referat anestesi

4
Tinjauan Pustaka 1. Dasar Teori 1.1. Geriatri Geriatri adalah cabang kedokteran yang berkenaan dengan diagnosa dan pengobatan– atau kadang-kadang hanya pengelolaan– dari kondisi dan gangguan yang terjadi pada usia tua. Istilah geriatri juga mengacu pada perawatan medis untuk orang tua pada umumnya. Geriatri berbeda, namun terkait, dengan bidang lain yaitu gerontologi (studi tentang perubahan yang terjadi dalam pikiran dan tubuh selama proses penuaan). Geriatri penting karena orang dewasa tua mungkin bereaksi terhadap penyakit dan kondisi secara berbeda dengan orang dewasa muda. Ada juga beberapa kondisi yang secara khusus terkait dengan penuaan. Misalnya, masalah kesehatan yang biasanya ditemukan di usia tua mencakup inkontinensia, sering terjatuh, masalah memori, dan efek samping yang disebabkan oleh obat-obatan. Proses penuaan memberikan efek pada beberapa sistem tubuh, salah satunya yaitu sistem pencernaan. Batasan umur lansia menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lanjut usia meliputi: Usia pertengahan (middle age) adalah kelompok usia 45-59 tahun Usia lanjut (elderly) adalah kelompok usia antara 60-70 tahun Usia lanjut tua (old) adalah kelompok usia antara 71-90 tahun Usia sangat tua (very old) adalah kelompok usia di atas 90 tahun Proses penuaan memberikan pengaruh pada setiap bagian dalam saluran gastrointestinal. Namun, karena luasnya

description

asasas

Transcript of referat anestesi

Tinjauan Pustaka

1. Dasar Teori1.1. GeriatriGeriatri adalah cabang kedokteran yang berkenaan dengan diagnosa dan pengobatan atau kadang-kadang hanya pengelolaan dari kondisi dan gangguan yang terjadi pada usia tua. Istilah geriatri juga mengacu pada perawatan medis untuk orang tua pada umumnya. Geriatri berbeda, namun terkait, dengan bidang lain yaitugerontologi (studitentang perubahan yang terjadi dalam pikiran dan tubuh selama proses penuaan).Geriatri penting karena orang dewasa tua mungkin bereaksi terhadap penyakit dan kondisi secara berbeda dengan orang dewasa muda. Ada juga beberapa kondisi yang secara khusus terkait dengan penuaan. Misalnya, masalah kesehatan yang biasanya ditemukan di usia tua mencakup inkontinensia, sering terjatuh, masalah memori, dan efek samping yang disebabkan oleh obat-obatan. Proses penuaan memberikan efek pada beberapa sistem tubuh, salah satunya yaitu sistem pencernaan.Batasan umur lansia menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lanjut usia meliputi: Usia pertengahan (middle age) adalah kelompok usia 45-59 tahun Usia lanjut (elderly) adalah kelompok usia antara 60-70 tahun Usia lanjut tua (old) adalah kelompok usia antara 71-90 tahun Usia sangat tua (very old) adalah kelompok usia di atas 90 tahun Proses penuaan memberikan pengaruh pada setiap bagian dalam saluran gastrointestinal. Namun, karena luasnya persoalan fisiologis pada sistem gastrointestinal, hanya sedikit masalah-masalah yang berkaitan dengan usia yang dilihat dalam kesehatan lansia. Banyak masalah-masalah gastrointestinal yang dihadapi oleh lansia lebih erat dihubungkan dengan gaya hidup mereka. Pada lansia terjadi perubahan dalam usus besar termasuk penurunan sekresi mukus, elastisitas dinding rektum, peristaltik kolon yang melemah, sehingga gagal mengosongkan rektum dan menyebabkan konstipasi. Pada usus besar, kelokan-kelokan pembuluh darah meningkat sehingga motilitas kolon menjadi berkurang. Keadaan ini akan menyebabkan absorpsi air dan elektrolik meningkat (pada kolon sudah tidak terjadi absorpsi makanan), feses menjadi lebih keras, sehingga keluhan sulit buang air besar merupakan keluhan yang sering didapat pada lansia. Proses defekasi yang seharusnya dibantu oleh kontraksi dinding abdomen juga seringkali tidak efektif karena dinding abdomen sudah melemah.Akibat-akibat konstipasi antara lain: a. Impaksi feses: Impaksi feses merupakan akibat dari terpaparnya feses pada daya penyerapan dari kolon dan rektum yang berkepanjangan. b. Volvulus daerah sigmoid: Mengejan berlebihan dalam jangka waktu lama pada penderita dengan konstipasi dapat berakibat prolaps dari rektum. c. Haemorrhoidd. Kanker kolon: Bakteri menghasilkan zat-zat penyebab kanker. Konsistensi tinja yang keras akan memperlambat pasase tinja sehingga bakteri memiliki waktu yang cukup lama untuk memproduksi karsinogen dan karsinogen yang diproduksi menjadi lebih konsentrat. e. Penyakit divertikular: Mengedan berlebihan (peningkatan tekanan intraabdominal) pada penderita konstipasi dapat menyebabkan terbentuknya kantung-kantung pada dinding kolon, di mana kantung-kantung ini berisi sisa-sisa makanan. Kantung-kantung ini dapat meradang dan disebut dengan divertikulitis.Darmojo RB, Martono. Buku ajar geriatri. Jakarta: Balai Penerbit FK UI; 2004. h.111-3.

1.2. Kanker KolorektalKanker kolorektal adalah kanker yang menyerang kolon sampai ke dubur. Sebagian besar kanker kolorektal berasal dari adenokarsinoma. Adenokarsinoma adalah neoplasma ganas epithelial. Kanker kolorektal adalah keganasan yang umum ditemukan. Penyakit yang terutama ditemukan pada orang yang lebih tua meskipun dapat terjadi pada semua usia. Kurang dari 5% pasien di bawah umur 40 tahun dan lebih dari 50% di atas 60 tahun, dengan puncak insiden pada orang yang berumur 70-80 tahun. Insidensnya cukup tinggi di Indonesia. Sekitar 75% ditemukan di kolon rektosigmoid. Keluhan utama dan pemeriksaan klinis: Perdarahan peranum disertai peningkatan frekuensi defekasi dan atau diare selama min.6 minggu (semua umur) Perdarahan peranum tanpa gejala anal (diatas 60 tahun) Peningkatan frekuensi defekasi atau diarea selama min.6 minggu (diatas 60 tahun) Massa teraba pada fossa iliaca dekstra (semua umur) Massa intraluminal di dalam rectum Tanda-tanda obstruksi mekanik usus (ileus obstruksi) Setiap penderita dengan anemua defisiensi Fe (Hb