Psikiatri

download Psikiatri

of 12

Transcript of Psikiatri

Art Of Therapy

10. Ilmu Kedokteran JiwaDETEKSI DINI GANGGUAN JIWAPenilaian gangguan jiwa untuk deteksi dini, tidak seharusnya kalau hanya mengandalkan pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang spesialis kedokteran jiwa, dokter umum atau profesi yang bukan spesialis kedokteran jiwa pun bisa melakukannya dengan modal kemampuan berempati,, mendengarkan yang baik dan sedikit ilmu dasar. Hal-hal dibawah ini dapat dijadikan pedoman untuk mendeteksi adanya gangguan jiwa. 1. Pertanyaan-pertanyaan emas untuk mendeteksi adanya gangguan jiwa di pusat-pusat pelayanan kesehatan umum : Apakah anda mengalami gangguan tidur pada malam hari? Apakah anda merasa seolah-olah anda tidak tertarik untuk melakukan kegiatan yang biasa anda lakukan? Apakah anda merasa sedih atau tidak bahagia akhir-akhir ini? Apakah anda merasa takut atau apapun? Pernahkah anda merasa khawatir telah meminum minuman beralkohol terlalu banyak akhir-akhir ini? Berapa banyak uang dan waktu yang telah anda habiskan untuk alkohol akhir-akhir ini? Jika ada jawaban yang terjawab 'ya', tanyakan pertanyaan-pertanyaan yang lebih detail untuk memastikan diagnosis. 2. Gambaran klinis yang menunjukkan suatu gangguan jiwa: Jika pasien atau keluarganya langsung mengeluh menderita gangguan jiwa seperti depresi atau masalah dengan alkohol. Jika pasien atau keluarganya curiga adanya penyebab yang bersifat supernatural. Jika ada suatu sebab khusus gangguan jiwa, seperti penyalahgunaan terhadap alkohol dan kekerasan dalam keluarga yang tampak nyata. Jika anda mengetahui bahwa pasien memiliki masalah dalam berhubungan dengan orang lain seperti masalah perkawinan dan seksual.

255

Art Of Therapy

Psikiatri

3.

Jika anda mengetahui bahwa pasien memiliki masalah dalam hidupnya, seperti menjadi pengangguran atau kematian teman dekatnya. Jika ada banyak keluhan fisik (terutama bila lebih dari tiga) yang tidak cocok dengan pola penyakit apapun. Jika ada riwayat gangguan jiwa pribadi atau keluarga.

Informasi yang harus dikumpulkan dari pasien dengan kemungkinan menderita penyakit kejiwaan : Informasi Umum Jenis kelamin Usia Pekerjaan Status perkawinan Kapan dan bagaimana awalnya? Apakah bertambah parah? Apakah menggunakan obat (atau pengobatan lain)? Kepercayaan pasien tentang penyakitnya apa yang dirasakan pasien mengenai penyakitnya dan bagaimana penyakit tersebut. Anda boleh menanyakan pertanyaan tentang kepercayaan yang berkaitan dengan faktor stress dan supernatural yang menyebabkan penyakit tersebut. Informasi lain Apakah ada riwayat gangguan jiwa (jika ada, tanyakan obat yang diresepkan sebelumnya atau catatan klinis sebelumnya)? Riwayat medis yang sesuai, seperti cedera kepala. Peristiwa hidup yang hebat akhir-akhir ini, kematian dalam keluarga, pengangguran. Dukungan sosial khususnya pasien tinggal dengan siapa, adakah dukungan selain keluarga, seperti dukungan agama atau spiritual dan teman-teman?

Riwayat keluhan saat ini

256

Art Of Therapy

DepresiDEFINISI Depresi adalah salah satu bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan (affective/mood disorder) yang ditandai dengan rasa sedih yang berlebihan dan berkepanjangan disertai gangguan fungsi pekerjaan, fungsi sosial, dan perawatan diri.

