Referat Presentasi anestesi

32
Referat Anestesi Intravena Oleh : Rauzah, S.Ked 090610040 Pembimbing : dr. Fakhrurrazi, Sp.An

description

Referat Presentasi anestesi

Transcript of Referat Presentasi anestesi

Slide 1

Referat Anestesi IntravenaOleh :Rauzah, S.Ked090610040

Pembimbing :dr. Fakhrurrazi, Sp.An

Teknik Anestesi intravena merupakan suatu teknik pembiusan dengan memasukkan obat langsung ke dalam pembuluh darah secara parenteral, obat-obat tersebut digunakan untuk premedikasi seperti diazepam dan analgetik narkotik. Anestetik intravena selain untuk induksi juga dapat digunakan rumatan anestesia, tambahan pada analgesia regional atau untuk membantu prosedur diagnostic misalnya thiopental, ketamin, dan propofol. Untuk anestesi intravena total biasanya menggunakan propofolPengertian anestesi intravenaTotal intravena anestesi (TIVA) adalah teknik anestesi umum dengan hanya menggunakan obat-obat anestesi yang dimasukkan lewat jalur intravena Indikasi pemberian anestesi intravena :Induksi anestesiaInduksi dan pemeliharaan anestesia pada tindak bedah singkatMenambah efek hipnosis pada anestesia atau analgesia lokalMenimbulkan sedasi pada tindak medik

Jenis-jenis anestesi intravenaPropofol Merupakan derivat fenol yang banyak digunakan sebagai anestesia intravena dan lebih dikenal dengan nama dagang diprivanMekanisme kerjaPropofol memberikan efek sedatif hipnotik melalui interaksi reseptor GABA (gamma amino butiric acid)

FarmakokinetikDigunakan secara intravena dan bersifat lipofilik dimana 98% terikat protein plasma.FarmakodinamikPada sistem saraf pusatDosis induksi menyebabkan pasien tidak sadar,

Pada sistem kardiovaskulerInduksi bolus 2-2,5 mg/kg dapat menyebabkan depresi pada jantung dan pembuluh darah.

Pada sistem respirasi

Dapat menurunkan frekuensi pernafasan dan volume tidal

Dosis dan penggunaan Induksi : 2-2,5 mg/kgDosis rumatan untuk anestesia intravena total : 4-12 mg/kg/jamDosis sedasi untuk perawatan intensif : 0,2 mg/kg.

TiopentonPertama kali diperkenalkan pada tahun 1963. Tiopental sekarang lebih dikenal dengan nama sodium penthotal, thiopental, thiopenton sodium Mekanisme kerjaBarbiturat terutama bekerja pada reseptor GABA dimana barbiturat akan menyebabkan hambatan pada reseptor GABA pada sistem saraf pusat,Farmakokinetik

absorbsiPada anestesiologi klinis, barbiturat paling banyak diberikan secara intravena untuk induksi anestesi umum pada orang dewasa dan anak anak.Distribusi Pada pemberian intravena, segera didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh selanjutnya akan diikat oleh jaringan saraf dan jaringan lain yang kaya akan vaskularisasi,MetabolismeMetabolisme terjadi di hepar menjadi bentuk yang inaktif.

EkskresiSebagian besar akan diekskresikan lewat urine, dimana eliminasi terjadi 3 ml/kg/menit dan pada anak anak terjadi 6 ml/kg/menit.

Farmakodinamik Pada Sistem saraf pusatDapat menyebabkan hilangnya kesadaran tetapi menimbulkan hiperalgesia pada dosis subhipnotik, tinggiakanmenghasilkanisoelektrik elektroensepalogram.

MataTekanan intraokular menurun 40% setelah pemberian induksi thiopental atau methohexital.Sistem kardiovaskulerMenurunkan tekanan darah dan cardiac output ,dan dapat meningkatkan frekwensi jantung, penurunan tekanan darah sangat tergantung dari konsentrasi obat dalam plasma. Sistem pernafasanMenyebabkan depresi pusat pernafasan dan sensitifitas terhadap CO2 menurun terjadi penurunan frekwensi nafas dan volume tidal bahkan dapat sampai menyebabkan terjadinya asidosis respiratorik.

