Px Diagnostik Kehamilan.docx
-
Upload
azmi-sanjaya -
Category
Documents
-
view
52 -
download
5
description
Transcript of Px Diagnostik Kehamilan.docx
FUNGSI USG
Sudah sejak 1961 USG digunakan dalam dunia kedokteran kandungan. Tidak seperti X-ray
yang berbahaya bagi bayi, USG menggunakan gelombang suara yang dipantulkan untuk
membentuk gambaran bayi di layar komputer yang aman untuk bayi dan ibu. Yang dapat
diperiksa dengan USG ntaralain:
Konfirmasi kehamilan. Embrio dalam kantung kehamilan dapat dilihat pada awal kehamilan
51/2 minggu dan detak jantung janin biasanya terobsevasi jelas dalam usia 7 minggu.
Mengetahui usia kehamilan. Untuk mengetahui usia kehamilan dapat dengan mengunakan
ukuran tubuh fetus—sehingga dapat memperkirakan kapan tanggal persalinan
Menilai pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan.
Ancaman keguguran. Jika terjadi pendarahan vagina awal, USG dapat menilai kesehatan dari
fetus. Jika detak jantung janin jelas maka prospek yang baik untuk melanjutkan kehamilan.
Masalah dengan plasenta. USG dapat menilai kondisi plaasenta dan menilai adanya masalah2
seperti plasenta previa dsb.
Kehamilan ganda/ kembar. USG dapat memastikan apakah ada 1 / lebih fetus di rahim.
Mengukur cairan ketuban. Masalah terjadi ketika kandungan berlebihana caira ketuban atau
terlalu sedikit. Volume ( jumlah cairan) dapat dinilai/cek dengan USG.
Kelainan letak janin. Bukan saja kelainan letak janin dalam rahim tapi juga banyak kelainan
janin yang dapat di ketahui dengan USG, seperti: hidrosefalus, anesefali, sumbing, kelainan
jantung, kelainan kromoson (syndrome down), dll.
Dapat juga untuk menilai jenis kelamin bayi jika anda ingin mengetahuinya.
Mendapatkan informasi penting tentang otak, medulla spinalis, wajah, organ besar, anggota
gerak.
Kelainan pada organ lain yang bisa diketahui dari USG adalah abnormalitas ginjal (umumnya
policystic kidney disease) dan paru (pulmonary hipoplasi). Policystic kidney disease (PKD)
adalah kelainan bawaan yang terdiri dari PKD autosomal resesif dan PKD autosomal dominan.
Sedangkan pada pulmonary hipoplasi terlihat lingkar dada yang kecil pada janin.
Sementara itu, kegagalan dalam pertumbuhan janin, yang disebabkan oleh bligted ovum, dan
missed abortion fetal death, secara ultrasound akan mudah diketahui. Efek blighted ovum
sering menyebabkan pendarahan pada trimester pertama kehamilan. Dalam mendeteksi fetal
growth, kelainan yang sering dijumpai adalah IUGR. Sementara, uterus yang terlalu besar,
kemungkinan mengalami kehamilan kembar, kesalahan menghitung umur kehamilan,
polyhydramnion dan myoma kehamilan.
Terjadinya perdarahan dalam kehamilan kemungkinan disebabkan blighted ovum, mola
hydatidosa, missed abortion ataupun ectopic pregnancy. Pada kehamilan mola, USG uterus
akan nampak kristal-kristal kecil. Adnexa (jaringan sekitar) uterus juga perlu diperiksa untuk
mengetahui janin berada di luar uterus atau tidak (ectopic). Kadang ibu mengira hamil karena
merasa tumbuh benjolan di perutnya, yang ternyata jika diperiksa adalah tumor cairan atau
cyst di cavum douglasi. Perdarahan pada akhir kehamilan sering disebabkan karena plasenta
previa atau migrasi plasenta.
Seringkali dijumpai USG fetus dalam kondisi anatomi maupun faal hormon tidak normal. Hal-
hal yang bisa menjadi penyebab adalah penggunaan pil kontrasepsi per oral dan uterus post
menopause. Yang terjadi pada uterus bisa berupa penipisan atau penebalan endometrium.
Disfunctional uterine bleeding juga bisa terjadi. Kelainan uterus lain yang bisa menyebabkan
kecacatan janin adalah polip, keganasan, pada endometrium maupun myometrium.
