PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja...

26
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Tata Kelola Desa dengan Pendekatan Strategic Vision dalam Kerangka Pembangunan Desa Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan (Studi kasus di Desa Gadingharjo, Sanden, Bantul, Yogyakarta) BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN Diusulkan oleh: Vincentius Dhanang W (E0012390 / 2012) (Ketua Kelompok) Fatia Gupita(E0013171 / 2013) (Anggota 1) Asmarsha Qathrinada (E0014049 / 2014) (Anggota 2) UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

Transcript of PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja...

Page 1: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

Tata Kelola Desa dengan Pendekatan Strategic Vision dalam Kerangka

Pembangunan Desa Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan

(Studi kasus di Desa Gadingharjo, Sanden, Bantul, Yogyakarta)

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Vincentius Dhanang W (E0012390 / 2012) (Ketua Kelompok)

Fatia Gupita(E0013171 / 2013) (Anggota 1)

Asmarsha Qathrinada (E0014049 / 2014) (Anggota 2)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

Page 2: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan
Page 3: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

ii

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Halama Pengesahan . ........................................................................................ i

Daftar Isi ........................................................................................................... ii

Daftar Gambar ................................................................................................. iii

Daftar Tabel ...................................................................................................... iv

Ringkasan ......................................................................................................... v

Bab I Pendahuluan

1.1.Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2.Rumusan Masalah ............................................................................ 2

1.3.Tujuan Penelitian ............................................................................. 3

1.4.Urgensi Penelitian ............................................................................ 3

1.5.Luaran Yang Diharapkan ................................................................. 3

1.6.Kegunaan Penelitian ......................................................................... 4

Bab II Tinjauan Pustaka

2.1.Tata Kelola Desa .............................................................................. 4

2.2.Visi Strategis (Strategic Vision) Pembangunan Desa Berkelanjutan

dan Berwawasan Lingkungan ........................................................... 6

Bab III Metode Penelitian

3.1.Jenis Penelitian ................................................................................. 7

3.2.Sumber Data Penelitian .................................................................... 7

3.3.Lokasi Penelitian .............................................................................. 8

3.4.Tekhnik Pengumpulan data .............................................................. 8

3.5.Analisis Hasil Penelitian ................................................................... 8

Bab IV Rancangan Biaya dan Jadwal Kegiatan

4.1.Ringkasan Anggaran Biaya .............................................................. 9

4.2.Jadwal Kegiatan ............................................................................... 9

Daftar Pustaka .................................................................................................... 10

Lampiran-Lampiran ........................................................................................... 11

Page 4: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

iii

Daftar Gambar

Gambar 1. Analisis Hasil Penelitian .................................................................. 8

Page 5: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

iv

Daftar Tabel

Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya .................................................................. 9

Tabel 2. Jadwal Penelitian .................................................................................. 9

Page 6: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

v

RINGKASAN

Diberlakukannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa telah

memberikan peran kepada desa untuk bertugas melaksanakan pembangunan desa

demi meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup manusia serta

penanggulangan kemiskinan masyarakat desa. Akan tetapi, pembangunan tersebut

haruslah tetap dilakukan dengan cara yang tepat dan mampu memperhatikan

pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.

Desa Gadingharjo, Sanden, Bantul, Yogyakarta merupakan desa yang

masyarakatnya sedang aktif melakukan kegiatan penambangan pasir di pesisir

pantai Samas. Kegiatan tersebut telah membawa dampak buruk terhadap

ekosistem pantai Samas karena lahan bukit pasir yang dahulunya berfungsi

sebagai sarana alami penghalang terjadinya deflasi dan abrasi kini menjadi

semakin terkikis dan rusak. Faktor keuntungan ekonomi merupakan alasan yang

sering muncul dan seolah mengesampingkan dampak kerusakan lingkungan.

Strategic vision yang berpedoman pada Undang-Undang Desa merupakan solusi

yang ditawarkan penulis untuk mengatasi masalah Desa Gadingharjo agar mampu

mengarahkan pembangunan desa lebih berwawasan lingkungan dan berkelanjutan

demi kelestarian alam pantai samas serta dapat terpenuhinya kebutuhan hidup

masyarakat desa Gadingharjo baik untuk generasi yang sekarang maupun yang

akan datang.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian hukum yuridis empirik, dimana dalam

penelitian ini membutuhkan data hukum primer dan data hukum sekunder. Dalam

melakukan analisa hasil penelitian digunakan metode pengumpulan data dari studi

lapangan, studi kepustakaan, hasil wawancara terstruktur dan juga peraturan

perundang-undangan yang berhubungan dengan penelitian. Konsep visi strategis

(strategic vision) dalam pembangunan Desa Gadingharjo diharapkan bisa menjadi

pijakan dan percontohan bagi desa-desa yang lain dalam mengurus tata kelola

desa untuk mewujudkan pembangunan desa yang berwawasan lingkungan dan

berkelanjutan.

