URA IAN T PE LAi(SANAAN v y...

27
PUSTAKAAN .n Li tb ang PU ! men Umum (910) . ID URAIAN T PE LAi(SANAAN vy STUDIPENGEMBANGAN REGIO NAL DllNDONESIA * * * * * * * ,, OEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DfRf=KTIRAT JENDERAL CIPTA KARYA r''

Transcript of URA IAN T PE LAi(SANAAN v y...

Page 1: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

PUSTAKAAN .n Li tbang PU !men Peke~aan Umum (910) . ID

URAIAN Sii~GKA T PELAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGAN

REGIONAL DllNDONESIA

* *

* *

*

* * -·~ ,,

OEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

DfRf=KTIRAT JENDERAL CIPTA KARYA

r''

Page 2: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

URAIAN SINGKAT PELAKSANAAN STUDI

PENGEMBANGAN· REGIONAL Dl INDONESIA

DISUSUN OLEH : DIREKTORAT TATA KOTA

DAN TATA DAERAH

jULI 1976

DIREKTORAT TATA KOTA DAN TATA DAERAH

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA - DEPARTEMEN PUT L

Page 3: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

No. Halaman Baris

1. 4 6 dari atas

2. 4 5 dari bawah

3. 5 12 dari atas

4. 5 14 dari atas

5. 5 10 dari bawah

6. 6 13 dari bawah

7. 7 3 dari atas

8. 7 13 dari atas

9. 3-2 20 dari atas

10. 4-3 13-14 dari atas

RALAT

Tertulis

Sekalipun Perjanjian Kerjasama yang dilengkapi dengan Batas Pengarahan (TOR) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . "transfer of knowledge and know how" ••••

untuk maksud "transfer of knowledge and knC\411 h()\\' 11 ini • ••••••••••••••••••••••••••

. . . . . maksud training diluar negri ••••••

betul-betul efektif dalam konteks ••

suatu Panitia Pengarah, yang diketuai •••

dapat mengundang wakil dari sek.tor­sektor lain dan juga BAPPEDA.

••••• tamabahan penjelasan dapat dilihat ................... ............. .

pejabat lain yang setaraf sesuai dnegan • ••.•••••••••.••••••••.•••••••••••

DIREKTUR JENDRAL CIPTA KARYA

IR. RACHMAT WIRADISURIA NIP 110004775

Seharusnya

Sekalipun Perjanjian Kerjasama, yang dilengkapi dengan Batasan Pengarahan (TOR) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . "transfer of knowledge and "know-how ••••••

untuk maksud "transfer of knowledge and knc:::J\fl-how" ini • ••••••••.•.••.••••••••.••...

..... maksud training diluar negeri ••••••.

betul-betul efektif dalam kontek •••.

suatu Panitia Pengarah {S.C.), yang diketuai . ................................ .

dapat mengundang wakil dari sektor-sektor lain dan juga BAPPEDA setempat.

••••• tambahan penjelasan dapat dilihat ••••

pejabat lain yang setaraf sesuai dengan. . •....••..••••••.........• • · • · · · · · · · •

DIREKTUR JENDRAL CIPTA KARYA

ttd

IR. RACHMAT WIRADISURIA NIP 110004775

Page 4: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

DAFTAR lSI

I. PENDAHULUAN

II. MAKSUD DAN TUJUl,l'J STUD! PENGEMBANGAN REGIONAL SERTA KAITANNYA

DENGAN PEMBANGUNAN LIMA TAHUN.

III. PELAKSANAAN STUD! PENGEMBANGAN REGIONAL

1. Pelaksanaan Administrasi

2. Pelaksanaan Teknis Studi

3. Penga rahan Pelaksanaan Studi

IV. KESIMPULAN

LAMPIRAN.

Departemen Pekerjaan timitm dan Tena{!a f ;olril<

p E R p fJ ~· r· • \ 1\. 1\ :'. N

r-------- -­ ----

Page 5: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PUSLITBANG

•- ERPUSTAKAAN Diterima tgl fft/H/:r+l

I

N,l. : ~6s;- j 77· N.K. : 711 . J<.( 91q_/ I /AlP I Z{ .

- . .d.m T~oaga LJ.£rn

PER PU STAKAAN

rt~-~ 1 1n

Page 6: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

I. PENDAHULUAN

Maksud uraian ini ialah sekedar memberikan informasi kepada para peserta

forum orientasi mengenai pengalaman-pengalaman yang telah diperoleh se­

lama pelaksanaan proyek-proyek Studi Pengembangan Regional sebagai bahan

perbandingan dalam rangka usaha-usaha kegiatan yang sama di Sulawesi ya­

itu Studi Pengembangan Regional Sulawesi, yang pelaksanaannya telah di­

mulai pada bulan yang l~lu.

Tulisan ini tidak berpretensi bahwa segala sesuatunya sudah lengkap diba­

has didalamnya. Masalah-masalahnya adalah judul ini baru, komprehensip

dan bersifat metadisipliner.

Proyek Studi Pengembangan Regional merupakan satu diantara program-program

Nasional yang telah dirintis Pemerintah sejak Pelita I dan experimen telah

dimulai dengan proyek Studi Pengembangan Regional Sumatra Bagian Selatan.

