RBO Performance Benchmarking di Palembang 9-13 April 2018€¦sanaan program pada rencana PSDA dari...

of 23 /23
Disampaikan oleh: ISNUGROHO Palembang, 10 April 2018

Embed Size (px)

Transcript of RBO Performance Benchmarking di Palembang 9-13 April 2018€¦sanaan program pada rencana PSDA dari...

  • Disampaikan oleh:

    ISNUGROHO

    Palembang, 10 April 2018

  • Nama : Ir. Isnugroho, CES.

    NIP. : 195503061982021001

    Pendidikan: Sarjana Teknik Sipil UGM 1979Pasca Sarjana Hidraulika ENTPE Perancis 1985

    Pangkat : Pembina Utama / IV-E

    Jabatan : Peneliti Utama di Pusat Litbang SDARiwayat Pekerjaan:1978-1980 Pembangunan Waduk Wonogiri1980-1984 KaUr Irigasi Proyek Bengawan Solo1985-1988 KaUr Hidrologi Proyek Beng. Solo1998-2000 Kasi Pelayanan Teknik2000-2001 Kepala Balai Sungai dan Sabo2001-2004 Kepala Balai Sungai2004-2005 Kepala Balai Sabo2005-2008 Kepala Bidang Program dan Kerja Sama Puslitbang SDA2008-2009 Kabag. TU Puslitbang SDA2009-2011 Kepala Balai Sungai2009-now Peneliti Utama

    E-mail : - [email protected] [email protected]

    Alamat kantor:Balai SungaiPabelan, Jl. Solo-Kartasura km. 7Solo 57162

    mailto:[email protected]:[email protected]

  • Action Plan RBO adalah suatu dokumen yang merupakan komitmen RBO untuk meningkatkan kinerjanya secara bertahap.Dokumen ini menggambarkan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh RBO untuk tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh RBO

    Seluruh pimpinan dan staf diwajibkan

    membantu/berpartisipasi sejak awal

    sehingga secara berkelompok kinerja

    RBO yang ingin dicapai dapat

    diwujudkan, didukung seluruh

    pimpinan dan staf RBO

  • 2. Identifikasi tanggung jawab secara jelas seluruh pimpinan dan

    staf;

    3. Susun jadual yang realistik terhadap kegiatan yang akan

    dilaksanakan;

    4. Identifikasi sumber daya yang diperlukan, termasuk upaya

    mendapatkan sumber daya tersebut;

    5. Instruksikan semua yang terlibat dalam kegiatan untuk

    membantu/memfasilitasi pengembangan action plan.

    6. Kumpulkan dolumen-dokumen yang terkait yang dapat

    mendukung terlaksananya action plan.

    1. Tetapkan kegiatan yang menggambarkan

    langkah-langkah yang realistik, terukur dan

    dapat dicapai;

  • Membentuk Unit Perencanaan yang Profesional.

    Membangun Unit SISDA (SDM, Peralatan, Website, Dana).

    Menyusun rancangan pola pengelolaan SDA terpadu (pola IWRM)

    Menyiapkan legalisasi pola pengelolaan SDA terpadu.

    Menyebarluaskan pola pengelolaan SDA ke para pemilik kepen-tingan (stakeholders) melalui website, dll.

    Menyusun rencana pengelolaan SDA terpadu (rencana IWRM)

    Menyiapkan legalisasi rencana pengelolaan SDA terpadu.

    Menyebarluaskan rencana pengelolaan SDA ke para pemilik ke-pentingan (stakeholders) melalui website, dll.

    Menyiapkan pembentukan Tim Koordinasi Pengelolaan SumberDaya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai

    Menyiapkan legalisasi pembentukan TKPSDA-WS

  • Melaksanakan sosialisasi. Pengukuhan dan mengaktifkan TKPSDA dengan memfasilitasi rapat sekurang-kurangnya 4 kali pertahun.

    Memfasiltasi pertemuan dalam rangka mengintegrsasikan pelak-sanaan program pada rencana PSDA dari semua instansi yang ter-kait dalam pengelolaan SDA dan dengan restra (bekerjasamadengan Bappeda atau Asisten Pembangunan Daerah).

    Mengkaji ulang status lembaga pengelola SDA wilayah sungaisecara periodik (tahunan, 2 tahunan dan 5 tahunan)

    Memperkuat tata kelola lembaga pengelola SDA Wilayah Sungai (SDM, manajemen, pendanaan, kebijakan, dll.)

    dll.

  • Melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan padakegiatan perencanaan, pelaksanaan, operasi & pemeliharaan, peman-tauan dan evaluasi pada kegiatan: konservasi SDA, pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak air melalui serangkaian kegiatan pertemu-an konsultasi masyarakat (PKM).

    Menindak-lanjuti usulan, harapan masyarakat secara adil dan proporsi-onal (tindak lanjut PKM).

    Bersama-sama masyarakat melaksanakan audit & perbaikan lingkunganWilayah Sungai melalui kegiatan: konservasi SDA, pendayagunaan SDA, pengendalian daya rusak air.

    Melaksanakan kegiatan (pendampingan, bimbingan teknis, bantuan tek-nis, program tata guna air, GNKPA dan pemberian stimulan) dalam rang-ka meningkatkan kesejahteraan dan memperkuat kemandirian masyara-kat dalam pengelolaan SDA yang menjadi kewenangannya.

  • Menambah jumlah SDM sesuai kebutuhan berdasarkan analisabeban kerja (working load analysis).

    Meningkatkan kapasitas SDM sesuai kompetensinya, melaluiserangkaian pelatihan substansi, manajemen, dan on the job training/learning by doing.

    Melaksanakan kerjasama dengan Pusat Litbang SDA dalam rangkapengembangan teknik dan juga dengan berbagai Balai di lingkunganPusat Litbang SDA maupun Pusat Keamanan Bendungan, dll.

    Melaksanakan pengembangan organisasi dengan membangun je-jaring kerja/networking dengan instansi terkait dalam pengelolaanSDA utamanya dengan: instansi pemerintah daerah (Bappeda, Bapedalda, Dinas PU/PSDA, Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan, BPDAS, BPSDA maupun dengan jejaring tingkat regional.

  • Melaksanakan kajian dan merumuskan perkuatan RBO selakuBadan Layanan Umum (BLU) dalam rangka untuk Cost recovery.

    Membentuk Tim Pengelola Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU), yang bertugas menyiapkan seluruh dokumen, laporan, dandraft surat permohonan penetapan BLU.

    Memperkuat sekretariat TKPSDA menjadi organisasi strukturaldan independen bukan jabatan rangkap dari pejabat struktural diRBO.

    Menlengkapi fasilitas sekretariat TKPSDA (SDM, ruang kerja, pera-latan kantor dan komunikasi, office furniture, website, dana ope-rasional sekretariat, dana untuk penyelenggaraan rapat TKPSDA dan kunjungan lapangan

  • Melaksanakan serangkaian diskusi, lokakarya, seminar yang mengundang berbagai tenaga ahli/pakar. Narasumber, akademisi, dll. Dalam rangka mencari masukan, tanggapan dan saran untukmemantapkan rencana pengelolaan SDA

    Menyebarluaskan pola dan rencana pengelolaan SDA keberbagaijajaran instansi sampai pada tingkat pelaksana agar implementasipola dan rencana lebih optimal

    Membangun sistim informasi SDA (SISDA) yang mudah diaksesoleh masyarakat, antara lain: data hidrologi, hidrometeorologi, hidrogeologi, data konservasi SDA, data kebijakan, data lain yang berkaitan dengan pengelolaan SDA

    Melakukan kaji ulang sistem alokasi air, sistem tarif air dan me-nyelenggarakan pembahasan dalam pertemuan TKPSDA WS

  • Melaksanakan kajian dan merumuskan perkuatan RBO selakuBadan Layanan Umum (BLU) sehingga memperkuat segipendanaan RBO.

    Membentuk Tim Pengelola Keuangan Badan layanan Umum (PK-BLU), yang bertugas menyiapkan seluruh dokumen, laporan, dandraft vsurat permohonan penetapan BLU.

    Mendorong legalitas RBO selaku Badan Layanan Umum (BLU) yang secara bertahap mampu mewujudkan pemulihan biaya (cost recovery).

    Melakukan kajian tentang potensi “Pendapatan Negara BukanPajak “ (PNBP) bidang SDA.

  • Menyiapkan konsep surat permohonan penetapan RBO sebagaipengelola PNBP kepada Menteri PU

    Menyiapkan legalitas RBO sebagai pengelola PNBP bidang SDA

    Meningkatkan kinerja keuangan yang transparan dan akuntabel(melaksanakan tender secara terbuka (electronic procurement), membuat laporan pertanggungan jawaban penggunaan danatahunan, melaksanakan audit internal dan audit eksternal).

    Melaksanakan efisiensi penggunaan anggaran belanja negara(memanfaatkan sisa dana tender, melaksanakan penghematanoperasional proyek, mempersiapkan kegiatanlanjutan atautambahan).