Kata Kunci : strategic vision, pembangunan desa berwawasan lingkungan dan

berkelanjutan

Page 7: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberadaan desa di Indonesia pada umumnya sudah ada sejak Pemerintah

Republik Indonesia ini belum berdiri. Ketika masih zaman kerajaan dulu, desa

diakui sebagai wilayah kesatuan hukum dibawah naungan kerajaan. Hal ini dapat

dibuktikan misalnya dari ”Kitab Negarakertagama” kitab sejarah peninggalan

kerajaan majapahit dan ”Serat Wulangreh” peninggalan kasunanan Surakarta yang

menceritakan keberdaan desa. Bahkan pada saat masa pemerintahan Hindia

Belanda, desa juga dijadikan sebagai satu kesatuan wilayah hukum berdasarkan

adat istiadat yang mempunyai kedaulatan dengan dibuatkan undang-undang

tentang desa, yaitu IGO (Islandsche Gemeente-Ordonnantie) tanggal 13 Februari

1906 untuk desa di wilayah Jawa dan Madura dan IGOB (Hogere Inlandsche

Verbanden Ordonnantie Buitengewesten) untuk desa di wilayah Sumatra,

Kalimantan dan Sulawesi.1

Setelah Negara Republik Indonesia memproklamirkan diri sebagai negara

merdeka pada tahun 1945, desa kemudian dijadikan sebagai ujung tombak negara

dalam usaha memberantas kemiskinan dan kebodohan. Hal tersebut seiring Badan

pekerja Komite Nasional Pusat mengeluarkan pengumuman No. 2. yang

kemudian ditetapkan menjadi Undang-Undang Nomor 1 tahun 1945 dan mengatur

kedudukan Desa serta kekuasaan komite nasional daerah sebagai badan legislatif

yang dipimpin oleh seorang Kepala Daerah. Namun karena undang-undang

tersebut dianggap tidak sempurna maka pada tanggal 10 Juli 1948, Pemerintah

Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1948 yang berisi; (a)

Desa adalah merupakan satu kesatuan wilayah hukum berdasarkan adat istiadat

yang berkedaulatan dalam wilayah pemerintahan republik indonesi; (b) RT/Dusun

dipertahankan sebagai bagaian dari desa; (c) Desa merupakan pemerintahan

administrasi tingkat ketiga setelah pemerintahan Kabupaten dan pemerintahan

Provinsi.

Seiring berjalannya waktu, sistem pengaturan desa terus mengalami

perubahan dari mulai memasuki masa orde baru, awal reformasi hingga dewasa

ini yang terbaru berlaku ialah Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa. Dalam persoalan pembangunan desa, hadirnya Undang-Undang ini telah

memberikan semangat pembangunan desa yang lebih pro-lingkungan. Hal ini tak

lain karena dalam Pasal 78 ayat (1) Undang-Undang Desa telah dijelaskan bahwa

‘Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa

dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui

pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana Desa,

pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan

lingkungan secara berkelanjutan.’ Melalui Pasal tersebut, secara prinsipnya

1 HAW, Widjaya, 2003, Otonomi Desa Merupakan Otonomi yang Asli, Bulat dan utuh, Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada. hlm. 11.

Page 8: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

2

Indonesia telah menyadari bahwa desa sangat memiliki peran penting dan

strategis dalam menjaga integritas ekosistem alami dan ketahanan pangan agar

bisa terus memberikan mencukupi kebutuhan bagi generasi sekarang dan yang

akan datang.

Akan tetapi, dalam realitasnya masih banyak juga ditemukan desa yang

menjalankan pembangunan desa yang hanya berupaya meningkatan ekonomi

semata tanpa ada upaya untuk memperhatikan kelestarian lingkungan.

Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di

Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan manusia dalam

eksploitasi sumber daya alam tanpa memperhatikan lingkungan.2 Salah satunya

yang terjadi ialah yang terjadi di Desa Gadingharjo, Sanden, Bantul, Yogyakarta.

