referat 4 Obsgyn
-
Upload
luckyriadi -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of referat 4 Obsgyn
-
7/23/2019 referat 4 Obsgyn
1/18
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
Setiap ibu hamil tentu menginginkan ketika saatnya persalinan nanti
tiba semuanya berjalan lancar dan normal. Kemudian bayi yang dikandung
selama sembilan bulan dapat terlahir dengan selamat dan sempurna. Namun,
adakalanya persalinan normal yang diharapkan terjadi karena salah satunya
dibantu oleh tindakan induksi.
Induksi persalinan adalah suatu upaya stimulasi mulainya proses
persalinan, yaitu dari tidak ada tanda-tanda persalinan, kemudian distimulasi
menjadi ada dengan menimbulkan mulas/his. Cara ini dilakukan sebagai
upaya medis untuk mempermudah keluarnya bayi dari rahim secara normal.
Dan dimakalah ini akan dijelaskan tentang seluk beluk persalinan induksi.
B. RUANGLINGKUP
uang lingkup makalah ini mencakup tentang !
". Konsep Dasar #eori meliputi!
a. $engertian persalinan induksib. %tiologi persalinan induksi
c. $ato&isiologi persalinan induksi
d. Indikasi persalinan induksi
e. Kontra indikasi persalinan induksi
&. isiko persalinan induksi
g. 'aktor yang mempengaruhi persalinan induksi
h. Klasi&ikasi persalinan induksi
i. (ani&estasi klinis persalinan induksi
j. Komplikasi persalinan induksi
k. $emeriksaan penunjang persalinan induksi
C. TUJUAN
#ujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasis)a dapat mengerti
dan memahami tentang persalinan induksi dan dapat mengaplikasikan asuhan
kepera)atan pada pasien yang diindikasikan melakukan persalinan induksi.
"
-
7/23/2019 referat 4 Obsgyn
2/18
BAB IIKONSEP DASAR TEORI
A. PENGERTIAN
Induksi $ersalinan adalah dimulainya kontraksi persalinan sebelum
a)itan spontannya untuk tujuan mempercepat kelahiran.
Induksi dapat diindikasikan untuk berbagai alasan medis dan
kebidanan, termasuk hipertensi aibat kehamilan, diabetes melitus dan masalah
medis maternal lain, kehamilan pascapartum, bahaya janin yang dicurigai
*misalnya ! pertumbuhan janin terhambat+, &aktor-&aktor logistik, jarak dari
rumah sakit, dan kematian janin+. Dalam kondisi-kondisi tersebut, kelahiran
anak tidak terlalu berisiko untuk bayi baru lahir atau janin daripada jika
kehamilan dilanjutkan *Dunn, "+.
aik metode kimia maupun mekanis digunakan untuk menginduksi
persalinan. ksitosin intra0ena dan amniotomi ialah me tode yang paling
umum digunakan. di 1merika Serikat. (etode lain yang jarang digunakan
antara lain stimulasi puting susu, minum castor oil, enema dengan air sabun,
stripping membran dan akupuntur *#al, dkk., "22! 1C3, ""+.
1ngka keberhasilan lebih tinggi bila ser0iks dapat diinduksi. Sistem
penilaian seperti Nilai ishop, dapat digunakan untuk menge0aluasi
kemampuan untuk diinduksi. (isalnya, nilai sembilan atau lebih pada skala
nilai "4 menandakan ser0iks lunak, anterior mendatar 56 dan berdilatasi 7
cm atau lebih8 bagian presentasi telah masuk. Induksi persalinan akan lebih
berhasi jika nilai ishop adalah lima atau lebih untuk multipara dan sembilan
atau lebih untuk nulipara.
B. ETIOLOGI
Induksi persalinan dilakukan disebabkan Kehamilannya sudah
memasuki tanggal perkiraan lahir bahkan lebih dari sembilan bulan
*kehamilan le)at )aktu+. Dimana kehamilan yang melebihi )aktu 97
minggu, belum juga terjadi persalinan. $ermasalahan kehamilan le)at )aktu
adalah plasenta tidak mampu memberikan nutrisi dan pertukaran C7/7
sehingga janin mempunyai resiko as&iksia sampai kematian dalam rahim.