Untuk mencegah terjadinya kelainan-kelainan kehamilan, Wladimiroff menyarankan, agar ibu
mengkonsumsi asam folat 0,5 mg/hari mulai 1 bulan sebelum konsepsi hingga 8 minggu
periode gestasi. Jika sudah pernah mengalami kelainan serupa, risiko berulang dicegah dengan
mengkonsumsi asam folat 5 mg/hari. Untungnya, menurut ahli USG kehamilan ini,
hydrocephalus tidak mengakibatkan kelainan psikomotor pada anak.
Keharusan menjalani pemeriksaan USG atau tidak tergantung pada beberapa faktor seperti
masalah perdarahan, masalah kehamilan sebelumnya, dan jaminan asuransi. Umumnya
dokter melakukan pemeriksaan USG sedikitnya satu kali selama masa kehamilan. Jika
kehamilan Anda berisiko tinggi, maka Anda biasanya akan menjalani beberapa kali
pemeriksaan.
Pemeriksaan USG dapat memperlihatkan letak plasenta sehingga informasi tersebut dapat
digunakan dengan pemeriksaan lain, seperti amniosentesis. Pemeriksaan tersebut juga dapat
memberikan informasi tentang pertumbuhan janin, kondisi tali pusat, dan jumlah cairan
ketuban dalam rahim.
Dokter atau teknisi kesehatan biasanya akan melakukan pemeriksaan USG dengan alasan
sebagai berikut:
Untuk mengidentifikasi kehamilan dini.
Untuk memperlihatkan ukuran dan kecepatan pertumbuhan embrio atau janin.
Untuk mengukur kepala janin, perut, atau paha untuk menentukan durasi atau lamanya
kehamilan.
Untuk mengidentifikasi janin tertentu dengan Sindrom Down.
Untuk mengidentifikasi abnormalitas janin, seperti hidrosefalus.
Untuk mengidentifikasi letak, ukuran, dan kematangan plasenta atau abnormalitas plasenta.
Untuk mendeteksi IUD.
Untuk membedakan antara keguguran maupun kehamilan ektopik (kehamilan di luar uterus).
USG 3 DAN 4 DIMENSI
Pertama kali ditemukan alat USG hanya bersifat dua dimensi dan mendeteksi kondisi kondisi
bayi di permukaan saja, seperti ukuran kepala, detak jantung, susunan tulang punggung, dan
tentu saja jenis kelamin. Penggambarannya tak dipahami orang awam dan memerlukan
bantuan dokter untuk menjelaskannya.
Karena penggambaran yang tidak detail itu, tak sedikit dokter menjadi kurang akurat dalam
memberikan diagnosis terhadap perkembangan bayi dan kondisi rahim si ibu. Diagnosa bibir
sumbing, misalnya tak bisa dilakukan, juga deteksi jenis kelamin pada 4 bulan pertama
kehamilan karena visualisasi yang tidak jernih dan akurat. Selain itu, USG 2 dimensi ini banyak
mengandalkan air ketuban agar dokter bisa melihat dengan jelas. Selain itu, posisi bayi di
dalam rahim juga ikut menyulitkan dokter untuk melihat bagian-bagian yang penting. Namun,
perkembangan teknologi membuat USG kian canggih. Dengan teknologi 3 dan 4 dimensi, USG
ini memungkinkan penggambaran lebih detail kondisi bayi dalam rahim ibu. Akurasinya
bahkan mencapai 80 persen dan deteksi kondisi bayi secara detail bisa dilakukan sejak
trimester pertama kehamilan.
Kelebihan dari alat ini dibanding alat sebelumnya adalah kemampuannya mendeteksi kelainan
kromosom sejak hamil muda, dan sama sekali tidak berbahaya. Untuk mendeteksi kelainan
pada janin, alat ini sangat tepat digunakan sejak kandungan memasuki usia 11-13 minggu atau
pada trimester pertama. Pada usia ini janin sudah terbentuk dengan lengkap. Sebelum pada
usia ini, melalui USG tekhnologi 3D atau 4D Real Time, dokter dapat mendeteksi kromosom
bayi untuk mendeteksi kelainan. Kelainan ini bisa dideteksi dengan akurasi hingga 80 persen.
Bahkan pada saat ini waktu kelahiran atau dating pregnancy bisa ditentukan.
