Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

29
KONSEP DASAR CITRA DIGITAL (2) dan SISTEM PEREKAMAN CITRA Pertemuan 2 Mata Kuliah Pengolahan Citra

description

Pengolahan Citra

Transcript of Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Page 1: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

KONSEP DASAR CITRA DIGITAL (2) dan

SISTEM PEREKAMAN CITRA

Pertemuan 2

Mata Kuliah Pengolahan Citra

Page 2: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Proses Digitalisasi Citra

• Digitalisasi Spasial

• Digitalisasi Intensitas

Page 3: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Digitalisasi Spasial

• Sampling

• Proses representasi suatu daerah dengan ukuran tertentupada gambar kontinu ke dalam grid bujursangkar

Page 4: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Contoh Citra Dalam Pixel yang Berbeda

Page 5: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Digitalisasi Intensitas

• Kuantisasi

• proses membagi-bagi warna kontinu menjadi G buah warna, Biasanya G diambil dariperpangkatan 2.

Dimana:

G= Jumlah kemungkinan warna (derajat keabuan)

m= pixel depth / kapasitas yang diperlukan untukmenyimpan sebuah informasi (dalam bit).

Page 6: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Contoh Soal

Catatan:Semakin besar derajat keabuan yang dipakai untukmerepresentasikan citra kontinu, semakin bagus citradigital yang akan dihasilkan karena jumlah warna yang dapat direpresentasikan semakin banyak.

Page 7: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Elemen Citra Digital

• Warna (Color)

• Kecerahan (Brightness)

• Kepekatan/ Konsentrasi Warna (Saturation)

• Corak (Hue)

Page 8: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

SISTEM PEREKAMAN CITRA

• Ada 2 Jenis Citra berdasarkan sistemperekaman citra:

– Citra Kontinucitra yang dihasilkan dari sistemoptic yang menerima sinyal analog

– Citra Diskrit citra yang dihasilkan melalui prosesdigitalisasi terhadap citra kontinu

Page 9: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Ada 2 hal yang mempengaruhi hasildari citra yang direkam:

1. Karakteristik objek yang direkam

2. Kondisi variable dari sistem perekamanan

Page 10: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Sensor Pada Sistem Perekaman Citra

• Sensor Pasif

– Contoh: sensor optic dari kamera foto

• Sensor Aktif

– Contoh: sensor Rontgen untuk foto thorax, sensor gelombang pendek pada sistem radar, sensor ultrasound pada sistem USG.

Page 11: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Macam-Macam Koodinat Sistem

• Koordinat Kartesian• Koordinat Piksel

Page 12: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

KARAKTERISTIK CITRA

• Cara penyimpanan informasi dalam citra (citrabiner, skala keabuan, warna dan warnaberindeks).

FORMAT CITRA

• Ukuran• Resolusi• Cara Penyimpanan• Kompres Data

Page 13: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Representasi Citra Ke Dalam File

1. Pertama seperti halnya jika kita ingin melukis sebuahgambar kita harus memiliki palet dan kanvas.

2. Palet merupakan kumpulan warna yang dappat membentukcitra.

3. Setiap warna yang berbeda dalam palet kita beri nomor(berupa angka) untuk dapat membedakan jenis nilai warna.

4. Contoh untuk citra monokrom (warnanya hanya putih, abu-abu, dan hitam), berarti kita memiliki palet sebagai berikut:

Page 14: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Representasi Citra Ke Dalam File

5. Menggambar denganwarna-warna dalampalet keatas sebuahkanvas

6. Kanvas merupakanseperti matriks dalampalet keatas sebuahkanvas dengan salahsatu warna

7. Sebuah citradirepresentasikandalam sebuah matriksyang berisi nilai warna.

Page 15: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Fungsi Intensitas Cahaya

• Citra merupakan fungsi malar (kontinu) dari intensitascahaya pada bidang dwimatra.

• Persamaan:

f = fungsi intensitas cahaya

i = jumlah cahaya yang berasal dari sumbernya(illumination), 0 ≤ i ( x, y ) < ∞

r = derajat kemampuan objek memantulkan cahaya(reflection), 0≤ r (x, y) ≤ 1

x, y = Koordinat pada bidang dwimatra

Page 16: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Intensitas f dari gambar hitam putihpada titik ( x,y)

• Merupakan derajat keabuan (grey level) yang bergerak dari hitam ke putih, citranya disebutcitra hitam putih.

• Citra hitam putih disebut citra 1 kanal, karenawarna hanya ditentukan oleh fungsi intensitassaja

• Citra berwarna merupakan citra spektralkarena disusun dari 3 komponen yaitu R, G, dan B.