7
-
7/23/2019 referat 4 Obsgyn
3/18
(akin menurunya sirkulasi darah menuju sirkulasi plasenta dapat
mengakibatkan!
a. $ertumbuhan janin makin melambat
b. #erjadi perubahan metabolisme janin
c. 1ir ketuban berkurang dan makin kental
d. Saat persalinan janin lebih mudah mengalami as&iksia
esiko kematian perinatal kehamilan le)at )aktu bisa menjadi tiga kali
dibandingkan dengan kehamilan aterm. 1da komplikasi yang lebih sering
menyertainya seperti8 letak de&leksi, posisi oksiput posterior, distosia bahu
dan pendarahan postpartum. $ada kehamilan le)at )aktu perlu mendapatkan
perhatian dalam penanganan sehingga hasil akhir menuju )ell born baby dan
)ell health mother dapat tercapai.
Induksi juga dilakukan dengan alasan kesehatan ibu, misalnya si ibu
terkena in&eksi serius, atau menderita diabetes. :anita diabetik yang hamil
memiliki resiko mengalami komplikasi. #ingkat komplikasi secara langsung
berhubungan dengan kontrol glukosa )anita sebelum dan selama masa
kehamilan dan dipengaruhi oleh komplikasi diabetik sebelumnya. (eliputi!
a. 1borsi spontan*berhubungan dengan kontrol glikemia
yang buruk pada saat konsepsi dan pada minggu-minggu a)al kehamilan+.
b. ;ipertensi akibat kehamilan, mengkibatkan terjadinya
preeklamsi dan eklamsi. $reeklamsia merupakan suatu kondisi spesi&ik
kehamilan dimana hipertensi terjadi setelah minggu ke-7 pada )anita
yang memiliki tekanan darah normal. $reeklamsia merupakan suatu
penyakit 0asospastik, yang ditandai dengan hemokosentrasi, hipertensi,
dan proteinuria. #anda dan gejala dari preeklamsi ini timbul saat masa
kehamilan dan hilang dengan cepat setelah janin dan plasenta lahir. Kira-
kira 256 preeklamsia ini terjadi pada kehamilan yang pertama.
Komplikasi meliputi nyeri kepala, kejang, gangguan pembuluh darah otak,
gangguan penglihatan *skotoma+, perubahan kesadaran mental dan tingkat
kesadaran. %klamsia adalah terjadinya kon0ulsi atau koma pada pasien
disertai tanda dan gejala preeklamsia. Kon0ulsi atau koma dapat terjadi
tanpa didahului ganguan neurologis.
4
-
7/23/2019 referat 4 Obsgyn
4/18
c. In&eksi, terutama in&eksi 0agina, in&eksi traktus urinarius8
in&eksi ini bersi&at serius karena dapat menyebabkan peningkatan resistensi
insulin dan ketoasidosis. Ketoasidosis, sering pada trimester dua dan tiga,
yakni saat e&ek diabetogenik pada kehamilan yang paling besar karena
resistansi insulin meningkat.Dapat mengancam kehidupan dan
mengakibatkan kematian bayi, mengakibatkan cacat ba)aan
-
7/23/2019 referat 4 Obsgyn
5/18
progesteron, peningkatan oksitosin tubuh, dan reseptor terhadap oksitosin
sehingga otot rahim semakin sensiti& terhadap rangsangan. $ada kehamilan
le)at )aktu terjadi sebaliknya, otot rahim tidak sensiti& terhadap rangsangan,
karena ketegangan psikologis atau kelainan pada rahim. Kekha)atiran dalam
menghadapi kehamilan le)at )aktu adalah meningkatnya resiko kematian
dan kesakitan perinatal. 'ungsi plasenta mencapai puncaknya pada kehamilan
42 minggu dan kemudian mulai menurun setelah 97 minggu, ini dapat
dibuktikan dengan adanya penurunan kadar estriol dan plasental laktogen.
D. INDIKASI1. Indikasi Janin
a. Kehamian Le!a" #ak"$
*penelitian dilakukan oleh peneliti kehamilan le)at )aktu di Kanada
pada ibu yang mengalami kehamilan le)at dari 9" minggu yang
diinduksi dengan yang tidak diinduksi, hasilnya menunjukkan angka
seksio sesaria pada kelompok yang diinduksi lebih rendah
dibandingkan dengan kelompok yang tidak diinduksi+. $ermasalahan
kehamilan le)at )aktu adalah plasenta tidak mampu memberikan
nutrisi dan pertukaran C7/7 sehingga janin mempunyai risiko
as&iksia sampai kematian dalam rahim. (akin menurunya sirkulasi
darah menuju sirkulasi plasenta dapat mengakibatkan !
