Referat Bedah Ortho

24
BAB I PENDAHULUAN De Quervain disease atau de Quervain Tendinosis atau De Quervain Tenosynovitis atau yang lebih dikenal dengan Tenovaginitis. De Quervain Disease dinamakan sesuai dengan orang yang pertama kali menemukannya yaitu seorang ahli bedah Swiss bernama Fritz De Quervain (1868-1940) pada tahun 1895. Awalnya Fritz De Quervain mendeskripsikan penyakit ini dengan apa yang dikenal sebagai Tenovaginitis, yaitu proliferasi jaringan fibrosa retinakulum otot-otot ekstensor dan pembungkus tendon dari otot Ekstensor Policis Brevis dan otot Abductor Policis Longus. Beberapa tahun kemudian, terjadi stenosis tenosynovitis dari kedua tendon tersebut (kompartemen dorsal pertama pada pergelangan tangan), hingga penyakit ini lebih dikenal dengan De Quervain Tenosynovitis. De quervain disease (De Quervain tendinosis) merupakan suatu bentuk penyempitan akibat adanya penebalan pada tendon dan jaringan fibrosus pembungkus tendon disekitar pangkal ibu jari. Tendinosis bermakna pembengkakan pada

Transcript of Referat Bedah Ortho

Page 1: Referat Bedah Ortho

BAB I

PENDAHULUAN

De Quervain disease atau de Quervain Tendinosis atau De Quervain

Tenosynovitis atau yang lebih dikenal dengan Tenovaginitis. De Quervain Disease

dinamakan sesuai dengan orang yang pertama kali menemukannya yaitu seorang ahli

bedah Swiss bernama Fritz De Quervain (1868-1940) pada tahun 1895. Awalnya Fritz

De Quervain mendeskripsikan penyakit ini dengan apa yang dikenal sebagai

Tenovaginitis, yaitu proliferasi jaringan fibrosa retinakulum otot-otot ekstensor dan

pembungkus tendon dari otot Ekstensor Policis Brevis dan otot Abductor Policis

Longus.

Beberapa tahun kemudian, terjadi stenosis tenosynovitis dari kedua tendon

tersebut (kompartemen dorsal pertama pada pergelangan tangan), hingga penyakit ini

lebih dikenal dengan De Quervain Tenosynovitis.

De quervain disease (De Quervain tendinosis) merupakan suatu bentuk

penyempitan akibat adanya penebalan pada tendon dan jaringan fibrosus pembungkus

tendon disekitar pangkal ibu jari. Tendinosis bermakna pembengkakan pada tendon dan

pembungkus tendon. Pembengkakan ini mengakibatkan rasa nyeri dan kekakuan pada

tendon.

Prevalensi terjadinya De Quervain disease di USA lebih banyak terjadi pada orang

– orang yang menggunakan tangan secara berulang – ulang, seperti pekerja pemasang

bagian mesin dan sekretaris. Hal ini juga terjadi pada wanita yaitu sekitar 2.8 % kasus

per 1000 penduduk dibandingkan dengan laki-laki yaitu 0.6% per 1000 penduduk.

Penduduk dengan usia 40 tahun keatas, memiliki prevalensi yang lebih tinggi yaitu

Page 2: Referat Bedah Ortho

sekitar 2% per 1000 penduduk, dibandingkan dengan usia dibawah 20 tahun yaitu

sekitar 0.6% per 1000 penduduk.

Lokasi De Quervain Disease ini adalah pada kompartemen dorsal pertama pada

pergelangan tangan termasuk didalamnya dalah tendon Abductor Policis Longus dan

tendon Ekstensor Policis Brevis. Pasien dengan kondisi ini biasanya datang dengan

keluhan nyeri pada bagian dorsolateral dari pergelangan tangan, nyeri berasal dari arah

ibu jari dan atau nyeri pada lengan bawah bagian lateral.

