Prototype Dasar Teori KIMOR IODOFORM (1)

9
I. Dasar teori Iodoform adalah senyawa yang dibentuk dari reaksi antara iodin dengan etanol / aseton dan asetaldehida dalam suasana basa. Iodoform adalah zat padat kuning dengan bau yang khas. Iodoform banyak digunakan dalam bidang kedokteran yaitu sebagai antiseptik terhadap luka-luka lecet, karena membebaskan I 2 yang dapat membunuh bakteri. Selain itu juga masih dalam bidang kedokteran iodoform berfungsi sebagai pencegah keluarnya nanah dan pencegah pertumbuhan bakteri. Rumus molekul iodoform : HCI 3 Iodoform pertama kali disintesis oleh George Serullas pada tahun 1882 dan rumus molekul diidentifikasi pertama kali oleh Jean Baptieste Dumas pafa tahun 1834. Hal ini disintetis oleh reaksi haloform reaksi iodium dengan natrium hidroksida dengan salah satu dari empat jenis denyawa organik yaitu metal keton, asetaldehida, etanol dan alkohol sekunder tertentu. Reaksi Iodium dengan basa metil keton akan menghasilkan endapan berwarna kuning pucat (iodoform test). Selain dari warnanya, iodoform dapat dikenali dengan baunya yang khas yaitu berbau obat. Sebagaimana senyawa kimia lainnya, iodoform ini memiliki sifat-sifat kimia dan fisika. Diantara sifat kimia iodoform dapat diuraikan sebagai berikut: Kondensasi lipidine ethiodide dari alkil menghasilkan cis(1-ethylguinoline-4- trimetinaiomine). Iodoform dan kalium poidat membentuk CL 4 (tetraidometane) Iodoform dapat di hidrogenasi di itomenasi (metilan iodida) Iodoform bila dipanaskan dengan campuran anilin dan larutan NOH alkoholat karbilamine membentuk isosianida. Iodoform dapat di hidrolisis dengan kuat. Iodoform bila direduksi dengan Na 2 As 2 O 4 akan membentuk metilen iodida.

description

iodoform

Transcript of Prototype Dasar Teori KIMOR IODOFORM (1)

I. Dasar teoriIodoform adalah senyawa yang dibentuk dari reaksi antara iodin dengan etanol / aseton dan asetaldehida dalam suasana basa. Iodoform adalah zat padat kuning dengan bau yang khas. Iodoform banyak digunakan dalam bidang kedokteran yaitu sebagai antiseptik terhadap luka-luka lecet, karena membebaskan I2 yang dapat membunuh bakteri. Selain itu juga masih dalam bidang kedokteran iodoform berfungsi sebagai pencegah keluarnya nanah dan pencegah pertumbuhan bakteri.Rumus molekul iodoform : HCI3Iodoform pertama kali disintesis oleh George Serullas pada tahun 1882 dan rumus molekul diidentifikasi pertama kali oleh Jean Baptieste Dumas pafa tahun 1834. Hal ini disintetis oleh reaksi haloform reaksi iodium dengan natrium hidroksida dengan salah satu dari empat jenis denyawa organik yaitu metal keton, asetaldehida, etanol dan alkohol sekunder tertentu. Reaksi Iodium dengan basa metil keton akan menghasilkan endapan berwarna kuning pucat (iodoform test). Selain dari warnanya, iodoform dapat dikenali dengan baunya yang khas yaitu berbau obat.Sebagaimana senyawa kimia lainnya, iodoform ini memiliki sifat-sifat kimia dan fisika. Diantara sifat kimia iodoform dapat diuraikan sebagai berikut: Kondensasi lipidine ethiodide dari alkil menghasilkan cis(1-ethylguinoline-4- trimetinaiomine). Iodoform dan kalium poidat membentuk CL4 (tetraidometane) Iodoform dapat di hidrogenasi di itomenasi (metilan iodida) Iodoform bila dipanaskan dengan campuran anilin dan larutan NOH alkoholat karbilamine membentuk isosianida. Iodoform dapat di hidrolisis dengan kuat. Iodoform bila direduksi dengan Na2As2O4 akan membentuk metilen iodida. Iodoform bila direaksikan dengan dan NaOH akan menghasilkan warna merah ungu pada lapisan piridin, setelah di panaskan sebentar. Jika iodoform di panaskan dalam satu tabung kering, akan timbul uap yang berwarna violet dari iodium. Test larutan AgHO3 reaksi dengan larutan AgHO3 (argentum nitrat) tidak memberikan endapan kuning perak iodida (Agl). Tidak bereaksi dengan kolomel, HgO.