Selanjutnya untuk dapat mengenal seluruh permasalahan dan potensi pembangun­

an daerah seluruh Indonesia, maka usaha studi semacam ini dengan melalui

bantuan Tekhnis dari luar negeri pa~l~ Repelita II. telah ditingkatkan dan di­

perluas di daerah lainnya. Sedangkan . c_a~a penyelenggaraannya disempurnakan

didasarkan atas pengalaman-pengalaman.yan9 diperoleh_sebelumnya dengan mak­

sud untuk mendapatkan suatu pedoman tekhnis qan_Jneto<ie'.·S.t"Udi Pengembangan

Regional yang dapat diterapkan dalam situasi dan kondi~i·di Indonesia.

II. MAKSUD DAN TUJUAN STUD! PENGEMBANGAN REGIONAL SERTA

KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN LIMA TAHUN

Rencana Pembangunan Lima Tahun Pemerintah Indonesia telah menyebutkan suatu

rangkaian sasaran dan tujuan, mulai dari yang besar dan luas sampai kepada

yang kecil dan spesifik. Diatas itu semua, sasaran Pokoknya adalah mening­

katkan taraf hidup rakyat Indonesia dan meletakkan dasar-dasar yang kuat

bagi Repelita-Repelita selanjutnya.

Page 7: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

2

Repelita II sendiri menekankan kepada 3 tujuan utama yaitu:

1. Penyediaan kesempatan kerja lebih banyak.

2. Perataan pembangunan diseluruh wilayah Indonesia.

3. Perataan pendapatan diantara masyarakat.

Dalam usaha menterjemahkan lebih lanjut sasaran dan tujuan yang digaris­

kan oleh Repelita, maka masalahnya adalah pertama-tama harus dikenal le­

bih dahulu wilayah Ind~nesia baik itu secara fisik, maupun ekonomis, so­

sial dan politis. Tahap kedua adalah berdasarkan pengenalan tersebut

baru dibuatkan suatu rencana-rencana baik jangka pendek maupun jangka

panjang untuk mencapai apa yang kita kehendaki atau yang telah digaris­

kan sebagai tujuan dan sasaran didalam Repelita.

Pengenalan wilayah dan penyusunan rencana tersebut adalah merupakan suatu

jalan bagi diperolehnya Kebijaksanaan Pengembangan Regional. Sedangkan

bagaimana caranya mengenal wilayah dan menyusun rencana tersebut, diper­

lukan suatu stlldi mengenai pengembangan regional dari wilayah yang ber­

sangkutan. Atau dengan kata lain dapat disebutkan bahwa tujuan Studi

Pengembangan Regional adalah adanya suatu kebijaksanaan atau strategi

pengembangan regional yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana bagi Peme­

rintah untuk bisa lebih mengarahkan kegiatan-kegiatan pembangunan sekto­

ral guna terciptanya kesejahteraan rakyat yang merata diseluruh Indonesia.

Adapun sasaran studi pengembangan regional sebagai jalan untuk mencapai

tujuan tersebut adalah:

1. Inventarisasi resources yang ada.

2. Identifikasi potensi pengembangan atas dasar resources yang ada.

3. Analisa teknis, ekonomis dan sosial terhadap potensi-potensi

tersebut.

4. Menentukan cara-cara pengembangan wilayah berdasarkan analisa

diatas.

5. Meningkatkan kemampuan merencana, baik untuk perencana maupun

instansi yang melaksanakan studi pengembangan regional melalui

program-program latihan dan transfer keahlian.

Page 8: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

3

Mengingat pada bobot sasarannya dan tujuan yang harus dicapai oleh Studi

Pengembangan Regional ini serta keterbatasan-keterbatasan yang dipunyai

oleh Pemerintah Indonesia, maka sampai dengan saat ini Studi-Studi Pe­

ngembangan Regional dilaksanakan dengan bantuan teknis atau proyek yang

bersifat bilateral ataupun multilateral.

III. PELAKSANAAN STUD! PENGEMBANGAN REGIONAL

1. Pelaksanaan Administrasi

Sebagaimana telah diuraikan terdahulu Studi Pengembangan Regional

merupakan salah satu program Pemerintah. Mengingat pada kemampuan

Pemerintah dan sifat daripada studi ini sendiri, maka untuk pelak­

sanaannya masih dibutuhkan bantuan teknis/proyek dari luar negeri.

Dilain pihak untuk usaha ini Pemerintah telah menyediakan dana

rupiah yang dituangkan dalam program Tata Kota dan Tata Daerah.

Pelaksanaannya dipercayakan kepada Direktorat Jendral Cipta Karya

Departemen PUTL, dengan memperhatikan peranan instansi-instansi

lainnya baik di tingkat pusat, seperti BAPPENAS dan Departemen Da­

lam Negeri, maupun tingkat daerah.

Sejak tahun 1971 melalui program diatas telah dilakukan 5 studi

pengembangan regional yang meliputi wilayah-wilayah Sumatra Bagian

Utara, Sumatra Bagian Selatan, Jawa, Indonesia Bagian Timur dan

Sulawesi (lampiran 1 dan 2). Salah satu realisasi tindak lanjut

studi tersebut diatas adalah telah dapat dilaksanakan Pengembangan

Area Pasaman Barat yang terpadu (West Pasaman Integrated Area

Development Plan).