Kegiatan penambangan pasir yang berada pada pesisir pantai wilayah desa

tersebut telah membawa dampak yang buruk terhadap berubahnya bentuk lahan

yang semula berupa bukit pasir menjadi dataran rendah. Padahal, bukit pasir

tersebut dahulunya berfungsi sebagai sarana alami penghalang terjadinya deflasi

dan abrasi di wilayah pesisir pantai Samas.3 Namun, karena faktor keuntungan

ekonomi yang besar dari kegiatan penambangan pasir tersebut, masyarkat Desa

Gadingharjo seolah melupakan ancaman terhadap kerusakan lingkungan yang

terjadi.

Melihat permasalahan di atas, tata kelola Desa Gadingharjo, Sanden,

Bantul, Yogyakarta haruslah disandarkan pada konsep strategic vision (visi

strategis) pembangunan berkelanjutan Indonesia agar dalam menjalankan

pembangunan desa nantinya dapat diarahkan secara berwawasan lingkungan dan

berkelanjutan guna mencegah kerusakan lingkungan yang lebih besar dan tetap

memberikan kesejahteraan pada masyarakat desa serta terpenuhinya kebutuhan

bagi generasi yang sekarang dan yang akan datang.

1.2. Rumusan Masalah

Mendasar dari latar belakang di atas, penulisan ini akan merumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana implementasi tata kelola Desa Gadingharjo, Sanden,

Bantul, Yogyakarta saat ini ditengah isu pembangunan desa yang

berwawasan lingkungan dan berkelanjutan sebagaimana tertuang

dalam UU Desa ?

2. Bagaimana dan apa urgensi dari konsep strategic vision sebagai

pijakan Desa Gadingharjo, Sanden, Bantul, Yogyakarta dalam

melaksanakan pembangunan desa yang berwawasan lingkungan dan

berkelanjutan ?

2 http://jambi.tribunnews.com/2015/06/30/kerusakan-lingkungan-sebabkan-14-ribu-desa-kena-

bencana-ekologi diakses pada 27 September 2015 pukul 22.20 WIB 3 http://www.harianjogja.com/read/20150820/1/3220/kerusakan-lingkungan-vegetasi-tergerus-

tambang-pasir diakses pada 25 September 2015 pukul 20.30 WIB

Page 9: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

3

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Identifikasi dan inventarisasi problematika tata kelola Desa

Gadingharjo, Sanden, Bantul, Yogyakarta ditengah isu pembangunan

desa yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan sebagaimana

tertuang dalam UU Desa.

2. Merumuskan konsep strategic vision sebagai pijakan Desa

Gadingharjo, Sanden, Bantul, Yogyakarta dalam melaksanakan

pembangunan desa yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

3. Menunjukan urgensi yang mendesak bahwa konsep strategic vision

merupakan pijakan yang tepat dalam melaksanakan pembangunan desa

yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan harus segera

diterapkan dalam tata kelola desa.

1.4.Urgensi Penelitian

Daerah perdesaan merupakan daerah yang memiliki peran penting dan

strategis dalam menjaga integritas ekosistem alami maupun ekosistem semi-alami.

Mulai dari pelestarian sumber daya alam, konservasi sumber daya genetik,

menyediakan cadangan daerah yang sehat, pemberdayaan tradisi dan kebiasaan,

menjamin keseimbangan demografis sampai ketahanan pangan sangat

memerlukan peran dari daerah perdesaan.4

Kegiatan penambangan pasir yang berada pada pesisir pantai wilayah Desa

Gadingharjo, Sanden, Bantul, Yogyakarta merupakan kegiatan yang telah

membawa dampak buruk terhadap berubahnya bentuk lahan yang semula berupa

bukit pasir menjadi dataran rendah. Padahal, bukit pasir tersebut dahulunya

berfungsi sebagai sarana alami penghalang terjadinya deflasi dan abrasi di

wilayah pesisir pantai Samas yang juga merupakan habitat banyak makhluk hidup

yang tumbuh dan berkembang di daerah tersebut.

Sejalan dengan visi misi yang tertuang dalam UU Desa serta konsep

strategic vision pembangunan berkelanjutan dalam Agenda 21, maka merupakan

faktor penting bagi Desa Gadingharjo, Sanden, Bantul, Yogyakarta untuk

melaksanakan pembangunan desa secara berwawasan lingkungan dan

berkelanjutan demi menjaga ekosistem wilayah pesisir pantai Samas dan juga

meningkatan kesejahteraan desa dengan cara yang lebih pro-lingkungan demi

kebaikan kebutuhan generasi sekarang dan yang akan datang.

