Usul Pkl Buah Naga
-
Upload
oktafdwisaputra -
Category
Documents
-
view
139 -
download
13
Transcript of Usul Pkl Buah Naga
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian
nasional. Pembangunan ekonomi nasional abad ke-21 masih akan tetap berbasis
pertanian secara luas. Tahapan-tahapan yang sejalan dengan perkembangan ekonomi
maka kegiatan jasa-jasa dan bisnis yang berbasis pertanian akan semakin meningkat,
yaitu kegiatan agribisnis akan menjadi salah satu kegiatan unggulan pembangunan
ekonomi nasional dalam berbagai aspek yang luas. Kegiatan ekonomi yang berbasis
pada tanaman pangan dan hortikultura merupakan kegiatan yang sangat penting
(strategis) di Indonesia. Disamping melibatkan tenaga kerja terbesar dalam kegiatan
produksi, produknya juga merupakan bahan pangan pokok dalam konsumsi pangan di
Indonesia. Dilihat dari sisi bisnis, kegiatan ekonomi yang berbasis tanaman pangan
dan hortikultura merupakan kegiatan bisnis terbesar dan tersebar luas di Indonesia.
Perannya sebagai penghasil bahan pangan dan pokok, menyebabkan setiap orang dari
200 juta penduduk Indonesia terlibat setiap hari dalam kegiatan ekonomi tanaman
pangan dan hortikultura (Saragih, 2001).
Komoditas hortikultura, khususnya buah-buahan memiliki prospek dalam
sektor pertanian. Pengembangan buah-buahan berpola agribisnis dan agroindustri
sangat cerah karena permintaan terhadap komoditas tersebut cenderung naik, baik di
pasar dalam maupun luar negeri. Potensi sumber daya alam di dalam negeri
1
masih memberikan peluang untuk meningkatkan produksi aneka jenis buah-
buahan.Pengembangan komoditas hortikultura, khususnya buah-buahan dapat
dirancang sebagai salah satu sumber pertumbuhan baru dalam perekonomian
nasional. Perkembangan agribisnis buah-buahan akan memberi nilai tambah bagi
produsen (petani) dan industri pengguna serta dapat memperbaiki keseimbangan gizi
bagi konsumen. Potensi pengembangan tanaman buah-buahan di Indonesia didukung
oleh banyak faktor. Indonesia memiliki kondisi agroekologi yang dapat menghasilkan
hampir semua jenis buah, termasuk jenis buah yang berasal dari daerah subtropis.
Lahan pertanian di Indonesia yang dapat digunakan untuk mengembangkan tanaman
buah-buahan sekitar 33,3 juta hektar, antara lain lahan kering (tegalan) seluas 16,59
juta kektar dan lahan pekarangan seluas 4,9 juta hektar. Meskipun hampir semua jenis
buah-buahan dapat dihasilkan di Indonesia, namun produktivitas hasil buah-buahan
nasional masih rendah rata-rata 7,5 ton/ha. Peningkatan produksi buah-buahan
nasional masih sangat dimungkinkan, dengan penggunaan bibit (varietas unggul) dan
penerapan teknologi modern. Di negara-negara maju, penggunaan varietas unggul
dan penerapan teknologi modern dapat menghasilkan produksi buah-buahan sebesar
10 ton/ha (Rukmana, 2003).
Tanaman buah naga (dragon fruit) yang awalnya dikenal sebagai tanaman
hias ini sudah cukup lama dikenal masyarakat Taiwan, Vietnam, maupun Thailand.
Terlebih saat diketahui bahwa buahnya dapat dikonsumsi, semakin banyak yang
mengenalnya. Bagi masyarakat di negara tersebut, usaha budidaya tanaman buah
naga terus dilakukan karena sangat menguntungkan. Prospek buah naga di pasar
2
domestik cukup baik karena penggemarnya berangsur-angsur meningkat. Hal tersebut
dapat dilihat dengan semakin membanjirnya buah naga di supermarket atau pasar
swalayan di beberapa kota di Indonesia. Buah naga adalah buah dari beberapa
jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal dari Meksiko,
Amerika Tengah dan Amerika Selatan namun sekarang juga dibudidayakan di
negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, dan Malaysia. Buah ini juga
dapat ditemui di Okinawa, Israel, Australia Utara danTiongkok selatan (Kristanto,
2008).
Buah naga sekarang mulai tersedia di toko buah dan pasar swalayan dan
sejumlah perkebunan melirik komoditas ini karena budidayanya mudah dan prospek
ke depan cerah dibanding buah lainnya. Saat ini Thailand dan Vietnam merupakan
pemasok buah terbesar dunia, tetapi permintaan yang dapat dipenuhi masih kurang
dari 50 persen. Pasar lokal saat ini dibanjiri produk ekspor berdasarkan catatan dari
eksportir buah di Indonesia, buah naga ini masuk ke tanah air mencapai antara 200-
400 ton/tahun asal Thailand dan Vietnam. Tingginya permintaan buah naga ini di
sebabkan oleh promosi yang menyebutnya sebagai buah meja (sangat menarik dan
menggiurkan bila di sajikan di meja makan) berkhasiat mujarab untuk berbagai
penyakit dan bermanfaat sebagai bahan baku di bidang industri pengolahan makanan,
minuman, kosmetik serta produk kesehatan. Buah yang dijuluki king of the fruit atau
rajanya buah ini tampaknya sudah mendunia. Hal ini sangat didukung oleh keinginan
negara produsen untuk mempromosikan. Salah satu contoh ialah Vietnam yang
menggunakan media maskapai penerbangannya untuk promosi buah naga, yaitu
3
dijadikan sebagai sajian pencuci mulut di pesawat untuk tujuan Eropa, tidak heran
jika pengenalan hingga penjuru dunia dapat cepat terlaksana (Kristanto, 2008).
Faktor lain yang sangat berpengaruh terhadap tingkat produksi dan
pendapatan yang diperoleh petani adalah pemasaran yang mencakup pendekatan
serba fungsi dan pendekatan serba lembaga. Saluran pemasaran yang efisien akan
sangat menentukan tingkat produksi dan kualitas buah naga yang dihasilkan, karena
dengan adanya saluran pemasaran yang efektif dan efisien akan menghasilkan harga
yang sesuai baik pada tingkat petani maupun konsumen. Sehingga akan dapat
memacu petani untuk lebih giat dalam mengelola usahatani buah naga tersebut.
Mayoritas petani buah naga di Kabupaten Jember memasarkan komoditas
buah naga di pasar yang pembelinya rata-rata adalah pedagang pengecer. Pemasaran
buah naga tidak hanya di pasar, melainkan juga pedagang-pedagang di pinggir jalan
raya sehingga saluran pemasaran buah naga cukup beragam. Terdapat lebih dari satu
saluran pemasaran buah naga, sehingga pemasaran pada komoditas buah naga sangat
menarik untuk diteliti.
4
B. Tujuan Praktik Kerja Lapang
Tujuan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan di PT Bosowa Agro
Industri, Makassar adalah:
1. Mengetahui dan mempelajari saluran pemasaran buah naga di PT Bosowa
Agro Industri, Makassar.
2. Mengenal permasalahan yang dihadapi dalam saluran pemasaran buah
pepaya di PT Bosowa Agro Industri, Makassar dan mencari solusinya.
C. Manfaat Praktik Lapang
Manfaat Praktik Kerja Lapangan di PT Bosowa Agro Industri,
Makassar adalah:
1. Menambah wawasan, pengetahuan, serta pengalaman tentang pemasaran buah
naga.
2. Memperoleh informasi mengenai permasalahan yang dihadapi pada saluran
pemasaran buah naga serta upaya pemecahannya.
3. Terciptanya hubungan yang baik antara pihak akademis (Universitas) dan
pihak praktisi (Perusahaan).
4. Mendapatkan pengalaman kerja dengan cara berpartisipasi aktif di PT Bosowa
Agro Industri, Makassar.
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemasaran Buah Naga
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup, untuk
berkembang, dan mendapatkan laba. Arti pemasaran biasanya sering disalah
artikan dengan pengertian penjualan, perdagangan dan distribusi. Padahal istilah-
istilah tersebut hanya merupakan satu bagian dari aktivitas pemasaran secara
keseluruhan. Proses pemasaran dimulai jauh sebelum barang diproduksi dan tidak
berakhir dengan penjualan tetapi bagaimana dapat memberikan kepuasan kepada
konsumen. Pemasaran adalah proses sosial dan manajemen, dimana individu-
individu atau kelompok dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui
pembuatan dan pertukaran suatu produk dan uang dengan individu-individu
(Kotler, 1987).
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran di antaranya adalah :
a. Menurut Kotler (Pemasaran) adalah kegiatan manusia yang di arahkan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong (Pemasaran) adalah sebagai suatu
proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok
6
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan
dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang di rancang
untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan
barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar
sasaran serta tujuan perusahaan.
d. Menurut Stanton (pemasaran) adalah sistem keseluruhan dari kegiatan
usaha yang di tunjukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensi.
Pada prinsipnya pemasaran yaitu bagaimana “ mengantarkan “ produk
dan jasa yang dihasilkan produsen sampai kepada tangan konsumen pada posisi
yang sama- sama tidak dirugikan ( Soekartawi, 1993). Konsep – konsep
pemasaran antara lain kebutuhan, keinginan dan permintaan, produk, nilai dan
kepuasan, transaksi pasar, serta pemasaran dan pemasar.
2. Fungsi Pemasaran
Fungsi pemasaran terdiri dari sebagai berikut :
a. Fungsi Pertukaran
Melibatkan kegiatan yang menyangkut pengalihan hak milik dalam
sistem pemasaran seperti usaha pembelian dan usaha penjualan.
7
b. Fungsi Fisis
Merupakan kegunaan, waktu, tempat dan bentuk ditambahkan pada
produk ketika produk diangkut, disimpan, dan diproses untuk memenuhi
keinginan konsumen. Kegiatan yang termasuk dalam fungsi fisis seperti
pengangkutan, penyimpanan, dan pemprosesan.
c. Fungsi Penyediaan Sarana
Adalah kegiatan- kegiatan yang menolong para pembisnis untuk
beroperasi lebih lancar. Hal ini memungkinkan pembeli, penjual, dan
pemroses untuk menjalankan tugasnya tanpa terlibat dengan resiko atau
pembiayaan dan mengembangkan rencana pemasaran tersusun dengan baik.
3. Saluran Pemasaran
Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung
yang terlibat dalam proses untuk menjadikan produk atau jasa siap untuk
digunakan atau dikonsumsi (Downey, 1987). Pendistribusian dapat diartikan
sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah
penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga
penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan
saat dibutuhkan).
Secara garis besar terdapat beberapa cara penyaluran sebagai berikut :
a) Penyaluran Langsung
Adalah penyaluran produksi tidak melalui pedagang perantara.
Produsen konsumen
8
b) Penyaluran Semi Langsung
Adalah penyaluran produk kepada para pedagang pengecer, disini sudah
terlihat peranan perantara.
Produsen Pedagang Pengecer konsumen.
c) Penyaluran Tidak Langsung
Adalah cara penyaluran tergantung dari jenis dan sifat serta sasaran
pemasaran produk . Semakin jauh jarak konsumen akan semakin panjang dan
rumit jalur tata niaga yang harus dilalui.
Produsen pedagang pengumpul pedagang besar
pedagang pengecer konsumen.
Pasar menurut Rahardi (1994) secara luas suatu kondisi dimana
pembeli dan penjual dapat berhubungan secara fisik, pasar adalah bertemunya
penjual dan pembeli dapat saling bertemu dan bertransaksi. Untuk produk
buah pepaya di Indonesia disalurkan ke berbagai pasar antara lain :
4. Pasar Umum
Pasar umum merupakan pasar yang menyediakan semua barang keperluan
(sandang, pangan, papan) dalam bentuk eceran dan dalam skala besar.
9
5. Pasar Induk
Pasar induk merupakan penampungan dan pemasaran golongan komoditi
dalam berbagai jenis, biasanya dijual dalam skala tertentu pula, di pasar ini
pembeli umumnya adalah pedagang pengecer.
6. Pasar Swalayan
Pasar swalayan merupakan pasar yang menyediakan berbagai kebutuhan
dengan cara mengambil sendiri barang yang dikehendaki. Dalam pasar ini barang
yang dijual bentuk eceran atau dalam partai besar, tetapi untuk buah dijual dalam
bentuk eceran.
7. Pasar Khusus
Pasar khusus merupakan pasar yang menyerap komoditi beragam dalam
partai cukup besar dan secara kontinu diolah atau dikonsumsi dalam bentuk segar.
10
B. Karakteristik Buah Naga
1. Taksonomi
Dalam sistematika (taksonomi) tumbuh-tumbuhan, menurut Hendro tanaman
buah naga diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisio : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisio : Angiospermae (berbiji tertutup)
Class : Dicotyledonae (biji berkeping dua)
Ordo : Caryophyllales
Familia : Cactaceae ( suku kaktus-kaktusan )
Genus : Hylocereus
Species : Hylocereusu undatus ( Haw ) Britt.Et R
C. Aspek Budidaya Buah Naga
1. Pengawasan dan Persiapan Lahan buah Naga
Siapkan terlebih dahulu tiang penopang untuk tegakan tanaman,
karena tanaman ini tak memiliki batang primer yang kuat. Bisa kita gunakan
tiang dari kayu atau beton dengan ukuran 10 cm x 10 cm dengan tinggi 2
meter, yang ditancapkan ke tanah sedalam 50 cm. Ujung bagian atas dari
tiang penyangga tersebut diberi besi yang berbentuk lingkaran untuk
penopang dari cabang tanaman.
11
Sebulan sebelum tanam, terlebih dahulu dibuatkan lubang tanan
dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak tanam 2 m x 2,5 m, sehingga
dalam 1 hektar terdapat sekitar 2000 lubang tanam penyangga pada tiap
tiang/pohon penyangga itu dibuat 3 sampai 4 lubang tanarn dengan jarak
sekitar 30 cm dari tiang penyangga. Lubang tanam tersebut lalu diberi pupuk
kandang yang masak sebanyak 5 sampai10 kg dicampur dengan tanah.
2. Persiapan untuk bibit dan penanaman buah naga
Buah naga bisa kita perbanyak dengan cara: Stek & Biji. Biasanya
ditanam dengan stek dibutuhkan bahan batang tanaman dengan panjang 25
hingga 30 cm yang ditanam dalam polybag dengan media tanam berupa
campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
Kemudian setelah bibit berumur 3 bulan bibit siap dipindah atau ditanam.
3. Pemeliharaan buah naga
- Pengairan Buah Naga
Pada tahap awal pertumbuhan, pengairan dilakukan 1 sampai 2
hari sekali. Pemberian air berlebihan akan menyebabkan terjadinya
pembusukan.
- Pemupukan
Pemupukan tanaman diberikan pupuk kandang, dengan interval
pemberian 3 bulan sekali, sebanyak 5 sampai10 Kg.
- Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
12
Uniknya dari penanaman buah naga ini adalah belum ditemukan
adanya serangan hama dan penyakit yang potensial. Pembersihan lahan /
pengendalian gulma dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan
tanaman.
- Pemangkasan Buah Naga
Batang utama (primer) dipangkas, setelah tingginya mencapai
tiang penyangga yakni sekitar 2 m, dan ditumbuhkan 2 cabang sekunder,
lalu dari masing-masing cabang sekunder dipangkas lagi dan ditumbuhkan
2 cabang tersier yang berfungsi sebagai cabang produksi.
- Panen Buah Naga
Setelah tanaman berusia 1,5 hingga 2 tahun, mulai berbunga dan
berbuah. Pemanenan pada tanaman buah naga dilakukan pada buah yang
memiliki ciri-ciri warna kulit merah mengkilap, jumbai/sisik berubah
warna dari hijau menjadi kemerahan. Pemanenan dilakukan dengan
menggunakan gunting, buah sudah bisa dipanen saat buah mencapai umur
50 hari terhitung sejak bunga mekar dalam 2 tahun pertama.
13
III. METODE PRAKTIK KERJA LAPANG
A. Tempat dan Waktu Praktik Kerja Lapangan
1. Tempat
Praktik Kerja Lapang ini akan dilaksanakan di PT Bosowa Agro
Industri, Makassar.
2. Waktu
Kegiatan Praktik Kerja Lapang ini dilaksanakan pada bulan Januari –
Februari 2014 selama 30 hari.
B. Materi Praktik Kerja Lapangan
Materi yang akan dikaji dalam Praktik Kerja Lapangan ini adalah:
1. Kondisi Umum dan Kondisi Wilayah Perusahaan
2. Struktur Organisasi Perusahaan
3. Proses Pemasaran atau penjualan buah naga di PT
Bosowa Agro Industri, Makassar.
4. Mengenal permasalahan yang dihadapi dalam proses
pemasaran buah naga di PT Bosowa Agro Industri, Makassar dan berlatih
menganalisa solusinya.
14
C. Metode Praktik Kerja Lapangan
Metode yang digunakan dalam Praktik Kerja Lapangan di PT Bosowa Agro
Industri adalah:
1. Melakukan pengamatan terhadap proses pemasaran atau penjualan buah naga
di PT Bosowa Agro Industri, Makassar.
2. Partisipasi aktif dalam proses pemasaran atau penjualan buah naga di PT
Bosowa Agro Industri, Makassar.
3. Melakukan wawancara kepada karyawan dan petugas lain di PT Bosowa Agro
Industri, Makassar.
Metode pengumpulan data yang dilakukan berupa data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer, yang diperoleh melalui pengamatan secara langsung di lapangan
melalui wawancara dengan karyawan dan berpartisipasi aktif dalam Pemasaran
atau penjualan buah naga.
2. Data Sekunder, yang diperoleh melalui catatan dan arsip-arsip yang ada di
perusahaan tersebut serta pustaka yang berkaitan.
15
III. JADWAL PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Jadwal pelaksanaan praktik kerja lapang disusun dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel Jadwal Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang.
Waktu Kegiatan Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8
I Pengenalan lokasi dengan pembimbing dan para pekerja di PT Bosowa Agro Industri, Makassar.
*
II Observasi lapang disertai dengan pengambilan data primer.
*
III Pengenalan Administrasi disertai dengan pengambilan data primer.
*
IV Mencatat pemasaran atau penjualan (data primer).
* * * * * *
V Pengambilan Data Sekunder. Catatan dan arsip-arsip yang ada di perusahaan.
* * * * * *
VI Melengkapi data yang diperlukan
dalam penyusunan laporan praktik
* *
16
kerja lapang.
DAFTAR PUSTAKA
Downey, W.D dan Steven, P.E. 1987. Manajemen Agribisnis Edisi II. Erlangga. Jakarta.153 hal.
Hendro Sunarjono, dkk. 1980. Petunjuk Budidaya Buah Naga. Jakarta.
Kotler, P. 1988. Manajemen Pemasaran. PT Midas Surya Grafindo. Jakarta
Rahardi F., Yovita Hety Indriani, Haryono. 1994. Agribisnis Tanaman Buah. Kanisius. Yogyakarta.
Soekartawi. 1993. Manajemen Pemasaran Pertanian. CV. Rajawali Pers. Jakarta.
Sumarni, M dan Suprihantono, J. 2002. Pengantar bisnis (Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan). Liberty. Yogyakarta
Supari, D. 2001. Manajemen Produksi Operasi Agribisnis Hortikultura. Gramedia. Jakarta.
17