Rangkuman Gerontik (integumen)

8
Rangkuman Gerontik (Perubahan Fisiologis) 1. Perubahan Fisiologis Integumen A. Perubahan Fungsi kulit : penting dalam termoregulasi dan adaptasi terhadap lingkungan, organ eksresi, sekresi, absorpsi, dan akumulasi Perubahan terjadi pada 4 bagian dari integument: a. Epidermis Peningkatan Waktu Penggantian Sel Waktu Penyembuhan Luka Penurunan melanosit Perlindungan dari sinar ultraviolet berkurang Penurunan sel Langerhans Respons terhadap pemeriksaan kulit berkurang Pendataran rate ridges Kulit mudah terpisah, mengalami kerusakan Kerusakan nucleus keratinosit Kecenderungan ke arah pertumbuhan abnormal seperti keratosis seboroik dan lesi kulit paplomatosa (akrokordon) b. Dermis Perubahan Konsekuensi Klinis Penurunan elastisitas Meningkatnya “kekuatan”;

description

keperawatan anak

Transcript of Rangkuman Gerontik (integumen)

Rangkuman Gerontik(Perubahan Fisiologis)1. Perubahan Fisiologis IntegumenA. PerubahanFungsi kulit: penting dalam termoregulasi dan adaptasi terhadap lingkungan, organ eksresi, sekresi, absorpsi, dan akumulasiPerubahan terjadi pada 4 bagian dari integument:a. EpidermisPeningkatan Waktu Penggantian SelWaktu Penyembuhan Luka

Penurunan melanositPerlindungan dari sinar ultraviolet berkurang

Penurunan sel LangerhansRespons terhadap pemeriksaan kulit berkurang

Pendataran rate ridgesKulit mudah terpisah, mengalami kerusakan

Kerusakan nucleus keratinositKecenderungan ke arah pertumbuhan abnormal seperti keratosis seboroik dan lesi kulit paplomatosa (akrokordon)

b. DermisPerubahanKonsekuensi Klinis

Penurunan elastisitas karena penurunan kolagenMeningkatnya kekuatan; kurang melentur di bawah tekanan

Kolagen kurang terorganisirKelemahan; hilangnya turgor

Vaskularitas berkurangPucat; hilangnya termoregulasi

Penurunan unsur-unsur sel : makrofag, fibroblast, sel batangRespons imun yang lemah

c. SubkutanPerubahanKonsekuensi Klinis

Resorpsi lemak tubuhPeningkatan risiko hipertermia

Redistribusi kembali lemak tubuh dari ekstremitas ke abdomenPeningkatan risiko cedera; perubahan citra tubuh

d. Perubahan Dalam Bagian Tambahan Pada KulitPerubahanKonsekuensi Klinis

Hilangnya MelanositRambut beruban

Hilangnya folikel rambutPenipisan rambut pada kepala

Perubahan jenis dan distribus rambutPria: Rambut wajah berkurang tetapi rambut di dalam telinga dan hidung meningkat.Wanita: Rambut wajah pada bibir atas dan dagu meningkat

Pertumbuhan kuku berkurangKuku yang lunak, rapuh, dan kurang berkilau

Penurunan korpus MeissnerPenurunan sensasi raba

Penurunan korpus paciniPenurunan sensasi tekan

Penurunan kelenjar keringatKulit kering, penurunan termoregulasi

Penurunan kelenjar apokrinPenurunan bau badan

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fungsi Kulit Lansiaa. Pengaruh Genetik Kulit terang lebih sensitif terhadap efek radiasi UV dibandingkan orang dengan kulit gelapb. Pengaruh gaya hidup & lingkungan Paparan sinar UV. Karakteristik kerusak kulit akibat sinar matahari diantaranya: Kasar dan muncul kemerah-merahan atau menguning Banyak keriput, terutama pada wajah dan leher (hilangnya elastisitas kulit) Lesi patologis dan keratosis seboroik dan actinic Epidermis menebal dan pembesaran kelenjar sebaceous Pembuluh darah melebar dan berliku-liku Penurunan jumlah kolagen Merokok mengurangi kemampuan kulit untuk melindungi terhadap kerusakan radiasi ultraviolet dan meningkatkan risiko kanker kulit, memiliki lebih banyak keriput dan perubahan warna keabu-abuan.

