Proses keperawatan hipertiroid.docx

9
Proses keperawatan hipertiroid Pengkajian Riwayat penyakit dan pemeriksaan harus difokuskan kepada proses timbulnya gejala yang berkaitan dengan metabolisme yang meningkat atau yang berlebihan. Hal ini mencakup laporan pasien dan keluarga mengenai keadaan pasien yang mudah tersinggung (iritabel) serta peningkatan reaksi emosionalnya. Kita juga harus menentuka dampak semua perubahan ini pada interaksi pasien dengan keluarga,sahabat, dan teman sekerjanya. Riwayat penyakit menccakup semua faktor pencetus stress dan kemampuan pasien untuk mengatasinya. Status nutrisi dan keberadaan gejala harus dikaji. Timbulnya gejala yang berkaitan dengan haluaran sistem saraf yang berlebihan dan perubahan pada penglihatan serta penampakan mata harus dicatat. Keadaan jantung pasien dikaji dan dipantau secara berkala. Frekuensi jantung, tekanan darah, bunyi jantung, dan denyut nadi perifer juga dikaji. Karena terdapat kemungkinan timbul perubahan emosional yang berhubungan dengan hipertiroidisme,maka kondisi emosional dan psikologis pasien harus di evaluasi. Pengkajian pasien juga dilakukan untuk mendeteksi iritabilitas, ansietas, gangguan tidur, apati,dan letargi,yang semuanya dapat terjadi pada hipertiroidisme. Keluarga pasien dapat memberi informasi tentang berbagai perubahan terakhir pada status emosional pasien. Diagnosis

Transcript of Proses keperawatan hipertiroid.docx

Page 1: Proses keperawatan hipertiroid.docx

Proses keperawatan hipertiroid

Pengkajian

Riwayat penyakit dan pemeriksaan harus difokuskan kepada proses timbulnya gejala yang

berkaitan dengan metabolisme yang meningkat atau yang berlebihan. Hal ini mencakup

laporan pasien dan keluarga mengenai keadaan pasien yang mudah tersinggung (iritabel)

serta peningkatan reaksi emosionalnya. Kita juga harus menentuka dampak semua perubahan

ini pada interaksi pasien dengan keluarga,sahabat, dan teman sekerjanya. Riwayat penyakit

menccakup semua faktor pencetus stress dan kemampuan pasien untuk mengatasinya.

Status nutrisi dan keberadaan gejala harus dikaji. Timbulnya gejala yang berkaitan dengan

haluaran sistem saraf yang berlebihan dan perubahan pada penglihatan serta penampakan

mata harus dicatat. Keadaan jantung pasien dikaji dan dipantau secara berkala. Frekuensi

jantung, tekanan darah, bunyi jantung, dan denyut nadi perifer juga dikaji.

Karena terdapat kemungkinan timbul perubahan emosional yang berhubungan dengan

hipertiroidisme,maka kondisi emosional dan psikologis pasien harus di evaluasi. Pengkajian

pasien juga dilakukan untuk mendeteksi iritabilitas, ansietas, gangguan tidur, apati,dan

letargi,yang semuanya dapat terjadi pada hipertiroidisme. Keluarga pasien dapat memberi

informasi tentang berbagai perubahan terakhir pada status emosional pasien.

Diagnosis

Diagnosa keperawatan

Berdasarkan pada semua data pengkajian, diagnosa keperawatan utama pada pasien

hipertiroidisme mencakup hal-hal berikut:

Perubahan nutrisi yang berkaitan dengan laju metabolik yang meningkat, selera

makan yang berlebihan dan aktivitas gastrointestinal yang bertambah.

Upaya mengatasi iritabilitas, hipereksitabilitas, kekhawatiran dan ketidakstabilan

emosi yang tidak efektif.

Kepercayaan diri yang terganggu akibat perubahan pada penampilan, selera makan

yang berlebihan dan penurunan berat badan.

Perubahan suhu tubuh.

Page 2: Proses keperawatan hipertiroid.docx

Masalah kolaboratif

Komplikasi potensial

Berdasarkan pada data pengkajian, komplikasi potensial yang dapat terjadi mencakup:

Tirotoksikosis atau krisis tiroid

Hipotiroidisme

Perencanaan dan implementasi

Tujuan dapat berupa perbaikan status nutrisi, peningkatan kemampuan untuk mengatasi

keadaan, perasaan menghargai diri sendiri yang bertambah, suhu tubuh normal dapat

dipertahankan dan tidak adanya komplikasi.

Intervensi keperawatan

Pemantauan dan penatalaksanaan

Komplikasi potensial

Krisi tirotoksik (thyroid storm). Penderita hipertiroidisme memerlukan pemantauan yang

ketat akan adanya tanda dan gejala krisis tirotoksik. Fungsi jantung dan respirasi dikaji

dengan memeriksa tanda tanda vital serta curah jantung, hasil pemantauan EKG, analisis gas

darah arteri dan pulsa oksimetri.pengkajian terhadap efek samping pada fungsi jantung

dilakukan segera setelah terapi dimulai. Oksigen diberikan untuk mencegah hipoksia,

memperbaiki oksigenisasi jaringan dan memenuhi kebutuhan metabolik yang tinggi. Cairan

infus mungkin diperlukan unutk mempertahankan kadar glukosa darah dan menggantikan

cairan yang hilang.

