Proses keperawatan hipertiroid.docx
-
Upload
idafajriyah -
Category
Documents
-
view
7 -
download
2
Transcript of Proses keperawatan hipertiroid.docx
Proses keperawatan hipertiroid
Pengkajian
Riwayat penyakit dan pemeriksaan harus difokuskan kepada proses timbulnya gejala yang
berkaitan dengan metabolisme yang meningkat atau yang berlebihan. Hal ini mencakup
laporan pasien dan keluarga mengenai keadaan pasien yang mudah tersinggung (iritabel)
serta peningkatan reaksi emosionalnya. Kita juga harus menentuka dampak semua perubahan
ini pada interaksi pasien dengan keluarga,sahabat, dan teman sekerjanya. Riwayat penyakit
menccakup semua faktor pencetus stress dan kemampuan pasien untuk mengatasinya.
Status nutrisi dan keberadaan gejala harus dikaji. Timbulnya gejala yang berkaitan dengan
haluaran sistem saraf yang berlebihan dan perubahan pada penglihatan serta penampakan
mata harus dicatat. Keadaan jantung pasien dikaji dan dipantau secara berkala. Frekuensi
jantung, tekanan darah, bunyi jantung, dan denyut nadi perifer juga dikaji.
Karena terdapat kemungkinan timbul perubahan emosional yang berhubungan dengan
hipertiroidisme,maka kondisi emosional dan psikologis pasien harus di evaluasi. Pengkajian
pasien juga dilakukan untuk mendeteksi iritabilitas, ansietas, gangguan tidur, apati,dan
letargi,yang semuanya dapat terjadi pada hipertiroidisme. Keluarga pasien dapat memberi
informasi tentang berbagai perubahan terakhir pada status emosional pasien.
Diagnosis
Diagnosa keperawatan
Berdasarkan pada semua data pengkajian, diagnosa keperawatan utama pada pasien
hipertiroidisme mencakup hal-hal berikut:
Perubahan nutrisi yang berkaitan dengan laju metabolik yang meningkat, selera
makan yang berlebihan dan aktivitas gastrointestinal yang bertambah.
Upaya mengatasi iritabilitas, hipereksitabilitas, kekhawatiran dan ketidakstabilan
emosi yang tidak efektif.
Kepercayaan diri yang terganggu akibat perubahan pada penampilan, selera makan
yang berlebihan dan penurunan berat badan.
Perubahan suhu tubuh.
Masalah kolaboratif
Komplikasi potensial
Berdasarkan pada data pengkajian, komplikasi potensial yang dapat terjadi mencakup:
Tirotoksikosis atau krisis tiroid
Hipotiroidisme
Perencanaan dan implementasi
Tujuan dapat berupa perbaikan status nutrisi, peningkatan kemampuan untuk mengatasi
keadaan, perasaan menghargai diri sendiri yang bertambah, suhu tubuh normal dapat
dipertahankan dan tidak adanya komplikasi.
Intervensi keperawatan
Pemantauan dan penatalaksanaan
Komplikasi potensial
Krisi tirotoksik (thyroid storm). Penderita hipertiroidisme memerlukan pemantauan yang
ketat akan adanya tanda dan gejala krisis tirotoksik. Fungsi jantung dan respirasi dikaji
dengan memeriksa tanda tanda vital serta curah jantung, hasil pemantauan EKG, analisis gas
darah arteri dan pulsa oksimetri.pengkajian terhadap efek samping pada fungsi jantung
dilakukan segera setelah terapi dimulai. Oksigen diberikan untuk mencegah hipoksia,
memperbaiki oksigenisasi jaringan dan memenuhi kebutuhan metabolik yang tinggi. Cairan
infus mungkin diperlukan unutk mempertahankan kadar glukosa darah dan menggantikan
cairan yang hilang.
Obat antitiroid (propiltiourasil [PTU] atau methimazole) dapat direspkan untuk mengurangi
kadar hormon tiroid. Disamping itu, propranolol dan digitalis dapat diresepkan untuk
mengatasi gejala jantung. Jika terjadi syok, strategi untuk mengatasi syok harus
diimplementasikan.
