refarat Rdiologi-Meningioma

38
BAGIAN RADIOLOGI REFERAT FAKULTAS KEDOKTERAN AGUSTUS 2013 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MENINGIOMA OLEH : ABDUL GAFUR ZULKARNAIN 10542 0059 09 DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK 0

description

meningioma adalah tumor pada lapisan meninx

Transcript of refarat Rdiologi-Meningioma

Page 1: refarat  Rdiologi-Meningioma

BAGIAN RADIOLOGI REFERATFAKULTAS KEDOKTERAN AGUSTUS 2013UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MENINGIOMA

OLEH :ABDUL GAFUR ZULKARNAIN

10542 0059 09

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIKBAGIAN RADIOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2013

0

Page 2: refarat  Rdiologi-Meningioma

DAFTAR ISI

Halaman Judul

1

Page 3: refarat  Rdiologi-Meningioma

Lembar Pengesahan

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan

BAB II Anatomi dan fisiologi menings

BAB III Pembahasan

A. Definisi

B. Insiden dan Epidemiologi

C. Etiologi

D. Patogenesis

E. Diagnosis

a. Gambaran Klinis

b. Pemeriksaan Radiologi

c. Pemeriksaan Laboratorium

d. Pemeriksaan Patologi Anatomi

F. Penetalaksanaan

G. Prognosis

H. Kesimpulan

BAB I

PENDAHULUAN

2

Page 4: refarat  Rdiologi-Meningioma

Meningioma adalah tumor yang berasal dari sel meningotelial yang berada

di aracnoid mater. Tumor ini memperlihatkan predominansi wanita yang moderat

(3:2) pada tempurung kepala (calvaria) kendati ratio wanita:laki-laki 10:1 pada

kanalis spinalis Oleh karena itu sebagian besar tumor terjadi di luar parenkim

otak. Meningioma biasanya timbul pada orang dewasa dan mungkin terbentuk di

kubah cranium dan medula spinalis. Hal ini mungkin berkaitan dengan

keberadaan reseptor meningotel dan respon trofik terhadap hormon tersebut.

Frekuensi tumor ini juga meningkat pada pasien dengan neurofibromatosis (NF)

tipe 2, tumor biasanya multipel. Pada pasien dengan NF tipe 2 serta pada sejumlah

kasus meningioma sporadik, gen NF2 terletak di 22q11, dan hilangnya gen

mungkin berkaitan dengan hilangnya sebagian atau seluruh kromosom 22. 1,2

Seperti banyak massa intrakranial yang membesar lainnya meningioma

intrakranial bermanifestasi sebagai tanda-tanda peningkatan TIK, kadang disertai

oleh kejang ataupun defisit neurologik fokal. Prognosis keseluruhan bagi pasien

dengan meningioma dipengaruhi oleh ukuran dan lokasi lesi, derajat histologik,

aksesibilitas bedah.3,4

Meningioma cenderung berupa massa berbentuk bulat dengan dasar

duramater tang batasnya jelas dan menimbulkan kompresi pada otak di bawahnya

tetapi mudah dipisahkan dari jaringan otak. Lesi tumor biasanya memiliki

konsistensi yang keras hingga bersifat fibrosa dan tidak menunjukkan adanya

nekrosis atau perdarahan.2

3

Page 5: refarat  Rdiologi-Meningioma

BAB II

4

Page 6: refarat  Rdiologi-Meningioma

ANATOMI DAN FISIOLOGI

Menings Merupakan selaput atau membrane yang terdiri dari connective

tissue yang melapisi dan melindungi otak, terdiri dari tiga bagian yaitu uramater

Duramater atau pacymeninx dibentuk dari ja ringan ikat fibrous. Secara

konvensional duramater ini terdiri dari dua lapis , yaitu lapisan endosteal dan

lapisan meningeal.4

Sistem saraf pusat dikelilingi oleh lapisan pembungkus yaitu meninges,

berfungsi sebagai pelindung otak dan corda medulla dari kerusakan mekanis serta

memberi suplai nutrisi pada sel-sel saraf. Meninges dari luar ke dalam terdapat 3

lapisan yaitu duramater, arachnoidea, dan piamater.4

Duramater melekat pada dinding tengkorak, membentuk periosteum. Pada

duramater dijumpai dua lipatan besar yang terdapat pada muka interna yaitu falx

cerebri dan tentorium cerebelli. Pertemuan dua lipatan tersebut membentuk

protuberantia occipitalis interna fibrossa. Arachnoidea merupakan membran lunak

hampir transparan, terdapat diantara duramater dan piamater, mempunyai

trabekula sampai ke piamater. Piamater merupakan membran tipis yang terdiri

dari jaringan ikat dan pembuluh darah, berguna untuk menyuplai nutrisi.