Psikiatri

DIAGNOSIS Gejala Utama 4 Afek depresif 4Sedih, sengsara, kehilangan minat 4Mudah lelah, lemas, malasGejala lainnya 4 Merasa bersalah 4 Merasa dirinya tidak sebaik orang lain (tidak percaya diri) 4 Konsentrasi dan perhatian berkurang 4 Kehilangan minat dan ketertarikan dalam hidup, pekerjaan, 4 Tidak punya harapan akan masa depan 4 Sulit mengambil keputusan 4 Perasaan ingin mati, keinginan dan rencana untuk bunuh diri 4 Gangguan tidur 4 Nafsu makan berkurang

Diagnosis dapat ditegakkan jika gejala telah muncul selama 2 minggu, atau jika gejala sangat berat dan berlangsung cepat. Perlu diperhatikan apakah pasien masih dapat melakukan kegiatan social dan pekerjaannya dengan: baik, mengalami kesulitan, atau tidak mungkin untuk melakukannya. Hal ini bisa dijadikan pedoman untuk menentukan derajat dari depresi. Hal ini bisa dijadikan pedoman untuk menentukan derajat dari depresi TERAPI Psikoterapi 4Informasikan kepada pasien dan keluarga bahwa depresi adalah penyakit yang lazim dan tersedia terapi yang efektif. Depresi bukan merupakan kelemahan atau kemalasan, pasien berupaya keras untuk mengatasi, tapi tidak berdaya.

257

Art Of Therapy

Psikiatri

4Tanyakan tentang risiko bunuh diri, jika ada perlu pengawasan ketat dari keluarga, teman atau dipondokkan 4Rencanakan kegiatan jangka pendek yang menyenangkan pasien atau yang membangkitkan kepercayaan diri 4Dorong pasien untuk melawan pesimisme atau kritik diri yang berlebihan dan tidak memusatkan pada pikiran negatif atau bersalah misalnya dengan melihat keuntungan atau kelebihan pada dirinya. 4Identifikasi adanya stres sosial atau problem kehidupan mutakhir. 4Jika terdapat gejala fisik, bicarakan hubungan antara gejala fisik dengan suasana perasaan 4Jika sudah ada perbaikan, rencanakan bersama pasien tindakan yang harus diambil jika terjadi kekambuhan Medikamentosa 4Pertimbangkan pemberian antidepresan jika suasana perasaan sedih atau kehilangan minat menonjol selama 2 minggu. Pada kasus yang berat, pertimbangkan medikasi pada kunjungan pertama,sementara pada kasus sedang, pertimbangkan medikasi pada kunjungan berikut, jika konseling tidak menolong secara memadai. 4jika pasien bereaksi baik terhadap obat tetentu di masa lampau, gunakan obat itu lagi 4jika tidak ada riwayat pengobatan, gunakan: despiramin 50 mg perhari secara bertahap ditingkatkan sampai 150 mg, imipramin (Tofranil tab. 25 mg) 150 mg (Max.dose 300mg) perhari atau sertraline (Zoloft, Zerlin, Fridep tab. 50 mg) 50 mg (MD 200mg) perhari dalam satu dosis 4Pengobatan dimonitor setiap 1-2 minggu, sampai minggu ke 6, jika respon baik pengobatan diteruskan sampai 12 minggu dengan dosis penuh, Pengobatan diberikan selama 4-9 bulan 4Tetapi jika respon tidak baik, obat perlu diganti dengan misal: citalopram (Cipram Tab. 20 mg))10 mg (MD 20 mg) per hari atau dirujuk ke psikiater.

258

Art Of Therapy

KECEMASANDEFINISI Kecemasan terdiri dari komponen psikologik (tertekan, ketakutan, sulit konsentrasi, apprehension) dan somatic (takikardia, hiperventilasi, palpitasi, tremor, berkeringat), kadang juga melibatkan system organ lain, misal gastrointestinal

Psikiatri

DIAGNOSISSimptom 4Apprehension 4Khawatir 4Insomnia 4Irritable 4Sulit konsentrasi 4Keluhan somatik PENATALAKSANAAN 4informasikan kepada pasien dan keluarga bahwa stres dan rasa khawatir memiliki efek fisik dan mental. 4mengenali, menghadapi dan menantang kekhawatiran yang berlebihan 4diskusikan dengan pasien cara menghadapi kekhawatiran berlebihan ini (pasien dapat memotivasi diri sendiri, jika telah mengetahui bahwa hal yang dia khawatirkan sebetulnya tidak perlu) 4latihan fisik yang teratur dan relaksasi harian 4dorong pasien untuk melakukan kegiatan dan latihan yang menyenangkan, 4pasien disarankan untuk mengulangi kegiatan yang pernah menolong di masa lalu, jika sebelumnya pernah mengalami keluhan serupa Medikamentosa 4Diazepam (Valium, Valisanbe, Stesolid tab. 2 mg, 5 mg) 5-10 mg peroral 3-4 kali sehari, atau 4Lorazepam 2-4 mg (Ativan, Merlopam) peroral 1-2 kali seharijuga berfungsi sedative Pada pemberian obat-obatan ini perlu dipertimbangkan kemungkinan resiko ketergantungan Manifestasi 4Jantung: takikardi, kenaikan tekanan darah 4Gastrointestinal: mual, nyeri epigastrik, peningkatan asam lambung 4Neurologik: headache, syncope

