Rangkuman Modul 1
-
Upload
erdiena-poetri -
Category
Documents
-
view
99 -
download
0
Transcript of Rangkuman Modul 1
5/11/2018 Rangkuman Modul 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-modul-1 1/10
SKENARIO 1
KBK
KBK adalah mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai,
sikap dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab.
Mengetahui metode KBK
1.Perkuliahan
2. Problem-Based Learning (PBL)
Proses:
• Mahasiswa dikelompokkan menjadi kelompok diskusi kecil dan dibimbingoleh seorang tutor.• Kepada mahasiswa diberikan suatu masalah atau problem dalam bentuk skenario/ audiovisual/ pasien simulasi dan mereka diminta untuk mendiskusikannya dengan menggunakan langkah-langkah yang dikenaldengan nama “Seven Jumps from Schmidt”. sebagai berikut:
Step 1 : Mengklarifikasi istilah-istilah dan konsep yang tidak dimengertibersama kelompok Step 2 : Menentukan masalah-masalah
Step 3 : Menemukan gagasan tentang hipotesis atau penjelasan masalahStep 4 : Menata penjelasan dari langkah 3 dalam sebuah usulan solusiStep 5 : Menentukan tujuan pembelajaran
Step 6 : Mengumpulkan informasi (belajar mandiri) dari berbagai sumberStep 7 : Mengkaji dan mensintesis informasi-informasi yang baru diperolehterhadap masalah yang dihadapi
• Sebuah skenario membutuhkan 2 kali pertemuan untuk diskusi kelompok dalam waktu satu minggu.• Konsultasi pakar bila dibutuhkan oleh mahasiswa.
• Diskusi pleno pada akhir blok sekaligus bersifat sebagai konsultasi pakar,dengan kehadiran seluruh pakar yang terlibat.
3. Belajar Mandiri
4. Praktikum
5. Keterampilan Medik
6. Role play / bermain peran
7. Case-based teaching
5/11/2018 Rangkuman Modul 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-modul-1 2/10
8. Bed side teaching
Mengetahui kelebihan KBK
Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk berlatih menjadi pembelajaraktif (active learner ) selama pendidikan formal sehingga mahasiswa akanterbiasa meningkatkan kemampuannya secara mandiri untuk kemudianmenjadi lifelong learner
Perbedaan KBK dengan kurikulum lain
KBK berbeda dengan kurikulum pendidikan tahun 1994. Jika kurikulum1994 menggunakan pendekatan penguasaan ilmu pengetahuan denganberorientasi pada content education dan pola pengembangan kurikulum
bersifat sentralisasi, maka KBK menggunakan pendekatan kompetensi yangmenekankan pada pengembangan daya kognisi, afeksi, dan psikomotorik siswa (anak didik) dan pola pengembangan kurikulum bersifat desentralisasi.
PBL
Adalah Proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran berdasarkan masalahdalam kehidupan nyata kemudian mahasiswa dirangsang untuk mempelajarimasalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka punyaisebelumnya (prior knowledge ) sehingga terbentuk pengetahuan dan
pengalaman baru.
Mengetahui metode PBL
Information processing theory , terdiri dari tiga komponen yaitu aktivasi prior knowledge, encoding specificity dan elaboration of knowledge . Dalam PBL tigakomponen ini dapat dilihat dari kasus yang dapat mengaktifkan priorknowledge pelajar, kasus juga berdasarkan situasi nyata yang membuat belajarmenjadi kontektual, dan elaboration yang dapat dilihat dari proses diskusi.
Cooperative learning theories
Self determination theory Control theory
Mengetahui instrument dalam PBL
1. SGD (Small Group Discussion)
SGD Merupakan sarana untuk memecahkan masalah dalam skenario. Dalamsetiap SGD terdapat tutor, ketua diskusi, sekretaris, dan anggota diskusi. Setiapanggota SGD harus berperan aktif dalam mempelajari masalah agar masalahdapat menjadi pembelajaran yang baik.