Arachnoid dan piamater saling melekat dan seringkali dipandang sebagai satu

membrane yang disebut pia-arachnoid.4

5

Page 7: refarat  Rdiologi-Meningioma

BAB III

PEMBAHASAN

A. Definisi

Meningioma adalah tumor yang berasal dari sel meningotelial yang berada

di aracnoid mater. Oleh karena itu tumor ini sebagian besar terjadi di luar

parenkim otak. Meningioma merupakan tumor otak yang pertumbuhannya lambat

dan tidak menginvasi otak maupun medulla spinalis. Tumor ini memperlihatkan

predominansi wanita yang moderat (3:2) pada tempurung kepala (calvaria)

kendati ratio wanita:laki-laki 10:1 pada kanalis spinalis.1,2,4

B. Epidemiologi

Meningioma dapat dijumpai pada semua umur, namun paling banyak

dijumpai pada usia pertengahan. Meningioma intrakranial merupakan 15-20%

dari semua tumor primer di regio ini. Meningioma juga bisa timbul di sepanjang

kanalis spinalis, dan frekuensinya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan tumor

lain yang tumbuh di regio ini. Di intrakranial, meningioma banyak ditemukan

pada wanita dibanding pria (2 : 1), sedangkan pada kanalis spinalis lebih tinggi

lagi (4 : 1). Meningioma pada bayi lebih banyak pada pria.1,3,4

6

Page 8: refarat  Rdiologi-Meningioma

Meningioma intrakranial merupakan tumor kedua yang tersering disamping

Glioma, merupakan 13–20% dari tumor susunan saraf pusat. Meningioma dapat

terjadi pada semua usia namun jarang didapatkan pada bayi dan anak-anak. Angka

tertinggi penderita meningioma adalah pada usia 50-60 tahun. Meskipun demikian

dilaporkan juga dua kasus meningioma kongenital pada bayi. KOOS dan

MULLER menyatakan mulai usia 12 tahun insidens meningioma meningkat

secara progressif. Meningioma ini lebih banyak didapatkan pada wanita dari pada

laki-laki. Perbandingan antara wanita dan laki-laki adalah 3 : 2, sedangkan

JACOBSON dkk mendapatkan perbandingan wanita dan laki-laki adalah 7 : 4.3

Etiologi

Faktor-faktor terpenting sebagai penyebab meningioma adalah trauma,

kehamilan, dan virus. Pada penyelidikan dilaporkan 1/3 dari meningioma

mengalami trauma. Pada beberapa kasus ada hubungan langsung antara tempat

terjadinya trauma dengan tempat timbulnya tumor. Sehingga disimpulkan bahwa

penyebab timbulnya meningioma adalah trauma. Beberapa penyelidikan

berpendapat hanya sedikit bukti yang menunjukkan adanya hubungan antara

meningioma dengan trauma.1,3

Dilaporkan juga bahwa meningioma ini sering timbul pada akhir kehamilan,

mungkin hal ini dapat dijelaskan atas dasar adanya hidrasi otak yang meningkat

pada saat itu.3

Teori lain menyatakan bahwa virus dapat juga sebagai penyebabnya. Pada

penyelidikan dengan light microscope ditemukan virus like inclusion bodies

7

Page 9: refarat  Rdiologi-Meningioma

dalam nuclei dari meningioma. Tetapi penyelidikan ini kemudian dibantah bahwa

pemeriksaan electron misroscope inclusion bodies ini adalah proyeksi cytoplasma

yang berada dalam membran inti.3

Patogenesis

Patofisiologi terjadinya meningioma sampai saat ini masih belum jelas.

