarang terjadi. (14
6
5/10/2018 referat bedah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bedah-559dfce672531 7/15
Gambar 1 : lokasi yang tersering Gambar 2 : tampak lesi osteokondroma
Osteokondroma (dikutip dari kepustakaan 3) pada daerah metafisis tulan panjang (dikutip
dari kepustakaan 14)
VII. GAMBARAN KLINIS
Osteokondroma dapat bersifat asimptomatik dan biasa terdeteksi secara
kebetulan beradasarkan pemeriksaan radiologis atau telah mengalami transformasi
menjadi kondrosarkoma perifer.
Beberapa penderita dapat mengalami nyeri akibat terjadi penekanan pada
bursa atau jaringan lunak disekitarnya. Disamping itu keluhan lain akibat berbagai
mekanisme, yaitu iritasi mekanis, kompresi saraf, fraktur (meskipun sangat jarang),
serta transformasi maligna bila disertai bursitis dan osteomielitis. Ada beberapa
laporan tentang terjadinya pseudoaneurisma dari pembuluh darah besar ekstremitas
inferior .(14,15,16)
Gambar 1 : memperlihatkan gambaran
klinis dari osteokondroma
pada paha atas berupa
7
5/10/2018 referat bedah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bedah-559dfce672531 8/15
pembengkakan. (dikutip dari
kepustakaan 3)
Sekitar 30-60 % penderita dengan osteokondroma multipel dapat mengalami
deformitas ke bagian bawah. Deformitas seperti hampir selalu menimbulkan
gangguan pergerakan, seperti retriksi rotasi lengan bawah, kesulitan dalam pronasi
dan supinasi dan dapat menimbulkan berbagai kelainan termasuk paresis saraf.(2,15)
VIII. GAMBARAN RADIOLOGIS
Ditemukan adanya penonjolan tulang yang berbatas tegas sebagai eksostosis
yang muncul dari metafisis. Tetapi yang terlihat pada pemeriksaan radiologis lebih
kecil dibandingkan dengan yang ditemukan pada pemeriksaan fisik. Secara garis
besarnya tumor bentuknya ada dua macam yaitu yang bertangkai ( pendunculated) dan
yang mempunyai dasar lebar ( sessile). Bagian proyeksi lesi memiliki komponen yang
kortikal dan cancelllous. Keduanya mempunyai hubungan langsung dengan tulang
asalnya. Lesinya tertutup oleh kartilago cap yang kadang irreguler dan biasanya dapat
terlihat melalui rontgen. Biasanya kalsifikasi dalam cap dapat terlihat dimana tebal
cap hanya beberapa mm, kadang dapat lebih tebal dan pada keadaan ini lesi perlu
dipelajari seksama untuk menghilangkan kemungkinan kondrosarkoma sekunder.(2, 14)
8
5/10/2018 referat bedah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bedah-559dfce672531 9/15
Gambar 4 : osteokondroma pada daerah distial tibia yang pedunculated (dikutip dari
kepustakaan 14)
Gambar 5 : osteokondroma pada proksimal tulang humerus, ukuran yang terlihatlebih kecil dari ukuran sebenarnya.(dikutip dari kepustakaan 11)
IX. DIAGNOSIS
Diagnosis osteokondoma ditegakkan berdasarkan anamnesis terhadap gejala
klinis yang dikeluhkan oleh penderita, berupa adanya pembengkakan, terutama pada
daerah tulang-tulang panjang, yang dapat terasa nyeri atau tidak. Penderita umumnya
remaja atau dewasa muda. Pada pemeriksaan fisis ditemukan adanya massa yang
keras pada daerah predileksi. Sedangkan pada pemeriksaan radiologis dapat terlihat
suatu penonjolan pada tulang baik yang bertangkai ( pedunculted ) maupun yang sesile
(mempunyai dasar yang lebar). Sedangkan untuk memastikan apakah suatu keganasan
atau bukan melalui pemeriksaan histologis.(1,
X. DIAGNOSIS BANDING
9
5/10/2018 referat bedah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bedah-559dfce672531 10/15
Sebagai diagnosis banding dari ostekondroma adalah osteosarkoma parosteal .
Pada pemeriksaan biopsi kedua lesi tersebut memperlihatkan sifat benigna tetapi pada
osteosarkoma parostal biasanya kartilago cap diinvasi oleh pembuluh darah.
Pada pemeriksaan radiologis, osteokondroma terlihat pada bagian distal femur,
korteks lesi bersatu dengan korteks tulang, terpisah dari sendi. Sedangkan pada
osteosarkoma parostal lokalisasinya pada bagian posterior distal femur, terdapat garis
lesi yang tipis antara lesi dan korteks, berlobus atau mempunyai batas ireguler,
bersifat blastic. Lesi terpish dari korteks tulang.
XI. PENANGANAN
Penanganan untuk osteokondroma diindikasikan bila lesi cukup berat atau bila
(1) menimbulkan gejala akibat penekanan terhadap struktur-struktur sekitarnya, (2)
bila gambaran radiologis menunjukkan tanda-tanda keganasan, serta (3) bila
pertumbuhannya progresif.
Lesi-lesi asimptomatik pada anak besar dapat dibiarkan saja, tetapi penderita
diawasi agar tidak mengalami trauma di daerah lesi sebab mudah menimbulkan
fraktur. Lesi-lesi soliter yang besar (> 5 cm) diangkat untuk tujuan kosmetik serta
memperkecil resiko terjadinya keganasan.