- $ertumbuhan janin makin melambat
- #erjadi perubahan metabolisme janin
- 1ir ketuban berkurang dan makin kental
- Saat persalinan janin lebih mudah mengalami as&iksia
isiko kematian perinatal kehamilan le)at )aktu bisa menjadi tiga
kali dibandingkan dengan kehamilan aterm. 1da komplikasi yang lebihsering menyertainya seperti8 letak de&leksi, posisi oksiput posterior,
distosia bahu dan pendarahan postpartum.
%. Ke"$%an Pe&ah Dini
Ketika selaput ketuban pecah, mikroorganisme dari 0agina dapat
masuk ke dalam kantong amnion. . C.
?anin yang mengalami takikardi, mungkin mengalami in&eksi
intrauterin. @ang ditakutkan jika terjadi ketuban pecah dini adalah
5
-
7/23/2019 referat 4 Obsgyn
6/18
terjadinya in&eksi korioamnionitis sampai sepsis, yang meningkatkan
morbiditas dan mortalitas perinatal dan menyebabkan in&eksi ibu.
-
7/23/2019 referat 4 Obsgyn
7/18
g. Distensi rahim yang berlebihan misalnya pada hidroamnion.
h. $lasenta pre0ia
/. Indikasi Be(dasa(kan Tin+ka" Ke%$"$han Penan+anan
Indikasi Darurat:
a. ;ipertensi gestasional yang berat
b. Diduga komplikasi janin yang akut
c. $?# *I
-
7/23/2019 referat 4 Obsgyn
8/18
Skor Pelik menurut Bishop
sk)( 0 1 -
Pem%$kaan
se(iks 2&m3 "-7 4-9 5-A
Penda"a(an
se(iks-46 9-56 A-6 26
Pen$($nan
ke4aa di$k$(
da(i %idan+
H)d+e III 2&m3
-4 -7 -". E" E7
K)nsis"ensi
se(ikskeras sedang Funak
P)sisi se(iks Ke belakangSearah sumbu
jalan lahir
Ke arah
depan
E. KONTRAINDIKASI
(aksud kontraindikasi pada induksi persalinan per 0agina yaitu,
apabila tindakan induksi yang dilakukan lebih merugikan dibandingkan
tindakan seksio langsung.
Kontaindikasi tersebut adalah!
". #erdapat Distosia $ersalinan
- $anggul sempit atau disprorosi se&alopel0ik
- Kelainan posisi kepala janin
- #erdapat kelainan letak janin dalam rahim
- Kesempitan panggul absolut *CDG5,5 cm+
- $erkiraan bah)a berat janin H 9 gr.
7. #erdapat Kedudukan 3anda
- #angan bersama kepala
- Kaki bersama kepala
- #ali pusat menumbung terkemuka4. #erdapat B0erdistensi ahim
- Kehamilan ganda
- Kehamilan dengan hidramnion
9. #erdapat 1namnesa $endarahan 1ntepartum
5. #erdapat ekas perasi $ada tot ahim
- ekas seksio sesarea
- ekas oprasi mioma uteri
A. $ada 3randmultipara 1tau Kehamilan H 5 Kali.
. #erdapat #anda-#anda 1tau 3ejala Intrauterine 'etal Distress.
2
-
7/23/2019 referat 4 Obsgyn
9/18
F. FAKTOR,ANG'E'PERNGARUHIINDUKSIPERSALINAN
Keberhasilan induksi persalinan per 0agina ditentukan oleh berapa &aktor!
". Kedudukan agian #erendahSemakin rendah kedudukan bagian terendah janin kemungkinan
keberhasilan induksi akan semakin besar, oleh karna dapat menekan
pleksus &rankenhauser.
7. $enempatan *$resentasi+
$ada letak kepala lebih berhasil dibandingkan dengan kedudukan bokong,
kepala lebih membantu pembukaan dibandingkan dengan bokong.
4. Kondisi Ser0iks
- Ser0iks yang kaku, menjurus kebelakang sulit
berhasil dengan induksi persalinan- Ser0iks lunak, lurus atau kedepan lebih berhasil
dalam induksi.
9. $aritas
Dibandingkan dengan primidra0ida, induksi pada multipara akan lebih
berhasil karena sudah terdapat pembukaan.
7.
-
7/23/2019 referat 4 Obsgyn
10/18
4. Emboli. (eski kemungkinannya sangat kecil sekali namun tetap harus
di)aspadai.Emboli terjadi apabila air ketuban yang pecah masuk ke
pembuluh darah dan menyangkut di otak ibu, atau paru-paru. ila terjadi,
dapat merenggut nya)a ibu seketika.
