Proposal TA Geolistrik to PT.freePORT

30
PERMOHONAN TUGAS AKHIR DIAJUKAN KEPADA PT. FREEPORT INDONESIA OLEH : ACIPDIPER BAKIUL 115.080.068 DILENGKAPI DENGAN : 1. Surat Permohonan Tugas Akhir 2. Proposal Tugas Akhir 3. Daftar Riwayat Hidup (CV) 4. Transkrip Nilai

description

Proposal TA Geolistrik to PT.freePORT

Transcript of Proposal TA Geolistrik to PT.freePORT

Page 1: Proposal TA Geolistrik to PT.freePORT

PERMOHONAN TUGAS AKHIR

DIAJUKAN KEPADA

PT. FREEPORT INDONESIA

OLEH :

ACIPDIPER BAKIUL

115.080.068

DILENGKAPI DENGAN :

1. Surat Permohonan Tugas Akhir

2. Proposal Tugas Akhir

3. Daftar Riwayat Hidup (CV)

4. Transkrip Nilai

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERALUNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN“ YOGYAKARTAJl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur, Yogyakarta Telp. (0274) 486733, 486188 Fax (0274) 486400

Page 2: Proposal TA Geolistrik to PT.freePORT

PROPOSAL TUGAS AKHIRDIAJUKAN KEPADA

PT. FREEPORT INDONESIA

Oleh:

ACIPDIPER BAKIUL

115.080.068

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKAFAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” YOGYAKARTA

2013

Jln. SWK 104 (Lingkar Utara), Condong Catur, Yogyakarta 55283Telp. (0274) 486733, 486188 Fax (0274) 486400

Page 3: Proposal TA Geolistrik to PT.freePORT
Page 4: Proposal TA Geolistrik to PT.freePORT

APLIKASI METODE GEOLISTRIK UNTUK IDENTIFIKASI ZONA ALTERASI

KANDUNGAN Au (Emas) DI DAERAH KONDENSI PT. FREEPORT INDONESIA

I. PENDAHULUAN

Sesuai dengan kurikulum yang berlaku di Program Studi Teknik Geofisika,

Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

tahun akademik 2011/2012 bahwa setiap mahasiswa yang menempuh program Strata 1

(S1) wajib melaksanakan Tugas Akhir (TA) dengan topik yang disesuaikan dengan teori

yang telah didapat di bangku kuliah sehingga dapat diaplikasikan di lapangan.

Selain itu interaksi antara perguruan tinggi dalam hal ini Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Yogyakarta khususnya mahasiswa dapat mengetahui strategi dan

metode serta perkembangan teknologi yang digunakan oleh PT.Freeport Indonesia,

sedangkan pihak perusahaan dapat pula mengetahui konsep dan pemikiran yang telah

diterapkan dan dipelajari oleh mahasiswa tersebut untuk kelancaran kegiatan eksplorasi

dan eksploitasi dimasa yang akan datang.

Atas kewajiban ini, dan sesuai dengan konsentrasi bidang studi yang kami pelajari

di bidang geofisika, kami berkeinginan untuk melakukan Tugas Akhir (TA) di PT.Freeport

Indonesia mengenai survei geolistrik polarisasi terinduksi dalam eksplorasi mineral

logam.Dengan demikian, interaksi antara lembaga pendidikan dan industri pertambangan

(PT. Freeport Indonesia) dapat terjalin baik dan berkesinambungan.

II. LATAR BELAKANG

Kegiatan eksplorasi di bidang pertambangan sangat dibantu dengan

daplikasikannya berbagai macam metode geofisika yang berpengaruh terhadap pencarian

dan penemuan suatu mineral. Selain itu juga metode geofisika berguna untuk mengetahui

pelamparan dan penyebaran mineral, maupun asosiasi mineralnya sehingga dapat

menggambarkan keadaan jebakan mineral di daerah tersebut. Disamping itu metode-

metode yang diterapkan guna eksplorasi suatu endapan mineral di suatu daerah juga

haruslah diperhatikan keefektifannya.

Geolistik adalah metode geofisika yang mempelajari sifat aliran listik dalam bumi

dan bagaimana mendeteksinya dipermukaan bumi. Metode ini memanfaatkan variasi

resistivitas batuan bawah permukaan berdasarkan beda potensial yang terukur di

permukaan akibat dari arus listrik yang diinjeksikan ke dalam bumi.