Kaskade eikosanoid diduga memainkan peranan dalam tumorogenesis dan

perkembangan edema peritumoral. Dari lokalisasinya Sebagian besar meningioma

terletak di daerah supratentorial. Insidens ini meningkat terutama ada daerah yang

mengandung granulatio Pacchioni. Lokalisasi terbanyak pada daerah parasagital

dan yang paling sedikit pada fossa posterior.1,3

Etiologi tumor ini diduga berhubungan dengan genetik, terapi radiasi,

hormon sex, infeksi virus dan riwayat cedera kepala. Sekitar 40-80% tumor ini

mengalami kehilangan material genetik dari lengan panjang kromosom 22, pada

lokus gen neurofibromatosis 2 (NF2). NF2 merupakan gen supresor tumor pada

22Q12, ditemukan tidak aktif pada 40% meningioma sporadik. Pasien dengan

NF2 dan beberapa non-NF2 sindrom familial yang lain dapat berkembang

menjadi meningioma multiple, dan sering terjadi pada usia muda. Disamping itu,

deplesi gen yang lain juga berhubungan dengan pertumbuhan meningioma.1,3

Terapi radiasi juga dianggap turut berperan dalam genesis meningioma.

Bagaimana peranan radiasi dalam menimbulkan meningioma masih belum jelas.

Pasien yang mendapatkan terapi radiasi dosis rendah untuk tinea kapitis dapat

berkembang menjadi meningioma multipel di tempat yang terkena radiasi pada

8

Page 10: refarat  Rdiologi-Meningioma

dekade berikutnya. Radiasi kranial dosis tinggi dapat menginduksi terjadinya

meningioma setelah periode laten yang pendek.

Meningioma juga berhubungan dengan hormon seks dan seperti halnya

faktor etiologi lainnya mekanisme hormon sex hingga memicu meningioma

hingga saat ini masih menjadi perdebatan. Pada sekitar 2/3 kasus meningioma

ditemukan reseptor progesterone. Tidak hanya progesteron, reseptor hormon lain

juga ditemukan pada tumor ini termasuk estrogen, androgen, dopamine, dan

reseptor untuk platelet derived growth factor. Beberapa reseptor hormon sex

diekspressikan oleh meningioma. Dengan teknik imunohistokimia yang spesifik

dan teknik biologi molekuler diketahui bahwa estrogen diekspresikan dalam

konsentrasi yang rendah. Reseptor progesteron dapat ditemukan dalam sitosol dari

meningioma. Reseptor somatostatin juga ditemukan konsisten pada

meningioma.3,6

Pada meningioma multiple, reseptor progesteron lebih tinggi dibandingkan

pada meningioma soliter. Reseptor progesteron yang ditemukan pada meningioma

sama dengan yang ditemukan pada karsinoma mammae. Jacobs dkk (10)

melaporkan meningioma secara bermakna tidak berhubungan dengan karsinoma

mammae, tapi beberapa penelitian lainnya melaporkan hubungan karsinoma

mammae dengan meningioma.3,6

Meningioma merupakan tumor otak yang pertumbuhannya lambat dan tidak

menginvasi otak maupun medulla spinalis. Stimulus hormon merupakan faktor

yang penting dalam pertumbuhan meningioma. Pertumbuhan meningioma dapat

9

Page 11: refarat  Rdiologi-Meningioma

menjadi cepat selama periode peningkatan hormon, fase luteal pada siklus

menstruasi dan kehamilan.1,2,6

Trauma dan virus sebagai kemungkinan penyebab meningioma telah

diteliti, tapi belum didapatkan bukti nyata hubungan trauma dan virus sebagai

penyebab meningioma. Philips et al melaporkan adanya sedikit peningkatan kasus

meningioma setelah trauma kepala pada populasi western Washington state.