H. KLASIFIKASI
1. Se&a(a 'edis
a. 'e")de S"eins&he
(etode steinsche merupakan metode lama, tetapi masih perlu diketahui,
yaitu!
- $enderita diharapkan tenang pada malamharinya.
- $ada pagi harinya diberikan enema dengan
caster oil atau sabun panas.
- Diberikan pil kinine sebesar ,7 gr, setiap jam
sampai mencapai dosis ",7 gr.
- Satu jam setelah pemberian kinine pertama, di
suntikan oksitosin ,7 unit/jam, sampai tercapai his yang adekuat.
%. Oksi")sin
ksitosin adalah obat yang merangsang kontraksi uterus, banyak
obat memperlihatkan e&ek ksitosin, tetapi hanya beberapa saja yang
kerjanya cukup selekti& dan dapat berguna dalam praktek kebidanan.
*Sulistia -"5+
ersama dengan &aktor-&aktor lainnya, ksitosin memainkan
peranan penting dalam persalinan dan ejeksi 1SIksitosin bekerja pada reseptor oksitosik untuk menyebabkan !
"+ Kontraksi uterus pada kehamilan aterm yang terjadi le)at kerja
langsung pada otot polos maupun le)at peningkatan produksi
prostaglandin
7+ Kontraksi pembuluh darah umbilicus
4+ Konstriksi sel-sel mioepitel *re&lek ejeksi 1SI+
ksitosin bekerja pada reseptor hormon antidiuretik *1D;+ untuk
menyebabkan !
"
-
7/23/2019 referat 4 Obsgyn
11/18
"+ $eningkatan atau penurunan yang mendadak pada tekanan darah
*khususnya diastolik+ karena terjadinya &asodilatasi
7+ etensi air
4+ $ersalinan
Indikasi !ksitosin adalah :
"+ Induksi partus aterm
7+ (engontrol perdarahan pasca persalinan
4+ (enginduksi abortus terapeutik sesudah trimester " kelahiran
9+
-
7/23/2019 referat 4 Obsgyn
12/18
9+ $osisi total yang di berikan / diperlukan untuk induksi parts
berkisar antara A-"7 miliunit dengan rata-rata 9 miliunit
5+ Selama pemberian berlangsung, keadaan uterus harus dia)asi
dengan cermat kadang-kadang dapat terjadi kontraksi yang menetap
dan akan mengganggu sirkulasi placenta , untuk mengatasi kontraksi
tetani uterus, in&use oksitosin segera di hentikan dan di berikan obat
anastesi umum.
A+ 1pabila partus sudah mulai, in&use di hentikan atau dosis nya di
turunkan sesuai dengan kebutuhan untuk memperhatikan proses
persalinan yang adekuat bila digunakan pada kehamilan aterm.ksitosin dapat menginduksi partus pada sebagian besar kasus. ?ika
ketuban di pecahkan, hasilnya mencapai 2- 6 $%37 dan $3'7
telah di coba sebagai oksitosik pada kehamilan aterm, ternyata respon
penderita sangat berbeda secara indi0idual dan lag periode sebelum
timbulnya e&ek lebih lama dari pada oksitosin.. guna mencegah
timbulnya e&ek toksin kumulati& maka penambahan kecepatan in&use
harus dikerjakan dengan sangat hati-hati telah di kemukakan bah)a
&e&kti&iatas $3%7 dan $3'7 sukar di bedakan dengan e&ekti0itas
oksitosin. Kadang-kadang dengan D3'7 terjdai hipertoniuterus.
ksitosin tidak boleh digunakan selama stadium I dan II bila
persalinan dapat berlangsung meskipun lambat. ?ika oksitosin diberikan
kontraksi uterus akan bertambah kuat dan lama, ini dapat mengganggu
keselamatan ibu dan anak. $ada stadium I terjadi pembukaan ser0iks,
jika diberi oksitosin akan terjadi hal-hal berikut."+ agian tubuh bayi akan terdorong keluar le)at
ser0iks yang belum sempurna membuka, sehingga timbul timbul
bahaya laserasi ser0iks dengan trauma terhadap bayi
7+ Dapat terjadi ruptura uteri
4+ Konsistensi tetanik yang terjadi kuat akan
menyebabkan as&iksia bayi.