Dengan teknologi canggih ini, kelainan kromosom secara nyata bisa diketahui misalnya melalui
struktur tulang. Dengan mengukur tulang hidung, bisa diketahui apakah bayi yang dikandung
normal atau tidak. Umumnya, bayi yang tidak memiliki tulang hidung menderita down
syndrome atau abnormal. Jumlah jemari tangan dan kaki, struktur tulang punggung, ukuran
kepala, termasuk bibir untuk mengetahui cacat sumbing, juga bisa dideteksi lewat USG 3 dan 4
D. Kelainan sekecil apapun, bisa terdeteksi oleh alat berbasis komputer ini. "Di 2D, ini sulit
dideteksi," katanya. Tak heran, jika sebagian pasien yang pernah melihat hasil USG 2D
menganggap bayinya normal, tapi pada saat kelahiran sang bayi menderita cacat bawaan.
Untuk mendiagnosa kondisi bayi, alat USG yang canggih ini dioperasikan selama minimal 20
menit. Menurut Dr. Dario, waktu yang cukup lama ini agar detil dari kondisi janin mampu
terdeteksi secara keseluruhan. Karena proses USG yang berlangsung cukup lama, pasien juga
harus tetap dalam kondisi yang nyaman. Dalam ruangan periksa yang nyaman, disediakan
kursi periksa yang nyaman yang bisa diubah-ubah posisinya sesuai kenyamanan pasien. Di
hadapan pasien juga tersedia monitor televisi ukuran 24 inci. Dari monitor TV itu, pasien bisa
melihat gambar bayi dengan jelas. Gambar ini bisa dicetak dalam bentuk foto hitam putih dan
berwarna. Gambar juga bisa ditransfer dalam bentuk CD ROM atau VCD. "Untuk kenang-
kenangan keluarga," kata Dario diiringi tawa.
Sayangnya, karena alat ini termasuk langka, pemeriksaan USG dengan teknologi 4 D dikenakan
biaya tak sedikit. Untuk pemeriksaan dan cetak foto, pasien dikenai biaya Rp 750 ribu. Di
Indonesia, alat ini juga baru bisa ditemui di RS Ibu dan Anak Family Pluit. Satu alat yang
diimpor dari Austria, harganya tak kurang dari Rp 2 miliar. Namun, seperti yang diungkapkan
banyak pasien, untuk mengetahui kondisi bayi secara detil dan menentramkan hati orangtua
yang tengah menanti si buah hati, berapa pun biayanya akan dikeluarkan.
USG merupakan sarana diagnostik medis yang aman, tidak invasif dan sederhana
persiapannya, waktu yang diperlukan untuk pemeriksaan USG relatif singkat dan biaya yang
dikeluarkan cukup ekonomis, sehingga tidak membuat ibu hamil malas untuk memeriksakan
kandungannya .
Dengan USG dapat diketahui struktur jaringan dengan baik. Instrumen ini berbeda dengan
sarana diagnostik lain, seperti X-Ray dan CT Scan. USG juga tidak memberikan efek reaksi
ionisasi terhadap tubuh, sehingga tidak merusak jaringan. Hingga saat ini belum ada laporan
adanya efek biologis yang ditimbulkan, meski, dari laporan WHO, penyelidikan kemungkinan
adanya efek pada DNA masih terus dilakukan.
GELOMBANG USG 2D,3D,4D
Perlu diketahui istilah 2D,3D,4D adalah perkembangan kemajuan teknologi USG yang saat ini
bisa menampilkan ketiga dimensi dalam bidang multiplanar sekaligus dari horisontal, frontal
dan vertikal (3D) dan kini dgn ditambahkannya dimensi ke-4 yaitu realtime maka terwujudlah
4D USG.
Sedangkan jenis-jenis teknik yang dipakai tidak mengalami perubahan dari teknik B-mode, M-
mode, Color Doppler dan Power Doppler, gelombang USG yang dipakai sejak alat itu
dipergunakan juga tidak berubah dari 2D,3D, dan 4D.