10
5/10/2018 referat bedah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bedah-559dfce672531 11/15
Penanganan osteokondroma secara umum adalah eksisi. Bila memungkinkan
eksisi harus mencapai reseksi en block , lingkaran tulang normal disekitar lesi serta
keseluruhan bursa yang menutupi lesi. Deformitas yang terjadi pada osteokondroma
multipel, harus ditangani dengan mempertimbangkan tepi deformitas dan dengan
tujuan akhir memperbaiki rentang pergerakan
XII. PROGNOSIS
Prognosis osteokondroma tergantung pada banyak faktor antara lain lokasi,
serta ketepatan penanganan. Osteokondroma merupakan suatu proses benigna
meskipun lesi-lesi tertentu sulit untuk diangkat, misalnya bila lokasinya didaerah
vertebra. Rekurensi dapat terjadi bila cap tidak diangkat. Selain itu, regresi spontan
dapat pula terjadi meskipun jarang.
XIII. RINGKASAN
Osteokondroma merupakan neoplasma jinak tulang tersering kedua yang
terdiri dari jaringan osseus dan kartilago normal. Penyakit ini dapat terjadi pada pria
dan wanita dan ditemukan pada usia remaja. Ujung metafisis tulang panjang
merupakan bagian yang paling sering terkena. Etiologinya diduga akibat terpisahnya
kartilago lempeng epifisial dari jaringan asalnya oleh suatu sebab yang belum jelas.
Osteokondroma dibagi menjadi 2 yaitu bentuk soliter dan bentuk multipel.
11
5/10/2018 referat bedah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bedah-559dfce672531 12/15
Suatu osteokondroma tersusun atas dua bagian dasar, yaitu cartilage capped
protuberance dan bony stalk. Penyakit ini umumnya asimptomatis dimana gejala
utamanya adalah tonjolan yang sampai kepermukaan kulit disertai dengan rasa nyeri.
Diagnosis dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisis, pemeriksaan
radiologis dan histoogis. Osteokondroma didiagnosis banding dengan osteosarkoma
parosteal. Tindakan eksisi dilakukan pada lesi yang besar serta pada lesi yang
mengakibatkan gangguan pada struktur di sekitarnya. Osteokondroma dapat
mengalami rekurensi dan regresi spontan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Carnesal PG. Benign tumors of bone. In : Crenshaw AH:
Campbel’s operative orthopaedics. Eighth edition,
Philadelphia, Mosby Year Book; 1992 : 244-47.
12
5/10/2018 referat bedah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bedah-559dfce672531 13/15
2. Turek SL. Tumors of bone in orthopaedics principles and their
application. Fourth edition, Philadeplphia; J. B. Lippincott
Company; 1984: 598-599
3. Rasjad C. Tumor tulang dan sejenisnya dalam pengantar ilmu
bedah ortopedi, Ujung Pandang, Bintang
Lamumpatue; 1998 : 306-10.
4. Mirra JM. Benign cartilagineous exostosis, osteokondroma and
osteokondromatosis in Mirra JM, ed. Bone tumors :
Clinical, radiologic and pathologic correlations. Vol. 2,
Philadelphia; Lea & Febinger; 1989 : 1625-59.
5. Apley GA, Solomon L. Apley’s system of orthopaedics and
fracture. 8th edition, London; Butterworth-Heinemann;
2000: 177-88.
6. Hutagalung EU. Neoplasma tulang. Dalam: Reksopradjo S, et
al eds, Kumpulan kuliah ilmu bedah. Jakarta; Bagian Ilmu
Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS dr.
Cipto Mangunkusumo; 2000: 590-1.
7. Goldsmchmidt MH, Thrall DE. Benign bone tumors in the dog.
Available at
http//www.osti.gov/energycitatious/product.bibrio. last
updated January 1 st1985
13
5/10/2018 referat bedah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bedah-559dfce672531 14/15
8. Canale ST, Beaty JH. Operative pediatric orhopaedics. St louis;
Mosby Year Book; 1989: 1090-91.
9. Harris NH. Cysts and tumors of the muskuloskeletal system in
postgraduate textbook of clinical orthopaedics. Low
priced edition, Bristol; Wright; 1983: 614-6.
10. Benign tumors of bone. Available at
http//www.merck.com/merckshared /mmanual/section
5/chapter 56/56b.jsp.
11. Fabbri N, Paolis MD, Bertoni F. Benign cartilage tumours
in. Mini-symposium : benign musculoskletal tumours ,
Current orthopaedics. London ; Churchill Livingstone;
2004 : 7 –13.
12. Mellors RC. Bone tumors. Available at
http//www.bonetumor.org/ foot
%20tumors/benignbonefacts3.htm.
13. MacAusland WR, Mayo RA. Bone and joint tumors in
Orthopedics a concise guide to clinical practices. Boston;
Little, Brown and Company; 1999: 10-4.
14. Bone tumor pathology site. Available at
http//www.ivis.org/special_books/ortho/chapter 75/
mast.asp. last update juni 2nd 2004.
15. ferdiansyah. Terapi pembedahan pada muskuloskeletal tumor
dalam scientific meeting & workshop of Indonesian
14
5/10/2018 referat bedah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/referat-bedah-559dfce672531 15/15
musculoskeletal pathology multidisciplinary approach on
the management of musculoskeletal pathology.
Surabaya; school of Medicine Airlangga Uniiversity; March
22-23, 2003. 101-106
15