Rangkuman Materi AKM

19
BAB 1 AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN A. PENGERTIAN AKUNTANSI Menurut Horngern (2000), akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian-penyampaian informasi ekonomi agar dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan atau kebijaksanaan. Menurut Sunyanto (1999), pengertian akuntansi itu adalah suatu tahapan proses pengumpulan, pengidentifikasian, pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian/pelaporan dari transaksi- transaksi keuangan serta penafsiran hasilnya guna pengambilan keputusan. Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountant), akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. Menurut Kep. Men. Keu RI (NO. 476 KMK. 01 1991, Akuntansi adalah suatu proses pengumpulan, pencatatan, penganalisaan, peringkasan, pengklasifikasian dan pelaporan transaksi keuangan dari suatu kesatuan ekonomi untuk menyediakan informasi keuangan bagi para pemakai laporan yang berguna untuk pengambilan keputusan B. RUANG LINGKUP AKUNTANSI Akuntansi Keuangan : bidang ini berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan keuangan berkala dari hasil pencatatan. Akuntansi Biaya : bidang akuntansi yang menekankanpada penentuan dan pengendalian biaya selama proses produksi dan harga pokok dari barang yang selesai diproduksi. Akuntansi Manajemen : menggunakan biaya histori taksiran guna membantu manajemen didalam menjalankan kegiatan dan perencanaan Akuntansi Perpajakan : menekankan pada penyusunan laporan keuangan berdasarkan peraturan perpajakan dan perencanaan transaksi dengan mempertimbangkan efek pembayaran pajak (perncanaan perpajakan atau tax planning).

description

Rangkuman Tentang materi AKM

Transcript of Rangkuman Materi AKM

Page 1: Rangkuman Materi AKM

BAB 1AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

A. PENGERTIAN AKUNTANSI

Menurut Horngern (2000), akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian-penyampaian informasi ekonomi agar dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan atau kebijaksanaan.

Menurut Sunyanto (1999), pengertian akuntansi itu adalah suatu tahapan proses pengumpulan, pengidentifikasian, pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian/pelaporan dari transaksi-transaksi keuangan serta penafsiran hasilnya guna pengambilan keputusan.

Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountant), akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.

Menurut Kep. Men. Keu RI (NO. 476 KMK. 01 1991, Akuntansi adalah suatu proses pengumpulan, pencatatan, penganalisaan, peringkasan, pengklasifikasian dan pelaporan transaksi keuangan dari suatu kesatuan ekonomi untuk menyediakan informasi keuangan bagi para pemakai laporan yang berguna untuk pengambilan keputusan

B. RUANG LINGKUP AKUNTANSI Akuntansi Keuangan : bidang ini berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk

suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan keuangan berkala dari hasil pencatatan.

Akuntansi Biaya : bidang akuntansi yang menekankanpada penentuan dan pengendalian biaya selama proses produksi dan harga pokok dari barang yang selesai diproduksi.

Akuntansi Manajemen : menggunakan biaya histori taksiran guna membantu manajemen didalam menjalankan kegiatan dan perencanaan

Akuntansi Perpajakan : menekankan pada penyusunan laporan keuangan berdasarkan peraturan perpajakan dan perencanaan transaksi dengan mempertimbangkan efek pembayaran pajak (perncanaan perpajakan atau tax planning).

Sistem Akuntansi : bidang yang menyangkut masalah perancangan prosedur, metode, dan teknik untuk mencatat dan mengolah transaksi perusahaan.

Akuntansi pemerintahan : bidang akuntansi yang menekankan pada pencatatan dan pelaporan transaksi dari lembaga pemerintah dengan peraturan yang mengikat lembaga-lembaga tersebut.

C. PIHAK YANG BERKEPENTINGAN INFORMASI AKUNTANSI Stakeholders: Pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntasi perusahaan Pihak Internal, Yaitu manajemenStewardship : Memiliki kendali secara langsung terhadap sistem akuntansi dan dapat menentukan informasi apa yang dibutuhkan dan bagaimana informasi itu dilaporkan. Pihak Eksternal: Pemegang saham/pemilik/investor, Kreditor, Masyarakat (untuk perusahaan yang sudah go public

Page 2: Rangkuman Materi AKM

D. PENGERTIAN AKUNTANSI KEUANGAN

Akuntansi dapat didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi: 1) Pengidentifikasian, pengukuran dan pengkomunikasian informasi keuangan tentang 2) entitas ekonomi kepada 3) Pemakai yang berkepentingan.

Akuntansi keuangan (financial accounting) adalah sebuah proses yang berakhir pada pembuatan laporan keuangan menyangkut perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan oleh berbagai pihak baik internal maupun eksternal. Pemakai laporan keuangan meliputi investor, kreditur, manajer, serikat pekerja, dan badan-badan pemerintah.