Page 5: Proposal TA Geolistrik to PT.freePORT

Secara garis besar metode geolistrik dibagi menjadi 2 macam berdasarkan sifatnya,

yaitu:

1. Geolistrik yang bersifat pasif

Pengukuran beda potensial batuan bawah permukaan tanpa harus

melakukan injeksi arus.

2. Geolistik yang bersifat aktif

Pengukuran beda potensial batuan bawah permukaan akibat dari arus yang

diinjeksika ke dalam bumi.

Eksplorasi merupakan tahap awal dari kegiatan eksploitasi, maka dari kegiatan

eksplorasi tersebut perlu dilakukan pengukuran, pengolahan, dan analisis data yang tepat

serta cermat dan dibandingkan dengan keadaan litologi daerah tersebut dalam pengambilan

keputusan hasil akhir sehingga terjadi hubungan yang simbiosis mutualisme antara manusia

(mahasiswa), alam, dan pemilik modal (perusahaan).

.

III. TUJUAN

1. Mengaplikasikan teori yang telah didapatkan ke dalam praktek lapangan dari metode

geofisika dengan cara penerapan secara langsung pada dunia kerja.

2. Mengembangkan ilmu yang telah diperoleh dijenjang perguruan tinggi.

3. Memahami dan mempraktekkan pengolahan data eksplorasi dengan menggunakan

software yang sesuai.

4. Memenuhi salah satu mata kuliah wajib Program Studi Teknik Geofisika, Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

5. Menambah wawasan dunia kerja yang sesungguhnya

IV. TOPIK TUGAS AKHIR

Topik Tugas Akhir diharapkan sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni yaitu :

1. Aplikasi Metode Geolistrik Untuk Identifikasi Zona Alterasi Kandungan Au (Emas) Di

Daerah Kondensi PT. Freeport Indonesia

2. Atau dapat menyesuaikan dengan alternatif topik yang diajukan PT. Freeport

Indonesia dengan mempertimbangkan efektifitas, efisiensi, dan ketersediaan data-

data yang ada pada PT. Freeport Indonesia

V. LOKASI TUGAS AKHIR

Lokasi Tugas Akhir rencananya akan dilaksanakan pada salah satu perusahaan

Pertambangan di daerah Timika Papu yaitu: PT. Freeport Indonesia.

Page 6: Proposal TA Geolistrik to PT.freePORT

VI. DASAR TEORI

VI.1 Zona Ubahan / Alterasi

proses pergantian unsur-unsur tertentu dari mineral yang ada pada batuan

dinding digantikan oleh unsur lain yang berasal dari larutan sehingga menjadi lebih

stabil. Proses ini berlangsung dengan cara pertukaran ion dan tidak melalui proses

pelarutan total, artinya tidak semua unsur penyusun mineral yang digantikan

melainkan hanya unsur-unsur tertentu saja

Menurut Corbett dan Leach (1996), faktor yang mempengaruhi proses alterasi

hidrotermal adalah sebagai berikut :

Suhu

Komposisi kimia fluida

Konsentrasi larutan

Komposisi batuan induk

Permeabilitas

Peningkatan suhu membentuk mineral yang terhidrasi lebih stabil, suhu juga

berpengaruh terhadap tingkat kristalinitas mineral, pada suhu yang lebih tinggi akan

membentuk suatu mineral menjadi lebih kristalin, menurut Noel White (1996),

kondisi suhu dengan tekanan dapat dideterminasi berdasarkan tipe alterasi yang

terbentuk. Mineralogi alterasi banyak dipengaruhi oleh komposisi kimia fluida,

menurut Noel White (1996) komposisi kimia fluida penting untuk mendeterminasi

sistem potensial pembentuk bijih. Fluida yang dominan dalam endapan sistem porfiri

berasal dari 2 sumber, yaitu :

1. Fluida magmatik yang berasal dari derivasi pengkristalan magma

2. Air meteorik yang jenuh dalam batuan

Menurut Noel White (1996), fluida magmatik dari magma pada suhu dan

tekanan tinggi, fluida ini terderivasi dari magma pada kedalaman kurang dari 4 km.

Fluida ini tersegrasi dalam 2 fase yang berbeda, fase seperti gas dengan densitas dan

salinitas yang rendah serta mengandung gas dalam jumlh yang besar pada magma.

