integumen diri

54
KULIT LUKA BAKAR 1. Definisi Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam (Irna Bedah RSUD Dr.Soetomo, 2001). Klasifikasi luka bakar meliputi tingkat I: Hanya mengenai epidermis, tingkat II: dibagi menjadi superfisial dan dalam, tingkat III: Mengenai seluhur tebal kulit, tidakada lagi sisa elemen epitelial. 2. Analisis kasus Ny. Z (26 tahun) datang ke RS. Dr. Soetomo dengan keluhan luka bakar pada perut dan kedua kaki (tibia- pedis) akibat kecelakaan angkot yang terguling dan terbakar. Pasien rujukan dari RS. Gresik. Pasien didiagnosa dengan Combutio grade II AB 35%+fraktur humerus sinistra 1/3 distal. Pasien mendapatkan terapi infuse Tutofusin 1000 cc/24 jam, infuse kalbamin, meropenom 3x1 mg, omeprazole 1x40 mg, ondancentron 2x1 ampul, vitamin C 2x2 ampul, transamin 3x1 ampul, novalgin 3x1 ampul, susu 4x250cc, AP min 1000, 1

description

Integumen diri

Transcript of integumen diri

Page 1: integumen diri

KULIT

LUKA BAKAR

1. Definisi

Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan

kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam (Irna

Bedah RSUD Dr.Soetomo, 2001). Klasifikasi luka bakar meliputi tingkat I:

Hanya mengenai epidermis, tingkat II: dibagi menjadi superfisial dan dalam,

tingkat III: Mengenai seluhur tebal kulit, tidakada lagi sisa elemen epitelial.

2. Analisis kasus

Ny. Z (26 tahun) datang ke RS. Dr. Soetomo dengan keluhan luka bakar pada

perut dan kedua kaki (tibia-pedis) akibat kecelakaan angkot yang terguling dan

terbakar. Pasien rujukan dari RS. Gresik. Pasien didiagnosa dengan Combutio

grade II AB 35%+fraktur humerus sinistra 1/3 distal. Pasien mendapatkan terapi

infuse Tutofusin 1000 cc/24 jam, infuse kalbamin, meropenom 3x1 mg,

omeprazole 1x40 mg, ondancentron 2x1 ampul, vitamin C 2x2 ampul, transamin

3x1 ampul, novalgin 3x1 ampul, susu 4x250cc, AP min 1000, dulcolax 1x1 bila

perlu, ekstra jus buah, ekstra agar-agar, bubur kasar TKTP.

1. ROS (Review of System)

Breathing (B1) : irama nafas teratur, suara nafas vesikuler, RR:22x/m

Blood (B2) : TD : 124/67 mmHg, N : 120 x/m, suhu : 380 C, irama jantung

regular, suara jantung normal, CRT <2 detik.

Brain (B3) : GCS : 4-5-6, konjunctiva anemis, nyeri pada bagian tubuh

yang terbakar.

Bladder (B4) : produksi urine ± 8500 cc/hari, intake cairan oral :

7000cc/hari, parenteral : 2100 cc/hari, pasien memmakai alat bantu kateter

sejak 20 Mei 2011.

1

Page 2: integumen diri

Bowel (B5) : mukosa mulut bersih, abdomen tegang, sudah 7 hari pasien

belum BAB, nafsu makan menurun, diet lunak.

Bone (B6) : pergerakan sendi terbatas, fraktur humerus sinistra 1/3 distal,

luka bakar grade II AB, luas : 35%.

2. Intervensi keperawatan

1) Dx : Gg. Rasa nyaman : Nyeri b.d terputusnya kontinuitas jaringan

sekunder terhadap luka bakar.

Tujuan : Nyeri yang dirasakan berkurang atau dapat diadaptasi oleh

klien

Kriteria hasil :

- Klien mengungkapkan nyeri berkurang atau dapat diadaptasi,

menunjukan ekspresi wajah rileks, skala nyeri 0-1

Intervensi Rasional

a. Kaji tingkat nyeri, catat

lokasi, karateristik, durasi,

dan skala nyeri (0-10)

b. Mengajarkan tehnik relaksasi

dan metode distraksi

c. Kolaborasi analgesik

a. Sebagai pengukur intervensi.

b. Akan melancarkan peredaran darah,

dan dapat mengalihkan perhatian

nyerinya ke hal-hal yang

menyenangkan.

c. Analgesik memblok lintasan nyeri,

sehingga nyeri berkurang.

2) Dx : Kerusakan integritas kulit b.d trauma sekunder terhadap kerusakan

jaringan karena destruksi lapisan kulit (partial).

Tujuan : dalam perawatan 2x24 jam Px menunjukkan regenerasi jaringan.

Kriteria hasil : - pasien menunjukkan turgor kulit normal, Integritas kulit

pasien pulih.

2

Page 3: integumen diri

Intervensi Rasional

a. Lakukan perawatan luka bakar

yang tepat dan tindakan kontrol

infeksi.

b. Pasang balutan (kain

nilon/membrane silikon) pada

seluruh area luka

a. Menyiapkan jaringan untuk penanaman

dan menurunkan resiko

infeksi/kegagalan kulit.

b. Kain nilon mengandung kolagen porcine

peptida yang melekat pada permukaan

luka

3. Penatalaksanaan

Sebagian kasus luka bakar dapat dicegah, terutama dengan memberi pengertian

serta memberi edukasi perilaku untuk orang-orang yang berkecimpung dengan

berbagai penyebab luka bakar. Penggunaan bahan-bahan isolator juga

bermanfaat untuk mengurangi risiko kejadian luka bakar.

Pada penanganan penderita dengan trauma luka bakar, seperti pada penderita

trauma-trauma lainnya, harus ditangani secara teliti dan sistematik. Prioritas

pertama pada penderita luka bakar yang harus diperhatikan ialah jalan napas,

proses bernapas, dan perfusi sistemik. Bila diperlukan, harus segera dilakukan

intubasi endotrakeal atau pemasangan infus untuk mempertahankan volume

sirkulasi. Selanjutnya, anamnesis untuk mengetahui penyebab dan

memperkirakan perjalanan penyakit serta pemeriksaan fisik untuk

memperoleh kelainan pada pasien mutlak diperlukan. Misalnya, apabila

penderita terjebak pada ruang tertutup, maka perlu dicurigai kemungkinan

trauma inhalasi. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan derajat dan luas luka

bakar.

Pemeriksa wajib memakai sarung tangan steril bila akan melakukan

pemeriksaan. Penderita harus dijauhkan dari sumber panas, termasuk melepas

pakaiannya bila terbakar. Untuk membebaskan jalan napas dapat dipasang

pipa endotrakea. Apabila memerlukan resusitasi, dapat diberikan cairan

3

Page 4: integumen diri

Ringer Laktat dengan jumlah 30-50 cc/ jam. Dilakukan pemasangan kateter

Foley untuk memonitor jumlah urin yang diproduksi serta pemasangan pipa

nasogastrik untuk dekompresi gastrik. Untuk menghilangkan nyeri hebat

dapat diberikan morfin intravena. Obat yang umum dipergunakan pada nyeri

luka bakar ialah golongan opioid, NSAID, dan obat anestesi.

