ppt referat anestesi

22
A n e s t e s i U m u m Fitrania Sufi Mardina 030.09.092

Transcript of ppt referat anestesi

Page 1: ppt referat anestesi

A n e s t e s i

U m u m

Fitrania Sufi Mardina030.09.092

Page 2: ppt referat anestesi

DefinisiAnestesi (pembiusan; berasal dari bahasa Yunani an-"tidak,

tanpa" dan aesthētos, "persepsi, kemampuan untuk merasa“)

Pendahuluan

Anestesi umum: tindakan meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran dan bersifat irreversible. Anestesi umum yang sempurna menghasilkan ketidak-sadaran, analgesia, relaxasi otot tanpa menimbulkan resiko yang tidak diinginkan dari pasien.

Page 3: ppt referat anestesi

Sejarah Anestesi

Perkembangan anestesi dimulai sejak tahun 1846.

WTG Morton bekerja sama dengan Dokter Ahli Bedah yang bernama Dr John Collins Warren di Massachusetts General Hospital pembedahan tumor rahang pada seorang pasien tanpa memperlihatkan gejala kesakitan.

Hasil temuan Morton tersebut disebut “The most humane discovery in mankind”

Sejarah perkembangan anestesi sejak tahun 1846 sampai dengan tahun 1900 tidak menunjukkan kemajuan yang berarti

Di Indonesia, khususnya di ibukota Jakarta, Anestesiologi lahir pada tahun 1954. Pada saat itu baru ada satu orang Dokter Spesialis Anestesiologi yaitu (Alm) Dokter Mohammad Kelan.

Page 4: ppt referat anestesi

Pembahasan

Anestesi umumTindakan meniadakan nyeri secara sentral

disertai hilangnya kesadaran dan bersifat pulih kembali (reversible).

Komponen anestesi yang ideal terdiri dari:

1. Hipnotik2. Analgesia3. Relaksasi otot

Page 5: ppt referat anestesi

Metode Pemberian Anestesi Umum

Parenteral

• Anestesi umum yang diberikan secara parentral baik intravena maupun intramuskuler biasanya digunakan untuk tindakan operasi yang singkat atau untuk induksi anestesi. Obat anestesi yang sering digunakan adalah: Pentothal, Ketalar (Ketamin),

Perektal

• Obat anestesi diserap lewat mukosa rectum kedalam darah dan selanjutnya sampai ke otak. Dipergunakan untuk tindakan diagnostic (katerisasi jantung, roentgen foto, pemeriksaanmata, telinga, oesophagoscopi, penyinaran dsb) terutama pada bayi-bayi dan anak kecil. Juga dipakai sebagai induksi narkose dengan inhalasi pada bayi dan anak-anak. Syaratnya adalah:

• 1.Rectum betul-betul kosong• 2.Tak ada infeksi di dalam rectum. Lama narkose 20-30 menit.

Perinhalasi

• Obat anesthesia dihirup bersama udara pernafasan ke dalam paru-paru, masuk ke darah dan sampai di jaringan otak mengakibatkan narkose.• Obat-obatan yang dipakai: Induksi Halotan, Sevofluran, Enfluran, Isofluran, Desfluran

Page 6: ppt referat anestesi

- Faktor respirasi (untuk obat inhalasi).

• Sesudah obat anestesi inhalasi sampai di alveoli, maka akan mencapai tekanan parsiel tertentu, makin tinggi konsentrasi zat yang dihirup tekanan parsielnya makin tinggi. Perbedaan tekanan parsiel zat anestesi dalam alveoli dan di dalam darah menyebabkan terjadinya difusi. Bila tekanan di dalam alveoli lebih tinggi maka difusi terjadi dari alveoli ke dalam sirkulasi dan sebaliknya difusi terjadi dari sirkulasi ke dalam alveoli bila tekanan parsiel di dalam alveoli lebih rendah (keadaan ini terjadi bila pemberian obat anestesi dihentikan.

• Makin tinggi perbedaan tekanan parsiel makin cepat terjadinya difusi.

- Faktor sirkulasi

• Aliran darah paru menentukan pengangkutan gas anestesi dari paru ke jaringan dan sebaliknya. Pada gangguan pembuluh darah paru makin sedikit obat yang dapat diangkut demikian juga pada keadaan cardiac output yang menurun.

- Faktor jaringan.

• Yang menentukan antara lain:• - Perbedaan tekanan parsiel obat anestesi di dalam sirkulasi darah dan di dalam jaringan.• - Kecepatan metabolisme obat.• - Aliran darah dalam jaringan.• - Tissue/blood partition coefisien

- Faktor obat anestesi.

• Tiap-tiap zat anestesi mempunyai potensi yang berbeda. Untuk mengukur potensi obat anestesi inhalasi dikenal adanya MAC (minimal alveolar concentration). Menurut Merkel dan Eger (1963), MAC adalah konsentrasi obat anestesi inhalasi minimal pada tekanan udara 1 atm yang dapat mencegah gerakan otot skelet sebagai respon rangsang sakit supramaksimal pada 50% pasien. Makin rendah MAC makin tinggi potensi obat anestesi tersebut.

Faktor yang Mempengaruhi Anestesi

Page 7: ppt referat anestesi

Stadium I

• Disebut juga stadium analgesi atau stadium disorientasi. Dimulai sejak diberikan anestesi sampai hilangnya kesadaran. Pada stadium ini operasi kecil bisa dilakukan.

Stadium II

• Disebut juga stadium delirium atau stadium exitasi. Dimulai dari hilangnya kesadaran sampai nafas teratur. Dalam stadium ini penderita bisa meronta ronta, pernafasan irregular, pupil melebar, refleks cahaya positif gerakan bola mata tidak teratur, lakrimasi (+), tonus otot meninggi, reflex fisiologi masih ada, dapat terjadi batuk atau muntah, kadang-kadang kencing atau defekasi. Stadium ini diakhiri dengan hilangnya refleks menelan dan kelopak mata dan selanjutnya nafas menjadi teratur.

Stadium III

• Disebut juga stadium operasi. Dimulai dari nafas teratur sampai paralise otot nafas. Dibagi menjadi 4 plane:

Stadium IV

• Dari paralisis diafragma sampai apneu dan kematian. Juga disebut stadium over dosis atau stadium paralysis. Ditandai dengan hilangnya semua refleks, pupil dilatasi, terjadi respiratory failure dan dikuti dengan circulatory failure.

Stadium Anestesi

Page 8: ppt referat anestesi
Page 9: ppt referat anestesi

Merupakan tindakan untuk membuat pasien dari sadar menjadi tidak sadar, sehingga memungkinkan dimulainya anestesi dan pembedahan. Induksi dapat dikerjakan secara intravena, inhalasi, intramuscular atau rectal.

Setelah pasien tidur akibat induksi anestesia langsung dilanjutkan dengan pemeliharaan anestesia sampai tindakan pembedahan selesai.

Induksi Anestesi

Page 10: ppt referat anestesi

Scope •Stetoskop untuk mendengarkan suara paru dan jantung. Laringo-Scope, pilih bilah atau daun (blade) yang sesuai dengan usia pasien. Lampu harus cukup terang.

Tube •Pipa trakea.pilih sesuai usia. Usia < 5 tahun tanpa balon (cuffed) dan > 5 tahun dengan balon (cuffed).

Airway •Pipa mulut faring (Guedel, orotracheal airway) atau pipa hidung-faring (naso-tracheal airway). Pipa ini untuk menahan lidah saat pasien tidak sadar untuk menjaga supaya lidah tidak menyumbat jalan napas.

Tape •untuk fiksasi pipa supaya tidak terdorong atau tercabut.

Introducer •Mandrin atau stilet dari kawat dibungkus plastic (kabel) yang mudah dibengkokan untuk pemandu supaya pipa trakea mudah dimasukkan.

Connector •Penyambung antara pipa dan peralatan anestesia

Suction •penyedot lendir, ludah dan lain-lainnya.

STATICS

Page 11: ppt referat anestesi

Kebutuhan infrastruktur minimum untuk anestesi umum termasuk ruang yang cukup terang dengan ukuran yang memadai, sebuah sumber oksigen bertekanan (paling sering di pipa); perangkat hisap yang efektif; monitor yang sesuai dengan standar ASA (American Society of Anesthesiologist) , termasuk denyut jantung, tekanan darah, EKG, denyut nadi oksimetri, kapnografi, suhu, dan konsentrasi oksigen terinspirasi dan dihembuskan dan zat anestesi yang diaplikasikan.

Alat yang sederhana seperti jarum dan jarum suntik, jika obat harus diberikan sepenuhnya intravena. Dalam sebagian besar keadaan, ini berarti membutuhkan tersedianya sebuah mesin yang memungkinkan untuk mengetahui pemasukkan gas dan memelihara anestesi tetap berjalan

Evaluasi praoperasi memungkinkan pemantauan laboratorium yang tepat, perhatian terhadap kondisi medis pasien yang terbaru atau yang sedang berlangsung, diskusi dari setiap reaksi sebelumnya yang merugikan pribadi atau keluarga untuk anestesi umum, penilaian status fungsional jantung dan paru, dan rencana anestesi yang efektif dan aman. Hal ini juga berfungsi untuk meredakan kecemasan dari pembedahan yang tidak diketahui oleh pasien dan keluarga mereka. Secara keseluruhan, proses ini memungkinkan untuk optimasi pasien pada waktu perioperatif.

Manajemen Jalan napas

Persiapan Anestesi Umum

Page 12: ppt referat anestesi

Penilaian Mallampati

•Derajat I : Pita suara terlihat.

•Derajat II : Hanya sebagian pita

suara terlihat.

•Derajat III : Hanya epiglottis yang

terlihat.

•Derajat IV : Epiglottis tidak

terlihat samasekali.

Page 13: ppt referat anestesi

Dimulai dengan induksi sehingga penderita tidur. Tergantung lama operasinya, untuk operasi yang waktunya pendek

mungkin cukup dengan induksi saja. Tetapi untuk operasi yang lama, kedalaman anestesi perlu dipertahankan dengan memberikan obat terus menerus dengan dosis tertentu, hal ini disebut maintenance atau pemeliharaan.

Keadaan ini dapat diatasi dengan mendalamkan anestesi Kurang relaksasi mendalamkan anestesi penambahan dosis

obat Obat anestesi sedemikian tinggi gangguan pada organ vital

balance anestesi

Cara Memberikan Anestesi

Page 14: ppt referat anestesi

Balance anestesi: penderita dibuat tidur dengan obat hipnotik, analgesinya menggunakan analgetik kuat, relaksasinya menggunakan pelemas otot (muscle relaxant).

Muscle relaxant otot mengalami relaksasi termasuk otot pernapasan tidak bisa bernapas untuk mengatasinya diberikan napas buatan

Jadi nafas penderita sepenuhnya tergantung dari pengendalian pelaksana anestesi, karena itu balance anestesi juga disebut dengan tehnik respirasi kendali atau control respiration.

Page 15: ppt referat anestesi

Karena pernafasan bisa dilumpuhkan secara total maka mempermudah tindakan operasi pada rongga dada (thoracotomy) tanpa terganggu oleh gerakan pernafasan. Kita juga dapat mengembangkan dan mengempiskan paru dengan sekehendak kita tergantung keperluan. Dengan demikian berdasar respirasinya, anestesi umum dibedakan dalam 3 macam yaitu: Respirasi spontan yaitu penderita bernafas sendiri secara spontan. Respirasi kendali/respirasi terkontrol /balance anestesi: pernafasanpenderita sepenuhnya tergantung bantuan kita. Assisted Respirasi: penderita bernafas spontan tetapi masih kita berikan sedikit bantuan.

Keuntungan balance anestesi

Page 16: ppt referat anestesi

System Rebreathing Reservoir bag Sodalime Tingkat polusi

kamar operasi

Tingkat

keborosan obat

Open - - - ++++ +++

Semi open - + + +++ ++

Semi closed + + + ++ +

Closed + + + + -

Berdasar sistem aliran udara pernapasan dalam rangkaian alat anestesi, anestesi dibedakan menjadi 4 sistem, yaitu : Open, semi open, closed, dan semi closed.

Page 17: ppt referat anestesi

Bila obat anestesi seluruhnya menggunakan obat intravena, maka disebut anestesi intravena total (total intravenous anesthesia/TIVA). Bila induksi dan maintenance anestesi menggunakan obat inhalasi maka disebut VIMA (Volatile Inhalation and Maintenance Anesthesia)

Page 18: ppt referat anestesi

Pada akhir operasi atau setelah operasi selesai, maka anestesi diakhiri dengan menghentikan pemberian obat anestesi. Pada anestesi inhalasi bersamaan dengan penghentian obat anestesi aliran oksigen ↑, hal ini disebut oksigenisasi.

Dengan oksigenisasi maka oksigen akan mengisi tempat yang sebelumnya ditempati oleh obat anestesi inhalasi diaveoli yang berangsur-angsur keluar mengikuti udara ekspirasi.