Komposisi dominannya adalah CO2, HCl dan gas belerang H2S dominan jika magma

tereduksi dan SO2 jika teroksidasi yang mencirikan sistem porfiri. Pada sistem yang

teroksidasi seperti Cu-Au porfiri mengalami fase dengan densitas rendah tidak terjadi

transport logam. Berbeda dengan sistem yang tereduksi, permeabilitas akan menjadi

lebih besar pada kondisi batuan yang terekahkan dan pada batuan yang

berpermeabilitas tinggi dibandingkan dengan batuan masif kondisi permeabel akan

Page 7: Proposal TA Geolistrik to PT.freePORT

mempermudah pergerakan fluida yang selanjutnya akan memperbanyak kontak

reaksi antara fluida dengan batuan.

Pada alterasi hidrotermal dapat dibagi menjadi 6 zona alterasi, yaitu :

1. Alterasi Potasik

Menurut Corbett & Leach (1996), mineral utama dalam alterasi ini berupa

potash feldspar sekunder & biotit sekunder, serta aktinolit + klinopiroksen.

2. Alterasi Silisik

Menurut Corbett & Leach (1996), zona alterasi ini dicirikan oleh kehadiran

mineral dari kelompok silika yang stabil pada pH < 2. Kuarsa akan terbentuk

pada suhu tinggi sedangkan pada suhu rendah (< 1000 C) akan terbentuk opal

silika, kristobalit, tridimit, pada suhu menengah (1000-2000 C) akan terbentuk

kalsedon.

3. Alterasi Filik

Dicirikan oleh seritisasi hampir seluruh mineral silikat, kecuali kuarsa.

Plagioklas feldspar tergantikan oleh serisit dan kuarsa halus. K-Feldspar

magmatik juga mengalami seritisasi tapi lebih kecil intensitasnya dari

plagioklas.

4. Alterasi Argilik Lanjut (Advanced Argilic)

Alterasi ini terbentuk dari hasil pencucian alkali dan kalsium dari fase

alumina seperti feldspar dan mika, tetapi hanya hadir jika aluminium tidak

bersifat mobile, apalagi aluminium bergerak lagi diikuti dengn bertambahnya

serisit dan terjadi alterasi serisit (Evans, 1992). Alterasi advanced argilik ini

dicirikan oleh hadirnya mineral yang terbentuk pada kondisi asam terutama

kaolinit, dickit, piropilit, diaspor, alunit, jarosit dan zunyit. Perlu dibedakan

antara alterasi hipogen dan supergen. Alterasi advanced argilik hipogen

terbentuk hasil kondensasi gas alam (terutama gas HCl) dan

ketidakseimbangan SO2 dalam membentuk asam sulfur dan hidrogen sulfida.

Alterasi advanced arrgilik supergen dapat terbentuk dalam 2 macam, pertama

terbentuk oleh kondensasi gas hasil pendidihan fluida hidrotermal yang

membentuk air tanah yang teroksidasi. Oksidasi oleh atmosfer merubah H2S

membentuk asam sulfur yang akan merombak silikat dan akan membentuk

kaolinit dan alunit. Pada proses ikatan silikat terlepas akan membentuk

desposit (dengan alunit) sebagai layer silikaan pada permukaan air tanah.

Erosi yang datang kemudian membentuk layer silikaan yang berasal dari

kaolinit dan membentuk silika cap. Kedua alterasi ini terbentuk oleh

Page 8: Proposal TA Geolistrik to PT.freePORT

pelapukan batuan kaya sulfida, oksida sulfida membentuk asam sulfur yang

merusak batuan kemudian membentuk kaolinit & alunit.

5. Alterasi Argilik

Menurut Corbett & Leach (1996), jenis alterasi ini dicirikan dengan

kehadiran anggota dari kaolin (Halloysit, kaolinit dan dickit) dan illit

(smektit, interlayer, illit-smektit, illit), serta asosiasi mineral transisi yang

terbentuk pada pH menengah dan suhu rendah. Kelompok dari mineral

temperatur rendah-transisi yaitu kelompok klorit-illit juga hadir.