Tanda dan Gejala

Meningioma tumbuhnya perlahan-lahan dan tanpa memberikan gejala-

gejala dalam waktu yang lama, bahkan sampai bertahun-tahun. Ini khas untuk

meningioma tetapi tidak pathognomonis. Diperkirakan meningioma intrakranial

yang merupakan 1,44% dari seluruh otopsi sebagian besar tidak menunjukkan

gejala-gejala dan didapatkan secara kebetulan. Dari permulaan sampai timbulnya

gejala-gejala rata-rata ± 26 bulan, dilaporkan juga gejala-gejala yang lama

timbulnya yaitu antara 20 — 30 tahun. Walaupun demikian gejala-gejala yang

cepat tidak menyingkir kan adanya meningoma.1

Gejala-gejala umum, seperti juga pada tumor intracranial yang lain

misalnya sakit kepala, muntah-muntah, perubahan mental atau gejala-gejala fokal

seperti kejang- kejang, kelumpuhan, atau hemiplegia. Gejala umum ini sering

sudah ada sejak lama bahkan ada yang bertahun-tahun sebelum penderita

mendapat perawatan dan sebelum diagnosa ditegakkan.

Gejala-gejala yang paling sering didapatkan adalah sakit kepala. Gejala

klinis lain yang paling sering adalah berturut-turut sebagai berikut :

10

Page 12: refarat  Rdiologi-Meningioma

kejang-kejang (±48%)

gangguan visus (± 29%)

gangguan mental (± 13%)

gangguan fokal (± 10%)

Prosedur Diagnostik

Diagnosa meningioma dapat ditentukan atas beberapa pemeriksaan sebagai

berikut :7

Elektroensefalografi (E.E.G.).

X ray foto tengkorak.

Angiografi

Pneumoensefalografi atau Ventrikulografi.

Brain Scan.

Computerized Tomography Scan (CT scan).

Histopatologik.

Elektroensefalografi (EEG)

Tumor otak memberi EEG abnormal pada 75–85% dari kasus dan 15 —

25% dari penderita dengan tumor otak mempunyai EEG yang normal. Tumor otak

11

Page 13: refarat  Rdiologi-Meningioma

sendiri tidak memberi aktivitas listrik abnormal. Hanya neuron-neuron yang

membuat ini pada daerah dekat tumor menjadi abnormal sedemikian rupa

sehingga hypersynchronisasi dari pelepasan-pelepasan listrik dari beribu-ribu atau

berjuta-juta sel saraf membentuk gelombang lambat atau gelombang runcing pada

EEG. Mungkin tumor ini memberi kelainan metabolik dari neuron-neuron

didekatnya, mungkin dengan tekanan langsung, oedema atau mengacau (merusak)

innervasi daerahnya. Meningoma menunjukkan sedikit abnormalitas pada E.E.G.

Pada kasus-kasus didapatkan 53% dengan focus abnormal. Pada meningioma

intraventriculer enam dari delapan kasus menunjukkan EEG yang abnormal.3,7

Foto Tengkorak

Beberapa sarjana menyatakan bahwa perubahan-perubahan dari X foto

tengkorak pada meningioma 22,5% adalah normal, 75,5% abnormal. Kelainan

radiologis tersebut adalah:3

Hyperostosis : 25% – 44,1% Pembesaran dari canalis yang dilalui oleh

arteri meningiamedia (foramen Spinosum) : 25% Perkapuran dari tumor : 3% —

20% Kerusakan dari tulang : 1,5% – 16,1% Pembuatan specule : 4,3% adalah

pembuatan tulang-tulang baru sebagai tiang yang ramping tegak lurus pada

permukaan tulang yang normal. Penebalan tulang yang difus. Hyperostosis dan

kalsifikasi tumor terutama Psammomatous merupakan tanda yang paling penting

untuk diagnosa meningioma disamping peningkatan Vascularisasi dan kerusakan

tulang.

Angiografi

12

Page 14: refarat  Rdiologi-Meningioma

Kelainan pembuluh darah yang paling khas pada meningioma adalah

adanya pembuluh darah yang memberi darah pada neoplasma oleh cabang-cabang

arteri sistim karotis eksterna. Bila mendapatkan arteri karotis ekstema yang

memberi darah ke tumor yang letaknya intrakranial maka ini mungkin sekali

neningioma.3,7

Meningioma menunjukkan ciri-ciri paling khas sebagai berikut: (i)