5/11/2018 Rangkuman Modul 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-modul-1 3/10
2. Tutor
Tutor merupakan fasilitator dan penuntun dalam pembelajaran masalah. Tutorbersama dengan anggota SGD, dapat meningkatkan pemahaman tentangsuatu pokok bahasan sehingga terjadi sharing ilmu (mitra pembelajaran).
3. Skenario
Skenario merupakan sekumpulan masalah yang dapat berbentuk cerita atauyang lain. Dari skenario inilah dapat di kembangkan menjadi learning objective (hal-hal yang perlu di pelajari)
4. Seven Jumps
Seven jumps merupakan tahapan dalam mempelajari masalah. Setiap tahap
sangat berpengaruh pada penentuan LO (learning objective ). LO inilah yangharus kita pelajari dalam scenario yang berisi beberapa masalah.
Mengetahui kelebihan PBL
Pembelajaran dikemudikan menantang dengan permasalahan yang terbukadan kompleks (Problem based )
Dapat Belajar mandiri (Self directed learning ) Dapat menjadi pembelajar sepanjang hayat (long life learning ) Lebih mahir dalam identifikasi dan evaluasi sumber belajar
Lebih berfikir kritis dalam segala hal (Critical thingking ) Lebih berfikir kreatif dalam memecahkan masalah (Creative thinking ) Belajar dari masalah nyata (evidence based learning ) Belajar untuk bersifat coperatif dalam berkelompok (Cooperative dan
collaborative learning ) Para guru berperan sebagai " facilitators" pelajaran, tidak sebagai pentransfer
pengetahuan.
Mengetahui kekurangan PBL
Penerapan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dengan strategi pendekatan
problem based learning (PBL) merupakan sebuah inovasi pendidikan kedokteranyang sedang dikembangkan di Indonesia. Banyak institusi pendidikan yangmengeluhkan penerapan PBL karena :
Memerlukan sumber daya manusia yang banyak Manajemen pembelajaran yang kompleks Memerlukan dana yang besar
5/11/2018 Rangkuman Modul 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-modul-1 4/10
SKENARIO 2
Mencari Sumber Informasi
Sumber informasi dapat digali dengan beberapa cara di bawah ini :
Cari di internet
Pergi ke perpustakaan
Temu pakar
Jenis-jenis Informasi Ilmiah
Dilihat dari segi arah mata rantai komunikasi ilmiah, jenis sumber informasi ilmiahdapat dibedakan sebagai berikut:
a) Pra-literatur yaitu riset/survei yang sedang/ akan berjalan:
Kolega sesama ilmuwan (invisible colleague) Rubrik apa-siapa dalam majalah profesi Daftar riset/survei yang sedang /akan berjalan
b) Literatur Primer yaitu yang diterbitkan pertama kali dari penerbit atau darisumbernya secara lengkap dan asli:
Artikel jurnal Laporan penelitian/survei dan monografi riset Makalah konferensi Spesifikasi paten Disertasi Literatur niaga (technical bulletin, data sheeets, dll) Preprint (progress report)
c) Literatur Sekunder yaitu segala keterangan, tulisan yang dapat digunakanuntuk membuka informasi primer:
Majalah indeks Majalah abstrak Survei literatur Analisis literatur Risalat (treatise) Ensiklopedi Buku pegangan (handbook) Kamus Critical tables
5/11/2018 Rangkuman Modul 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-modul-1 5/10
d) Literatur Tersier yaitu keterangan atau tulisan pada sumber tertentuyang dapatdigunakan untuk mengetahui atau menelusur nformasi ekunder:
Pedoman literatur Bibliografi dari bibliograf
e) Lain-lain:
Standar/spesifikasi Peraturan/perundang-undangan Direktori Buku teks dan lain-lain
Cara mencari informasi dengan cepat dan efesien diperpustakaan danmedia elektronika
Lebih spesifikasi data yang akan dicari
Lihat tahun terbit. Tahun terbit dapat mengidentifikasi apakah sumber masihrelevan dengan tahun saat kita mencari bahan.