6. Alterasi Propilitik

Jenis alterasi ini umumnya dicirikan oleh kehadiran mineral klorit – epidot –

aktinolit (Corbett & Leach, 1996). Menurut White (1996), alterasi ini

mempunyai penyebaran yang terluas dan kaitannya secara langsung dengan

mineralisasi sangat kecil. Kristal plagioklas mengalami argilitisasi dengan

intensitas kecil, biotit mengalami perubahan menjadi klorit dengan atau tanpa

karbonat

VI.2 Metode Induced Polarization

Metode Induced Polarization atau Polarisasi terimbas merupakan salah satu

bagian dari metode geolistrik. Metode geolistrik itu sendiri merupakan salah satu

metode geofisika yang memanfaatkan variasi resistivitas listrik berdasarkan

pengukuran beda potensial akibat arus listrik yang diinjeksikan ke dalam bumi untuk

mengetahui konfigurasi bawah permukaan.

VI.2.1 Sumber Efek Induksi Polarisasi

Ketika arus diinjeksikan ke bawah permukaan, arus listrik memberikan

energi kepada material penyusun batuan yang kemudian disimpan dalam bentuk

energi elektrokimia. Dimana energi ini merupakan hasil dari:

Perbedaan kecepatan ion-ion yang bergerak di dalam fluida dari pori-pori

batuan.

Perbedaan nilai konduktivitas ion dan konduktivitas listrik batuan yang

mengandung mineral logam.

Perbedaan-perbedaan di atas yang menjadi penyebab terjadinya polarisasi

membran dan elektroda pada batuan.

a. Polarisasi Membran

Polarisasi membran banyak terjadi pada batuan yang pori-porinya

terisi dengan elektrolit yang pada pori-pori tersebut terdapat juga mineral

Page 9: Proposal TA Geolistrik to PT.freePORT

lempung. Mineral lempung umumnya bermuatan negatif, sehingga

disekitarnya akan terkumpul ion-ion positif.

Gambar 1. Skema polarisasi membran (Telford, 1976)

Pada saat batuan dialiri arus listrik ion-ion akan bergerak , ion positif

kearah katoda dan ion negatif kearah anoda. Adanya ion negatif dari

lempung yang tidak dapat bergerak menyebabkan gerakan ion-ion

tertahan, setelah arus diputus ion-ion akan kembali ke posisi seimbang

memerlukan waktu beberapa detik.

b. Polarisasi Elektroda atau Overvoltage

Bila dalam pori-pori batuan terdapat mineral logam dan elektrolit,

maka pada bidang batas antara mineral logam dan elektrolit terjadi

susunan muatan yang berlawanan membentuk suatu susunan kapasitor

yang disebut dengan lapisan kembar listrik ( electrical double layer).

Gambar 2. Proses polarisasi elektroda (Telford, 1976)

Pada saat batuan dialiri arus listrik ion-ion akan bergerak dan

sebagian tertahan oleh adanya mineral logam. Pada bidang batas antara

mineral logam dan larutannya akan terjadi reaksi-reaksi kimia yang

menimbulkan potensial ekstra yang disebut dengan overvoltage. Besarnya

overvoltage dipengaruhi oleh besarnya arus dan lama arus yang

Page 10: Proposal TA Geolistrik to PT.freePORT

melewatinya., overvoltage dapat berharga positif atau negatif. Pada saat

arus melewati butir-butir mineral logam, mineral akan terpolarisasi ,

(karena efek elektrokimia) satu sisi menjadi kutub positif sedang sisi lain

menjadi kutub negatif, seperti dua buah elektroda, maka polarisasi ini

disebut juga sebagai polarisasi elektroda. Overvoltage akan hilang secara

perlahan-lahan pada saat arus dimatikan, sehingga menimbulkan potential

decay yang terukur pada elektroda potensial.

VI.2.2 Pengukuran Metode

Pengukuran IP dilakukan dalam dua cara yaitu Time Domain IP, yaitu

pengukuran polarisasi dengan menghitung harga potential decay–nya, dan

Frequency Domain IP yaitu pengukuran polarisasi dengan mengukur harga

resistivitas sebagai fungsi frekuensi arus yang dimasukkan ke dalam medium.

a. Kawasan Waktu (Time Domain IP)

Arus listrik searah dimasukkan ke dalam medium melalui dua buah

elektroda arus, kemudian diukur beda potensial pada dua elektroda

potensialnya, selama arus masih mengalir dicatat beda potensial Vp. Arus

listrik dialirkan selama beberapa detik untuk menimbulkan polarisasi dalam

medium. Setelah arus dimatikan, pada elektroda potensial terukur adanya

potential decay V(t). Arus listrik dialirkan pada arah yang berlawanan, setelah

arus dimatikan akan terjadi juga potential decay V(t), jadi dalam pengukuran

selalu dilakukan urutan pemberian arus listrik positif (+), mati (nol) dan negatif

(-).