Bila diperlukan, tetanus toksoid dapat diberikan. Pencucian luka di kamar

operasi dalam keadaan pembiusan umum. Setelah bersih dioles dengan

sulfadiazin perak topikal sampai tebal. Rawat tertutup dengan kasa steril yang

tebal, lalu pada hari kelima kasa dibuka dan penderita dimandikan dengan air

dicampur Savlon 1:30.

Berdasarkan penelitian, pemberian propanolol dapat menghambat proses

metabolisme sehingga memberikan kesempatan tubuh mengadakan respon

anabolic untuk proses penyembuhan pasien. Pada evaluasi pemberian

propanolol jangka panjang belum ditemukan efek samping.

4. Manajemen Luka Bakar Dgn Madu

Khan et al (2007), mendeskripsikan fakta nutrisional dari madu. Rata-rata, madu

tersusun atas 17,1 % air, 82,4% karbohidrat total, dan 0,5% protein, asam amino,

vitamin dan mineral. Sebagai agen penyembuh luka, madu memiliki 4

karakteristik yang efektif melawan pertumbuhan bakteri. Karakteristik itu itu

adalah tinggi kandungan gula, kadar kelembapan rendah, asam glukonik (yang

menciptakan lingkungan asam, pH 3,2-4,5) dan hidrogen peroksida. Kadar gula

yang tinggi dan kadar kelembapan yang rendah akan membuat madu memiliki

osmolaritas yang tinggi, yang akan menghambat pertumbuhan bakteri.

Subrahmanyam (1998) membandingkan keefektifan madu dan silver

sulphadiazine (SSD) pada luka bakar superficial. Beliau menemukan bahwa pada

hari ketujuh observasi, 84% pasien yang dirawat menggunakan madu

menunjukkan epitelialisasi yang memuaskan, dan pada luka-luka yang dirawat

dengan SSD 72% epitelialisasi dengan sel inflamasi. Pada hari keduapuluh satu,

4

Page 5: integumen diri

100% epitelialisasi dicapai oelh luka yang dirawat dengan madu, sedangkan luka

yang dirawat dengan SSD 84% nya mengalami epitelialisasi. Moore et al (2001)

mengidentifikasi bahwa waktu penyembuhan luka lebih singkat secara signifikan

pada madu, tetapi kepercayaan diri untuk menggunakan madu dalam lingkup

klinis masih rendah.

Secara histologis, madu dapat menstimulasi pertumbuhan jaringan, mengurangi

inflamasi dan meningkatkan epitelialisasi (Oryan, 1998 cit. Molan, 2006). Secara

makroskopis riset juga menunjukkan fungsi debridement dari madu.

Pada luka yang dirawat dengan madu, menunjukkan kontrol infeksi yang lebih

baik dibandingkan dengan luka yang dirawat dengan SSD. Kejadian alergi

terhadap madu sangat jarang, meskipun mungkin ada respon alergi terhadap

polen atau protein lebah yang terkandung didalam madu.

Referensi

Anonim. 2008. Perawatan Luka Bakar.

http://bedahumum.wordpress.com/2008/12/06/perawatan-luka-bakar/. 11 Juni 2013

Anonim. 2010. Manajemen Luka Bakar. http://tbm110.0rg/artikel-medis/manajemen-

luka-bakar. 11 Juni 2013

Carpenito,J,L. 1999. Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 2

(terjemahan). Jakarta: EGC

Dahlan, Ishandono dan M. Rosadi Siswandana. 2002. Penggunaan Propanolol Untuk

Menghambat Proses Katabolisme Pada Pasien Luka Bakar, Jurnal Berkala Ilmu

Kedokteran XXXVI (1) UGM. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/tipejurnal.php/. 11 Juni

2013

5

Page 6: integumen diri

Doenges M.E.1989. Nursing Care Plan. Guidlines for Planning Patient Care (2 nd

ed ). F.A. Davis Company. Philadelpia.

Kartini, Monica. 2009. Efek Penggunaan Madu dalam Manajemen Luka Bakar,

Jurnal Kesehatan, Volume 2 No. 2.

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/22091720.pdf. 11 Juni 2013

Khan et al. 2007. Review Article: Honey: Nutritional and Medicinal Value,

International Journal of Clinical Practice. Volume 61, Number 10.

http://www.blackwell-synergy.com. Tanggal 11 Juni 2013

Moore et al. 2001. Systematic Review of The Use of Honey as a wound Dressing.

BMC-Complementary and Alternative Medicine, Volume 1:2, Database of Abstrac of

Review of Effect (DARE). http://www.crd.york.ac.uk/CRDWeb/ShowRecord.asp?

ID=12001008179. Tanggal 11 Juni 2013

Subrahmanyam, M. 1998. A Prospective Randomised Clinical and Histological Study

of Superficial Burn Wound Healing with Honey and Silver Sulfadiazine, Journal of

The International Society for Burn Injuries, Volume 24, Issue 2.

6

Page 7: integumen diri

ACNE

1. Definisi

Acne adalah penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan menahun folikel

pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodus, dan kista

pada tempat predileksinya. (Sjarif M. Wasiaatmadja).

Acne merupakan gangguan dari suatu kelenjar yang dinamakan kelenjar talg

yang terutama terdapat di kulit muka dan juga punggung dan dada (Drs.Kirana

Admaja, dkk)

2. Etiologi

Belum diketahui dengan jelas. Diduga karena sumbatan kelenjar minyak oleh

keratin dan peningkatan sekresi sebum yang dirangsang hormon androgen pada kulit,

bila terkena infeksi bisa menjadi bisul dan bernanah. Acne tampaknya berasal dari

interaksi faktor genetik, hormonal, dan bakterial. Pada sebagian kasus terdapat

riwayat acne dalam keluarga. Acne juga disebabkan oleh kosmestik dan pelembab

yang bahan dasarnya dari minyak dan menimbulakan komedo. Faktor-faktor

mekanik, seperti mengusap, menggesek, tekanan, dan meregangkan kulit yang kaya

akan kelenjar sebasea dapat memperburuk acne yang sudah ada. Agen komedogenik

seperti petrolatum dan komestik yang mengandung minyak juga dapat meransang

acne.

3. Manifestasi klinis

Bentuk lesi akne vulgaris adalah polimorf. Lesi yang khas adalah komedo. Bila

terjadi peradangan akan terbentuk papula, pustula, nodul, dan kista. Dan bila sembuh

lesi dapat meninggalkan eritema dan hiperpigmentasi pascainflamasi, bahkan dapat

terbentuk sikatrik seperti cetakan es yang atrofik dan keloid. Lesi terutama timbul di

daerah yang banyak mempunyai kelenjar palit, seperti muka, punggung, dan dada.