Obat antitiroid (propiltiourasil [PTU] atau methimazole) dapat direspkan untuk mengurangi

kadar hormon tiroid. Disamping itu, propranolol dan digitalis dapat diresepkan untuk

mengatasi gejala jantung. Jika terjadi syok, strategi untuk mengatasi syok harus

diimplementasikan.

Hipotiroidisme. Hipotiroidisme kemungkinan besar akan terjadi pada seluruh pelaksanaan

terapi untuk mengatasi hipertiroidisme. Oleh sebab itu, keadaan pasien harus dipantau secara

berkala. Sebagian besar pasien mengalami peningkatan perasaan sehat yang sangat besar

Page 3: Proses keperawatan hipertiroid.docx

sesudah terapi hipertiroidisme dilakukan dan sering enggan melanjutkan terapi tiroksin yang

sudah diresepkan. Jadi,bagian penting dari pelajaran yang harus diberikan kepada pasien dan

keluarga adalah informasi mengenai pentingnya terapi yang berkelanjutan setelah pasien

pulang dari rumah sakit dan pembahasan tentang akibat yang akan terjadi jika pasien berhenti

menggunakan obatnya.

Memperbaiki status nutrisi. Hipertiroidisme mempengaruhi semua sistem tubuh yang

mencakup pula sistem gastrointestinal. Selera makan pasien meningkat tetapi dapat dipenuhi

dengan makan makanan yang gizinya baik dan seimbang dengan porsi kecil beberapa kali

sehari yang bahkan dapat mencapai enam kali sehari. Makanan dan cairan dipilih untuk

menggantikan cairan yang hilang melalui diare serta diaforesis dan untuk mengendalikan

diare yang terjadi akibat peningkatan peristalsis. Gerakan makanan yang cepat melalui traktus

gastrointestinal dpat mengakibatkan gangguan keseimbangan nutrisi dan penurunan berat

badan lebih lanjut. Untuk mengurangi diare, makanan berbumbu (makanan yang pedas dan

merangsang)serta minuman stimulan, seperti kopi, teh, coca cola dan alkohol tidak

diajanjurkan. Suasana yang tenang selama makan dapat membantu pencernaan. Berat badan

pasien dan asupan dietnya dicatat untuk memantau status nutrisi,

Meningkatkan tindakan koping. Kekhawatiran penderita hipertiroidisme harus diredakan

dengan penjelasan bahwa reaksi emosional yang dialaminya merupakan akibat dari penyakit

bahwa terapi yang efektif akan mengendalikan gejala tersebut. Karena efek negatif yang

ditimbulkan oleh gejala ini akan berpengaruh terhadap keluarga dan sahabatnya, maka

mereka juga perlu diberikan pejelasan bahwa semua gejala ini akan menghilang setelah terapi

diberikan.

Pendekatan pada penderita dengan cara yang tenang dan tidak tergesa gesa merupakan hal

yang penting. Disamping itu, pengalaman yang sifatnya menimbulkan sterss harus dikurangi;

maka penderita hipertiroidisme tidak ditempatkan dalam ruangan bersama pasien lain yang

sakitnya parah,atau banyak bicara. Lingkungan penderita harus dipelihara ketenangan dan

kerapihannya. Suara yang keras,seperti suara musik, percakapan,dan alarm dari peralatan,

harus dikurangi sedapat mungkin. Kegiatan yang menghasilkan relaksasi perlu dianjurkan

jika kegiatan tersebut tidak menstimulasi penderita secara berlebihan.

Jika tiroidektomi direncanakan, kemungkinan besar penderita akan merasa khawatir dan

cemas terhadap pembedahan tersebut. Pasien akan menjalani pembedahan perlu diberi tahu

bahwa sementara pembedahan direncanakan, terapi tetap diperlukan untuk mempersiapkan

Page 4: Proses keperawatan hipertiroid.docx

pasien dan kelenjar tiroid dalam menghadapi pembedahan. Pasien harus dibantu perawat

untuk minum obat sesuai program dan menyusun rencana untuk meningkatkan kepatuhan

pasien pada terapi. Hipereksitabilitas pasien dan rentang perhatian yang pendek memerlukan

pengulangan informasi serta instruksi tertulis,

Memperbaiki harga diri. Penderita hipertiroidisme kemungkinana besar akan mengalami

perubahan pada penampilan, selera makan, dan berat badan. Semua faktor ini,bersama

dengan ketidakmampuan pasien untuk menghadapi penyakitnya dan keluarganya, dapat

mengakibatkan hilangnya perasaan unutk menghargai diri sendiri. Perawat harus menunjukan

empatinya terhadap keprihatinan pasien dan mengekspresikan keinginan untuk

mengembangkan strategi yang efektif guna mengatasi masalah tersebut. Kepada pasien dan

keluarga diinformasikan bahwa semua perubahan ini terjadi akibat gangguan fungsi kelenjar

tiroid yang sebenarnya berada di luar kendali seseorang.

