PT XYZ - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350949-TA-Ima Loony.pdf · laporan magang...
Transcript of PT XYZ - lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350949-TA-Ima Loony.pdf · laporan magang...
-3-
-, r
-v-
UMVERSITAS INDOF{ESIA
AUDIT ATAS AI(UN PENJUALAI\ PADA DIVISIKEMITRAAI\ PT XYZ
LAPORAN MAGANG
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
IMA LOONY PARRAZKY1106136334
FAKTTLTAS EKONOMIPROGRAM STUDI EKSTENSIKEKHUSUS$I AKUNTANSI
DEPOKJULI2013
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
HALAMAN PER}IYATAA}I ORISINALITAS
Laporan magang ini adalah hasil karya saya sendiri,
dan semua sumber baikyang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.
Nama
NPM
TandaTangan
Tanggal
Ima Loony Parrazky
1106136334
: 2 Juli 2013
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
Laporan Magang ini diajukanolehNamaNPMPrograrn StudiJudul Laporan Magang
- Indonesia
- Inggris
HALAMAN PENGESAHAN
Ima Loony Parrazky1106136334Ekstensi Akuntansi
Audit Atas Akun Penjualan Pada DivisiKemitraan PT XYZ
Audit of Sales Account in PT XYZ FarminsDivision
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterimasebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelarSarjana Ekonomi pada Program Studi Ekstensi Akuntansi FakultasEkonomi. Universitas Indonesia.
KETUA
PEMBIMBING
DEWAN PENGUJI
: Aria Farah Mita S.E., Ak., CPA., MSM
: Dini Marina, S.E., M. Comm., DEA
ANGGOTA PENGUJI : Tubasus Muhamad Yusuf K. S.E.. M.T.l.
Ditetapkan di : Depok
Tanggal : 2 Juli2013
ln
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
KATA PENGANTAR/T'CAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat Nya,
Saya dapat menyelesaikan laporan magang yang berjudul "Audit Atas Akun
Penjualan Divisi Kemitraan PT XYZ". Penyusunan laporan magang ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi
pada Fakultas Ekonomi Universitas lndonesia. Penulis menyadari bahwa tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik pada masa perkuliahan maupun
penyusunan laporan magang, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan
studi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Dengan alasan tersebut, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah senantiasa memberikan segala nikmat, kemudahan
dan kelancarcn yang tidak terhitung dari hari kelahiran penulis sampai
dengan saat laporan magang ini selesai.
2. Kedua orang tua yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian,
motivasi, serta doa yang tiada henti. Sehingga penulis mampu
menyelesaikan laporan magang guna meraih gelar sarjana yang khusus
penulis persembahkan kepada kedua orang tua tercinta
3. Ibu Dini Marina, S.E., M. Comm., DEA selaku Dosen Pembimbing yang
telah berkenan meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dengan
sabar selama penulisan laporan magang ini.
4. Ibu Sri Nurhayati S.E, M.M., S.A.S selaku ketua program Ekstensi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
5. KAP Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan dan menyelesaikan
program magang.
6. Tim Audit PT XYZ KAP Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan. Ul, Glen,
dan Rindo yang telah sangat membantu penulis baik pada saat pelaksanaan
progftlm magang sampai dengan penyelesaian laporan magang.
7. Muhammad Aidil yang selalu mengisi hari hari penulis serta
memberikan dukungan dan pelajaran berharga yang memotivasi penulis
secara tidak langsung untuk menyelesaikan laporan magang ini.
IV
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
8.
9.
10.
Sahabat - sahabat penulis yang telah membantu dan menemani penulis
semasa diploma sampai saat ini. Tiara, Siska, Dul, Nand4 Hikari, dan
Fetty. Keep it forever!
Teman - teman seperjuangan khususnya pada saat ekstensi. Limbong,
Bonan, Tiffanie, Febri, Arthur, Kobel, Gepong, dan Bebek.
Dan seluruh pihak yang berperan dalam masa perkuliahan penulis namun
tidak dapat penulis cantumkan satu per satu.
Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semtut
pihak yang telah membantu. Semoga laporan magang ini dapat membawa
manfaat.
2073
Ima Loony Parrazky
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASITUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEN/fiS
Sebagai sivitas
bawah ini:
Nama
NPM
Program Studi
Departemen
Fakultas
Jenis Karya
akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di
Ima Loony Parrazky
r106136334
Ekstensi Akuntansi
Akuntansi
Ekonomi
Laporan Magang
1FD27
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas indonesia IIak Bebas Royalti Noneksi<iustf (lion-exclusive Royotty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
..AUDIT ATAS AKTIN PENJUALAN PADA DIVISI KEMITRAAN PT XYZ"
beserta perangkat yang ada (bila diperlukan). Dengan Hak Bebas RoyaltiNonEksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan
memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Depok
Pada Tanggal: 2 Juli 2013
METERAT;THflA"RH.I1
IW
VI
(Ima Loony Parrazky)
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
viiUniversitas Indonseia
ABSTRAK
Nama : Ima Loony ParrazkyProgram Studi : Ekstensi AkuntansiJudul : Audit Atas Akun Penjualan Pada Divisi Kemitraan PT XYZ
Laporan magang ini berisi mengenai audit atas akun penjualan pada divisikemitraan PT XYZ. PT XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang bergerakdalam bidang pengolahan daging ayam yang memiliki beberapa divisi dan anakperusahaan. Salah satunya adalah divisi kemitraan yang menghasilkan ayam besarmelalui kerjasama dengan peternak. Pelaksanaan audit penjualan meliputipemahaman bisnis klien, uji pengendalian internal, prosedur analitis, dan ujisubstantif atas transaksi penjualan. Berdasarkan hasil audit, tidak terdapatpenyimpangan atas prinsip – prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Kata kunci:Penjualan, Audit, Akuntansi
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
viiiUniversitas Indonseia
ABSTRACT
Name : Ima Loony ParrazkyStudy Program : Extension AccountingTitle : Audit of Sales Account in PT XYZ Farming Division
This internship report contains audit of sales account in PT XYZ farming division.PT XYZ is a company engaged in processing of chicken products that has severaldivisions and subsidiaries. One of which is farming division that produces livebird through partnership with the farmers. The audit of sales includes anunderstanding of client’s business, test of control, analytical procedure, andsubstantive test of sales transaction. Based on the audit result, there is nodeparture from generally accepted accounting principles in Indonesia.
Key words:Sales, Audit, Accounting
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
ixUniversitas Indonseia
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... iHALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ......................................... iiHALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iiiKATA PENGANTAR/UCAPAN TERIMAKASIH ................................... ivHALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................. viABSTRAK ...................................................................................................... viiABSTRACT.................................................................................................... viiiDAFTAR ISI................................................................................................... ixDAFTAR TABEL .......................................................................................... xiDAFTAR GAMBAR...................................................................................... xiiDAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xiii1. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 11.2 Tujuan Program Magang....................................................................... 2
1.2.1 Tujuan Umum............................................................................... 21.2.1 Tujuan Khusus.............................................................................. 2
1.3 Pelaksanaan Kegiatan Magang.............................................................. 21.4 Latar Belakang Penulisan ...................................................................... 31.5 Perumusan Masalah............................................................................... 41.6 Ruang Lingkup Penulisan Laporan Magang ......................................... 51.7 Sistematika Penulisan Laporan Magang ............................................... 5
2. LANDASAN TEORI ................................................................................. 72.1 Auditing................................................................................................. 7
2.1.1 Pengertian Auditing...................................................................... 72.1.2 Jenis – Jenis Audit ........................................................................ 82.1.3 Tujuan Audit Laporan Keuangan ................................................. 82.1.4 Proses Audit Laporan Keuangan .................................................. 9
2.2 Audit Atas Akun Penjualan ................................................................... 112.2.1 Pengertian Penjualan .................................................................... 112.2.2 Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan ...................................... 122.2.3 Fungsi Bisnis dan Dokumen Terkait Transaksi Penjualan........... 132.2.4 Metodologi Uji Pengendalian dan Uji Substantif Transaksi
Penjualan ...................................................................................... 152.2.4.1 Uji Pengendalian - Penjualan ........................................... 202.2.4.2 Uji Substantif Transaksi - Penjualan ................................ 21
3. GAMBARAN UMUM TEMPAT MAGANG DAN HASIL AUDIT .... 223.1 Gambaran Umum KAP Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan.............. 22
3.1.1 Sejarah KAP Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan ..................... 223.1.2 Visi dan MisiKAP Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan............. 233.1.3 Lingkup Kegiatan KAP Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan .... 243.1.4 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan ............................... 24
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
xUniversitas Indonseia
3.2 Gambaran Umum PT XYZ ................................................................... 283.2.1 Sejarah PT XYZ ........................................................................... 283.2.2 Visi dan Misi PT XYZ ................................................................. 293.2.3 Struktur Organisasi PT XYZ........................................................ 303.2.4 Proses Bisnis PT XYZ.................................................................. 31
3.3 Audit Atas Transaksi Penjualan Divisi Kemitraan PT XYZ................. 373.3.1 Penjualan Pada Divisi Kemitraan PT XYZ.................................. 373.3.2 Tujuan Audit Atas Transaksi Penjualan Pada KAP BDO............ 443.3.3 Prosedur Audit Atas Akun Penjualan Pada Divisi Kemitraan
PT XYZ ........................................................................................ 45
4. PEMBAHASAN ......................................................................................... 494.1 Fungsi Bisnis dan Dokumen Terkait Transaksi Penjualan.................... 494.2 Uji Pengendalian dan Uji Substantif Transaksi Penjualan .................... 51
4.2.1 Uji Pengendalian Atas Siklus Penjualan ...................................... 614.2.2 Uji Substantif Atas Transaksi Penjualan ...................................... 62
4.3 Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan ............................................... 634.4 Hasil dan Temuan Audit........................................................................ 64
5. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 665.1 Kesimpulan............................................................................................ 665.2 Saran ...................................................................................................... 67
DAFTAR REFERENSI ................................................................................. 69
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
xiUniversitas Indonesia
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Matriks Risiko Pengendalian .......................................................... 17
Tabel 4.1. Walkthrough atas penjualan DOV .................................................. 56
Tabel 4.2 Walkthrough atas penjualan Feed dan DOC.................................... 57
Tabel 4.3 Walkthrough atas penjualan Live Bird ............................................. 58
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
xiiUniversitas Indonesia
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Diagram Fase Proses Audit ......................................................... 10
Gambar 2.2. Diagram Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendaliandan Pengujian Substantif Atas Transaksi Penjualan ................... 15
Gambar 3.1. Logo KAP Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan........................ 23
Gambar 3.2. Struktur Organisasi KAP Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan.... 28
Gambar 3.3. Struktur Organisasi PT XYZ....................................................... 31
Gambar 3.4. Proses Bisnis PT XYZ ................................................................ 36
Gambar 3.5. Arus penjualan Divisi Kemitraan................................................ 38
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
xiiiUniversitas Indonesia
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Laporan Laba Rugi Mitra Kondisi 1 ........................................... 70
Lampiran 2: Laporan Laba Rugi Mitra Kondisi 2 ........................................... 71
Lampiran 3: Laporan Penjualan Pada Divisi Kemitraan PT XYZ .................. 72
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
1Universitas Indonesia
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Program Magang
Dalam menghadapi persaingan tenaga kerja khususnya pada persaingan
global yang akan dihadapi oleh Negara – Negara Asean pada tahun 2015
mendatang, dibutuhkan Sumberdaya Manusia (SDM) yang berkualitas dan
berdaya saing tinggi.
Demi mendukung peningkatan kualitas sumberdaya manusia tersebut,
Program Ekstensi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI)
berupaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas para lulusannya baik
dalam hal akademik maupun non akademik. Dengan demikian, seluruh mahasiswa
diwajibkan untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan melalui penyusunan
tugas akhir. Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
mengadakan program magang dan memilih tema untuk dikembangkan sebagai
suatu karya tulis sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi.
Dengan adanya program magang ini diharapkan mahasiswa FEUI mampu
menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama masa magang, sehingga menjadi
tepat guna di lingkungan kerja. Melalui program magang, mahasiswa dilatih untuk
menyelesaikan masalah, bekerja dalam tim, berkomunikasi secara formal dan
struktural, menghadapi tekanan dalam pekerjaan, dan bertanggung jawab baik
kepada diri sendiri maupun orang lain. Dengan pembekalan tersebut diharapkan
mahasiswa lulusan Program Ekstensi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia dapat menerapkan keahlian dan keterampilan akuntansi yang
dimilikinya dengan baik dan mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
2
Universitas Indonesia
1.2 Tujuan Program Magang
1.2.1 Tujuan Umum
Secara umum, program magang bertujuan untuk membantu mahasiswa
mendapatkan pengalaman praktik dan mengajarkan mahasiswa untuk
berkomunikasi dengan baik, manajemen waktu, kepemimpinan, serta tanggung
jawab dalam menyelesaikan tugas sesuai waktu yang telah ditentukan. Sehingga
mahasiswa memiliki gambaran dan pengalaman sebelum benar – benar memasuki
dunia kerja seutuhnya. Selain itu, program magang dapat menciptakan keselarasan
antara teori akuntansi yang didapat pada masa lingkungan perkuliahan dengan
praktik akuntansi dan audit pada kenyataannya.
1.2.2 Tujuan Khusus
Secara khusus, program magang ini bertujuan agar:
1. Mahasiswa dapat memahami penerapan ilmu yang telah dipelajari selama
masa perkuliahan pada perusahaan.
2. Mahasiswa dapat mengasah kemampuan penyelesaian masalah yang
dihadapi dengan ilmu yang telah dipelajari pada masa perkuliahan.
3. Membiasakan mahasiswa untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan
baru, yaitu lingkungan pekerjaan yang berbeda dengan lingkungan
perkuliahan dimana lingkungan tersebut mengharuskan mahasiswa untuk
melakukan manajemen waktu, memiliki keterampilan, memiliki
komunikasi yang efektif, melakukan kerja sama dalam tim, menghadapi
tekanan, serta mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
4. Membina hubungan yang baik antara FEUI dengan perusahaan tempat
magang dan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan tempat magang.
1.3 Pelaksanaan Kegiatan Magang
Penulis diberikan kesempatan untuk melaksanakan kerja praktek pada
KAP Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan atau biasa disebut dengan KAP BDO
yang penulis lakukan selama tiga bulan yaitu bulan januari sampai dengan maret
2013. Selama pelaksanaan magang tersebut penulis diberi kesempatan untuk
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
3
Universitas Indonesia
mengaudit beberapa divisi dari suatu perusahaan terbuka yaitu PT XYZ yang
merupakan perusahaan manufaktur. Bisnis utama perusahaan tersebut adalah
dibidang pengolahan daging ayam. Untuk mendukung proses bisnis tersebut, PT
XYZ memiliki enam divisi serta tiga anak perusahaan. Selain itu, PT XYZ juga
melakukan diversifikasi kegiatan usaha dibidang produksi pakan ternak,
peternakan dan penetasan, kemitraan, rumah potong dan produksi lanjutan serta
nilai tambah dari berbagai produk daging ayam. Selamaa penugasan audit, penulis
diberi kepercayaan untuk menangani beberapa akun pada beberapa divisi, yaitu
diantaranya akun prepaid expenses, advances, accrued expenses, tax payables,
sales, serta purchasing. Jangka waktu penugasan audit untuk setiap divisi adalah
kurang lebih satu minggu.
1.4 Latar Belakang Penulisan
Dalam menjalankan aktivitas operasional suatu entitas, transaksi penjualan
merupakan aktivitas utama pada perusahaan manufaktur karena dapat
memberikan manfaat ekonomis di masa yang akan datang, namun transaksi ini
juga sangat rentan dengan salah saji yang sifatnya material. Dengan demikian
diperlukan perhatian khusus atas transaksi ini guna memberikan keyakinan bahwa
transaksi tersebut telah disajikan secara wajar. Dalam mendukung tingkat
keyakinan tersebut, dibutuhkan pengendalian internal yang baik mengingat bahwa
pengendalian didalam suatu entitas merupakan suatu hal yang cukup mendapatkan
perhatian khusus dari entitas tersebut, karena pada umumnya transaksi penjualan
memiliki nilai yang material. Pengujian pengendalian dapat membantu
pemahaman auditor apakah proses penjualan pada suatu entitas telah di control
secara baik. Hal ini dapat mempengaruhi pengujian selanjutnya, yaitu uji
substantif atas transaksi penjualan. Ketika seorang auditor dapat mengandalkan
pengendalian internal suatu entitas, maka akan ada penurunan secara kuantitas
terhadap uji substantif atas transaksi penjualan,
Uji substantif atas transaksi penjualan membantu auditor untuk
menentukan apakah saldo pada akun penjualan wajar dan tidak terdapat salah saji
moneter. Salah saji ini dapat dideteksi dengan melakukan uji substantif transaksi
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
4
Universitas Indonesia
dan menghubungkannya dengan enam tujuan audit khusus terkait transaksi
penjualan tersebut. Enam tujuan audit atas transaksi tersebut akan dijelaskan lebih
lanjut pada bab landasan teori.
Selain pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi,
auditor juga perlu melakukan uji prosedur analitis dengan membandingkan
penjualan tahun ini dengan tahun sebelumnya untuk melihat apakah ada kejadian
yang tidak biasa guna mendeteksi adanya salah saji yang material.
Penulis berkesempatan untuk membantu Auditor In Charge untuk
melakukan sebagian prosedur audit atas akun penjualan. Penulisan laporan
magang ini didasarkan atas hasil audit yang dilakukan oleh penulis pada salah satu
divisi PT XYZ, yaitu divisi kemitraan. Secara garis besar sistem penjualan pada
divisi ini merupakan kerja sama antara PT XYZ dengan para peternak ayam atau
biasa disebut mitra. Dalam prosesnya, PT XYZ akan menyerahkan alat – alat
peternakan berupa anak ayam pedaging umur sehari (DOC), pakan ayam (Feed) ,
obat – obatan dan vaksin (DOV) yang kemudian akan disebut sebagai
SAPRONAK ( SArana PROduksi terNAK) untuk mengembangkan ayam besar
tersebut (live bird). Hasil dari pengembangan ayam tersebut akan dijual kembali
kepada divisi kemitraan PT XYZ pada harga yang telah ditentukan dalam
perjanjian kontrak. Selain itu, hasil dari pengembangan ayam atau biasa disebut
live bird akan dijual kepada pihak ketiga maupun afiliasi yaitu divisi Rumah
Potong Ayam (RPA). Penjelasan mengenai bisnis perusahaan akan dipaparkan
pada BAB III yaitu Gambaran Umum Tempat Magang dan Hasil Audit.