  • • Penganggaran harus berfokus pada efisiensipenyelenggaraan suatu kegiatan;

    • Efisiensi itu sendiri adalah perbandingan antaraoutput dengan input;

    • Anggaran ini tidak hanya didasarkan pada apa yang dibelanjakan saja, seperti yang sering terjadi, tetapidikaitkan pada tujuan;

    • Untuk menyusun Anggaran Berbasis Kinerja terlebihdahulu harus disusun perencanaan strategik(Renstra).

  • 1. Ka ul rencana aksi dan penganggarannya sudahdibuat dg kurun waktu 5 tahun

    2. Ka ul rencana aksi dan penganggarannya sudahdidasarkan pada tujuan.

    3. Ka ul apakah dana digunakan secara efisien danefektif.

    4. Ka ul apakah kinerja dalam tahun berjalan adapeningkatan.

  • • Cek kesesuaian visi, misi, tujuan, sasaran, dan target merupakan tujuan utama yang hendak dicapai;

    • Cek apakah sudah mengcover usulan masyarakat ;

    • Cek apakah anggaran RBO tahap perencanaan, pelaksanaan, OP dalam pengelolaan SDA

  • • Indikator kinerja RBO adalah merupakan tool untuk mengukurpeningkatan kinerja

    • Memantau kinerja RBO perlu dicek bukti-bukti hasil kegiatan;

    • Memantau kegiatan yang direncanakan dpt dipenuhi.

    • Mengevaluasi hasil pantauan dan memberikan umpan balik untukperbaikan

    • Hasil Penilaian Kinerja RBO adalah uraian ringkas yang menggambarkan tentang kinerja dalam pengelolaan sumber dayaair;

    • Indikator RBO merupakan ukuran kuantitatif, tetapi bisa juga berupapengamatan kualitatif. Indikator tersebut menentukan bagaimanakinerja akan diukur;

    • Pedoman pemantauan dan evaluasi kinerja RBO akan disusun secaraterpisah.

  • 4. ACT – Bagaimanamemperbaikinya?

    3. CHECK – Apakah semuasesuai dengan rencana?

    2. DO – Kerjakan apa yang telah direncanakan!

    1. PLAN – Apa yang akandikerjakan? Bagaimanamengerjakannya?

  • Hal-hal yang harus dilaksanakan:

    1. Mengidentifikasi proses-proses yang diperlukan

    2. Menentukan sikulus dan interaksi terhadapproses yang diperlukan

    3. Menentukan kriteria dan metoda yang efektifuntuk kegiatan operasional dan untuk kontrolsuatu proses

  • • Dalam tahap Planning ini memerlukan komitmen manajemen,

    prasarana, sumber daya dan dokumentasi.

    • Dalam tahap Doing, RBO menyediakan sumber daya dan data

    informasi untuk menunjang operasi dan monitoring proses.

    • Dalam tahap Checking, RBO harus memonitor, mengukur, menganalisa suatu proses.

    • Dalam tahap acting, RBO menetapkan suatu aksi berdasarkan hasil pengukuran, melaksanakan monitoring dan mengevaluasinya.

  • Metode penyusunan roadmap/action plan dilakukan sebagai berikut:

    Perumusan keadaan saat ini (sebagai baseline) dan tujuan yang ingin dicapai dilakukanberdasarkan hasil kesepakatanPeer-Review RBO Performance Benchmarking.

    Perumusan sasaran strategis dan indikator ketercapaiannyadijabarkan dari tujuan yang ingin dicapai.

    Analisis tingkat prioritas sasaran strategis dilakukan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), dengan menggunakan perangkat lunak Expert Choice11.

    Analisis situasi yang dihadapi dalam pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan metode SWOT.

    Contoh Roadmap/action-plan BBWS Pemali-Juwana

    Roadmap BBWS Pemali Juana.xls

  • Thank you

    “Performance benchmarking is a continuing process. With more practice will come better understanding & appreciation of the tool & process & the more useful will be the outcomes!”

    If you want to know more, please visit:www.crbom.org/sps.php

    www.narbo.jp/narbo/bench/index.htm

    www.waterbenchmarking.com

    www.benchmarkingnetwork.com

    www.ib-net.org

    http://www.crbom.org/sps.phphttp://www.narbo.jp/narbo/bench/index.htmhttp://www.waterbenchmarking.com/http://www.benchmarkingnetwork.com/http://www.ib-net.org/http://www.ib-net.org/http://www.ib-net.org/