Proposal Usaha Ikan Lele

23
PROPOSAL BISNIS BUDIDAYA PENGEMBANGAN IKAN LELE Oleh: Tarsisius Lukman (46109120006) Nina Aisyah (46109110097) Emy Puspitasari (46109110092) Nidaul Hasanah (46109110013)

description

Tugas Kewirausahaan

Transcript of Proposal Usaha Ikan Lele

Page 1: Proposal Usaha Ikan Lele

PROPOSAL BISNIS

BUDIDAYA PENGEMBANGAN

IKAN LELE

Oleh:

Tarsisius Lukman (46109120006)

Nina Aisyah (46109110097)

Emy Puspitasari (46109110092)

Nidaul Hasanah (46109110013)

1. Latar Belakang

Page 2: Proposal Usaha Ikan Lele

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan

secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Budidaya lele

berkembang pesat karena:

1) dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas

2) teknologi budidaya relatif mudah dikuasai

3) pemasarannya relatif mudah

4) modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah

Budidaya Lele Sangkuriang dapat dilakukan di areal dengan ketinggian 1m -

800m dpl. Persyaratan lokasi, baik kualitas tanah maupun air tidak terlalu spesifik,

artinya dengan penggunaan teknologi yang memadai terutama pengaturan suhu air,

budidaya masih tetap dapat dilakukan pada lahan yang memiliki ketinggian di atas

>800m dpl.

Budidaya lele, baik kegiatan pembenihan maupun pembesaran dapat dilakukan

di kolam tanah, bak tembok atau bak plastik. Budidaya di bak tembok dan bak

plastik dapat memanfaatkan lahan pekarangan atau pun lahan marjinal lainnya.

Sumber air dapat menggunakan aliran irigasi, air sumur (air permukaan atau sumur

dalam), atau pun air hujan yang sudah dikondisikan terlebih dulu.

Parameter kualitas air yang baik untuk pemeliharaan ikan lele sangkuriang

adalah sebagai berikut:

Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan ikan lele berkisar antara 220-320C.

Suhu air akan mempengaruhi laju pertumbuhan, laju metabolisme ikan dan

napsu makan ikan serta kelarutan oksigen dalam air.

pH air yang ideal berkisar antara 6-9. Oksigen terlarut di dalam air harus > 1

mg/l.

Page 3: Proposal Usaha Ikan Lele

Budidaya ikan lele Sangkuriang dapat dilakukan dalam bak plastik, bak

tembok atau kolam tanah. Dalam Budidaya ikan lele di kolam yang perlu

diperhatikan adalah pembuatan kolam, pembuatan pintu pemasukan dan

pengeluaran air.

2. Struktur Manajemen

Budidya Lele “Mantap Tenan” didirikan dan dimiliki oleh 4 orang dengan

struktur sbb:

Page 4: Proposal Usaha Ikan Lele

Tarsisius Lukman sebagai General Manager yang telah punya banyak

pengalaman dalam berbisnis yang bertanggung jawab pada controlling

manager serta pengembagan usaha.

Emy Puspitasari Sebagai Manager Keuangan yang memiliki kemampuan

ekonomi dan akuntansi berbasis syariah yang cukup memadai.

Nina Aisyah sebagai Manager Administrasi & HRD yang bertanggung

jawab pada kepegawaian, keamanan kolam dan rencana pengembangan

usaha.

Nidaul Hasanah sebagai Manager Resource Development yang

bertanggungjawab pada pembesaran lele yang meliputi pembelian benih lele,

proses pembesaran lele, antisipasi & penanggulangan penyakit serta link

penjualan ketika lele sudah besar.

Kami berempat sudah komitmen untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis

ini dengan sungguh-sungguh, setiap dari kami memiliki keunggulan masing-

masing di bidangnya sehingga menjadikan kami tim yang saling melengkapi, solid,

amanah dan bertanggung jawab.

Tarsisius LukmanSebagai

General Manager

Nidaul HasanahSebagai

Resource Development Manager

Emy PuspitasariSebagai

Financial Manager

Nina AisyahSebagai

HRD Manager

Page 5: Proposal Usaha Ikan Lele

3. Visi dan Misi

3.1 Visi

Menjadi satu-satunya perusahaan yang bergerak di bidang

peternakan lele yang berkualitas, adil dan profitable.

Page 6: Proposal Usaha Ikan Lele

3.2 Misi

a. Menjadi salah satu perusahaan yang menyuplai kebutuhan lele di

daerah Jakarta dan sekitarnya

b. Membudidayakan lele yang berkualitas tinggi, sehat dan murah

c. Menjadi unit UKM yang mampu mensejahterakan masyarakat

4. Faktor Kunci Sukses

Kunci keberhasilan bagi Budidaya Lele ”Mantap Tenan” adalah :

Page 7: Proposal Usaha Ikan Lele

Budidaya menggunakan bibit lele sangkuriang yang merupakan bibit

unggul di daerah Jakarta

Keadaan kolam yang strategis yaitu di tengah perkampungan dan

cukup luas sehingga mampu menampung banyak lele.