Akuntansi manajerial (managerian accounting) adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, penganalisisan, dan pengkomunikasian informasi keuangan yang Komp. Dibutuhkan oleh manajemen untuk merencanakan, mengevaluasi dan mengendalikan operasi sebuah perusahaan. Terdapat perbedaan antara Laporan Keuangan dan Pelaporan Keuangan. Yang dimaksud dengan Laporan Keuangan (financial statement) adalah sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan ini berisi tentang sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai moneter, misalnya Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Modal. Informasi lain selain yang dilaporkan dalam laporan keuangan dapat disajikan melalui Pelaporan Keuangan (financial reporting), misalnya surat Presiden Direktur, Prospektus, perkiraan manajemen, deskripsi mengenai dampak social, dll.

E. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Standar Akuntansi Keuangan merupakan pedoman yang harus diacu dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan. Standar akuntansi keuangan sebagai pedoman pokok penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah sangat penting agar laporan keuangan lebih berguna, dapat dimengerti dan dapat diperbandingkan, serta tidak menyesatkan. Oleh karena itu mekanisme penyusunan standar akuntansi keuangan harus diatur sedemiklan rupa sehingga dapat memberikan kepuasan kepada semua pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan.

Sebagai akibat dari perkembangan teknologi yang cepat dan pertumbuhan ekonomi ang pesat diabad ini, telah timbul berbagai bidang spesialisasi dalam akuntansi. Salah satu bidang spesialisasi akuntansi tersebut adalah akuntansi keuangan. Menurut Kieso dan Waygandt (1995. Hal, 6) akuntansi keuangan adalah: "Proses yang berakhir pada penyusunan laporan keuangan yang berhubungan dengan perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan, oleh pihak-pihak baik didalam maupun diluar perusahaan tersebut".

Tujuan Standar Akuntansi keuangan

Adapun tujuan standar akuntansi keuangan yang baku adalah:a. Dapat memberikan informasi tentang posisi keuangan perusahaan, prestasi dan kegiatan

perusahaan, informasi yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim diharapkan mempunyai sifat jelas, konsisten, terpercaya dan dapat diperbandingkan.

b. Memberikan pedoman dan peraturan kerja bagi akuntan publik agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan hati-hati, independen dan dapat mengabdikan keahliannya dan kejujurannya melalui penyusunan laporan akuntansi setelah melalui pemeriksaan akuntan.

Page 3: Rangkuman Materi AKM

c. Memberikan database pada pemerintah tentang berbagai informasi yang dianggap penting dalam perhitungan pajak, peraturan tentang perusahaan, perencanaan, dan pengaturan ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi serta tujuan makro lainnya.

d. Dapat menarik perhatian para ahli dan praktisi dibidang teori dan prinsip akuntansi.

Praktek akuntansi di Indonesia berhimpun dibawah lembaga Ikatan Akuntan Indonesia (lAI). Lembaga inilah yang diberi wewenang oleh pemerintah untuk menyusun atau mengatur standar akuntansi sehubungan dengan praktek akuntansi yang ada. Sebagai wadah satu-satunya bagi protesi akuntansi di Indonesia , IAI-lah yang berhak menyusun dan merevisi standar akuntansi keuangan secara signifikan. Standar akuntansi yang kini berlaku di Indonesia terangkum dalam buku Standar Akuntansi Keuangan 1 Oktober 1994.

Menciptakan metode yang seragam untuk menyajikan informasi, sehingga laporan keuangan dari berbagai perusahaan yang berbeda dapat dibandingkan dengan lebih mudah kumpulan konsep, standar, prosedur, metode, konvensi, kebiasaan dan praktik yang dipilih dan dianggap berterima umum disebut: Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) Badan yang membuat standar akuntansi keuangan di Amerika Serikat: Financial Accounting Standard Board (FASB) berdiri tahun 1973 menggantikan American Principles Board (APB) sebuah lembaga swasta yang bertanggung jawab untuk pembentukan standar akuntansi di Amerika Serikat. Produk FASB adalah Publikasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statements of Financial Accounting Standards). Organisasi lain yang penting dalam pelaporan keuangan: SEC (Securities and Exchange Commision) dibentuk tahun 1934 dengan tugas utama mengatur penawaran dan perdagangan efek oleh perusahaan kepada masyarakat AICPA (American Institute of Certified Public Accounting) merupakan organisasi profesional dari para akuntan publik yang tersertifikasi Organisasi Profesi Akuntansi di Indonesia: IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), didirikan 23 Desember 1957. Bertujuan untuk:

1. Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan 2. Membimbing perkembangan akuntansi dan mempertinggi mutu pendidikan akuntansi

IAI terdiri dari tiga seksi: 1. IAI seksi Akuntan Publik, yaitu anggota IAI yang berprofesi sebagai akuntan publik 2. IAI seksi Akuntan Manajemen, yaitu anggota IAI yang bekerja dalam perusahaan, termasuk

BUMN, Bank pemerintah dll 3. IAI seksi Akuntan Pendidik, Yaitu anggota IAI yang berprofesi sebagai pendidik