Pada pelaksanaannya studi ini memerlukan persiapan-persiapan atau

tahapan-tahapan seperti penjajagan, penyusunan Batasan Pengarahan

yang biasa dikenal dalam istilah asingnya Terms of Reference (TOR)

dan penyusunan perjanjian kerjasama. Pelaksana Studi, umumnya kon­

sultan, untuk proyek-proyek studi yang mendapat bantuan-teknis

biasanya telah ditunjuk oleh negara yang memberikan bantuan. Se­

dangkan untuk proyek-proyek yang bersifat bantuan-proyek konsultan

pelaksana dipilih oleh Pemerintah Indonesia melalui prosedur yang

berlaku.

Page 9: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

4

Penyusunan Perjanjian Kerjasama biasanya dilakukan bersama antara

Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah negara yang memberikan bantuan.

Dalam hal ini ingin ditekankan bahwa Perjanjian Kerjasama menyebutkan

secara jelas kewajiban masing-masing pihak yang menandatangani per­

janjian tersebut.

Sekalipun Perjanjian Kerjasama, yang dilengkapi dengan Batas Pengarahan

(TOR) dan lain sebagainya. merupakan dasar ikatan kerja bagi pihak­

pihak yang menandatanganinya, akan tetapi dalam pelaksanaannya dapat

dilalukan penyesuaian-penyesuaian.

2. Pelaksanaan Teknis Studi

.Sejauh yang dialami dalam pelaksanaan teknis studi, ternyata apa yang

telah digariskan dalam Perjanjian Kerjasama dan Batasan Pengarahannya

(TOR) tidak mudah untuk direalisir. Hal-hal yang menjadi hambatan

adalah seperti ap,..._ yang diuraikan dibawah ini.

2.1. Penyediaan Sarana Proyek

Disini dapat disebutkan bahwa pengadaan dana operasionil yang

disediakan dalam DIP ternyata tidak mencukupi, sebagai contoh

adalah apa yang dialami pada Studi Pengembangan Regional

Indonesia Bagian Timur. Walaupun demikian minimal Kantor Pusat

dengan perlengkapannya seperti kendaraan, alat-alat kantor dan

lain sebagainya, telah disediakan untuk tiap-tiap proyek.

Sedangkan untuk beberapa proyek juga disediakan Kantor Lapangan

dan rumah dinas pada kota dimana Kantor Pusatnya berada.

2.2. Tenaga Pendamping

Disadari bahwa faktor tenaga pendamping ini mempunyai arti penting

baik untuk maksud teknis pelaksanaan studi maupun untuk maksud

"transfer of knowledge and know how". Seyogyanya tenaga pendam­

ping mempunyai kondisi seperti berikut:

a. setara baik dalam segi disiplin maupun kemampuan.

b. Merupakan gabungan antara unsur-unsur pusat, daerah dan

Universitas setempat.

Page 10: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

c. Mempunyai integritas dan dapat berkomunikasi secara

maksimal dengan tenaga ahli asing.

5

Akan tetapi pengalaman yang ada menunjukkan sulitnya untuk mendapat­

kan tenaga pendamping yang bisa memenuhi kondisi tersebut diatas.

Jangankan tenaga pendamping yang setara dan dapat berkomunikasi,

sedangkan sekedar untuk memenuhi persyaratan jumlah saja masih

sering sulit dicapai. Sulit disini dimaksudkan sebagai kelangkaan

tenaga pendamping seperti yang diharapkan diatas.

Oleh karena itu pada umumnya tenaga pendamping yang bisa disedia­

kan adalah merupakan tenaga-tenaga junior yang belum berpengalaman •

Walaupun demikian, umumnya proyek-proyek studi pengembangan regional

untuk maksud "transfer of knowledge and know how" ini selain pro­

gram "on the job training" juga menyediakan dana untuk maksud­

maksud training diluar negri dalam kaitannya dengan proyek studi

tersebut.

Melihat pada kenyataan pelaksanaan, ingin ditekankan disini bahwa

tenaga pendamping tidak dimaksudkan untuk diartikan sebagai sekedar

"pembantu" tenaga ahli asing. Diharapkan dalam mas a yang akan

datang bisa didapatkan sistim penyediaan tenaga pendamping yang

betul-betul efektif dalam konteks pemikiran studi pengembangan

regional.

2.3. Program Kerja (Plan of aperation)

Program Kerja pada umumnya seperti yang disebutkan dalam Batasan

Pengarahan (TOR) mencakup hal-hal:

a. Tahap-tahap studi

b. Kebutuhan tenaga

c. Jadwal waktu

d. Jadwal penyediaan dana.

Pengalaman yang ada menunjukkan bahwa Program Kerja ternyata kemudian

harus disesuaikan mengingat keadaan-keadaan yang ada. Keadaan-keadaan

Page 11: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

6

ini misalnya faktor pengelolaan oleh pimpinan proyek (Project

Manager} dari pihak konsultan pada kasus Sumatra Regional Study

Part A, penambahan volume pekerjaan atas permintaan pihak

Pemerintah Indonesia pada kasus Sumatra Regional Study Part A

dan Part B, faktor keadaan geografis yang spesifik dan kebutuhan

yang sangat akan tenaga ahli tertentu (regional planning} pada

kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

estimate} dalam hal pengadaan tenaga ahli di negara asal pada

kasus Sulawesi Regional Study. Hal yang dirasa sangat penting

dalam pelaksanaan Program Kerja adalah bisa dijaminnya kontinuitas

kerja sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan dan dengan

output yang sebaik-baiknya. Untuk itu telah diatur agar pihak

konsultan dapat secara kontinyu menyerahkan kepada Pemerintah

Indonesia laporan-laporan berupa Inception Report, Progress Report,

Draft Final Report dan Final Report. Sebagai penunjang, laporan­

laporan tersebut disusun dengan tambahan input dari hasil lokakarya,

seminar dan input kebijaksanaan dari Panitia Pengarah.

3. Pengarahan Pelaksanaan Studi

Surat Keputusan Mentri PUTL No. 281/KPTS/1974 (lihat lampiran 3} me­

nyebutkan bahwa untuk memberikan pengarahan guna pelaksanaan dan peman­

faatan studi-studi pengembangan regional dipandang perlu untuk membentuk

suatu Panitia Pengarah, yang diketuai oleh Direktur Jendral Cipta Karya

dan dengan anggauta-anggautanya Deputy V BAPPENAS yang bertindak sebagai

Wakil Ketua, Direktur Jendral Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah,

sedangkan Direktur Tata Kota dan Tata Daerah bertindak sebagai Sekretaris

Panitia Pengarah. Tugas Pokok Panitia Pengarah mencakup pengarahan peren­

canaan dan pelaksanaan studi, evaluasi hasil-hasil studi, pemikiran

tindak lanjut pemanfaatan hasil studi dan penciptaan suasana kerjasama

yang baik antar berbagai instansi tingkat pusat dan daerah guna kelancaran

studi.

Panitia Pengarah dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh Team Asistensi

Teknis yang dibentuk per Surat Keputusan Direktur Jendral Cipta Karya

(lihat lampiran 4} dengan komposisi anggauta yang mewakili sektor-sektor

yang erat hubungannya dengan materi pengembangan regional. Antara lain

Page 12: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

7

BAPPENAS, Departemen Dalam Negri Departemen Pertanian Departemen

Perhubungan dan Departemen PUTL. Dimana perlu Team Asistensi Teknis

dapat mengundang wakil dari sektor-sektor lain dan juga BAPPEDA.

Tugas pokok Team ini ialah mengkoordinir wakil-wakil berbagai sektor

diatas, untuk secara bersama-sama menyusun pertimbangan-pertimbangan

dan saran-saran teknis lintas sektoral kepada Panitia Pengarah yang

menyangkut cara pelaksanaan dan hasil Studi Pengembangan Regional.

Dari apa yang dikemukakan diatas nampak bagaimana pentingnya peranan

Panitia Pengarah dengan Team Asistensi Teknisnya untuk maksud bisa

menjaga dan mengarahkan Studi Pengembangan Regional yang ada di

Indonesia agar tetap bisa menghasilkan suatu output yang konsisten

dengan sasaran dan tujuan yang telah digariskan dalam Pelita. Sebagai

tamabahan penjelasan dapat dilihat dalam lampiran 5 usulan yang menun­

jukkan mekanisme kegiatan dan peranan Panitia Pengarah dengan Team

Asistensi Teknisnya didalam kerangka kegiatan Studi Pengembangan Regional.

Diharapkan pada masa depan pengarahan yang diberikan untuk studi-studi

Pengembangan Regional dapat lebih ditingkatkan.

IV. KESIMPULAN

Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Studi Pengembangan Regional

merupakan salah satu sarana untuk maksud mendapatkan kebijaksanaan atau

strategi pengembangan regional yang akan menunjang kegiatan pembangunan sektoral.

Mengingat pengembangan regional sendiri akan menyangkut dan melibatkan ber-

bagai disiplin (sektor), maka diperlukan adanya suatu koordinasi terarah

dari disiplin (sektor) itu sendiri yang dapat dicerminkan dari kerjasama

antar berbagai pihak.

Dengan melalui Studi Pengembangan Regional yang mendapat bantuan teknis atau

bantuan proyek diharapkan dapat memberikan peningkatan kemampuan aparat yang

berkecimpung dalam bidang pengembangan regional, jaminan yang built-in

untuk implementasinya, efisiensi waktu serta menciptakan metodologi pengem­

bangan regional yang paling sesuai untuk Indonesia.

Page 13: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

LAMPIRAN 1

URAIAN STUD! PENGEMBANGAN REGIONAL DI INDONESIA

1. Studi Pengembangan Regional sumatra Bagian Selatan

Studi ini tujuan rokoknya adalah pengembangan wilayah Sumatra

Bagian Selatan. Merupakan bantuan proyek dari Bank Dunia dan ban­

tuan teknis dari Pemerintah Jerman Barat. Wilayah studi mencakup

propinsi-propinsi Sumatra Barat, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu

dan Lampung.

Pelaksanaan dari studi ini dibagi dalam 2 tahap yaitu tahap A di

kerjakan oleh University of Bonn dan Tahap B oleh konsultan Robert

R. Nathan Ass. Tahap A mempunyai tug as untuk menyusun inventari­

sasi resources, identifikasi potensi-potensi yang bisa dikembang­

kan, menyusun strategi umum pengembangan regional untuk wilayah

tersebut dan melatih tenaga-tenaga Indonesia dalam hal penyusunan

perencanaan pengembangan regional. Tahap B merupakan tindak lanjut

untuk melakukan analisa teknis, ekonomis , engineering dan planning

terhadap potensi-potensi yang telah diidentifikasikan oleh tahap

sebelumnya.