1.5 Perumusan Masalah
1. Apakah pengendalian internal pada divisi kemitraan PT XYZ telah
terlaksana sesuai dengan Standar Operasional Perusahaan (SOP)?
2. Apakah pencatatan atas penjualan pada divisi kemitraan telah sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia?
3. Apakah transaksi penjualan pada divisi penjualan telah memenuhi tujuan
audit khusus terkait transaksi?
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
5
Universitas Indonesia
1.6 Ruang Lingkup Penulisan Laporan Magang
Ruang lingkup penulisan laporan magang ini adalah terbatas pada audit
atas transaksi penjualan yang dimulai dari pengajuan kerjasama oleh mitra yang
akan ditandai dengan adanya kesepakatan untuk melakukan transaksi penjualan
sampai dengan pencatatan penjualan dan pengakuan piutang oleh divisi kemitraan
PT XYZ. Ruang lingkup penulisan laporan magang ini penulis khususkan pada
transaksi penjualan saja. Audit yang dilakukan oleh penulis berdasarkan prosedur
audit atas penjualan yang dimiliki oleh KAP Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan
(KAP BDO).
Alasan penulis memilih topik penulisan audit atas siklus penjualan dan
penerimaan divisi kemitraan PT XYZ dikarenakan menurut penulis penjualan
merupakan salah satu aktivitas utama pada perusahaan. Selain itu, proses
penjualan divisi kemitraan tersebut tergolong unik karena penjualan yang
dilakukan kepada peternak atau mitra memiliki perjanjian bersifat mengikat yang
berisi bahwa mitra akan terikat kerjasama untuk bersedia melakukan pembelian
alat – alat ternak atau SAPRONAK dari PT XYZ. Selanjutnya panen atas DOC
yang telah menjadi live bird hanya dapat dijual kembali kepada PT XYZ dengan
harga yang telah disepakati diawal perjanjian.
1.7 Sistematika Penulisan Laporan Magang
Penulisan laporan magang terdiri dari lima bab, yaitu:
I. BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini, penulis menjelaskan mengenai latar belakang program
magang, tujuan program magang, pelaksanaan kegiatan magang, latar
belakang penulisan, perumusan masalah, ruang lingkup penulisan laporan
magang, dan sistematika penulisan laporan magang.
II. BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini membahas secara singkat teori-teori dasar, serta teori-teori yang
relevan lainnya yang digunakan penulis agar dapat menyusun laporan
magang dengan baik.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
6
Universitas Indonesia
III. BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT MAGANG DAN HASIL
AUDIT
Bab ini memberikan gambaran secara garis besar mengenai gambaran
umum tempat magang beserta perusahaan klien yang akan dibahas oleh
penulis, yaitu PT XYZ yang meliputi profil perusahaan ,siklus bisnis, dan
produk yang dihasilkan. Selain itu pada bab ini penulis memaparkan hasil
audit atas transaksi penjualan pada divisi kemitraan yang didasarkan pada
prosedur audit KAP Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan.
IV. BAB 4 PEMBAHASAN
Dalam bab ini dijelaskan mengenai apakah audit yang dilakukan
berdasarkan field work yang penulis paparkan pada bab tiga telah sesuai
dengan teori – teori yang sudah dipaparkan pada bab dua sebelumnya yaitu
bab landasan teori.
V. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan kesimpulan dan saran-saran dari penulis yang
berdasarkan pada pengetahuan penulis dan pengalaman yang didapat
selama melaksanakan program magang yang mungkin berguna bagi semua
pihak yang bersangkutan dengan program magang ini.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
7Universitas Indonesia
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Auditing
2.1.1 Pengertian Auditing
Pengertian Auditing menurut Arens, et al. (2009) adalah pengumpulan dan
pengevaluasian bukti – bukti informasi untuk menentukan dan melaporkan
kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria – kriteria yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pengertian tersebut terdapat tiga unsur yang perlu diperhatikan oleh
auditor dalam melakukan proses audit, yaitu informasi dan kriteria yang telah
ditetapkan dan pengevaluasian bukti. Informasi yang dibutuhkan oleh auditor
adalah informasi yang dapat diukur, seperti halnya laporan keuangan perusahaan
dan SPT pajak penghasilan perorangan, dapat juga bersifat lebih subyektif, seperti
sistem komputer dan efisiensi operasi manufaktur. Sementara itu kriteria yang
dimaksud adalah suatu standar yang telah ditetapkan dan berlaku umum seperti
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang seharusnya dilakukan di dalam suatu
perusahaan. Dengan demikian auditor perlu memverifikasi laporan keuangan
perusahaan yang sudah disusun dan menentukan apakah laporan keuangan
tersebut telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Bukti audit
merupakan informasi yang digunakan auditor dalam menentukan apakah
informasi yang diaudit dinyatakan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Dalam memenuhi tujuan audit, auditor perlu memperoleh bukti audit yang
mencukupi, terkait dengan jumlah dan jenis bukti audit. Dalam SA seksi 110
sumber : PSA No. 02 menjelaskan auditor bertanggung jawab untuk
melaksanakan audit guna memperoleh keyakinan yang memadai mengenai apakah
laporan keuangan bebas dari salah saji yang material, baik yang disebabkan oleh
kekeliruan maupun kecurangan. Dengan demikian, auditor perlu mengumpulkan
dan mengevaluasi bukti yang memadai untuk memperoleh keyakinan bahwa tidak
ada salah saji yang material pada laporan keuangan perusahaan. Selain itu,
pengauditan harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
8
Universitas Indonesia
Kompeten yang dimaksud adalah auditor harus memiliki keahlian dibidang audit,
yaitu paham atas kriteria – kriteria yang digunakan dan mengetahui jenis dan
jumlah bukti yang akan dikumpulkan guna mencapai kesimpulan yang tepat.
Auditor juga perlu memiliki sikap mental yang independen guna menjaga
kepercayaan para pemakai yang mengandalkan laporan mereka. Hal ini diatur
dalam SA seksi 150 sumber : PSA No. 01 (2011), Standar Umum yang telah
ditetapkan dan disahkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
2.1.2 Jenis – Jenis Audit
Arens, et al. (2009) membagi tiga jenis audit yang umum dilakukan :
Audit Operasional
Audit ini merupakan suatu pemeriksaan atas prosedur dan metode
operasional suatu organisasi. Tujuannya adalah untuk
mengevaluasi terhadap efisiensi dan efektivitas prosedur atau
metode operasional itu.
Audit Kepatuhan
Audit ini merupakan tinjauan terhadap pelaksanaan suatu prosedur,
tata cara, ataupun peraturan yang telah ditetapkan.
Audit Laporan Keuangan
Audit ini merupakan tinjauan terhadap laporan keuangan
perusahaan untuk menyatakan bahwa informasi yang disajikan
telah sesuai dengan kriteria tertentu, di Indonesia kriteria itu
tercermin dalam sebuah Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
2.1.3 Tujuan Audit Laporan Keuangan
Menurut SA seksi 110 Sumber: PSA No. 02 (2011), Tujuan dari audit atas
laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat mengenai kewajaran, dalam
hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Arens, et al. (2009)
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
9
Universitas Indonesia
menyatakan bahwa auditor memiliki 6 (enam) tujuan audit berhubungan dengan
transaksi (transaction – related audit objectives), yaitu:
Keberadaan (Existence)
Tujuan ini berguna untuk memastikan transaksi yang telah dicatat benar –
benar ada atau terjadi. Adanya tujuan dapat mencegah overstatement.
Kelengkapan (Completeness)
Tujuan ini memastikan seluruh transaksi yang telah terjadi dicatat.
Keakuratan (Accuracy)
Tujuan ini memastikan transaksi yang dicatat dengan jumlah yang benar.
Klasifikasi (Classification)
Tujuan audit ini memastikan bahwa transaksi yang terjadi telah dicatat
pada akun yang benar dan diklasifikasikan secara tepat.
Ketepatan Waktu (Timing)
Tujuan audit ini memastikan transaksi dicatat pada tanggal atau periode
yang tepat.
Posting and Summarization
Tujuan audit ini memastikan informasi dari semua transaksi yang terjadi
telah dimasukkan secara tepat dari jurnal transaksi ke pencatatan buku
besar secara benar.
2.1.4 Proses Audit Laporan Keuangan
Sebelum laporan audit dikeluarkan, auditor harus memastikan terlebih
dahulu bahwa bukti audit yang telah dikumpulkan tepat dalam memenuhi tujuan
audit yang disyaratkan guna memberikan keyakinan kepada auditor mengenai
pendapat yang akan dikeluarkan. Untuk memenuhi hal tersebut, auditor perlu
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
10
Universitas Indonesia
mengikuti suatu proses audit yang membantu auditor dalam menata audit guna
mencapai hal yang disebutkan diatas. Arens, et al. (2009) memiliki 4 (empat) fase
dalam proses audit, yaitu:
Gambar 2.1 Diagram Fase Proses Audit
(Sumber : Arens, et al. (2009))
1. Merencanakan dan merancang pendekatan audit
Dalam melaksanakan audit, auditor dituntut untuk dapat mengumpulkan
bukti audit secara memadai yang berguna dalam memberikan pendapat
atas laporan keuangan. Tujuan pengumpulan bukti audit tersebut selain
digunakan untuk memenuhi tanggung jawab profesional auditor, bukti
yang dikumpulkan tersebut harus efektif dan efisien dalam hal penekanan
biaya. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan perencanaan penugasan
seperti memperoleh pemahaman tentang entitas dan lingkungannya,
memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian, serta
menilai risiko salah saji yang material.
10
Universitas Indonesia
mengikuti suatu proses audit yang membantu auditor dalam menata audit guna
mencapai hal yang disebutkan diatas. Arens, et al. (2009) memiliki 4 (empat) fase
dalam proses audit, yaitu:
Gambar 2.1 Diagram Fase Proses Audit
(Sumber : Arens, et al. (2009))
1. Merencanakan dan merancang pendekatan audit
Dalam melaksanakan audit, auditor dituntut untuk dapat mengumpulkan
bukti audit secara memadai yang berguna dalam memberikan pendapat
atas laporan keuangan. Tujuan pengumpulan bukti audit tersebut selain
digunakan untuk memenuhi tanggung jawab profesional auditor, bukti
yang dikumpulkan tersebut harus efektif dan efisien dalam hal penekanan
biaya. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan perencanaan penugasan
seperti memperoleh pemahaman tentang entitas dan lingkungannya,
memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian, serta
menilai risiko salah saji yang material.
10
Universitas Indonesia
mengikuti suatu proses audit yang membantu auditor dalam menata audit guna
mencapai hal yang disebutkan diatas. Arens, et al. (2009) memiliki 4 (empat) fase
dalam proses audit, yaitu:
Gambar 2.1 Diagram Fase Proses Audit
(Sumber : Arens, et al. (2009))
1. Merencanakan dan merancang pendekatan audit
Dalam melaksanakan audit, auditor dituntut untuk dapat mengumpulkan
bukti audit secara memadai yang berguna dalam memberikan pendapat
atas laporan keuangan. Tujuan pengumpulan bukti audit tersebut selain
digunakan untuk memenuhi tanggung jawab profesional auditor, bukti
yang dikumpulkan tersebut harus efektif dan efisien dalam hal penekanan
biaya. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan perencanaan penugasan
seperti memperoleh pemahaman tentang entitas dan lingkungannya,
memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian, serta
menilai risiko salah saji yang material.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
11
Universitas Indonesia
2. Melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi
Terdapat dua tujuan pada fase ini:
Memperoleh bukti pengendalian spesifik yang mendukung
perkiraan risiko pengendalian auditor mengenai laporan keuangan
dan audit pengendalian internal pada laporan keuangan perusahaan
publik.
Memperoleh bukti audit untuk mendukung kebenaran nilai dari
transaksi.
Tujuan yang pertama dipenuhi dengan melakukan uji pengendalian dan
tujuan yang kedua dipenuhi dengan melakukan uji substantif dari transaksi.
3. Melaksanakan prosedur analitis dan pengujian rincian saldo
Tujuan dari fase yang ketiga ini adalah mendapatkan bukti tambahan
untuk menentukan kewajaran saldo akhir dan penjelasannya pada laporan
keuangan. Fase ketiga ini memiliki dua kategori prosedur, yaitu:
Substantif prosedur analitis, yaitu untuk menilai kewajaran dari transaksi
dan saldo secara keseluruhan
Uji rincian saldo, yaitu prosedur audit untuk menguji adanya salah saji
pada saldo di laporan keuangan
4. Menyelesaikan audit dan menerbitkan laporan audit
Setelah ketiga fase awal diselesaikan, auditor harus
mengakumulasi tambahan bukti yang terkait dengan tujuan penyajian dan
pengungkapan (presentation and disclosures), yang menyimpulkan hasil,
serta mengeluarkan laporan audit.
2.2 Audit Atas akun Penjualan
2.2.1 Pengertian Penjualan
Tujuan keseluruhan dari audit akun penjualan adalah untuk mengevaluasi
apakah saldo akun penjualan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan
prinsip – prinsip yang diterima umum.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
12
Universitas Indonesia
Berdasarkan PSAK 23 (revisi 2010), pendapatan adalah arus masuk bruto
dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktifitas normal entitas selama suatu
periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi penanam modal. Pendapatan timbul dari beberapa kejadian
seperti:
1. Penjualan barang;
2. Penjualan Jasa; dan
3. Penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti,
dan dividen.
Penjualan barang disini meliputi barang yang diproduksi oleh entitas untuk
dijual dan barang yang dibeli untuk dijual kembali. Sedangkan menurut Arens, et
al. (2009) penjualan merupakan proses yang diperlukan untuk mengalihkan
kepemilikan barang dan jasa kepada pelanggan setelah keduanya tersedia untuk
dijual.
Selain itu, PSAK 23 (revisi 2010) juga menjelaskan bahwa PPN bukan
merupakan pendapatan karena bukan merupakan arus masuk bruto dari manfaat
ekonomi. PPN tersebut pada akhirnya harus disetorkan kepada kas Negara.
2.2.2 Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan
PSAK 23 (Revisi 2010) menjelaskan bahwa pendapatan dari penjualan
barang diakui jika seluruh kondisi berikut dipenuhi:
a) Perusahaan telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang
secara signifikan kepada pembeli;
b) Perusahaan sudah tidak lagi melakukan pengelolaan lebih lanjut atau pun
pengendalian efektif terkait dengan barang yang dijual;
c) Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
Jumlah ini dapat ditentukan berdasarkan persetujuan oleh pihak penjual
maupun pembeli yang dituangkan dalam bentuk purchase order, sales
order, dan sales contract;
d) Manfaat ekonomi terkait transaksi tersebut kemungkinan besar akan
mengalir ke perusahaan; dan
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
13
Universitas Indonesia
e) Biaya yang terjadi atau pun akan terjadi terkait dengan transaksi penjualan
tersebut dapat diukur secara andal.
Selain itu PSAK 23 (Revisi 2010) juga mengatur mengenai pengukuran
pendapatan yaitu pendapatan suatu perusahaan diukur dengan nilai wajar
imbalan yang diterima atau dapat diterima dan dikurangi dengan diskon dagang
dan rabat volume yang diperbolehkan oleh perusahaan tersebut. Pengertian nilai
wajar itu sendiri adalah suatu aset yang dapat dipertukarkan antar pihak yang
memiliki kepentingan serta pengetahuan memadai terkait transaksi penjualan
tersebut.
2.2.3 Fungsi Bisnis dan Dokumen Terkait Transaksi Penjualan
Sebelum auditor menilai risiko pengendalian dan merancang pengujian
pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi, auditor perlu memahami
fungsi bisnis perusahaan guna memahami proses yang diperlukan untuk
perpindahan kepemilikan dari barang dan jasa ke tangan pelanggan beserta
dokumen – dokumen terkait proses bisnis tersebut. Proses bisnis yang terkait
dengan transaksi penjualan menurut Arens, et al. (2009) pada umumnya adalah:
1. Pemrosesan pesanan pelanggan
Permintaan barang dari pelanggan akan mengawali siklus ini, pelanggan
akan mengirimkan Pesanan Pelanggan (Customer Order) yang merupakan
pemintaan akan barang dagang yang diajukan oleh pelanggan.
Berdasarkan pesanan pelanggan tersebut, perusahaan akan memproses
dokumen pesanan tersebut dan membuat pesanan penjualan (sales order)
yaitu dokumen untuk mengomunikasikan deskripsi, kuantitas, dan
informasi terkait mengenai barang yang dipesan oleh pelanggan. Sales
order juga biasanya digunakan untuk keperluan persetujuan kredit dan
otorisasi pengiriman barang.
2. Pemberian kredit
Sebelum melakukan pengiriman barang, perusahaan harus memverifikasi
ulang pesanan pelanggan khususnya yang dilakukan dalam bentuk kredit
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
14
Universitas Indonesia
untuk mengetahui apakah penjulan tersebut telah diotorisasi oleh pihak
yang berwenang guna menghindari penjualan terhadap pelanggan yang
telah melebihi batas kredit. Perlakuan persetujuan kredit yang lemah
sering menyebabkan penghapusan piutang dan piutang tak tertagih yang
berlebih.
3. Pengiriman barang
Setelah customer order diproses, perusahaan selanjutnya akan membuat
sales order sesuai dengan pesanan pelanggan, setelah itu perusahaan akan
melakukan pengiriman barang dengan melampirkan dokumen terkait
pengiriman barang tersebut yang berisi kontrak tertulis mengenai
penerimaan dan pengiriman barang. Dokumen pengiriman memuat
informasi mengenai deskripsi, kuantitas, dan informasi lain yang terkait
dengan barang pesanan. Arens, et al. (2009) mengatakan sebagian besar
perusahaan mengakui penjualan ketika barang dikirimkan.