Komite IAI: 1. Komite Norma Pemeriksaan Akuntan 2. Komite Kode Etik 3. Komite Perpajakan

Page 4: Rangkuman Materi AKM

BAB 2KERANGKA KERJA KONSEPTUAL YANG MENDASARI AKUNTANSI KEUANGAN

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL

Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) serupa dengan konstitusi (constitution): suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Kebutuhan akan Kerangka Kerja Konseptual Pertama, agar bermanfaat, maka penetapan standar harus berlandaskan dan berhubungan dengan serangkaian konsep serta tujuan fundamental.Kerangka kerja konseptual yang baik akan memungkinkan Financial Accounting Standards Board (FASB) menerbitkan standar-standar yang lebih berguna dan konsisten dari waktu ke waktu. Kedua, masalah-masalah praktis yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada kerangka teori dasar yang telah ada.

Perkembangan Kerangka Kerja KonseptualFASB pada tahun 1976 mulai mengembangkan kerangka kerja konseptual yang akan menjadi dasar bagi penetapan standar akuntansi dan pemecahan kontroversi pelaporan keuangan. Sejak dokumen tersebut dipublikasikan, FASB telah menerbitkan enam Statements of Financial Accounting Concepts yang berhubungan dengan pelaporan keuangan entitas bisnis, yaitu:

1. SFAC No. 1, “Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises,” yang menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi.

2. SFAC No. 2, “ Qualitative Characteristic of Accounting Information,” yang menjelaskan karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.

3. SFAC No. 3, “Elements of Financial Statements of Business Enterprises,” yang memberikan definisi dan pos-pos yang terdapat dalam lapora keuangan, seperti aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban.

4. SFAC No. 5, “Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprises” yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta pedoman tentang informasi apa yang biasanya harus dimasukkan dalam laporan keuangan dan kapan waktunya.

5. SFAC No. 6, “Elements of Financial Statements,” yang menggantikan SFAC No. 3 dan memperluas lingkup SFAC No. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.

6. SFAC No. 7, “Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurements,” yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang (present value) sebagai dasar pengukuran.

TINGKAT PERTAMA: TUJUAN DASAR

Tujuan pelaporan keuangan (objectives of financial reporting) adalah untuk menyediakan informasi: (1) yang berguna bagi mereka yang memiliki pemahaman memadai tentang aktivitas bisnis dan ekonomi untuk membuat keputusan investasi serta kredit; (2) untuk membantu investor yang ada dan potensial, kreditor yang ada dan potensial, serta pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan; dan (3) tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan perubahan di dalamnya.Tujuan (objectives) dimulai dengan lebih banyak berfokus pada informasi yang berguna bagi para investor dan kreditor dalam membuat keputusan. Tujuan berfokus pada laporan keuangan yang menyediakan informasi yang berguna untuk menilai prospek arus kas yang akan diterima entitas bisnis, yaitu, arus kas yang menjadi harapan investor dan kreditor. Pendekatan ini dikenal sebagai kegunaan keputusan (decision usefulness).

Page 5: Rangkuman Materi AKM

TINGKAT KEDUA: KONSEP-KONSEP KONSEPTUAL

Tujuan (tingkst pertama) berhubungan dengan tujuan dan sasaran dari akuntansi. Bagaimana tujuan dan sasaran ini diimplementasikan (tingkat ketiga). Di antara kedua tingkat ini, diperlukan tiang-tiang konseptual untuk menjelaskan karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi dan mendefinisikan unsure-unsur laporan keuangan.

Karakteristik Kualitatif dari Informasi AkuntansiPemilihan metode akuntansi yang tepat, jumlah dan jenis informasi yang harus diungkapkan, serta format penyajiannya melibatkan penentuan alternatif mana yang menyediakan informasi mengidentifikasikan karakteristik kualitatif (qualitative characteristic) dari informasi akuntansi yang membedakan informasi yang lebih baik (lebih berguna) dengan informasi yang inferior (kurang berguna) bagi tujuan pelaporan keuangan. Selain itu, FASB juga telah mengidentifikasikan kendala-kendala (biaya-manfaat dan materialitas) sebagai bagian dari kerangka kerja konseptual.

Pengambilan Keputusan (Pemakai) dan Kemampuan Memahami Agar informasi menjadi bermanfaat, harus ada hubungan (kaitan) antara para pemakai ini dengan keputusan yang mereka buat. Kaitan ini, yaitu kemampuan memahami (understandability), adalah kualitas informasi yang memungkinkan pemakai merasakan signifikansi dari informasi tersebut.

Kualitas Primer: Relevansi dan ReliabilitasRelevansi (relevance) dan reliabilitas (reliability) merupakan dua kualitas primer yang membuat informasi akuntansi berguna untuk pengambilan keputusan.

