Usul Pkl Buah Naga

26
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Pembangunan ekonomi nasional abad ke-21 masih akan tetap berbasis pertanian secara luas. Tahapan-tahapan yang sejalan dengan perkembangan ekonomi maka kegiatan jasa-jasa dan bisnis yang berbasis pertanian akan semakin meningkat, yaitu kegiatan agribisnis akan menjadi salah satu kegiatan unggulan pembangunan ekonomi nasional dalam berbagai aspek yang luas. Kegiatan ekonomi yang berbasis pada tanaman pangan dan hortikultura merupakan kegiatan yang sangat penting (strategis) di Indonesia. Disamping melibatkan tenaga kerja terbesar dalam kegiatan produksi, produknya juga merupakan bahan pangan pokok dalam konsumsi pangan di Indonesia. Dilihat dari sisi bisnis, kegiatan ekonomi yang berbasis tanaman pangan dan hortikultura merupakan 1

Transcript of Usul Pkl Buah Naga

Page 1: Usul Pkl Buah Naga

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian

nasional. Pembangunan ekonomi nasional abad ke-21 masih akan tetap berbasis

pertanian secara luas. Tahapan-tahapan yang sejalan dengan perkembangan ekonomi

maka kegiatan jasa-jasa dan bisnis yang berbasis pertanian akan semakin meningkat,

yaitu kegiatan agribisnis akan menjadi salah satu kegiatan unggulan pembangunan

ekonomi nasional dalam berbagai aspek yang luas. Kegiatan ekonomi yang berbasis

pada tanaman pangan dan hortikultura merupakan kegiatan yang sangat penting

(strategis) di Indonesia. Disamping melibatkan tenaga kerja terbesar dalam kegiatan

produksi, produknya juga merupakan bahan pangan pokok dalam konsumsi pangan di

Indonesia. Dilihat dari sisi bisnis, kegiatan ekonomi yang berbasis tanaman pangan

dan hortikultura merupakan kegiatan bisnis terbesar dan tersebar luas di Indonesia.

Perannya sebagai penghasil bahan pangan dan pokok, menyebabkan setiap orang dari

200 juta penduduk Indonesia terlibat setiap hari dalam kegiatan ekonomi tanaman

pangan dan hortikultura (Saragih, 2001).

Komoditas hortikultura, khususnya buah-buahan memiliki prospek dalam

sektor pertanian. Pengembangan buah-buahan berpola agribisnis dan agroindustri

sangat cerah karena permintaan terhadap komoditas tersebut cenderung naik, baik di

pasar dalam maupun luar negeri. Potensi sumber daya alam di dalam negeri

1

Page 2: Usul Pkl Buah Naga

masih memberikan peluang untuk meningkatkan produksi aneka jenis buah-

buahan.Pengembangan komoditas hortikultura, khususnya buah-buahan dapat

dirancang sebagai salah satu sumber pertumbuhan baru dalam perekonomian

nasional. Perkembangan agribisnis buah-buahan akan memberi nilai tambah bagi

produsen (petani) dan industri pengguna serta dapat memperbaiki keseimbangan gizi

bagi konsumen. Potensi pengembangan tanaman buah-buahan di Indonesia didukung

oleh banyak faktor. Indonesia memiliki kondisi agroekologi yang dapat menghasilkan

hampir semua jenis buah, termasuk jenis buah yang berasal dari daerah subtropis.

Lahan pertanian di Indonesia yang dapat digunakan untuk mengembangkan tanaman

buah-buahan sekitar 33,3 juta hektar, antara lain lahan kering (tegalan) seluas 16,59

juta kektar dan lahan pekarangan seluas 4,9 juta hektar. Meskipun hampir semua jenis

buah-buahan dapat dihasilkan di Indonesia, namun produktivitas hasil buah-buahan

nasional masih rendah rata-rata 7,5 ton/ha. Peningkatan produksi buah-buahan

nasional masih sangat dimungkinkan, dengan penggunaan bibit (varietas unggul) dan

penerapan teknologi modern. Di negara-negara maju, penggunaan varietas unggul

dan penerapan teknologi modern dapat menghasilkan produksi buah-buahan sebesar

10 ton/ha (Rukmana, 2003). 

Tanaman buah naga (dragon fruit) yang awalnya dikenal sebagai tanaman

hias ini sudah cukup lama dikenal masyarakat Taiwan, Vietnam, maupun Thailand.