Hanya dalam pemakaian Color Doppler dan Power Doppler saja yang berbeda, dan
menggunakan gelombang ultrasound yang lebih tinggi untuk mendapatkan pantulan echo
yang bisa menangkap sampai detil-detil arus darah yang mendarahi suatu jaringan, karena itu
pemeriksaan ini tak lazim dipergunakan pada kehamilan trimester pertama karena
menghasilkan efek panas, dimana bisa meningkatkan panas minimal 1 C lebih tinggi pada
jaringan yang di scan tanpa berpindah-pindah di satu tempat saja !!
Pemeriksaan USG 4D, pada prinsipnya sama dgn pemeriksaan B-mode pada USG 2D,
gelombang yang dipakai juga sama, yang berbeda adalah menampilkan gambaran 3D secara
realtime. Untuk gelombang Ultrasound yang dipakai dalam tindakan operasi di luar tindakan
obstetri dan ginekologi, saya tidak bisa memberikan komentar, karena saya tidak
berkecimpung dalam hal itu, yang saya ketahui jelas berbeda dgn yang dipergunakan dalam
teknik USG khususnya dalam bidang obstetri dan ginekologi.
WAKTU PEMERIKSAAN USG
USG pertama dilakukan pada kehamilan minggu ke 7 untuk memastikan kehamilan, menilai
detak jantung janin, mengukur panjang janin untuk menilai usia kehamilan.
USG ke dua biasanya dilakukan pada kehamilan 18-22 minggu untuk menilai kelainan
congenital, kelainan bentuk, posisi plasenta, detak jantung janin, juga untuk menilai
perkembangan janin. Pada pemeriksaan di minggu ini anda mungkin dapat juga mengetahui
jenis kelamin bayi anda.
USG yang ketiga biasanya dilakukan pada kehamilan minggu ke 34 unutk mengevaluasi ukuran
fetus dan menilai pertumbuhan fetus, pergerakan dan pernafasaan, detak jantung bayi juga
jumlah air ketuban di sekeliling bayi serta posisi bayi dan plasenta..
Pada dasarnya USG dapat dilakukan kapan saja selama masa kehamilan karena USG tidak
berbahaya untuk bayi dan ibu. USG terutama dilakukan bila terjadi masalah kehamilan
misalnya adanya detak jantung janin yang tidak teratur.
JENIS-JENIS USG
USG Awal Kehamilan
Pemeriksaan USG di awal kehamilan penting dilakukan bila Ibu mengalami nyeri, perdarahan,
atau pernah mengalami keguguran atau kehamilan ectopic pada kehamilan 6-10
minggu.Karena di awal kehamilan ukuran bayi Ibu masih sangat kecil, maka scan dilakukan
dengan alat khusus melalui vagina. Walaupun proses ini tidak rumit, wajar bila Ibu takut dan
khawatir menjalaninya.
Dating scan (menetapkan tanggal scan)
Scan ini dilakukan pada kehamilan 6 sampai 12 minggu. Proses scan ini hanya berlangsung
sekitar 10 menit. Kebanyakan rumah sakit menawarkan scan ini untuk mengetahui beberapa
hal penting, seperti:
• Usia bayi Ibu
• Apakah terdapat lebih dari satu bayi
• Memeriksa detak jantung bayi
• Apakah ada kelainan yang jelas.
• Apakah ovarium Ibu dalam kondisi yang sehat
Scan Nuchal Translucency
Scan ini dilakukan untuk mengetahui apakah bayi Ibu mengalami Down’s Syndrome atau
kelainan kromosom lainnya. Biasanya scan ini dilakukan pada wanita hamil beresiko tinggi
atau berusia di atas 35 tahun. Saat paling baik melakukan scan ini antara usia kehamilan 11
sampai 14 minggu.
Scan di Trimester ke-2
Seperti halnya kenyamanan yang Ibu rasakan di kehamilan trimester ke-2, scan pada
kehamilan 18 sampai 21 minggu ini juga jadi hal paling menggembirakan. Seru rasanya melihat
melihat bayi Ibu yang sudah berkembang pesat di layar monitor. Ibu juga sudah bisa tahu jenis
kelaminnya.Pemeriksaan ini hanya 15 sampai 20 menit. Pihak rumah sakit biasanya
mengizinkan Ibu mencetak foto-foto bayi dari pemeriksaan tersebut.
Pada pemeriksaan ini, dokter akan memantau:
• Kepala bayi Ibu, apakah ada masalah pada otak atau bibir sumbing.
• Tulang belakang dan perut bayi lurus dan berkembang dengan baik.