Relevansi :Agar relevan, informasi akuntansi harus mampu membuat perbedaan dalam sebuah keputusan. Jika tidak mempengaruhi keputusan, maka informasi tersebut dikatakan tidak relevan terhadap keputusan yang diambil. Informasi yang relevan akan membantu pemakai membuat prediksi tentang hasil akhir dari kejadian masa lalu, masa kini, dan masa depan; yaitu, memiliki nilai prediktif (predictive value). Informasi yang relevan juga membantu pemakai menjustifikasi atau mengoreksi ekspektasi atau harapan masa lalu; yaitu, memiliki nilai umpan balik (feedback value). Jadi, agar relevan, informasi juga harus tersedia kepada pengambil keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi keputusan yang diambil; yaitu memiliki ketepatan waktu (timeliness). Agar relevan, informasi harus memiliki nilai prediktif atau nilai umpan-balik, dan harus disajikan secara tepat waktu.

Reliabilitas :Informasi akuntansi dianggap handal jika dapat diverifikasi, disajikan secara tepat, serta bebas dari kesalahan dan bias. Reliabilitas sangat diperlukan oleh individu-individu yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk mengevaluasi isi factual dari informasi. Daya-uji (verifiability) ditunjukkan ketika pengukur-pengukur independen, dengan menggunakan metode pengukuran yang sama, mendapatkan hasil yang serupa. Ketepatan penyajian (representational faithfulness) berarti bahwa angka-angka dan penjelasan dalam laporan keuangan mewakili apa yang betul-betul ada dan terjadi.Netralitas (neutrality) berarti bahwa informasi tidak dapat dipilih untuk kepentingan sekelompok pemakai tertentu. Informasi yang disajikan harus factual, benar, dan tidak bisa.

Page 6: Rangkuman Materi AKM

Kualitas Sekunder: Komparabilitas dan Konsistensi

Komparabilitas :Informasi dari berbagai perusahaan dipandang memiliki komparabilitas jika telah diukut dan dilaporkan dengan cara yang sama. Komparabilitas memungkinkan pemakai mengidentifikasi persamaan dan perbedaan dalam peristiwa ekonomi antarperusahaan.

Konsistensi :Apabila sebuah entitas mengaplikasikan perlakuan akuntansi yang sama untuk kejadian-kejadian yang serupa, dari periode ke periode, maka entitas tersebut dianggap konsisten dalam menggunakan standar akuntansi. Itu tidak berarti bahwa perusahaan tidak boleh beralih dari satu metode akuntansi ke metode akuntansi lainnya. Perusahaan dapat mengganti satu metode dengan metode lainnya, tetapi perusahaan harus dapat menunjukkan bahwa metode yang baru lebih baik daripada metode sebelumnya. Kemudian sifat dan pengaruh perubahan akuntansi, serta alasannya, harus diungkapkan dalam laporan keuangan pada periode terjadinya perubahan. Jika prinsip akuntansi telah berubah, maka auditor harus memberitahukannya dalam paragraf penjelasan dari laporan audit. Paragraf ini menjelaskan sifat perubahan dan meminta pembaca melihat catatan atas laporan keuangan untuk pembahasan yang lebih rinci tentang perubahan dimaksud.

UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGANAktiva, Kewajiban, Ekuitas, Investasi Oleh Pemilik, Distribusi Kepada Pemilik, Laba Komprehensif, Pendapatan, Beban, Keuntungan, Kerugian.

TINGKAT KETIGA: KONSEP-KONSEP PENGAKUAN DAN PENGUKURANTingkat ketiga dari kerangka kerja konseptual terdiri dari konsep-konsep yang dipakai untuk mengimplementasikan tujuan dasar dari tingkat pertama. Konsep-konsep ini menjelaskan bagaimana unsur-unsur serta kejadian keuangan harus diakui, diukur, dan dilaporkan oleh perusahaan.

Asumsi-asumsi Dasar1.    Asumsi Entitas Ekonomi

Mengandung arti bahwa aktivitas ekonomi dapat diidentifikasi dengan unit pertanggungjawaban tertentu.

2.    Asumsi Kelangsungan Hidup Sebagian besar metode akuntansi didasarkan atas asumsi kelangsungan hidup (going concern assumption) yaitu perusahaan bisnis akan memiliki umur yang panjang.

3.    Asumsi Unit MoneterMengandung arti bahwa uang adalah denominator umum dari aktivitas ekonomi dan merupakan dasar yang tepat bagi pengukuran dan analisis akuntansi.

4.    Asumsi PeriodisitasMenyiratkan bahwa aktivitas ekonomi sebuah perusahaan dapat dipisahkan ke dalam periode waktu artifisial. Periode waktu ini bervariasi, tetapi yang paling umum adalah secara bulanan, kuartalan, dan tahunan.

Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi1.    Prinsip Biaya Historis

GAAP mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban diperlakukan dan dilaporkan berdasarkan harga akuisisi. Hal ini seringkali disebut dengan prinsip biaya historis (historical cost principle). Biaya (cost) memiliki keunggulan yang penting dibandingkan penilaian yang lainnya: yaitu, dapat diandalkan.