Page 3: Referat Bedah Ortho

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Pergelangan Tangan (Wrist)

Gambar 2.1 Anatomi pergelangan tangan (Wrist)

Page 4: Referat Bedah Ortho

Tendon adalah penghubung antara tulang dan otot. Tendon ada yang

dibungkus oleh pembungkus tendon (Tendon Sheath), ada pula yang langsung

melekat pada tulang. Pada bagian dorsal dari pergelangan tangan, terdapat tendon-

tendon yang mengatur pergerakan jempol, jari – jari tangan dan pergelangan

tangan. Tendon – tendon ini melintasi 6 trowongan (kompartemen) dan dibungkus

oleh lapisan fibrosus yang dinamakan ekstensor retinakulum. Bagian medial

retinakulum melekat pada os pisiform dan os hamatum, sedangkan bagian

lateralnya melekat pada bagian distal os radius.1,2

Gambar 2.2Tendon ekstensor pergelangan tangan (wrist)

Tendon ekstensor policis brevis dan tendon abductor policis longus,

merupakan tendon yang berfungsi mengontrol posisi, kekuatan dan stabilitas

pergerakan ibu jari serta berada pada kompartemen pertama bagian dorsal

pergelangan tangan. Kompartemen kedua berisi tendon otot ekstensor karpi

Page 5: Referat Bedah Ortho

radialis brevis dan otot ekstensor karpi radialis longus. Kompartemen ketiga berisi

tendon otot ekstensor policis longus, kompartemen ke empat berisi tendon

ekstensor digitorum dan tendon ekstensor indicis, kompartemen ke lima berisi

tendon ekstensor difiti minimi dan kompartemen ke emam berisi ekstensor karpi

ulnaris.1,2

2.2 Definisi De Quervain Disease

De quervain disease (De Quervain tendinosis/ De Qeurvain Tenosynovitis/

Washerwoman’s sprain) merupakan suatu bentuk penyempitan akibat adanya

penebalan pada tendon dan jaringan fibrosus pembungkus tendon disekitar

pangkal ibu jari. Tendinosis bermakna pembengkakan pada tendon dan

pembungkus tendon. Pembengkakan ini mengakibatkan rasa nyeri dan kekakuan

pada tendon. 1,2,3

2.3 Prevalensi De Quervain Disease

Prevalensi terjadinya De Quervain disease di USA lebih banyak terjadi pada

orang – orang yang menggunakan tangan secara berulang – ulang, seperti pekerja

pemasang bagian mesin dan sekretaris. Hal ini juga terjadi pada wanita yaitu

sekitar 2.8 % kasus per 1000 penduduk dibandingkan dengan laki-laki yaitu 0.6%

per 1000 penduduk. Penduduk dengan usia 40 tahun keatas, memiliki prevalensi

yang lebih tinggi yaitu sekitar 2% per 1000 penduduk, dibandingkan dengan usia

dibawah 20 tahun yaitu sekitar 0.6% per 1000 penduduk.4

2.4 Etiologi

Beberapa penelitian ilmiah dilakukan untuk mengidentifikasi langsung

penyebab pasti terjadinya De Quervain Disease, namun mekanisme pasti

terjadinya penyakit ini belum sepenuhnya diketahui. Walaupun, penggunaan

Page 6: Referat Bedah Ortho

tangan yang berlebihan menjadi faktor resiko terjadinya eksaserbasi nyeri pada

pasien De Quervain Disease. Beberapa aktifitas seperti membuka toples,

memotong dengan gunting, bermain piano dan menulis merupakan beberapa

contoh repetitif trauma minor yang dapat memacu terjadinya eksaserbasi nyeri

pada De Quervain Disease.5,6

2.5 Patogenesis.

Pada trauma minor yang bersifat repetitif atau penggunaan yang berlebihan

pada jari – jari tangan (overuse), menyebabkan malfungsi dari pembungkus

tendon (tendon sheath). Tendon sheath yang menghasilkan cairan senovial yang

berfungsi sebagai lubrikasi untuk pergerakan tendon, mulai berkurang produksi

dan kualitas cairannya. Akibatnya, pada penggunaan jari-jari selanjutnya terjadi

pergesekan otot dengan tendon sheath. Sehingga terjadi proliferasi jaringan ikat

fibrosa yang tampak sebagai bentuk inflamasi dari tendon sheath. Proliferasi ini

menyebabkan pergerakan tendon terbatas karena jaringan ikat memenuhi sebagian

besar tendon sheath. Terjadilah stenosis pada tendon, yang menyebabkan

terbatasnya pergerakan otot ekstensor policis brevis dan abductor policis longus.