4. Penatalaksanan Acne

7

Page 8: integumen diri

1. TRADISONAL

a. Menggunakan buah belimbing wuluh dan air garam

Pemakaian : Buah belimbing wuluh dicuci, kemudian ditumbuk halus setelah

itu bahan di remas dengan air garam secukupnya. Gosokkan ramuan ini di

muka yang berjerawat.

b. Menggunakan air kelapa

Secara umum, 100ml air kelapa mengandung 294 mg potassium, 25mg

sodium, 5 mg gula, 118 mg chloride. Kombinasi ini cukup meyakinkan untuk

membuat kulit jauh dari masalah akibat bakteri, seperti jerawat. Selain itu, air

kelapa juga mengandung sitokinin. Berdasarkan penelitian, sitokinin mampu

membantu pertumbuhan dan regenerasi sel kulit sehingga sangat baik untuk

menyembuhkan bekas luka karena jerwat

Pemkaian : bersihkan luka kemudian oleskan air kelapa pada kulit yang

bermasalah atau gunakan sebagai masker di malam hari sebelum tidur.

( sidudut.blogspot.com )

2. MEDIS

Jerawat ditatalaksanai dengan menggunakan gel atau krim (perawatan topikal)

seperti:

a. Benzoil Peroksida, yakni membantu mencegah kulit mati dan membunuh

bakteri pada kulit yang dapat menyebabkan folikel terinfeksi. Efek

sampingnya meliputi kulit kering dan tegang, Gatal, atau sensasi menyengat,

kemerahan dan Pengelupasan kulit.

b. Retinoid Topikal, bekerja dengan mengurangi produksi sebum dan mencegah

sel-sel kulit mati penyumbatan folikel rambut. Efek samping yang paling

umum retinoid topikal adalah iritasi ringan dan menyengat kulit.

c. Antibiotik Topikal, membantu membunuh bakteri pada kulit yang

menginfeksi folikel rambut. Efek sampingnya yaitu iritasi kecil pada kulit,

kemerahan, kulit terbakar, dan kulit mengelupas.

8

Page 9: integumen diri

d. Asam Azelat, digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk jerawat jika

efek samping dari benzoil peroksida atau retinoid topikal sangat mengganggu

atau menyakitkan. Asam azelat bekerja dengan menyingkirkan kulit mati dan

membunuh bakteri. Asam azelat tidak membuat kulit sensitif terhadap sinar

matahari sehingga tidak harus menghindari paparan sinar matahari.

3. PENATALAKSANAAN TERBARU

1. Dengan menggunakan laser.

Laser Jerawat adalah salah satu bentuk pengobatan yang aman, efektif,

efisien, tidak menimbulkan efek samping dan tanpa rasa sakit. Juga tanpa

pengelupasan kulit, pengelupasan kulit serta tanpa pengeluaran darah. Proses

pengobatan laser ada dua cara, cara pertama adalah membunuh langsung

bakteri penyebab jerawat dan merangsang produksi kolagen yang dapat

menghilangkan noda/scar bekas jerawat. Cara  kedua adalah dengan

memberhentikan produksi minyak yang dikeluarkan kelenjar sebasea.

2. Proses mikrodermabrasi

Alat khusus untuk mengikis lapisan kulit terluar kita. Ada 3 macam alat

mikrodermabrasi, diantaranya adalah Diamond tip, Kristal aluminium dan

Geometric matrix point. Penggunaan alat mikrodermabrasi dengan Diamond

tip, dipergunakan semacam bahan berlian pada ujung hand piece-nya. Mata

berlian ini akan bersentuhan langsung dengan kulit pasien, melakukan abrasi

sampai lapisan kulit terluar yang sudah mati terkikis habis. Setelah alat

mikrodermabrasi ini digunakan, hendaknya ada suatu proses sterilisasi, agar

terhindar dari resiko penularan penyakit terhadap pasien lainnya. Sedangkan

proses mikrodermabrasi dengan kristal menggunakan micro-crystals

alumunium oksida yang telah steril langsung diabrasikan pada kulit wajah

dengan menggunakan sebuah selang kecil, bersamaan dengan itu digunakan

pula semacam alat vacuum untuk menyedot kembali butiran-butiran kristal

alumunium tadi yang telah bercampur dengan kulit yang telah mati selama

9

Page 10: integumen diri

proses pengikisan. Pada alat mikrodermabrasi menggunakan Geometric

matrix point, alat kecil  yang berupa metalic rim, menyerupai sebuah logam

dengan kekasaran yang merata, sehingga mampu mengabrasi kulit secara

efektif.

STUDY KASUS

Ny. S datang ke RS dengan keluhan adanya bintik-bintik di wajahnya dengan

ukuran bervariasi yang menyebabkan kulitnya rusak dan nyeri. Bintik- bintik di

wajahnya ini sudah dialami klien sejak 1 bulan yang lalu dan klien merasa malu.

Dari pemeriksaan didapatkan adanya papul, pustul, nodus dan kista pada

tempat-tempat predileksi, tampak adanya pus dan kemerahan.

INTERVENSI

1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya destruksi jaringan

kulit ditandai dengan adanya papul,pustul, nodus dan lesi

No Intervensi Rasional

1. Dorong klien untuk menghindari semua

bentuk friksi (menyentuh, menggaruk dengan

tangan) pada kulit

Mencegah penularan bakteri yang

dapat memperparah infeksi pada lesi

kulit

2. Anjurkan pasien untuk dapat merawat kulit

dengan bersih dan benar.

Perawatan kulit yang benar

mengurangi resiko terakumulasinya

kotoran di kulit

3. Motivasi pasien untuk tetap mengkonsumsi

obat dan makanan yang mengandung cukup

gizi

Untuk memperlancar proses

penyembuhan.

4. Observasi terhadap eritema dan palpasi area

sekitar terhadap kehangatan

Kehangatan merupakan tanda adanya

infeksi.

10

Page 11: integumen diri

5. Kolaborasi pemberian antibiotik topical Untuk menghambat pertumbuhan

bakteri

2. Gangguan konsep diri berhubungan dengan adanya lesi pada kulit yang

mempengaruhi penampilan

No Intervensi Rasional

1. Dorong klien untuk mengungkapkan

perasaan dan persepsi tentang efek

penyakitnya

Dengan mengungkapkan perasaan, dapat

mengurangi beban secara psikologis

2. Dorong individu untuk bertanya masalah,

penanganan, perkembangan dan

prognosa kesehatan.

Untuk menilai tingkat pengetahuan pasien

dan dapat memberikan masukan-masukan

baru yang bermanfaat bagi kesembuhannya

3. Berikan informasi yang dapat dipercaya

dan diperkuat informasi yang telah

diberikan.

Meningkatkan pengetahuan pasien, agar

berperilaku sehat dan mencegah

perkembangan penyakit yang lebih parah

lagi

4. Anjurkan untuk berbagi dengan individu

tentang nilai-nilai dan hal-hal yang

penting untuk mereka

Dengan mengungkapkan, saling berbagi,

dapat mengurangi beban secara psikologis

3. Resiko infeksi berhubungan dengan terbentuknya pus pada pustul

No Intervensi Rasional

1. Ajarkan pasien agar dapat

mengidentifikasikan perubahan yang

terjadi pada kulit sedini mungkin.

Memandirikan pasien terhadap tanda-

tanda infeksi, agar pasien dapat

melakukan pengobatan secepat mungkin

ketika terjadi perubahan pada kulitnya

11

Page 12: integumen diri

2. Demonstrasikan perawatan kulit dan

tekankan pentingnya tehnik aseptik.