Page 7: Rangkuman Materi AKM

2.    Prinsip Pengakuan PendapatanPendapatan dikatakan telah direalisasi (realized) jika produk (barang dan jasa), barang dagang, atau aktiva lainnya telah dipertukarkan dengan kas atau klaim atas kas.

3.    Prinsip Penandingan Menyatakan usaha (beban) ditandingkan dengan pencapaian (pendapatan) sepanjang hal ini rasional dan dapat diterapkan.

4.    Prinsip Pengungkapan PenuhMengakui bahwa sifat dan jumlah informasi yang dimasukkan dalam laporan keuangan mencerminkan serangkaian trade-off penilaian. Trade-off ini terjadi antara (1) kebutuhan untuk mengungkapkan secara cukup terinci hal-hal yang akan mempengaruhi keputusan pemakai, dengan (2) kebutuhan untuk memadatkan penyajian agar informasi dapat dipahami.

KendalaDalam menyediakan informasi yang mengandung karakteristik kualitatif agar membuatnya menjadi berguna, dua kendala (constraints) yang dominan harus diperhitungkan:1.    Hubungan Biaya-Masyarakat

Biaya penyediaan informasi harus ditimbang terhadap manfaat yang bisa diperoleh dari pemakaian informasi itu. Badan-badan pembuat standar dan badan-badan pemerintah kini menggunakan analisis biaya-manfaat sebelum menetapkan persyaratan informasional. Dalam rangka menjustifikasi penerbitan suatu standar pengukuran fan pengungkapan tertentu, manfaat yang bias didapat dari standar harus melampaui biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan.

2.    MaterialitasBerhubungan dengan dampak suatu item terhadap operasi keuangan perusahaan secara keseluruhan. Suatu item akan dianggap material jika pencantuman atau pengabaian item tersebut mempengaruhi atau mengubah penilaian seorang pemakai laporan keuangan. Singkatnya, suatu item harus membuat perbedaan atau, jika tidak, tidak perlu diungkapkan. Jadi aspek yang terlibat di sini adalah ukuran dan kepentingan relatif.

3.    Praktek IndustriSifat unik dari sejumlah industry dan perusahaan terkadang memerlukan penyimpangan dari teori dasar. Dalam industri utilitas public, aktiva tidak lancar dilaporkan terlebih dahulu dalam neraca untuk menunjukkan karakteristik industry utilitas yang padat modal.

4.    Konservatisme Berarti jika ragu, maka pilihlah solusi yang sangat kecil kemungkinannya akan menghasilkan penetapan yang terlalu tinggi bagi aktiva dan laba. Perhatikan bahwa tidak ada anjuran dalam kosep konservatisme agar aktiva bersih atau laba bersih disajikan terlalu rendah. Konservatisme, jika diaplikasikan secara tepat, akan menyediakan pedoman yang paling rasional dalam situasi sulit: jangan menyajikan angka laba bersih dan aktiva bersih yang terlalu tinggi.

Page 8: Rangkuman Materi AKM

BAB 3SISTEM INFORMASI KEUANGAN

Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan. MoDeL System Informasi Keuangan yaitu Subsytem input dan Subsystem OutputSystem Informasi keuangan mencakup 3 subsystem output: - subsystem peramalan- Subsystem manajemen dana- subsystem pengontrolan

Subsystem pemrosesan data:System perosesan data merupakan pondasi untuk membangunsemua subsistem CBIS yang berorientisai informasi (SIM, DSS, dan expert system).Dasar Pemrosesan Data : Sinonim dengan Accounting, Subsistem Audit internalJenis aktivitas auditing :Auditing Keuangan, Auditing Operasional, Auditing Persetujuan Informasi masyarakat keuanganMetode Untuk Memperoleh Inteligensi Keuangan :Perusahaan mengumpulkan inteligensi keuangan dengan 3 cara pokok, yaitu Komunikasi informal, publikasi tertulis, dan database computer .Metode Non-KuantitatifMetode Kuantitatif :Proses Penganggaran, Proses Penganggaran, Laporan Anggaran, Rasio PenampilanSistem Informasi SDMSI yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi personalia Misal : informasi gaji, ringkasan pajak, tunjangan-tunjangan, kinerja pegawai Sering disebut dengan istilah :-HRIS (Human Resource Information)-HRMIS (Human Resource Management Information System)-HRMS (Human Resource Management System)Perangkat Lunak Keuangan Siap pakai Banyak Perangkat Lunak Siap Pakai (prewritten application software)- Berupa paket pengolahan data (gaji, persediaan dan piutang)- Spreadsheet elektronik- Sistem perangkat lunak siap pakai memungkinkan perusahaan kecil mencapaisistem pengendalian keuangan dengan investasi tidak terlalu besarSubsistem Intelijen keuangan• Informasi Pemegang SahamLaporan tahunan atau triwulan- Informasi Masyarakat Keuangan- Pengaruh Lingkungan pada Arus UangLingkungan berpengaruh langsung atau tidak langsung pada arus uang melalui perusahaan• Rasio Kinerja - Rasio kinerja (performance ratio): hubungan dari dua atau lebih indikator kegiatan organisasi yang menjadi suatu cara pengukuran- Current Ratio (rasio lancar) = aktiva lancar dibanding hutang lancar- Rasio perputaran persediaan (inventory turnover) = harga pokok persediaan dibanding nilai persediaan rata-rata.