Gambar 3. Grafik Penurunan Potensial (Reynolds, 1997 op. cit.

Kurniawan, 2007)

Page 11: Proposal TA Geolistrik to PT.freePORT

Parameter yang dihitung :

1. Chargeability

M=

1Vp

∫t1

t2

V ( t )dt milidetik

2. IP efek (%)

IP (%) =

V ( t1 )Vp x100%

Kawasan Frekuensi (Frequency Domain)

Proses elektrokimia berlangsung lambat, sehingga bila arus bolak-balik

dimasukkan ke dalam medium yang polarisabel (banyak terjadi polarisasi), maka

pada saat arus dengan frekuensi rendah dimasukkan ke dalam medium harga Vp

terukur tinggi yang mencerminkan harga resistivitas tinggi, karena pemberian arus

yang lama menimbulkan polarisasi yang besar. Sebaliknya polarisasi belum

terjadi bila pemberian arus listrik searah hanya sebentar kemudian dibalik

arahnya, atau dengan kata lain pemberian arus bolak-balik dengan frekuensi tinggi

menyebabkan harga Vp yang terukur lebih rendah sehingga mencerminkan harga

resistivitas pada frekuensi tinggi lebih rendah.

Paramater yang diukur (dihitung).

1. Percent Frequency Effect PFE)

PFE =

ρl− ρh

ρh x 100%

ρl = resitivitas yang terukur dengan frekuensi rendah

ρh = resistivitas yang terukur dengan frekuensi tinggi.

2. Metal Factor

MF =

PFEρh x 2π x1000

Apabila arus listrik dialirkan ke dalam medium, maka terjadi penyimpanan

energi di dalam medium dalam bentuk energi mekanik, energi listrik atau energi

kimia. Studi di laboratorium menunjukkan bahwa penyimpanan energi dalam

bentuk energi kimia adalah hal yang paling penting dalam metode polarisasi. Pada

saat arus listrik diputus, maka energi yang tersimpan dalam medium akan

dilepaskan kembali dalam bentuk energi listrik yang dalam metode IP terukur

sebagai potential decay V(t).

… (II.6)

… (II.7)

… (II.8)

… (II.9)

Page 12: Proposal TA Geolistrik to PT.freePORT

Energi yang tersimpan dalam medium mengakibatkan variasi mobilitas ion

dalam larutan yang mengisi pori-pori batuan, atau variasi daya hantar listrik ionik

dan elektronik bila dalam batuan terdapat mineral logam. Efek polarisasi yang

pertama disebut polarisasi membrane, sedang yang kedua disebut polarisasi

elektroda atau overvoltage.

VI.2.3 IP Konfigurasi Elektroda

Pengukuran IP dilakukan dengan menggunakan metode mapping yaitu

pengukuran dengan elektroda yang konstan. Umumnya desain survei IP

menggunakan konfigurasi dipole-dipole.

Konfigurasi elektroda dipole-dipole sering digunakan karena kopling

gelombang elektromagnetik yang kecil antara rangkaian arus dan rangkaian

potensial. Elektroda arus A dan B diletakkan pada jarak a, elektroda potensial M

dan N juga berjarak a, dan jarak B-M adalah a·n dengan n = 1, 2, 3, dst. dalam

satu garis survei.

Gambar 4. Susunan Elektroda Konfigurasi Dipole-Dipole

VI.2.4 Penetrasi Kedalaman

Dalam konfigurasi dipole-dipole yang berpengaruh terhadap daya

penetrasi kedalaman adalah harga n (jarak elektroda arus dan elektroda potensial

terdekat). Penambahan nilai n akan memberikan perkiraan kedalaman yang makin

dalam.

Pada pengukuran IP di daerah penelitian, jarak antara elektroda arus dan elektroda

potensial terdekat untuk n1 = 5 meter, dengan demikian penetrasi kedalaman = 5

meter. Jarak antara elektroda arus dan elektroda potensial terdekat untuk n5 = 15

meter, dengan demikian penetrasi kedalaman = 15 meter.