Dalam pelaksanaannya ternyata terdapat hambatan-hambatan didalam

menjaga kontinuitas pentahapan karena kelambanan dari penyelesaian

laporan tahap A.

Sebagai eksperimen, studi ini kurang menyertakan unsur-unsur yang

ada didaerah studi, seperti Bappeda dan Universitas, juga maksud

transfer keahlian.

Diharapkan Draft Final Report akan diserahkan pada akhir bulan

Juli 1976 dan seminar akan diadakan pada Oktober 1976.

Page 14: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

1-2

2. Studi Penqembangan Area Pasaman Barat

Studi pengembangan area ini merupakan suatu studi sub-regional/wi­layah yang pertama di Indonesia. Diadakan disebagian daerah

Kabupaten Pasaman yang mempunyai ciri-ciri: merupakan daerah yang

potensiil, terisolir dan dengan penduduk yang jarang. Studi area

ini merupakan rekomendasi dari hasil Studi Pengembangan Regional Sumatra Bagian Selatan.

Didalam studi pengembangan area ini akan dipertimbangkan kemungkinan­

kemungkinan pelaksanaan beberapa sektor proyek pembangunan, seperti

transmigrasi, pertanian dan prasarana perhubungan (jalan) •

Pada tahap sekarang, dengan dasar rencana pengembangan area yang ter­

padu (integrated area development plan) untuk Pasaman Barat, segera

akan dimulai Studi pembuatan jalan didaerah tersebut. Studi ini

mendapat bantuan teknik dari Pemerintah Jerman Barat dan dilaksana­

kan oleh konsultan Institute for Development Research.

3. Studi pengembangan Regional Sumatra Bagian Utara

Studi ini mendapat bantuan teknis dari USAID dan daerah studi ini

mencakup 4 propinsi Aceh, Sumut, Riau dan Sumbar yang merupakan

wilayah Pembangunan Utama A. Diharapkan studi ini dapat dilaksana­

kan dalam 2 tahap. Tahap pertama telah selesai dilaksanakan dalam

waktu 4 bulan, dimana tahun 1974 telah disampaikan laporan akhirnya.

Studi ini dilaksanakan oleh konsultan 11Planning and Development

Collaborative International (PADC0). 11

Tahap pertama ini merupakan tahap penjajagan daripada kemampuan aparat perencanaan yang ada didaerah studi ini dalam menyusun ren­

cana dan program pembangunan Regional Sumatra.

Page 15: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

1-3

Studi jangka panjang yang merupakan tahap kedua diharapkan akan di­

mulai pada awal tahun 1977 untuk jangka waktu 3 tahun.

4. Studi Pengembangan Regional Indonesia Bagian Timur

Studi ini merupakan realisasi kerjasama Pemerintah Indonesia dan

Pemerintah Kanada atas dasar perjanjian kerja sama (m.o.u.) yang

telah ditanda tangani pada bulan Juni 1974. Untuk pelaksanaan

Studi ini, telah ditunjuk suatu team konsultan dari Departemen Per­

tanian Propinsi Alberta Kanada. Dalam hal ini Pemerintah Kanada

telah memberikan grant sebesar 3,5 juta dolar Kanada termasuk satu

buah pesawat Twin Otter yang operasionilnya diserahkan pada M.N.A.

Keseluruhan studi ini diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu

2 1/2 tahun dan mel.iputi 3 propinsi, NTB, NTT dan Maluku karena

daerah studi ini merupakan daerah yang mempunyai ciri kepulauan

yang membutuhkan perhubungan antar pulau yang baik disamping pe­

manfaatan potensi tanah yang ada belum sepenuhnya dilakukan.

Tidak terlepas dari garis-garis pola kebijaksanaan Repelita, Studi

ini akan mencoba merumuskan kebijaksanaan/strategi pengembangan I

wilayah Indonesia bagian Timur yang berisikan identifikasi program

dan proyek, juga secara tidak langsung membantu dan membina tenaga

perencana baik di pusat maupun didaerah dengan transfer of

knowledge. Untuk mencapai semua tujuan tersebut diatas maka di­

coba usaha pendekatan melalui saluran dari atas kebawah dan dari

bawah keatas, terutama dalam mendapatkan data/informasi, kebijaksa­

naan/strategi pembangunan nasional dan daerah.

5. Studi Pengembangan Regional Jawa

Studi ini mendapat bantuan dari Pemerintah Jepang dan wilayahnya

mencakup propinsi Jawa Timur, Jawah Tengah dan D.I.Y. dan akan di­

laksanakan dalam beberapa tahap. Bulan Mei 1975 telah dimulai

Page 16: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

1-4

dengan tahap pertama untuk daerah Jawa Timur yang dilaksanakan oleh

konsultan Jepang, International Development Center (I.D.C.). Studi

ini telah diselesaikan dalam waktu 9 bulan, dimana pihak konsultan

untuk sebagian besar waktu studi berada di Jepang. Laporan akhir

tahap pertama telah disampaikan pada Pemerintah, dan saat ini

sedang diadakan evaluasinya. Sedangkan tahap selanjutnya masih

dalam taraf penjajagan.