Manajemen keuangan dan sumber daya manusia yang profesional

Disiplin dan bertanggungjawab dalam melaksanakan setiap

pekerjaan yang ditanggung

5. Gambaran Umum Usaha

Kami adalah perusahaan yang bergerak dalam budidaya lele. Kami

memiliki sumberdaya-sumberdaya manusia yang handal dan memiliki

Page 8: Proposal Usaha Ikan Lele

kapabilitas di dalamnya. Dari mulai menejerial, pengembangan, dan

teknis lapangan.

Untuk tenaga ahli kami memiliki orang yang sudah sangat

berpengalaman baik secara teori maupun praktek dilapangan yang

kami peroleh sebagai keterampilan yang diwariskan oleh keluarga

kami yang sudah mengelola usaha ini turun temurun sehingga sudah

tidak diragukan lagi kemampuan dan pengalaman kami dalam

budidaya dan pemanfaatan lele ke depan.

6. Analisis Pesaing

6.1 Pesaing

Page 9: Proposal Usaha Ikan Lele

Banyaknya petani yang membudidayakan lele di daerah sekitar

Jakarta tetapi tidak membuat kami pesimis karena faktanya lele yang

dikonsumsi sehari-hari masih disuplay dari Jakarta sehingga suplay

dari Jakarta sendiri masih kurang.

6.2 Resiko atau Hambatan

Resiko yang dipertimbangkan dalam memulai dan

mengembangkan usaha ini adalah :

Hama penyakit yang ada ketika budidaya berlangsung.

Tingkat mortalitas yang tinggi.

Kedua resiko ini dapat diminimalisir dengan cara perawatan yang

baik dan benar oleh ahlinya.

7. Analisis SWAT

Kelebihan

1. Masih tingginya permintaan pasar terhadap lele terlihat dari

mahalnya harga lele di pasar.

Page 10: Proposal Usaha Ikan Lele

2. Suplay lele yang berasal dari luar Jakarta terutama lele dari luar

kota

3. Semakin banyaknya peminat ikan lele dilihat dari berkembangnya

warung pecel lele

Kekurangan

1. Jauhnya jarak antara tengkulak dengan tambak menambah biaya

transportasi.

2. Angka penyusutan penjualan yang dikarenakan jauhnya jarak ke

tengkulak sehingga banyaknya lele yang mati membuat

pengurangan nilai produksi.

Ruang kesempatan yang tersedia

1. Banyaknya penjual lele di pasar menjadi nilai tambah karena

berarti lele masih mudah dalam pemasaran.

2. Belum banyaknya pengembangan hasil produk pakan berbahan

dasar lele menjadi wilayah olah sendiri.

Hambatan dan penanggulangannya

1. Banjir menjadi ancaman besar terhadap segala jenis tambak tidak

terkecuali lele. Untuk itu sudah jelas kami mencari lahan yang

aman dari banjir.

2. Hama seperti luak dan ular menjadi penting untuk dikhawatirkan

karena dapat menurunkan jumlah produksi. Untuk itu kami

Page 11: Proposal Usaha Ikan Lele

menanggulanginya dari membuat pagar hingga mengadakan

jebakan guna mengurangi jumlah kerugian yang dihasilkan

karena kemungkinan terserang oleh hama ini.

3. Penyakit juga biasa meyerang perikanan. Untuk itu kami

menganggap penting untuk menganalisis kualitas air dan

kemungkinan tumbuhnya penyakit dikarenakan adanya bibit

penyakit, juga persiapan lahan yang matang menjadi salah satu

faktor pendekatan terhadap penyerangan penyakit ini. Kami juga

mengadakan pemeriksaan rutin terhadap lele dikarenakan

kemungkinan terserang wabah juga besar sehingga penting untuk

segera ditanggulangi

Analisis pengembangan

1. Karena permintaan pasar masih sangat tinggi terhadap lele, untuk

pengembangan lahan dalam jumlah besar pun masih dirasa

memungkinkan. Dengan diciptakannya frenchise peternakan lele

yang nantinya kita hanya bermodalkan bibit yang kita produksi

sendiri sehingga kita dapat menjual hasil bibit, peralatan dan

pangan terhadap orang yang mengikuti frenchise kita.

2. Menciptakan pasar sendiri juga dinilai penting guna melewati

batas equlibrium penjualan dengan cara mengolah hasil

pembudidayaan. Jadi produk olahan yang dapat dikonsumsi

secara instan yang tenaga ahlinya diambil dari Institute Pertanian

seperti tim ahli pembudidayaan yang juga kami ambil dari

perguruan tinggi tersebut.

Page 12: Proposal Usaha Ikan Lele

3. Menciptakan momentum dan prestis dari produk lele, juga menjadi

trik marketing kami. Dengan trik ini tertancap pada benak

konsumen bahwa lele merupakan makanan yang bernilai tinggi.