Penetrasi kedalaman dari konfigurasi elektroda diilustrasikan seperti gambar

plotting pseudosection berikut.

Page 13: Proposal TA Geolistrik to PT.freePORT

MULAI

Studi LiteraturInformasi Geologi Desain Survei

Persiapan Alat

Akuisi Data

Pengolahan Data

Interpretasi

Kesimpulan

SELESEI

Gambar 5. Daya penetrasi kedalaman konfigurasi elektroda dipole-dipole

VII. METODOLOGI PENELITIAN

VII.1 Pengumpulan Data

Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :

Data Literature, Jurnal, Makalah dan Laporan penelitian terdahulu

Data Struktur geologi yang terdapat di lapangan

Data Geologi bawah permukaan lainnya sebagai data pendukung

VII.2 Diagram Alir Penelitian

Gambar 6. Diagram Alir Penelitian

Penelitian ini dimulai dengan melakukan studi literatur kemudian membuat

desain survei berdasarkan informasi geologi yang tersedia. Setelah desain survei

selesei dibuat, dilanjutkan dengan mempersiapkan alat untuk kemudian dilakukan

Page 14: Proposal TA Geolistrik to PT.freePORT

akuisisi data. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan software kemudian

diinterpretasi sehingga dapat ditarik kesimpulan.

VII.3 Pengolahan Data

Data lapangan yang diperoleh akan diolah menggunakan software yang sesuai

dengan data yang didapatkan,serta analisis data pendukung lainnya yg tersedia di

lokasi

Langkah-langkah pengolahan data lapangan yang diperoleh dari survey metode IP

adalah sebagai berikut:

1. Parameter IP dan tahanan jenis (ρα) diplot dengan teknik pseudodepth secction.

Data tersebut diplot pada titik yang merupakan perpotongan garis yang ditarik

dari tengah elektroda arus dan elektoda potensial dengan sudut 45o terhadap

horizontal. Titik potong dianggap sebagai posisi data yang diukur.

2. Untuk memperoleh harga reesistivitas dan IP yang sebenarnya pada

tiap lintasan pengukuran maka dilakukan pengolahan lebih lanjut dengan

menggunakan software RES2DINV.

VII.4 Interpretasi Data

Interpretasi data dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Interpretasi

kuantitatif dilakukan dengan melihat nilai resistivitas dan PFE yang terlihat pada

penampang, baik itu penampang apparent maupun penampang inversi. Dari nilai

matematis ini dapat dilihat persebaran resistivitas dan PFE yang ada pada medium.

Interpretasi kualitatif dilakukan untuk dapat mengetahui zona alterasi argilik yang

ada pada daerah penelitian. Interpretasi kualitatif dilakukan dengan cara

membandingkan penampang inversi resistivitas dengan penampang inversi PFE.

VIII. TAHAPAN PENELITIAN

Sistematika penelitian yang akan dilakukan antara lain:

1. Studi pustaka

Melakukan studi pustaka dari literatur, jurnal, makalah, dan laporan penelitian

yang terdahulu mengenai tahapan dan cara pengolahan data petrofisika Hal ini

dipandang sebagai langkah awal untuk pendalaman materi sebelum melakukan

penelitian.

2. Pengumpulan data

Merupakan tahapan pengumpulan data-data yang diperlukan dalam

pelaksanaan penelitian berupa data yang telah diperoleh dari tahapan akuisisi

data di lapangan.

Page 15: Proposal TA Geolistrik to PT.freePORT

3. Pengolahan (prosesing) dan analisis data

Melakukan pengolahan data dan analisis data terhadap data-data yang telah

dikumpulkan untuk mencapai tahapan penelitian yang telah disusun dan

direncanakan sehingga dapat mencapai tujuan dari penelitian tersebut yang

sesuai dengan tema yang diangkat.

IX. WAKTU PENELITIAN

Pelaksanaan dari penelitian dalam jangka waktu yang akan ditentukan oleh

PT.Freeport Indonesia, namun sebagai perkiraan waktu adalah kurang lebih 8 (delapan)

Minggu atau 2 (dua) bulan yaitu pada awal bulan Juli 2013 sampai awal September 2013.