Hipotiroidisme. Hipotiroidisme kemungkinan besar akan terjadi pada seluruh pelaksanaan
terapi untuk mengatasi hipertiroidisme. Oleh sebab itu, keadaan pasien harus dipantau secara
berkala. Sebagian besar pasien mengalami peningkatan perasaan sehat yang sangat besar
sesudah terapi hipertiroidisme dilakukan dan sering enggan melanjutkan terapi tiroksin yang
sudah diresepkan. Jadi,bagian penting dari pelajaran yang harus diberikan kepada pasien dan
keluarga adalah informasi mengenai pentingnya terapi yang berkelanjutan setelah pasien
pulang dari rumah sakit dan pembahasan tentang akibat yang akan terjadi jika pasien berhenti
menggunakan obatnya.
Memperbaiki status nutrisi. Hipertiroidisme mempengaruhi semua sistem tubuh yang
mencakup pula sistem gastrointestinal. Selera makan pasien meningkat tetapi dapat dipenuhi
dengan makan makanan yang gizinya baik dan seimbang dengan porsi kecil beberapa kali
sehari yang bahkan dapat mencapai enam kali sehari. Makanan dan cairan dipilih untuk
menggantikan cairan yang hilang melalui diare serta diaforesis dan untuk mengendalikan
diare yang terjadi akibat peningkatan peristalsis. Gerakan makanan yang cepat melalui traktus
gastrointestinal dpat mengakibatkan gangguan keseimbangan nutrisi dan penurunan berat
badan lebih lanjut. Untuk mengurangi diare, makanan berbumbu (makanan yang pedas dan
merangsang)serta minuman stimulan, seperti kopi, teh, coca cola dan alkohol tidak
diajanjurkan. Suasana yang tenang selama makan dapat membantu pencernaan. Berat badan
pasien dan asupan dietnya dicatat untuk memantau status nutrisi,
Meningkatkan tindakan koping. Kekhawatiran penderita hipertiroidisme harus diredakan
dengan penjelasan bahwa reaksi emosional yang dialaminya merupakan akibat dari penyakit
bahwa terapi yang efektif akan mengendalikan gejala tersebut. Karena efek negatif yang
ditimbulkan oleh gejala ini akan berpengaruh terhadap keluarga dan sahabatnya, maka
mereka juga perlu diberikan pejelasan bahwa semua gejala ini akan menghilang setelah terapi
diberikan.
Pendekatan pada penderita dengan cara yang tenang dan tidak tergesa gesa merupakan hal
yang penting. Disamping itu, pengalaman yang sifatnya menimbulkan sterss harus dikurangi;
maka penderita hipertiroidisme tidak ditempatkan dalam ruangan bersama pasien lain yang
sakitnya parah,atau banyak bicara. Lingkungan penderita harus dipelihara ketenangan dan
kerapihannya. Suara yang keras,seperti suara musik, percakapan,dan alarm dari peralatan,
harus dikurangi sedapat mungkin. Kegiatan yang menghasilkan relaksasi perlu dianjurkan
jika kegiatan tersebut tidak menstimulasi penderita secara berlebihan.
Jika tiroidektomi direncanakan, kemungkinan besar penderita akan merasa khawatir dan
cemas terhadap pembedahan tersebut. Pasien akan menjalani pembedahan perlu diberi tahu
bahwa sementara pembedahan direncanakan, terapi tetap diperlukan untuk mempersiapkan
pasien dan kelenjar tiroid dalam menghadapi pembedahan. Pasien harus dibantu perawat
untuk minum obat sesuai program dan menyusun rencana untuk meningkatkan kepatuhan
pasien pada terapi. Hipereksitabilitas pasien dan rentang perhatian yang pendek memerlukan
pengulangan informasi serta instruksi tertulis,
Memperbaiki harga diri. Penderita hipertiroidisme kemungkinana besar akan mengalami
perubahan pada penampilan, selera makan, dan berat badan. Semua faktor ini,bersama
dengan ketidakmampuan pasien untuk menghadapi penyakitnya dan keluarganya, dapat
mengakibatkan hilangnya perasaan unutk menghargai diri sendiri. Perawat harus menunjukan
empatinya terhadap keprihatinan pasien dan mengekspresikan keinginan untuk
mengembangkan strategi yang efektif guna mengatasi masalah tersebut. Kepada pasien dan
keluarga diinformasikan bahwa semua perubahan ini terjadi akibat gangguan fungsi kelenjar
tiroid yang sebenarnya berada di luar kendali seseorang.
Jika perubahan penampilan sangat mengganggu perasaan pasien, semua cermin harus
disingkirkan dari kamar pasien. Selain itu, anggota keluarga danpetugas rumah sakit pelu
diingatkan agar tidak menyinggung perubahan ini di depan pasien.