Ke%aspadaan dan Kontra Indikasi
"7
-
7/23/2019 referat 4 Obsgyn
13/18
"+ (emberikan oksitosin merupakan kontra indikasi jika uterus sudah
berkontraksi dengan kuat bila terdapat obstruksi mekanisme yang
menghalangi kelahiran anak seperti placenta pre0ia / disproporsi
se0alo pel0ik jika keadaan ser0iks masih belum siap, pematang
ser0iks, harus dilakukan sebelum pemberian oksitosin.
7+ (eskipun sudah laim digunakan di banyak klinik bersalin atau
bagian obstetric rumah sakit, solusio placenta oksitosin dalam
mengganggu keseimbangan cairan dan tekanan darah membuat obat
ini tidak tepat untuk digunakan ada ibu hamil dengan
preeklamsia/penyakit kardio0askuler atau pada ibu hamil yang
berusia diatas 45 tahun.
4+ (emberi in&us oksitosin merupakan kontra indikasi pada ibu hamil
yang menghadapi resiko karena melahirkan per0aginam, misalnya
kasus dengan mal presentasi / solusio placenta atau dengan resiko
ruptur uteri yang tinggi pemberian in&us oksitosin yang terus-
menerus pada kasus dengan resistensi dengan inersia uterus
merupakan kontra indikasi.
9+
-
7/23/2019 referat 4 Obsgyn
14/18
- 3ejala terjadinya ruptura uteri imminen atau
ruktura uteri.
- #erjasinya &etal distress karena gagguan
sirkulasi retroplasenta pada tetani uteri atau solusioplasenta.
Dengan demikian obser0asi pada induksi persalinan sangatlah
penting, sehingga kemungkinan komplekasi dapat ditentukan melalui
e0aluasi!
& 'ortonen janin.
'his *his yang kuat menuju tetania uteri+
P 'penurunan bagian terendah *sehingga dapat merangsang pleksus
'rankenhaouser+.B 'bandle *bandle yang meningkat sebagai tanda terjadinya ruptura uteri
yang membakat+.
Dapat terjadi bah)a penderita jatuh dalam keadaan syok, timbul
nyeri perut karena telah terjadu reptura uteri spontan.
Prosedur
#eknik in&us oksitosin berencana
"+ Semalam sebelum in&us oksitosin, hendaknya klien sudah tidur
dengan nyenyak7+ $agi harinya klien diberi pencahar
4+ In&us oksitosin hendaknya dikerjakan pada pagi hari dengan
obser0asi yang baik.
9+ Disiapkan cairan DeJtrose 56 5 ml yang diisi dengan 5 unit
oksitosin.
5+ Cairan yang sudah mengandung 5 < oksitosin ini dialirkan secara
intra0ena melalui saluran in&us dengan jarum no. 7 3.
A+ ?arum suntik intra0ena dipasang pada 0ena di bagian 0olar lengan
ba)ah.+ #etesan permulaan dibuat agar kadar oksitosin mencapai jumlah
7m< permenit.
2+ #imbulnya kontraksi rahim dinilai setiap "5 menit. ila dalam )aktu
"5 menit ini his tetap lemah, tetesan dapat dinaikkan.
-
7/23/2019 referat 4 Obsgyn
15/18
yang dinaikkan tidak akan menimbulkan tambahan kekuatan
kontraksi lagi. Sebaiknya in&us oksitosin ini dihentikan.
+ $enderita dengan in&us oksitosin harus diamati secara cermat untuk
kemungkinan timbulnya tetania uteri, tanda-tanda ruptura uteri
membakat, maupun tanda-tanda ga)at janin.
"+ ila kontraksi rahim timbul secara teratur dan adekuat, maka kadar
tetesan oksitosin dipertahankan. Sebaliknya bila kontraksi rahim
yang sangat kuat , jumlah tetesan dapat dikurangi atau sementara
dihentikan.
""+ In&us oksitosin ini hendaknya tetap dipertahankan sampai persalinan
selesai, yaitu sampai " jam sesudahnya lahirnya plasenta.
"7+ %0aluasi kemajuan pembukaan se0iks dapat dilakukan dengan
periksa dalam bila his telah kuat dan adekuat. $ada )aktu pemberian
in&us oksitosin bila ternyata kemudian persalinan telah berlangsung,
maka in&us oksitosin dilanjutkan sampai pembukaan lengkap. Segera
setelah kala II dimulai, maka tetesan in&us oksitosin dipertahankan
dan ibu dipimpin mengejan atau dibimbing dengan persalinan buatan
sesuai dengan indikasi yang ada pada )aktu itu. #etapi bila
sepanjang pemberian in&us oksitosin timbul penyulit pada ibu
maupun janin, maka in&us oksitosin harus segera dihentikan dan
kehamilan segera dihentikan dan kehamilan segera diselesaikan
dengan sectio caesaria.