Dosis Dosis yang biasanya diberikan berkisar antara 3-5 mg/kg. Ketamin Ketamin pertama kali disintesis tahun 1962, dimana awalnya obat ini disintesis untuk menggantikan obat anestetik yang lama (phencyclidine) yang lebih sering menyebabkan halusinasi dan kejang. Mekanisme kerjaBeberapa kepustakaan menyebutkan bahwa blok terhadap reseptor opiat dalam otak dan medulla spinalis yang memberikan efek analgesik, Farmakokinetik

AbsorbsiPemberian ketamin dapat dilakukan secara intravena atau intramuskular

DistribusiKetamin lebih larut dalam lemak sehingga dengan cepat akan didistribusikan ke seluruh organ. Efek muncul dalam 30 60 detik setelah pemberian secara I.V dengan dosis induksi, MetabolismeKetamin mengalami biotransformasi oleh enzim mikrosomal hati menjadi beberapa metabolit yang masih aktif.

Ekskresi Produk akhir dari biotransformasi ketamin diekskresikan melalui ginjal.

Farmakodinamik

Susunan saraf pusatApabila diberikan intravena maka dalam waktu 30 detik pasien akan mengalami perubahan tingkat kesadaran yang disertai tanda khas pada mata berupa kelopak mata terbuka spontan dan nistagmus. MataMenimbulkan lakrimasi, nistagmus dan kelopak mata terbuka spontan, terjadi peningkatan tekanan intraokuler akibat peningkatan aliran darah pada pleksus koroidalis.

Sistem kardiovaskulerKetamin adalah obat anestesia yang bersifat simpatomimetik, sehingga bisa meningkatkan tekanan darah dan jantung. Sistem pernafasanPada dosis biasa, tidak mempunyai pengaruh terhadap sistem respirasi. dapat menimbulkan dilatasi bronkus karena sifat simpatomimetiknya, sehingga merupakan obat pilihan pada pasien asma.

Dosis dan pemberianKetamin merupakan obat yang dapat diberikan secara intramuskular apabila akses pembuluh darah sulit didapat contohnya pada anak anak. Ketamin bersifat larut air sehingga dapat diberikan secara I.V atau I.M. Dosis induksi adalah 1 2 mg/KgBB secara I.V atau 5 10 mg/Kgbb I.M , untuk dosis sedatif lebih rendah yaitu 0,2 mg/KgBB OpioidObat opium didapat dari ekstrak biji buah poppy papaverum somniferum, dan kata opium berasal dari bahasa yunani yang berarti getah.Opium mengandung lebih dari 20 alkaloid opioids. Morphine, meperidine, fentanyl, sufentanil, alfentanil, dan remifentanil merupakan golongan opioid yang sering digunakan dalam general anestesi.Mekanisme kerjaOpioid berikatan pada reseptor spesifik yang terletak pada system saraf pusat dan jaringan lain.

Farmakokinetik

AbsorbsiCepat dan komplit terjadi setelah injeksi morfin dan meperedin intramuskuler, dengan puncak level plasma setelah 20-60 menit. DistribusiWaktu paruh opioid umumnya cepat (5-20 menit).

MetabolismeMetabolisme sangat tergantung pada biotransformasinya di hepar, aliran darah hepar. Produk akhir berupa bentuk yang tidak aktif.

EkskresiEliminasi terutama oleh metabolisme hati, kurang lebih 10% melewati bilier dan tergantung pada aliran darah hepar. Farmakodinamik

Sistem kardiovaskulerSistem kardiovaskuler tidak mengalami perubahan baik kontraktilitas otot jantung maupun tonus otot pembuluh darah.Sistem pernafasanDapat meyebabkan penekanan pusat nafas, ditandai dengan penurunan frekuensi nafas, dengan jumlah volume tidal yang menurun .Sistem gastrointestinalOpioid menyebabkan penurunan peristaltik sehingga pengosongan lambung juga terhambat.

EndokrinFentanil mampu menekan respon sistem hormonal dan metabolik akibat stress anesthesia dan pembedahan, sehingga kadar hormon katabolik dalam darah relatif stabil.

Dosis dan pemberianPremedikasi petidin diberikan I.M dengan dosis 1 mg/kgbb atau intravena 0,5 mg/Kgbb.

Terima kasih