• Ukuran dan bentuk jantung bayi Ibu.
• Melihat sejumlah cairan ketuban (amniotic fluid) tertelan bayi – tampak seperti gelembung
hitam dalam perutnya.
• Ginjal dan kandung kemih bayi.
• Perkembangan tangan dan kaki bayi Ibu.
• Plasenta, tali ari-ari (umbilical cord) dan cairan ketuban (amniotic fluid).
• Ukuran kepala, perut dang tulang tumbuh dengan baik.
USG Pertumbuhan (Growth scan)
USG Pertumbuhan ini dilakukan hanya bila ada kekhawatiran pada tumbuh kembang bayi
untuk memastikan bayi Ibu tumbuh sehat.
USG 3D dan 4D
Ibu bisa meminta dokter Ibu mengenai USG 3D. Berbeda dari USG biasa yang hanya
menunjukkan gambar 2 dimensi dari bayi Ibu, pada USG 3D bayi Ibu akan terlihat lebih jelas.
Bagian yang bisa dilihat melalui USG 3D juga lebih luas.
Ibu juga bisa bertanya pada dokter untuk merekam hasil USG 3Dnya ke dalam CD. Hal ini lebih
mudah dilihat nanti di rumah daripada sebelumnya ketika IBU hanya bisa membawa pulang
foto hasil USG. Rekaman USG 3D ini yang disebut sebagai USG 4D.
Kapan Perlu di USG?
PERSIAPAN UNTUK USG
Persiapan untuk USG tergantung jenis pemeriksaan USG yang dilakukan.
• Jika USG dilakukan melalui vagina, maka biasanya perlu mengosongkan dulu kandung kemih.
• Jika USG dilakukan dari luar, terutama jika usia kehamilan kurang dari 3 bulan, maka
sebaiknya minum sekitar 2 – 3 gelas, sehingga kandung kemih cukup penuh. Anda juga akan
diminta untuk menahan buang air kecil sebelum dokter melakukan pemeriksaan. Cairan itu
dibutuhkan untuk memperjelas rahim dan isinya yang berada di belakang kantung kemih.
7 TIPE PROSEDEUR USG
Pada dasarnya ada tujuh uji USG namun pada proses utamanya sama. Ketujuh tipe prosedur
tersebut adalah:
Pindai Transvaginal:
Sebuah alat pemindai yang dirancang khusus digunakan di dalam vagina untuk menghasilkan
citra sonogram. Paling sering digunakan di masa awal kehamilan.
Ultrasonografi standar:
Uji USG umum yang menggunakan sebuah pemindai untuk menghasilkan citra dua dimensi
dari janin yang berkembang.USG 2D hanya dapat melihat bayi dari salah satu sisi saja
Ultrasonografi lanjutan:
Uji ini mirip dengan USG standar, namun uji ini lebih ditujukan untuk memeriksa penyakit
tertentu dan menggunakan peralatan yang lebih canggih
USG Doppler:
Prosedur pencitraan ini mengukur perubahan pada frekuensi gelombang ultrasonografi saat
dipantulkan obyek bergerak, seperti sel darah.
USG 3-D:
Dilakukan dengan menggunakan pemindai yang dirancang khusus dan piranti lunak untuk
menghasilkan citra tiga dimensi dari janin yang sedang berkembang.Janin dapat terlihat utuh
dan jelas, seperti laiknya bayi yang sesungguhnya.
USG 3-D dinamis atau 4-D:
Dilakukan dengan pemindai yang dirancang khusus untuk melihat wajah dan pergerakan bayi
sebelum kelahiran.seluruh tubuh bayi , berikut gerak-gerik seperti kita menonton film animasi
dapat dilihat.
Echokardiografi Janin:
Menggunakan gelombang suara ultra untuk mengetahui fungsi dan anatomi jantung bayi. Ini
digunakan untuk membantu pemeriksaan dugaan cacat jantung kongenital.
TIPS UNTUK MELAKUKAN USG
1. USG minimal dilakukan 2 kali selama masa kehamilan
2. Lakukan pemeriksaan USG pada dokter yang kompeten
3. Keuntungan lain dengan USG 3D-4D gambar dapat direkam dalam bentuk CD-ROM dimana
animasi disimpan dalam format jpg dan bisa dilihat di komputer, tidak hanya dicetak seperti
hasil USG 2D selama ini.