Adapun susunan rencana jadwal pelaksanaan kegiatan, tertera di bawah ini:

Rencana jadwal kegiatan Tugas Akhir (penelitian) yang diusulkan adalah:

JENIS KEGIATANMINGGU KE

I II III IV V VI VII VIII

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Analisis

Pembuatan Laporan dan Evaluasi

X. PERALATAN, FASILITAS, DAN AKOMODASI

Untuk mendukung kegiatan Tugas Akhir (penelitian) ini, maka dibutuhkan

beberapa alat pendukung antara lain, yaitu:

Peralatan

a. Peta topografi daerah penelitian

b. Geologi regional dan peta geologi lokal

c. Literatur yang terkait

d. Data hasil pengukuran

e. Seperangkat komputer (PC)

f. Peralatan lain yang menunjang pelaksanaan penelitian

Fasilitas

a. Akses ke perpustakaan

b. Akses ke internet

c. Akses untuk penggandaan data

d. Akomodasi, transportasi, dan konsumsi (apabila di lapangan)

Page 16: Proposal TA Geolistrik to PT.freePORT

Akomodasi

Tugas Akhir (penelitian) yang dilakukan selama di PT.Freeport Indonesia, akan

memberikan manfaat dan pengalaman kerja yang baik bagi mahasiswa dan pihak

PT.Freeport Indonesia jika beberapa hambatan yang ada dapat dipertimbangankan oleh

pihak perusahaan karena jarak yang begitu jauh antara tempat tinggal mahasiswa dengan

lapangan penelitian sehingga dibutuh waktu untuk penelitian yang relatif lama. Oleh

karena itu dibutuhkan beberapa fasilitas yang menunjang dan memperlancar penelitian

antara lain: akomodasi dan konsumsi untuk mahasiswa selama penelitian di lapangan.

Ketentuan mengenai pemberangkatan dan kedatangan mahasiswa lebih lanjut dapat

diatur oleh pihak PT.Freeport Indonesia

XI. PEMBIMBING

Untuk pembimbing di lapangan diharapkan dapat disediakan oleh pihak

PT.Freeport Indonesia, sedangkan untuk pembimbing di kampus oleh salah satu staf

pengajar di Program Studi Teknik Geofisika, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas

Pembangunan Nasional ”Veteran” Yogyakarta.

XII. LAPORAN

Semua hasil pengolahan data yang telah dilakukan selama kegiatan Tugas Akhir

akan disusun dalam bentuk laporan tertulis dan dilaporkan kepada PT.Freeport Indonesia,

kemudian diberikan pengesahan sebagai bukti bahwa telah menempuh mata kuliah wajib

Tugas Akhir sebanyak 4 SKS. Ketentuan mengenai jadwal kegiatan kerja praktek

disesuaikan dengan kesepakatan dan ketentuan dari PT. Freeport Indonesia

XIII. PENUTUP

Kesempatan yang diberikan kepada mahasiswa untuk melakukan kegiatan Tugas

Akhir di PT. Freeport Indonesia akan memberikan pengalaman yang berharga dan

membuka wawasan akademisi pada bidang teknologi geofisika di dunia kerja khususnya

bidang pertambangan. Tugas Akhir (penelitian) ini akan dimanfaatkan semaksimal

mungkin dan hasil penelitiannya akan dibuat dalam bentuk laporan serta dipresentasikan di

Program Studi Teknik Geofisika, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan

Nasional ”Veteran” Yogyakarta.

Semoga akan terjalin hubungan yang baik dan menguntungkan antara lembaga

perguruan tinggi yaitu Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Yogyakarta dengan

pihak PT. Freeport Indonesia dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

berkualitas dan berkompeten diberbagai bidang baik eksplorasi maupun eksploitasi.

Page 17: Proposal TA Geolistrik to PT.freePORT

DAFTAR PUSTAKA

Telford, W. M., Geldart, L. P., dan Sherrif, R. E. 1990. Applied Geophysics Second Edition.

London: Cambridge University Press.

Kurniawan, Wahyu. 2007. Survei Geofisika Metode Induksi Polarisasi (IP). Yogyakarta:

Teknik Geofisika UPN “Veteran” Yogyakarta.