Terlebih saat diketahui bahwa buahnya dapat dikonsumsi, semakin banyak yang

mengenalnya. Bagi masyarakat di negara tersebut, usaha budidaya tanaman buah

naga terus dilakukan karena sangat menguntungkan. Prospek buah naga di pasar

2

Page 3: Usul Pkl Buah Naga

domestik cukup baik karena penggemarnya berangsur-angsur meningkat. Hal tersebut

dapat dilihat dengan semakin membanjirnya buah naga di supermarket atau pasar

swalayan di beberapa kota di Indonesia. Buah naga adalah buah dari beberapa

jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal dari Meksiko,

Amerika Tengah dan Amerika Selatan namun sekarang juga dibudidayakan di

negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, dan Malaysia. Buah ini juga

dapat ditemui di Okinawa, Israel, Australia Utara danTiongkok selatan (Kristanto,

2008).

Buah naga sekarang mulai tersedia di toko buah dan pasar swalayan dan

sejumlah perkebunan melirik komoditas ini karena budidayanya mudah dan prospek

ke depan cerah dibanding buah lainnya. Saat ini Thailand dan Vietnam merupakan

pemasok buah terbesar dunia, tetapi permintaan yang dapat dipenuhi masih kurang

dari 50 persen. Pasar lokal saat ini dibanjiri produk ekspor berdasarkan catatan dari

eksportir buah di Indonesia, buah naga ini masuk ke tanah air mencapai antara 200-

400 ton/tahun asal Thailand dan Vietnam. Tingginya permintaan buah naga ini di

sebabkan oleh promosi yang menyebutnya sebagai buah meja (sangat menarik dan

menggiurkan bila di sajikan di meja makan) berkhasiat mujarab untuk berbagai

penyakit dan bermanfaat sebagai bahan baku di bidang industri pengolahan makanan,

minuman, kosmetik serta produk kesehatan. Buah yang dijuluki king of the fruit atau

rajanya buah ini tampaknya sudah mendunia. Hal ini sangat didukung oleh keinginan

negara produsen untuk mempromosikan. Salah satu contoh ialah Vietnam yang

menggunakan media maskapai penerbangannya untuk promosi buah naga, yaitu

3

Page 4: Usul Pkl Buah Naga

dijadikan sebagai sajian pencuci mulut di pesawat untuk tujuan Eropa, tidak heran

jika pengenalan hingga penjuru dunia dapat cepat terlaksana (Kristanto, 2008).

Faktor lain yang sangat berpengaruh terhadap tingkat produksi dan

pendapatan yang diperoleh petani adalah pemasaran yang mencakup pendekatan

serba fungsi dan pendekatan serba lembaga. Saluran pemasaran yang efisien akan

sangat menentukan tingkat produksi dan kualitas buah naga yang dihasilkan, karena

dengan adanya saluran pemasaran yang efektif dan efisien akan menghasilkan harga

yang sesuai baik pada tingkat petani maupun konsumen. Sehingga akan dapat

memacu petani untuk lebih giat dalam mengelola usahatani buah naga tersebut.

Mayoritas petani buah naga di Kabupaten Jember memasarkan komoditas

buah naga di pasar yang pembelinya rata-rata adalah pedagang pengecer. Pemasaran

buah naga tidak hanya di pasar, melainkan juga pedagang-pedagang di pinggir jalan

raya sehingga saluran pemasaran buah naga cukup beragam. Terdapat lebih dari satu

saluran pemasaran buah naga, sehingga pemasaran pada komoditas buah naga sangat

menarik untuk diteliti.

4

Page 5: Usul Pkl Buah Naga

B. Tujuan Praktik Kerja Lapang

Tujuan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan di PT Bosowa Agro

Industri, Makassar adalah:

1. Mengetahui dan mempelajari saluran pemasaran buah naga di PT Bosowa

Agro Industri, Makassar.

2. Mengenal permasalahan yang dihadapi dalam saluran pemasaran buah

pepaya di PT Bosowa Agro Industri, Makassar dan mencari solusinya.

C. Manfaat Praktik Lapang

Manfaat Praktik Kerja Lapangan di PT Bosowa Agro Industri,

Makassar adalah:

1. Menambah wawasan, pengetahuan, serta pengalaman tentang pemasaran buah

naga.

