Referat - Bedah (Rabiatul)
-
Upload
putri-yekti -
Category
Documents
-
view
72 -
download
2
description
Transcript of Referat - Bedah (Rabiatul)
ILEUS OBSTRUKSI ET CAUSA ADHESI
Oleh Rabiatul Adawiah
Pembimbingdr. Bambang Suprapto, Sp.B
REFERAT
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG Intestinal obstruction kegawatan dlm bedah
abdominalis yg sering dijumpai 60-70% dari seluruh kasus akut abdomen yg bukan appendicitis akut
Intestinal obstruction meliputi sumbatan sebagian (partial) atau seluruh (complete) lumen usus
Penyebab yg paling sering adalah jaringan usus itu sendiri adhesi, hernia, atau tumor
Cont’ Adhesi suatu jaringan parut yang sering
menyebabkan organ dalam dan atau jaringan tetap melekat setelah pembedahan.
Adhesi dapat membelit dan menarik organ dari tempatnya penyebab utama dari obstruksi usus, infertilitas (bedah ginekologik) & nyeri kronis pelvis
Terapi terbaik adhesi pencegahan atau meminimalkan pembentukan adhesi
TUJUAN Mengetahui definisi, etiologi, patofisiologi,
diagnosis ileus obstruktif, penyebab adhesi, patofisiologi adhesi, penatalaksanaan ileus mekanik et causa adhesi
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Usus halus terbentang dari pylorum sampai caecum
dengan panjang 270 - 290 cm. Usus halus : duodenum, jejenum dan ileum. Duodenum panjangnya sekitar 25 cm, mulai dari pilorus
sampai jejenum. Panjang jejenum 100 – 110 cm dan panjang ileum 150 -160 cm. Pemisahan duodenum dan jejenum ditandai oleh Ligamentum Treitz.
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Usus besar dibagi menjadi caecum, colon dan rectum. Pada caecum terdapat katup ileosekal dan apendiks
yang melekat pada ujung caecum. Caecum menempati sekitar dua atau tiga inchi pertama
dari usus besar Colon : colon ascenden, colon transversum, descenden
dan sigmoid.
TINJAUAN PUSTAKA
Fisiologi Usus halus dua fungsi utama yaitu pencernaan dan
absorbsi bahan-bahan nutrisi, air, elektrolit dan mineral Pergerakan usus halus berfungsi agar proses digesti dan
absorbsi bahan – bahan makanan dapat berlangsung secara maksimal. Pergerakan usus halus terdiri dari : Pergerakan mencampur (mixing) atau pergerakan
segmentasi yang mencampur makanan dengan enzim – enzim pencernaan agar mudah untuk dicerna dan diabsorbsi
Pergerakan propulsif atau gerakan peristaltik yang mendorong makanan ke arah usus besar.
ILEUS OBSTRUKSI
Definisi Ileus obstruktif kerusakan atau hilangnya pasase isi
usus yang disebabkan oleh sumbatan mekanik. Obstruksi : obstruksi sederhana & obstruksi strangulasi. Obs. sederhana obstruksi yg tidak disertai terjepitnya
pembuluh darah. Obs. strangulasi ada pembuluh darah yang terjepit
sehingga terjadi iskemia nekrosis atau gangren yang ditandai dengan gejala umum berat, yang disebabkan oleh toksin dari jaringan gangren
ILEUS OBSTRUKSI
Lokasi Obstruksi○ Letak Tinggi : Duodenum-Jejunum○ Letak Tengah : Ileum Terminal○ Letak Rendah : Colon-Sigmoid-Rectum
Stadium○ Parsial : Menyumbat lumen
sebagian○ Simple/Komplit : Menyumbat lumen total○ Strangulasi : Simple dengan jepitan
vasa
ILEUS OBSTRUKSI
EtiologiPenyebab obstruksi pada usus halus dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
obstruksi ekstraluminal obstruksi intrinsik obstruksi intraluminal
Lesi ekstraluminal (ekstrinsik) pada dinding usus
Adhesi (postoperative)
Hernia (inguinal, femoral, umbilical)
Neoplasma
Abses intraabdominal
Lesi intrinsic
Kongenital (Malrotasi, kista)
Inflamasi (Chron’s Disease, Divertikulitis)
Neoplasma
Traumatik
Intususepsi
Obstruksi intraluminal
Gallstone
Enterolith
Adhesi, hernia inkarserata dan keganasan usus besar paling sering menyebabkan obstruksi.