Tekanan parsiel obat anestesi ↓ dan > rendah dibanding tekanan parsiel obat anestesi di dlm darah. Semakin tinggi perbedaan tek. Parsiel kecepatan difusi ↑

Oksigen dalam alveoli akan berdifusi ke dlm darah tek. Parsiel oksigen di alveoli difusi ke dlm darah smakin cepat kadar O₂ dlm darah ↑ menggantikan posisi obat anestesi yang berdifusi menuju ke alveoli tjd difusi obat anestesi inhalasi dari dalam darah menuju ke alveoli maka kadarnya di dalam darah makin menurun.

kadar obat inhalasi yang menurun menyebabkan kesadaran penderita berangsur-angsur pulih

Pemulihan anestesi

Page 19: ppt referat anestesi

Selanjutnya pada penderita yang dianestesi dengan respirasi spontan tanpa menggunakan pipa endotrakheal maka tinggal menunggu sadarnya penderita, sedangkan bagi penderita yang menggunakan pipa endotrakheal maka perlu dilakukan ekstubasi(melepas pipa ET). Ekstubasi bisa dilakukan pada waktu penderita masih teranestesi dalam dan dapat juga dilakukan setelah penderita sadar. Ekstubasi pada keadaan setengah sadar membahayakan penderita, karena dapat terjadi spasme jalan napas, batuk, muntah, gangguan kardiovaskuler, naiknya tekanan intra okuli dan naiknya tekanan intra cranial.

Ekstubasi pada waktu penderita masih teranestesi dalam mempunyai resiko tidak terjaganya jalan nafas, dalam kurun waktu antara tidak sadar sampai sadar. Tetapi ada operasi tertentu ekstubasi dilakukan pada waktu penderita masih teranestesi dalam. Pada penderita yang mendapat balance anestesi maka ekstubasi dilakukan setelah napas penderita adekuat. Untuk mempercepat pulihnya penderita dari pengaruh muscle relaxant maka dilakukan reverse, yaitu memberikan obat antikolinesterase.

Page 20: ppt referat anestesi

Hal yang dinilai Nilai

1. Kesadaran:

Sadar penuh

Bangun bila dipanggil

Tidak ada respon

2

1

0

1. Respirasi:

Dapat melakukan nafas dalam, bebas, dan dapat batuk

Sesak nafas, nafas dangkal atau ada hambatan

Apnoe

2

1

0

1. Sirkulasi: perbedaan dengan tekanan preanestesi

Perbedaan +- 20

Perbedaan +- 50

Perbedaan lebih dari 50

2

1

0

1. Aktivitas: dapat menggerakkan ekstremitas atas perintah:

4 ekstremitas

2 ekstremitas

Tidak dapat

2

1

0

1. Warna kulit

Normal

Pucat, gelap, kuning atau berbintik-bintik

Cyanotic

2

1

0

Aldrette’s score

nilai 8-10 bisa dipindahkan ke ruang perawatan,

5-8 observasi secara ketat,

kurang dari 5 pindahkan ke ICU

Page 21: ppt referat anestesi

Anestesi umum Stadium anestesi umum meliputi “analgesia, amnesia, hilangnya kesadaran”,

terhambatnya sensorik dan reflex otonom, dan relaksasi otot rangka. Untuk menimbulkan efek ini,

setiap obat anestesi mempunyai variasi tersendiri bergantung pada jenis obat, dosis yang

diberikan, dan keadaan secara klinis. Komponen anestesi yang ideal terdiri dari: 1. Hipnotik, 2.

Analgetik, 3. Relaksasi otot.

Anestetik yang ideal akan bekerja secara tepat dan baik serta mengembalikan kesadaran dengan

cepat segera sesudah pemberian dihentikan. Jenis obat anestesi umum Umumnya obat anestesi

umum diberikan secara inhalasi atau suntikan intravena.

Pemberian anestesi dimulai dengan induksi yaitu memberikan obat sehingga penderita tidur.

Tergantung lama operasinya, untuk operasi yang waktunya pendek mungkin cukup dengan induksi

saja. Tetapi untuk operasi yang lama, kedalaman anestesi perlu dipertahankan dengan memberikan

obat terus menerus dengan dosis tertentu, hal ini disebut maintenance atau pemeliharaan.

Tanda dan stadium anestesi Gambaran tradisional tanda dan stadium anestesi (tanda guedel)

berasal terutama dari penilitian efek diatil eter, yang mempunyai mula kerja sentral yang lambat

karena kelarutannya yang tinggi didalam darah. Stadium dan tanda ini mungkin tidak mudah

terlihat pada pemakaian anestetik modern dan anestetik intravena yang bekerja cepat.

Kesimpulan

Page 22: ppt referat anestesi

Thank

Y o u