1.5. Luaran yang Diharapakan

Adapun luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

4 Zacharoula S. Andreopoulou, Vagis Samathrakis, Soulla Louca, Maro Vlachopoulou, 2014, E-

Innovation for Sustainable Development of Rural Resources During Global Economic Crisis,

701 E. Chocolate Ave. Hershey, PA 17033, USA: IGI Global Publishing. p. 80.

Page 10: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

4

1. Artikel yang dimuat didalam jurnal terakreditasi nasional, khususnya

jurnal Yustisia Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Tata Kelola Pemerintahan Desa dengan pendekatan “strategic vision”

yang mampu menjalankan pembangunan desa secara berwawasan

lingkungan dan berkelanjutan.

1.6. Kegunaan Penelitian

1. Menghasilkan keluaran terkait tata kelola desa yang mampu

menjalankan pembangunan desa yang berwawasan lingkungan dan

berkelanjutan melalui konsep visi strategis (strategic vision) ideal yang

diperoleh.

2. Meletakan dasar-dasar yang akan digunakan dalam penelitian

selanjutnya.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pembangunan Desa

Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu usaha sadar dalam

serangkaian kegiatan untuk mencapai suatu perubahan dari keadaan yang buruk

menuju ke keadaan yang lebih baik yang dilakukan oleh masyarakat tertentu di

suatu Negara. Sondang P. Siagian mendefinisikan pembangunan adalah “Suatu

usaha atau serangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang

dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, Negara dan pemerintahan dalam

usaha pembinaan bangsa”.5 Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam konsep

pembangunan terdapat dua syarat yang harus dipenuhi yakni: harus ada usaha

yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintahnya, dilaksanakan secara sadar,

terarah dan berkesinambungan agar tujuan dari pembangunan itu dapat tercapai.

Dari beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam pembangunan tersebut, bahwa

pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil

dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam suasana kehidupan

yang penuh harmonis.

Dalam pembangunan, peran serta seluruh lapisan masyarakat selaku

pelaku pembangunan dan pemerintah selaku pengayom, Pembina dan pengarah

sangat diperlukan. Antara masyarakat dan pemerintah harus berjalan seiring,

saling mengisi, melengkapi dalam satu kesatuan gerak pembangunan guna

mencapai tujuan yang diharapkan. Pembangunan harus menyangkut semua pihak

yaitu dari tingkat pusat sampai tingkat daerah, pembangunan yang pertama harus

di bina dan dikembangkan adalah pembangunan desa. Perkataan “desa” menurut

Suhardjo Kartohadikusoemo dan Hatta Sastra Mihardja adalah berasal dari

perkataan “Sanskrit” yang artinya tanah air, tanah asal atau tanah kelahiran.6

5 Sondang P Siagian, 1991, Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta. Hlm. 21.

6 Suswo Pangritno, N. Soehartono dan Suprihadi, 1987, Pokok-Pokok Sosiologi Desa. Jakarta:

Ghalia Indonesia. Hlm. 2,

Page 11: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

5

Berkenaan dengan pembangunan desa, Daeng Sudirwo, mendefinisikan

pembangunan desa sebagai berikut: “Pembangunan desa adalah proses

perubahan yang terus menerus dan berkesinambungan yang diselenggarakan

oleh masyarakat beserta pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan

batin, mateeri dan spiritual berdasarkan pancasila yang berlangsung di desa.”7

Dengan demikian, maka pembangunan desa perlu terus diupayakan karena secara

keseluruhan desa merupakan landasan bagi ketahanan nasional seluruh rakyat

Indonesia. Selain itu, untuk mencapai tujuan dari pembangunan desa itu,

pelaksanaan pembangunan di berbagai aspek kehidupan baik aspek ideologi,

politik, ekonomi, sosial, budaya dan agama maupun dalam aspek pertahanan dan

keamanan. Melalui pembangunan desa diupayakan agar masyarakat memiliki

keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengatasi berbagai

masalah dalam kehidupan.