Dalam laporan akhir tahap pertama, untuk Jawa Timur oleh konsultan

telah diusulkan adanya suatu strategi pengembangan yang pada pokok­

nya adalah pendekatan pada industrialisasi dan peningkatan

perencanaan di tingkat propinsi dengan pengembangan wilayah pedesa­

an serta pengembangan pengairan. Strategi ini mencerminkan adanya

kegiatan dalam program industry, pengairan-pertanian dan pengembangan

wilayah desa.

6. Studi Pengembangan Regional Sulawesi

Studi ini merupakan bantuan teknik yang didasarkan pada perjanjian

kerjasama teknik antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah

Kanada yang ditanda tangani pada tanggal 19 Juni 1975. Studi ini

meliputi'wilayah propinsi-propinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah,

Sulawesi!Tenggara dan Sulawesi Selatan. Pelaksanaan studi akan di­

lakukan oleh suatu team konsultan University of British Columbia

Kanada. Kegiatan studi diperkirakan akan berlangsung selama 2 tahun.

Untuk pelaksanaan studi ini Pemerintah Kanada menyediakan dana se­

besar 2 juta dolar Kanada sebagai bantuan (grant) dan pihak Pemerintah

R.I. akan menyediakan biaya sebesar 180 juta rupiah.

Dalam garis besarnya tujuan studi adalah menyusun rencana pembangunan

regional Sulawesi secara bertahap dan konsisten dengan tujuan pemba­

ngunan regional maupun nasional serta usaha meningkatkan pengetahuan/

pengalaman tenaga perencana Indonesia melalui pertukaran pengetahuan

dan pengalaman {transfer of knowledge)~

Page 17: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

Lampiran 2

DAFTAR PROYEK-PROYEK STUD! PENGEMBANGAN REGIONAL

No. Nama Proyek Status Negara Donor Penyediaan Lokasi Lamanya Keterangan Konsultant

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Studi Pengembangan Bantuan Proyek 1. Bank Dunia 1. R R Nathan Ass . Lampung, Su- 4tahun Part A: 1972-1974 Regional Sumatra (Project AID) Inc. (USA) matra Selatan, Part B: 1974-l::Lb Bagian Selatan. 2. Jerman 2. University of Jambi, s, "1bar,

Barat Bonn. Bengkulu

2. Studi Pengemb;:~.ngan Bantuan Teknik Jerman Barat Institute for Dev. Pasaman Barat 1 tahun Dimulai Maret 1974. Area Pasaman Barat Research

3. Studi Pengembangan Bantuan Teknik US-AID a) PADCO (USA) Aceh, Surnut, 6 bulan Tal~3.p I Agustus 1972 Regional Sumatra Riau, Sumbar. Bagian Utara b) belum diten- s.d.a. 3 tahun Tahap II awal 1977

tukan (USA)

4. Studi Pengembangan Bantuan Teknik Canada Alberta (Canada) NTT, NTB & 3 tahun Mulai Jwli 1974 Regional Indonesia Maluku Bagian Timur

5. Studi Pengembangan Bantuan Teknik Jepang International Jawa Tengah 9 bulan Mulai 1975 Regional Jawa Dev. Center & Jawa Timur (fase I)

(IDC)

6. Studi Pengembangan Bantuan Teknik Canada University of Sulawesi Se- 2 tahun Mulai 1975 Regional Sulawesi British Columbia latan, Utara,

(Canada) Tengah dan Tenggara.

Page 18: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

Banda Aceh LA UT TIONGKOK

~

~ ~0

~ ·I:_, ~(_\

-~ ~ (',

Q ..<"· '.p

7'

~

/-t--6

0~

0 ·v ~J'

LEGENDA

~HI

-HTHlll ITTII.LLI

Studi Pengembangan Regional Sumatera Bagian Utara

Studi Pengembangan Regional Pasaman Barat

Studi Pengembangan Regional Sumatera Bagian Selatan

0

/ ~

~

®

LA l' T J A WA

..... ,. .... LOKASI PROYEKf STUDI

II II

PENGEMBANGAN DAERAH .. ~ .... .._..,

i • LAUTAN TEDUH

LAUT SULAWESI Manado

~ MALUK~

-~

.,

LAl'T HANDA

• ..... • ' ...... +

r~e

............. LAUT ARAFURU

I j Jawa Regional Development ~tudy (Jawa Timur- Jawa Tengah + DIY)

~

East Indonesia Regional Development Study

Sulawesi Flegional Development s~u~v

IN-DONESIA

9 210 sgo II

+ + + + • + -f + .. + ... ~ + + + + ., ... .,. ••

Page 19: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

LAMPIRAN 3

MENIMBANG

MENGINGAT

KEPUTUSAN MENTER! PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA LISTRIK

NOMOR: 281/KPTS/1974

T E N T A N G

PEMBENTUKAN PANITIA PENGARAH (STEERING COMMITTEE) UNTUK STUD! PENGEMBANGAN REGIONAL

MENTER! PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA LISTRIK

a. bahwa salah satu tugas Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik adalah melaksanakan studi pengembangan regional guna bahan pengisian Rencana Nasional yang disusun oleh Bappenas.

b. bahwa dalam rangka tugas tersebut dilakukan kerjasama dengan bantuan luar negeri untuk melaksanakan studi pengembangan regional dipelbagai daerah di Indonesia;

c. bahwa untuk memberikan pengarahan guna pelaksanaan dan pemanfaatan studi-2 tersebut dipandang perlu untuk membentuk suatu Panitia Pengarah (Steering Committee).

1. Keputusan Presiden R.I. No. 9 Tahun 1973;

2. Keputusan Presiden R.I. No. 17 Tahun 1974;

3. Peraturan Mentri PUTL No. 3/PPT/1968 beserta perobahan-2

M E M U T U S K A N

MENETAPKAN

PERTAMA Membentuk Panitia Pengarah (Steering Committee) Studi Pengembangan Regional yang tediri dari:

1. Direktur Jendral Cipta Karya, Departemen PUTL sebagai Ketua merangkap anggota.

2. Deputy Perencanaan Regional dan Daerah Bappenas sebagai Wakil Ketua merangkap anggota.

3. Direktur Jendral Otonomi Daerah, Departemen Dalam Negri sebagai anggota.

4. Direktur Tata Kota dan Daerah, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen PUTL sebagai Sekretaris merangkap anggota.

Page 20: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

KEDUA

KETIGA

KEEMPAT

KELIMA

KEENAM

3-2

1. Tugas Panitia Pengarah (Steering Committee) adalah:

a. Memberikan pengarahan pada pelaksanaan dan perencanaan studi pengembangan regional;

b. Memberikan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil­hasil studi pengembangan regional.

c. Memberikan rekomendasi mengenai pemanfaatan dan tindak lanjut dari studi pengembangan regional yang telah dihasilkan.

d. Memberikan dukungan dan stimulasi dalam kerjasama antara instansi Pusat dan Daerah yang diperlukan dalam studi pengembangan regional.

2. Panitia Pengarah (Steering Committee) berkewajiban menyam­paikan laporan kepada Mentri PUTL secara periodik atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.

3. Panitia Pengarah (Steering Committee) bertanggung jawab kepada Mentri PUTL.

Kepada Direktur Jenderal Cipta Karya selaku Ketua Panitia Pengarah (Steering Committee) diberi wewenang untuk mengundang Direktur-direktur Jenderal lainnya, Gubernur dan pejabat­pejabat lain yang setaraf sesuai dnegan permasalahan daerah yang akan dibahas dalam agenda pertemuan.

Dalam pelaksanaan tugasnya Direktur Jenderal Cipta Karya dapat membentuk Team Asistensi Teknis untuk masing-masing Daerah Studi pengembangan regional, yang terdiri dari pejabat-pejabat setingkat dengan Direktur, Kepala Biro dan Ketua Bappeda-2 setempat.

Tugas dari Team Asistensi Tehnis adalah:

1. Memberikan bahan-bahan pertimbangan dan saran-saran tehnis kepada Panitia Pengarah (Steering Committee) menurut keahlian, bidang dan daerah masing-masing.

2. Membantu dalam kelancaran pelaksanaan studi pengembangan regional antara lain dengan memberikan petunjuk-petunjuk pada team ahli dari konsultan dan tenaga-tenaga counter­part yang bekerja di masing-masing studi pengembangan regional.

3. Memberikan bantuan-bantuan lain yang bersangkutan dengan segi organisasi dan implementasi studi pengembangan regional.

Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat keputusan ini dibebankan kepada Anggaran Departement PUTL dalam hal ini Direktorat Tata Kota dan Tata Daerah, Direktorat Jenderal Cipta Karya c.q. Proyek Studi Pengembangan Regional.

Page 21: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

3-3

KETUJUH Keputusan ini mu1ai ber1aku pada tangga1 ditetapkan dengan ketentuan bahwa sega1a sesuatu akan diubah dan diperbaiki apabila dikemudian hari ternyata terdapat keke1iruan dalam Surat Keputusan ini.

TURUNAN Surat Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:

1. Sdr. Menteri Negara EKUIN/Ketua Bappenas. 2. Sdr. Menteri Da1am Negeri 3. Sekretaris Jendera1 Departemen PUTL. 4. Inspektur Jendera1 Departemen PUTL. 5. Direktur Jendra1 Cipta Karya. 6. Direktur Tata Kota dan Tata Daerah.

1 s/d. 6 untuk diketahui. 7. Yang bersangkutan untuk di1aksanakan. 8. A r s i p.

Ditetaptkan di: Pada tangga1

Jakarta 23 Oktober 1974

MENTER! PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA LISTRIK

ttd.

(Ir. S U T A M I)

Disa1in sesuai dengan as1inya KA. BAG. TATA USAHA DIREKTORAT TATA

KOTA DAN TATA DAERAH

BUD I SANTO SO 110012010

Page 22: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

Lampiran 4

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA

NOMOR: 217/KPTS/C.K/1976

T E N T A N G

PEMBENTUKAN TEAM ASISTENSI TEHNIS UNTUK STUD! PENGEMBANGAN REGIONAL

MENIMBANG

MENGINGAT

Menetapkan

PERTAMA

DrREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA:

a. bahwa dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No. 281/KPTS/1974 tanggal 23 Oktober 1974 telah dibentuk Panitia Pengarah (Steering Committee) untuk studi pengembangan regional;

b. bahwa sesuai dengan ketentuan Diktum KEEMPAT Keputusan Menteri P.U.T.L. tersebut untuk kelancaran pelaksanaan studi pengembangan regional, dipandang perlu membentuk Team Assistensi Tehnis.

1. Keputusan Presiden R.I. No. 1973 Tahun 1966; 2. Keputusan Presiden R.I. No. 14 Tahun 1976; 3. Keputusan Menteri P.U.T.L. No. 281/KPTS/1974.

M E M U T U S K A N:

a. Membentuk Team Assistensi Tehnis Studi Pengembangan Regional yang untuk selanjutnya dalam Surat Keputusan ini disebut Team Assistensi Tehnis dengan susunan se­bagai berikut:

1. Kepla Biro Perencanaan, Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik sebagai Ketua merangkap anggota.

2. Direktur Pembangunan Daerah Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah, Departemen Dalam Negeri sebagai Wakil Ketua merangkap anggota.

3. Direktur Tata Kota dan Tata Daerah, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik sebagai Sekretaris merangkap anggota.

4. Kepala Biro Perencanaan, Departemen Dalam Negeri sebagai anggota.

5. Kepala Biro Perencanaan, Departemen Pertanian sebagai anggota.

Page 23: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

KEDUA

KETIGA

KEEMPAT

KELIMA

KEEN AM

4-2

6. Kepala Biro Perencanaan, Departemen Perhubungan sebagai anggota.

7. Kepala Biro Fisik dan Tata Ruang Bappenas sebagai anggota.

b. Apabila dianggap perlu dengan mengingat kebutuhan dan effisiensi Team tersebut dapat dibantu oleh Staf Sekretariat.

Tugas Team Assistensi adalah:

1. Memberikan bahan-bahan pertimbangan dan saran-saran tehnis kepada Panitia Pengarah (Steering Committee) menurut keahlian dalam bidang masing-masing.

2. Membantu dalam kelancaran pelaksanaan studi pengembansan regional antara lain dengan memberikan petunjuk-petunjuk kepada team konsultan dan tenaga-tenaga counterpart yang bekerja di masing-masing studi pengembangan regional.

3. Memberikan bantuan-bantuan lain yang berhubungan dengan segi organisasi dan implementasi Studi pengembangan regional.

Ketua Team Assistensi Tehnis diberi wewenang untuk bila di­perlukan mengundang pejabat-pejabat setingkat dengan Direktur, Kepala Biro, dan Ketua-ketua Bappeda setempat sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas dalam pertemuan studi pengem­bangan regional.

Team Assistensi Tehnis bertanggung jawab dan menyampaika1. laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Direktur Jenc Cipta Karya selaku Ketua Pengarah.

Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat keputusan ini dibebankan kepada anggaran Departemen PUTL dalam hal ini Direktorat Tata Kota dan Tata Daerah, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Proyek Studi Pengembangan Regional.

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa segala sesuatu akan diubah dan diperbaiki apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.

Page 24: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

4-3

TURUNAN Surat Keputusan ini disampaikan kepada Yth. :

1. Bapak Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (sebagai laporan),

2. Bapak Menteri Negara EKUIN/Ketua BAPPENAS,

3. Bapak Menteri Dalam Negeri,

4. Direktur Jenderal PUOD Departemen Dalam Negeri,

5. Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan,

6. Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian,

7. Sekretaris Jenderal Departemen P.U.T.L.

8. Yang bersangkutan,

9. A r s i p.

Ditetapkan di: Jakarta Pada tangga1 : 17 Ju1i 1976

DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA

Disa1in sesuai dengan as1inya

KA. BAG. TATA USAHA DIREKTORAT TATA

.• tVVN KOTA DAN

---IR. NIP

(Ir. RACHMAT WIRADIS~lJUA) NIP 110004775

Page 25: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

LAMPIRAN 5 -S K EM A P R 0 S E S PEN YAMPA IAN l 1 AS I L STUD I

>I I MENTER I Penyampaian hasil studi DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BAPPENAS DAN TENAGA LISTRIK

~ r-2: laporan pengarahan C(

hasil utama C(

akhir 3 .. ~ en ~ C( ...,

STEERING COMIV:ITTEE CCI DIREKTORAT w ::.:;

JENDERAL II Bahan-2 rekomendasi

pengarahan EAM ASISTENSI TEKNII<

Evaluasi & konsultasi

... ~ ... ~

PROJECT KEPALA PROJECT KEPALA PROJECT KEPALA PROJECT KEPALA PROYEK-PROYEK MANAGER PROYEK MANAGER PROYEK MANAGER PROYEK MANAGER PROYEK

STUD I Staf Staf

HEADQUARTER) Konsultan ·counterpart

2

~ ~ en ::M:: SUB cr:: _,

EADQUARTER TEAM TEAM w A.

Dl DAERAH-2 YBS. LOCAL LOCAL COUNTER- COUNTER-

PART PART

Page 26: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under

ST K:

STUDTEK. B. )~4 •

Page 27: URA IAN T PE LAi(SANAAN v y STUDIPENGEMBANGANpustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/1976_Uraian_Singkat_Pelaksanaan_Studi...kasus East Indonesia Regional Study dan salah perkiraan (under