4. USG 3D-4D ini paling ideal bila dilakukan pada janin yang berumur 24-28 minggu, dimana air
ketuban masih cukup sehingga muka bayi dapat terlihat.
5. Pada trimester pertama dan USG dilakukan tidak dengan USG transvaginal, dianjurkan
untuk mengosongkan kandung kemih kira-kira satu jam sebelum pemeriksaan kemudian
minum 2-3 gelas, jadi diperlukan kandung kemih cukup penuh. Beda dengan USG transvaginal,
kandung kemih harus dalam keadaan kosong.
6. USG aman selama dilakukan oleh ahli yang kompeten.
EFEK BIOLOGIK GELOMBANG ULTRASONIK
Perubahan – perubahan siklik yang terjadi pada perambatan gel ultrasonik : getaran partikel,
perubahan tekanan, peruabahan densitas, dan perubahan suhu.Semua perubahan diatas
bersifat sementara dan penagruhnya sangat kecil, banyaknya panas yang timbul didalam
jaringan tubuh ditentukan oleh : intensitas, lamanya pemaparan, dan koefisien absorpsi
jaringan. Pemakaian gel ultrasonik dan intensitas tinggi dapat menimbulkan fenomena kavitasi
pada medium yang berupa cairan.Faktor yang menambah keamanan penggunaan USG yang
banyak dipakai saat ini mempunyai intensits <10 MW/Cm2. Faktor lain yang menambah
keamanan penggunaan USG, baik terhadap ibu maupun janin :
1. Gel ultrasonik yang digunakan adalah jenis pulsa, sehingga efek kumulatif di dalam jar
sangat kecil
2 Dinding abdomen ibu (pada transabdominal) akan mengabsorpsi sebagian intensitas gel
ultrasonik
3. Vaskularisasi pada dinding abdomen ibu dan janin akan menetralisir efek panas dari gel
ultrasonik.
4 . Pemakaian USG jenis real tim dan adanya gerakan janin akan menghindari terfokusnya
intensitas gelombang ultrasonik pada suatu organ yang lama
INDIKASI PEMERIKSA USG OBSTETRI:
1. Usia kehamilan tidak jelas
2. Tersangka kehamilan multipel
3. Perdarahan dalam kehamilan
4. Tersangka kematian mudiqah (janin)
5. Tersangka kehamilan ektopik
6. Tersangka kehamilan mola
7.Terdapat perbedaan tinggi fundus uteri dan lamanya amenorea
8. Presentasi janin tidak jelas
9. Tersangka pertumbuhan janin terhambat
10.Tersangka janin besar
11.Tersangka oligohidramnion/polihidramnion
12. Penentuan profil tersangka biofisik janin
13. Evaluasi letak dan keadaan plasenta
14. Adanya resiko/tersangka cacat bawaan
15. Alat bantu dalam tindakan obstetri, seperti versi luar, versi ekstraksi, plasenta manual, dsb
16. Tersangka hamil dengan IUD
17. Tersangka kehamilan dengan bentuk uterus abnormal
18. Tersangka kehamilan dengan bentuk uterus abnormal
19. Sebagai alat bantu dalam tindakan intervensi seperti amniosintesis, biopsivili korales,
transfusi intrauterine, fetuskopi, dsb.
CARA PEMERIKSAAN USG DAN TEMUAN-TEMUANNYA
KEPALA
Hidrosefalus, Anasefalus, Mikrosefalus, Ensefalokel.
Ensefalokel disebabkan oleh defek tulang kepala, biasanya terjadi di bagian oksipital, kadang-
kadang juga dibagian nasal, frontal atau parietal pada defek yang besar sering disertai
hermiasi jaringan otak (eksensefalus).Ensefalokel mudah dideteksi dengan USG bila defek
tulang kepala cukup besar, apalagi bila sudah herniasi. Akan tetapi lesi pada tulang kepala
menjadi sulit dikenali bila terdapat digohidramin.
SPINA
Pada penampang longitudinal, spina terlihat sebagai 2 garis paralel yang ekhogenik
menyerupai gambaran rel kereta api.
SPINA BIFIDA
Merupakan kelainan sel neural akibat kegagalan dalam proses penutupan arkus vertebrata.