Mendapat darah dari sistim karotis eksterna. (ii) Homogenous akan tetapi sharphy

sircumscribed cloud, adanya tumor cloud yang homogen dari cairan kontras pada

seluruh tumor. Batas vaskuler intrinsik dari meningioma sering jelas sekali dan

konfigurasinya berbentuk bulat-bulatan (lobulated).3,7

Pneumoensefalografi atau Ventrikulografi

Pneumografi dapat menunjukkan paling jelas tumor intraventrikuler dan

tumor yang letaknya dalam, dekat pada ventrikel atau mengadakan invasi pada

struktur di garis tengah (invading midline structures).3

Brain Scan

Brainscan biasanya kurang cermat untuk diagnosa dari tumor yang tumbuh

lambat dan berasal dari glia. Mungkin tak lebih dari separo menunjukkan

Brainscan yang positip. Keterbatasan atau kejelekan dari radionucleide brainscan

ini ialah tak dapat memberi petunjuk yang dapat dipercaya mengenai jenis atau

macam nature dari lesi. Ia hanya menunjukkan suatu daerah dengan uptake yang

13

Page 15: refarat  Rdiologi-Meningioma

abnormal dalam kepala, yang dapat sebagai neoplasma, vaskuler, radang atau

trauma. Ia tak memberi informasi mengenai status dari otak dan derajad dari

deformitas atau adanya edema otak, dilatasi ventrikel atau tekanan intrakranial

yang tinggi. Dalam hal ini, C.T. scan dari otak lebih superior dibandingkan

dengan isotop brainscan.3

Computerized Tomography scan (CT scan)

Meningioma biasanya lebih padat dibandingkan dengan otak oleh karena

adanya Calcium dalam tumor. Nilai absorpsi mungkin antara 20 – 300 Um, dan

lesi-lesi itu dengan densitas sedang, bertambah jelas dengan penyuntikan, kontras

walau dengan jumlah yang sedikit (20 – 40 cc). Bila meningioma dengan densitas

sangat mendekati otak,maka kita dapat salah menerka edema sebagai tumor dan

dapat mendiagnosis salah sebagai glioma. Sesuai dengan laporan BECKER dkk

(1) bila meningioma mengandung banyak kalsium, ia sangat padat dan

diagnosisnya jelas.3

CT. Scan dapat menunjukkan ventrikel dan ruangan subarachnoid, juga massa

tumor, sering dapat memberi informasi tentang lokalisasi secara terperinci.

Histopatologik. Histopatologi dari meningioma menunjukkan gambaran yang

beraneka ragam. Beberapa sarjana membagi menjadi gambaran yang sederhana

didasarkan jenis yang paling sering didapatkan.3,7

14

Page 16: refarat  Rdiologi-Meningioma

Pemeriksaan Patologi Anatomi

Gambar Patologi Anatomi

Meningioma biasanya

bermanifestasi sebagai lesi padat berlobus yang melekat keduramater di antara

tumor dan otak atau medula spinalis atau sekitar biasanya terdapat batas yang

jelas. Meningioma sebagian besar berasal dari sel-sel meningotel yang melekat

15

Page 17: refarat  Rdiologi-Meningioma

erat ke duramater. Seperti tumor ini yang mendorong, bukan menginfiltrasi

parenkim orak disekitarnya (Diadaptasi dari burns DK The central Nervous

System). 1,3,5,10

Meningioma intrakranial banyak ditemukan di regio parasagital, selanjutnya

di daerahpermukaan konveks lateral dan falx cerebri. Di kanalis spinalis

meningioma lcbihsering menempati regio torakal. Pertumbuhan tumor ini

mengakibatkan tekananhebat pada jaringan sekitamya, namun jarang menyebuk

ke jaringan otak. Kadang-kadang ditemukan fokus-fokus kalsifikasi kecil-kecil

yang berasal dari psammomabodies, bahkan dapat ditemukan pembentukan

jaringan tulang baru.3Secara histologis, meningioma biasanya berbentuk globuler

dan meliputi dura secaraluas. Pada permukaan potongan, tampak pucat translusen

atau merah kecoklatanhomogen serta dapat seperti berpasir. Dikatakan atipikal

jika ditemukan prosesmitosis pada 4 sel per lapangan pandang elektron atau

terdapat peningkatan selularitas, rasio small cell dan nukleus sitoplasma yang

tinggi, uninterupted patternless dan sheet-like growth.3,5,10

. Sedangkan pada anaplastik akan ditemukan peningkatan jumlah mitosis sel,

nuklear pleomorphism, abnormalitas polapertumbuhan meningioma dan infiltrasi

serebral. Imunohistokimia dapat membantudiagnosis meningioma. Pada pasien

dengan meningioma, 80% menunjukkan adanyaepithelial membrane antigen

(EMA) yang positif. Stain negatif untuk anti-Leu 7antibodi (positif pada

Schwannomas) dan glial fibrillary acidid protein (GFAP).3,5,10

PENATALAKSANAAN

16

Page 18: refarat  Rdiologi-Meningioma

Terapi meningioma masih menempatkan reseksi operatif sebagai pilihan

pertama. Beberapa faktor yang mempengaruhi operasi removal massa tumor ini

antara lain lokasi tumor, ukuran dan konsistensi, vaskularisasi dan pengaruh

terhadap sel saraf, dan pada kasus rekurensi, riwayat operasi sebelumnya dan atau

radioterapi. Lebih jauh lagi, rencana operasi dan tujuannya berubah berdasarkan

faktor resiko, pola, dan rekurensi tumor. Tindakan operasi tidak hanya

mengangkat seluruh tumor tetapi juga termasuk dura, jaringan lunak, dan tulang

untuk menurunkan kejadian rekurensi.12

Rencana preoperatif

Pada pasien dengan meningioma supratentorial, pemberian antikonvulsan

dapat segera diberikan, deksametason diberikan dan dilindungi pemberian H2

antagonis beberapa hari sebelum operasi dilaksanakan.12

Pemberian antibiotik perioperatif digunakan sebagai profilaksis pada semua

pasien untuk organisme stafilokokkus, dan pemberian cephalosporin generasi III

yang memiliki aktifitas terhadap organisem pseudomonas, serta pemberian

metronidazol (untuk organisme anaerob) ditambahkan apabila operasi

direncanakan dengan pendekatan melalui mulut, sinus paranasal, telinga, atau

mastoid.

Grade I Gross total resection of tumor, dural attachments and abnormal

bone

Grade II Gross total resection of tumor, coagulation of dural attachments

17

Page 19: refarat  Rdiologi-Meningioma

Grade III Gross total resection of tumor, without resection or coagulation of

dural attachments, or alternatively of its extradural extensions ( e.g invaded sinus

or hyperostotic bone)

Grade IV Partial resection of tumor

Grade V Simple decompression (biopsy)

Tabel di atas Klasifikasi Simpson untuk reseksi meningioma intracranial

Operasi

Meningioma yang terletak di vault biasanya dapat dioperasi seluruhnya.

Pada basis otak terdapat kesukaran tekhnis untuk diambil seluruhnya.3

Drainage ventrikel

Cara ini digunakan umpamanya pada neoplasma dari fossa posterior dengan

obstruksi akut dari sistem ventrikel, tekanan intrakranial meningkat secara massif

dan oedema otak yang ikut menyertainya.12

Penutupan vaskuler

Cara ini digunakan paling sering pada meningioma dengan banyak sekali

pembuluh darah (highly vascular meningioma). Biasanya dilakukan ± 24 jam

18

Page 20: refarat  Rdiologi-Meningioma

sebelum operasi yaitu penutupan dari arteria karotis eksterna yang memberi darah

pada tumor dengan macam-macam tehnik embolisasi.12

Pembesaran lapangan operasi (Operative magnification)

Penggunaan microscope bedah atau loupe dengan cahaya fiberoptic

memberi dimensi baru untuk pendekatan operasi, dari banyak tnmor.12

Terapi Ajuvan

Radioterapi

Penggunaan external beam irradiation pada meningioma semakin banyak

dipakai untuk terapi. External beam irradiation dengan 4500-6000 cGy dilaporkan

efektif untuk melanjutkan terapi operasi meningioma reseksi subtotal, kasus-kasus

rekurensi baik yang didahului dengan operasi sebelumnya ataupun tidak. Pada

kasus meningioma yang tidak dapat dioperasi karena lokasi yang sulit, keadaan

pasien yang buruk, atau pada pasien yang menolak dilakukan operasi, external

beam irradiation masih belum menunjukkan keefektifitasannya. Teori terakhir

menyatakan terapi external beam irradiation tampaknya akan efektif pada kasus

meningioma yang agresif (atyppical, malignan), tetapi informasi yang mendukung

teori ini belum banyak dikemukakan.13,14

Efektifitas dosis yang lebih tinggi dari radioterapi harus dengan pertimbangan

komplikasi yang ditimbulkan terutama pada meningioma. Saraf optikus sangat

rentan mengalami kerusakan akibat radioterapi. Komplikasi lain yang dapat

ditimbulkan berupa insufisiensi pituitari ataupun nekrosis akibat radioterapi.13,14