Bandingkanlah sumber 1 dengan sumber yang lain Evaluasi dan analisis kembali informasi yang diperoleh, apakah berhubungan
dengan apa yang kita cari
Jika menemukan kata-kata baru, carilah arti-artinya dalam kamus agar lebih
mengerti data yang di dapat
Bekerjasama Dalam Kelompok
Aktif dalam setiap diskusi yang ada Mampu mencurahakan pendapat Mampu menerima pendapat orang lain Berperan serta dalam setiap kegiatan kelompok Mau menerima kekurangan anggota kelompok
Ciri-ciri mahasiswa yang memiliki sikap critical thinking, smart thinking,reasoning skill.
Menyadari kekurangan dirinya Mau bertanya jika tidak tahu
Aktif dalam setiap pembelajaran Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi Selalun menanyakan hal-hal yang berhubungan Berpikiran terbuka Rendah diri Berpikiran bebas Memiliki motivasi tinggi, dan lain-lain
5/11/2018 Rangkuman Modul 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-modul-1 6/10
Mampu menyelesaikan masalah yang ada
Mengerti masalah Mencari sumber masalah Bertanya pada pakar Menyelesaikannya dengan critical thinking dan smart thinking
Mengetahui manfaat critical thinking
Dapat menjadikan masalah bukan sebagai hambatan tetapi sebagai suatupembelajaran
Dapat menemukan inti dalam suatu permasalahan Dapat menyimpulkan masalah Mampumenguji kebenaran dalam suatu pernyataan
Mengetahui langkah-langkah critical thinking
Identifikasi masalah Menetapkan dan mendefinisikan suatu konteks atau keadaan Mengusulkan beberapa alternatif Manganalisis pilihan untuk mendapatkan yang terbaik Membuat daftar alasan secara jelas dan rinci Melakukan koreksi diri, apakah data yang didapat benar atau tidak
EBM ( EVIDENCE BASED MEDICINE
Menurut Sackett et al.1 Evidence-based medicine (EBM) adalah suatu
pendekatan medik yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini untuk
kepentingan pelayanan kesehatan penderita. Dengan demikian, dalam praktek, EBM
memadukan antara kemampuan dan pengalaman klinik dengan bukti-bukti ilmiah
terkini yang paling dapat dipercaya.
Evidence based medicine (EBM) adalah proses yang digunakan secara sistematik untuk menemukan, menela’ah/me-review, dan memanfaatkan hasil-hasil studi
sebagai dasar dari pengambilan keputusan klinik.
Ketrampilan seorang dokter :
Diagnosa
Treatment (pengobatan)
Pencegahan
Mempertahankan kesehatan masyarakat
5/11/2018 Rangkuman Modul 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-modul-1 7/10
Secara lebih rinci EBM merupakan keterpaduan antara :
(1) bukti-bukti ilmiah yang berasal dari studi yang terpercaya (best
research evidence).
Di sini mengandung arti bahwa bukti-bukti ilmiah tersebut harus berasal dari
studi-studi yang dilakukan dengan metodologi yang sangat terpercaya
(khususnya randomized controlled trial), yang dilakukan secara benar. Studi
yang dimaksud juga harus menggunakan variabel-variabel penelitian yang dapat
diukur dan dinilai secara obyektif (misalnya tekanan darah, kadar Hb, dan kadar
kolesterol), di samping memanfaatkan metode-metode pengukuran yang dapat
menghindari risiko "bias" dari penulis atau peneliti.