Pergesekan antara kedua otot ini merangsang nyeri pada nervus yang melekat

pada keduanya, sehingga terjadilah nyeri saat pergerakan ibu jari yang merupakan

keluhan utama pada pasien.5,6

2.6 Gejala Klinis

a) Nyeri yang terlokalisir pada regio manus radial (distal dan atau proksimal)

b) Nyeri ketika mennggerakkan tangan atau ibu jari.

c) Nyeri ketika mengepalkan tangan

d) Edema pada sendi sekitar ibu jari tangan.6

Page 7: Referat Bedah Ortho

2.7 Diagnosis

Proses penegakan diagnosis pada De Quervain Disease/Tenovaginitis

berdasarkan pemeriksaan klinis yaitu anamnesis dan pemeriksaan fisik.

a. Anamnesis

Penilaian berdasarkan pada keluhan utama pasien yaitu adanya

eksaserbasi nyeri pada prosesus styloideus radius ketika menggerakkan

tangan dan ibu jari. Tanyakan bagaimana riwayat terjadinya nyeri, apakah

nyeri bersifat akut atau nyeri lambat laun semakin memberat. Riwayat

penyakit dahulu berupa penyakit remathoid artritis, diabetes melitus serta

penyakut metabolik lainnya, riwayat trauma terutama yang langsung

mengenai tangan serta riwayat pekerjaan pasien yang berhubungan dengan

penggunaan tangan yang berlebihan.3

b. Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik, terdapat nyeri tekan pada daerah prosesus

styloideus radius, kadang – kadang dapat dilihat atau teraba nodul akibat

penebalan jaringan fibrosa pada tendon sheath. Pemeriksaan sederhana yang

dapat dilakukan adalah Finkelstein’s test dan Eichoff’s test.2,5

A B

Page 8: Referat Bedah Ortho

Gambar 2.3a). Eichoff’s test, pemeriksa menahan ibu jari pasien, lalu pergelangan tangan deviasi kearah ulnar. b). Finkelstein test, ibu jari pasien dilipat kearah dalam dan keempat jari tangan lainnya menjepit ibu jari. lalu pergelangan tangan di arahkan menuju deviasi ulnar. Kedua test ini dikatakan positif apabila terdapat nyeri pada prosesus styloideus radialis saat dilakukan deviasi ulnar.

c. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan radiologis tidak ada yang spesifik dalam menunjang diagnosis

untuk penyakit ini. Penemuan terbaru yaitu dilakukan pemeriksaan ultrasonografi pada

200 pasien selama 10 tahun penelitian sebagai follow up pasien tenovaginitis. USG

dengan transduser 13 MHz resolusi tinggi dilakukan, dan didapatkan hasil penebalan

dan edema pada tendon sheath. 5

A B

Page 9: Referat Bedah Ortho

Gambar 2.4a. Posisi transduser. b. Gambaran hipoechoic yang menunjukan penebalan pembungkus tendon (Tendon sheath) yang ditunjukan oleh tanda panah. Prosesus styloideus (per), arteri radialis (ar).

2.8 Terapi

Terapi Konservatif

1) Istirahat

Mengistirahatkan tangan dari merupakan terapi yang penting dalam

mengurangi nyeri dan inflamasi pada sekitar ibu jari akibat penggunaan yang

berlebihan.2,3

2) Splinting

Penggunaan splinting bertujuan untuk immobilisasi ibu jari dan pergelangan

tangan serta membuat ibu jari dan pergelangan tangan istirahat untuk sementara.

Penggunaan splinting ±4 minggu, dan hanya dilepas apabila ingin mencuci

tangan atau mandi. Biasanya penggunaan splinting digunakan bersamaan dengan

injeksi kortikosteroid pada lokasi inflamasi. Setelah 4 minggu penggunaan

splinting, barulah dimulai fisioterapi.2

Page 10: Referat Bedah Ortho

Gambar 2.5Contoh penggunaan splinting untuk immobilisasi ibu jari dan pergelangan tangan.

3) Obat anti inflamasi

Penggunaan ibu profen (NSAID) merupakan drug of choise pada pasien

dengan nyeri yang sedang. Dosis penggunaannya pada dewasa adalah 200-800

mg.6

4) Injeksi steroid

Steroid dikenal sebagai antiinflamasi yang potensial. Injeksi steroid pada

tendon sheath kompartemen pertama pergelanga tangan dapat membantu

mengurangi penebalan dan inflamasi pada tendon sheath. Kombinasi antara 0,5

ml 1% Xylocaine dan 0,5 mL persiapan kortikosteroid long-acting dapat

disuntikkan. Injeksi pertama memberikan respon kesembuhan pada 50% pasien,

dan injeksi kedua memberikan respon pada 40-45% pasien. Kortikosteroid

menghambat proses inflamasi dengan menghambat sintesis prostaglandin dan

dengan mengurangi migrasi sel darah putih ke daerah inflamasi. Steroid

menghambat sintesis kolagen dan dapat melemahkan tendon jika digunakan

secara berlebihan.6,10,11

5) Fisioterapi

Latihan fisioterapi dapat dilakukan setelah nyeri menghilang. Beberapa

latihan fisioterapi yang dapat dilakukan meliputi:

a. Thumb lift

Page 11: Referat Bedah Ortho

Gambar 2.6

Letakkan tangan Anda pada permukaan yang datar, dengan telapak tangan

menghadap ke atas.