259

Art Of Therapy

PSIKOTIK AKUTDEFINISI Merupakan gangguan jiwa yang ditandai adanya gangguan daya nilai realitas yang muncul secara tiba-tiba dan durasinya singkat (dalam masa 2 minggu atau kurang). Psikosis akut terutama disebabkan oleh peristiwa berat yang sangat menekan, seperti kematian orang yang dicintai PEDOMAN DIAGNOSTIK Gangguan tingkah laku berat seperti gelisah dan agresif Mendengar suara-suara atau melihat hal-hal yang tidak dapat dilihat orang lain. Kepercayaan yang aneh. Berbicara omong kosong Tingkat emosional yang menakutkan atau emosi berubah dengan cepat ( dari menangis menjadi tertawa). Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang)

Psikiatri

TATALAKSANA Informasikan kepada keluarga bahwa perilaku aneh dan agitasi adalah gejala gangguan jiwa, episode akut sering mempunyai prognosis yang baik, tapi lama perjalanan penyakitnya sukar diramalkan, diperlukan pengobatan berkesinambungan selama beberapa bulan sesudah gejala hilang. Upayakan keamanan pasien dan mereka yang merawatnya Kurangi stres dan stimulasi Agitasi yang membahayakan memerlukan rawat inap. Dorong pasien agar melakukan kegiatan sehari-hari setelah gejala membaik. Mendengarkan musik melalui earphone dapat mengalihkan perhatian pasien dari halusinasi auditorik Medikamentosa Berikan medikasi antipsikotik yang dimulai dengan dosis rendah dan ditingkatkan secara bertahap sampai mencapai dosis yang efektif untuk menghilangkan gejala psikotik Haloperidol 3 x 2-5 mg (Serenace, Haldol, Lodomer, Govotil) perhari,

260

Art Of Therapy

Psikiatri

Chlorpromazine 3 x 100-200 mg (Largactil, Ethibernal, Promactil) perhari Risperidone 3 x 1-2 mg (Risperdal, Neripros, Noprenia, Zofredal, Persidal) perhari

Triheksifenidil 3 x 2mg (Artane, Hexymer, Arkine) perhari untuk menanggulangi gejala ekstrapiramidal Antiansietas juga dapat digunakan bersama dengan antipsikotik untuk mengendalikan agitasi akut [misalnya lorazepam 3 x 1-2 mg (Ativan, Merlopam) sehari]

Lanjutkan pemberian antipsikotik sekurang-kurangnya 3 bulan setelah gejala menghilang.

PENYALAHGUNAAN ALKOHOLDEFINISI Gangguan perilaku yang menahun dengan manifestasi minum-minuman keras (alkohol) berulang-ulang sehingga dirinya sendiri serta fungsi sosial dan ekonominya terganggu. DIAGNOSIS Gejala dan tanda Fisik 4Stigma alkohol : nafas berbau alkohol, wajah kemerahan, injeksi sklera, tremor, ekimosis, neuropati perifer. 4Komplikasi: tukak lambung, gastritis, perlemakan hati, sirosis hepatis, muntah darah, muntah atau sakit pagi hari. 4Gejala putus alkohol : berkeringat, tremor, mual pada pagi hari dan halusinasi. 4Tanda-tanda lain : kecelakaan atau cedera yang berulang, tanda-tanda bekas luka Perasaan 4Merasa tidak tertolong dan diluar kontrol. 4Merasa bersalah akan kebiasaan minumnya. 4Depresi Perilaku 4Sulit tidur. 4Minum pada siang hari.