(2) keahlian klinis (clinical expertise).Untuk menjabarkan EBM diperlukan suatu kemampuan klinik (clinical skills)
yang memadai. Di sini termasuk kemampuan untuk secara cepat
mengidentifikasi kondisi pasien dan memperkirakan diagnosis secara cepat dan
tepat, termasuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang menyertai serta
memperkirakan kemungkinan manfaat dan risiko (risk and benefit) dari bentuk
intervensi yang akan diberikan. Kemampuan klinik ini hendaknya juga disertai
dengan pengenalan secara baik terhadap nilai-nilai yang dianut oleh pasien
serta harapan-harapan yang tersirat dari pasien.
(3) nilai-nilai yang ada pada masyarakat (patient values).
Setiap pasien, dari manapun berasal, dari suku atau agama apapun tentu
mempunyai nilai-nilai yang unik tentang status kesehatan dan penyakitnya.
Pasien juga tentu mempunyai harapan-harapan atas upaya penanganan dan
pengobatan yang diterimanya. Hal ini harus dipahami benar oleh seorang klinisi
atau praktisi medik, agar setiap upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan
selain dapat diterima dan didasarkan pada bukti-bukti ilmiah juga
mempertimbangkan nilai-nilai subyektif yang dimilik oleh pasien.
MENGAPA HARUS EVIDENCE BASED?
EBM diperlukan karena perkembangan dunia kesehatan begitu pesat dan bukti
ilmiah yang tersedia begitu banyak. Sedangkan tidak semua ilmu pengetahuan baru
yang jumlahnya bisa ratusan itu kita butuhkan. Karenanya diperlukan EBM yang
menggunakan pendekatan pencarian sumber ilmiah sesuai kebutuhan akan
informasi bagi individual dokter yang dipicu dari masalah yang dihadapi pasiennya,
disesuaikan dengan pengalaman dan kemampuan klinis dokter tersebut.
5/11/2018 Rangkuman Modul 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-modul-1 8/10
APA TUJUAN EVIDENCE-BASED MEDICINE?
Tujuan utama dari EBM adalah membantu proses pengambilan keputusan klinik,
baik untuk kepentingan pencegahan, diagnosis, terapetik, maupun rehabilitatif yang
didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini yang terpercaya dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Dengan demikian maka salah satu syarat utama untuk memfasilitasi pengambilan
keputusan klinik yang evidence-based, adalah dengan menyediakan bukti-bukti
ilmiah yang relevan dengan masalah klinik yang dihadapi serta diutamakan yang
berupa hasil meta-analisis, review sistematik, dan randomised contrrolled trial
(RCT).
LANGKAH-LANGKAH DALAM EBM
Ada 6 tahap dalam proses EBM. Tahap ini disebur juga dengan educationalprescription. Berikut tahap-tahapnya :
1. Pertanyaan klinis. Ini merupakan tahap terpenting dalam kesuksesan
menjawab untuk prediksi medis. Terdapat 4 bagian dalam tahap ini :
Patient (masyarakat atau problem klinis yang menarik)
Intervention (bisa berupa hasil riset, pengujian, atau pencegahan)
Comparison (pemikiran apakah intervensi itu baik atau buruk)]
Outcome (secara ideal, salah satu hasil yang diinginkan untuk pasien)
2. Pencarian literatur medis untuk pembelajaran, guna mendapatkan bukti
terbaik. Langkah ini membutuhkan kemampuan mencari dengan baik
(informasi medis)
3. Penemuan pembelajaran yang terbaik untuk bisa menjawab pertanyaan,
menentukan besarnya ruang lingkup (pengaruh dosis), dan ketelitian dari
hasil akhir.
4. Menampilkan kajian kritis dalam pembelajaran untuk mendapatkan hasil
yang akurat, dengan mencari sumber-sumber yang mirip. Hal ini dilakukan
untuk meminimalisasikan kemungkinan terjadinya cacat pembelajaran yangfatal.