19

Page 21: refarat  Rdiologi-Meningioma

Radiasi Stereotaktik

Terapi radiasi tumor menggunakan stereotaktik pertama kali diperkenalkan

pada tahun 1960an menggunakan alat Harvard proton beam. Setelah itu

penggunaan stereotaktik radioterapi ini semakin banyak dilakukan untuk

meningioma. Sumber energi yang digunakan didapat melalui teknik yang

bervariasi, yang paling sering digunakan adalah sinar foton yang berasal dari Co

gamma (gamma knife) atau linear accelerators (LINAC) dan partikel berat

(proton, ion helium) dari cyclotrons. Semua teknik radioterapi dengan stereotaktik

ini dapat mengurangi komplikasi, terutama pada lesi dengan diameter kurang dari

2,5 cm.13,14

Steiner dan koleganya menganalisa pasien meningioma yang diterapi dengan

gamma knife dan diobservasi selama 5 tahun. Mereka menemukan sekitar 88%

pertumbuhan tumor ternyata dapat dikontrol. Kondziolka dan kawan-kawan

memperhitungkan pengontrolan pertumbuhan tumor dalam 2 tahun pada 96 %

kasus. Baru-baru ini peneliti yang sama melakukan studi dengan sampel 99 pasien

yang diikuti selama 5 hingga 10 tahun dan didapatkan pengontrolan pertumbuhan

tumor sekitar 93 % kasus dengan 61 % massa tumor mengecil. Kejadian defisit

neurologis baru pada pasien yang diterapi dengan stereotaktik tersebut

kejadiannya sekitar 5 %.13,14

Kemoterapi

Modalitas kemoterapi dengan regimen antineoplasma masih belum banyak

diketahui efikasinya untuk terapi meningioma jinak maupun maligna. Kemoterapi

20

Page 22: refarat  Rdiologi-Meningioma

sebagai terapi ajuvan untuk rekuren meningioma atipikal atau jinak baru sedikit

sekali diaplikasikan pada pasien, tetapi terapi menggunakan regimen kemoterapi

(baik intravena atau intraarterial cis-platinum, decarbazine (DTIC) dan

adriamycin) menunjukkan hasil yang kurang memuaskan (DeMonte dan Yung),

walaupun regimen tersebut efektifitasnya sangat baik pada tumor jaringan lunak.

Laporan dari Chamberlin pemberian terapi kombinasi menggunakan

cyclophosphamide, adriamycin, dan vincristine dapat memperbaiki angka harapan

hidup dengan rata-rata sekitar 5,3 tahun. Pemberian obat kemoterapi lain seperti

hydroxyurea sedang dalam penelitian. Pertumbuhan sel pada meningioma

dihambat pada fase S dari siklus sel dan menginduksi apoptosis dari beberapa sel

dengan pemberian hydroxyurea. Dan dilaporkan pada satu kasus pemberian

hydroxyurea ini memberikan efek pada pasien-pasien dengan rekurensi dan

meningioma yang tidak dapat direseksi. Pemberian Alfainterferon dilaporkan

dapat memperpanjang waktu terjadinya rekurensi pada kasus meningioma yang

agresif. Dilaporkan juga terapi ini kurang menimbulkon toksisitas dibanding

pemberian dengan kemoterapi. 14

Pemberian hormon antogonis mitogen telah juga dilakukan pada kasus

dengan meningioma. Preparat yang dipakai biasanya tamoxifen (anti estrogen)

dan mifepristone (anti progesteron). Tamoxifen (40 mg/m2 2 kali/hari selama 4

hari dan dilanjutkan 10 mg 2 kali/hari) telah digunakan oleh kelompok onkolologi

Southwest pada 19 pasien dengan meningioma yang sulit dilakukan reseksi dan

refrakter. Terdapat pertumbuhan tumor pada 10 pasien, stabilisasi sementara

21

Page 23: refarat  Rdiologi-Meningioma

pertumbuhan tumor pada 6 pasien, dan respon minimal atau parsial pada tiga

pasien. 13

Pada dua studi terpisah dilakukan pemberian mifepristone (RU486) 200 mg

perhari selama 2 hingga 31 bulan. Pada studi yang pertama didapatkan 5 dari 14

pasien menunjukkan perbaikan secara objektif yaitu sedikit pengurangan massa

tumor pada empat pasien dan satu pasien gangguan lapang pandangnya membaik

walaupun tidak terdapat pengurangan massa tumor; terdapat pertumbuhan ulang

pada salah satu pasien tersebut. Pada studi yang kedua dari kelompok Netherlands

dengan jumlah pasien 10 orang menunjukkan pertumbuhan tumor berlanjut pada

empat pasien, stabil pada tiga pasien, dan pengurangan ukuran yang minimal pada

tiga pasien. Tiga jenis obat tersebut sedang dilakukan penelitian dengan jumlah

sampel yang lebih besar pada meningioma tetapi sampai sekarang belum ada

terapi yang menjadi prosedur tetap untuk terapi pada tumor ini. 14

PROGNOSIS

Pada umumnya prognosa meningioma adalah baik, karena pengangkatan

tumor yang sempurna akan memberikan peyembuhan yang permanen. Pada orang

dewasa snrvivalnya relatif lebih tinggi dibandingkan pada anak-anak, dilaporkan

survival rate lima tahun adalah 75%. Pada anak-anak lebih agresif, perubahan

menjadi keganasan lebih besar dan tumor dapat menjadi sangat besar. Pada

penyelidikan lebih dari 10% meningioma akan mengalami keganasan dan

kekambuhannya tinggi. 3,14

22

Page 24: refarat  Rdiologi-Meningioma

Sejak 18 tahun meningioma dipandang sebagai tumor jinak, dan bila letaknya

mudah dapat diangkat seluruhnya. Degenerasi keganasan tampak bila ada:

invasi dan kerusakan tulang

tumor tidak berkapsul pada saat operasi

invasi pada jaringan otak.

Angka kematian (mortalitas) meningioma sebelum operasi jarang dilaporkan,

dengan kemajuan tehnik dan pengalaman operasi para ahli bedah maka angka

kematian post operasi makin kecil. Diperkirakan angka kematian post operasi

selama lima tahun (1942–1946) adalah 7,9% dan (1957–1966) adalah8,5%.

Sebab-sebab kematian menurut laporan-laporan yang terdahulu yaitn perdarahan

dan oedema otak.

Kesimpulan

Meningioma intrakranial merupakan tumor intrakranial kedua yang

tersering disamping glioma, perjalananya sangat lambat dan lebih sering

didapatkan pada wanita pada usia 50 – 60 th. Diduga sebagai penyebabnya adalah

trauma, kehamilan dan virus. Lokalisasi tersering didaerah supra tentorial di para

sagital. Permulaan sampai timbul gejala-gejala rata-rata 26 bulan. Gejala-gejala

umum seperti tumor intrakranial disertai gejala-gejala fokal tergantung lokalisasi

dari tumor. Diagnosa dibuat berdasarkan pemeriksaan tumor intracranial pada

umumnya, yaitu dibuat berdasarkan pemeriksaan klinik , E.E.G., x-foto

23

Page 25: refarat  Rdiologi-Meningioma

tengkorak, angiografi, PEG atau ventrikulografi. Diagnosa banding seringkali

menyerupai insuffisiensi serebral sementara dan berulang-ulang,infark otak,

chronic subdural hematoma, perdarahan sub archnoid dan meningitis.serosa.

Pengobatan dengan operasi, drainage ventrikel, penutupan vaskuler, pembesaran

lapangan operasi. Prognosa pada umumnya baik, survival rate lima tahun adalah

75%. Angka kematian : diperkirakan post operasi selama lima tahun (1942 –

1946) adalah 7,9% dan (1957 – 1966) adalah 8,5%.3,14

24

Page 26: refarat  Rdiologi-Meningioma

DAFTAR PUSTAKA

25