Dapat terjadi di daerah lumbo sakral (90%), toraks (6%), serukal (3%). Pada 70% kasus
dijumpai adanya hidrosefalus. Toraks à dengan melihat struktur jangtung di dalamnya.
Bentuk = gell shape dengan bagian apeks menunjuk ke arah kranial dan bagian basal dibatasi
diafragma.
USG : yang dipakai penampang longitudinal melalui keempat rongga jantung (four-chamber
view)
ABDOMEN
Disertai kelainan jantung, sel kemih atau kelainan pada sindroma down
Obstruksi sel cerna bagian proximal ileum à hidramnio
Hidrops fetalis diserta asites serta pembesarn hepar dan limfa
Kelainan abdomen dapat dideteksi dengan USG :
- Obstruksi traktus gastronitestinal
- Gastrokisis, omfalokel
- Hernia umbilikalis
- Hernia diafragma
TRAKTUS UROGENITALIS
Banyaknya cairan amnion, terutama kehamilan trimester III, sangat ditentukan oleh
banyaknya urin yang diproduksi janin.
- Sindrom potter (agenesis renal bilateral, oligohiodramnion, kelainan bentuk wajah,
hipoplasia paru)
- Ginjal polikistik bilateral (resesif autosomal) à terlihat massa tumor ekhogenik intra abdomen
- Ginjal multikistik à unilateral à 20% (paling sering) Ø 1-2 cm à 6 cm
- Obstruksi sel kencing distal (uretral) à kandung kencing melebar + hidronefrosis dan dilatasi
ureter.
ESKTREMITAS
Untuk mendeteksi adanya diplasia seperti dwafisme, fekomelia, okhondroplasi dan beberapa
keadaan hipomineralisasi (akhondrogenesis, osteogenesis, imperfekta, dsb)
Kelainan jari : polidaktili, adakhili, sindaktili dan ektrodakili.
ALAT KELAMIN
Mudah diidentifikasi dengan USG setelah kehamilan 20 mg
Penyulit pada : Oligohidramin, Kehamilan multipel, Janin sungsang
b. RONTGEN
Dengan sinar rontgen kelihatan rangka janin pada usia 15 minggu. Tentu saja pemeriksaan
dengan sinar rontgen ini tidak dianjurkan jika hanya bertujuan untuk mengetahui kehamilan,
akibat sinarnya tidak aman.
Khusus foto rontgen alias sinar-X memang san4/8/gat tidak dianjurkan bagi ibu hamil. Sinar X
dapat mengubah kromosom bayi di dalam kandungan yang berisiko bayi lahir cacat,'' ujarnya.
Bagaimana bila keadaan gawat darurat? ''Kalaupun terpaksa, perut harus ditutup dengan
bahan tertentu yang terbuat dari timah.
Pengertian Sinar X
Sinar X atau sinar rontgen adalah suatu sinar pancaran radiasi yang memiliki daya tembus sifat
mengionkan benda yang dilewatinya. Meskipun dia memiliki sifat sinar pada umumnya, yaitu
berjalan melalui garis lurus, namun ia juga memiliki efek bias. Itulah sebabnya dokter ahli
radiologi selalu bersembunyi di balik tirai berlapis timbal (Pb), atau menggunakan flanel jacket
berlapis timbal. Menurut teori, paparan sinar x yang jauh tidak menimbulkan pengaruh bagi
janin selama tingkat radiasi paparannya kurang dari 0,5 rad. Namun tidak dapat dipastikan
apakah kondisinya akan aman atau tidak, mengingat sinar X adalah cahaya radiasi yang tak
terlihat.
Sinar-X adalah sejenis radiasi ion bertenaga besar yang bila terjadi kontak dengan suatu
material akan menyebabkan material tersebut kehilangan elektron dan terionisasi. Paparan
radiasinya diukur dengan satuan rad atau unit radiasi yang diserap. Satuan lain adalah
penghitungan berdasarkan kerusakan biologis akibat paparan radiasinya. Penting untuk
diingat, bahwa sinar-x mempengaruhi hanya jaringan tubuh yang mendapat kontak langsung
dengan sinarnya. Misalnya rontgen pada tangan tidak menimbulkan pengaruh radiasi ke organ
lainnya.