Jika perubahan penampilan sangat mengganggu perasaan pasien, semua cermin harus

disingkirkan dari kamar pasien. Selain itu, anggota keluarga danpetugas rumah sakit pelu

diingatkan agar tidak menyinggung perubahan ini di depan pasien.

Jika pasien mengalami perubahan pada mata akibat hipertiroidisme, perawatan dan

perlindungan mata mungkin diperlukan. Pasien memerluka petunjuk tentang cara-cara

penggunaan tetes atau salep mata yang benar untuk meredakan gejala pada mata dan

melindungi kornea yang terpajan.

Pasien mungkin merasa malu untuk makan makanan dengan porsi yang besar. Oleh sebab itu

perawat harus mengatur suasana sedemikian rupa agar pasien dapat makan tanpa dilihat oleh

orang lain., jika dikehendakinya; perawat juga tidak boleh berkomentar mengenai selera

makan pasien yang besar dan pada saat yang sama, perawat harus memastikan bahwa pasien

mendapat makanan dalam jumlah yang memadai.

Mempertahankan suhu tubuh normal. Penderita hipertiroidisme sering mengeluhkan suhu

ruangan, yang sebenarnya normal, terlalu panas sehingga menimbulkan gangguan rasa

nyaman akibat laju metabolik dan produksi panas yang berlebihan. Kamar pasien harus

dijaga agar suhunya selalu sejuk serta nyaman, dan perlengkapan tempat tidur seperti

sprei,sarung bantal serta pakaian yang baru harus disediakan sesuai dengan keperluan.

Menyediakan air mandi yang sejuk, minuman yang sejuk atau dingin, dan memantau suhu

tubuh sangat penting untuk meringankan penderita pasien.

Page 5: Proses keperawatan hipertiroid.docx

Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan dirumah. Pasien hipertiroidisme, harus

diajarkan cara dan kapan menggunakan obat yang diresepkan. Disamping itu, pasien harus

mengetahui bagaimana agar pengobatan sesuai dengan rencana terapi yang lebih luas. Karena

hipereksitabilitas dan penurunan rentang perhatian pasien, rencana tertulis harus diberikan

kepada pasien agar dapat digunakan dirumah. Tipe dan jumlah informasi, yang diberikan

kepada pasien disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing karena ada perbedaan antara

sters dan reaksi emosional.pasien dan anggota keluarga perlu mendapat penjelasan lisan dan

tertulis tentang efek terapi yang diharapkan selain efek samping yang mungkin timbul dari

pengobatan tersebut.

Rujukan ke petugas peraatan dirumah, jika diperlukan, memungkinkan pelaksanaan

pengkajian dirumah dan dilingkungan keluarga. Disamping itu, perawat kunjungan rumah

dapat mengkaji pemahaman pasien dan keluarga tentang pentingnya pengobatan dan

kepatuhan untuk mengikuti program pengobatan serta pemantauan tindak lanjut yang

dianjurkan. Pengkajian pasien juga dilakukan unutk menilai berbagai perubahan yang

menunjukan pulihnya fungsi tiroid selain untuk mendeteksi tanda-tanda fisik hipertiroidisme

dan hipotiroidisme.

Evaluasi

Hasil akhir yang diharapkan

1. Memperbaiki status nutrisi

a. Melaporkan asupan diet yang adekuat dan berkurangnya rasa lapar.

b. Mengenali makanan tinggi-kalori tinggi-protein dan makanan yang harus

dihindari.

c. Mengindari penggunaaan alkohol dan minuman stimulan lain.

d. Melaporkan berkurangnya kejadian diare.

2. Memperlihatkan koping yang efektif dalam menghadapi keluarga , sahabat, dan teman

sekerja.

a. Menjelaskan penyebab timbulnya perasaan mudah tersinggung (iritabilitas) dan

ketidakstabilan emosi.

b. Mengindari situasi, kejadian, dan individu yang menimbulkan sters.

Page 6: Proses keperawatan hipertiroid.docx

c. Berpartisipasi dalam kegiatan yang menghasilkan relaksasi dan tidak

menimbulkan stres.

3. Mencapai peningkatan harga diri,

a. Mengungkapkan dengan kata-kata perasaan tentang diri sendiri dan sakit yang

dideritanya.

b. Menjelaskan perasaan frustasi dan kehilangan kontrol dalam menghadapi orang

lain.

c. Menjelaskan alasan yang mendasari peningkatan selera makan.

4. Mempertahankan suhu tubuh yang normal.

5. Tidak ada komplikasi

a. Kadar hormon tiroid dalam serum berada dalam batas-batas normal.

b. Menyebutkan tanda dan gejala krisis tirotoksik serta hipotiroidisme.

c. Tanda-tanda vital dan hasil pemeriksaan EKG, gas darah artery,serta pulsa

oksimetri berada dalam batas-batas normal.

d. Menyebutkan pentingnya tindak lanjut yang teratur dan mempertahankan terapi

yang diprogramkan.