Perawatan kulit yang benar (aseptic)

mencegah infeksi yang berkelanjutan

3. Tekankan pentingnya diet nutrisi yang

bergizi untuk meningkatkan pemulihan

Nutrisi yang bagus meningkatkan

imunitas tubuh terhadap perkembangan

bakteri

4. Jelaskan hal-hal yang dapat menimbulkan

infeksi lain

Meningkatkan pngetahuan pasien agar

berperilaku sehat yang mencegah

mencegah infeksi yang lebih parah lagi

DAFTAR PUSTAKA

Basuki, Kinkin S. 2008. Tampil Cantik Dengan Perawatan Sendiri. Jakarta:

Gramedia pustaka utama

Hariana.Drs.H. Arif.2008.812 Resep Untuk Mengobati 236 Penyakit.Jakarta:Penebar

Swadaya

Mcclockey C, Joanne, Gloria M Bulechek 1996, Nursing Intervention Classification

(NIC), Mosby Year Book, St.Louis.

Sjamsuhidajat R, de Jong W 2005, Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, Jakarta , p.570-579.

Tan,Drs. H. T dan Drs. Kirana Rahardja.2010.Obat-obat Sederhna Untuk Gangguan

Sehari-hari.Jaakarta:Elex media Komputindo.

Webmaster.2010. Available From: http://acnesolutionsjournal.com/ diakses tanggal

16 Juni 2011

12

Page 13: integumen diri

Webmaster.2010. Available From: http://www.masrie.co.cc/2010/09/askep-acne-

dengan-klien-acne-vulgaris.html diakses tanggal 11 Juni 2013

Webmaster.2010. Available From:

http://jhon-asuhan-keperawatan.blogspot.com/2010/01/akne-vulgaris-part-

2.html diakses tanggal 11 Juni 2013

Yatim, Dr. Faisal.2005.30 Gangguan Kesehatan Pada Anak Usia

Sekolah.Jakart:Pustaka populer Ober.

13

Page 14: integumen diri

RAMBUT

ALOPESIA

DEFINISI

Kebotakan (alopesia) adalah hilangnya sebagian atau seluruh rambut. Sejalan dengan

pertambahan usia, pada pria dan wanita akan terjadi penurunan kepadatan rambut.

Pria memiliki pola kebotakan khusus yang berhubungan dengan hormon testosteron.

Jika seorang pria tidak menghasilkan testosteron (akibat kelainan genetik atau

dikebiri), maka dia tidak akan memiliki pola kebotakan tersebut. Wanita juga

memiliki pola kebotakan yang khusus. Alopesia paling sering terjadi pada kulit

kepala, biasanya terjadi secara bertahap dan bisa seluruh kulit kepala kehilangan

rambutnya (alopesia totalis) atau hanya berupa bercak-bercak di kulit kepala. Sekitar

25% pria mulai mengalami kebotakan pada usia 30 tahun dan sekitar duapertiga pria

menjadi botak pada usia 60 tahun. Rata-rata kulit kepala mengandung 100.000 helai

rambut dan setiap harinya, rata-rata sebanyak 100 helai rambut hilang dari kepala.

Setiap helai rambut berumur 4,5 tahun, dengan pertumbuhan sekitar 1 cm/bulan.

Biasanya pada tahun ke 5 rambut akan rontok dan dalam waktu 6 bulan akan diganti

oleh rambut yang baru. Kebotakan yang diturunkan terjadi akibat kegagalan tubuh

untuk membentuk rambut yang baru, bukan karena kehilangan rambut yang

berlebihan.

ETIOLOGI

Penyebabnya bisa berupa:

1. Keturunan

2. Penuaan

3. Perubahan hormon

4. Demam

5. Keadaan kulit lokal

6. Penyakit sistemik

14

Page 15: integumen diri

7. Obat-obat tertentu, misalnya yang digunakan untuk mengobati kanker atau

vitamin A yang berlebihan

8. Pemakaian sampo dan pengering rambut yang berlebihan

9. Stres emosional atau stres fisik

10. Perilaku cemas (kebiasaan menarik-narik rambut atau menggaruk-garuk kulit

kepala)

11. Luka bakar

12. Terapi penyinaran

13. Tinea kapitis

14. Trikotilomania.

MANIFESTASI KLINIS

Kebotakan pola pria adalah suatu pola khusus dari kebotakan pada pria, yang

disebabkan oleh perubahan hormon dan faktor keturunan. Kebotakan terjadi karena

adanya penciutan akar rambut yang menghasilkan rambut yang lebih pendek dan

lebih halus. Hasil akhir dari keadaan ini adalah akar rambut yang sangat kecil, yang

tidak memiliki rambut.

Penyebab gagalnya pertumbuhan rambut baru belum sepenuhnya dimengerti, tetapi

hal ini berhubungan dengan faktor keturunan dan hormon androgen, terutama

dihidrotestosteron yang berasal dari testosteron. Kebotakan pola pria dimulai pada

garis rambut; secara bertahap, garis rambut mundur membentuk huruf M. Rambut

menjadi lebih halus dan tidak tumbuh sepanjang sebelumnya. Rambut di ubun-ubun

juga mulai menipis dan pada akhirnya ujung atas dari garis rambut yang berbentuk M

bertemu dengan ubun-ubun yang menipis, membentuk kebotakan yang menyerupai

tapal kuda.

15

Page 16: integumen diri

Kebotakan pola wanita adalah kehilangan rambut pada wanita akibat perubahan

hormon, penuaan dan faktor keturunan. Kebotakan terjadi karena adanya kegagalan

pertumbuhan rambut yang baru. Penyebab dari kegagalan tersebut belum sepenuhnya

dimengerti, tetapi diduga berhubungan dengan faktor keturunan, penuaan dan kadar

hormon androgen.

Perubahan kadar hormon androgen bisa mempengaruhi pertumbuhan rambut. Setelah

menopause, banyak wanita yang merasakan rambutnya menipis, sedangkan rambut

wajahnya menjadi lebih kasar. Pola kebotakan pada wanita berbeda dengan

kebotakan pada pria. Rambut di garis rambut (dahi) tetap, sedangkan rambut di

bagian kepala lainnya menipis.

Mungkin terdapat kehilangan rambut yang lebih di ubun-ubun, tetapi jarang

berkembang menjadi kebotakan total seperti yang terjadi pada pria.

Kebotakan pada wanita juga bisa disebabkan oleh:

1. kerontokan rambut yang bersifat sementara (effluvium telogen)

2. kerusakan rambut akibat penataan rambut, pengeritingan atau penarikan

16

Page 17: integumen diri

rambut

3. alopesia areata

4. obat-obatan

5. penyakit kulit tertentu.

Alopesia toksika atau alopesia karena keracunan bisa terjadi akibat:

1. Penyakit berat yang disertai demam tinggi.

2. Dosis yang berlebihan dari beberapa obat (terutama talium, vitamin A dan

retinoid)

3. Obat kanker

4. Kelenjar tiroid atau kelenjar hipofisa yang kurang aktif

5. Kehamilan.

Kerontokan rambut bisa terjadi selama 3-4 bulan setelah penyakit atau

keadaan lainnya.

Biasanya kerontokan bersifat sementara dan rambut akan tumbuh kembali.

Alopesia areata adalah suatu keadaan dimana secara tiba-tiba terjadi

kerontokan rambut di daerah tertentu, biasanya pada kulit kepala atau janggut.

17

Page 18: integumen diri

Pada alopesia universalis terjadi kerontokan pada semua rambut tubuh;

sedangkan pada alopesia totalis terjadi kebotakan total pada rambut kepala.

Pola kebotakan yang terjadi adalah khas, yaitu berupa bercak berbentuk

bundar.

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi kadang dihubungkan dengan penyakit

autoimun.

Trikotilomania adalah hilangnya rambut sebagai akibat dari dorongan yang

kuat untuk menarik-narik rambut. Hilangnya rambut bisa membentuk suatu

bercak bundar atau tersebar di kulit kepala. Trikotilomania merupakan suatu

perilaku kompulsif, yang mungkin berasal dari adanya stres emosional

maupun stres fisik. Paling sering ditemukan pada anak-anak, tetapi kebiasaan

ini bisa menetap sepanjang hidup penderita.

18

Page 19: integumen diri

Alopesia karena jaringan parut. Kebotakan terjadi di daerah jaringan parut.

Jaringan parut mungkin berasal dari luka bakar, cedera berat atau terapi

penyinaran.Penyebab lain dari alopesia karena jaringan parut adalah:

1. lupus eritematosus

2. liken planus

3. infeksi bakteri atau jamur yang bersifat menetap

4. sarkoidosis

5. tuberkulosis

6. kanker kulit.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Menentukan jenis kebotakan secara sederhana hanya melalui pengamatan terkadang

sulit, karena itu dilakukan biopsi kulit untuk membantu menegakkan diagnosisnya.

Dengan biopsi bisa diketahui keadaan dari akar rambut sehingga bisa ditentukan

penyebab dari kebotakan. Pola kebotakan pria maupun wanita biasanya didiagnosis

berdasarkan pola dan gambaran hilangnya rambut.

PENATALAKSANAAN

Kehilangan rambut karena penyakit, terapi penyinaran atau pemakaian obat, tidak

memerlukan pengobatan khusus. Jika penyakitnya membaik atau jika pengobatan

dihentikan, biasanya rambut akan kembali tumbuh. Selama rambut masih dalam

19

Page 20: integumen diri

pertumbuhan, penderita bisa menggunakan rambut palsu, topi atau penutup kepala

lainnya.

Kebotakan pola pria maupun wanita bersifat menetap. Jika penderita merasa tidak

terganggu dengan penampilannya, maka tidak perlu dilakukan pengobatan. Ada 2

macam obat yang digunakan untuk mengatasi kebotakan pola pria maupun wanita,

yaitu minoxidil dan propesia. Minoxidil dioleskan langsung ke kulit kepala. Obat ini

bisa memperlambat kerontokan rambut, tetapi bila pemakaiannya dihentikan, maka

kebotakan akan kambuh kembali. Propesia menghambat pembentukan hormon yang

berperan dalam terjadinya kebotakan. Obat ini lebih efektif dibandingkan dengan

minoxidil dan tidak menimbulkan efek terhadap kadar testosteron dalam tubuh.

Pencangkokan rambut dilakukan dengan mengangkat sekumpulan kecil rambut dari

daerah dimana rambut masih tumbuh dan menempatkannya di daerah yang

mengalami kebotakan. Hal ini bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut di

daerah donor dengan resiko infeksi yang rendah. Prosedur ini mungkin harus

dilakukan secara berulang dan biayanya mahal. Cara lain yang aman dan tidak terlalu

mahal untuk mengatasi kebotakan pola pria maupun wanita adalah merubah gaya

penyisiran rambut atau menggunakan rambut palsu. Untuk alopesia areata bisa

dilakukan pengobatan berikut:

1. corticosteroid topikal (dioleskan langsung ke kulit kepala)

2. suntikan steroid subkutan (dibawah kulit)

3. terapi sinar ultraviolet

4. mengoleskan bahan iritatif ke daerah yang botak untuk merangsang

pertumbuhan kembali.

Pada trikotilomania, mencukur kepala bisa mempertahankan rambut, tetapi tidak

mengatasi akar permasalahannya. Orang tua sebaiknya membantu menemukan

masalahnya dan ikut terlibat dalam pengobatan. Dianjurkan untuk menjalani

pemeriksaan psikis.

20

Page 21: integumen diri

PENCEGAHAN

Tips berikut ini dapat membantu menjaga kesehatan rambut dan dapat meminimalkan

rambut rontok:

1. Makan makanan yang bergizi seimbang.

2. Tangani rambut Anda dengan lembut. Bila mungkin, biarkan rambut Anda

kering secara alami.

3. Hindari gaya rambut yang ketat, seperti kepang, disanggul atau ekor kuda.

4. Hindari memuntir, menggosok atau menarik rambut Anda.

5. Periksa dengan ahli perawatan rambut tentang gaya rambut atau teknik

yang dapat membantu mengurangi efek botak.

6. Obat minoxidil mendorong pertumbuhan rambut baru dan mencegah

kerontokan rambut lebih lanjut pada beberapa orang. Produk pertumbuhan

rambut OTC lain tidak terbukti memiliki manfaat.

PENAGANAN TRADISIONAL

1. Ramuan Obat Tradisional 1 :

Air teh kental didiamkan selama semalam

Pemakaian : Gunakan keesokkan harinya untuk membasahi kulit kepala sambil

dipijat secara merata dan biarkan beberapa saat, lalu bilas. Lakukan secara

teratur 3 kali seminggu.

2. Ramuan Obat Tradisional 2 :

Ambil kemiri secukupnya, lalu cuci hingga bersih, setelah itu kemiri ditumbuk

hingga halus. Tambahkan air secukupnya kemudian direbus hingga keluar

minyaknya.

Pemakaian : Oleskan minyak kemiri pada kulit kepala hingga merata. Setelah

agak kering, lakukan secara teratur 2 kali seminggu.

21

Page 22: integumen diri

3. Ramuan Obat Tradisional 3 :

1 buah jeruk nipis diambil airnya, oleskan air jeruk nipis tersebut pada kulit

kepala hingga merata. Setelah agak kering, oleskan juga kuning telur ayam pada

kulit kepala hingga merata. Kepala dibalut dengan handuk selama semalam.

Keesokan harinya dikeramas hingga bersih.

Pemakaian : secara teratur 2 kali sehari.

4. Ramuan Obat Tradisional 4 :

Rendam Cabai rawit secukupnya d dengan alkohol 75 % selama 14 hari, airnya

dioleskan pada kulit kepala. Lakukan setiap hari.

Pemakaian : secara teratur 2 kali sehari.

5. Ramuan Obat Tradisional 5 :

Seledri beserta tangkai secukupnya, dicuci bersih, lalu haluskan.

Pemakaian : Oleskan ke kulit kepala sambil dipijat-pijat. Lakukan setiap hari

6. Ramuan Obat Tradisional 6 :

Daun pare segar secukupnya dicuci bersih , haluskan, lalu peras.

Pemakaian : Gunakan airnya untuk keramas dan biarkan selama 30 menit, lalu

bilas hingga bersih.

7. Ramuan Obat Tradisional 7 :

Kupas daun lidah buaya

Pemakaian : Gosokkan di kepala sampai merata dan biarkan selama beberapa

jam, lalu bilas hingga bersih. Lakukan secara teratur 3 kali seminggu.

8. Ramuan Obat Tradisional 8 :

Siapkan 10 lembar daun waru muda yang segar, segenggam daun urang-aring, 5

22

Page 23: integumen diri

lembar daun mangkokan, 1 lembar daun pandan, 10 kuntum bunga melati, dan 1

kuntum bunga mawar. Setelah disiapkan cuci bersih bahan, potong-potong,

masukkan ke dalam panci, tambahkan ½ cangkir minyak kelapa dan ½ cangkir

minyak wijen, lalu panaskan sampai mendidih. Setelah dingin, saring.

Pemakaian : Oleskan di kulit kepala sambil dipijit-pijit. Lakukan pada malam

hari sebelum tidur dan esok paginya rambut dikeramas. Lakukan 2-3 kali

seminggu.

9. Ramuan Obat Tradisional 9 :

Diamkan air teh kental selama semalam

Pemakaian : Gunakan keesokan harinya untuk membasahi kulit kepala sambil

dipijat secara merata dan biarkan beberapa saat, lalu bilas. Lakukan secara

teratur 3 kali seminggu.

PENANGANAN MODERN

1. Minoxidilatau Regaine 

Merupakan obat bebas yang diaplikasikan langsung kekulit kepala untuk

memperlancar pasokan darah ke folikel rambut. Sekitar dua pertiga pria

melaporkan perbaikan dalam pertumbuhan rambut mereka setelah pemakaian

hingga 1 tahun.

2. Finasteride 

Adalah pengobatan oral untuk kebotakan, yang juga dikenal dengan

merek Propecia. Obat ini harus dengan resep dokter karena bekerja dengan cara

mencegah aksi hormon laki-laki yang memicu produksi DHT. Delapan puluh

persen pria melaporkan perbaikan rambut setelah pemakaian hingga 6 bulan.

3. Revivogen 

23

Page 24: integumen diri

Adalah terapi perawatan kulit kepala dengan menggunakan bahan-bahan alami

yang mempromosikan pertumbuhan rambut sehat dan memerangi penyebab

kerontokan rambut. Pengobatan dapat memakan waktu sekitar 4-6 minggu untuk

menunjukkan hasil.

4. Transplantasi rambut 

Dilakukan dengan pengambilan sedikit jaringan kulit yang mengandung folikel

rambut dari bagian lain kepala (seperti bagian belakang kepala) dan

mencangkokannya ke daerah yang botak.

5. Kafein. 

Ini mungkin sedikit mengejutkan, tapi telah ada beberapa penelitian yang

menunjukkan bahwa kafein dapat bertindak sebagai stimulator pertumbuhan

rambut manusia. Diperkirakan kafein bekerja dengan menghambat bahan kimia

perusak folikel di dalam tubuh. Ada beberapa perawatan langsung berdasarkan

kafein yang tersedia untuk membantu restorasi rambut

Asuhan Keperawatan

1. Gangguan citra diri berhubungan dengan kebotakan akibat alopesia

Tujuan : klien mampu meningkatkan harga dirinya

kriteria hasil :

1. Klien mampu menerima kondisi alopesianya

2. Klien mampu menjalani aktifitas sehari- hari dengan normal tanpa

gangguan citra diri

Intervensi Rasional

Memberikan motivasi untuk

meningkatkan harga diri klien

Klien mampu menerima kondisi saat

ini

24

Page 25: integumen diri

Menyarankan klien untuk memakai

penutup kepala, contoh : jilbab untuk

wanita dan topi untuk pria

Klien mampu mnjalani aktifitas

sehari- hari tanpa gangguan citra

diri

2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi yang didapat

klien .

Tujuan : klien memahami mengenai alopesia

Kriteria hasil : 1. Klien memahami proses terjadinya alopesia

Intervensi Rasional

Memberikan Health education

mengenai proses terjadinya alopesia

Klien memahami proses terjadinya

alopesia

Memberi dukungan moral dan

psikologis pada klien

Klien menjadi terkoping

Daftar Pustaka

1. Anonim. Kebotakan Rambut Pria, Mungkinkah Dipulihkan?. Diakses 16 juni

2011. http://majalahkesehatan.com/kebotakan-rambut-priamungkinkah-

dipulihkan/

2. BolducC, et als; alopecia reatain eMecjicinJeo umavl ol. 2, No. 11,N ov 200.1

3. Dawber RPR, Barker, D,Wojnarowska. F, Disorders of Hair, In Champion

RH et al eds. Rook, Wilkinsons, Ebling Textbook of Dermatology: In form

volumes 6th ed oxford, Black Well Science Ltd, 1998, 2869-931.

4. Levy, Janey. Alopecia Areata. New York : The Rosen Publishing Group,

2006.

5. Olgen A.E. Hair Disorders. in. Fitzpatrick TB, et al eds. Dermatology in

General Medicine 5th ed. New York : MC Graw – Hill Inc, 1999 : 729 – 46

25

Page 26: integumen diri

Terapi Rambut Rontok pada Ibu Post Partum

Rambut mengalami perubahan dramatis selama kehamilan. Rambut rontok

post partum sering muncul di sekitar 3-4 bulan setelah melahirkan dan dapat

berlangsung dalam beberapa bulan. Rambut rontok pasca melahirkan (Postpartum

hair loss) adalah normal dan hanya terjadi sementara saja serta tidak ada

hubungannya dengan proses menyusui. biasanya setelah 6-12 bulan setelah

melahirkan, rambut akan kembali normal.

Rambut tumbuh dalam tiga tahap: anagen atau tahap tumbuh, tahap catagen

atau transisi, dan telogen atau tahap beristirahat. Hormon kehamilan menghambat

semua akar rambut ke tahap anagen. Pada akhirnya, rambut tumbuh lebih cepat

selama kehamilan, dan mungkin tampak lebih tebal, terutama pada wanita dengan

rambut pendek. Ketika kehamilan berakhir dan hormon kembali normal, rambut akan

memasuki fase catagen pendek dan kemudian fase telogen. Rambut pada fase telogen

biasanya tidak mengalami kerontokan selama sekitar 100 hari sebelum melahirkan.

Rambut rontok paska melahirkan sering dimulai pada sekitar 3 sampai 4 bulan setelah

kelahiran bayi, dan bisa berlanjut selama beberapa bulan atau sampai setahun.

Rambut rontok juga merupakan reaksi umum terhadap stres, biasanya terjadi tiga

bulan setelah kejadian traumatis. Namun, vitamin dan diet dapat membantu

mengontrol gudang, serta mendorong rambut baru tumbuh kembali dengan cepat.

Beberapa tips yang dapat membantu untuk meminimalkan kerontokkan

rambut pada ibu paska melahirkan :

1. Tetap mengkonsumsi vitamin prenatal atau suplemen khusus Biotin (vitamin

H), Silika, Kalsium, Zinc dan Omega yang membantu pertumbuhan rambut

dan kekuatan.

2. Pijat kulit kepala merangsang aliran darah ke kulit kepala, yang mendorong

folikel rambut tumbuh rambut. Pijat kulit kepala bisa dilakukan dengan jari.

26

Page 27: integumen diri

3. Pengalaman melahirkan harus setenang mungkin, melahirkan di lingkungan

yang aman dan nyaman, dan memiliki sistem pendukung yang baik selama

dan setelah kelahiran idealnya akan meminimalkan trauma emosional.

4. Hindari krim tebal atau shampoo yang keras. Pertumbuhan baru awalnya

mungkin tampak lebih halus dari rambut yang lebih tua. Hal ini adalah karena

secara alami rambut lancip di ujungnya.

Terapi Kerontokan Rambut :

1. Terapi Modern

a. Minoxidil

Berupa cairan yang dioleskan di kulit kepala sehari 2 kali untuk

membantu pertumbuhan rambut dan menjaga supaya tidak terjadi

kerontokan rambut. Rambut baru yang tumbuh dari perawatan dengan

minoxidil biasanya lebih tipis dan pendek dari rambut yang lain, perlu

waktu 12 minggu supaya rambut baru bisa tumbuh. Bila perawatan

dihentikan maka rambut akan berhenti tumbuh. Efek samping yang

mungkin timbul dapat berupa iritasi pada kulit kepala.

b. Finasteride

Finasteride tidak dapat digunakan untuk pengobatan rambut rontok pada

wanita terutama wanita hamil karena mempunyai efek samping terhadap

janin yang dikandung, terutama janin laki-laki.

c. Kortikosteroid

Injeksi kortison pada kulit kepala dapat digunakan untuk mengatasi

alopecia areata. Dilakukan rutin setiap bulan. Terkadang dokter juga akan

meresepkan pengunaan kortikosteroid tablet untuk mengatasi rambut

rontok yang parah. Rambut baru akan tumbuh 4 minggu setelah

penyuntikan dilakukan..

27

Page 28: integumen diri

d. Anthralin

Anthralin biasanya digunakan untuk pengobatan alopecia areata, rambut

baru akan tumbuh sekitar 12 minggu kemudian.

e. Operasi

Cangkok rambut atau transplantasi rambut dapat digunakan untuk kasus

androgenetic alopecia dimana pengobatan lain tidak efektif. Pada saat

transplantasi, dokter akan menanam rambut yang berasal dari bagian

bawah atau samping ke bagian kulit kepala yang botak. Biasanya

dibutuhkan beberapa kali proses transplantasi untuk menutupi kebotakan

tersebut. Cara lain yang dapat dipilih adalah dengan menggunakan wig

atau rambut palsu apabila ternyata pengobatan yang dilakukan tidak

memberikan hasil yang memuaskan. Saat ini telah tersedia.

2. Terapi Tradisional

a. Daun Seledri

Cuci 7-10 tangkai daun seledri sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus.

Setelah diremas, gosokan tumbukan daun seledri tersebut ke kulit kepala

dan rambut secara merata sambil dipijat ringan. Biarkan satu jam, bilas

rambut. Lakukan seminggu sekali.

b. Kuning Telur

Gunakan dua butir telur untuk rambut pendek dan empat butir telur untuk

rambut panjang. Gunakan bagian kuningnya. Tambahkan tiga sendok teh

almond atau minyak biji-bijian dan campurkan dengan lemon, kocok

dengan cepat hingga tercampur rata. Saat rambut masih basah, pijatkan

campuran kuning telur tersebut sampai ke kulit kepala. Biarkan campuran

kuning telur tersebut menempel di rambut sekitar 30-45 menit. Bilas

rambut sampai bersih dan ulangi lagi beberapa hari kemudian.

c. Kemiri (Aleurites moluccana)

Untuk memperkuat dan memperbaiki tumbuhnya rambut, gunakan 6 buah

kemiri ditumbuk halus, tambahkan air secukupnya dan dimasak hingga

28

Page 29: integumen diri

mengeluarkan minyak. Gosokkan minyak tersebut pada kulit kepala dan

rambut hingga merata. Lakukan 3 kali seminggu.

d. Lidah Buaya (Aloe Vera)

Gunakan 60 gram daun lidah buaya, dikupas kulitnya, ditambah 30 gram

daun mangkokan dan 30 gram daun waru muda kemudian dihaluskan.

Setelah itu, tambahkan 50 gram minyak kemiri hangat, aduk rata.

Kemudian oleskan pada kulit kepala dan rambut hingga rata. Diamkan

beberapa saat dan bilas hingga bersih.

Daftar Pustaka

Wihans. 2010. Kuning Telur Dapat Mengatasi Rambut Rontok. (online),

<http://jurnalberita.com/2010/12/kuning-telur-dapat-mengatasi-rambut-

rontok/> diakses tanggal 11 Juni 2013

Makarizo Healthy Beauty. 2009. Rambut Rontok pada Wanita Pasca Melahirkan.

(online), <www.makarizo.co.id> diakses tanggal 11 Juni 2013

Yourhair Styles. 2011. PostPartum Hair Loss. (online),

<www.hair.becomegorgeous.com> diakses tanggal 11 Juni 2013

Tennani, Sarah. 2008. Preventing Post Partum Hair Loss. (online),

<www.suite101.com> diakses tanggal 11 Juni 2013

Mcdeeck. 2007. Nutmeg (Kemiri/Aleurites Moluccana) Penghitam dan Penyubur

Rambut. (online), <www.id.shvoong.com> diakses tanggal 11 Juni 2013

Rendra. Susie. 2011. Rambut Rontok Hebat Usai Melahirkan. (online),

<www.health.detik.com> diakses tanggal 11 Juni 2013

29

Page 30: integumen diri

KUKU

INFEKSI JAMUR PADA KUKU (ONIKOMIKOSIS)

Definisi :

Penyakit kulit yang disebabkan infeksi jamur atau dermatomikosis merupakan

penyakit yang sering dijmpai terutama di Negara tropis karena udara yang lembab

dan panas sepanjang tahun sangat cocok bagi berkembangnya penyakit jamur

khususnya mikosis superfisialis. salah satu bentu dematomikosis adalah onikomikosis

yaitu infeksi jamur pada kuku. Zaias menyatakan onikomikosis adalah satu kelainan

kuku yang disebabkan oleh oleh infeksi jamur dermatofita, ragr (yeast) dan kapang

(moulds). penyakit tersebut bersifat menahun dan sangat resisten terhadap

pengobatan.

Etiologi

a. Dermatofita sebagai penyebab onikomikosis seperti T. rubrum, E. floccosum,

M. cains

b. Candida seperti candida albicans, candida guilermondi

c. A. furnigratus, A. plavus, A. ustus dll

Manifestasi klinis :

Hyperkeratosis subungual dan onikolisis, warna kuku kekuningan, destruksi

lempeng kuku proksimal, kasar, lunak dan rapuh.