4. Penagihan pelanggan dan pencatatan penjualan
Tagihan ke pelanggan diartikan sebagai penginformasian mengenai jumlah
yang akan ditagih atas barang yang telah dibeli oleh pelanggan. Penagihan
tersebut harus dilakukan dengan benar dan atas dasar tepat waktu. Hal
yang terpenting dari pencatatan tagihan pelanggan adalah:
Semua pengiriman yang telah ditagih telah dicatat (completeness)
Tidak ada pengiriman yang ditagih dicatat lebih dari satu kali
(existence)
Setiap pengiriman ditagih dalam jumlah yang tepat (accuracy)
Pada kebanyakan sistem, pencatatan tagihan pelanggan menyertakan
proses pembuatan sales invoice dan secara bersamaan akan pula diubah
file penjualan dan jurnalnya, file piutang usaha, serta buku besar untuk
akun penjualan dan piutang usaha.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
15
Universitas Indonesia
2.2.4 Metodologi Uji Pengendalian dan Uji Substantif Transaksi Penjualan
Setelah mempelajari fungsi bisnis, serta dokumen – dokumen terkait
transaksi penjualan, berikutnya auditor perlu mulai merancang pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi penjualan tersebut. Untuk
mempermudah pemahaman, Arens, et al. (2009) memberikan ilustrasi yang akan
digambarkan dibawah ini:
Gambar 2.2 Diagram Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian
dan Pengujian Substantif Atas Transaksi Penjualan Metodologi untuk
Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Atas
Transaksi Penjualan
( Sumber : Arens, et al. (2009))
15
Universitas Indonesia
2.2.4 Metodologi Uji Pengendalian dan Uji Substantif Transaksi Penjualan
Setelah mempelajari fungsi bisnis, serta dokumen – dokumen terkait
transaksi penjualan, berikutnya auditor perlu mulai merancang pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi penjualan tersebut. Untuk
mempermudah pemahaman, Arens, et al. (2009) memberikan ilustrasi yang akan
digambarkan dibawah ini:
Gambar 2.2 Diagram Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian
dan Pengujian Substantif Atas Transaksi Penjualan Metodologi untuk
Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Atas
Transaksi Penjualan
( Sumber : Arens, et al. (2009))
15
Universitas Indonesia
2.2.4 Metodologi Uji Pengendalian dan Uji Substantif Transaksi Penjualan
Setelah mempelajari fungsi bisnis, serta dokumen – dokumen terkait
transaksi penjualan, berikutnya auditor perlu mulai merancang pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi penjualan tersebut. Untuk
mempermudah pemahaman, Arens, et al. (2009) memberikan ilustrasi yang akan
digambarkan dibawah ini:
Gambar 2.2 Diagram Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian
dan Pengujian Substantif Atas Transaksi Penjualan Metodologi untuk
Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Atas
Transaksi Penjualan
( Sumber : Arens, et al. (2009))
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
16
Universitas Indonesia
1. Memahami pengendalian Internal
Dalam semua audit, auditor harus memperoleh pemahaman mengenai
pengendalian internal perusahaan. Untuk mendapat pemahaman tersebut,
auditor dapat meminta bagan arus transaksi penjualan klien atau flowchart,
menyiapkan kuesioner tentang pengendalian internal, narasi, atau dengan
melaksanakan pengujian walkthrough atas transaksi penjualan. Selain itu
SA Seksi 319 Sumber: PSA No. 69 menyatakan terdapat tiga tujuan
dilakukannya pengendalian internal yaitu memastikan keandalan
pelaporan keuangan, efektifitas dan efisiensi operasi, dan kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
2. Menilai risiko pengendalian yang direncanakan
Setelah auditor mendapatkan pemahaman mengenai pengendalian internal
perusahaan, selanjutnya auditor dapat membuat penilaian risiko salah saji
yang material secara keseluruhan. Penilaian ini merupakan ukuran
ekspektasi auditor bahwa pengendalian internal akan mencegah salah saji
yang material. Sebelum auditor menetapkan risiko pengendalian, menurut
arens, et al. (2009) terdapat empat langkah dalam melakukan penilaian
risiko tersebut, yaitu:
Auditor memerlukan kerangka kerja untuk menilai risiko pengendalian
dengan cara membuat matriks risiko pengendalian dengan
menghubungkan enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi
penjualan dengan pengendalian internal yang diterapkan klien.
Langkah selanjutnya auditor harus mengidentifikasi pengendalian kunci
serta kelemahan bagi transaksi penjualan.
Setelah mengidentifikasi pengendalian kunci dan kelemahan
tersebut, auditor dapat menghubungkannya dengan enam tujuan transaksi
penjualan. Penghubungan keduanya akan ditandai pada pertemuan kolom
pengendalian yang berlaku dengan kolom tujuan audit yang ditandai
dengan huruf C yang berarti bahwa pengendalian telah memenuhi
sebagian atau seluruh tujuan audit. Setelah semua pengendalian telah
diidentifikasi menurut tujuan auditnya, selanjutnya dilakukan evaluasi
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
17
Universitas Indonesia
terhadap adanya kelemahan. Kelemahan itu didapat ketika ada prosedur
pengendalian yang tidak dilakukan oleh klien sehingga tidak dapat
memenuhi tujuan auditnya, hal ini ditandai dengan huruf D yang
merupakan defisiensi atau kelemahan yang material karena perusahaan
tidak menerapkan pengendalian kunci tersebut yang dapat meningkatkan
risiko pengendalian.
Dalam melakukan pemahaman terhadap pengendalian internal
perusahaan, auditor harus dapat mengidentifikasi setiap pengendalian
kunci terkait transaksi penjualan dan penerimaan kas beserta
kelemahannya.
Tabel 2.1 Matriks risiko pengendalian
Pengendalian Internal
Transaksi penjualan terkait dengan tujuan audit
Pen
jual
an
yang
te
rcat
at
mer
upak
an
penj
uala
n ya
ng
diki
rim
kan
buka
n ke
pada
pem
beli
fikt
if (
exis
tenc
e)S
emua
pen
jual
an y
ang
ada
tela
h
terc
atat
(co
mpl
eten
ess)
Pen
jual
an
yang
te
rcat
at
mer
upak
an
jum
lah
bara
ng
yang
diki
rim
kan
dan
dita
gih
sert
a
dica
tat d
enga
n te
pat (
accu
racy
)T
rans
aksi
pen
jual
an t
elah
sec
ara
tepa
t m
asuk
ked
alam
pen
cata
tan
piut
ang
dan
seca
ra
tepa
t
diik
htis
arka
n (p
ostin
g an
d
sum
mri
zati
on)
Tra
nsak
si p
enju
alan
tel
ah s
ecar
a
tepa
t di
klas
ifik
asik
an
(cla
ssif
icat
ion)
Pen
jual
an
dica
tat
pada
ta
ngga
l
yang
tepa
t (ti
min
g)
Pen
gend
alia
n
Penjualan yang tercatat
didukung oleh adanya dokumen
pengiriman yang diotorisasi dan
purchase order yang disetujui
C C
Pemisahan tugas pada
penagihan, pencatatan penjualan,
dan penerimaan kas
C C C
Transaksi penjualan diverifikasi
secara internalC
Dokumen pengiriman diberi
penomoran dan dihitung setiap
minggu
C C
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
18
Universitas Indonesia
Master file piutang direkonsiliasi
kebuku besar setiap bulanC
Pen
yim
pang
anTerdapat kekurangan verifikasi
internal untuk kemungkinan
terjadinya tagihan yang tercatat
lebih dari satu kali
D
Terdapat kekurangan
pengendalian dalam menguji
pencatatan yang tepat waktu
D
Perkiraan Risiko Pengendalian Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang
Sumber : Arens, et al. (2009) dimodifikasi
3. Menentukan Luas Pengujian Pengendalian
Penentuan luas pengujian bergantung pada keefektifan dan risiko
pengendalian. Ketika salah saji risiko pengendalian ditetapkan rendah,
maka auditor akan melakukan uji atas pengendalian secara ekstensif yang
mengakibatkan perlunya auditor untuk mengumpulkan bukti yang lebih
banyak. Apabila menurut auditor hasil pengendalian tersebut dapat
diandalkan, maka akan mengakibatkan adanya penurunan terhadap uji
sbstantif atas transaksi.
4. Merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi.
Dalam membuat uji pengendalian dan uji substantif transaksi penjualan,
maka proses yang dilakukan adalah dengan menentukan prosedur audit,
sampel, item yang dipilih dan juga waktu audit. Berikut adalah masing –
masing jawabannya:
a) Prosedur audit
Prosedur audit merupakan rincian penjelasan kerja audit yang perlu
dilakukan oleh auditor pada saat melakukan pekerjaan lapangan
(fieldwork). Ketika membuat perencanaan uji pengendalian dan uji
substantif transaksi, auditor menekankan pada pemenuhan tujuan audit
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
19
Universitas Indonesia
yang terkait transaksi. Terdapat empat langkah yang menjadi metode
dalam membuat uji pengendalian dan uji substantif transaksi:
1) Menerapkan tujuan audit yang terkait transaksi kepada transaksi
penjualan
2) Menentukan pengendalian kunci yang harus mengurangi risiko
pengendalian di setiap tujuan audit yang terkait transaksi
3) Mengembangkan pengujian pengendalian yang tepat untuk semua
pengendalian internal yang digunakan untuk mengurangi perkiraan
awal risiko pengendalian dibawah maksimum
4) Untuk kemungkinan misstatement yang potensial terkait dengan
tujuan audit terkait transaksi, dikembangkan uji substantif transaksi
yang tepat dengan mempertimbangkan penyimpangan
pengendalian internal
b) Ukuran Sampel
Ketika audit prosedur ditentukan, auditor menentukan pula ukuran
sampel dari keseluruhan populasi yang akan diuji. Keputusan
mengenai jumlah item yang akan diuji dibuat oleh auditor di setiap
prosedur auditnya. Ukuran sampel untuk prosedur cenderung berbeda
disetiap audit.
c) Item – item yang dipilih
Setelah menentukan ukuran sampel untuk prosedur audit, auditor harus
menentukan item mana saja di dalam populasi yang akan dipilih.
Seperti contoh pada penjualan, ketika auditor akan mengaudit akun
penjualan suatu perusahaan pada tahun 2012, maka populasi yang akan
dipilih oleh auditor adalah faktur penjualan selama tahun 2012
tersebut. Dengan demikian auditor dapat memilih sampel dari populasi
tersebut dengan metode probabilistik maupun non probabilistik.
d) Penetapan waktu
Audit laporan keuangan biasanya meliputi periode selama satu tahun.
Umumnya prosedur audit belum selesai hingga beberapa minggu atau
bulan setelah periode. Untuk itu, waktu prosedur audit dapat terjadi
sebelum periode akuntansi hingga setelah periode akuntansi.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
20
Universitas Indonesia
2.2.4.1 Uji Pengendalian – Penjualan
Arens, et al. (2009) menjelaskan terdapat lima komponen yang perlu
diperhatikan dalam memfokuskan uji pengendalian internal pada suatu
perusahaan, yaitu:
1. Mengajukan pertanyaan kepada klien
Inquiries kepada klien mengenai keefektifan pengendalian internal
mungkin bukan merupakan sumber bukti yang dapat diandalkan, namun
prosedur tetap penting untuk dilakukan. Sebagai contoh untuk mencari
tahu tentang proses pemesanan hingga penagihan, auditor dapat
menanyakan hal tersebut kepada pihak yang berwenang melakukan proses
tersebut.
2. Memeriksa dokumen, catatan, dan laporan
Banyak pengendalian yang meninggalkan jejak berupa bukti dokumenter
yang dapat digunakan untuk menguji pengendalian. Sebagai contoh,
pesanan pelanggan yang diterima oleh perusahaan akan dijadikan sumber
bukti untuk membuat pesanan penjualan, yang kreditnya telah disetujui.
Kemudian, dokumen pesanan penjualan tersebut dapat dijadikan bukti
untuk proses selanjutnya seperti proses pengiriman barang dan penagihan.
3. Mengamati aktivitas yang terkait dengan pengendalian
Beberapa aktivitas pengendalian tidak meninggalkan bukti, yang berarti di
kemudian hari sulit untuk membuktikan bahwa pengendalian itu telah
dilaksanakan. Sebagai contoh, pemisahan tugas yang mengandalkan orang
– orang tertentu dalam melaksanakan tugas yang spesifik, biasanya tidak
memiliki bukti yang terdokumentasi mengenai pelaksanaan pemisahan
tugas tersebut. Dengan demikian, auditor cenderung melakukan observasi
untuk memperoleh bukti tersebut.
4. Melaksanakan kembali prosedur klien
Beberapa aktivitas pengendalian memiliki bukti dokumen dan catatan,
namun belum mewakili tujuan auditor dalam menilai apakah pengendalian
telah berjalan secara efektif. Sebagai contoh harga pada sales invoice
diperoleh secara otomatis didapat dari file daftar harga, tetapi tidak ada
bukti proses otomatis tersebut. Oleh karena itu, auditor biasanya
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
21
Universitas Indonesia
melaksanakan kembali prosedur itu dengan menelusuri harga jual ke daftar
harga.
2.2.4.2 Uji Substantif Transaksi – Penjualan
Pengujian substantif atas transaksi penjualan dihubungkan dengan enam
tujuan audit yang telah dibahas sebelumnya dan dibuat untuk menentukan ada
tidaknya misstatement terhadap tujuan audit atas transaksi penjualan tersebut.
Berikut enam tujuan audit yang terkait dengan transaksi penjualan menurut
Arens, et al. (2009):
1. Penjualan yang dicatat adalah yang benar – benar dikirim kepada
pelanggan nonfiktif (existence)
2. Transaksi penjualan yang ada telah dicatat (completeness)
3. Penjualan yang dicatat adalah sebesar jumlah barang yang dikirimkan dan
ditagih serta dicatat dengan benar (accuracy)
4. Transaksi penjualan dimasukkan dengan benar kedalam file induk piutang
usaha dan diikhtisarkan (posting and summarization)
5. Transaksi penjualan diklasifikasikan dengan benar (classification)
6. Penjualan dicatat pada tanggal yang benar (timing)
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
22Universitas Indonesia
BAB 3
GAMBARAN UMUM TEMPAT MAGANG DAN HASIL AUDIT
3.1 Gambaran Umum KAP Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan
3.1.1 Sejarah KAP Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan
KAP Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan adalah anggota dari BDO
International Limited. Awalnya BDO didirikan tahun 1963 oleh lima perusahan
dari Inggris, Jerman, Belanda dan Kanada. Kelima perusahaan ini membentuk
suatu grup perusahaan dengan nama The Binder Seidman International Group.
Pada tahun 1973, perusahaan – perusahaan dari Inggris, Jerman dan Belanda
mengadopsi sebuah nama umum yang merupakan sebuah akronim sebagai suatu
jaringan global yang ingin going concern. Nama itu ialah Binder Hamlyn
(Inggris) Dijker & Co (Belanda) dan Otte & Co (Jerman) disingkat dengan BDO
(Binder Dijker Otte). KAP Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan didirikan oleh
Richard B. Tanubrata pada tanggal 6 Desember 1979. Dengan demikian, KAP ini
adalah salah satu KAP tertua di Indonesia.
BDO adalah jaringan global yang terdiri dari perusahaan-perusahaan
anggota akuntan publik yang melayani klien lokal dan internasional. BDO selalu
berfokus pada pelayanan klien melalui lebih dari 1.000 kantor di 120 negara di
seluruh dunia. Setiap Kantor anggota affiliasi BDO adalah badan hukum
independen di negaranya sendiri. Dengan karakteristik pribadi yang fleksibel dari
perusahaan lokal, dan dengan akses ke modal intelektual sekitar 47.000 tenaga
profesional, BDO adalah jaringan dengan keahlian global dan fokus lokal. (BDO
Company Profile/International Directory : 2010)
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
23
Universitas Indonesia
3.1.2 Visi dan Misi KAP Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan
Visi KAP Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan adalah “Dengan
membangun hubungan responsif dan bertanggung jawab dengan klien, akan
membantu klien untuk tumbuh lebih cepat dan lebih kuat dari level bawah ke atas.
Fokus KAP tidak pada peningkatan jumlah klien dan orang, tetapi lebih pada
membantu kliennya, bergandengan tangan, untuk meningkatkan dan melakukan
bisnis yang lebih baik, selalu didukung oleh para tenaga profesional yang
berkualitas dan berdedikasi. “
Misinya adalah untuk diakui sebagai pemimpin dalam kemitraan dengan
klien dan satu sama lain untuk kesuksesan bersama dengan
1. Menawarkan kliennya pendekatan yang komprehensif menangani masalah-
masalah mereka dan melayani kebutuhan mereka
2. Memanfaatkan sumber dayanya dalam jasa audit, akuntansi, pajak, konsultasi
dan penasehat untuk menyampaikan program pribadi dan fleksibel untuk
memenuhi harapan klien yang unik.
3. Memberikan dukungan kohesif dan lengkap lintas batas, budaya, anggaran
keuangan dan posisi ekonomi.
4. Mencampur visi globalnya dengan penekanan lokal untuk memberikan
layanan terbaik di berbagai industri.
Gambar dibawah ini merupakan logo KAP Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan:
Gambar 3.1 Logo KAP Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan
(Sumber : Data Perusahaan)
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
24
Universitas Indonesia
3.1.3 Lingkup Kegiatan KAP Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan
KAP Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan merupakan organisasi jasa
profesional yang menyediakan jasa – jasa assurance, jasa atestasi dan jasa – jasa
nonassurance. Jasa – jasa tersebut berupa jasa audit, perpajakan, konsultasi
manajemen dan akuntansi, Accounting Information System Design, dan
sebagainya. Namun, jasa yang paling banyak diberikan pada KAP ini adalah jasa
atas audit laporan keuangan. KAP Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan memiliki
beberapa partner yang telah dibagi-bagi ke dalam tim audit. Klien dari KAP ini
nantinya akan dibagi menurut partner masing-masing dan dari setiap Partner In
Charge dibantu oleh Manager In Charge untuk mengkoordinir program audit
yang akan dijalankan oleh Auditor In Charge dan Audit Assistant.
Dalam kegiatan operasionalnya, KAP Tanubrata Sutanto Fahmi dan
Rekan menggunakan sistem time sheet untuk mengukur kinerja dari para
karyawan administrasinya dan karyawan profesionalnya. Sistem time sheet ini
terhubung secara online sehingga pihak HRD bisa mengetahui tugas apa yang
dilaksanakan oleh setiap karyawan setiap hari, baik berupa audit ke klien ataupun
berada di kantor. Kegiatan operasional KAP dilakukan setiap hari kerja (senin
sampai jumat). Kegiatan operasional dimulai pada pukul 08.00 pagi sampai pukul
17.30 sore. Karyawan yang menyelesaikan pekerjaan lebih dari pukul 17.30
dihitung sebagai jam lembur karyawan.
3.1.4 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan
KAP Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan dalam menjalankan bisnisnya
memiliki beberapa tingkatan, yaitu:
1. Board of Partners
1. Memegang keputusan tertinggi untuk urusan operasional, stratejik, dan
urusan lainnya yang berkaitan dengan keberlangsungan KAP.
2. Menentukan kebijakan KAP, merumuskan tujuan KAP dan menyusun
program tahunan.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
25
Universitas Indonesia
2. Executive Chairman
1. Sebagai pimpinan eksekutif dari KAP yang merupakan perwakilan dan
penanggung jawab afiliasi dengan BDO International.