SISTEM INFORMASI KEUANGAN

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan

Page 9: Rangkuman Materi AKM

teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Saat ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e seperti e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversiiy.Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan. Informasi yang diberikan disajikan dalam bentuk laporan khusus, laporan periodik, hasil dari simulasi matematika, saran dari sistem pakar, dan komunikasi elektronik. Peran Sistem Informasi Dalam Bidang Keuangan saat sangat penting bagi para pelaku ekonomi, khususnya di kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern. Layanan perbankan modern yang hanya ada di kota-kota besar ini dapat dimaklumi karena pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih terpusat di kota-kota besar saja, yang menyebabkan perputaran uang juga terpusat di kota-kota besar. Sehingga sektor perbankan pun agak lamban dalam ekspansinya ke daerah – daerah. Hal ini sedikit banyak disebabkan oleh kondisi infrastruktur saat ini selain aspek geografis Indonesia yang unik dan luas. Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses dengan mudah oleh nasabahnya, yang pada akhirnya akan bergantung pada teknologi informasi online, sebagai contoh, seorang nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada selama masih ada layanan ATM dari bank tersebut, atau seorang nasabah dapat mengecek saldo dan mentransfer uang tersebut ke rekening yang lain hanya dalam hitungan menit saja, semua transaksi dapat dilakukan. Pengembangan teknologi dan infrastruktur telematika di Indonesia akan sangat membantu pengembangan industri di sektor keuangan ini, seperti perluasan cakupan usaha dengan membuka cabang-cabang di daerah, serta pertukaran informasi antara sesama perusahaan asuransi, broker, industri perbankan, serta lembaga pembiayaan lainnya. Institusi perbankan dan keuangan telah dipengaruhi dengan kuat oleh pengembangan produk dalam teknologi informasi, bahkan mereka tidak dapat beroperasi lagi tanpa adanya teknologi informasi tersebut. Sektor ini memerlukan pengembangan produk dalam teknologi informasi untuk memberikan jasa – jasa mereka kepada pelanggan mereka. Selanjutnya teknologi informasi mulai digunakan dan diterapkan untuk membantu operasional dalam proses bisnis secara lebih luas berdasarkan fungsi dan tugas bagian/departemen secara kelompok (island computerized) misalkan aplikasi registrasi yang meliputi pendaftaran pasien, pemberian nomor rekam medik, dan billing sistem, Atau aplikasi keuangan dan akuntansi yang terdiri dari aplikasi piutang, hutang, inventory, cash dan bank, dan buku besar. Perusahaan sudah mau menginvestasikan dalam menyediakan perangkat keras dan lunak untuk mengelola data (LAN), menghasilkan laporan, dan menyebarkan informasi secara lebih akurat dan menyeluruh. Dari level top management proses pengolahan data menjadi informasi dan akhirnya menjadi pengetahuan (knowledge) digunakan sebagai proses untuk mengambil keputusan sehingga keputusan yang di ambil terstruktur dan terarah ( Executive Information System). Pada era ekonomi informasi seperti sekarang ini akan mengubah cara orang bekerja, baik dalam bidang jasa, bidang perdagangan, bidang kesehatan, maupun dunia pendidikan. Hal itu ditandai dengan semakin mudahnya orang mendapatkan informasi melalui pelayanan informasiyang semakin cepat disajikan. Kecepatan menyajikan informasi yang tepat dan akurat menjadi alat bantu bagi manajemen dalam membuat keputusan dan meningkatkan kinerja perusahaan. Tantangan paling berat adalah kesiapan tiap perusahaan untuk menyiapkan rencana dan strategi untuk menghadapi persaingan yang lebih global. Peran sistem informasi keuangan terpadu dalam perusahaan sangat penting untuk mengetahui informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan bermanfaat bagi

Page 10: Rangkuman Materi AKM

sejumlah pemakai (manajemen, kreditur, pemerintah, pemegang saham) sebagai dasar pengambilan keputusan.Fungsi Sistem Informasi KeuanganAdapun arahan untuk menunjukan fungsi-fungsi Sistem Informasi keuangan dengan pengertian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka wujud Sistem Informasi keuangan secara administrasi tertera pada bentuk-bentuk formulir, buku – buku dan catatan – catatan akuntansi serta laporan – laporan yang disajikan.Adapun fungsi-fungsi tersebut adalah :

1. Untuk menetukan hasil dari pada pelaksanaan oprasi perusahaan, meliputi :

a. Adanya pemisah keterangan jumlah barang dan uang dari catatan – catatan perusahaan.b. Membuat laporan untuk pemimpin.