261

Art Of Therapy

Psikiatri

4Minum pada pagi hari untuk menghilangkan ketidaknyamanan fisik. 4Masalah hukum dan sosial akibat penggunaan alkohol (masalah perkawinan, kehilangan pekerjaan) Pikiran 4Keinginan yang kuat untuk selalu mengkonsumsi alkohol. 4Pikiran terus menerus tentang bagaimana selanjutnya mendapatkan minuman, 4Keinginan untuk bunuh diri. TATALAKSANA Mengontrol kebiasaan minum alkohol 4Minta pasien mencatat berapa banyak dia minum 4Berikan waktu 2 atau 3 hari dalam seminggu dimana pasien tidak minum sama sekali 4Ganti minuman beralkohol dengan yang tidak beralkohol, misal: bintang zero, greensand. Atau campur minuman beralkohol dengan air atau soda dalam satu gelas, dihabiskan lebih lama 4Jangan minum di siang hari 4Sarankan pasien untuk makan sebelum meminum gelas pertama 4Jangan minum minuman beralkohol untuk memuaskan rasa haus 4Kurangi waktu yang dihabiskan di bar, atau untuk berkumpul bersama teman peminum berat 4ergabung dengan orang-orang yang ingin atau sudah berhasil berhenti minum alkohol, agar bisa saling mengungkapkan perasaan, masalah dan saling memberi dukungan, atau bergabung dengan organisasi Alkcoholyc Anonymous Medikasi Untuk mempertahankan abstinensi dari alkohol, disulfiram 250-500 mg perhari dapat membantu pada beberapa kasus, tetapi penggunaan yang rutin tidak diperlukan. Mengatasi gejala putus alcohol 4Edukasi: tentang hubungan-hubungan antara gejala dan reaksi putus alkol 4Pemeriksaan fisik yang menyeluruh ( jika mengalami demam, kejang, tidak dapat minum, dehidrasi, atau mengalami gangguan fisik, halusinasi atau bingungRUJUK KE RUMAH SAKIT 4Tiamin (Tiamin HCl tab. 50 mg, Inj. 100 mg/ml): berikan 100 mg IM, dan resepkan tablet 1 x 50 mg juga multivitamin dan asam folat 1 x 1mg (Folavit tab. 1 mg) perhari

262

Art Of Therapy

Psikiatri

untuk satu minggu 4Resepkan klordiazepoksid 25 mg (Cetabrium tab. 5 mg) atau diazepam 4 mg (Valium, Valisanbe, Stesolid tab. 2 mg) dengan aturan: Hari 1 : 4 x 1 tab Hari 2-3 : 2 x 1 tab Hari 4-5 : 1 x 1 tab pada malam hari Hari 6-7 : 1 x tab pada malam hari

INSOMNIADEFINISI Suatu jenis kesulitan tidur, dimana tidur tidak lagi membuat orang segar saat bangun. Bisa berupa kesulitan untuk memulai tidur, bangun terlalu pagi dan tidak dapat tidur lagi, bangun berulang-ulang sepanjang malam atau kombinasi dari hal-hal tersebut Ciri-ciri orang yang menderita insomnia Mengantuk pada siang hari Lelah Konsentrasi kurang Mudah tersinggung dan marah Sulit berpikir jernih Penyalahgunaan alcohol Depresi dan kecemasan Penyalahgunaan obat tidur Gangguan medis yang menyebabkan nyeri dan sesak nafas, mis. Gagal jantung, atau gangguan saluran kemih yang menyebabkan peningkatan urinasi TATALAKSANA Cara tidur yang lebih baik Tidurlah dengan teratur, mulailah tidur pada waktu yang telah ditentukan Bangunlah pada waktu yang sama setiap pagi, tidak peduli sudah berapa lama anda tidur Hindari teh dan kopi pada malam hari

Penyebab insomnia

263

Art Of Therapy

Psikiatri

Lakukanlah latihan relaksasi sebelum tidur Jangan minum alkohol dan obat tidur, tanpa konsultasi ke dokter Jangan merokok sebelum tidur Kosongkan kandung kencing sebelum tidur Hindari latihan fisik pada malam hari Hindari tidur siang Buang perasaan khawatir tidak akan bisa tidur Buatlah lingkungan tidur nyaman untuk tidur: gelap, tutup tirai, gunakan penutup mata, tutup jendela Jika tidak dapat tidur, bangun baca buku atau santai selama 15-30 menit, kemudian tidur lagi