Jika pasien mengalami perubahan pada mata akibat hipertiroidisme, perawatan dan
perlindungan mata mungkin diperlukan. Pasien memerluka petunjuk tentang cara-cara
penggunaan tetes atau salep mata yang benar untuk meredakan gejala pada mata dan
melindungi kornea yang terpajan.
Pasien mungkin merasa malu untuk makan makanan dengan porsi yang besar. Oleh sebab itu
perawat harus mengatur suasana sedemikian rupa agar pasien dapat makan tanpa dilihat oleh
orang lain., jika dikehendakinya; perawat juga tidak boleh berkomentar mengenai selera
makan pasien yang besar dan pada saat yang sama, perawat harus memastikan bahwa pasien
mendapat makanan dalam jumlah yang memadai.
Mempertahankan suhu tubuh normal. Penderita hipertiroidisme sering mengeluhkan suhu
ruangan, yang sebenarnya normal, terlalu panas sehingga menimbulkan gangguan rasa
nyaman akibat laju metabolik dan produksi panas yang berlebihan. Kamar pasien harus
dijaga agar suhunya selalu sejuk serta nyaman, dan perlengkapan tempat tidur seperti
sprei,sarung bantal serta pakaian yang baru harus disediakan sesuai dengan keperluan.
Menyediakan air mandi yang sejuk, minuman yang sejuk atau dingin, dan memantau suhu
tubuh sangat penting untuk meringankan penderita pasien.
Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan dirumah. Pasien hipertiroidisme, harus
diajarkan cara dan kapan menggunakan obat yang diresepkan. Disamping itu, pasien harus
mengetahui bagaimana agar pengobatan sesuai dengan rencana terapi yang lebih luas. Karena
hipereksitabilitas dan penurunan rentang perhatian pasien, rencana tertulis harus diberikan
kepada pasien agar dapat digunakan dirumah. Tipe dan jumlah informasi, yang diberikan
kepada pasien disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing karena ada perbedaan antara
sters dan reaksi emosional.pasien dan anggota keluarga perlu mendapat penjelasan lisan dan
tertulis tentang efek terapi yang diharapkan selain efek samping yang mungkin timbul dari
pengobatan tersebut.
Rujukan ke petugas peraatan dirumah, jika diperlukan, memungkinkan pelaksanaan
pengkajian dirumah dan dilingkungan keluarga. Disamping itu, perawat kunjungan rumah
dapat mengkaji pemahaman pasien dan keluarga tentang pentingnya pengobatan dan
kepatuhan untuk mengikuti program pengobatan serta pemantauan tindak lanjut yang
dianjurkan. Pengkajian pasien juga dilakukan unutk menilai berbagai perubahan yang
menunjukan pulihnya fungsi tiroid selain untuk mendeteksi tanda-tanda fisik hipertiroidisme
dan hipotiroidisme.
Evaluasi
Hasil akhir yang diharapkan
1. Memperbaiki status nutrisi
a. Melaporkan asupan diet yang adekuat dan berkurangnya rasa lapar.
b. Mengenali makanan tinggi-kalori tinggi-protein dan makanan yang harus
dihindari.
c. Mengindari penggunaaan alkohol dan minuman stimulan lain.
d. Melaporkan berkurangnya kejadian diare.
2. Memperlihatkan koping yang efektif dalam menghadapi keluarga , sahabat, dan teman
sekerja.
a. Menjelaskan penyebab timbulnya perasaan mudah tersinggung (iritabilitas) dan
ketidakstabilan emosi.
b. Mengindari situasi, kejadian, dan individu yang menimbulkan sters.
c. Berpartisipasi dalam kegiatan yang menghasilkan relaksasi dan tidak
menimbulkan stres.
3. Mencapai peningkatan harga diri,
a. Mengungkapkan dengan kata-kata perasaan tentang diri sendiri dan sakit yang
dideritanya.
b. Menjelaskan perasaan frustasi dan kehilangan kontrol dalam menghadapi orang
lain.
c. Menjelaskan alasan yang mendasari peningkatan selera makan.
4. Mempertahankan suhu tubuh yang normal.
5. Tidak ada komplikasi
a. Kadar hormon tiroid dalam serum berada dalam batas-batas normal.
b. Menyebutkan tanda dan gejala krisis tirotoksik serta hipotiroidisme.
c. Tanda-tanda vital dan hasil pemeriksaan EKG, gas darah artery,serta pulsa
oksimetri berada dalam batas-batas normal.
d. Menyebutkan pentingnya tindak lanjut yang teratur dan mempertahankan terapi
yang diprogramkan.