2. Bersama sama dengan Managing Partner dalam mengorganisir seluruh
jasa-jasa yang diberikan KAP melalui para partner
3. Managing Partner
1. Mengarahkan tugas dari para partner dalam tugas audit.
2. Memeriksa pekerjaan dari para partner mengenai standar pengendalian
mutu
3. Mengevaluasi pekerjaan dari kepala bagian lain yang berkaitan dengan
keseluruhan bidang dalam KAP
4. Bertanggung jawab dalam menjalin hubungan baik antara para partner
dan pihak luar khususnya dengan klien
4. Partners’Secretary
1. Membantu Managing Partner dalam urusan administrasi.
2. Mengurus bagian dokumentasi para partner terkait dengan jasa audit yang
diberikan ke klien
5. Risk Management
1. Mengatur tentang pengendalian resiko dari jasa – jasa yang diberikan
KAP.
2. Mengatur tentang pengendalian resiko dari klien KAP
6. Client Proximity
1. Membina hubungan kerjasama dengan pihak luar dalam hal mencari klien
baru untuk KAP.
2. Membina hubungan dengan para klien yang telah menjadi klien tetap dari
KAP.
7. Firm Management
1. Bertanggung jawab sebagai manajemen dari KAP
2. Mengevaluasi kinerja dan program kerja dari Kepala Bagian dari KAP
sebagai suatu perusahaan yakni meliputi Finance & Accounting,
Personnel & General Affair, Secretariat, IT, Legal & License.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
26
Universitas Indonesia
8. Technical Support
1. Membantu para partner dalam hal teknis dalam jasa audit
2. Membantu tim audit dalam hal perencanaan audit, pekerjaan lapangan dan
pelaporan audit.
9. Head of People
1. Bertanggung jawab sebagai pengelola Sumber Daya Manusia dalam KAP
2. Mengevaluasi proses rekrutmen, pelatihan, dan penilaian kinerja
karyawan.
10. Partner In Charge (PIC)
1. Sebagai seorang Akuntan Publik, yang memiliki wewenang dari IAI untuk
melaksanakan praktek eksternal audit maka PIC bertanggung jawab untuk
kewajaran penyajian laporan keuangan klien.
2. Me-review kinerja dari Manager In Charge dan Tim Audit yang
ditugaskan di bawahnya.
3. Me-review keseluruhan proses audit mulai dari tahapan perencanaan,
pekerjaan lapangan sampai pelaporannya.
11. Support Staff
1. Bertugas untuk membantu kinerja dari Manager In Charge dalam
menjalankan tugasnya.
12. Manager In Charge (MIC) /MIC Acting
1. Me-review kinerja dari Auditor In Charge
2. Menyusun program audit mulai dari perencanaan audit, pekerjaan
lapangan hingga pelaporannya.
3. Menjadi penghubung antara pimpinan klien yang diaudit dengan KAP
dalam hal korespondensi dan adjustment.
4. Membuat Audit Memorandum.
13. Auditor In Charge/AIC Acting
1. Melaksanakan tahap perencanaan audit
2. Me-review pekerjaan audit assistant
3. Menjalankan detail proses audit dalam tahap pekerjaan lapangan
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
27
Universitas Indonesia
4. Mengambil keputusan dalam setiap temuan yang ditemukan oleh audit
assistant
5. Bertanggung jawab dalam program audit yang dijalankan ke pihak klien
6. Menentukan metode dan alat ukur audit yang dipakai dalam klien tersebut
7. Me-review seluruh Working Paper sebelum masuk ke Quality Control.
8. Melaksanakan tahap pelaporan audit
14. Audit Assistant
1. Melaksanakan tahap pekerjaan lapangan
2. Membantu Auditor In Charge dalam program audit
3. Menjalankan detail proses audit.
4. Membantu dalam menyiapkan Working Paper baik dalam hal pencetakan
dan cross reference.
Tingkatan – tingkatan pada KAP Tanubrata Sutanto Fahmi dan Rekan tersebut
dapat digambarkan dalam struktur organisasi sebagai berikut:
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
28
Universitas Indonesia
Gambar 3.2 Struktur Organisasi KAP Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan
(Sumber : Data Perusahaan Dimodifikasi)
3.2 Gambaran Umum PT XYZ
3.2.1 Sejarah PT XYZ
PT XYZ adalah sebuah badan hukum yang dibentuk pada tahun 2001
sebagai hasil penggabungan empat badan usaha yang bergerak dibidang usaha inti
dari XYZ Group. Bisnis inti mereka mencakup produksi pakan ternak, peternakan
dan penetasan, kemitraan, rumah potong dan produksi lanjutan serta nilai tambah
dari berbagai produk daging ayam.
PT XYZ mengalami kemajuan usaha melalui komitmennya untuk
menghasilkan berbagai produk yang berkualitas baik dengan standar
28
Universitas Indonesia
Gambar 3.2 Struktur Organisasi KAP Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan
(Sumber : Data Perusahaan Dimodifikasi)
3.2 Gambaran Umum PT XYZ
3.2.1 Sejarah PT XYZ
PT XYZ adalah sebuah badan hukum yang dibentuk pada tahun 2001
sebagai hasil penggabungan empat badan usaha yang bergerak dibidang usaha inti
dari XYZ Group. Bisnis inti mereka mencakup produksi pakan ternak, peternakan
dan penetasan, kemitraan, rumah potong dan produksi lanjutan serta nilai tambah
dari berbagai produk daging ayam.
PT XYZ mengalami kemajuan usaha melalui komitmennya untuk
menghasilkan berbagai produk yang berkualitas baik dengan standar
28
Universitas Indonesia
Gambar 3.2 Struktur Organisasi KAP Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan
(Sumber : Data Perusahaan Dimodifikasi)
3.2 Gambaran Umum PT XYZ
3.2.1 Sejarah PT XYZ
PT XYZ adalah sebuah badan hukum yang dibentuk pada tahun 2001
sebagai hasil penggabungan empat badan usaha yang bergerak dibidang usaha inti
dari XYZ Group. Bisnis inti mereka mencakup produksi pakan ternak, peternakan
dan penetasan, kemitraan, rumah potong dan produksi lanjutan serta nilai tambah
dari berbagai produk daging ayam.
PT XYZ mengalami kemajuan usaha melalui komitmennya untuk
menghasilkan berbagai produk yang berkualitas baik dengan standar
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
29
Universitas Indonesia
internasional. Hal ini terlihat dari diterimanya berbagai penghargaan seperti
HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point), ISO 9001 dan Sertifikat
HALAL dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) karena perusahaan telah
menetapkan metode pemotongan hewan yang sesuai dengan hukum Islam.
Penerapan teknologi keamanan bio yang ketat, menjamin bahwa produk yang
dihasilkan bersifat higienis, sehat dan aman untuk dikonsumsi.
Dengan visi, "Menjadi perusahaan pangan berbasis unggas terpadu di
Indonesia yang menciptakan nilai bagi para pemegang saham secara
berkesinambungan dengan menjalankan usaha dengan keunggulan yang mampu
melebihi harapan para pemegang saham", PT XYZ selalu berkomitmen untuk
memberikan produk yang inovatif dan berkualitas baik dengan harga yang
terjangkau dengan memaksimalkan sumber daya yang tersedia.
3.2.2 Visi dan Misi PT XYZ
VISI
Menjadi perusahaan pangan berbasis unggas terpadu di Indonesia yang
menciptakan nilai bagi para pemegang saham secara berkesinambungan
dengan menjalankan usaha dengan keunggulan yang mampu melebihi
harapan para pemegang saham
MISI
PT XYZ berusaha keras untuk memiliki keunggulan dalam:
1. Memberikan berbagai produk yang inovatif dan berkualitas tinggi bagi
para pelanggan;
2. Menciptakan nilai pada semua proses produksi yang berskala
internasional bagi kepentingan mitra kerja;
3. Merekrut, membangun dan memberikan penghargaan bagi para
profesional yang menunjukkan kinerja prima dalam lingkungan kerja
yang bersahabat; dan
4. Turut serta aktif memberikan sumbangan bagi kesejahteraan masyarakat
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
30
Universitas Indonesia
3.2.3 Struktur Organisasi
Pimpinan tertinggi PT XYZ dijabat oleh seorang Presiden Direktur. PT
XYZ menerapkan struktur organisasi dengan sistem organisasi lini dan staf. Pada
sistem lini dan staf, pembagian tugas antara masing – masing bagian departemen
menjadi jelas.
Struktur organisasi perusahaan tersebut, dapat dilihat pada gambar 3.3
dibawah ini mengenai hierarki PT XYZ. Presiden Direktur merupakan pimpinan
tertinggi yang bertanggung jawab dalam seluruh pelaksanaan program kerja PT
XYZ. Dalam operasional kerjanya Presiden Direktur mengawasi serta
menkoordinasikan seluruh aktivitas perusahaan yang dibantu oleh seorang Deputy
President Director. Selain itu dalam mendukung dan mengawasi proses
bisnisnya, PT XYZ memiliki beberapa bagian yang diantaranya adalah Trading
and Logistic, Internal Audit and Compliance, President Office, dan Human
Capital. Deputy President Director dalam menjalankan tugas dan fungsinya
dibantu oleh General Manager pada setiap divisi. Dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya, Deputy President Director memiliki bagian pengembangan bisnis
(Business Development) yang meliputi Project, Corporate Finance, dan
Corporate Palnning. Selain itu, Deputy President Director juga memiliki
Corporate Secretary yang pada pelaksanaannya mengelola korespondensi serta
menjaga kerahasiaan perusahaan dalam kegiatan yang bersifat umum maupun
operasional. PT XYZ memiliki tiga divisi utama yaitu Poultry Division, Food
Division, dan Finance. Didalam Poultry Division, PT XYZ membagi divisi
tersebut kedalam divisi – divisi yang memiliki peran khusus terkait kegiatan
operasional perusahaan. Divisi – divisi tersebut meliputi divisi peralatan
(Equipment Division), divisi pakan ternak (Feedmill Division), divisi penetasan
dan peternakan (Breeding Division), dan divisi kemitraan (Farming Division).
Sedangkan Food Division terbagi kedalam dua divisi yaitu divisi rumah potong
ayam dan divisi makanan yang diproses lebih lanjut (divisi toko A). Finance
bertanggung jawab atas keuangan atas setiap divisi baik divisi – divisi yang ada di
Poultry Division ataupun Food Division. Tugas dan tanggung jawab tersebut
dilaksanakan oleh bagian Treasury dan IT. Selain itu, dalam mendukung kegiatan
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
31
Universitas Indonesia
operasional atas kedua divisi tersebut, setiap divisi juga memiliki Marketing
Division untuk memasarkan hasil produksinya.
Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT XYZ
(Sumber: Data Perusahaan Dimodifikasi)
3.2.4 Proses Bisnis PT XYZ
PT XYZ memiliki 6 (enam) divisi dan 3 (tiga) anak perusahaan dalam
mendukung proses bisnisnya. Seperti yang telah dijelaskan pada bab pendahuluan
bahwa bisnis utama PT XYZ adalah pengolahan daging ayam. Setiap divisi dan
anak perusahaan memiliki perannya masing – masing dalam memperoleh daging
ayam tersebut. Sebagai contoh, PT XYZ memiliki divisi pakan ternak untuk
31
Universitas Indonesia
operasional atas kedua divisi tersebut, setiap divisi juga memiliki Marketing
Division untuk memasarkan hasil produksinya.
Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT XYZ
(Sumber: Data Perusahaan Dimodifikasi)
3.2.4 Proses Bisnis PT XYZ
PT XYZ memiliki 6 (enam) divisi dan 3 (tiga) anak perusahaan dalam
mendukung proses bisnisnya. Seperti yang telah dijelaskan pada bab pendahuluan
bahwa bisnis utama PT XYZ adalah pengolahan daging ayam. Setiap divisi dan
anak perusahaan memiliki perannya masing – masing dalam memperoleh daging
ayam tersebut. Sebagai contoh, PT XYZ memiliki divisi pakan ternak untuk
31
Universitas Indonesia
operasional atas kedua divisi tersebut, setiap divisi juga memiliki Marketing
Division untuk memasarkan hasil produksinya.
Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT XYZ
(Sumber: Data Perusahaan Dimodifikasi)
3.2.4 Proses Bisnis PT XYZ
PT XYZ memiliki 6 (enam) divisi dan 3 (tiga) anak perusahaan dalam
mendukung proses bisnisnya. Seperti yang telah dijelaskan pada bab pendahuluan
bahwa bisnis utama PT XYZ adalah pengolahan daging ayam. Setiap divisi dan
anak perusahaan memiliki perannya masing – masing dalam memperoleh daging
ayam tersebut. Sebagai contoh, PT XYZ memiliki divisi pakan ternak untuk
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
32
Universitas Indonesia
menghasilkan makanan ternak yang selanjutnya akan dijual kepada divisi
penetasan dan peternakan untuk memperoleh anak ayam atau DOC dan divisi
kemitraan untuk memperoleh ayam besar atau live bird. Sedangkan bahan baku
makanan ternak tersebut didapat divisi pakan ternak dari anak perusahaan yaitu
PT AAA yang memproduksi daging ikan. Proses tersebut akan terus berlanjut dan
saling berkaitan baik antar divisi maupun anak perusahaan. Berikut penjelasan
lebih lanjut mengenai divisi dan anak perusahaan PT XYZ, yaitu:
1. Divisi Pakan Ternak
Kegiatan utama divisi ini adalah memproduksi dan menjual makanan
ayam. Pelanggan utama divisi pakan ternak adalah kemitraan dan pihak
ketiga.
2. Divisi Kemitraan
Penulis memfokuskan penulisan mengenai transaksi penjualan pada divisi
ini. Kegiatan operasi divisi ini adalah memproduksi ayam besar (live bird)
dengan melalui kontrak kerja sama dengan peternak setempat yang akan
menghasilkan keuntungan bagi peternak maupun PT XYZ.
Proses awal kerja sama tersebut diawali dengan adanya
permohonan kerja sama yang diajukan oleh peternak atau calon mitra
secara tertulis kepada divisi kemitraan PT XYZ, kemudian divisi
kemitraan PT XYZ akan mensurvei tempat calon mitra untuk melihat
kondisi dan kapasitas kandang. Selanjutnya setelah survei dilakukan,
divisi kemitraan PT XYZ akan membuatkan kontrak kerjasama antara PT
XYZ dan mitra yang berisi tentang harga kontrak untuk live bird, jaminan,
hak dan kewajiban para pihak, dan sebagainya. Setiap mitra diharuskan
untuk memberikan jaminan yang dapat berupa uang tunai, kendaraan,
tanah dan/atau bangunan milik mitra. Jaminan ini berguna apabila terjadi
wanprestasi yang dilakukan oleh mitra atau ketidakmampuan dalam
membayar kewajibannya. Apabila jaminan yang diberikan bukan dalam
bentuk uang tunai, maka nilai jaminan tersebut akan dinilai pada harga
pasar ketika mitra dan PT XYZ sepakat untuk melakukan kerja sama. Jika
nilai dari jaminan tidak lagi mencukupi untuk menjamin atau nilai jaminan
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
33
Universitas Indonesia
sudah tidak dapat menutupi hutang mitra, maka atas permintaan dari PT
XYZ, mitra wajib menambah jaminannya.
Setelah melaksanakan survei atas lokasi mitra dan menyetujui
permohanan kerjasama oleh mitra, selanjutnya divisi kemitraan PT XYZ
akan menyerahkan DOC sesuai dengan kapasitas kandang mitra yang
dibarengi dengan penyerahan feed dan DOV sesuai dengan kebutuhan
DOC yang diserahkan. Berdasarkan kontrak perjanjian, mitra harus
menyetujui bahwa seluruh kebutuhan SAPRONAK berasal dari PT XYZ.
Setiap permintaan pengiriman SAPRONAK tersebut dituangkan
dalam Purchase Order (PO) dengan jumlah yang telah disepakati dan
disesuaikan dengan lokasi mitra. Selanjutnya, Berdasarkan PO tersebut
bagian Productio Planning Inventory Control (PPIC) divisi kemitraan PT
XYZ membuat Sales Order (SO). PT XYZ akan mengirimkan
SAPRONAK ke lokasi mitra setelah adanya konfirmasi atas SO tersebut.
Pengiriman akan dilakukan berdasarkan SO dengan jumlah yang telah
disepakati dan disesuaikan dengan lokasi produksi mitra. Atas setiap
pengiriman tersebut, PT XYZ akan mengeluarkan Delivery Order (DO)
atau surat jalan yang akan ditandatangani oleh mitra sebagai bukti telah
diterimanya SAPRONAK sesuai dengan permintaan. Setelah itu, mitra
akan melakukan proses produksi berupa perawatan, pemeliharaan, dan
pengembangan ayam pedaging mulai dari anak ayam umur sehari atau
DOC menjadi produk ayam besar (live bird). Kemudian mitra akan
menjual kembali live bird yang telah dipanen kepada divisi kemitraan PT
XYZ dengan harga yang telah ditentukan pada perjanjian awal. Hal ini
sesuai dengan kontrak kerja sama. Selanjutnya, atas pembelian live bird
tersebut divisi kemitraan PT XYZ akan menjual ke divisi Rumah Potong
Ayam (RPA) dan pelanggan.
Ayam pedaging yang akan dijual oleh mitra kepada PT XYZ
disebut panen apabila telah mencapai umur 30 hari. Apabila besarnya kilo
ayam yang ditimbang dan dikalikan dengan harga yang telah ditentukan
bagi ketiga kondisi diatas lebih kecil dari nilai penyerahan SAPRONAK,
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
34
Universitas Indonesia
hal ini akan menyebabkan kerugian yang akan ditanggung oleh mitra.
Dengan demikian, mitra tidak dapat menutupi biaya atau hutang atas
penyerahan SAPRONAK tersebut. Sebaliknya apabila besarnya kilo ayam
yang ditimbang tersebut setelah dikalikan harga kontrak melebihi nilai
penyerahan SAPRONAK, maka mitra akan memperoleh keuntungan.
Pemasok utama pada divisi kemitraan ini adalah divisi pakan ternak, serta
pelanggan utama divisi kemitraan adalah peternak dan pihak ketiga
lainnya.
3. Divisi Peternakan dan Penetasan
Kegiatan utama divisi ini adalah memproduksi anak ayam. Pemasok
utama adalah Divisi pakan ternak, serta pelanggan utama divisi peternakan
dan penetasan adalah divisi kemitraan.
4. Divisi Rumah Potong Ayam (RPA)
Kegiatan utama divisi ini adalah produksi lanjutan serta nilai tambah dari
berbagai produk daging ayam. Pemasok utama adalah divisi kemitraan dan
pelanggan utama adalah Toko A.
