Prosedur Perekaman Eeg

3
PROSEDUR PEREKAMAN EEG SUB DIVISI EEG DEPARTEMEN NEUROLOGI RS UI Pengertian Perekaman EEG merupakan perekaman aktivitas listrik otak dengan menggunakan elektroda tertentu yang dihubungkan ke mesin EEG. Untuk mendapatkan hasil perekaman EEG yang baik, disamping diperlukan pemasangan elektroda dengan baik dan benar diperlukan juga tata cara perekaman yang sesuai dengan standar yang ditentukan. Tujuan Untuk mandapatkan hasil perekaman EEg yang baik. Kebijakan Perekaman EEG dilakukan oleh operator EEG sesuai standar yang ditentukan. Bahan yang dibutuhkan 1. Mesin EEG yang bekerja sesuai dengan standar 2. Printer 3. Ruang EEG dengan penerangan secukupnya, nyaman dan sejuk dan jika perlu terlindungi sangkar Farady. 4. Sebaiknya lampu terdekat pasien dapat dimatikan. Prosedur 1. Pastikan mesin EEG dan monitor dalam posisi “ON” - Set Low Filter (LF) : 1,0 Hz - Set High Filter (HF) : 70 Hz - Set Notch Filter ( NF) : 50 Hz - Set Sensifitas : 7 uV 2. Pastikan semua channel terpasang sesuai standar dan tidak ada tumpeng tindih antara 2 channel yang berdekatan dengan mengatur sensivitas sesuai kebutuhan

description

Prosedur Perekaman Eeg

Transcript of Prosedur Perekaman Eeg

Page 1: Prosedur Perekaman Eeg

PROSEDUR PEREKAMAN EEG SUB DIVISI EEG DEPARTEMEN NEUROLOGI RS UI

Pengertian Perekaman EEG merupakan perekaman aktivitas listrik otak dengan menggunakan elektroda tertentu yang dihubungkan ke mesin EEG. Untuk mendapatkan hasil perekaman EEG yang baik, disamping diperlukan pemasangan elektroda dengan baik dan benar diperlukan juga tata cara perekaman yang sesuai dengan standar yang ditentukan.

Tujuan Untuk mandapatkan hasil perekaman EEg yang baik.

Kebijakan Perekaman EEG dilakukan oleh operator EEG sesuai standar yang ditentukan.

Bahan yang dibutuhkan 1. Mesin EEG yang bekerja sesuai dengan standar2. Printer3. Ruang EEG dengan penerangan secukupnya,

nyaman dan sejuk dan jika perlu terlindungi sangkar Farady.

4. Sebaiknya lampu terdekat pasien dapat dimatikan.

Prosedur 1. Pastikan mesin EEG dan monitor dalam posisi “ON”- Set Low Filter (LF) : 1,0 Hz- Set High Filter (HF) : 70 Hz- Set Notch Filter ( NF) : 50 Hz- Set Sensifitas : 7 uV

2. Pastikan semua channel terpasang sesuai standar dan tidak ada tumpeng tindih antara 2 channel yang berdekatan dengan mengatur sensivitas sesuai kebutuhan (kaliberasi).

3. Bila pada pasien terpasang infus, hentikan tetesan infus selama perekaman EEG dilakukan.

4. Berikan penjelasan secukupnya kepada pasien tentang tata cara pemeriksaan termasuk prosedur stimulasi, sehingga pasien tidak tegang dan bisa mengikuti instruksi operator EEG dengan baik.

5. Setelah semua channel tampak sesuai standar, perekaman dimulai.

6. Lakukan pemantauan selama perekaman unutk mengetahui kemungkinan adanya artifak fisiologis dari pasien dan berikan komentar setiap ada artifak (batuk,menelan, melirik, kedip, dll), termasuk juga bila terjadi serangan epilepsy pada pasien selama perekaman. Lama perekaman disesuaikan

Page 2: Prosedur Perekaman Eeg

dengan kebutuhan, dengan hasil rekaman yang baik minimal 20 menit.

7. Urutan perekaman:a. Pasien kooperatif

- Tutup mata : 3 menit- Buka mata : 3 menit- Stimulasi fotik : sesuai standar mesin- Hiperventilasi : 3 menit- Post HV : 1 menit- Tutup mata – arankan pasien untuk

rileks sampai total perekaman selasai.b. Pasien dengan deprivasi tidur

- Tutup mata : 1 menit- Buka mata : 1 menit- Stimulasi fotik : sesuai standar mesin- Hiperventilasi : 3 menit- Post HV : 1 menit- Pasien diminta untuk tidur sampai

perekaman selama kira-kira 40 menit.c. Pasien dengan induksi tidur

- Tutup mata : 30 menit- Stimulasi forik tutup mata : sesuai

standar mesin.- Bangunkan pasien unutk rekaman buka

mata 2-3 menit.8. Pada saat stimulasi fotik, jika terjadi serangan

epilepsy maka stimulasi fotik distop tetapi perekaman tetap dilanjutkan.

9. Setelah selesai perekaman, lepaskan semua elektroda dan bersihkan kepala pasien dari pasta/jel.

Unit Terkait Logistik