Pada adhesi, onsetnya tiba – tiba dg keluhan perut membesar dan nyeri perut.
Dari 60% kasus ileus obstruksi di USA, penyebab terbanyak adhesi yaitu pada operasi ginekologik, appendektomi dan reseksi kolorektal.
Ileus karena adhesi umumnya tidak disertai strangulasi.
Adhesi umumnya berasal dari rongga peritoneum akibat peritonitis setempat atau pasca operasi.
Adhesi dapat berupa perlengketan mungkin dalam bentuk tunggal atau multipel
ILEUS OBSTRUKSI
Patofisiologi Ileus Obstruksi Patofisiologi ileus obstruksi pada usus berhubungan
dengan perubahan fungsi dari usus tekanan intraluminal.
Bila terjadi obstruksi maka bagian proksimal dari usus mengalami distensi dan berisi gas, cairan dan elektrolit.
Bila terjadi tekanan intraluminal, hipersekresi akan meningkat pada saat kemampuan absorbsi usus menurun, sehingga terjadi kehilangan volume sistemik yang besar dan progresif
•Awalnya, peristaltik pada bagian proksimal usus untuk melawan adanya hambatan
•Bila obstruksi terus berlanjut tek. intraluminal, maka bag. proksimal dari usus tidak akan berkontraksi dg baik & bising usus tidak teratur dan hilang
• tek. Intraluminal + distensi gangguan vaskuler terutama stasis vena. •Dinding usus menjadi edema dan terjadi translokasi bakteri ke pembuluh darah
•Produksi toksin yang disebabkan oleh adanya translokasi bakteri menyebabkan timbulnya gejala sistemik
ILEUS OBSTRUKSI
DiagnosisGejala Klinis Ileus Obstruksi usus halus : nyeri kolik dengan muntah
hebat, distensi perut dan bising usus meningkat Ileus obstruksi usus besar : nyeri kolik yang tidak terlalu
hebat. Muntah tidak menonjol, tetapi distensi tampak jelas.
Strangulasi ditandai dengan adanya lokal peritonitis seperti takikardia, pireksia (demam), lokal tenderness dan guarding, rebound tenderness, nyeri lokal, hilangnya suara usus lokal
Pemeriksaan Fisik
Rectal Toucher
• Isi rektum menyemprot : Hirschprung disease• Adanya darah dapat menyokong adanya
strangulasi, neoplasma• Feses yang mengeras : skibala• Feses negatif : obstruksi usus letak tinggi• Ampula rekti kolaps : curiga obstruksi• Nyeri tekan : lokal atau general peritonitis
Pemeriksaan Penunjang
Pedoman Essential of Diagnosis yaitu: Complete Proximal Obstruction:
Vomiting Abdominal discomfort Abnormal oral contrast x-rays
Complete Mid or Distal Obstruction: Nyeri kolik abdomen Vomiting Abdominal distention Constipation-obstipation Peristaltic rushes Usus yang berdilatasi pada pemeriksaan rontgen.
Komplikasi Dehidrasi, perforasi usus, sepsis, syok,
abses, pneumonia aspirasi dari proses muntah dan meninggal.
Diagnosis Banding Acute Gastroenteritis Demam dengue Limfadenitis mesenterika Adnexitis Infeksi Panggul Kehamilan Ektopik Kista ovarium torsi Endometriosis Urolithiasis Demam tifoid Pankreatitis akut Proses inflamasi akut antraperitoneal (Acute Appendicitis) Kolesistitis Perforasi Ulkus Duodeni
Penatalaksanaan Ileus Obstruksi Resusitasi
Terapi cairan NGT mengosongkan lambung,
mencegah aspirasi penumonia Kateter mengukur urin output
Konservatif Operatif
Situations necessitating emergent operationIncarcerated, strangulated herniasPeritonitisPneumatosis cystoides intestinalisPneumoperitoneumSuspected or proven intestinal strangulationClosed-loop obstructionNonsigmoid colonic volvulusSigmoid volvulus associated with toxicity or peritoneal signsComplete bowel obstruction
Situations necessitating urgent operationProgressive bowel obstruction at any time after nonoperative measures are startedFailure to improve with conservative therapy within 24-48 hoursEarly postoperative technical complications
Situations in which delayed operation is usually
safe
Immediate postoperative obstruction
4 macam tindakan bedah yang dikerjakan pada ileus obstruksi : Koreksi sederhana (simple correction)
membebaskan usus dari jepitan Tindakan operatif by-pass membuat
saluran baru melewati bag.usus yg tersumbat Membuat fistula entero-cutaneus pada
bagian proximal dari tempat obstruksi Melakukan reseksi usus yg tersumbat &
membuat anastomosis ujung-ujung usus untuk mempertahankan kontinuitas lumen usus
Prognosis
Mortalitas obstruksi tanpa strangulata adalah 5% - 8% asalkan operasi dapat segera dilakukan.