5. Divisi Toko A
Kegiatan utama divisi ini adalah menjual daging ayam segar, ayam yang
sudah diproses, ayam yang sudah dibumbui, daging ayam yang siap
disajikan, dan berbagai macam bumbu sebagai pendukung penyajian
daging ayam. Pemasok utama adalah divisi RPA dan pelanggan utama
adalah publik atau pihak ketiga.
6. Divisi Trading
Kegiatan utama divisi ini adalah menjual Raw Material seperti jagung
kering kepada pihak ketiga. Pemasok utama adalah divisi pakan ternak.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
35
Universitas Indonesia
7. PT AAA
PT AAA merupakan anak perusahan PT XYZ. Kegiatan utama dari PT
AAA adalah memproduksi peralatan ternak. Pelanggan utama perusahaan
ini adalah divisi kemitraan.
8. PT ABC
PT ABC merupakan anak perusahaan PT XYZ. Kegiatan utama
perusahaan ini adalah memproduksi makanan dan minyak ikan yang akan
di jual kepada divisi pakan ternak.
9. PT BBB
PT BBB juga merupakan anak perusahaan PT XYZ. Kegiatan utama
perusahaan ini adalah memproduksi ayam yang telah diposes lebih lanjut.
Seperti chicken nugget, susage chicken, dan lain – lain. Pelanggan utama
PT BBB adalah Toko A.
Seluruh Proses bisnis PT XYZ tersebut dapat dilihat pada gambar 3.4
berikut ini:
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
36
Universitas Indonesia
Proses Bisnis Pada PT XYZ
PakanTernak
EquipmentFG(FEED)
RawMaterial
RawMaterial
Kemit-raan
RawMaterial(Feed)
Equipment FG ( LiveBird)
RawMaterial(DOC)
RawMaterial(Egg)
Peternakan &
Penetasan
EquipmentRawMaterial(Feed)
RawMaterial(DOC)
RawMaterial(Egg)
RPA FG (FrozenChicken)
RawMaterial( Live Bird)
Trading RawMaterial(For Sale)
PT XYZIndustri
FG(Equipment)
PT AAA Fish Meal
Toko A Inventories(FrozenChicken)
FG (FurtherProcessedFood)
PT BBB Raw Material(Frozen Chicken
Gambar 3.4 Proses Bisnis PT XYZ
(Sumber : Data Perusahaan dimodifikasi)
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
37
Universitas Indonesia
3.3 Audit Atas Transaksi Penjualan Pada Divisi Kemitraan PT XYZ
3.3.1 Penjualan Pada Divisi Kemitraan PT XYZ
Dalam melakukan audit atas penjualan, diperlukan pemahaman terlebih
dahulu terhadap sifat atau nature dari akun tersebut. Pada divisi kemitraan PT
XYZ, transaksi penjualan dimulai ketika adanya kerjasama antara divisi
kemitraan dengan mitra atau peternak. Setelah terjadi kesepakatan kerjasama,
divisi kemitraan akan menyerahkan SAPRONAK yaitu berupa feed yang
diperoleh dari divisi pakan ternak, DOC yang diperoleh dari divisi penetasan dan
peternakan, dan DOV yang diperoleh dari pihak ketiga yaitu PT BT kepada mitra
atau peternak. SAPRONAK yang diserahkan kepada mitra bertujuan untuk
menghasilkan live bird. Live bird yang dihasilkan oleh mitra akan dijual kembali
kepada divisi kemitraan dengan harga kontrak yang telah disepakati pada awal
perjanjian kerjasama. Selanjutnya live bird yang telah dibeli oleh divisi kemitraan
akan dijual kepada divisi rumah potong ayam dan/atau pihak ketiga. Tujuan
dilakukannya penjualan tersebut untuk menjaga keberlangsungan pasokan ayam
besar ke divisi RPA dan untuk menjaga stabilitas harga pasar DOC dan feed yang
diproduksi oleh PT XYZ. proses bisnis yang terjadi di Divisi Kemitraan PT XYZ
dapat dilihat pada gambar 3.5 berikut ini:
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
38
Universitas Indonesia
Berdasarkan audit yang dilakukan, didapati point of sale atas penjualan
SAPRONAK dan live bird adalah ketika item – item tersebut dikirimkan kepada
mitra dan/atau pelanggan. Setelah dilakukan proses produksi oleh mitra yang
ditandai panen atas live bird, maka PT XYZ akan membeli kembali live bird
tersebut dengan harga sesuai kontrak. Berikut adalah dua kondisi contoh
pencatatan atas transaksi penjualan salah satu mitra:
PT XYZDivisi Penetasandan Peternakan
(DOC)
PT BT(Third parties)
Vaksin dan Obat -obatan (DOV)
Gambar 3.5 Arus penjualan Divisi Kemitraan
(Sumber: Data Perusahaan Dimodifikasi)
38
Universitas Indonesia
Berdasarkan audit yang dilakukan, didapati point of sale atas penjualan
SAPRONAK dan live bird adalah ketika item – item tersebut dikirimkan kepada
mitra dan/atau pelanggan. Setelah dilakukan proses produksi oleh mitra yang
ditandai panen atas live bird, maka PT XYZ akan membeli kembali live bird
tersebut dengan harga sesuai kontrak. Berikut adalah dua kondisi contoh
pencatatan atas transaksi penjualan salah satu mitra:
Divisi PakanTernak (Feed)
Divisi Penetasandan Peternakan
(DOC)Divisi Kemitraan Mitra/Peternak
Vaksin dan Obat -obatan (DOV)
PelangganDivisi RumahPotong Ayam
(RPA)
Gambar 3.5 Arus penjualan Divisi Kemitraan
(Sumber: Data Perusahaan Dimodifikasi)
38
Universitas Indonesia
Berdasarkan audit yang dilakukan, didapati point of sale atas penjualan
SAPRONAK dan live bird adalah ketika item – item tersebut dikirimkan kepada
mitra dan/atau pelanggan. Setelah dilakukan proses produksi oleh mitra yang
ditandai panen atas live bird, maka PT XYZ akan membeli kembali live bird
tersebut dengan harga sesuai kontrak. Berikut adalah dua kondisi contoh
pencatatan atas transaksi penjualan salah satu mitra:
Mitra/Peternak
Gambar 3.5 Arus penjualan Divisi Kemitraan
(Sumber: Data Perusahaan Dimodifikasi)
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
39
Universitas Indonesia
1) Kondisi ketika mitra menghasilkan laba atas panen live bird
Divisi Kemitraan PT XYZ menyerahkan SAPRONAK
Uraian Jumlah Satuan Harga Satuan Sub Total
DOC 12.000 Ekor Rp 4.500 Rp 54.000.000
Feed 38.200 Kg Rp 5.570,29 Rp 212.785.000
DOV Rp 4.958.400
JUMLAH Rp 271.743.400
A/R TRADE – 3rd PARTIES KEMITRAAN “SAPRONAK” 54.000.000
GROSS SALES - DOC 54.000.000
A/R TRADE – 3rd PARTIES KEMITRAAN “SAPRONAK” 212.785.000
GROSS SALES - FEED 212.785.000
A/R TRADE – 3rd PARTIES KEMITRAAN “SAPRONAK” 4.958.400
GROSS SALES – DOV 4.507.636
VAT – OUT 450.764
Divisi kemitraan PT XYZ mencatat penjualan terkait penyerahan
SAPRONAK dengan mendebit account receivables dan mengkredit gross sales
untuk penjualan feed, DOC, dan DOV. Namun untuk penjualan DOV terdapat
akun pajak keluaran atau vat – out. Hal ini dikarenakan pada penjualan feed dan
DOC dibebaskan dari pajak, sehingga tidak ada akun pajak keluaran yang dicatat.
Penjualan SAPRONAK tersebut selalu dilakukan secara kredit, sehingga
penjualan selalu dicatat sebagai piutang.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
40
Universitas Indonesia
Divisi Kemitraan PT XYZ membeli live bird dengan Harga Kontrak
Panen Mitra
Ekor : 11.763 Kilo: 22.852 Rp/kilo: 12.600,24 Total Rp: 287.940.732
INVENTORIES – LIVE BIRD 287.940.732
A/P TRADE – 3rd PARTIES LB 287.940.732
Divisi kemitraan PT XYZ akan membeli live bird ketika sudah ada
pemesanan dari pelanggan atau divisi rumah potong ayam. Setelah itu, admin
produksi divisi kemitraan akan memeriksa dokumen prediksi panen harian yang
diberikan oleh mitra yang selanjutnya akan dituangkan kedalam stok usulan panen
bagi mitra yang akan dibeli live bird nya berdasarkan purchase order yang
diterima. Pencatatan pembelian live bird dilakukan dengan mengkredit atau
menambah inventories live bird dan mendebit atau menambah hutang dagang.
Pembelian live bird selalu dilakukan kredit.
Divisi Kemitraan PT XYZ menjual live bird dengan menggunakan
Harga Kesepakatan
Penjualan Live Bird
Ekor : 11.763 Kilo: 22.852 Rp/kilo: 12.965,64 Total Rp: 296.290.703,63
A/R TRADE – 3RD PARTIES LB 296.290.703,63
GROSS SALES – LIVE BIRD 296.290.703,63
Setelah melakukan pencatatan pembelian atas live bird, divisi kemitraan
juga akan mencatat penjualan live bird secara langsung. Hal ini dikarenakan
pembelian live bird hanya dilakukan apabila ada purchase order dari pelanggan
atau divisi rumah potong ayam. Pembelian dan penjualan live bird diakui ketika
live bird telah keluar dari kandang mitra. Sehingga tidak ada inventory atas live
bird yang benar – benar disimpan oleh divisi kemitraan PT XYZ. Jurnal yang
dicatat tidak berbeda dengan jurnal pada penjualan SAPRONAK, yaitu dengan
mendebit account receivables dan mengkredit akun gross sales atas live bird.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
41
Universitas Indonesia
Selisih antara penjualan ke mitra dengan pembelian live bird
(Perhitungan Laba Rugi Mitra)
A/P TRADE – 3RD PARTIES LB 287.940.732
BONUS FOR FCR 1.713.900
COGS LIVE BIRD 8.349.972
OTHER CURRENT LIABILITIES – TABUNGAN 2.855.000
A/R TRADE – 3RD PARTIES KEMITRAAN “SAPRONAK” 271.743.400
POST OFFICE, PACKAGE & STAMP 12.000
TRADE PAYABLES – 3RD PARTIES MITRA 23.394.204
Perhitungan laba rugi divisi kemitraan PT XYZ akan dilakukan ketika
penjualan live bird telah terjadi. Perhitungan laba rugi akan dicatat dengan
menghapus akun piutang dagang atas penyerahan SAPRONAK dan akun hutang
dagang atas pembelian live bird. Sehingga akan ada laba yang akan diterima oleh
mitra karena jumlah live bird yang dibeli oleh divisi kemitraan melebihi jumlah
SAPRONAK yang diserahkan. Namun jumlah laba yang diterima oleh mitra
bukan merupakan selisih antara total penyerahan SAPRONAK dengan total
pembelian live bird, melainkan dengan total penjualan live bird. Hal ini
merupakan insentif yang diberikan oleh divisi kemitraan kepada mitra karena
mitra sebenarnya dapat mejual live bird kepada pihak lain apabila tidak terikat
kontrak dengan PT XYZ dengan harga yang lebih tinggi. Laba yang diperoleh
mitra berdasarkan perhitungan divisi kemitraan PT XYZ akan diperhitungkan
dengan menambah atau mengurangi laba, seperti halnya apabila mitra dapat
menggunakan makanan ternak dengan efisien yaitu tidak ada penambahan
makanan ternak yang diperlukan, maka mitra akan diberikan insentif. Akun yang
akan muncul atas penggunaan makanan ternak yang efisien adalah bonus for fcr.
Selain itu, setiap laba yang diperoleh mitra akan dikurangi atau dipotong sebagai
tabungan mitra yang dapat digunakan untuk keperluan mitra terkait produksi live
bird. Potongan laba yang ditujukan sebagai tabungan dicatat oleh divisi kemitraan
sebagai other current liabilities. Nilai bonus for fcr maupun tabungan yang
dipotong dihitung sesuai kebijakan yang telah ditetapkan oleh divisi kemitraan PT
XYZ. Selain itu, selisih antara jumlah kilo panen yang dikalikan dengan harga
kesepakatan dengan jumlah kilo panen yang dikalikan dengan harga kontrak akan
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
42
Universitas Indonesia
dibebankan kedalam akun COGS sebagai akibat atas penghitungan laba rugi mitra
karena dikurangi dengan harga kesepakatan, bukan harga kontrak yang
ditetapkan.
2) Kondisi ketika mitra mengalami kerugian dikarenakan besarnya kilo hasil
panen live bird lebih kecil dari SAPRONAK yang telah diserahkan ke
mitra
Divisi Kemitraan PT XYZ menyerahkan SAPRONAK
A/R TRADE – 3rd PARTIES KEMITRAAN “SAPRONAK” 54.000.000
GROSS SALES - DOC 54.000.000
A/R TRADE – 3rd PARTIES KEMITRAAN “SAPRONAK” 212.785.000
GROSS SALES - FEED 212.785.000
A/R TRADE – 3rd PARTIES KEMITRAAN “SAPRONAK” 4.958.400
GROSS SALES – DOV 4.507.636
VAT – OUT 450.764
Penjualan terkait penyerahan SAPRONAK pada kondisi mitra mengalami
kerugian tidak ada perbedaan atas pencatatannya, yaitu dengan mendebit account
receivables dan mengkredit gross sales untuk penjualan feed, DOC, dan DOV.
Selain itu, khusus untuk penjualan DOV terdapat akun pajak keluaran atau vat –
out. Hal ini dikarenakan pada penjualan feed dan DOC dibebaskan dari pajak.
Sehingga tidak ada akun pajak keluaran yang dicatat.
Divisi Kemitraan PT XYZ membeli live bird dengan Harga Kontrak
Panen Mitra
Ekor : 6.350 Kilo: 12.056 Rp/kilo: 12.600,24 Total Rp: 151.906.732
INVENTORIES – LIVE BIRD 151.906.732
A/P TRADE – 3rd PARTIES LB 151.906.732
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
43
Universitas Indonesia
Tidak berbeda halnya dengan pencatatan terkait penyerahan SAPRONAK,
pencatatan atas pembelian live bird yang dilakukan dengan harga kontrak ketika
mitra mengalami kerugian tidak memiliki perbedaan apabila mitra memperoleh
laba. Divisi kemitraan PT XYZ akan mendebit atau menambah inventories live
bird dan mengkredit atau menambah hutang dagang.
Divisi Kemitraan PT XYZ menjual Live Bird dengan menggunakan
Harga Kesepakatan
Penjualan Live Bird
Ekor : 6.350 Kilo: 12.056 Rp/kilo: 12.966,40 Total Rp: 156. 322.943
A/R TRADE – 3RD PARTIES LB 156. 322.943
GROSS SALES–LIVE BIRD 156. 322.943
Tidak terdapat perbedaan pencatatan atas penjualan live bird pada saat
mitra memperoleh laba, yaitu pembelian dan penjualan live bird diakui ketika live
bird telah keluar dari kandang mitra. Sehingga tidak ada inventory atas live bird
yang benar – benar disimpan oleh divisi kemitraan PT XYZ. Jurnal yang dicatat
tidak berbeda dengan jurnal pada kondisi 1, yaitu dengan mendebit account
receivables dan mengkredit akun gross sales.
Selisih antara penjualan ke mitra dengan pembelian live bird
(Perhitungan Laba Rugi Mitra)
A/P TRADE – 3RD PARTIES LB 151.906.732
A/R TRADE – 3RD PARTIES KEMITRAAN “KERUGIAN” 115.432.457
COGS LIVE BIRD 4.416.211
A/R TRADE – 3RD PARTIES KEMITRAAN “SAPRONAK” 271.743.400
POST OFFICE, PACKAGE & STAMP 12.000
Berdasarkan penghitungan laporan laba rugi tersebut, PT XYZ meng off
set akun piutang dan hutang terkait penjualan SAPRONAK dan pembelian live
bird untuk mengetahui posisi mitra apakah untung atau rugi. Ketika hasil ternak
ayam besar mitra sebagian gagal panen atau tidak memenuhi kualitas sehingga
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
44
Universitas Indonesia
besaran kilo ayam tersebut jika dikalikan dengan harga kontrak lebih kecil dari
total penyerahan SAPRONAK, maka mitra mengalami kerugian, hal tersebut
harus dicatat oleh PT XYZ sebagai piutang yang harus dibayar oleh mitra atas
kerugiannya. Dengan demikian muncul akun piutang dagang atas kerugian mitra
pada PT XYZ sebesar selisih antara total penyerahan SAPRONAK dikurangi
dengan jumlah kilo ayam panen yang dikalikan dengan harga kesepakatan, yaitu
harga ketika live bird dijual ke pelanggan, bukan pada harga kontrak yang telah
disepakati. Pengurangan tersebut ditujukan agar kerugian mitra dapat
diminimalisasi. Hal ini merupakan insentif karena mitra sebenarnya dapat menjual
live bird tersebut kepada pihak ketiga dengan harga yang lebih tinggi apabila
tidak terikat kontrak dengan PT XYZ.
Selain itu, selisih antara jumlah kilo panen yang dikalikan dengan harga
kesepakatan dengan jumlah kilo panen yang dikalikan dengan harga kontrak akan
dibebankan kedalam akun COGS sebagai akibat atas penghitungan laba rugi mitra
berdasarkan harga kesepakatan, bukan harga kontrak yang ditetapkan.
Penghitungan laba rugi untuk kedua kondisi tersebut dapat dilihat pada lampiran
1 untuk kondisi 1 (satu) dan lampiran 2 untuk kondisi 2 (dua).
3.3.2 Tujuan Audit Atas Transaksi Penjualan Pada PT XYZ
Dalam melakukan audit, auditor harus menentukan tujuan audit dan
memastikan apakah seluruh tujuan tersebut dapat terpenuhi, langkah pertama
yang dilakukan oleh KAP BDO adalah menganalisa laporan keuangan menjadi
Financial Statement Areas (FSA). FSA secara umum merupakan area – area yang
ada di laporan posisi keuangan dan laba rugi. Suatu akun disebut sebagai FSA
ketika telah melebihi performance materiality atau auditor menilai bahwa terdapat
salah saji yang material atas akun tersebut. Setiap FSA memiliki tujuan audit.
