Diagnosis Psikiatri

27
DIAGNOSIS PSIKIATRI KELOMPOK V PEMBIMBING : dr.SAFYUNI,Sp.KJ

Transcript of Diagnosis Psikiatri

DIAGNOSIS PSIKIATRI

KELOMPOK V PEMBIMBING : dr.SAFYUNI,Sp.KJ

PENDAHULUANOManifestasi fenomena perilaku manusia: 1.Perilaku 2.Pikiran 3.Perasaan OManifestasi perilaku sangat luas perlu empati dan tidak praduga/menghakimi orang lain OTerima orang lain sebagaimana adanya

Kriteria Gangguan Jiwa

Suatu kelompok gejala atau perilaku yang secara klinis ditemukan bermakna dan yang disertai dengan penderitaan (distress) pada kebanyakan kasus, dan yang berkaitan dengan terganggunya fungsi (disfungsi/hendaya) seseorang.

Definisi Kesehatan Jiwa (WHO) Orang yang sehat jiwanya adalah seseorang yang: OMerasa sehat dan bahagia OMampu menghadapi tantangan hidup ODapat menerima orang lain sebagaimana adanya (dpt berempati atau tidak secara apriori berpandangan negatif thd orang atau kelompok berbeda) OMempunyai sikap positif terhadap diri dan orang lain.

Pendekatan Komprehensif

Gangguan jiwa bukanlah sesuatu hal yg berdiri sendiri. Sbg dokter apabila kita memeriksa dan mengobati harus juga menilai aspek perilaku, pikiran dan perasaan pasien. Berlaku utk sebaliknya juga jika keluhan utama adalah keluhan mental jgn lupa menjajaki

Pendekatan Deskriptif Fenomenologis

OBersifat netral tanpa melihat mengapa gejala itu terjadi dari suatu sudut pandang atau paradigma OCara pendekatan: memasuki situasi itu dan membiarkan kesadaran sensorik (sensory awareness) untuk menemukan apa yg ada (what is obvious/given) OMerupakan suatu pengalaman atau penghayatan interaktif (bukan hanya berdasarkan alloanamnesis saja) OPerlu membina rapport butuh empati

Evaluasi multiaksial

Berguna untuk memahami pasien secara menyeluruh baik dari segi: 1.Ada tidaknya gangguan jiwa 2.Kepribadian 3.Kondisi medik/fisikal 4.Problem psikososial-lingkungan 5.Fungsinya sebagai makhluk psikososial secara menyeluruh Dengan evaluasi ini terapi dpt dilakukan secara lebih komprehensif

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

AKSIS I

AKSIS II

AKSIS III

AKSIS IV

AKSIS V

1.

Aksis I2.

Semua gangguan jiwa yg terdapat dalam blok F0 F9 (kecuali F60 dan F61) Khusus blok F7 F9 adalah gg.jiwa yg awitannya mulai masa kanak atau remaja. Pd anak dan remaja dpt pula ditemukan gg.jiwa yg terdapat dlm blok F0 F6 asalkan memenuhi kriteria diagnostiknya. Kode Z dan kode V : problem kehidupan yg tidak memenuhi kriteria gg.jiwa tetapi membuat orang itu datang untuk minta pertolongan atau kondisi medis yg memerlukan perhatian/terapi.

Aksis II 1.Gangguan Kepribadian (F60 dan F61) atau Ciri Kepribadian (tidak menggunakan kode diagnostik) 2.Retardasi mental (F7)

Aksis III Kondisi medis umum

Aksis IV problem psikososial dan lingkungan

Aksis VOPenilaian fungsi secara global (menyeluruh) dalam fungsi psikologis, sosial dan okupasional OUntuk memastikan suatu diagnosis gg.jiwa perlu beberapa syarat: 1.Kumpulkan gejala-gejala menjadi suatu kumpulan gejala (sindrom) yg bermakna 2.Pikirkan secara urutan hierarkis mulai dari F0 sampai F5 dlm upaya membedakan pelbagai DD. 3.Telusuri jangka waktu/berapa gejala itu sudah ada serta lama perjalanan penyakit termasuk ada tidaknya serta sifat dari awitan gejala