&. P()s"a+andin
$rostaglandin dapat merangsang otot-otot polos termasuk juga otot-
otot rahim. $rostaglandin yang spesi&ik untuk merangsang otot rahimialah $3%7dan $3'7alpha.
-
7/23/2019 referat 4 Obsgyn
16/18
- $emberian cairan hipertonik intraamnion
dipakai untuk merangsang kontraksi rahim pada kehamilan dengan
janin mati. Cairan hipertonik yang dipakai dapat berupa cairan garam
hipertonik 76, urea dan lain-lain. Kadang-kadang pemakaian urea
dicampur dengan prostaglandin untuk memperkuat rangsangan pada
otot-otot rahim.
- Cara ini dapat menimbulkan penyulit yang
cukup berbahaya, misalnya hipernatremia, in&eksi dan gangguan
pembekuan darah.
-. Se&a(a 'ani4$a"i5
a. Amni)")mi
1) 1mniotomi arti&asialis dilakukan denga cara memecahkan ketuban
baik dibagian ba)ah depan *&ore )ater+ maupun dibagian belakang
*hind )ater+ dengan suatu alat khusus *Dre)smith cateter -
macdonald klem+. Sampai sekarang belum diketahui dengan pasti
bagaimana pengaruh amniotomi dalam merangsang timbulnya
kontraksi rahim.
2) eberapa teori mengemukakan bah)a !
- 1mniotomi dapat mengurangi beban rahum sebesar 96
sehingga tenaga kontraksi rahim dapat lebih kuat untuk membuka
ser0iks.
- 1mniotomi menyebabkan berkurangnya aliran darah di dalam
ramih kira-kira 9 menit setela amniotomi dikerjakan, sehingga
berkurangnya oksigenasi otot-otot rahim dan keadaan ini
meningkatkan kepekaan otot-otot rahim.
- 1mniotomi menyebabkan kepala dapat langsungmenekan dinding
ser0iks di mana didalamnya terdapat banyak syara&-syara& yang
merangsang kontraksi rahim.
3) ila setelah amniotomi dikerjakan A jam kemudian, beluma ada tanda-
tanda permulaan persalinan, maka harus diikuti dengan cara-cara lain
untuk merangsang persalinan, misalnya dengan in&us oksitosin.
4) $ada amniotomi perlu diingat akan terjadinya penyulit-penyulit
sebagai berikut !
- In&eksi
"A
-
7/23/2019 referat 4 Obsgyn
17/18
- $rolapsus &unikuli
- 3a)at janin
- #anda tanda solisio plasenta *bila ketuban sangat banyak dan
dikeluarkan secara cepat+
1mniotomi atau lebih dikenal dengan pemecahan ketuban. $emecahan
ketuban merupakan salah satu bentuk induksi persalinan. Dengan
keluarnya sebagian air ketuban, terjadi pemendekan otot rahim sehingga
otot rahim lebih e&ekti& berkontraksi.
Indikasi Khusus Pemeahan Ketu*an- $erpanjangan &ase laten
- $erpanjangan &ase akti& atau secondary arrest
- $ada hidramnion
- $ada pembukaan hampir lengkap
Syarat Pemeahan Ketu*an
- $embukaan minimal 4 cm.
- #idak terdapat kedudukan ganda.
- agian terendah sudah masuk $1$.
- $roses perlunakan ser0iks sudah dimulai.
- $erkiraan lahir per 0agina dalam )aktu A jam.
Komplikasi
Komplikasi yang mungkin timbul adalah!
- meningkatkan bahaya in&eksi *pada persalinan
yang berlangsung lebih dari A jam+.
- $endarahan *karena pecahnya sinus marginalis
atau 0asa pre0ia+.
- #erjadi kontraksi dan retraksi yang sangat besar,
sehingga dapat menimbulkan &etal distress!
3angguan sirkulasi retroplasenter.
Solusio plasenta
- $ada kesempitan panggul dapat terjadi!
%dema ser0iks, kaput sukedanum.
$roses pembukaan dan penurunan kepala
janin tidak mengalami kemajuan.
- $rolapsus bagian kecil janin *karena derasnya
air ketuban yang keluar+.
"
-
7/23/2019 referat 4 Obsgyn
18/18
Dengan demikian tindakan pemecahan ketuban memerlukan
pertimbangan, sehingga dapat mengurangi kemungkinan komplikasi.
"2