Berbeda dengan Arens, et al. (2009), KAP BDO menetapkan lima tujuan audit
terkait transaksi maupun saldo didalam setiap FSA sebagai berikut:
1) Existence, yaitu untuk memastikan transaksi yang telah dicatat benar –
benar ada atau terjadi. Adanya tujuan dapat mencegah overstatement.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
45
Universitas Indonesia
2) Completeness, yaitu untuk memastikan seluruh transaksi yang telah terjadi
dicatat.
3) Accuracy, yaitu untuk memastikan transaksi yang dicatat dengan jumlah
yang benar.
4) Valuation, yaitu untuk memastikan nilai transaksi telah dinilai secara tepat
5) Presentation, yaitu untuk memastikan apakah nilai akun yang dicatat telah
diklasifikasikan dan disajikan dengan tepat.
Dalam melasanakan audit, KAP BDO telah memiliki standar prosedur
audit yang telah ditetapkan. Standar prosedur itu memberikan panduan untuk
auditor dalam melaksanakan audit atas akun – akun yang signifikan. Atas setiap
prosedur audit atas akun – akun yang signifikan atau FSA akan dihubungkan
dengan tujuan audit. Dalam mengaudit akun penjualan, KAP BDO menentukan
tiga dari lima tujuan audit yang ditetapkan yaitu Existence, Completeness,
Accuracy, dan Valuation. Tujuan audit yang ingin dicapai dalam audit penjualan
ini adalah meyakinkan bahwa akun penjualan PT XYZ telah disajikan secara
wajar.
3.3.3 Prosedur Audit Atas Akun Penjualan Pada Divisi Kemitraan PT XYZ
Berikut adalah prosedur audit yang dilakukan KAP BDO dalam
melakukan audit atas akun penjualan PT XYZ:
1) Membandingkan saldo penjualan tahun berjalan dengan saldo penjualan
tahun sebelumnya, jelaskan dan telitilah penurunan dan kenaikan yang
signifikan.
2011 2012 Perubahan %
Feed Rp 172.714.749.695 Rp 281.373.362.750 Rp 108.658.613.055 62,91%
DOC Rp 60.884.910.000 Rp 83.838.225.000 Rp 22.953.315.000 37,70%
DOV Rp 4.041.461.356 Rp 5.854.363.463 Rp 1.812.902.107 44,86%
Live Bird Rp 255.716.859.735 Rp 329.280.135.887 Rp 73.563.276.153 28,77%
Total Rp 493.357.980.786 Rp 700.346.087.100 Rp 206.988.106.315 41,95%
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
46
Universitas Indonesia
Penjualan pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar Rp
206.988.106.315 atau 41,95%. Peningkatan tersebut disebabkan karena
adanya kenaikan penjualan live bird yang juga dipengaruhi karena
meningkatnya kontrak kerjasama dengan mitra.
Tujuan audit yang terpenuhi ketika melaksanakan prosedur analitis adalah
Accuracy dan Existence.
1. Mencocokkan saldo yang ada di neraca saldo dengan general ledger.
Mencocokkan saldo yang ada di neraca saldo dengan general ledger.
Kemudian, memasukan angka penjualan yang terdapat di neraca saldo
tersebut kedalam lead schedule kolom saldo Unaudited 31 December 2012.
Tujuan audit yang dipenuhi pada prosedur ini adalah completeness yaitu untuk
memastikan bahwa semua transaksi yang terjadi telah dicatat oleh perusahaan.
2. Memperoleh rincian atas penjualan untuk setiap periode per invoice, item, dan
pelanggan.
Meminta rincian penjualan bruto (gross sales), retur penjualan (sales return),
diskon penjualan (sales discount ) atas penjualan feed, DOC, DOV,
equipment, dan live bird untuk setiap invoice, item dan pelanggan. Kemudian
item – item tersebut difooting dan jumlahnya harus sama dengan angka yang
tertera pada lead schedule dan general ledger serta pastikan tidak terdapat
jumlah yang tidak biasa atas seluruh rincian tersebut. Tujuan audit yang
dipenuhi ketika melakukan prosedur memperoleh rincian penjualan tersebut
adalah completeness dan existence. Sedangkan tujuan audit untuk memastikan
nilai rincian sama dengan lead schedule dan memeriksa jumlah yang tidak
biasa atas setiap rincian tersebut adalah completeness dan accuracy.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
47
Universitas Indonesia
3. Review daftar faktur dan memeriksa kembali akurasinya yakni:
1) Meminta daftar faktur penjualan. Faktur penjualan berdasarkan
prosedur audit KAP BDO merupakan populasi yang dipilih sebagai
acuan untuk mengambil sampel.
2) Meneliti item-item yang akan diambil sebagai sampel.
Sebelum melakukan uji substantif atas transaksi penjualan, auditor
telah menyimpulkan pengendalian internal divisi kemitraan PT XYZ
berjalan efektif atau bisa diandalkan (dapat dilihat pada bab
pembahasan). Dengan demikian auditor dapat mengurangi uji
substantif transaksi dengan mengurangi jumlah sampel. Dengan
menggunakan program BDO, sampel yang diambil diperhitungkan
kembali dengan memasukkan jumlah populasi dan RMM yang
didasarkan atas hasil uji pengendalian. Selanjutnya dari sampel yang
didasarkan atas populasi faktur penjualan tersebut, akan ditelusuri
dokumen – dokumen lain yang terkait dengan penjualan, seperti
dokumen Sales order, surat jalan, Surat Perintah Muat (SPM), dan
Data timbang (DTT).
3) Menelusuri jumlah dari item sampel yang dipilih ke dalam general
ledger serta dokumen – dokumen pendukung lainnya guna memeriksa
akurasi perhitungan. Berdasarkan hasil dari pemilihan sampel, item –
item yang terpilih dihitung ulang serta ditelusuri kembali kedalam
general ledger PT XYZ guna menguji keakuratan nilainya.
Tujuan audit yang terpenuhi didalam prosedur ini adalah accuracy dan
existence.
4. Vouching faktur penjualan ke dokumen pendukungnya:
1) Mencocokkan rincian faktur dengan catatan dokumen pendukung
seperti Sales order, surat jalan, Surat Perintah Muat (SPM), dan Data
timbang (DTT) dalam hal kuantitas barang, harga, dan jenis barang
yang dijual apakah feed, DOV, DOC, atau Live Bird.
2) Mencocokkan pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
48
Universitas Indonesia
3) Mencocokkan pemindahbukuan (posting) ke pelanggan account (akun
pelanggan). Sample faktur pajak tersebut juga harus ditelusuri ke akun
pelanggan untuk memastikan apakah faktur penjualan yang dibuat
berdasarkan pelanggan yang tercatat didalam pelanggan account.
Tujuan audit yang terpenuhi didalam prosedur ini adalah accuracy,
completeness, dan existence.
5. Melakukan Cut-Off Test.
Memastikan bahwa penjualan yang terjadi di tahun berjalan dan di tahun
berikutnya (periode subsequent) tetap dicatat dalam periodenya masing-
masing secara tepat. Auditor mengambil sample transaksi penjualan di sekitar
tanggal neraca. Hal ini dapat dilihat dengan memeriksa transaksi lima hari
sebelum dan sesudah tanggal neraca dengan memeriksa surat jalan, DTT, atau
invoice. Tujuan audit yang terpenuhi ketika melaksanakan cut-off test adalah
completeness dan accuracy.
6. Mendapatkan rekapan SPT Masa PPN Selama Setahun.
Dalam kasus ini, penjualan yang dilakukan oleh divisi kemitraan PT XYZ
sebagian besar dibebaskan dari pengenaan pajak PPN dikarenakan penjualan
tersebut berupa penyerahan Barang Kena Pajak yang bersifat strategis. Hal ini
diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 31/PMK.03/2008 pasal 1
huruf b tentang Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai yang Dibebaskan Atas
Impor Dan/Atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu yang Bersifat
Strategis, Makanan ternak dan unggas merupakan BKP yang bersifat strategis.
Berdasarkan hal tersebut, auditor:
(1) Seluruh penjualan pada divisi kemitraan PT XYZ tetap dilaporkan pada
SPT Masa PPN.
(2) Vouching SSP selama tahun berjalan.
(3) Cross Reference ke akun hutang pajak.
Tujuan audit yang terpenuhi ketika melakukan prosedur ini adalah existence
dan accuracy.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
49
BAB 4
PEMBAHASAN
Bab sebelumnya telah memaparkan prosedur audit yang dilakukan oleh
KAP BDO terkait transaksi penjualan di divisi kemitraan PT XYZ. Namun,
pemaparan tersebut belum menjelaskan apakah audit yang dilakukan telah sesuai
dengan teori audit dan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dengan demikian,
penjelasan lebih lanjut mengenai kesesuaian tersebut akan penulis bahas pada bab
ini.
4.1 Fungsi Bisnis dan Dokumen Terkait Transaksi Penjualan
Sebelum melakukan audit terhadap transaksi penjualan, auditor terlebih
dahulu melakukan pemahaman terhadap bisnis klien guna memahami proses
penjualan atau perpindahan kepemilikan pada transaksi ini. Untuk audit periode
Januari sampai dengan 31 Desember 2012, tim audit melakukan pemahaman
terhadap proses bisnis klien. Pada pembahasan ini, penulis hanya berfokus pada
proses bisnis dari perekrutan dan/atau pemesanan sampai pencatatan penjualan.
Berdasarkan pemahaman tersebut, fungsi bisnis penjualan pada divisi kemitraan
terdiri dari 4 (empat) bagian, yaitu:
1. Proses Perekrutan Mitra
Proses perekrutan mitra akan mengawali transaksi penjualan divisi kemitraan
PT XYZ. Peternak yang berniat untuk memiliki usaha peternakan namun
tidak memiliki channel untuk mendapatkan alat – alat ternak atau
SAPRONAK dengan mudah, dapat bekerjasama dengan divisi kemitraan PT
XYZ dengan mengajukan permohonan tertulis untuk menjadi mitra kepada
divisi kemitraan PT XYZ. Selanjutnya, calon mitra akan menyerahkan
formulir aplikasi dan menyerahkan dokumen yang disyaratkan oleh PT XYZ
berupa:
Formulir aplikasi mitra baru;
Surat Kuasa Menjaminkan (SKM); dan
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
50
Surat Persetujuan Suami Istri (SPSI)
Setelah memeriksa kelengkapan seluruh dokumen, Admin sales PT XYZ
akan membuatkan tanda terima dokumen. Kelengkapan dokumen tersebut
menjadi salah satu pertimbangan apakah seorang calon mitra layak untuk
menjadi mitra. Selanjutnya tim survei PT XYZ akan melakukan survei
kandang serta jaminan calon mitra dengan memeriksa kebenaran dan
kelengkapan surat jaminan dan pendukungnya ke instansi terdekat. Apabila
hasil survei menyatakan bahwa calon mitra layak menjadi mitra, maka akan
dibuat Surat Kesepakatan (SK) dan Surat Perjanjian Kerjasama Operasional
Agrisbisnis (SPKOA) yang ditandatangani oleh mitra dan GM Operation.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, maka bagian PPIC (Production Planning
Inventory Control) akan membuat estimasi kebutuhan pemasukan DOC yang
banyaknya disesuaikan dengan kondisi kandang mitra serta estimasi
kebutuhan feed dan DOV yang disesuaikan dengan banyaknya DOC.
2. Proses Pesanan Pelanggan
Proses pemesanan pelanggan terbagi dalam dua jenis, yaitu pemesanan atas
SAPRONAK dan live bird. Pesanan pelanggan atas SAPRONAK akan
disesuaikan dengan perjanjian kerjasama yang telah disepakati. Pada proses
ini dokumen yang terkait adalah Purchase Order (PO). PO atas pesanan
SAPRONAK dibuat oleh mitra ketika kesepakatan terjadi, mengenai besarnya
jumlah pesanan yang diminta tergantung pada besarnya kandang mitra. Selain
itu pesanan terjadi juga untuk pemesanan live bird. PO atas pesanan live bird
dibuat oleh pelanggan yang kemudian diterima oleh admin sales. Selanjutnya
admin sales akan membuat SO berdasarkan PO tersebut.
3. Pengiriman Barang
Setelah PO diproses dan dibuatkan SO, proses selanjutnya adalah divisi
kemitraan PT XYZ akan mengirimkan SAPRONAK atau live bird.
Berdasarkan dokumen – dokumen tersebut PT XYZ akan membuat dokumen
terkait pengiriman barang SAPRONAK yaitu Surat Jalan yang ditandatangani
oleh kepala gudang. Setelah surat jalan ditandatangani, barang akan
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
51
dikirimkan kepada mitra. Pada proses pengiriman live bird, setelah mendapat
informasi hasil panen dari mitra, admin sales akan mencari customer yang
ingin membeli live bird tersebut. Setelah PT XYZ telah mendapat customer,
admin sales akan menginput Surat Perintah Muat (SPM) yang jumlahnya
sesuai SO, dan SO tersebut dibuat berdasarkan PO yang dikirim oleh
pelanggan. Jumlah pengambilan ayam dilokasi mitra sesuai dengan jumlah
SPM yang dituangkan ke dokumen Data Timbang (DTT) yang akan dikirim
kembali ke admin sales. DTT yang berisi jumlah ekor dan kilo, selanjutnya
akan diinput kedalam sistem.
4. Pencatatan penjualan
PT XYZ mengakui adanya penjualan ketika barang dikirim kepada
pelanggan. Ketika akan melakukan pengiriman, bagian billing SAPRONAK
dan admin sales untuk penjualan live bird akan membuat invoice sebanyak
dua rangkap yang akan diserahkan ke pelanggan dan bagian accounting.
Selanjutnya bagian accounting akan mecatat jurnal penjualan. Jurnal yang
dicatat telah dibahas pada bab tiga.
4.2 Uji Pengendalian dan Uji Substantif Transaksi Penjualan
Dalam melakukan audit atas transaksi penjualan, KAP BDO melakukan
pemahaman bisnis klien terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian
pengendalian dan substantif transaksi atas akun penjualan. Pemahaman
mengenai pengendalian internal perusahaan diperoleh melalui SOP dan
inquiry dengan klien. Pemahaman tersebut selanjutnya dituangkan ke dalam
sytem notes. Berdasarkan pemahaman tersebut, auditor dapat memahami
proses transaksi penjualan dan mengidentifikasi dokumen, otorisasi dan
pemisahan tugas terkait yang dilakukan oleh klien.
Audit atas PT XYZ tahun buku 2012 merupakan audit tahun ketiga yang
telah dilakukan oleh KAP BDO, sehingga tim audit cukup membaca kembali
system notes yang telah dibuat pada tahun sebelumnya berdasarkan SOP yang
diperoleh dari PT XYZ yang telah disimpan didalam Permanent File KAP
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
52
BDO. Berdasarkan system notes tersebut, auditor melakukan inquiry perihal
perubahan yang ada pada sistem pengendaliannya serta meminta persetujuan
dengan diberikan tanda tangan klien jika tidak ada perubahan atas internal
control tersebut.
Dalam melaksanakan audit atas akun penjualan Divisi Kemitraan PT
XYZ, tim audit membuat tiga jenis sytem notes terkait penjualan, yaitu:
System notes atas DOV
1. Penjualan desinfektan atau DOV berdasarkan replacement DOC atau
permintaan dari pihak mitra yang dituangkan kedalam Purchase
Order (PO). Kemudian bagian Admin PPIC menginput Sales Order
melalui sistem
2. Berdasarkan sales order tersebut maka dicetak surat jalan sebanyak
lima rangkap. Surat jalan diotorisasi oleh kepala gudang dan
didisribusikan kepada:
1) Accounting (putih)
2) warehousing (biru)
3) Security (hijau)
4) Billing (kuning)
5) Mitra (Merah).
3. Setelah surat jalan ditandatangani, maka barang dikirim ke pihak
mitra
4. Membuat invoice (faktur) kemudian cetak dan distribusikan
Faktur – 1: Accounting
Faktur – 2: Billing
5. Selanjutnya dilakukan penghitungan laba rugi mitra oleh bagian
accounting
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
53
System notes atas feed dan DOC
1. Berdasarkan estimasi feed dan DOC yang dituangkan kedalam
purchase order (PO), kemudian PPIC akan menginput sales order
melalui sistem.
2. PPIC mencetak :
a. Jadwal Rencana Pengiriman (JRP) rangkap 2
JRP – 1 : Mitra
JRP – 2 : Arsip PPIC
b. Surat Pengantar Pengambilan Pakan (SPPP) dan diberikan kepada
mitra
3. Berdasarkan sales order tersebut maka dicetak surat jalan sebanyak
lima rangkap. Surat jalan diotorisasi oleh kepala gudang dan
didisribusikan kepada:
1) Accounting (putih)
2) warehousing (biru)
3) Security (hijau)
4) Billing (kuning)
5) Mitra (Merah).
4. Setelah surat jalan ditandatangani, maka barang dikirim ke pihak mitra
5. Membuat invoice (faktur) kemudian cetak dan distribusikan
Faktur – 1 : Accounting
Faktur – 2 : Billing
6. Selanjutnya dilakukan penghitungan laba rugi mitra oleh bagian
accounting
System notes atas live bird
1. Mitra memberikan informasi prediksi panen harian kepada admin
produksi mengenai jumlah, ukuran berat, kondisi, kode lokasi, kode
masuk, dan nama mitra yang siap dipanen.
2. Sales menerima purchase order dari pelanggan
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
54
3. Admin produksi memeriksa prediksi panen harian, kemudian input
kode mitra melalui sistem yang siap dipanen agar dicatat menjadi stok
usulan panen.
4. Berdasarkan stok usulan panen, sesuai dengan ukuran dan kondisi
maka ayam dipersiapkan untuk dijual ke RPA dan free market. Sales
akan melakukan input purchase order dari pelanggan di sistem dan
membuat sales order.
5. Sistem akan memeriksa apakah pesanan yang masuk ada yang
overlimit. Apabila ada, maka sistem akan meminta persetujuan
lanjutan sesuai kebijakan dan otorisasi oleh sales manager.
6. Sales akan menginput SPM (Surat Perintah Muat) berdasarkan SO di
sistem. Untuk pelanggan baru pastikan uang hasil transfer sudah
masuk ke rekening perusahaan dan untuk pelanggan lama saldo A/R
dan/atau term of payment pelanggan tidak melebihi credit limit.
Mencetak SPM sebanyak dua rangkap dan meminta tanda tangan sales
manager:
a. SPM – 1 (putih) untuk Pelanggan
b. SPM – 2 (Merah) untuk sales
7. Memberikan SPM-1 ke pelanggan (bisa melalui fax atau dibawa oleh
Team Penimbang) untuk pengambilan ayam di mitra.