Urutan hierarkis

O Definisi: pada umumnya gangguangangguan jiwa yang secara hierarkis terletak dalam urutan di atas mempunyai lebih banyak unsur (gejala) dari gg.jiwa yg terletak dalam blok di bawahnya. O Kumpulan gejala itu bisa terdapat pada beberapa dx dgn gejala yg sama atau mirip upaya untuk memastikan sebuah diagnosis sering sukar jika hanya didasarkan pd kumpulan gejala O Makin ke atas hierarki biasanya makin berat tingkat keparahan atau kedaruratannya

Blok F0 F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9

Deskripsi Gg. Mental Organik termasuk gg.mental simptomatik Gg. Mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif Skizofrenia, gg.skizotipal dan gg.waham (gg. Psikotik non-organik) Gg. Suasana perasaan (mood/afektif) Gg.neurotik, Gg.somatoform dan Gg. Yang berkaitan dgn stres Sindrom perilau yang berhubungan dgn gg.fisiologis dan faktor fisik Gg. Kepribadian dan Perilaku masa dewasa Retardasi mental Gg. Perkembangan psikologis Gg.Perilaku dan emosional dgn awitan biasanya pd masa anak dan remaja

Blok-blok gangguan jiwa secara rinci

Yang dimuat disini hanya ciri khas dari kelompok gangguan jiwa atau gangguan jiwa yang spesifik,bukan kriteria diagnosis F00-F09 : gangguan mental organik termasuk gangguan mental simptomatik (PPDGJ-III hal 49-83) Gambaran klinis beraneka ragam, namun persamaannya adalah: Disfungsi primer pada otak akibat pelbagai penyakit,cedera, atau rudapaksa pada otak yang menyebabkan gangguan fisiologis pada otak Disfungsi sekunder pada otak oleh penyakit pada tubuh(diluar otak) yang kemudian secara sistemik menimbulkan gangguan fisiologis pada otak

Gejala yang ditimbulkan dapat berupa Gangguan sensorium (kesadarnan) seperti gangguan kesadaran dan perhatian misalnya pada F05: delirium bukan akibat alkohol atau zat psikoaktif lainnya Gangguan fungsi kognitif seperti daya ingat, daya fikir, daya belajar, misalnya pada demensia (F00F03); sindroma amnestik organik bkan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya Gangguan persepsi(mis : F06 halusinasi organik), gangguan isi pikir atau gangguan suasana perasaan dan emosi Perubahan kepribadian atau perilaku

Blok F 0 - gg.jiwa (mentalnya) disebabkan oleh: 1.Penyakit yg secara primer mempengaruhi otak secara fisiologis sehingga terjadi disfungsi otak 2.Penyakit atau kondisi fisik diluar otak yang secara sekunder atau secara sistemik mempengaruhi fungsi otak secara fisiologis sehingga trjadi disfungsi otak Utk memastikan dx perlu bukti dari riw.penyakit, pem.fisik, pem.lab yg menyokong

Blok F1 : gg.mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif Gangguan disebabkan oleh akibat langsung dari penggunaan zat psikoaktif yg secara fisiologis mempengaruhi otak danmenimbulkan gg.mental dan perilaku.

Blok F2Gangguan dasarnya adalah gejala psikotik: halusinasi, waham, perilaku katatonik, perilaku kacau yg umumnya disertai oleh tilikan yg buruk Gejala psikotik ini mendominasi gambaran klinisnya Satu-satunya gg.mental yg tidak mempunyai gejala psikotik gg. Skizotipal (telah terbukti secara genetik bahwa gg.ini termasuk dalam famili skizofrenia)

Blok F3

Gg. Suasana Perasaan (Mood/Afektif)

Gejala dasar: gg.suasana perasaan/mood (depresi/manik) yg pada umumnya bersifat episodik Perlu diingat bahwa lama/durasi waktu gejala psikotik selalu lebih pendek dari lama waktu episode gg.mood yg mendasarinya.