5. Mengetahui bagaimana hasil dapat membantu dalam masalah menjaga
pasien (aplikasi klinis atau external validitas dalam pembelajaran)
6. Menguasai hasil pembelajaran pada pasien atau masyarakat
Formularium merupakan kompilasi sediaan obat yang digunakan sebagai acuan
untuk penulisan resep oleh dokter di suatu unit pelayanan kesehatan. Bagi praktisi
medik, formularium ini membantu dalam proses pemilihan obat yang rasional.
Dengan formularium ini maka obat yang digunakan adalah obat yang benar-benar
diperlukan sehingga menghindari pemborosan biaya atas pembelanjaan obat-obat
yang tidak diperlukan.
5/11/2018 Rangkuman Modul 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-modul-1 9/10
PENUTUP
Dari uraian di atas terlihat bahwa dinamika perkembangan ilmu kedokteran terjadi
sangat cepat. Di satu sisi praktisi medik umumnya memanfaatkan obat dan teknologi
medik untuk tujuan diagnostik dan terapi sesuai dengan peruntukannya. Namun di
sisi lain beberapa prasat medik yang sebelumnya dianggap benar dapat saja segera
keliru dan digantikan oleh prasat medik yang lebih efikasius dan aman.
Menggunakan prasat medik yang usang (obsolete) atau sudah tidak
direkomendasikan (abandoned) akan berdampak pada risiko terjadinya medical
error. Oleh sebab itu setiap praktisi medik perlu selalu meng-update keilmuannya
agar setiap tindakan medik yang dilakukannya dapat dipertanggungjawabkan secara
benar dan didasarkan pada bukti-bukti ilmiah yang terkini dan valid.
Tinkatan Evidence :
SKENARIO 4
CRITICAL APPRAISAL
Adalah Penilaian kritis yang didasari penilaian bukti secara sistematis denganmeninjau ulang keterkaitan, kebenaran dan hasil untuk situasi yang spesifik.
Systematic Reviews
and Meta-analyses
Randomized
Controlled doubleBlind Studies
Cohort studies
Case Control Studie
Case Series
Case reports
Ideas, Editorials, Opinions
Animal Research
In Vitro ('test tube') research
5/11/2018 Rangkuman Modul 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-modul-1 10/10
Mengapa harus CA :
• Riset yang diterbitkan tidaklah selalu dapat dipercaya. Kita tidak bisamengambil kesimpulan begitu saja, sekalipun artikel diterbitkan di dalamsuatu jurnal peer-reviewed.
• Riset yang diterbitkan tidaklah selalu relevan. Mungkin riset tersebutberkaitan, tetapi harus dibaca lagi untuk menilai apakah bisa diaplikasikan kepasien atau masyarakat.
• Untuk meningkatkan efektivitas klinis. kita memerlukan suatu kerangkasistematis untuk menginterpretasikan riset, membandingkannya dengansesuatu yang tidak pada riset sembrono atau peristiwa kebetulan.
Tujuan CA : Dengan Critical Appraisal ini, seorang dokter diharapkan mampu mengambil
suatu keputusan yang terbaik dan relevan. Juga mempertimbangkan manfaat,keunggulan, serta kualitatif dan kuantitatif terhadap keputusan klinisnya yang telahdipercaya dan sudah diteliti dan diseleksi dari berbagai masalah melalui prosespenelitian. Pertanyaan yan harus ada dalam CA :
1. apakah Hasil sah?
2. bagaimana hasil?
3. Bagaimana nantinya hasil akan membantu mengobati pasien?
bukan CA :
Menghilangkan 1 potongan riset Penilaian hasil sendiri Didasarkan pada analisa statistik yng terperinci Berdasarkan pendapat tenaga ahli researchers/statisticians saja
CA :
Penilaian riset memproses dan menghasilkan Pertimbangan [yang] kwalitatif dan kwantitatif aspek riset Untuk;Menjadi dikerjakan secara keseluruhan para profesional kesehatan
[sebagai/ketika bagian dari pekerjaan mereka Penilaian [yang] seimbang bermanfaat bagi dan kekuatan riset melawan
terhadap kekurangan nya dan kelemahan