Angkat jempol Anda jauh dari telapak tangan membentuk huruf “C”.

Tahan selama sekitar 6 detik.

Ulangi 8 sampai 12 kali.7

b. Passive Thumb Flexion

Gambar 2.7

Pegang tangan Anda di depan Anda dan memposisikan tangan Anda

sehingga jari kelingking Anda menghadap ke bawah dan jempol

menghadap ke atas. Anda juga dapat beristirahat tangan Anda pada

permukaan yang datar.

Gunakan jari-jari di tangan Anda yang lain untuk menekuk ibu jari Anda

ke dalam telapak tangan.

Tahan selama setidaknya 15 sampai 30 detik.

Ulangi 2 sampai 4 kali.7

c. Finkelstein Strech

Page 12: Referat Bedah Ortho

Gambar 2.8

Tahan tangan Anda di depan Anda.

Dekatkan jempol anda dengan jari – jari tangan anda.

Gunakan tangan Anda yang lain dengan lembut meregangkan ibu jari dan

pergelangan tangan ke bawah sampai Anda merasa peregangan di sisi ibu

jari pergelangan tangan Anda.

Tahan selama setidaknya 15 sampai 30 detik.

Ulangi 2 sampai 4 kali.7,9

d. Resisted ulnar deviation

Gambar 2.9

Anda membutuhkan band elastik untuk melakukan tes ini

Duduk membungkuk ke depan dengan kaki sedikit terbuka dan letakkan

siku Anda pada paha Anda.

Page 13: Referat Bedah Ortho

Pegang salah satu ujung band dengan telapak tangan ke bawah dan salah

satu kaki menginjak band, regangkan tangan yang memegang band.

Perlahan-lahan menekuk pergelangan tangan Anda ke samping mendekati

dan menjauhi lutut Anda.

Ulangi 8 sampai 12 kali.7

e. Finger Spring

Gambar 2.10

Ambil sebuh karet gelang melingkati jempol dan jari – jari tangan anda

Regangkan jari – jari anda untuk menarik karet, istirahatkan kembali.

Ulangi 10 kali dengan 3 kali repetisi.8,9

Terapi Operatif

Ada beberapa kondisi yang mengharuskan untuk dilakukannya terapi operatif,

yaitu :

Nyeri berat (> 8/10 pada skala analog nyeri) dan peradangan di sepanjang

saraf sensorik radial atau kompartemen ekstensor pertama.

Pasien yang tidak bisa mentolerir NSAID, proses penyembuhan yang lama.

Pembengkakan yang lebih parah pada kompartemen pertama pergelangan

tangan.

Page 14: Referat Bedah Ortho

Nyeri berlanjut > 3 bulan dan pasien tidak bisa mentolerir rasa nyeri.6

M

Gambar 2.11

Teknik operasi tendon release:

Sterilkan lapangan operasi. Lalu gunakan anastesi lokal.

Lalu buat insisi pada kulit 2-3 cm yang dimulai dari dorsal ke volar dalam

arah transvers-oblik, sejajar dengan lipatan kulit melewati kompartemen

dorsal pertama pergelangan tangan.

Page 15: Referat Bedah Ortho

Insisi longitudinal dapat dilakukan untuk membuat area yang lebih

panjang, namun skar pada kulit dapat melekat pada nervus kutaneus dan

tendon.

Tindakan diseksi tajam hanya sampai lapisan dermis, tidak sampai lemak

subkutan, jauhi cabang – cabang nervus radialis superfisial.

Tarik kulit untuk memperluas lapangan operasi, gunakan diseksi tumpul

pada lemak subkutan. Cari dan lindungi cabang – cabang nervus radialis

superfisial.

Cari tendon proksimal sampai penyempitan ligamen dorsal dan tendon

sheath. Angkat tendon ekstensor policis brevis dan abduktor policis

longus, kemudian bebaskan dari tendon sheath.