Penanganan secara Medis :

Prinsip penatalaksanaan dan penanganan adalah menghilangkan factor

predisposisi yang memudahkan terjadinya penyakit serta terapi obat anti jamur yang

sesuai dengan penyebab dan patologi kuku. macam penanganan onikomikosis adalah

:

1. Obat topical : bifonazol urea, amorolfin, siklopiroksolamin

2. Obat sistemik : obat sistemik generasi baru yang dapat digunakan adalah

flukonazol, itrakonazol, dan terbinafin.

3. Terapi bedah dengan tindakan bedah scalpel

30

Page 31: integumen diri

\

Terapi Komplementer/Pengobatan secara Tradisional:

1. Lengkuas

Seperti halnya jamur lain yang menyerang anggota tubuh, jamur kuku

juga dapat menular. Untuk menghindari dan mencegah terjadinya jamur kuku,

maka dianjurkan pola hidup bersih yang diterapkan sehari-hari. Selain itu,

penderita jamur kuku tidak perlu khawatir karena pada saat sekarang ini sudah

banyak obat jamur yang beredar dan bisa dikonsumsi antara lain: intraconazole,

biasanya obat jamur ini diminum dalam waktu yang lama, selain obat jamur ynag

diminum solusi lain untuk jamur kuku yaitu: obat jamur oles yang digunakan

bersamaan dengan obat jamur minum, karena jika hanya menggunakan salah satu

diantara itu saja tidak dapat menyembuhkan jamur kuku sampai tuntas. Bila

menggunakan pengobatan diatas kurang di sukai maka dapat dilakukan

pengobatan tradisional untuk jamur kuku yaitu menggunakan 1 rimpang lengkuas

yang dicuci sampai bersih, lalu belah dan gosokkan pada kuku yang terkena

jamur, lakukan secara rutin setiap malam sebelum tidur.

2. Alkohol

Rendam kuku dalam air hangat dengan beberapa tetes disinfektan

selama lima menit atau lebih. Angkat dan lap kering benar. Sekarang rendam

kuku yang terinfeksi dalam alkohol gosok selama dua puluh menit benar-benar

kering. Lakukan ini dua kali sehari pagi dan sebelum tidur.

3. Minyak Pohon Teh Australia

31

Page 32: integumen diri

Minyak pohon teh merupakan ekstrak dari daun alternifolia Melaleuca,

tanaman Australia. Ini merupakan agen anti-jamur kuat. Ini juga merupakan

solusi antiseptik yang baik digunakan dalam tubuh untuk infeksi kulit yang parah.

4. Minyak Lavender

Minyak lavender juga sangat efektif karena memiliki sifat

penyembuhan. Hal ini dapat digunakan dengan minyak esensial teh. Sebuah kapas

diolesi dengan kombinasi dari kedua minyak harus diterapkan pada kuku yang

terkena dampak pada semua sisi dan di bawah kuku atas, dua kali atau tiga kali

sehari.

5. Minyak Zaitun

Minyak zaitun juga sangat baik dan tidak hanya untuk diambil secara

internal. Jika dikombinasikan dengan minyak pohon teh Esensial dan diterapkan

pada kuku yang terkena, ia menusuk jauh ke dalam dan di bawah kuku dan

menghilangkan infeksi dengan membunuh jamur. Ini harus diterapkan untuk

jangka waktu 15 hari.

Contoh Kasus :

Tn. A 31 tahun datang ke RSUD Kanujoso Djati Wibowo Balikpapan karena

mengeluh kuku tangan dan kakinya yang terasa nyeri, kasar, kekuningan dan rapuh.

Tn. A mengaku sulit melakukan aktifitas sehari – harinya sebagai penjual keliling mie

ayam oleh karena sakitnya ini. sebelumnya Tn. A pernah tinggal dengan temannya

yang mengalami sakit kuku yang sama hingga akhirnya tertular dan mulai mengalami

gejalanya pada 1 bulan yang lalu dan semakin parah.

Intervensi keperawatan :

1. Resiko infeksi b.d invasi jamur terhadap kuku

No Intervensi Rasional

1. Rawat luka pada kuku tangan dan Minyak zaitun mengandung

32

Page 33: integumen diri

kaki yang mengalami onikomikosis

dengan air hangat dicampur dengan

minyak zaitun atau alcohol setiap

hari

antiseptic sehingga dapat

membunuh jamur onikomikosis

2. Pertahankan kebersihan kuku

tangan dan kaki pasien agar tidak

terjadi infeksi lebih lanjut

Kuku tangan dan kaki yang bersih

dapat mencegah infeksi jamur lebih

lanjut

3. Jaga kuku tangan dan kaki agar

tetap kering

Kondisi kuku tangan dan kaki yang

lembab meningkatkan aktifitas

jamur

4. Berikan obat – obatan sesuai

dengan preskripsi seperti bifonazol

urea dan flukonazol,

Obat – obatan tersebut dapat

mengurangi gejala dari

onikomikosis

5. Memberikan health education

tentang perawatan dan menjaga

kuku tetap bersih dan kering

Agar klien dapat merawat dan

menjaga kuku tangan dan kakinya

ketika di rumah

2. Nyeri b.d proses peradangan pada kuku

No Intervensi Rasional

1. Kaji tanda adanya nyeri ; baik

verbal maupun non verbal ; catat

lokasi ; intensitas (skala nyeri 1-

10 ), lamanya

Bermanfaat dalam mengevaluasi

nyeri ; menentukan pilihan ;

menentukan efektifitas terapi

2. Posisikan kaki dan tangan pasien

yang mengalami onikomikosis

dalam posisi nyaman

Posisi yang nyaman akan

mengurangi rasa nyeri pada pasien.

5 Berikan obat – obatan sesuai

dengan preskripsi seperti bifonazol

Obat – obatan tersebut dapat

mengurangi gejala dari

33

Page 34: integumen diri

urea dan flukonazol, onikomikosis

6 Memberikan health education

tentang perawatan dan menjaga

kuku tetap bersih dan kering

Agar klien dapat merawat dan

menjaga kuku tangan dan kakinya

ketika di rumah

REFERENSI

Fungal nail infection. http://dermnetnz.org/dna.fungi/fnail.html. Diakses

tanggal 16 Juni 2011 pukul 10.00 am.

Scumdoctor.com. terapi komplementer pada jamur kulit.

www.scumdoctor.com. Diakses tanggal 16 Juni 2011 pukul 11.30 am.

Onycomycosis.http://www.doctorfungus.org/mycoses/human/other/

onychormycosigeneral.htm. Diakses tanggal 16 Juni 2011 pukul 10.00 am.

Adiguna M S, Onikomikosis dan Pengobatannya dengan cat kuku

saklopiroksa, dalam Majalah Kedokteran Indonesia Vol. 49, No.7, Juli 1999, Jakarta.

268-72

34

Page 35: integumen diri

KEPERAWATAN SISTEM INTEGUMEN

DI SUSUN OLEH :

VINA ANIKAWATI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 

CIREBON2013

35