Sedangkan sifat fisika iodoform dapat dirinci sebagai berikut : Bentuk berupa kristal kuning berkilauan Bentuk bangun merupakan heksagonal dengan I sebagai pusatnya Titik lebur 119-1230C Berat jenis 4,00 gr/mil Berat molekul 393,73 Komposisi C = 3,05 g ; H = 6,266 g ; I = 96,496 g Mudah menguap (meyublim) pada suhu kamar Terurai oleh pengaruh panas cahaya dan udara membentuk CO2, CO, I2, H2O Memiliki bau yang khas Sukar larut dalam air tapi mudah larut dalam akohol Perlahan-lahan larut dalam pentaoida atom

Senyawa iodoform dapat dibuat dengan beberapa cara, diantaranya dengan campuran pelarut alkohol, campuran aseton, dengan elektrolisa pelarut.a. AlkoholAlkohol direaksikan dengan I2 dan KOH, maka mula-mula alkohol direaksikan dengan alkanal. Etanol kemudian bereaksi dengan I2 sehingga terbentuk triiodoetanol. Dalam lingkungan KOH maka triiodoetanal berubah menjadi iodoform dan kalium metanoatb. AsetonAseton direaksikan dengan I2 dan larutan basa (KOH atau NaOH), maka I2 akan mengoksidasi aseton. Dalam lingkungan basa (KOH atau NaOH), H3C-C-Cl3 di ubah menjadi iodoform dan kalium asetat.

c. Secara elektrolisaAseton maupun etanol dapat di elektrolisa oleh KI dan Na2CO3, elektrolisa dilakukan dengan elektroda platinum. Larutan yang ada mengandung K+, Na+, I-, CO2 dan H+ serta O- dari air. Ion-ion akan kehilangan muatan selama elektrolisa, H+ pada katoda, dan I- serta OH yang dibebaskan pada anoda, bereaksi bersama menghasilkan iopoiodit CO-. Larutan menjadi mengandung ion NaOI yang bereaksi dengan etanol atau aseton.

II.Alat dan Bahan Alat : Erlenmeyer , batang pengaduk dan corong BuchnerBahan : Iodium, NaOH, Aseton, Air, Etanol.III.Cara kerja :1. Timbang 10 ml aseton dan 5 ml air, masukan kedalam Erlenmeyer 250 ml , tambahkan 5 g iodium dan dikocok.2. Tambahkan NaOH 2N sedikit demi sedikit ke dalam Erlenmeyer sambil terus dikocok sampai warna coklat berubah menjadi endapan kuning.3. Segera tambahkan 25 ml air dan saring dengan corong Buchner.4. Lakukan rekristalisasi dengan memasukan iodoform ke dalam Erlenmeyer tertutup, tuang etanol beberapa ml dan hangatkan sambil dikocok diatas hot plate.5. Bila telah hangat, tambah etanol sedikit lagi, tunggu sampai hangat jangan sampai mendidih dan lakukan berkali-kali sampai iodoform larut sempurna.6. Saring larutan dengan corong panas dan tambahkan 12,5 ml air dan saring dengan corong Buchner7. Keringkan Kristal dalam desikator, timbang sampai berat konstan dan tentukan titik leburnya dengan melting point.

Skema :

IV. Pembahasan Pada praktikum pembuatan iodoform bahan-bahan yang digunakan adalah iodium, aseton dan NaOH sebagai suasana basa. Reaksi yang terjadi adalah reaksi haloform.10 ml aceton dan 10 ml aquadest dimasukkan ke dalam erlenmeyer, kemudian ditambahkan 5 gram iodium, kocok hingga larut dan larutan menjadi berwarna coklat. Proses pereaksian aceton dan iodium harus dilakukan secara hati-hati karena campuran aseton dan iodium dapat menyebabkan iritasi mata, maka semakin sedikit aseton yang digunakan semakin baik. Setelah seluruh iodium larut, tambahkan NaOH 2N sedikit demi sedikit hingga warna coklat larutan berubah menjadi endapan kuning. Endapan kuning tersebut yang nantinya akan menjadi kristal iodoform.Selanjutnya tambahkan aquadest sebanyak 25 ml segera setelah endapan kuning terbentuk. Kemudian saring endapan dengan menggunakan corong buchner dan vacum filtration.Langkah berikutnya adalah rekristalisasi. Iodoform yang telah disaring dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Tambahkan beberapa ml etanol, kemudian tutup dengan alumunium foil, agar tidak terjadi penguapan, dan hangatkan di atas water bath dengan suhu 600C sambil terus dikocok. Pemanasan hanya dilakukan hingga larutan hangat, jangan sampai mendidih. Setelah hangat, tambahkan etanol lagi sedikit demi sedikit dengan menggunakan pipet tetes hingga iodoform larut sempurna.Jika iodoform telah larut dengan sempurna, saring kembali larutan dengan menambahkan aquadest terlebih dahulu sebanyak 12,5 ml menggunakan corong buchner yang telah dipanaskan sebelumnya. Cuci kristal dengan aquadest agar kristal iodoform yang didapat lebih murni.Kemudian kristal yang telah terbentuk diletakkan diatas kertas saring dan kaca arloji untuk selanjutnya dikeringkan di dalam oven. Setelah kering, kristal ditimbang dan didapatkan hasil kristal sebanyak 0,81 gram.

V.KesimpulanPada percobaan kali ini :

1. Iodium yang didapat sebanyak 0,81 gram Berat teoritis iodoform gramRandemen hasil yang didapat %2.Reaksi pembentukan iodoform merupakan reaksi reduksi karena melibatkan penurunan bilangan oksidasi.3.Iodoform terbentuk dari aseton dan iodium dengan menggunakan NaOH.4.Hasil iodoform yang didapat pada kelompok 1 kurang murni.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIKPEMBUATAN IODOFORM

Anggota kelompok:Gunawan Lisityo111210200083Khoriyatussalihah 11121020000103Muhammad Beny Setiawan 1112102000102Nabilah Urwatul Wutsqo 1112102000095Nur Khasannah 1112102000093Okin 1112102000107Resha Adriana Putri 1112102000

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA