Proposal Pupuk Cair Rumput Naga

download Proposal Pupuk Cair Rumput Naga

of 10

description

rumput naga

Transcript of Proposal Pupuk Cair Rumput Naga

A. JUDUL KEGIATANPEMANFAATAN TEKNOLOGI PUPUK CAIR UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN LIMBAH RUMPUT NAGA (Potamogeton sp) DI SALURAN IRIGASI RIAM KANAN

LATAR BELAKANGIrigasi Riam Kanan merupakan salah satu saluran perairan di kawasan Kalimantan Selatan yang panjangnya mencapai 24.000 meter dari Hulu ke Hilir. Irigasi juga berperan sebagai alat pembangkit tenaga listrik dan pemanfaatannya dalam mendukung potensi daerah sehingga cukup menggiurkan untuk dikembangkan, khususnya dibidang bisnis dan ekonomi. Beberapa contoh pemanfaatan irigasi seperti budidaya perikanan, sumber air bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), transportasi, rekreasi, dan berbagai keperluan rumah tangga (Anonim1, 2003). Irigasi sebagai suatu badan air terbuka merupakan salah satu habitat bagi biota air misalnya rumput naga (Potamogeton sp.). Tumbuhan air Potamogeton sp atau sering dikenal orang yang bertempat tinggal di pinggiran irigasi ini sangat meresahkan sekali terutama bagi pihak pengelola irigasi karena hampir disepanjang saluran irigasi ditumbuhi oleh rumput naga tersebut. Dalam kehidupannya, tumbuhan air ini sangat bergantung pada kandungan unsur hara yang ada di badan air tersebut, khususnya bagi jenis tumbuhan air yang memiliki alat lekat pada dasar badan air seperti rumput naga. Dari sumber yang diperoleh, dapat diketahui bahwa pertumbuhan rumput naga ini dalam setiap minggu sangat cepat yaitu sekitar 6-8 cm per minggu (Hairiah, 2006). Pertumbuhan yang cepat ini menyebabkan aliran air menjadi terhambat sehingga debit air menjadi tidak lancar dan pH air pun berubah-ubah. Berbagai usaha sebenarnya telah dilakukan untuk menangani masalah tersebut. Pengangkatan rumput naga secara berkala (6 bulan sekali) telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Namun upaya tersebut belum optimal, hal ini karena dalam dua tahun terakhir pertumbuhan rumput naga relatif cepat. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melakukan pengangkatan gulma setiap 3 atau 2 bulan sekali.Sebagai alternatif, kelompok mahasiswa Teknik Lingkungan Unlam ingin mencoba mengatasi permasalahan di atas dengan cara pemanfaatan rumput naga tersebut menjadi pupuk cair dengan menggunakan reaktor sederhana. Dengan adanya pemanfaatan rumput ini diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk memanfaatkannya secara tidak langsung sehingga dapat mengurangi kuantitas vegetasi rumput naga di Irigasi. Hal ini tentunya menguntungkan bagi pemerintah dan masyarakat.

B. PERUMUSAN MASALAHKegiatan ini diarahkan untuk memanfaatkan rumput naga (Potamogeton sp.) yang melimpah di saluran irigasi Riam Kanan sebagai bahan baku pupuk cair. Pada umumnya pembuatan pupuk cair yang sering dilakukan masih sangat sederhana, dan belum memanfaatkan suatu reaktor. Oleh karena itu Mahasiswa Teknik Lingkungan Unlam mempunyai pemikiran untuk mempercepat prosesnya, yaitu dengan memanfaatkan reaktor sederhana. Pentingnya upaya pelaksanaan program ini karena teknologi yang ditawarkan cukup efisien, ramah lingkungan, dan mampu menciptakan teknologi baru pengolahan limbah rumput naga, serta meningkatan peran Mahasiswa Teknik Lingkungan Unlam dalam memberdayakan masyarakat.

TUJUAN Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah:1. Mengolah rumput naga menjadi pupuk cair yang berguna bagi masyarakat.2. Membuat unit kecil pengelolaan/pengolahan rumput naga dengan teknologi reaktor.

C. LUARAN YANG DIHARAPKANLuaran yang diharapkan dari program ini adalah:1. Dihasilkannya pupuk cair dari rumput naga yang layak untuk dijual dan dimanfaatkan oleh masyarakat; 2. Berdirinya unit pengolahan sampah organik skala kecil yang dapat dijadikan model untuk daerah lain yang menghadapi permasalahan rumput naga;3. Masyarakat memahami dan dapat mengaplikasikan teknologi reaktor (pupuk cair) yang memanfaatkan rumput naga sebagai bahan utama pupuk cair.

B. C. D. E. F. KEGUNAAN Hasil kegiatan ini diharapkan berguna bagi berbagai pihak, terutama sebagai:1. Pendorong kreativitas mahasiswa untuk merancang teknologi yang ramah lingkungan, terutama dalam pemanfaatan limbah rumput naga.2. Pendorong terciptanya unit-unit pengelolaan dan pengolahan yang ramah lingkungan, terutama dalam pemanfaatan limbah rumput naga menjadi pupuk cair.

3. 4. 5. 6. G. TINJAUAN PUSTAKA1. Rumput Naga (Potamogeton sp)Potamogeton sp merupakan tumbuhan air yang termasuk dalam ordo Helobiae. Tumbuhan air ini memiliki sistem perakaran yang kuat dan mempunyai rimpang pada dasar. Daun bangun bergaris, lanset atau bulat telur, mempunyai tangkai dan juga mempunyai upih daun yang cukup besar dengan helai daun yang mengapung atau terendam air dan tepi daun bergerigi (Tjitrosoepomo, 2000). Tumbuhan ini panjangnya sampai 2 m, hal tersebut ditemukan di India ke Cina, Taiwan. Pulau Ryukyu, Jepang, Sumatra, Kalimantan, dan Negara Filiphina. Tumbuhan tersebut tumbuh dengan subur pada air danau yang dangkal pada dataran rendah dan ketinggian sedang. Tumbuhan ini juga banyak terdapat di sepanjang area danau yang mengandung zat kapur. Rumput Naga menyukai tempat-tempat yang lembab dan tumbuhnya juga berkelompok, rimbun serta tumbuh merintangi arus yang mengalir. Perkembangbiakannya kebanyakan dari benih dan fragmen-fragmen batang yang siap tumbuh.Kedudukan tumbuhan Potamogeton sp dalam Taksonomi Tumbuhan :Divisi: SpermatophytaSub divisi: AngiospermaeClassis: Monocotyledoneae Sub class: MonochlamydaeOrdo: HelobiaeFamili: PotamogetonaceaeGenus: PotamogetonSpesies: Potamogeton sp.Tumbuhan air ini juga dapat dikatakan sebagai gulma apabila menyebabkan kerugian bagi manusia misalnya saja sering menghalangi lalu lintas perahu dan menyebabkan permasalahan lain yang berhubungan dengan air karena pertumbuhannya yang sangat cepat (Tjitrosoepomo, 2000). Beberapa faktor yang menyebabkan tumbuhnya tanaman air menjadi subur tak terkendali antara lain yaitu bahan organik dan anorganik, khususnya nitrogen dan fosfat yang dihasilkan dari kegiatan pertanian, sampah rumah tangga dan juga penggunaan deterjen yang berlebihan. Selain mampu menimbulkan kerugian bagi pihak PDAM karena pertumbuhannya yang cepat, Rumput Naga ini juga menyebabkan oksigen dalam air menjadi berkurang dan akibatnya ikan banyak mati dan aktivitas bakteri menurun.

2. Pupuk cairPupuk merupakan salah satu sarana produksi pertanian yang sangat menentukan kualitas dan kuantitas hasil panen. Kelangkaan pupuk sering menjadi kendala utama dalam upaya mempertahankan atau meningkatkan produktivitas lahan. Sejumlah petani atau pengusaha kreatif mampu memanfaatkan kesempatan tersebut dengan menghadirkan pupuk alternatif. Mereka memanfaatkan bahan alam atau bahan organik dengan jumlah cukup melimpah di sekitar kita yang selama ini hanya dianggap sebagai limbah ataupun pengganggu (Anonim2, 2006). Salah satu contohnya adalah pemanfaatan rumput naga sebagai pupuk alternatif yaitu pupuk cair.

H. METODE PELAKSANAANDalam kegiatan ini disusun metode kegiatan mengikuti model berikut:

Mahasiswa Teknik Lingkungan Rumput NagaPemanfaatan Reaktor Pupuk cairPemasaranGambar 1. Alur metode kegiatan dan pembuatan pupuk cair dari rumput nagaPemanfaatan reaktor sebagai teknologi alternatif untuk mempercepat proses pengomposan terbuat dari bahan-bahan yang tidak terpakai, meliputi drum bekas, dan bahan yang lain. Bioreaktor ini akan dilengkapi dengan kaki dan penutup, serta saluran air yang digunakan untuk mengontrol air yang terdapat didalam pupuk cair. Bioreaktor yang digunakan dalam kegiatan ini dapat dilihat pada Gambar dibawah ini:

Gambar 2. Bioreaktor tampak samping

Gambar 3. Bioreaktor tampak atas

Gambar 4. Penutup bioreaktor tampak samping

Gambar 5. Bioreaktor secara lengkap tampak samping

I. JADWAL KEGIATANKegiatan ini akan dilaksanakan selama 6 bulan, yaitu dari bulan September 2012 sampai Februari 2013, dengan pengaturan jadwal dapat dilihat pada Tabel 1.Tabel 1. Jadwal kegiatanKegiatanBulan ke-

123456

Persiapan

a. Perizinan

b. Pengadaan alat dan bahan

Pelaksanaan

a. Pengambilan rumput naga

b. Pembuatan pupuk cair rumput naga dengan menggunakan reactor

c. Pengujian pupuk cair rumput naga

d. Sosialisasi penggunaan reaktor dalam pembuatan pupuk cair rumput naga

Penyelesaian

a. Analisis data

b. Penyusunan dan penggandaan laporan

c. Pengiriman laporan

J. RANCANGAN BIAYA Dalam penelitian ini dianggarkan dana sejumlah Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), dengan rekapitulasi dan rincian dapat dilihat pada Tabel 2.Tabel 2. Rancangan biayaNo.Nama KegiatanSatuanBiaya SatuanTotal

(Rp.) (Rp.)

1Administrasi-500.000,00500.000,00

2Pengadaan alat dan bahan-1.500.000,001.500.000,00

3Survey penentuan lokasi-500.000,00500.000,00

4Pendirian unit pengolahan1 Unit2.500.000,002.500.000,00

6Operasional pengelola6 bulan500.000,003.000.000,00

7Analisa laboratorium-1.500.000,001.500.000,00

8Monitoring dan evaluasi5 kali200.000,001.000.000,00

9Progress report-500.000,00500.000,00

10Sosialisasi dan publikasi-500.000,001.000.000,00

Total12.000.000,00

K. DAFTAR PUSTAKA Anonim1. 2003. Irigasi Riam Kanan. http://www.radarbanjar.com/guestbook. Diakses tanggal 3 Agustus 2011.Anonim2. 2006. Cara Menyiapkan Pupuk Organik dari Sumber Berbeda. Pikiran Rakyat, 23 Januari 2005. Jakarta, Teknologi Informasi.Hairiah. 2006. Hubungan Laju Pertumbuhan Tanaman Air Potamogeton sp. dengan Unsur Hara (NPK) di Saluran Irigasi Riam Kanan. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lambung Mangkurat: Banjarbaru.Tjitrosoepomo G. 2000. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

LAMPIRAN1. BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOKA. Ketua Pelaksana KegiatanNama lengkap :MUHAMMAD ZEINNIM: H1E109060Fakultas : Teknik/LingkunganPerguruan Tinggi : Universitas Lambung MangkuratAlokasi waktu : 12 jam/mingguAlamat: Jl. INTAN SARI NO 28 RT 21 RW 04 SEI BESAR BANJARBARU HP. 0857 512 56110

B. Anggota Pelaksana Kegiatana.Nama lengkap: FATIMAH ZUHRANIM: H1E109002Fakultas : Teknik/LingkunganPerguruan Tinggi : Universitas Lambung MangkuratAlokasi waktu : 12 jam/mingguAlamat: Komp. Cadar Permai IV HP. 089691545854b.Nama lengkap: TRI CAHYO KURNIAWANNIM: H1E110053Fakultas : Teknik/LingkunganPerguruan Tinggi : Universitas Lambung MangkuratAlokasi waktu : 12 jam/mingguAlamat: Jl. Yos Sudarso No.62 RT.35 Banjarmasin Barat HP. 085651203001c.Nama lengkap: ANGGUN FEBRY AMALIANIM: H1E110057Fakultas : Teknik/LingkunganPerguruan Tinggi : Universitas Lambung MangkuratAlokasi waktu : 12 jam/mingguAlamat: Jl. A.Yani Km.4,5 Manunggal II No.40B Banjarmasin HP. 08971143123

2. BIODATA DOSEN PENDAMPINGNama lengkap: Hafiizh Prasetia, S.Si, M.S.NIP : -Pangkat/Gol.: -Jabatan : PengajarKeahlian : Ilmu LingkunganAlokasi Waktu : 3 jam/mingguAlamat : Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat, HP. 081933758155 E-mail : [email protected] Pendidikan :2007, Sarjana (S.Si) Fakultas MIPA Unlam;2010, Master (M.S) Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Unlam

Pengalaman Mengajar :S-1 Prodi Teknik Lingkungan FT UNLAM : Bioteknologi Lingkungan, Mikrobiologi Lingkungan, Epidemiologi Lingkungan, Ekologi Lahan Rawa, Laboratorium Teknik Lingkungan, Limbah B3

Pengalaman Penelitian:2010. Evaluasi Kinerja WTP 30 (Water Treatment Plant) Di IPA 2 Pinus PDAM Intan Banjar di Banjarbaru : Efisiensi Penggunaan Koagulan.2010. Development Banjarbaru Administration City Based On Green Space.2010. Banjarbaru Green Open Space Distribution and Its Ecological Value.2010. Kajian Tanaman Trembesi sebagai Pohon Peneduh dan Inventarisasi Aset Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Banjarbaru

Banjarbaru, 10 September 2011Pembimbing,

Hafiizh Prasetia, S.Si, M.S

8