Latihan Relaksasi Berbaring atau duduk dalam posisi nyaman Tutup mata, setelah 10 detik konsentrasikan pikiran pada ritme pernafasan Kemudian pasien harus berkonsentrasi dengan cara bernafas yang pelan, teratur, bernafas yang cukup melalui hidung, caranya dengan hitungan lambat sampai tiga, kemudian hembuskan pada hitungan ketiga, tahan selama 3 hitungan, kemudian berafas lagi Boleh menyarankan bahwa setiap kali pasien menghembuskan nafas, dapat mengucapkan kata 'santai' dalam pikirannya. Bagi orang yang religius, dapat menggunakan kata-kata yang penting dalam kepercayaan mereka. Tunjukkan bagaimana cara bernafas yang cukup dan dalam. Jelaskan pada pasien bahwa jika dilatih setiap hari, manfaat akan dirasakan dalam 2 minggu. Medikamentosa Jika cara tidak berhasil, maka dapat diberikan obat berikut : Lorazepam 1-2 mg (Ativan, Merlopam) atau diazepam 5-10 mg (Valium, Valisanbe, Stesolid tab. 2 mg, 5 mg) pada malam hari selama seminggu. Mintalah pasien untuk kembali setelah seminggu. Alternatif : difenhidramin 25 mg (Delladryl inj. 10 mg/ml i.m) atau hidroxyzine 25 mg (Bestalin tab. 25 mg) pada malam hari

264

Art Of Therapy

Psikiatri

PERMASALAHAN PSIKIATRI PADA LANSIAMasalah yang biasa muncul pada usia tua Demensia Paranoid Depresi akibat berkurangnya fungsi kognisi dan ancaman kehilangan peran Keluhan somatik ( 80 % orang usia >65 tahun mengalami gangguan kesehatan ) Alkoholik Usaha bunuh diri akibat perasaan kesendirian, perasaan tidak berguna, masalah kesehatan yang tidak sembuh-sembuh Kecemasan biasanya berhubungan dengan gangguan organik terutama pada pasien yang sudah memilki predisposisi gangguan kognitif TATALAKSANA Sosial Pencegahan kondisi kesendirian, Pemberian perhatian oleh keluarga Ikut kelompok sosial untuk lansia, misal kelompok pengajian, panti wreda, posyandu lansia dll Pembuatan jadwal aktivitas keseharian Pendampingan oleh asisten rumah tangga, perawat , atau tenaga kesehatan lain, terutama pada pasien yang mengalami gangguan fungsional Psikologi Berikan bantuan dalam menentukan perubahan peran dan komitmen Perlunya pendampingan untuk menentukan tujuan hidup dan cara pandang yang baru terhadap kehidupan, misal dengan lebih menjadi religius Medikamentosa Pengobatan demensia: alkaloid ergotoxin, misal hydergine Pada pasien dengan gejala psikosis: paranoid, agitasi dan delusi, berikan: Risperidone 0,25-1 mg (Risperdal, Neripros, Noprenia, Zofredal, Persidal) perhari atau olanzapine 1,25-5 mg. Jika menampakkan gejala apatis bisa diberikan stimulan seperti methilphenidate 5-30 mg dalam 2 dosis pada pagi dan sore hari

265

Art Of Therapy

Psikiatri Referensi Hawari, Dadang. 2006. Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Balai Penerbit FK Universitas Indonesia : Jakarta. Indra, J, Solichin, JI, Hidayat, D. 2006. Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar. Departemen Kesehatan Ditjen Bina Pelayanan Medik Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa : Jakarta. Maramis, WF. 2005. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Airlangga University Press : Surabaya. Maslim, Rusdi. 2001. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ III. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya : Jakarta. Patel, Vikram. 2001. Ketika Tidak Ada Psikiater Buku Panduan Pelayanan Kesehatan Jiwa. The Royal College of Psychiatrists : London. Tim Medis Rumah Sakit Jiwa Pusat Jakarta. 1996. Buku Penuntun Praktis Pelayanan Kesehatan Jiwa dalam Pelayanan Kesehatan Umum di Puskesmas DKI Jakarta. Departemen Kesahatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Rumah Sakit Jiwa Pusat Jakarta : Jakarta.

266