Tutup insisi kulit.

2.9 Prognosis

Progosis pada penyakit ini adalah baik. Pada umumnya untuk kasus dini

berespon baik dengan terapi konservatif, sedangkan pada kasus lanjut atau kasus

yang tidak berespon terhadap terapi konservatif dilakukan terapi operatif untuk

dekompresi pada kompartemen dorsal pertama pergelangan tangan. Pasien De

Quervain disease perlu menghindari beberapa aktifitas yang menyebabkan

trauma minor repetitif hingga pengobatan yang adekuat tercapai.5

BAB III

KESIMPULAN

De quervain disease (De Quervain tendinosis/ De Qeurvain Tenosynovitis/

Washerwoman’s sprain) merupakan suatu bentuk penyempitan akibat adanya penebalan

pada tendon dan jaringan fibrosus pembungkus tendon disekitar pangkal ibu jari.

Page 16: Referat Bedah Ortho

Tendinosis bermakna pembengkakan pada tendon dan pembungkus tendon.

Pembengkakan ini mengakibatkan rasa nyeri dan kekakuan pada tendon apabila

digunakan untuk pergerakan tangan terutama ibu jari. penyebab pasti penyakit ini belum

sepenuhnya diketahui, namun kegiatan yang berlebihan menggunakan ibu jari secara

berlebihan dapat menyebabkan trauma minor yang repetitif, sehingga dapat

menyebabkan eksaserbasi nyeri pada ibu jari.

Penegakan diagnosis pada penyakit ini umumnya berdasarkan pemeriksaan klinis,

yaitu Finkelstein’s test dan Eichoff’s test. Hasil pemeriksaan menunjukan hasil yang

positif bila terdapat rasa nyeri pada kompartemen dorsal pertama pergelangan tangan.

Beberapa terapi yang dadapat dilakukan untuk mengobati penyakit ini, yaitu terapi

konservatif dan pembedahan.

Umunya prognosis pada penyakit ini adalah baik. Untuk kasus dini, dapat

berespon dengan terapi konservatif, sedangkan pada kasus lanjut dan kasus yang tidak

berespon dengan terapi konservatif, dapat dilakukan terapi pembedahan untuk

dekompresi tendon.

DAFTAR PUSTAKA

1. De Quervain Tenosynovitis oleh Elizabeth Dallas dalam http://www.physio-

pedia.com/De_Quervain%27s_Tenosynovitis 2011. Diakses pada tanggal 26

Mei 2015.

Page 17: Referat Bedah Ortho

2. De Quervain Tenosynovitis oleh Jenifer Green dalam:

www.wesleyhandcentre.com.au 2008. Diakses pada tanggal 23 Mei 2015.

3. Jones,Huw; Armitage, anne. 2014. De Quervain Tenosynovitis – Inflamation

of the Tendon of the Thumb. Oxford University Hospital. UK. pp.1-7

4. Incidence of de Quervain's tenosynovitis in a young, active population oleh J

Hand Surg dalam http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19081683 2010.

Diakses tanggal 26 Mei 2015.

5. Arend,C. 2012. Tenosynovitis and synovitis of the first extensor compartment

of the wrist: what sonographers should know. Radiol Brazil. Brazil. Vol 45.

pp.215-224.

6. Brien,M. 2007. De Quervain’s Syndrome: Nonoperative Management. The

Brigham and Women's Hospital, Inc. Prancis. pp. 1-11.

7. De Quervain disease: Exercise oleh Keiser Permanete dalam

http://www.kp.org. 2010. Diakses pada tanggal 26 mei 2015.

8. John, A. 2012. Conservative management of De Quervain’s stenosing

tenosynovitis. Canadian Chiropractic Research Foundation. Kanada. Vol 56,

pp. 112-120.

9. De quervain tenosynovitis oleh Mc Kesson dalam www.sportsmedpress.com

2010. Diakses tanggal 26 Mei 2015

10. De quervain tenosynovitis : treatment and management oleh Roy A Meals

dalam http://emedicine.medscape.com/article/1243387-treatment#a1133 2014.

Diakses pada tanggal 30 Mei 2015.

Page 18: Referat Bedah Ortho

11. Physical medicine and Rehabilitation for De Quervain Tenosynovitis oleh

Patrick M Foye dalam http://emedicine.medscape.com/article/327453-

overview 2014. Diakses pada tanggal 30 Mei 2015.