Page 17: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

FORMAT BMP

• format citra yang kurang efisien karena semuainformasi angka dalam baris disimpan semua.

• Contoh citra BMP 10000 byte, bagian data citra 10000 byte sebenarnya bisa dikompresiagar ukuran file tidak terlalu besar.

• Kompresi Data Transformasi citra ke ruangyang berbeda

• BMP JPEG

Page 18: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

TIPE CITRA BERDASARKAN FORMAT PENYIMPANANNYA

• Citra Biner

• Citra Skala Keabuan

• Citra Warna (True Color)

• Citra Warna Berindeks

Page 19: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Citra Biner

• Hitam = 0 , putih = 1

• Contoh:

Page 20: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Citra Keabuan

• Kemungkinan warna antara hitam (min) danputih (maks).

• Contoh: Skala keabuan 4 bit, maka jumlahkemungkinan warnanya/ derajat keabuannya24 = 16 warna dengan rentang nilaikemungkinan warna 0 (min) – 15 (maks).

Page 21: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Citra Warna (True Color)

Adalah citra yang berkomponen RGB;

• Red = minimal putih, maksimal merah

• Green = minimal putih, maksimal hijau

• Blue = minimal putih, maksimal biru

Citra warna maksimal 24 bit. RGB merupakancitra warna pada layar

Citra cat berkomponen CMY (Cyan, Magenta, Yellow)

Page 22: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Citra Warna Berindeks

• Citra warna berindeks adalah citra yang jenisnilai warnanya di beri indeks atau penomoran.

Page 23: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Memori Penyimpanan Citra

• Ada beberapa kasus untuk menentukanmemori yang dibutuhkan untuk menyimpanfile dari citra

• Contoh 1, Ukuran file dengan header

ukuran header adalah H byte, ukuran citra 100 x 100 byte monokrom, maka ukuran file BMP tersebut adalah

H + data citra = H + 10000 byte

Page 24: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Contoh 2, Ukuran file tanpa header

Sebuah citra 8 bit dengan ukuran 200 x 100 maka memori yang dibutuhkan untukmenyimpan data citra tersebut (tanpa header) sebesar:

Memori =Ukuran citra x Skala Keabuan

= 200 x 100 x 8

= 160000 bit

Memori Penyimpanan Citra

Page 25: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Memori Penyimpanan Citra

Contoh 3. Ukuran file tanpa header

Berapakah memori yang dibutuhkan dalamsuatu citra berukuran 320 x 300 pixel dengan16 derajat keabuan!

Diketahui: 16 derajat keabuan = 4 bit ( 24=16)

Jawab: 320 x 300 x 4 = 384000 bit = 48000 byte

Page 26: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Contoh 4. Ukuran file berdasarkan hasil pencitraan

Diketahui scanner 100 dpi dan scanner 500 dpi akan digunakan untuk pencitraan sebuah fotoberwarna dengan ukuran 3 x 4 inch, bandingkanukuran citra digital yang dihasilkan dari keduascanner tersebut dan berdasarkan ukurannyasebaiknya citra digital masing-masing scanner disimpan kedalam disket 1,44 Mb atau CD 600 Mb?

Page 27: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Penyelesaian:

Page 28: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Latihan

1. Diketahui ada citra berukuran 800 x 640 byte, tentukanlahukuran citra tersebut jika citra memiliki 32 derajatkeabuan dalam satuan bit!

2. Diketahui scanner 600 dpi dan scanner 1000 dpi akandigunakan untuk pencitraan sebuah foto berwarnadengan ukuran 4 x 6 inch, bandingkan ukuran citra digital yang dihasilkan dari kedua scanner tersebut danberdasarkan ukurannya sebaiknya citra digital masing-masing scanner disimpan kedalam CD 600 Mb atauflashdisk 2 Gb?

3. Tentukanlah derajat keabuan dari citra yang memiliki skalakeabuan 7 bit dan tentukanlah rentang nilai darikemungkinan warna yang dihasilkan!

Page 29: Konsep Dasar Citra Dan Sistem Perekaman Citra

Sekian

Referensi

Canstleman. 1996. Digital Image Processing.Gonzalez & Woods. 2004. Digital Image Processing.Handoyo, E,D. 2002. Perancangan Mini Image Editor Versi 1.0

Sebagai Aplikasi Penunjang Mata Kuliah Digital Image Processing. Jurnal Natur Indonesia 5 (1):41-49. ISSN:1410-9379.

Hestiningsih, I. 2011. Pengolahan Citra.Lyon. 1999. Image Processing in Java.Sianipar. Mangiri, H,S. Wirajati. 2013. Matlab untuk

Pemrosesan Citra Digital. Informatika Bandung.