Sinar-X dan Kehamilan
Sinar-X merupakan radiasi berenergi kuat yang tergantung pada dosisnya, dapat mengurangi
pembelahan sel, merusak materi genetik, dan menimbulkan efek pada bayi yang belum
dilahirkan. Sel-sel yang membelah cepat adalah paling sensitif terhadap paparan sinar-x. Bayi
dalam perut ibu sensitif terhadap sinar-x karena sel-selnya masih dalam taraf pembelahan
dengan cepat, dan berkembang menjadi jaringan dan organ yang berbeda-beda. Pada dosis
tertentu, paparan sinar-x pada wanita hamil dapat menyebabkan keguguran atau cacat pada
janin yang dikandungnya, termasuk kemungkinan terjadinya kanker pada usia dewasa.
Memang sebagian besar prosedur pemaparan sinar-x menghasilkan radiasi yang relatif ringan.
Namun sebagai langkah jaga-jaga, penggunaan sinar-x pada wanita hamil kecuali benar-benar
perlu, harus dihindari. Wanita yang melalui pemeriksaan rontgen sebelum mengetahui status
kehamilannya harus berbicara kepada dokternya.
Bayi dalam perut ibu adalah sensitif terhadap sinar X karena bayi tersebut sedang mengalami
pembelahan sel-sel secara cepat untuk menjadi jaringan dan organ yang bermacam-
macam.Tergantung pada tingkat paparannya, sinar X yang dipaparkan kepada wanita hamil
dapat berpotensi menimbulkan keguguran, atau cacat janin, termasuk malformasi,
pertumbuhan terlambat, terbentuk kanker pada usia dewasanya, atau kelainan lainnya.
Komisi pengaturan nuklir memberikan gambaran radiasi 2-6 pada janin akan meningkatkan
resiko terbentuknya sel kanker. Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara paparan 5 - 10 rad pada wanita hamil dan cacat
bawaan. Berikut adalah tabel yang merangkum efek sinar-X terhadap janin dalam rahim.
Sebuah penelitian di Inggris memperkirakan jumlah paparan sinar X pada janin setelah ibunya
mengalami pemeriksaan rontgen sebelum menyadari bahwa mereka dalam keadaan hamil.
Hasil pemeriksaannya cukup menggembirakan, bahwa janin hanya terpapar 0.5 - 1.5 rad
setelah pemeriksaan rontgen perut atau punggung bawah ibu, sementara bagian tubuh ibu
yang jauh menerima paparan 10-100x lebih rendah. Komisi pengaturan nuklir membatasi
satuan 2 rads sebagai ambang radiasi yang mungkin menyebabkan kerusakan janin.
Menggunakan sinar X untuk tes kehamilan.
Bayi dalam perut ibu adalah sensitif terhadap sinar X karena bayi tersebut sedang mengalami
pembelahan sel-sel secara cepat untuk menjadi jaringan dan organ yang bermacam-
macam.Tergantung pada tingkat paparannya, sinar X yang dipaparkan kepada wanita hamil
dapat berpotensi menimbulkan keguguran, atau cacat janin, termasuk malformasi,
pertumbuhan terlambat, terbentuk kanker pada usia dewasanya, atau kelainan lainnya.
Komisi pengaturan nuklir memberikan gambaran radiasi 2-6 pada janin akan meningkatkan
resiko terbentuknya sel kanker. Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara paparan 5 - 10 rad pada wanita hamil dan cacat
bawaan. Berikut adalah tabel yang merangkum efek sinar-X terhadap janin dalam rahim.
Sebuah penelitian di Inggris memperkirakan jumlah paparan sinar X pada janin setelah ibunya
mengalami pemeriksaan rontgen sebelum menyadari bahwa mereka dalam keadaan hamil.
Hasil pemeriksaannya cukup menggembirakan, bahwa janin hanya terpapar 0.5 - 1.5 rad
setelah pemeriksaan rontgen perut atau punggung bawah ibu, sementara bagian tubuh ibu
yang jauh menerima paparan 10-100x lebih rendah. Komisi pengaturan nuklir membatasi
satuan 2 rads sebagai ambang radiasi yang mungkin menyebabkan kerusakan janin.
Usia Kehamilan (minggu ke) Efek
0–1 (pre-implantasi) Kematian embryo
2–7 (pembentukan organ) Malformasi, pertumbuhan terhambat, kanker
8–40 (fetal stage) Malformasi, pertumbuhan terhambat, kanker, gangguan pertumbuhan
mental