8. Mitra melaksanakan penimbangan dan mengisi Data Timbang (DTT)
secara lengkap dan benar (ekor & kg) berikut tanggal pengambilan,
nama sopir, nomor mobil dan No STNK yang selanjutnya
ditandatangani oleh Mitra, Pelanggan/Supir dan Team Penimbang.
DTT terdiri dari 4 rangkap yaitu:
a. DTT-1 (putih) untuk Accounting
b. DTT-2 (merah) untuk Pelanggan
c. DTT-3 (kuning) untuk Billing
d. DTT-4 (hijau) untuk Mitra / Peternak
9. Admin sales Menginput ekor & kilo DTT ke sistem.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
55
10. Billing membuat invoice melalui sistem dan mencetak invoice tersebut
sebanyak 2 (dua) rangkap yaitu untuk accounting dan billing.
Setelah mendokumentasikan internal control divisi kemitraan PT XYZ,
auditor juga perlu mengevaluasi mengenai implementasi sistem pengendalian
internal tersebut. Oleh karena itu, tim audit melakukan walkthrough. Dalam
walkthrough, prosedur – prosedur yang ada dalam suatu sistem akuntansi di
dalamnya berasal dari system notes. Walkthrough yang dilakukan akan
membantu tim audit dalam menambah pemahaman terhadap
pengimplementasian pengendalian internal apakah telah sesuai dengan hasil
pemahaman yang telah didokumentasikan dalam system notes.
Proses walkthrough itu dimulai dengan mengambil sebuah sampel
transaksi penjualan untuk mengetahui kesesuaian alur transaksinya dengan
system notes. Tim audit KAP BDO melakukan walkthrough dengan
mengumpulkan dan meninjau dokumen – dokumen terkait dari awal
terjadinya transaksi hingga penerimaan kas. Berikut adalah posedur
walkthrough terhadap satu sampel transaksi penjualan PT XYZ:
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
56
Tabel 4.1 Walkthrough atas penjualan DOV
Process Step Control Control
Owner
Evidence
1 Penjualan desinfektan atau DOV
berdasarkan DOC atau
permintaan dari pihak mitra
yang dituangkan kedalam
purchase order (PO), Kemudian
bagian Admin PPIC menginput
sales order melalui sistem
SO dibuat berdasarkan
harga kontrak (harga telah
dicantumkan pada SPKOA).
SO disetujui dalam sistem
oleh sales manager
Sales
Manager
Sales Order
2 Berdasarkan sales order tersebut
maka dicetak surat jalan
sebanyak lima rangkap. Surat
jalan diotorisasi oleh kepala
gudang. Distribusi Surat Jalan ke
pihak-pihak terkait.
SJ – 1 (putih) : Accounting
SJ – 2 (Biru) : Gudang
SJ – 3 (Hijau) : Satpam
SJ – 4 (Kuning) : Billing
SJ – 5 (Merah) : Mitra
Memastikan bahwa barang
yang akan dikirimkan telah
diotorisasi oleh kepala
gudang
Kepala
Gudang
Surat jalan
3 Setelah surat jalan
ditandatangani, maka barang
dikirim ke pihak mitra
Kepala
Gudang
Surat jalan
yang telah
ditandatangani
4 Admin Billing membuat invoice
(faktur) kemudian cetak dan
distribusikan
Faktur – 1 : Accounting
Faktur – 2 : Billing
Sales invoice diotorisasi
oleh sales manager
Sales
Manager
Sales Invoice
5 Selanjutnya dilakukan
penghitungan laba rugi mitra
oleh bagian accounting
Perhitungan laba rugi mitra
didasarkan pada harga
kontrak dan harga
kesepakatan (jual)
Accounting Laporan laba
rugi mitra
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
57
Tabel 4.2 Walkthrough atas penjualan Feed dan DOC
Process Step Control Control
Owner
Evidence
1 Berdasarkan estimasi feed dan
DOC yang dituangkan kedalam
purchase order (PO), kemudian
PPIC akan menginput sales
order melalui sistem.
SO dibuat berdasarkan
Harga Kontrak (harga telah
dicantumkan pada SPKOA),
SO disetujui dalam sistem
oleh sales manager.
Sales
Manager
Sales Order
2 PPIC mencetak :
a. Jadwal Rencana Pengiriman
(JRP) rangkap 2
b. Surat Pengantar Pengambilan
Pakan (SPPP) dan diberikan
kepada mitra
PPIC JRP dan SPPP
3 Berdasarkan sales order tersebut
maka dicetak surat jalan
sebanyak lima rangkap. Surat
jalan diotorisasi oleh kepala
gudang. Distribusi Surat Jalan ke
pihak-pihak terkait.
SJ – 1 (putih) : Accounting
SJ – 2 (Biru) : Gudang
SJ – 3 (Hijau) : Satpam
SJ – 4 (Kuning) : Billing
SJ – 5 (Merah) : Mitra
Memastikan bahwa barang
yang akan dikirimkan telah
diotorisasi oleh kepala
gudang
Kepala
Gudang
Surat Jalan
4 Setelah surat jalan
ditandatangani, maka barang
dikirim ke pihak mitra
Kepala
Gudang
Surat jalan
yang telah
ditandatangani
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
58
5 Admin Billing membuat invoice
(faktur) kemudian cetak dan
distribusikan
Faktur – 1 : Accounting
Faktur – 2 : Billing
Sales invoice diotorisasi
oleh sales manager
Sales
Manager
Sales Invoice
6 Selanjutnya dilakukan
penghitungan laba rugi mitra
oleh bagian accounting
Perhitungan laba rugi mitra
didasarkan pada harga
kontrak dan harga
kesepakatan (jual)
Accounting Laporan laba
rugi mitra
Tabel 4.3 Walkthrough atas penjualan Live Bird
Process step Control Control
Owner
Evidence
1. Mitra memberikan informasi
prediksi panen harian kepada
admin produksi mengenai jumlah,
ukuran berat, kondisi, kode lokasi,
kode masuk, dan nama mitra yang
siap dipanen.
Admin
Produksi
2 Sales menerima purchase order
dari pelanggan
Sales Purchase
Order
3. Admin produksi memeriksa
prediksi panen harian, kemudian
input kode mitra melalui sistem
yang siap dipanen agar dicatat
menjadi stok usulan panen.
Admin
Produksi
Prediksi Panen
Harian, Stok
Usulan Panen
4. Berdasarkan stok usulan panen,
sesuai dengan ukuran dan kondisi
maka ayam dipersiapkan untuk
dijual ke RPA dan free market.
Sales akan melakukan input
purchase order dari pelanggan
disistem dan membuat sales order.
Admin
Sales
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
59
5. Sistem akan memeriksa apakah
pesanan yang masuk ada yang
overlimit. Apabila ada, maka
sistem akan meminta persetujuan
lanjutan sesuai kebijakan.
Memastikan apabila ada
pesanan dari pelanggan yang
overlimit, ada otorisasi dari
sales manager
Sales
manager
PO dalam
sistem
6. Sales akan menginput SPM (Surat
Perintah Muat) berdasarkan SO di
sistem. Untuk pelanggan baru
pastikan uang hasil transfer sudah
masuk ke rekening perusahaan dan
untuk pelanggan lama saldo A/R
dan/atau term of payment
pelanggan tidak melebihi credit
limit. Mencetak dan meminta tanda
tangan Sales manager, SPM – 1
(putih) untuk Pelanggan, b. SPM –
2 (Merah) untuk sales
Proses otorisasi SPM hanya
dilakukan apabila terjadi over
plafond dan atau overdue.
Sales
manager
SPM - 1 dan
SPM – 2
7. Memberikan SPM-1 ke pelanggan
(bisa melalui fax atau dibawa oleh
Team Penimbang) untuk
pengambilan ayam di mitra.
Memastikan bahwa mitra
hanya menjual kepada
Pelanggan yang membawa
SPM.
Admin
Sales
SPM-1
8. Mitra melaksanakan penimbangan
dan mengisi Data Timbang (DTT)
secara lengkap dan benar (ekor &
kg) berikut tanggal pengambilan,
nama sopir, nomor mobil dan No
STNK yang selanjutnya
ditandatangani oleh Mitra,
Pelanggan/Supir dan Team
Penimbang. DTT terdiri dari 4
rangkap yaitu: DTT-1 (putih)
untuk Accounting, DTT-2 (merah)
untuk Pelanggan, DTT-3 (kuning)
untuk Billing, DTT-4 (hijau) untuk
Mitra / Peternak
Memastikan kebenaran
penghitungan Data Timbang
Tim
Penimba
ng
Data Timbang
(DTT) yang
telah
ditandatangani
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
60
9. Admin sales menginput jumlah
ekor & kilo DTT ke sistem.
10
.
Admin Billing membuat dan
mencetak invoice di sistem
sebanyak 2 (dua) rangkap yaitu
untuk accounting dan billing
Sales invoice diotorisasi oleh
sales manager
Sales
Manager
Invoice
Sumber: Kertas kerja KAP BDO dimodifikasi
Setelah melakukan prosedur dari walkthrough tersebut, seluruh bukti
pemahaman mengenai pengendalian internal berupa dokumen – dokumen yang
telah disebutkan pada prosedur tersebut dikumpulkan menjadi satu. Dokumen –
dokumen itu kemudian akan dilampirkan bersama dengan dokumen template
walkthrough dari KAP BDO.
Setelah auditor mendapatkan pemahaman mengenai pengendalian internal
PT XYZ, selanjutnya auditor melakukan penilaian Risk of Material Misstatement
(RMM) yang didapat dengan mengalikan inherent risk dan control risk. Penilaian
dan pengidentifikasian risiko merupakan langkah kedua dalam proses audit
menurut KAP BDO setelah melakukan pemahaman atas bisnis klien. Langkah
selanjutnya, mendesain audit responses sebagai bentuk respon atas risiko yang
akan mempengaruhi kombinasi uji pengendalian dan uji substantif transaksi. Tiga
kombinasi prosedur terkait audit responses, yaitu:
1. Test of Controls (TOCs)
2. Substantive Procedures ;
1) Substantive Analytical Procedures SAP; dan
2) Other Substantive Procedures (OSP)
Penilaian risiko atas suatu transaksi tersebut menjadi wewenang auditor
In Charge (AIC). Berdasarkan judgement yang dilakukan oleh AIC, ditetapkan
bahwa Risk of Material Misstatement atas akun penjualan rendah. Hal ini
dikarenakan AIC Menetapkan inherent risk atas transaksi penjualan sedang yang
didasari karena terdapat beberapa penjualan live bird secara kredit kepada orang
pribadi namun nilai penjualannya tidak terlalu material. Selain itu, AIC
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
61
menetapkan control risk pada transaksi penjualan rendah. Pertimbangan ini
didasari salah satunya karena sebelum melakukan penjualan SAPRONAK PT
XYZ melakukan penyeleksian mitra terlebih dahulu, selain itu juga diadakan
perjanjian, survei atas kandang, jaminan dan pengecekan secara berkala.
Sehingga secara total AIC menetapkan RMM divisi kemitraan PT XYZ rendah.
Hal ini sesuai dengan Arens, et al. (2009) yang menyatakan bahwa untuk
perusahaan terbuka (Tbk) diperlukan uji pengendalian yang ekstensif. Risk of
Material Misstatement yang ditetapkan rendah membutuhkan bukti audit yang
banyak guna meyakinkan auditor bahwa pengendalian internal perusahaan
memang dapat diandalkan. Ketika pengendalian perusahaan dapat diandalkan,
hal ini berpengaruh terhadap luasnya pengujian substantif atas transaksi
penjualan.
Proses pemahaman bisnis ini sampai dengan penetapan luas pengujian
substantif transaksi sesuai dengan SA seksi 319 sumber: PSA No. 69 yang
menyatakan bahwa pemahaman memadai atas pengendalian internal harus
diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup
pengujian yang akan dilakukan. Hal ini juga sesuai dengan Arens, et al. (2009).
4.2.1 Uji pengendalian atas siklus penjualan
Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah memperoleh bukti
untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan PT XYZ tidak
ada salah saji yang material. Salah satu prosedur yang dilakukan dalam
memperoleh keyakinan tersebut adalah melakukan uji pengendalian internal.
Berdasarkan tingkat RMM yang rendah, dibutuhkan bukti audit yang
memadai guna mendukung pengendalian internal yang dapat diandalkan. Dengan
demikian, auditor mengambil 25 sampel transaksi penjualan yang diambil dari list
penjualan berdasarkan invoice atau faktur secara acak yang diperoleh dari
program BDO. Dokumen faktur penjualan tersebut dilengkapi dengan dokumen –
dokumen pendukung seperti SO, SPM, Surat Jalan atau DTT. Berdasarkan TOC
yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal PT XYZ dapat
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
62
diandalkan. Terlihat dari hasil uji pengendalian yang menunjukkan seluruh
sampel telah memenuhi seluruh atribut pengendalian. Sebagai contoh, faktur
penjualan beserta dokumen pendukung lengkap dan telah diotorisasi oleh pihak
yang berwenang. Salah satu contoh otorisasi adalah dokumen Surat Jalan
membutuhkan tanda tangan kepala gudang untuk mengirimkan barang ke mitra.
Meskipun auditor telah menyatakan TOCs PT XYZ berjalan efektif dan
dapat diandalkan, namun tetap perlu dilakukan beberapa prosedur substantif. Hal
ini dikarenakan akan selalu ada risiko yang tidak dapat dicegah atau dideteksi atas
seluruh salah saji yang bersifat material.
Prosedur pelaksanaan uji pengendalian ini sesuai dengan Arens, et al.
(2009) dan SA seksi 319 sumber: PSA No. 69 mengenai Pertimbangan atas
Pengendalian Internal dalam Audit Laporan Keuangan. Salah satu komponen dari
pengendalian internal menurut SA seksi 319 sumber: PSA No. 69 adalah aktivitas
pengendalian yang berguna untuk memastikan apakah kebijakan dan prosedur
yang ditetapkan oleh manajemen sesuai telah dilaksanakan.
4.2.2 Uji substantif atas Transaksi Penjualan
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, uji substantif atas transaksi tetap
perlu dilakukan oleh auditor. Oleh karena itu, KAP BDO melaksanakan
substantive procedures. Prosedur tersebut dibagi dua oleh KAP BDO yaitu
Analytical procedures dan Other Substantive Procedures (OSP). Substantive
procedures sama dengan uji substantif transaksi, yaitu auditor melaksanakan
prosedur audit yang telah dijelaskan pada bab tiga sebelumnya guna memenuhi
empat tujuan audit yang disyaratkan oleh KAP BDO untuk audit atas akun
penjualan.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
63
4.3 Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan
Revenue recognition divisi kemitraan PT XYZ telah mengacu kepada
PSAK 23 (revisi 2010) yang menyatakan bahwa terdapat 5 (lima) kondisi yang
harus dipenuhi ketika mengakui penjualan, yaitu:
a) Perusahaan telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan
barang secara signifikan kepada pembeli.
Pada kasus ini, ketika SAPRONAK dikirimkan kepada mitra, seluruh
risiko dan pengalihan kendali atas aset telah ditransfer secara penuh.
Perusahaan sudah tidak memiliki hak atas aset yang telah
dipindahtangankan, kecuali piutang yang timbul dari transaksi
tersebut. Berdasarkan perjanjian antara PT XYZ dan mitra, terdapat
jaminan yang diserahkan oleh mitra yang digunakan apabila mitra
tidak dapat membayar kewajibannya.
b) Perusahaan sudah tidak lagi melakukan pengelolaan lebih lanjut
atau pun pengendalian efektif terkait dengan barang yang dijual.
Ketika SAPRONAK dikirim kepada mitra, PT XYZ tidak dapat
melanjutkan pengendalian aset tersebut dikarenakan aset tersebut telah
dimiliki dan dikelola sepenuhnya oleh mitra.
c) Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal.
Perusahaan dapat menghitung pendapatan yang muncul dari penjualan
SAPRONAK secara andal. Jumlah penjualan SAPRONAK dihitung
dari harga dikalikan dengan kuantitas yang diserahkan.
d) Manfaat ekonomi terkait transaksi tersebut kemungkinan besar
akan mengalir ke perusahaan
Manfaat ekonomi dari transaksi penjualan ini akan masuk ke
perusahaan dengan mendapatkan live bird dari mitra, dan jika total
penjualan live bird lebih kecil dari biaya penyerahan SAPRONAK,
PT XYZ akan mencatat piutang kerugian mitra sampai mitra mampu
membayar piutang tersebut. Jaminan yang diserahkan mitra berguna
apabila mitra tidak dapat membayar hutangnya.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
64
e) Biaya yang terjadi atau pun akan terjadi terkait dengan transaksi
penjualan tersebut dapat diukur secara andal.
PT XYZ dapat menghitung biaya transaksi yang terkait dengan
penjualan secara andal.
Pengakuan pendapatan divisi kemitraan PT XYZ telah sesuai dengan
PSAK 23 (revisi 2010) dan disetujui oleh KAP BDO. Hal ini dikarenakan seluruh
kondisi atau syarat dalam mengakui pendapatan sesuai PSAK 23 sudah dipenuhi
oleh perusahaan.
4.4 Hasil dan Temuan Audit
Dari pelaksanaan audit berdasarkan prosedur audit yang dirancang oleh
KAP BDO untuk akun penjualan, diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Tidak ada perbedaan atas saldo penjualan yang ada di neraca saldo dengan
general ledger.
2) Tidak ada perbedaan atas rincian saldo penjualan feed, DOC, DOV, dan
live bird untuk setiap invoice, item, dan pelanggan dengan angka yang ada
di lead schedule atau neraca saldo.
3) Dari analytical review diperoleh kenaikan total penjualan pada tahun 2012
sebesar Rp 206.988.106.315 atau 41,95% disebabkan karena adanya
kenaikan penjualan feed sebesar 62,91%, penjualan DOC 37,70%,
penjualan DOV sebesar 44,86%,dan penjualan live bird sebesar 28,77%
jika dibandingkan tahun 2011. Kenaikan ini disebabkan dengan
meningkatnya penjualan live bird yang juga dipengaruhi oleh peningkatan
jumlah kerjasama mitra dan PT XYZ.
4) Dari hasil uji pengendalian atas transaksi penjualan dapat disimpulkan
bahwa dari 25 sampel faktur penjualan yang diambil, semuanya mampu
memenuhi atribut pengendalian yang ditetapkan oleh KAP BDO. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa pengendalian PT XYZ tergolong efektif.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
Universitas Indonesia
65
5) Pengujian yang dilakukan terkait uji substantif atas transaksi telah
memenuhi seluruh tujuan audit yang ditetapkan oleh KAP BDO.