Page 18: Proposal TA Geolistrik to PT.freePORT

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CV)A. DATA PRIBADI

Nama : Acipdiper Bakiul Tempat & Tanggal Lahir : Sabang 13 Agustus 1990 Agama : Kristen Kewarganegaraan : Indonesia Jenis Kelamin : Laki-laki Status : Belum Kawin Universitas : Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”Yogyakarta Program Studi : Teknik Geofisika Alamat Yogyakarta : Mangkukusuman GK 4/1514 Yogyakarta, Alamat Orang Tua : Kelurahan Sabang, Kec.Bulagi Utara,

Kab.Banggai Kepulauan, Sulawesi TengahE-mail : [email protected] , [email protected] Telp/HP : +6285725062328, +6281319039436Pekerjaan : Mahasiswa

B. PENDIDIKAN Pendidikan Formal

2008- Sekarang Program Studi Teknik Geofisika, UPN “Veteran” Yogyakarta 2004-2007, SMUN 2 Luwuk (Kelas XII IPA) Sulawesi Tengah2001-2004, SLTPN 1 Bulagi Sulawesi Tengah1996-2001 SDN 1 Boloy Sulawesi Tengah

Pendidikan Non Formal ( Seminar )

2008 “Sumber Daya Mineral Sebagai Pemersatu Bangsa” oleh Dr.Ir.Hadiyanto (Dosen UPN), & “Sumber Daya Mineral Dan Wawasan Kebangsaan” oleh Dr.Didit Welly Ujianto.,Msc (Rektor UPN “Veteran” Yogyakarta ), Sebagai Peserta

2009 “Pengaruh Eksploitasi Sumber Daya Mineral Terhadap Global Warming, Bagaimana Menyikapinya”, oleh Kiap M. A. Wicaksono , Sebagai Peserta

2010 “CLEAN ENERGY -Prospect And Utilitation Of Nuclear And Geothermal As An Effective,Efficient. And Friendly Environment Alternative Energy Sources”, oleh Drs. H. Wahyu Alamsyah Somantri, MS,dkk (Dekan III Fak.MIPA.UNPAD), Sebagai Peserta

2012 Black Innovation Awards Goes To Campus “Show Off Your Big Ideas”, oleh Yoris Sebastian, & Joshua Simajuntak, Sebagai Peserta

2012 “Peran Mahasiswa Dalam Memerangi Korupsi”, oleh BPKP Prov. D.I. Yogyakarta Sebagai Peserta

2012 “Kembalikan Kedaulatan Energy Nasional” oleh Serikat Pekerja Pertamina Patra Wijayakusuma ,Sebagai Peserta

2012 “Inplementasi Keistimewaan Yogyakarta Dalam Pengentasan Kemiskinan”, oleh KAGAMA PENGDA DIY, Sebagai Peserta

Page 19: Proposal TA Geolistrik to PT.freePORT

Pendidikan Non Formal ( Pengalaman Lapangan ) 2009 Ekskursi Petrologi, Kulon Progo, D.I. Yogyakarta 2009 Ekskursi Geolistrik, Pantai Pandansari Yogyakarta 2009 Ekskursi Geomorfologi, Wonosari, Seloharjo, Pantai Parangtritis Yogyakarta 2010 Ekskursi Geomagnetic, Pantai Pandansari Kulonprogo Yogyakarta 2010 Kuliah Lapangan Geologi 1, Bayat Klaten 2010 Ekskursi Seismik Refraksi, Candi Prambanan Yogyakarta 2010 Ekskursi Elektromagnetik, Piyungan Yogyakarta 2012 Kuliah Kerja Nyata (KKN), Ds.Sambirejo, Kec. Prambanan, Kab.Sleman, D.I.Y 2013 Kuliah Lapangan Geofisika II, Bayat Klaten

Kegiatan Ekstrakulikuler

2009-2010 Dewan Perwakilan Jurusan Partai PiSS UPN “Veteran” Yogyakarta

2010 Relawan Dalam Penanggulangan Bencana Gunung Merapi 2010

2010-2011 Ketua Divisi Media & Informasi ZERO PHASE (Geophysic Adventure)

2010-2011 Sekjen Partai PiSS UPN “Veteran” Yogyakarta

2010-2011 Staff Komisi Interen Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa UPN

“Veteran” Yogyakarta

2011-2012 Menteri Pers & Propaganda Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa

UPN “Veteran” Yogyakarta

2012-2013 Presiden Mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta

Demikian Daftar Riwayat hidup di atas adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Yogyakarta, 11 Maret 2013

Acipdiper Bakiul

Page 20: Proposal TA Geolistrik to PT.freePORT