2. Memperoleh informasi mengenai permasalahan yang dihadapi pada saluran

pemasaran buah naga serta upaya pemecahannya.

3. Terciptanya hubungan yang baik antara pihak akademis (Universitas) dan

pihak praktisi (Perusahaan).

4. Mendapatkan pengalaman kerja dengan cara berpartisipasi aktif di PT Bosowa

Agro Industri, Makassar.

5

Page 6: Usul Pkl Buah Naga

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemasaran Buah Naga

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang

dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup, untuk

berkembang, dan mendapatkan laba. Arti pemasaran biasanya sering disalah

artikan dengan pengertian penjualan, perdagangan dan distribusi. Padahal istilah-

istilah tersebut hanya merupakan satu bagian dari aktivitas pemasaran secara

keseluruhan. Proses pemasaran dimulai jauh sebelum barang diproduksi dan tidak

berakhir dengan penjualan tetapi bagaimana dapat memberikan kepuasan kepada

konsumen. Pemasaran adalah proses sosial dan manajemen, dimana individu-

individu atau kelompok dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui

pembuatan dan pertukaran suatu produk dan uang dengan individu-individu

(Kotler, 1987).

Ada beberapa definisi mengenai pemasaran di antaranya adalah :

a. Menurut Kotler (Pemasaran) adalah kegiatan manusia yang di arahkan

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong (Pemasaran) adalah sebagai suatu

proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok

6

Page 7: Usul Pkl Buah Naga

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan

dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang di rancang

untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan

barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar

sasaran serta tujuan perusahaan.

d. Menurut Stanton (pemasaran) adalah sistem keseluruhan dari kegiatan

usaha yang di tunjukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat

memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensi.

Pada prinsipnya pemasaran yaitu bagaimana “ mengantarkan “ produk

dan jasa yang dihasilkan produsen sampai kepada tangan konsumen pada posisi

yang sama- sama tidak dirugikan ( Soekartawi, 1993). Konsep – konsep

pemasaran antara lain kebutuhan, keinginan dan permintaan, produk, nilai dan

kepuasan, transaksi pasar, serta pemasaran dan pemasar.

2. Fungsi Pemasaran

Fungsi pemasaran terdiri dari sebagai berikut :

a. Fungsi Pertukaran

Melibatkan kegiatan yang menyangkut pengalihan hak milik dalam

sistem pemasaran seperti usaha pembelian dan usaha penjualan.

7

Page 8: Usul Pkl Buah Naga

b. Fungsi Fisis

Merupakan kegunaan, waktu, tempat dan bentuk ditambahkan pada

produk ketika produk diangkut, disimpan, dan diproses untuk memenuhi

keinginan konsumen. Kegiatan yang termasuk dalam fungsi fisis seperti

pengangkutan, penyimpanan, dan pemprosesan.

c. Fungsi Penyediaan Sarana

Adalah kegiatan- kegiatan yang menolong para pembisnis untuk

beroperasi lebih lancar. Hal ini memungkinkan pembeli, penjual, dan

pemroses untuk menjalankan tugasnya tanpa terlibat dengan resiko atau

pembiayaan dan mengembangkan rencana pemasaran tersusun dengan baik.

3. Saluran Pemasaran

Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung

yang terlibat dalam proses untuk menjadikan produk atau jasa siap untuk

digunakan atau dikonsumsi (Downey, 1987). Pendistribusian dapat diartikan

sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah

penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga

penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan

saat dibutuhkan).

Secara garis besar terdapat beberapa cara penyaluran sebagai berikut :

a) Penyaluran Langsung

Adalah penyaluran produksi tidak melalui pedagang perantara.

Produsen konsumen

8

Page 9: Usul Pkl Buah Naga

b) Penyaluran Semi Langsung

Adalah penyaluran produk kepada para pedagang pengecer, disini sudah

terlihat peranan perantara.

Produsen Pedagang Pengecer konsumen.

c) Penyaluran Tidak Langsung

Adalah cara penyaluran tergantung dari jenis dan sifat serta sasaran

pemasaran produk . Semakin jauh jarak konsumen akan semakin panjang dan

rumit jalur tata niaga yang harus dilalui.

Produsen pedagang pengumpul pedagang besar

pedagang pengecer konsumen.

Pasar menurut Rahardi (1994) secara luas suatu kondisi dimana

pembeli dan penjual dapat berhubungan secara fisik, pasar adalah bertemunya

penjual dan pembeli dapat saling bertemu dan bertransaksi. Untuk produk

buah pepaya di Indonesia disalurkan ke berbagai pasar antara lain :

4. Pasar Umum

Pasar umum merupakan pasar yang menyediakan semua barang keperluan

(sandang, pangan, papan) dalam bentuk eceran dan dalam skala besar.

9

Page 10: Usul Pkl Buah Naga

5. Pasar Induk

Pasar induk merupakan penampungan dan pemasaran golongan komoditi

dalam berbagai jenis, biasanya dijual dalam skala tertentu pula, di pasar ini

pembeli umumnya adalah pedagang pengecer.

6. Pasar Swalayan

Pasar swalayan merupakan pasar yang menyediakan berbagai kebutuhan

dengan cara mengambil sendiri barang yang dikehendaki. Dalam pasar ini barang

yang dijual bentuk eceran atau dalam partai besar, tetapi untuk buah dijual dalam

bentuk eceran.

7. Pasar Khusus

Pasar khusus merupakan pasar yang menyerap komoditi beragam dalam

partai cukup besar dan secara kontinu diolah atau dikonsumsi dalam bentuk segar.

10

Page 11: Usul Pkl Buah Naga

B. Karakteristik Buah Naga

1. Taksonomi

Dalam sistematika (taksonomi) tumbuh-tumbuhan, menurut Hendro tanaman

buah naga diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)

Divisio : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

Subdivisio : Angiospermae (berbiji tertutup)

Class : Dicotyledonae (biji berkeping dua)

Ordo : Caryophyllales

Familia : Cactaceae ( suku kaktus-kaktusan )

Genus : Hylocereus

Species : Hylocereusu undatus ( Haw ) Britt.Et R

C. Aspek Budidaya Buah Naga

1. Pengawasan dan Persiapan Lahan buah Naga

Siapkan terlebih dahulu tiang penopang untuk tegakan tanaman,

karena tanaman ini tak memiliki batang primer yang kuat. Bisa kita gunakan

tiang dari kayu atau beton dengan ukuran 10 cm x 10 cm dengan tinggi 2

meter, yang ditancapkan ke tanah sedalam 50 cm. Ujung bagian atas dari

tiang penyangga tersebut diberi besi yang berbentuk lingkaran untuk

penopang dari cabang tanaman.

11

Page 12: Usul Pkl Buah Naga

Sebulan sebelum tanam, terlebih dahulu dibuatkan lubang tanan

dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak tanam 2 m x 2,5 m, sehingga

dalam 1 hektar terdapat sekitar 2000 lubang tanam penyangga pada tiap

tiang/pohon penyangga itu dibuat 3 sampai 4 lubang tanarn dengan jarak

sekitar 30 cm dari tiang penyangga. Lubang tanam tersebut lalu diberi pupuk

kandang yang masak sebanyak 5 sampai10 kg dicampur dengan tanah.

2. Persiapan untuk bibit dan penanaman buah naga

Buah naga bisa kita perbanyak dengan cara: Stek & Biji. Biasanya

ditanam dengan stek dibutuhkan bahan batang tanaman dengan panjang 25

hingga 30 cm yang ditanam dalam polybag dengan media tanam berupa

campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1.

Kemudian setelah bibit berumur 3 bulan bibit siap dipindah atau ditanam.

3. Pemeliharaan buah naga

- Pengairan Buah Naga

Pada tahap awal pertumbuhan, pengairan dilakukan 1 sampai 2

hari sekali. Pemberian air berlebihan akan menyebabkan terjadinya

pembusukan.

- Pemupukan

Pemupukan tanaman diberikan pupuk kandang, dengan interval

pemberian 3 bulan sekali, sebanyak 5 sampai10 Kg.

- Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

12

Page 13: Usul Pkl Buah Naga

Uniknya dari penanaman buah naga ini adalah belum ditemukan

adanya serangan hama dan penyakit yang potensial. Pembersihan lahan /

pengendalian gulma dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan

tanaman.

- Pemangkasan Buah Naga

Batang utama (primer) dipangkas, setelah tingginya mencapai

tiang penyangga yakni sekitar 2 m, dan ditumbuhkan 2 cabang sekunder,

lalu dari masing-masing cabang sekunder dipangkas lagi dan ditumbuhkan

2 cabang tersier yang berfungsi sebagai cabang produksi.

- Panen Buah Naga

Setelah tanaman berusia 1,5 hingga 2 tahun, mulai berbunga dan

berbuah. Pemanenan pada tanaman buah naga dilakukan pada buah yang

memiliki ciri-ciri warna kulit merah mengkilap, jumbai/sisik berubah

warna dari hijau menjadi kemerahan. Pemanenan dilakukan dengan

menggunakan gunting, buah sudah bisa dipanen saat buah mencapai umur

50 hari terhitung sejak bunga mekar dalam 2 tahun pertama.

13

Page 14: Usul Pkl Buah Naga

III. METODE PRAKTIK KERJA LAPANG

A. Tempat dan Waktu Praktik Kerja Lapangan

1. Tempat

Praktik Kerja Lapang ini akan dilaksanakan di PT Bosowa Agro

Industri, Makassar.

2. Waktu

Kegiatan Praktik Kerja Lapang ini dilaksanakan pada bulan Januari –

Februari 2014 selama 30 hari.

B. Materi Praktik Kerja Lapangan

Materi yang akan dikaji dalam Praktik Kerja Lapangan ini adalah:

1. Kondisi Umum dan Kondisi Wilayah Perusahaan

2. Struktur Organisasi Perusahaan

3. Proses Pemasaran atau penjualan buah naga di PT

Bosowa Agro Industri, Makassar.

4. Mengenal permasalahan yang dihadapi dalam proses

pemasaran buah naga di PT Bosowa Agro Industri, Makassar dan berlatih

menganalisa solusinya.

14

Page 15: Usul Pkl Buah Naga

C. Metode Praktik Kerja Lapangan

Metode yang digunakan dalam Praktik Kerja Lapangan di PT Bosowa Agro

Industri adalah:

1. Melakukan pengamatan terhadap proses pemasaran atau penjualan buah naga

di PT Bosowa Agro Industri, Makassar.

2. Partisipasi aktif dalam proses pemasaran atau penjualan buah naga di PT

Bosowa Agro Industri, Makassar.

3. Melakukan wawancara kepada karyawan dan petugas lain di PT Bosowa Agro

Industri, Makassar.

Metode pengumpulan data yang dilakukan berupa data primer dan data

sekunder.

1. Data Primer, yang diperoleh melalui pengamatan secara langsung di lapangan

melalui wawancara dengan karyawan dan berpartisipasi aktif dalam Pemasaran

atau penjualan buah naga.

2. Data Sekunder, yang diperoleh melalui catatan dan arsip-arsip yang ada di

perusahaan tersebut serta pustaka yang berkaitan.

15

Page 16: Usul Pkl Buah Naga

III. JADWAL PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Jadwal pelaksanaan praktik kerja lapang disusun dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel Jadwal Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang.

Waktu Kegiatan Minggu ke-

1 2 3 4 5 6 7 8

I Pengenalan lokasi dengan pembimbing dan para pekerja di PT Bosowa Agro Industri, Makassar.

*

II Observasi lapang disertai dengan pengambilan data primer.

*

III Pengenalan Administrasi disertai dengan pengambilan data primer.

*

IV Mencatat pemasaran atau penjualan (data primer).

* * * * * *

V Pengambilan Data Sekunder. Catatan dan arsip-arsip yang ada di perusahaan.

* * * * * *

VI Melengkapi data yang diperlukan

dalam penyusunan laporan praktik

* *

16

Page 17: Usul Pkl Buah Naga

kerja lapang.

DAFTAR PUSTAKA

Downey, W.D dan Steven, P.E. 1987. Manajemen Agribisnis Edisi II. Erlangga. Jakarta.153 hal.

Hendro Sunarjono, dkk. 1980. Petunjuk Budidaya Buah Naga. Jakarta.

Kotler, P. 1988. Manajemen Pemasaran. PT Midas Surya Grafindo. Jakarta

Rahardi F., Yovita Hety Indriani, Haryono. 1994. Agribisnis Tanaman Buah. Kanisius. Yogyakarta.

Soekartawi. 1993. Manajemen Pemasaran Pertanian. CV. Rajawali Pers. Jakarta.

Sumarni, M dan Suprihantono, J. 2002. Pengantar bisnis (Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan). Liberty. Yogyakarta

Supari, D. 2001. Manajemen Produksi Operasi Agribisnis Hortikultura. Gramedia. Jakarta.

17