Pterigium Stadium II

37
LAPORAN KASUS & REFERAT Mei 2013 OS Pterigium Stadium II

description

gumg

Transcript of Pterigium Stadium II

  • LAPORAN KASUS & REFERATMei 2013OS Pterigium Stadium II

  • IDENTITAS PASIENNama: Tn. ARM: 509536Umur: 53 TahunJenis Kelamin: Laki-lakiAgama: IslamSuku/Bangsa: Makassar/IndonesiaDokter pemeriksa: dr. DRumah sakit: RSWSPekerjaan: Petani

  • Keluhan utama: Tumbuh selaput pada mata kiri

    Anamnesis Terpimpin : Dialami sejak 4 tahun yang lalu, awalnya selaput kecil hanya pada bagian pinggir lama kelamaan menjadi melebar sampai di mata hitam. Mata merah (+), air mata berlebih (+), kotoran mata berlebih (-), rasa mengganjal (+), rasa berpasir (+), rasa silau (+), riwayat sering terpapar sinar matahari (+). Riwayat penggunaan kacamata baca (+) 3 tahun. Riwayat berobat ke dokter spesialis mata dan diberi obat tetes tapi tidak ada perubahan. Riwayat trauma (-). Riwayat Hipertensi (-). Riwayat Diabetes Melitus (-).

  • A. INSPEKSIPEMERIKSAANODOSPalpebraEdema (-)Edema (-)Apparatus lakrimalisLakrimasi (+)Lakrimasi (+)Silia Sekret (-)Sekret (-)KonjungtivaHiperemis (-)Hiperemis (+) di nasal, tampak selaput bentuk segitiga di daerah nasal, dengan apeks melewati limbus tapi belum mencapai pupil

    KorneaJernihJernihIrisCoklat, kripte (+)Coklat, kripte (+)PupilBulat, sentralBulat, sentralLensaJernihJernih

    Mekanisme Muskular ODS ODOSKe segala arahKe segala arah

  • B. PALPASIPEMERIKSAANODOSTensi okulerTnTnNyeri tekan(-)(-)Massa tumor(-)(-)Glandula preaurikulerTidak ada pembesaranTidak ada pembesaran

    C. TONOMETRI TOD= 5/5,5 = 17,3mmHg TOS= 5/5,5 = 17,3mmHg

  • D. VISUSVOD6/7.5VOS6/7.5

    E. CAMPUS VISUAL : Tidak dilakukan pemeriksaan

    F. COLOR SENSE : Tidak dilakukan pemeriksaan

    G. DIAFANOSKOPI : Tidak dilakukan pemeriksaan

  • H. PENYINARAN OBLIKPEMERIKSAANODOSKonjungtivaHiperemis (-)Hiperemis (+) di nasal, tampak selaput bentuk segitiga di daerah nasal lewat limbus tapi belum mencapai pupilKornea JernihJernihBilik Mata DepanNormalNormal

  • H. PENYINARAN OBLIK lanj....PEMERIKSAANODOSIrisCoklat, Kripte (+)Coklat, Kripte (+)PupilBulat, sentral, Refleks Cahaya(+)Bulat, sentral, Refleks Cahaya (+)LensaAgak keruhAgak keruh

  • I. SLIT LAMPSLODKonjungtiva hiperemis (-), kornea jernih, BMD kesan normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa keruh NO1NC1SLOSKonjungtiva hiperemis (+) di nasal, tampak selaput segitiga di bagian nasal melewati limbus tapi belum mencapai pupil, kornea jernih, BMD kesan normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa keruh NO2NC2

  • J. OFTALMOSKOPFODRefleks fundus (+), papil N II, berbatas tegas, CDR 0.3, A/v=2/3 ,macula : refleks fovea (+), retina perifer dalam batas normal.FOSRefleks fundus (+), papil N II, berbatas tegas, CDR 0.3, A/v=2/3 ,macula : refleks fovea (+), retina perifer dalam batas normal.

  • Perempuan 53 tahun, datang ke poliklinik mata RSWS dengan keluhan tumbuh selaput pada mata kiri dialami sejak 4 tahun yang lalu, awalnya selaput kecil hanya pada bagian pinggir lama kelamaan menjadi melebar ke mata hitam. Mata merah (+), air mata berlebih (+). Rasa mengganjal pada mata kiri (+), riwayat sering terpapar sinar matahari (+). Pada pemeriksaan status vitalis dalam batas normalVisus VOD : 6/7.5 VOS : 6/7.5 Pada pemeriksaan slit lamp OS konjungtiva hiperemis (+) terdapat selaput bentuk segitiga dari arah nasal ke kornea dengan apeks sudah melewati limbus tapi belum mencapai pupil.

