Proyek the Big Dig bagian dua

3
Proyek The Big Dig (Bagian 2) Mei 20, 2012 awpramono failure , plan Meninggalkan komentar Salah satu kriteria kegagalan yang digunakan dalam melakukan review ini adalah tidak sesuainya rencana yang dilakukan terhadap tujuan yang ingin dicapai. Dalam proyek The Big Dig ini jumlah anggaran membengkak hingga lima kali lebih besar dari anggaran awal, selain itu waktu pelaksanaan proyek yang mencapai 15 Tahun (2007-1992) merupakan jangka waktu yang terbilang cukup lama untuk melaksanakan proyek besar ini. Dari analisis yang dilakukan oleh Boston University terhadap terjadinya peningkatan biaya, tidak ditemukan satu kejadian besar atau kontrak khusus yang menyebabkan peningkatan anggaran secara signifikan. Hasil yang ditemukan menunjukan bahwa banyak keputusan dalam manajemen proyek yang menyebabkan biaya meningkat. Salah satu hal yang paling kritis adalah kurangnya pengalaman dan pengetahuan dalam melaksanakan proyek yang super rumit dengan tingkat ketidakpastian tinggi. Analisis kedua yang dilakukan adalah melakukan evaluasi terhadap potensi inflasi yang menyebabkan anggaran membengkak. Dalam rentang lima belas tahun pengembangan, tentu saja inflasi memiliki pengaruh terhadap harga bahan baku dan kontrak yang disusun dalam pelaksanaan proyek. Namun demikian analisis terhadap data inflasi menunjukan bahwa inflasi bukan menjadi penyebab kenaikan biaya dalam proyek the Big Dig. Ternyata salah satu yang terindikasi adalah, estimasi biaya proyek yang rendah. Dengan proyek yang kompleks, biaya untuk pelaksanaan ditetapkan terlalu rendah dari yang seharusnya. Hal ini ditengarai juga sebagai sebuah cara agar proyek ini dapat dilaksanakan, sebuah praktek yang terjadi di banyak proyek besar. Dari sisi teknis, ketidak mampuan mengidentifikasi kondisi bawah tanah menjadi issue penting. Beberapa hal ditemukan selama masa pengerjaan proyek seperti fasilitas umum bawah tanah yang tidak

description

Proyek the Big Dig bagian dua hahahadadv qadfsdgvsdfbsfbfgbdfgbdf

Transcript of Proyek the Big Dig bagian dua

Page 1: Proyek the Big Dig bagian dua

Proyek The Big Dig (Bagian 2)Mei 20, 2012 awpramono failure , plan Meninggalkan komentar

Salah satu kriteria kegagalan yang digunakan dalam melakukan review ini adalah tidak sesuainya rencana yang dilakukan terhadap tujuan yang ingin dicapai. Dalam proyek The Big Dig ini jumlah anggaran membengkak hingga lima kali lebih besar dari anggaran awal, selain itu waktu pelaksanaan proyek yang mencapai 15 Tahun (2007-1992) merupakan jangka waktu yang terbilang cukup lama untuk melaksanakan proyek besar ini.

Dari analisis yang dilakukan oleh Boston University terhadap terjadinya peningkatan biaya, tidak ditemukan satu kejadian besar atau kontrak khusus yang menyebabkan peningkatan anggaran secara signifikan. Hasil yang ditemukan menunjukan bahwa banyak keputusan dalam manajemen proyek yang menyebabkan biaya meningkat. Salah satu hal yang paling kritis adalah kurangnya pengalaman dan pengetahuan dalam melaksanakan proyek yang super rumit dengan tingkat ketidakpastian tinggi.

Analisis kedua yang dilakukan adalah melakukan evaluasi terhadap potensi inflasi yang menyebabkan anggaran membengkak. Dalam rentang lima belas tahun pengembangan, tentu saja inflasi memiliki pengaruh terhadap harga bahan baku dan kontrak yang disusun dalam pelaksanaan proyek. Namun demikian analisis terhadap data inflasi menunjukan bahwa inflasi bukan menjadi penyebab kenaikan biaya dalam proyek  the Big Dig.

Ternyata salah satu yang terindikasi adalah, estimasi biaya proyek yang rendah. Dengan proyek yang kompleks, biaya untuk pelaksanaan ditetapkan terlalu rendah dari yang seharusnya. Hal ini ditengarai juga sebagai sebuah cara agar proyek ini dapat dilaksanakan, sebuah praktek yang terjadi di banyak proyek besar.

Dari sisi teknis, ketidak mampuan mengidentifikasi kondisi bawah tanah menjadi issue penting. Beberapa hal ditemukan selama masa pengerjaan proyek seperti fasilitas umum bawah tanah yang tidak tergambar, penemuan benda arkeologi (berusia 150 tahun), kondisi air tanah, permasalahan lingkungan, adanya bahan beracun,  hingga tanah yang berstruktur lemah. Hal ini semua menyebabkan banyak nya perubahan dari sisi disain yang berakibat pada jadwal termasuk issue keselamatan kerja dan kesehatan masyarakat.

Pembangunan ini juga melibatkan resiko terhadap bangunan berada diatasnya selain infrastruktur utility seperti air dan listrik, serta telekomunikasi. Seperti pembangunan dibawah gedung federal yang dapat menyebabkan padamnya sistem keuangan negara bagian yang membutuhkan waktu hingga harian, bulanan bahkan tahunan apabila satu kesalahan saja terjadi.

Tantangan lain dalam proyek ini adalah manajemen proyek yang melibatkan ratusan stakeholder. Dengan jumlah aktifitas yang kompleks, begitu banyak stakeholder yang terlibat. Terlebih sebuah manajemen yang terintegrasi dengan baik belum dibangun saat program ini dibuat. Ketidak mampuan untuk mengidentifikasi stakeholder yang akan terkena dampaknya melalui

Page 2: Proyek the Big Dig bagian dua

pemabngunan proyek ini menjadi isu penting. Termasuk juga hubungannya dengan masyarakat luas, media, lsm, beragam institusi pemerintah,  termasuk lingkungan sekitarnya.

 

Dari kasus ini dapat disampaikan beberapa poin penting

Integrasi proyek memegang pernan yang sangat penting Target dan Insentif proyek harus saling menguntungkan para pihak dan dibangun dengan

kontrak, melalui siklus manajemen proyek untuk menjamin kualitas, keamanan, keuangan dan komitmen agar sesuai anggaran dan jadwal.

Senantiasi melakukan improvement berkesinambungan dengan pengawasan yang ketat akan saling melengkapi.

Untuk melaksanakan proyek mega, tidak hanya dibutuhkan kemampuan melakukan pekerjaan dimasa lalu tidak cukup, dibutuhkan kemampuan untuk inovasi yang tiada henti dan sebuah budaya kerjasama yang utuh.

Di tulisan selanjutnya di dalam kasus the Big Dig ini, akan dilihat peran sumber daya manusia dalam kegagalan proyek dan motivasi yang mempengaruhinya.