Blok F4 Gg. Neurotik, Gg. Somatoform dan gangguan yg berkaitan stres Gejala utama Kelompok gg.cemas dan fobik: Kecemasan yg dapat bersifat kronis atau episodik atau Kecemasan timbul bila dihadapkan pd situasi/objek

Blok F5 Sindrom perilaku yg berhubungan dgn faktor fisiologis dan faktor fisik Jenisnya: gg.makan, gg.tidur non-organik, disfungsi seksual nonorganik, gg.jiwa dan perilaku yg berhubungan dgn masa nifas yg tidak diklasifikasikan di tempat lain, faktor psikologis dan perilaku yg berhubungan dgn gg.atau penyakit yg diklasifikasikan di tempat lain (YDK)

Blok F6 Gg. Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa

OKhusus untuk F60: gg.kepribadian dan F61: gg.kepribadian campuran dan lainnya tercatat dalam aksis II OCiri khas: blok ini mencakup berbagai keadaan dan pola perilaku yg secara klinis bermakna yg cenderung menetap dan merupakan ekspresi dari gaya hidup yg khas dari seseorang serta cara berhubungan dgn diri sendiri dan org lain. OJenis: gg.kepribadian khas, gg.identitas jenis kelamin, gg.preferensi seksual

Axis II

F60 : Gangguan kepribadian khas: Usia 17 ke atas Sifat dan perilaku tak serasi, berlangsung lama, jangka panjang Bersifat maladaptif Menjurus pada penderitaan pribadi Sering berhubungan dengan problem hubungan sosial & prestasi pekerjaan Dibagi lagi menjadi berbagai jenis seperti gangguan kepribadian paanoid, skizoid, dissosial, tak stabil, histrionik, anankastik, cemas, narsistik

F61 : gangguan kepribadian campuran lain F62 : gangguan kpribadian lama F63 : gangguan kebiasaan & impuls F64 : gangguan identitas jenis kelamin F65 : gangguan preferensi seksual F66 : gangguan yg berhubungan dg perkembangan & orientasi seksual F68 : gangguan kepribadian & perilaku masa dewasa lainnya

Blok F7F7 : Retardasi mental Awitan usia < 18 tahun Jika IQ dibawah 70 dan awitan baru timbul setelah usia 18 tahun demensia Perkembangan mental terhenti, ditandai timbulnya hendaya (disfungsi) ketrampilan Mempengaruhi semua tingkat intelegensia Tes psikometrik : IQ < 70 (bervariasi dr ringan sampai sangat berat)

Blok F8 Gangguan Perkembangan PsikologisJenis:

Gg. Perkembangan khas (F80-F83) O Disfungsi pada 1 aspek perkembangan saja O IQ normal O Dibagi lagi menjadi gangguan berbicara & berbahasa, belajar, motorik, campuran, pervasif, emosional Gg. Perkembangan pervasif (F84) Abnormalitas kualitatif dalam interaksi timbal balik dgn org lain sehingga akibatnya pd kasus yg berat terjadi retardasi mental, awitan dalam masa bayi atau dibawah usia 5 tahun

Blok F9 Gg. Perilaku dan Emosional dgn awitan bisanya pd masa kanak dan remaja Jenis: F90: Gg. Hiperkinetik F91: Gg. Tingkah laku F92: Gg. Campuran tingkah laku dan emosi F93: Gg. Emosional dgn awitan khas pada masa kanak jenis: gg.ansietas perpisahan masa anak, dll F94: Gg. Fungsi sosial dgn awitan khas masa kanak dan remaja jenis: mutisme elektif F95: Gg. Tik jenis: gg.tik sementara, dll F96: Gg. Perilaku dan emosional dgn awitan biasanya pd masa kanak dan remaja jenis: enuresis nonorganik, gagap, dll..

Tidak secara linier (dalam hubungan sebab akibat) akan menimbulkan suatu gangguan jiwa tertentu Diagnosis gangguan jiwa tidak bergantung dari ada/tidak ada atau jenis stresor tetapi dari gangguan klinis yang ada Timbulnya gangguan jiwa bergantung dari 2 faktor Taraf berat stresor secara objektif Kemampuan adaptasi,daya tahan, motivasi,kepribadian, dan persepsi subjektif seseorang

Hubungan antara taraf berat stresor dengan gangguan jiwa

Faktor -faktor yang mempengaruhi sakit / tidak sakitnya , atau keparahan penyakit seseorang BERAT

SAKIT

TARAF BERAT STRESOR

TIDAK SAKITRINGANDAYA TAHAN / PERSEPSI, KEPRIBADIAN

KUAT

RENDAH / LEMAH

Manfaat grafik untuk terapi Therapy is the art of the possible Pertama assessment Selanjutnya mengurangi taraf berat stresor Memperkuat daya adaptasi Merubah persepsi subjektif terhadap stresor Membantu dirinya mengontrol/mengandalikan gejala/ atau problem kehidupannya Kombinasi pelbagai upaya diatas Menggunakan pelbagai aspek Humaniora