  • DIAGNOSIS-OS Pterigium Stadium II

    TERAPIC. Xytrol ED 4x1 gtt OS

    ANJURAN TINDAKANOS Eksisi pterigium + Graft konjungtiva

  • PROGNOSISQuo ad vitam: bonam Quo ad sanationem: bonamQuo ad visam : bonamQuo ad kosmeticum: bonam

  • Berasal dari kata yunani pterygion = sayap

    Merupakan suatu proses degeneratif dan hiperplastik dengan fibrovaskular berbentuk segitiga (sayap) yang muncul pada konjungtiva, tumbuh terarah dan menginfiltrasi permukaan kornea antara lain lapisan stroma dan membrana Bowman.

  • banyak di daerah iklim panas, kering dan berdebu

  • UnknownPenelitianSinar UV BLingkungan DebuTerpapar anginBahan iritan lainnyaInfeksi Virus (Human Papiloma Virus)

  • UV-BMutagen utk tumor supressor gene p53 pd limbal stem cell intrapalpebraTGF- dan VEGF berlebihanKolagenase me, migrasi sel, angiogenesisDegenerasi kolagen (elastoid/basofilik), proliferasi jaringan fibrovaskular subepitelMenembus kornea destruksi membran BowmanDefisiensi limbal stem cell konjungtivalisasi di kornea, vaskularisasi, inflamasi, jaringan fibrotikPTERIGIUMSubstrat utk pertumbuhan pterigium

  • Tipe I Lesi meluas < 2 mm dari kornea, Stockers line atau deposit besi pada epitel kornea dan kepala pterigium, asimptomatis, inflamasi ringan.2. Tipe IILesi menutupi kornea sampai 4 mm t anpa keterlibatan zona optik, primer atau rekuren post operasi, pada tubuh pterigium nampak kapiler-kapiler yg membesar.Tipe IIILesi mengenai kornea > 4 mm, mengganggu aksis visual, dan gangguan pergerakan bola mata.

  • Pterigium progresif : tebal dan vaskular dengan beberapa infiltrat di kornea di depan kepala pterigium (disebut cap dari pterigium)

    Pterigium regresif : tipis, atrofi, sedikit vaskular bentuk membran, tetapi tidak pernah hilang.

  • Berdasarkan luas perkembangannya : Stadium I : pterigium belum mencapai limbus Stadium II : sudah mencapai atau melewati limbus tapi belum mencapai daerah pupil Stadium III : sudah mencapai daerah pupil Stadium IV : sudah melewati pupil

    Klasifikasi

  • STADIUM ISTADIUM IISTADIUM IIISTADIUM IV

  • T1 (atrofi) : pembuluh darah episkleral jelas terlihatT2 (intermediet) : pembuluh darah episkleral sebagian terlihatT3 (fleshy, opaque) : pembuluh darah tidak jelas

  • Vaskuler : pterygium tebal, merah, progresif, ditemukan pada anak muda (tumbuh cepat karena banyak pembuluh darah.Membrannaceus : pterygium tipis seperti plastik, tidak terlalu merah, terdapat pada orang tua.

  • Biasanya asimptomatikRasa mengganjalMata kemerahan GatalIritasiPenglihatan kaburRiwayat sering terpapar sinar matahariTampak jaringan fibrovaskular pada permukaan konjungtivaDapat bilateral ataupun unilateralPaling sering pada daerah nasal dapat pula dari temporal

  • 1. Konservatif2. Operasi : - Bare sclera (tidak digunakan lagi) - Simple closure - Sliding flap - Rotational flap - Conjungtval graft

  • Bare ScleraSimple ClosureSliding FlapRotational FlapConjungtival Graft

  • PinguekulaPseudopterigium

  • PterygiumPseudopterygiumPingekulaLokasiSelalu di fissura palpebra,dibagian nasal atapun temporal dan mencapai korneaSembarang lokasiPada konjungtiva bulbi bagian nasal maupun temporalProgresivitasBisa progresif atau stasionerSelalu stasionerUmumnya stasionerEtiologiBahan iritan mis: debu, angin, sinar UVRiw. trauma pada kornea (+), Riw. Peradangan yang seringBahan iritan mis: debu, angin, sinar UVGambaran klinikLesi berbentuk segi tiga dengan basis pada konjungtiva dan apeks mengarah ke korneaLesi jaringan parut disekitar limbus dan korneaLesi kekuningan menyerupai lemak dengan basis pada pada kornea dan apeks mengarah ke konjungtiva (kebalikan dari pterygium)

  • Komplikasi dari pterigium bisa sebagai berikut:Mata kemerahanIritasiLuka kronik dari konjungtiva dan korneaAstigmatKeterbatasan pergerakan bola mataKomplikasi post-operatif bisa sebagai berikut:o Infeksio Diplopiao Luka korneaKomplikasi yang paling sering post operasi pterigium adalah kekambuhan.

  • Prognosis visual dan kosmetik dari eksisi pterigium adalah baik. Prosedur dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien, dan disamping rasa tak nyaman pada hari-hari pertama post-operatif, pasien bisa melanjutkan aktivitas secara penuh dalam 48 jamAngka kekambuhan bersifat signifikan, dan pterigiaum rekuren sering lebih buruk daripada yang primer pterigium

  • **********************************