2. Untuk dapat mengikuti jalanya harta dan hutang perusahaan. Di dalam fungsi ini meliputi pemeliharaan terhadap bermacam – macam buku dan rekening seperti kas, rekening – rekening milik dan lain-lain.

3. Untuk mempermudah perencanaan kegiatan-kegiatan perusahaan, tindak lanjut dari pada pelaksanaan dan perbaikan dari rencana-rencana.

Tujuan Sistem Informasi KeuanganPada dasarnya penyusunan Sistem Informasi Keuangan suatu perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang harus dipertimbangkan baik-baik, yaitu :

1. Sistem Informasi Keuangan yang disusun itu harus memenuhi prinsip cepat yaitu bahwa Standar Akuntansi Keuangan harus mampu menyediakan data yang diperlukan tepat pada waktunya dan dapat memenuhi kebutuhan.

2. Sistem Informasi keuangan yang disusun itu harus mempunyai prinsip aman yang berarti bahwa Sistem Inforamasi keuangan harus membantu menjaga harta milik perusahaan, untuk dapat menjaga keamanan harta milik perusahaan maka Sistem Informasi Akuntansi keuangan harus disusun dengn pertimbangan pengawasan – pengawasan intern.

3. Sistem Informasi keuangan yang disusun harus mempunyai prinsip murah yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan Sistem Informasi keuangan ini harus dapat ditekankan sehingga relatif tidak mahal

Manajemen dan Sistem Informasi Manajemen

Manajemen dipandang sebagai upaya atau proses pencapaian tujuan dengan menggunakan keahlian orang lain. Sistem informasi manajemen merupakan kumpulan dari sub – sub sistem yang saling berhubungan satu sama yang lainnya secar harmonis untuk mencapai suatu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam prosees pengeambilan keputusan saat melaksanakan fungsinya. Informasi berkualitas pada intinya harus relevan, akurat, tepat pada waktunya dan lengkap.

Pengertian Sistem Informasi KeuanganSudah disebutkan diatas bahwa sistem informasi manajemen merupakan sistem informasi yang dibutuhkan oleh manajer untuk mengatur segala sesuatu yang ada dalam perusahaan, baik itu dalam bidang logistik, sumber daya manusia, keuangan, data gudang, hingga nilai jual saham perusahaan. Informasi ini digunakan oleh manajer untuk terdapat kata keuangan yang menjadi pokok yang dibahas, diolah dan disajikan datanya dari sistem ini, namun apa sebenarnya pengertian dari Keuangan itu sendiri.Menurut Ridwan.S Sunjaja dan Inge Berlian, keuangan merupakan ilmu dan seni dalam mengelola uang yang mempengaruhi kehidupan seorang dan setiap organisasi. Keuangan berhubungan dengan proses,

Page 11: Rangkuman Materi AKM

lembaga, pasar dan instrument yang terlibat dalam transfer uang diantara individu maupun antara bisnis dan pemerintah.Jadi dapat disimpulkan bahwa segala hal yang berhubungan dengan prosedur mengelola uang dari kehidupan seseorang dan suatu organisasi, disebut sebagai Keuangan. Ditambahkan lagi, bahwa kegiatan yang tercakup di dalam keuangan diantaranya ialah mengidentifikasikan kebutuhan uang yang akan datang, membantu pengelolaan dana yang ada, hingga mengontrol penggunaan dana tersebut.Setelah mengetahui dan memahami makna kata keuangan itu sendiri sekarang kita akan masuk pada Sistem Informasi Keuangan. Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi kepada orang atau kelompok (user)baik di dalam maupun di luar perusahaan mengenai arus keuangan serta permasalahannya di perusahaan tersebut. Informasi yang diberikan dalam sistem ini disajikan berupa laporan khusus, laporan periodik, hasil dari simulasi komputasi, saran dari sistem, dan komunikasi elektronik.Sistem informasi keuangan merupakan sistem informasi yang digunakan guna mengatur keuangan yang ada dalam organisasi, sistem ini digunakan oleh manajer untuk mengatur setiap bentuk keuangan yang ada dalam organisasi, baik itu hasil laba atau kerugian yang ada didalamnya sampai pembagian gaji karyawan, dll.Komponen-komponen yang terdapat di dalam Sistem Informasi Keuangan meliputi:

1.Komponen Input

Komponen Input Sistem Informasi Keuangan (finansial) diantaranya adalah:

Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen. Sistem Informasi Manajemen digunakan oleh pihak manajemen dalam menjalankan bisnis perusahaan. Sehingga Sistem Informasi Akuntansi dalam hal ini juga sebagai sumber informasi yang berguna dalam mencapai tujuan perusahaan yang terangkum dalam Sistem Informasi Manajemen. Data akuntansi berperan penting dalam Sistem Informasi Keuangan, hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:

- Catatan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan- Catatan dibuat untuk setiap transaksi (menjelaskan apa, kapan, siapa, berapa)- Sistem Informasi Akuntansi merupakan satu-satunya komponen input yang terdapatpada seluruh sistem informasi fungsional.

Komponen Audit Internal, merupakan badan yang melaksanakan aktivitas internal auditing, berusaha untuk menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatan dengan penilaian langsung atas setiap bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks. Subsistem Audit Internal dirancang secara khusus untuk melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan.Terdapat dua jenis auditor yaitu auditor eksternal yang biasa terdapat pada perusahaan kecil, dan auditor internal yang biasanya dimiliki oleh perusahaan besar. Terdapat 4 kegiatan dasar di dalam komponen Audit Internal, yaitu:

- Keuangan, yaitu kegiatan menguji keakuratan dari catatan perusahaan dan merupakan jenis kegiatan yang dilakukan oleh auditor eksternal.

- Operasional, yaitu kegiatan memeriksa efektivitas prosedur. Kegiatan ini dilakukan oleh analis sistem selama tahap analisis siklus hidup sistem.

- Kesesuaian, yaitu kegiatan yang merupakan lanjutan dari kegiatan operasional. Audit kesesuaian akan berlanjut terus, sehingga prosedur di perusahaan akan terus berjalan dengan baik.

Page 12: Rangkuman Materi AKM

- Rancangan Sistem Pengendalian Internal, yaitu kegiatan yang merupakan rencana untuk pelaksanaan audit-audit agar dapat berjalan lebih baik.

Komponen Intelijen Keuangan, komponen ini mengumpulkan data dari masyarakat keuangan yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman dan sebagainya. Komponen ini memonitor denyut nadi ekonomi nasional dan memberikan informasi kepada eksekutif perusahaan dan analisis keuangan mengenai trend yang dapat mempengaruhi perusahaan. Berperan untuk digunakan mengidentifikasikan sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik. Informasi yang diperoleh berasal dari beberapa pihak antara lain

2.Komponen Output

Komponen Output Sistem Informasi Keuangan (finansial) diantaranya adalah:

Sistem Peramalan, yaitu kegiatan matematis tertua dalam bisnis, dimana pada komponen Peramalan memproyeksikan aktivitas perusahaan untuk jangka waktu sepuluh tahun atau lebih. Aktivitas tahun yang akan datang terutama dipengaruhi oleh permintaan pasar dan hambatan internal seperti kapasitas produksi, dan keuangan yang ada. Bila jangka waktu peramalan tersebut panjang, maka pengaruh lingkungan meningkat.

Ada tiga fakta dasar dalam pemikiran peramalan:(1) Semua peramalan merupakan proyeksi dari masa lalu(2) Semua peramalan terdiri dari keputusan semistruktur(3) Tidak ada teknik peramalan yang sempurna.

Komponen Manajemen Dana, bertugas untuk mengelola arus keuangan, dan menjaganya agar tetap seimbang dan positif. Subsistem Manajemen Dana menggunakan proyeksi aktivitas perusahaan untuk menentukan arus uang keluar masuk perusahaan. Manajer dapat mensimulasi beberapa strategi yang dirancang untuk mencapai keseimbangan yang terbaik mengenai arus masuk dan keluar selama jangka waktu yang akan datang, misalnya waktu yang akan datang. Arus yang seimbang mengurangi kebutuhan yang tidak penting mengenai modal operasi pinjaman yang tidak diperlukan dan meningkatkan pendapatan dari dana yang telah diinvestasikan.

Komponen Pengendalian, yaitu kegiatan yang memudahkan manajer untuk menggunakan secara efektif semua sumber daya yang tersedia. Komponen ini terdiri atas program yang menggunakan data yang dikumpulkan oleh komponen pemroses data, guna untuk menghasilkan laporan yang menunjukkan bagaimana uang tersebut digunakan. Laporan itu biasanya membandingkan penampilan keuangan yang sebenarnya dengan anggaran. Komponen pengendalian memungkinkan manajer untuk mengontrol penggunaan anggaran.

Secara keseluruhan, Sistem Informasi Keuangan menyediakan informasi yang menyangkut kedalam dua kegiatan, yaitu akuisisi uang/dana untuk berbagai operasi keuangan bisnis dan alokasi dan pengawasan sumber keuangan organisasi.

Sifat dari informasi yang terkandung di dalam Sistem Informasi Keuangan haruslah mengandung komponen di bawah ini:- Relevan dan Materialitas- Formal dan Substansi- Tingkat Kepercayaan- Bebas dari Bias- Dapat Diperbandingkan

Page 13: Rangkuman Materi AKM

- Konsistensi- Dapat Dipahami

Dalam Prakteknya, Sistem Informasi Keuangan itu terbagi atas 5 komponen/subsistem, yaitu:- Requirement analysis- Planning- Cash Management- Credit Management- Capital expenditure system (sistem anggaran belanja Rumah Tangga (RT)