8. Analisis Keuangan

8.1 Modal

Ada dua jenis pengeluaran dalam bisnis lele, biaya awal dan biaya

operasional. Perincian biaya awal dan biaya operasional antara lain

sebagai berikut:

- Biaya Awal

Page 13: Proposal Usaha Ikan Lele

Biaya awal adalah biaya yang hanya dikeluarkan satu kali,

perinciannya sebahai berikut:

- Biaya Operasional

Biaya operasional dibagi menjadi 2 yaitu biaya operasional awal

dan biaya operasional berjalan. Pada masa pembesaran

membutuhkan biaya operasional awal dan biaya operasional

berjalan, sedangkan pada masa peternakan hanya biaya operasional

berjalan.

No Nama quantity satuan harga satuan TotalBiaya operasi awal        

1 lele pembesaran 72000 ekor Rp 250.00 Rp 18,000,000.00

Biaya operasi berjalan        1 upah pekerja 2 bulan Rp 600,000.00 Rp 1,200,000.00 2 kapur 2 sak Rp 4,000.00 Rp 8,000.00 3 garam 25 kg Rp 1,000.00 Rp 25,000.00 4 pupuk 64 kg Rp 10,000.00 Rp 640,000.00 5 pelet 188 sak Rp 200,000.00 Rp 37,600,000.00

Jumlah Rp 57,473,000.00

Sehingga modal yang dibutukan meliputi:

Biaya Awal + Biaya Operasional = Modal

Rp 6,090,000.00 + Rp 57,473,000.00 = Rp 63,563,000.00

8.2 Keuntungan

No Nama quantity satuan harga satuan Total1 Sewa 1 tahun Rp 2,500,000.00 Rp 2,500,000.002 Peralatan 1 set Rp 100,000.00 Rp 100,000.003 lele Indukan 2 set Rp 700,000.00 Rp 1,400,000.00

4 Laboratorium 6sample

Rp 15,000.00 Rp 90,000.00

5 Pagar, paralon dan Jembatan 1 set Rp 2,000,000.00 Rp 2,000,000.00Jumlah Rp 6,090,000.00

Page 14: Proposal Usaha Ikan Lele

Dari investasi awal tersebut maka dapat dihitung cash flow (dengan

asumsi bahwa minimal lele panen 5 kali dalam setahun dan jumlah

tingkat kehidupan hanya 70% yang nantinya dapat kami tekan hingga

dibawah 8% karena kami memiliki sumber daya yang mendukung)

Maka Keuntungan bersih yang didapat pada panen pertama adalah

= Keuntungan – modal awal

= Rp 79,200,000.00 - Rp 63,563,000.00

= Rp 15,637,000.00

Jadi terlihat pada panen pertama saja kita sudah dapat balik modal

dan bahkan sudah memiliki keuntungan sebesar = Rp 15,637,000.00

Pada panen kedua dan ketiga keuntungan bersih yang didapat persekali

panen adalah

= Keuntungan – Biaya operasional total

= Rp 79,200,000.00 – Rp 57,473,000.00

= Rp 21,727,000.00

Keuntungan bersih yang didapat pada periode panen kedua dan

ketiga adalah sama yakni sebesar = Rp 21,727,000.00/panen.

Pada panen keempat dan kelima keuntungan bersih yang didapat

persekali panen adalah

= Keuntungan – Biaya operasional total

Bibit Tingkat kehidupan Jumlah 7 lele per kg Harga/Kg Total

72000 70% 0,142857142857 Rp 11.000,- Rp 79,200,000.00

Page 15: Proposal Usaha Ikan Lele

= Rp 79,200,000.00 – Rp 39,473,000.00

= Rp 39,727,000.00

Keuntungan bersih yang didapat pada periode panen keempat dan

kelima adalah sama yakni sebesar = Rp 39,727,000.00/panen.

Sehingga keuntungan bersih pertahun adalah akumulasi keuntungan

bersih pada:

= Panen Pertama + Panen Kedua + Panen Ketiga + Panen Keempat

+ Panen Kelima

= Rp 15,637,000.00 + Rp 21,727,000.00 + Rp 21,727,000.00 + Rp

39,727,000.00 + Rp 39,727,000.00

= Rp 138,545,000.00

Keuntungan ini merupakan perhitungan minimal karena kita menghitung

tingkat Mortalitas (kematian) sebesar 30 %, pada kenyataannya mortalitas

dapat diminimalisir sampai 8 %.

9. Profit Sharing

Pembagian hasil antara pengelola dengan investor adalah 60 : 40

Jika investor hanya sebagian maka perhitungan profit sharingnya

adalah :

Page 16: Proposal Usaha Ikan Lele

Contoh:

Jadi, Investor mendapatkan keuntungan setiap = Rp 1,000,000.00 sebesar

= Rp 784,673.47 setiap tahunnya sehingga dana yang dikembalikan

kepada investor jika investor tidak mau memperpanjang kontraknya

sebesar = Rp 1,748,600.00.

Lampiran I

Foto referensi kolam yang akan digunakan

Page 17: Proposal Usaha Ikan Lele