Rangkuman pelatihan

6
Manajemen adalah suatu proses / kegiatan / usaha mengelola sumber daya dan waktu untuk pencapaian tujuan tertentu melalui kerjasama dengan orang-orang / lembaga lain. Peranan masing-masing unsur dalam penyelenggaraan pembangunan prasarana konstruksi pada umumnya terdiri dari : Pemilik (owner) Jasa konsultan, perencana / desain, pelelangan dan manajemen Jasa pelaksanaan konstruksi Kontraktor utama dengan sub kontraktor specialist Beberapa kontraktor spesialist Jasa konsultan supervisi mampu melakukan pengelolaan dan mengatasi suatu masalah dengan tepat pada kegiatan pelaksanaan konstruksi peningkatan kemampuan untuk mengelola sumber daya yang masih terbatas untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien, Planning Organizing Actuating Controlling Bab 1 : Pengertian mendasar tentang manajemen adalah : kemampuan mengelola Sumber Daya (SD) dan waktu (T) untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, melalui/ bersama orang/lembaga lain secara berdaya guna dan berhasil guna, produknya berfungsi sebagaimana mestinya. Bab 2 : 1. Kemampuan manajerial dapat dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu : - Manajemen Atas (Top Management) - Manajemen Menengah (Middle Management) - Manajemen Bawah (Low Management) 2. Pengembangan kapasitas kemampuan manajerial dapat disimpulkan sebagai berikut : Manajerial akan diwarnai oleh kemampuan kepemimpinan Kepemimpinan akan diwarnai oleh kemampuan dalam pengambilan keputusan, Pengambilan keputusan akan sangat ditentukan oleh kemampuan mendapatkan dan menguasai informasi yang akurat dan mutakhir Bab 3 : 1. Dalam rangka pengembangan sistem manajemen pelaksanaan konstruksi seyogyanya diawali dengan pengenalan sistem dan pengenalan masalah

description

pelatihan menkon

Transcript of Rangkuman pelatihan

Page 1: Rangkuman pelatihan

Manajemen adalah suatu proses / kegiatan / usaha mengelola sumber daya dan waktu untuk pencapaian tujuan tertentu melalui kerjasama dengan orang-orang / lembaga lain.

Peranan masing-masing unsur dalam penyelenggaraan pembangunanprasarana konstruksi pada umumnya terdiri dari :Pemilik (owner)Jasa konsultan, perencana / desain, pelelangan dan manajemenJasa pelaksanaan konstruksi

Kontraktor utama dengan sub kontraktor specialistBeberapa kontraktor spesialist

Jasa konsultan supervisi

mampu melakukan pengelolaan dan mengatasi suatu masalah dengan tepat pada kegiatan pelaksanaan konstruksi

peningkatan kemampuan untuk mengelola sumber daya yang masih terbatas untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien,

PlanningOrganizingActuatingControlling

Bab 1 :Pengertian mendasar tentang manajemen adalah : kemampuan mengelola Sumber Daya (SD) dan waktu (T) untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, melalui/ bersama orang/lembaga lain secara berdaya guna dan berhasil guna, produknya berfungsi sebagaimana mestinya.Bab 2 :1. Kemampuan manajerial dapat dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu :

- Manajemen Atas (Top Management)- Manajemen Menengah (Middle Management)- Manajemen Bawah (Low Management)

2. Pengembangan kapasitas kemampuan manajerial dapat disimpulkan sebagai berikut :Manajerial akan diwarnai oleh kemampuan kepemimpinan Kepemimpinan akan diwarnai oleh kemampuan dalam pengambilan keputusan,Pengambilan keputusan akan sangat ditentukan oleh kemampuan mendapatkan dan menguasai informasi yang akurat dan mutakhir

Bab 3 :1. Dalam rangka pengembangan sistem manajemen pelaksanaan konstruksi seyogyanya diawali dengan pengenalan sistem dan pengenalan masalah secara benar dan lengkap dan produknya berfungsi sebagaimana semestinya.Benar :