6) Berdasarkan prosedur cutoff sales klien telah memasukkan penjualan
kedalam periode yang benar.
7) Seluruh penjualan divisi kemitraan PT XYZ telah dilaporkan di SPT Masa
PPN.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
66Universitas Indonesia
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab – bab sebelumnya dapat diketahui
bahwa PT XYZ merupakan perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang
usaha pengolahan daging ayam. Untuk menjalankan kegiatan operasionalnya
perusahaan memiliki enam divisi serta tiga anak perusahaan. Keenam divisi
tersebut adalah divisi pakan ternak, divisi peternakan dan penetasan, divisi rumah
potong ayam, divisi trading, divisi XYZ industri, dan divisi kemitraan. Bab – bab
sebelumnya telah menjelaskan bahwa laporan magang ini berfokus pada salah
satu divisi, yaitu divisi kemitraan khususnya atas transaksi penjualan. Kegiatan
operasi divisi kemitraan dalam menjalankan bisnisnya dimulai dengan melakukan
kerjasama dengan peternak sekitar dengan cara menyerahkan SAPRONAK dan
melakukan perjanjian untuk membeli kembali hasil produksi SAPRONAK
tersebut berupa live bird dengan harga yang telah ditentukan.
Dari pembahasan bab – bab tersebut, penulis dapat menarik beberapa
kesimpulan, yaitu:
Divisi kemitraan memperoleh pendapatan dari penjualan atas feed,
DOC, DOV, dan live bird yang merupakan kegiatan operasi utama
divisi ini.
Divisi kemitraan PT XYZ memiliki kebijakan atas transaksi penjualan
yaitu live bird yang dihasilkan mitra hanya boleh dijual kepada divisi
kemitraan dengan harga yang telah ditentukan sebagai ganti atas
sistem kerjasama dan penyerahan SAPRONAK.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
67
Universitas Indonesia
Penjualan pada divisi kemitraan diakui ketika barang dikirim kepada
pelanggan.
Pelaksanaan penjualan dalam divisi kemitraan dapat menimbulkan
akun piutang kerugian yang disebabkan karena ayam besar yang
dihasilkan mitra mati atau tidak memenuhi standar kualitas yang telah
ditetapkan.
Berdasarkan hasil dari analytical procedures menggambarkan bahwa
terjadi peningkatan terhadap pendapatan yang disebabkan oleh
peningkatan penjualan SAPRONAK dan live bird.
Pengendalian internal atas transaksi penjualan divisi kemitraan PT
XYZ sudah efektif dan memiliki risiko pengendalian yang rendah,
selain itu sampel yang diambil untuk uji pengendalian oleh auditor
yang didasari oleh risiko pengendalian tersebut sudah mencukupi
untuk meyakinkan bahwa pengendalian internal perusahaan sudah
efektif.
Pengakuan pendapatan Divisi kemitraan PT XYZ telah sesuai dengan
PSAK 23 (revisi 2010). Pengukuran pendapatan yang diakui oleh PT
XYZ sebesar harga kontrak dan harga kesepakatan.
Berdasarkan hasil dari substantive test atas transaksi penjualan dapat
disimpulkan bahwa saldo penjualan divisi kemitraan PT XYZ telah
dicatat dan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum serta telah memenuhi tiga dari kelima tujuan audit
yang ditetapkan oleh KAP BDO.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
68
Universitas Indonesia
5.2 Saran
Berikut ini adalah saran – saran yang dapat diberikan oleh penulis
berdasarkan pengalaman penulis selama melaksanakan program magang. Saran-
saran yang diberikan penulis mencakup saran untuk PT XYZ dan saran untuk
perusahaan tempat magang ,dalam hal ini KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi dan
Rekan. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :
Untuk PT XYZ
Untuk membantu tercapainya pelaksanaan audit yang efektif dan
efisien, diharapakan kedepannya perusahaan dapat mempersiapkan
terlebih dahulu data – data ataupun dokumen yang telah diminta oleh
auditor sebelum pelaksanaan audit di lapangan berlangsung. Selain itu,
dalam pelaksanaan audit di lapangan, penulis juga berharap
perusahaan tidak mengandalkan pencarian dokumen hanya dengan
dua orang saja. Hal ini berguna untuk mencegah terjadinya pending
data yang dapat menyebabkan proses audit menjadi lebih lama, tidak
efektif dan efisien. Selain itu perusahaan juga diharapkan dapat
melakukan pendiversifikasian usaha seperti melakukan pengembangan
terhadap hewan lain serta menambah lokasi divisi kemitraan untuk
lebih meningkatkan penjualan dan agar dapat lebih bersaing dengan
perusahaan dagang yang sejenis. Saran ini ditujukan tidak hanya untuk
divisi kemitraan namun juga untuk PT XYZ secara keseluruhan.
Untuk KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi dan Rekan
Sebaiknya perusahaan tempat magang menambah jumlah tenaga kerja
auditornya, sehingga untuk kedepannya tidak terjadi lagi kekurangan
staf dalam melaksanakan proses audit terhadap klien. Hal ini juga
berguna untuk mencegah pelaksanaan audit yang lama, tidak efektif
dan efisien. Selain itu, sebaiknya KAP juga memperluas ruang keja
auditor guna menimbulkan suasana kerja yang kondusif.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
69
DAFTAR REFERENSI
Arens, Alvin A., Mark S. Beasley, Randal J. Elder, dan Amir Abadi Jusuf. (2009).Auditingand Assurance Services an Integrated Approach – an Indonesian Adaptation.Singapore: Prentice Hall
Ikatan Akuntan Indonesia. (2010). Pernyataan standar Akuntansi Keuangan IndonesiaNomor 23 Revisi 2010: Pendapatan. Jakarta: IAI
Ikatan Akuntan Indonesia. (2011). Standar Professional Akuntan Publik. Tanggung Jawabdan Fungsi Auditor Independen. PSA No. 02 ( SA Seksi 110). Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2011). Standar Professional Akuntan Publik. Tanggung Jawabdan Fungsi Auditor Independen. PSA No. 02 ( SA Seksi 110). Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2011). Standar Professional Akuntan Publik. Standar Auditing.PSA No. 01 ( SA Seksi 150). Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2011). Standar Professional Akuntan Publik. Standar Auditing.PSA No. 01 ( SA Seksi 150). Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2011). Standar Professional Akuntan Publik. PertimbanganPengendalian Intern dalam Audit Laporan Keuangan. PSA No. 69 (SA Seksi 319).Jakarta.
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
70
[Type text] Universitas Indonesia
Lampiran 1: Laporan Laba Rugi Mitra Kondisi 1
M01239-01 (ABC) Kode Masuk MKP110077M01239 - ABC Nomor KUM MKP110077
12.000
Harga Satuan Sub Total Potongan Total Per Ekor Per KiloBiaya LangsungBahan Langsung
1 DOC 12.000 Ekor 4.500 54.000.000 0 54.000.000 19,87% 4.590,67 2.363,032 Feed 38.200 Kg 5.570,29 212.785.000 0 212.785.000 78,30% 18.089,35 9.311,443 DOV 0 - 0 4.958.400 0 4.958.400 1,82% 421,53 216,984 Biaya Susut 0 Kg 0 0 0 0 0 0
271.743.400 271.743.400 100,00% 23.101,54 11.891,45
Ekor: 11.763,00 Kilo : 22.852,00 Rp/Kilo : 12.965,64 Total Rp : 296.290.703,63
Laba/Rugi 24.547.303,63Incentive FCR 1.713.900,00Incentive Mortalitas 0Incentive Bonus Pasar 0Incentive Bonus IP 0Incentive Lain - lain 0Total Laba/Rugi 26.261.203,63
Potongan Tabungan 2.855.000,00Potongan Hutang Rugi/Laba -Potongan Hutang Panen Mitra -Potongan Peralatan -Potongan Estimasi Laba -Potongan Giro Laba Estimasi -Potongan Denda Loss -Kompensasi Kerugian -Potongan Lain - lain 12.000,00
Total Potongan (2.867.000,00)Laba/Rugi Estimasi yang sudah dibayar 0Jumlah Laba/Rugi yang dibayar 23.394.204
Jurnal yang dibuat pada saat Perhitungan Laba/Rugi MitraDebit Kredit
A/P TRADE - 3rd PARTIES LB 287.940.732 "-----> Settlement A/P - 3rd PARTIES LBBONUS FOR FCR 1.713.900COGS LIVE BIRD 8.349.972
OTHER CURRENT LIABILITIES - TABUNGAN 2.855.000A/R TRADE-3rd PARTIES KEMITRAAN " SAPRONAK" 271.743.400 "-----> Settlement A/R - 3rd PARTIES KEMITRAAN "SAPRONAK"POST OFFICE, PACKAGE & STAMP 12.000TRADE PAYABLES-3rd PARTIES MITRA 23.394.204
JUMLAH
PANEN MITRA
Laba Rugi
No Uraian Jumlah
LAPORAN LABA RUGIPERIODE : 21 Nov 2012 sampai dengan 26 Dec 2012
SatuanPengiriman
%Biaya Rata - Rata (Rp.)
Kode/Nama FarmKode/ Nama Pemilik FarmTotal Kapasitas (ekor)
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
71
[Type text] Universitas Indonesia
Lampiran 2: Laporan Laba Rugi Mitra Kondisi 2
M01239-01 (ABC) Kode Masuk MKP110077M01239 - ABC Nomor KUM MKP110077
12.000
Harga Satuan Sub Total Potongan Total Per Ekor Per KiloBiaya LangsungBahan Langsung
1 DOC 12.000 Ekor 4.500 54.000.000 0 54.000.000 19,87% 8.503,94 4.479,102 Feed 38.200 Kg 5.570,29 212.785.000 0 212.785.000 78,30% 33.509,45 17.649,723 DOV 0 - 0 4.958.400 0 4.958.400 1,82% 780,85 411,284 Biaya Susut 0 Kg 0 0 0 0 0 0
271.743.400 271.743.400 100,00% 42.794,24 22.540,10
Ekor: 6.350,00 Kilo : 12.056,00 Rp/Kilo : 12.966,40 Total Rp : 156.322.942,63
Laba/Rugi (115.420.457,37)Incentive FCR -Incentive Mortalitas 0Incentive Bonus Pasar 0Incentive Bonus IP 0Incentive Lain - lain 0Total Laba/Rugi (115.420.457,37)
Potongan Tabungan -Potongan Hutang Rugi/Laba -Potongan Hutang Panen Mitra -Potongan Peralatan -Potongan Estimasi Laba -Potongan Giro Laba Estimasi -Potongan Denda Loss -Kompensasi Kerugian -Potongan Lain - lain 12.000,00
Total Potongan (12.000,00)Laba/Rugi Estimasi yang sudah dibayar 0Jumlah Laba/Rugi yang dibayar (115.432.457)
Jurnal yang dibuat pada saat Perhitungan Laba/Rugi MitraDebit Kredit
A/P TRADE - 3rd PARTIES LB 151.906.732 ------------------------------------------------------> Settlement A/P -3rd PARTIES LBA/R TRADE-3rd PARTIES KEMITRAAN " KERUGIAN " 115.432.457 ------------------------------------------------------> Pencatatan A/R Kerugian MitraCOGS LIVE BIRD 4.416.211
A/R TRADE-3rd PARTIES KEMITRAAN " SAPRONAK" 271.743.400 "-----> Settlement A/R - 3rd PARTIES KEMITRAAN "SAPRONAK"POST OFFICE, PACKAGE & STAMP 12.000
LAPORAN LABA RUGIPERIODE : 21 Nov 2012 sampai dengan 26 Dec 2012
JUMLAH
Biaya Rata - Rata (Rp.)
Kode/Nama FarmKode/ Nama Pemilik FarmTotal Kapasitas (ekor)
PANEN MITRA
Laba Rugi
SatuanPengiriman
%No Uraian Jumlah
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
72
[Type text] Universitas Indonesia
Lampiran 3: Laporan Penjualan Pada Divisi Kemitraan PT XYZ
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
2012Sales Feed 14.332.320.000 16.384.289.750 21.524.220.000 22.262.469.000 28.346.812.500 32.332.972.500 29.835.088.250 34.738.285.000 21.913.550.750 24.746.931.250 19.350.038.750 15.606.385.000 281.373.362.750Sales DOC 5.762.520.000 5.822.280.000 7.715.610.000 8.345.700.000 8.176.860.000 5.944.050.000 9.750.310.000 9.005.560.000 8.113.380.000 5.779.575.000 5.034.130.000 4.388.250.000 83.838.225.000Sales DOV 354.686.759 360.392.034 498.005.886 529.015.618 610.102.752 539.874.785 555.258.568 571.797.370 583.343.657 454.198.342 465.449.888 332.237.804 5.854.363.463Sales LB 17.260.784.026 15.907.500.934 25.152.431.244 19.647.495.787 24.612.928.608 36.126.658.859 42.882.611.155 39.871.513.952 30.106.282.037 28.177.830.408 25.269.840.438 24.264.258.439 329.280.135.887
2011Sales Feed 13.409.621.500 13.011.370.500 14.300.582.250 13.559.824.250 14.719.127.275 14.703.617.350 17.632.883.425 15.460.191.845 12.594.175.500 12.906.824.750 14.961.201.525 15.455.329.525 172.714.749.695Sales DOC 3.892.140.000 4.232.340.000 3.687.840.000 4.663.260.000 4.322.775.000 4.913.020.000 6.294.940.000 6.217.250.000 5.343.540.000 5.575.805.000 6.334.730.000 5.407.270.000 60.884.910.000Sales DOV 274.576.180 317.459.489 367.471.675 284.809.141 279.806.147 411.370.684 314.780.922 320.656.662 346.619.367 323.723.775 453.151.150 347.036.164 4.041.461.356Sales LB 17.355.282.859 13.925.318.726 17.537.756.930 15.869.322.639 20.843.711.402 22.410.280.467 29.209.922.821 31.593.580.718 26.096.919.724 20.530.603.070 19.052.189.761 21.291.970.619 255.716.859.735
Increase (Decrease)Sales Feed 922.698.500 3.372.919.250 7.223.637.750 8.702.644.750 13.627.685.225 17.629.355.150 12.202.204.825 19.278.093.155 9.319.375.250 11.840.106.500 4.388.837.225 151.055.475 108.658.613.055Sales DOC 1.870.380.000 1.589.940.000 4.027.770.000 3.682.440.000 3.854.085.000 1.031.030.000 3.455.370.000 2.788.310.000 2.769.840.000 203.770.000 (1.300.600.000) (1.019.020.000) 22.953.315.000Sales DOV 80.110.579 42.932.545 130.534.211 244.206.477 330.296.605 128.504.101 240.477.646 251.140.708 236.724.290 130.474.567 12.298.738 (14.798.360) 1.812.902.107Sales LB (94.498.833) 1.982.182.208 7.614.674.313 3.778.173.148 3.769.217.206 13.716.378.393 13.672.688.334 8.277.933.235 4.009.362.314 7.647.227.338 6.217.650.677 2.972.287.820 73.563.276.153
% Increase (Decrease)Sales Feed 6,88% 25,92% 50,51% 64,18% 92,58% 119,90% 69,20% 124,70% 74,00% 91,74% 29,33% 0,98% 62,91%Sales DOC 48,06% 37,57% 109,22% 78,97% 89,16% 20,99% 54,89% 44,85% 51,84% 3,65% -20,53% -18,85% 37,70%Sales DOV 29,18% 13,52% 35,52% 85,74% 118,04% 31,24% 76,40% 78,32% 68,30% 40,30% 2,71% -4,26% 44,86%Sales LB -0,54% 14,23% 43,42% 23,81% 18,08% 61,21% 46,81% 26,20% 15,36% 37,25% 32,63% 13,96% 28,77%
Harga Per Unit (berdasarkan rata-rata selama 1 tahun)
2012 2011Sales Feed 5.506 4.789 717 14,97%Sales DOC 4.829 4.710 119 2,53%Sales DOV 35.009 28.000 7.008 25,03%Sales LB 11.521 12.187 (665) -5,46%
Quantity (berdasarkan jenis selama 1 tahun)
2012 2011Sales Feed 51.103.650 36.065.870 15.037.780 41,70%Sales DOC 17.362.100 12.927.200 4.434.900 34,31%Sales DOV 167.226 144.336 22.890 15,86%Sales LB 28.580.254 20.983.347 7.596.907 36,20%
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat beberapa kenaikan harga per unit pada tahun ini (2012) pada penjualan feed sebesar 14,97%, penjualan DOC sebesar 2,53% dan penjualan animal health sebesar 25,03% namun juga terdapat penurunan harga per unit pada penjualan live birdsebesar 5,46%. Kenaikan harga per unit pada tahun ini selaras dengan adanya kenaikan penjualan pada tahun ini (2012).
In(De)crease
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun ini permintaan akan feed, doc, animal health dan live bird juga mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun lalu. Kenaikan jumlah barang juga selaras dengan kenaikan penjualan pada tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu.
JENISSALES
TOTAL
Pada tahun 2012 penjualan mengalami kenaikan sebesar Rp 206.988.106.315 atau sebesar 41,95%. Kenaikan penjualan pada tahun ini disebabkan karena adanya kenaikan penjualan feed sebesar 62,91%, penjualan DOC sebesar 37,70%, penjualan animal health sebesar 44,86% dan penjualanlive bird sebesar 28,77% jika dibandingkan dengan tahun lalu (2011)
In(De)crease
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013
73
[Type text] Universitas Indonesia
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember DesemberNet Sales 37.710.310.785 38.474.462.718 54.890.267.130 50.784.680.405 61.746.703.860 74.943.556.144 83.023.267.973 84.187.156.322 60.716.556.444 59.158.535.000 50.119.459.076 44.591.131.243COGS 40.036.593.498 40.522.958.052 57.219.852.331 54.936.265.096 65.064.610.383 78.073.241.901 79.095.021.595 78.506.585.235 66.168.184.553 60.842.865.669 49.818.482.698 43.655.040.178Selling Expenses 66.560.543 77.009.423 94.394.103 92.928.901 96.015.042 109.599.735 101.954.710 130.088.056 108.457.524 118.565.283 106.515.038 121.301.874
Conclusion :
Dari grafik diatas dapat disimpulkan kenaikan dan penurunan yang terjadi pada tahun 2012 seiring dengan penjualan, cogs dan selling expense.
ANALYTICAL REVIEW
-
10.000.000.000
20.000.000.000
30.000.000.000
40.000.000.000
50.000.000.000
60.000.000.000
70.000.000.000
80.000.000.000
90.000.000.000
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Chart Title
Net Sales COGS
Audit atas akun..., Ima Loony, FE UI, 2013