c. Efek Obat Cytotoxic adalah jenis obat yang paling sering dikaitkan dengan kerontokan rambut kehilangan cairan dari diuretik dapat memperburuk xerosis dan menyebabkan ketidaknyamanan atau masalah kulit lebih lanjut untuk lansia Dermatosis, atau ruam, adalah efek samping yang paling sering disebabkan oleh obat.Antibiotik Fotosensitifitas adalah efek obat yang merugikan yang menyebabkan respon intensif terhadap radiasi ultraviolet.C. Gangguan Patologis1. Kerusakan Kulit yang Berhubungan dengan Penuaan Dini karena Sinar Matahari (Photoaging) a. Penuaan dini karena sinar matahari yang merusak.Wajah, leher, lengan, dan tangan paling banyak menunjukkan perubahan ini dan disebabkan pula karena perubahan ekstrinsik dan intrinsic. Perubahan dini adalah hasil peradangan kronis, yang dikenal sebagai elastosisb. Serabut elastic secara perlahan mengalami degradasi, menjadi tebal, dan kulit menjadi kendur.c. Keseluruhan jumlah kolagen yang matang menurun dan pembuluh darah kecil mulai mengalami dilatasi, menghasilkan telangiektasi yang terlihat jelas.d. Perubahan tahap akhir lebih lanjut akibat penuaan dini karena sinar matahari termasuk penurunan respons perlindungan kulit terhadap sinar matahari karena distribusi melanin berkurang2. Kerusakan Kulit yang Berhubungan dengan Tekanana. Lansia berisiko mengalami dekubitus karena adanya perubahan nutrisi, perubahan sensasi untuk perlindungan terhadap tekananDerajat decubitus: Derajat 1: dilihat sebagai daerah berwarna merah, daerah yang jelas yang tidak memucat ketika dilakukan palpasi ringan, yang mengindikasikan adanya kerusakan jaringan yang lebih dalam Derajat 2: epidermis telah mengelupas, menampakkan dermis yang memiliki vaskularisasi sangat tinggi, sangat menyakitkan. Derajat 3: subkutis menjadi terlibat Derajat 4: Ketika tulang dan otot dasar mulai terlibat3. Kanker Kulita. Karsinoma sel basalb. Karsinoma sel skuamosa3. Pengkajiana. AnamnesisPengkajian dapat dimulai dengan anamnesis pada pasien (Miller, 2012) :a. Apakah Anda memiliki permasalahan pada kulit?b. Apakah Anda mengalami pembengkakan, gatal, ruam atau kulit kering?c. Apakah kulit Anda sering bersisik?d. Apakah Anda punya luka yang belum sembuhe. Apakah Anda pernah mengalami kanker kulit?f. Apakah Anda pernah melindungi kulit Anda dari matahari?b. Pengkajian FisikDilakukan pengkajian secara umum terlebih dahulu. Pengkajian umum ini berisi pengkajian mengenai:a. Penampakan kenyamanan dan distress pada kulitb. Status nutrisic. Status hidrasid. Kebersihan e. Kecocokan antara usia dengan penampakan kulit.Langkah selanjutnya pengkajian fisik. Teknik yang dapat digunakan dalam pengkajian integument adalah melakukan inspeksi dan palpasi. a. Inspeksi Warna kulit, warna kulit sesuai dengan ras pada lansia. Mulut, membrane mukosa, dan kuku, dan konjungtiva adalah area yang akan memperlihatkan perubahan warna yang drastis apabila terjadi perubahan pada keadaan homeostatis (Elling dan Elling, 2003). b. Palpasi Temperature dan kelembaban kulit, mengkaji suhu dapat dengan mudah dilakukan dengan bagian belakang tangan ke dahi. Peningkatan dan penuunan suhu akan terasa. Namun, untuk meningkatkan keakuratan dapat dilakuka dengan thermometer. c. Palpasi Turgor kulit. Menunjukan elastisitas kulit yang mengarah pada status hidrasi lansia.d. Inspeksi dan palpasi LesiJenis-Jenis Lesi:Tipe LesiKarakteristik

Palpula Lesi timbul dengan diameter kurang dari 0.5 cm

Plak Lesi timbul dengan diameter lebih dari 0.5 cm

MakulaPerubahan warna pada ulit yang diameternya urang dari 1 cm

Patch Perubahan warna kulit yang diameternya lebih dari 1 cm

Scalus Tambaln kering atau kelupasan yang terjadi akibat kelebihan sel epidermis yang mati

KerakKumpulan serum dan debris seluler yang mongering

BentolArea yang lembut dan membengkak yang memerah atau tampak pucat daripada bagian sekitarnya, biasanya dibarengi dengan timbulnya rasa gatal

SystKantong yang tertutp berisi cairan atau materi semipadat

PastulaKulit yang membengka berisi pus dengan batasan yang jelas

VesikelKulit berisi cairan 0.5 cm

Ulcer Luka goresan terbua pada kulit atau membrane

FisuraKulit bergalur dengan luka kasar atau retak