Keterlambatan dalam melakukan pembedahan atau jika terjadi strangulasi atau komplikasi lainnya akan meningkatkan mortalitas sampai sekitar 35% atau 40%.
Prognosisnya baik bila diagnosis dan tindakan dilakukan dengan cepat
Penyebab Adhesi Intraperitoneal Pasca Bedah
Adhesi intraperitoneal merupakan suatu perlengketan fibrosa yg abnormal di antara permukaan peritoneum yang berdekatan, baik antara peritoneum visceral maupun antara peritoneum visceral dg parietal
Pada operasi trauma pd peritoneum dan stimulasi respon inflamasi dpt disebabkan oleh hal-hal yaitu :
Trauma Operasi Iskemia Jaringan Infeksi dan darah Benda Asing iritatif
Patofisiologi Adhesi Intraperitoneal
Gambar 1. proses awal penyembuhan dari peritoneum yang mengalami trauma
Gambar 2. Proses terbentuknya adhesi peritoneal
Skema Proses Penyembuhan Peritoneum dan terbentuknya adhesi
Penatalaksanaan Adhesi Intraperitoneal Usaha pencegahan terjadinya adhesi intraperitoneal
menurut Ellis : Pencegahan deposisi dari fibrin dengan pemberian
antikoagulan (heparin, aprotinin, dll). Menghilangkan eksudat fibrin dari rongga peritoneum
dengan agen-agen fibrinolitik : fibrinolisin, streptokinase, urokinase, hyaluronidase, kimotripsin, tripsin, pepsin dan plasminogen activator
Pencegahan proliferasi fibroblas dengan pemberian anti inlamasi : kortikosteroid, NSAID, antihistamin, progesteron, Ca blocker dan kolkisin.
Pemisahan mekanik pemakaian larutan makromolekul : Dextran 70, asam hyaluronat, karboksimetilselulosa
Teknik pembedahan yang harus diperhatikan untuk mencegah adhesi : Hemostasis yang baik Pertahankan suplai aliran darah Hindari iskemia jaringan Pertahankan kelembaban jaringan Hindari kasa kering Manipulasi jaringan secara halus Pilih benang yang halus dan non-reaktif Hindari jahitan peritoneum yang ketat Hindari grafi peritoneum Hindari benda asing Hindari ileus paralitik berlarut pasca bedah Mencegah timbulnya infeksi tindakan asepsis dan antiseptik,
serta antibiotika profilaksis Jangan tinggalkan jaringan nekrotik
KESIMPULAN
Ileus obstruktif kerusakan atau hilangnya pasase isi usus yg disebabkan oleh sumbatan mekanik
Penyebab obstruksi pada usus halus dapat dibagi menjadi 3 : obs. ekstraluminal, obs. intrinsik & obs. Intraluminal
Patofisiologi ileus obstruksi berhubungan dengan perubahan fungsi dari usus, dimana terjadi peningkatan tekanan intraluminal
KESIMPULAN Diagnosis ileus obstruksi ditegakkan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
Kebanyakan kejadian adhesi intraperitoneal : trauma operasi, iskemia jaringan, infeksi & darah, benda asing iritatif
Penatalaksanaan ileus obstruksi meliputi resusitasi, konservatif, operatif
Pencegahan adhesi yaitu dg pemberian antikoagulan, agen fibrinolitik, anti inflamasi, barier mekanik serta melakukan teknik operasi pembedahan yang baik
TERIMA KASIH