PROTEIN DARAH ( Alb + TP ) p

13

description

PROTEIN DARAH ( Alb + TP ) p

Transcript of PROTEIN DARAH ( Alb + TP ) p

Page 1: PROTEIN DARAH ( Alb + TP ) p
Page 2: PROTEIN DARAH ( Alb + TP ) p

Protein: suatu makromolekul yang tersusun atas molekul-molekul asam amino yang berhubungan satu dengan yang lain melalui suatu ikatan peptida

Sejumlah besar asam amino dapat membentuk suatu senyawa protein yang memiliki banyak ikatan peptida(dinamakan polipeptida)

Page 3: PROTEIN DARAH ( Alb + TP ) p

Fungsi secara umum: sumber nutrisi, bagian sistem buffer plasma, mempertahankan keseimbangan cairan intra dan ekstraseluler.

Berbagai protein plasma terdapat sebagai antibodi, hormon, enzim, faktor koagulasi, dan transport substansi khusus.

Page 4: PROTEIN DARAH ( Alb + TP ) p

Diproduksi pada lever/ hatiMenjaga tekanan osmotik plasmaBila kadar dalam darah mencukupi, maka cairan

darah dapat dipertahankan tetap di dalam pembuluh darah

Bila kadar dalam darah kurang, tekanan osmotik akan menurun,cairan darah keluar dari pembuluh darah & masuk ke dalam jaringan ( oedem )

Berfungsi sebagai pengangkut hormon thyroid & hormon lain yg larut dalam lemak

Mengangkut asam lemak ke hatiMembawa bilirubin tak terkonjugasi

Page 5: PROTEIN DARAH ( Alb + TP ) p

Pemeriksaan kadar albuminMetode BCGPrinsip:

Brom Cresol Green forms with albumin in citrate buffer a colored complex. The absorbance of this complex is proportional to the albumin concentration in the sample

Sampel:Serum, plasma heparin/ EDTAserum stabil dengan penyimpanan 2-8ºC 1 bulan dan 15 – 25ºC 1 minggu

Page 6: PROTEIN DARAH ( Alb + TP ) p

St1000μl Rg

10μl st/sp

Campur, inkubasi 5’ pada 20-25°C Ukur abs sp/st thd Blanko rg dalam 30’

Sp

Pengukuran• λ : 546• P: c/st• F: 4.0

Bl

Page 7: PROTEIN DARAH ( Alb + TP ) p

Nilai Normal ( serum/ plasma)3.8 – 5.1 g/dl atau 38 -51 g/l

Linearitas7 g/ dl atau 70 g/lSampel + garam fisiologis 1+1, hasil pengukuran dikali 2

Page 8: PROTEIN DARAH ( Alb + TP ) p

Tes ini tidak dipengaruhi adanya bilirubin s/d 20 mg/dl (fisiologis)

Setiap 100 mg/dl Hb mewakili peningkatan albumin 0,1 g/dl, maka hemolisis seharusnya dihindari.

Hemolisis dan lipemik akan berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan.

Jika terpaksa digunakan, gunakan blangko sampel dengan cara: memipet 10µl sampel + 1000 µl NaCl fisiologis, baru dilakukan pengukuran terhadap sampel

Page 9: PROTEIN DARAH ( Alb + TP ) p

TOTAL PROTEINMetode : BiuretPrinsip:

Cupric ions react with protein in alkaline solution to form a purple complex. The absorbance of this complex is proportional to the protein concentration in the sample

Sampel: serum, plasma heparin / EDTASerum stabil s/d 1 bulan pd 2-8ºC / 1 minggu

pd 15-25ºCGLP : serum (G/P) 20-25ºC (6 hari), 4ºC (6

hari), -20ºC (6 hari)

Page 10: PROTEIN DARAH ( Alb + TP ) p

Cara Kerja :Persiapan program :

♣ Dengan Standar:♦ λ : 546 nm♦ P : c/st♦ F : 8.0

♣ Tanpa Standar:♦ λ : 546 nm♦ P : c/f♦ F : 19.0

Page 11: PROTEIN DARAH ( Alb + TP ) p

♣ Linearitas12 g/ dl atau 120 g/lencerkan sampel dengan garam fisiologis 1+1. kalikan hasil dengan 2

Bl St/ Sp 1000μl Rg

20μl st/sp

Campur, inkubasi 10’ pada 20-25°C Ukur abs sp/st thd Blanko reagen dalam 30’

♣Pengukuran terhadap blanko reagen

Page 12: PROTEIN DARAH ( Alb + TP ) p

♣Nilai Normal:bayi : 4.6-7.0 g/dl atau 46-70 g/l> 3 th & dewasa : 6.6-8.7 g/dl atau 66-87 g/l

♣Blangko sampel harus digunakan pada sampel yang hemolitik dan lipemik dengan cara : memipet 20µl sampel + 1000 µl NaCl fisiologis, baru dilakukan pengukuran terhadap sampel

Page 13: PROTEIN DARAH ( Alb + TP ) p

TERIMA KASIH