- Mengikuti pola tertentu yang realistis yang mengindahkan/ memperdulikan dan menampung kenyataan hidup dan kehidupan di dunia ini.- Kritrianya akan terkait dengan fungsi- Kumpulan fungsi-fungsi akan menjamin berfungsinya produk

Lengkap :- Kriterianya dipenuhi melalui segi dimensi dan besaran pada unsur-unsurnyayang terlibat atau terkait- Masing-masing unsur yang terlibat/terkait telah memberikan kontribusinya/ sumbangannya sesuai dengam fungsinya.- Fungsi adalah bagian dari kualitas yang memberikan kepuasan dan keandalan dalam penggunaannya.

Page 2: Rangkuman pelatihan

2. Pengenalan masalah secara benar dan lengkap selain mempermudah tercapainya kesepakatan yang mendasar juga mengetahui strukturnya serta memungkinkan dijabarkan ke berbagai fungsi dan kontribusinya sebagaimana semestinya.Bab 4 :Tuntutan pengembangan sistem manajemen, agar para manager mampu mengembangkan kompetensi dasar mampu mengelola proses, mutu dan waktu SDM profesional, perubahan paradigma dan konflik.Bab 5 :Sewaktu-waktu kita sadar secara mendalam telah terjadi hambatan pengelolaan pelaksanaan tugas pekerjaan yang harus diatasi untuk mengatasinya ada 2 solusi yaitu :1. Solusi sistomatik yaitu mengambil langkah menurunkan standar kinerja searah dan meneruskan keadaan realitas saat ini.2. Solusi foundamental yaitu mengambil tindakan untuk membawa realita searah menuju sesuai standar kinerja.Diharapkan kita selalu optimis dapat menghadapi hambatan pengelolaan tugas dengan ”solusi fundamental” dengan dijawai mental kewirausahaan.Bab 6 :Didalam pengelolaan pelaksanaan pekerjaan konstruksi maupun pelaksanaan tugas peledakan supaya dikembangkan kerjasama yang baik internal maupun external proyek dengan pola koordinasi secara sinergi dengan pengertian :1. KoordinasiMengacu kepada :- Tujuan bersama yang akan dicapai- Mengenal struktur masalah yang terkait langsung pada tujuan bersama- Mengenal fungsi dan kontribusi masing-masingDengan menerapkan pengertian koordinasi yang membawa konsekuensi- Integrasi dalam permasalahan wujudnya : Rencana.- Sinkronisasi dalam ketatalaksanaan guna mencapai keselarasan, keserasian, kebersamaan dan keterpaduan, wujudnya : program.

Page 3: Rangkuman pelatihan

Mobilisasi dan demobilisasi sumber daya sangat terkait langsung dengan waktu yang nampaknya akan menentukan efektivitas dan efisiensi penggunaan / pengoperasian dan pemanfaatan sumber daya.

Unsur utama sumber daya adalah manusia, metoda, mesin (peralatan), material dan uang.

Mobilisasi dalam hal ini meliputi :Mobilisasi AlatMobilisasi PersonilMobilisasi Material

PENDEKATAN KEPADA MASYARAKAT, PEMERINTAH DAERAH DAN INSTANSI TERKAIT

Keberhasilan pelaksanaan tugas pekerjaan maupun pengembangan usaha sangat erat berkaitan dengan kemampuan mewujudkan standar kinerja dari masing-masing lembaga / proyek.

Fungsi peralatan dalam manajemen pelaksanaan konstruksi adalah :- memperjelas usaha perwujudan spesifikasi, dan- melipatgandakan daya usaha dari jasa manusia

Perlu dikenali fungsi dan tujuan penggunaan alat dalam pelaksanaan proyek.

DEMOBILISASI SUMBER DAYAPada prinsipnya demobilisasi sumber daya terjadi atas dasar 4 sebagai yaitu :1. Tidak diperlukan lagi2. Pemutusan kontrak sebelum pekerjaan selesai3. Pekerjaan sudah selesai4. Karena sebab khusus

Sebab-sebab Demobilisasi Tenaga KerjaTenaga kerja yang tidak diperlukan lagi karena :a. Sudah habis kontraknyab. Tidak atau dianggap tidak mampu melakukan tugasc. Karena sebab lain

DEMOBILISASI MATERIALPersoalan demobilisasi material pada dasarnya terjadi akibat :a. Material tidak diterima oleh Direksi Proyek (pemilik proyek)b. Terjadi kelebihan stok penyediaan

Tidak diterima (reject)

Persoalan material yang didatangkan tidak diterima dan harus ditarik kembalibiasanya karena :1. Mutunya tidak sesuai spesifikasi2. Ukuran dan dimensi juga menyimpang dari spesifikasi

Bab 11. Unsur utama sumber daya adalah 5M (Manusia, Material, Money, Methode,

Machine)

Bab 2

Page 4: Rangkuman pelatihan

1. Sebelum melakukan mobilisasi sumber daya antara lain Kepala Proyek, Direksi Pengguna Jasa dan Konsultan Supervisi melakukan rapat pra pelaksanaan.

2. Konstruksi sudah menyiapkan site plan (Rencana Tata Letak Lapangan) secara matang.

3. Melakukan pendekatan kepada masyarakat, pemerintah daerah / instansi terkait.

Bab 31. Langkah-langkah mobilisasi tenaga kerja sebagai berikut :

a. Kepala Proyek membuat dan mengajukan daftar induk kebutuhan tenaga kerja kepada perusahaan induk untuk diajukan/ dimintakan persetujuan Direksi pengguna jasa.

b. Apabila akan menggunakan/ mendatangkan tenaga kerja asing harus ditempuh prosedur khusus mengacu ketentuan dari Depnaker

c. Berdasarkan daftar induk kebutuhan tenaga kerja dapat dirinci lagi dan dibuat daftar kebutuhan tenaga kerja yang harus dipenuhi.

2. Mobilisasi tenaga kerja supaya selalu mengacu kepada :a. Acuan perencanaan dan penjadwalanb. Ketentuan yang tertuang dalam dokumen kontrak

Bab 41. Sebelum melakukan mobilisasi perlu memahami jenis, fungsi kapasitas setiap

peralatan2. Langkah-langkah mobilisasi peralatan sebagai berikut :

a. Mengajukan ijin pemasukan peralatan (apabila diimport).b. Mengajukan ijin pengoperasian peralatan/ kendaraan kepada pihak

kepolisianc. Mengajukan ijin penggunaan jalan/ jembatan yang akan dilewati peralatand. Menghitung komposisi kebutuhan peralatan kepada perusahaan

3. Mobilisasi peralatan supaya selalu mengacu kepada :a. Acuan perencanaan dan pejadwalanb. Ketentuan yang tertuang dalam dokumen kontrak

Bab 51. Sebelum melakukan mobilisasi bahan/ material perlu dipahami lebih dahulu jenis,

mutu, ukuran/ dimensi, jumlah bahan/ material yang dibutuhkan.2. Apabila mobilisasi menggunakan alat angkut besar/ berat perlu dipertimbangkan ;

a. Seringnya lalu lalang angkutan bahan/ materialb. Timbulnya pencemaran udara (debu) dan kebisinganc. Timbulnya kerusakan pada jalan yang sering dilewati

3. Mobilisasi bahan/ material supaya mengacu kepada :a. Acuan perencanaan kepada penjadwalanb. Ketentuan yang tertuang dalam dokumen kontrak

Bab 61. Demobilisasi sumber daya khususnya tenaga kerja, peralatan dan bahan/ material

terjadi karena :a. Tidak diperlukan lagib. Penutupan kontrak sebelum pekerjaan selesaic. Pekerjaan sudah selesaid. Karena sebab khusus

2. Demobilisasi sumber daya supaya selalu mengacu kepada ;a. Ketentuan yang tertuang dalam dokumen kontrak.