Pembangunan desa dengan berbagai masalahnya merupakan pembangunan

yang berlangsung menyentuh kepentingan bersama. Dengan demikian desa

merupakan titik sentral dari pembangunan nasional Indonesia. Oleh karena itu,

pembangunan desa tidak mungkin bisa dilaksanakan oleh satu pihak saja, tetapi

harus melalui koordinasi dengan pihak lain baik dengan pemerintah maupun

masyarakat secara keseluruhan. Dalam merealisasikan pembangunan desa agar

sesuai dengan apa yang diharapkan perlu memperhatikan beberapa pendekatan

dengan ciri-ciri khusus yang sekaligus merupakan identita pembangunan desa itu

sendiri, seperti yang dikemukakan oleh C.S.T Kansil,8 yaitu komprehensif multi

sektoral yang meliputi berbagai aspek, baik kesejahteraan maupun aspek

keamanan dengan mekanisme dan sistem pelaksanaan yang terpadu antar berbagai

kegiatan pemerintaha dan masyarakat. Perpaduan sasaran sektoral dengan regional

dengan kebutuhan essensial kegiatan masyarakat. Pemerataan dan penyebarluasan

pembangunan keseluruhan pedesaan termasuk desa-desa di wilayah kelurahan.

Satu kesatuan pola dengan pembangunan nasional dan regional dan daerah

pedesaan dan daerah perkotaan serta antara daerah pengembangan wilayah sedang

dan kecil. Menggerakan partisipasi, prakaras dan swadaya gotong royong

masyarakat serta mendinamisir unsur-unsur kepribadian dengan teknologi tepat

waktu. Jadi di dalam merealisasikan pembangunan desa itu harus meliputi

berbagai aspek, jangan dari satu aspek saja, agar pembangunan desa itu dapat

sesuai dengan apa yang diinginkan. Pembangunan desa itu harus meliputi

berbagai aspek kehidupan dan penghidupan artinya harus melibatkan semua

komponen yaitu dari pihak masyarakat dan pemerintah, dan harus langsung secara

terus menerus demi tercapainya kebutuhan pada masa sekarang dan masa yang

akan datang.

7 Daeng Sudirwo, 1985, Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah dan Pemerintahan Desa.

Bandung: Aksara. Hlm. 63. 8 C.S.T Kansil, 1983, Desa Kita Dalam Peraturan Tata Pembangunan Desa. Jakarta: Ghalia

Nasional. Hlm. 251.

Page 12: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

6

2.2. Visi Strategis (Strategic Vision) Pembangunan Desa Berkelanjutan dan

Berwawasan Lingkungan

Visi strategis terdiri dari dua kata, yakni visi dan stretegis. Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia (KBBI) visi diartikan sebagai (1) kemampuan untuk

melihat pada inti persoalan; (2) pandangan atau wawasan ke depan. Sebuah visi

yang baik adalah model mental dari kemungkinan apa yang terjadi di masa depan,

apa yang ingin dicapai dimasa depan dan selalu berpikir tentang masa depan. Burt

Nanus menjelaskan bahwa visi menggambarkan dunia fiktif yang tidak dapat

diamati atau diverifikasi terlebih dahulu dan pada kenyataannya saat ini. Namun,

jika itu adalah model mental yang baik, visi harus menunjukkan cara untuk

mengidentifikasi tujuan dan bagaimana merencanakan untuk mencapainya. Lebih

lanjut Nanus juga memberikan unsur-unsur visi yang baik, yakni visi haruslah

idealis, realistis, bercita-cita tinggi, memiliki tujuan dan arah, memiliki

antusiasme dan komitmen, mudah dipahami, memiliki keunikan dan ambisius.9

Sedangkan kata strategis yang mimiliki kata asal strategi dari bahasa

Yunani strategos atau strategeus dengan kata jamak strategi. Strategos berarti

jenderal, namun dalam bahasa Yunani kuno sering berarti perwira negara (state

officer) dengan fungsi yang lebih luas.10

Dalam KBBI strategis diartikan sebagai

berhubungan, bertalian, berdasar strategi. Menurut pendapat Rabin bahwa strategi

merupakan kerangka kerja (frame work), teknik dan rencana yang bersifat spesifik

atau khusus:11

Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad strategi adalah tindakan

yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta

dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan banyak orang

di masa depan.12

Dengan demikian visi strategis adalah istilah yang luas

digunakan untuk menggambarkan salah satu elemen penting dari perencanaan

usaha strategis secara keseluruhan. Visi strategis membantu untuk mengatur

parameter pengembangan perencanaan langkah-langkah spesifik untuk bisa

membuat visi menjadi sebuah kenyataan dan dapat diraih

Dalam konsideran Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH) menjabarkan bahwa

pembangunan ekonomi nasional sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diselenggarakan berdasarkan

prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Sementara

strategic vision yang dimiliki Indonesia, yakni hasil dari PROPENAS tahun 2001-

2004 tentang pembangunan berkelanjutan, terutama pembangunan ekonomi,

dilakukan berdasarkan kapasitas yang tersedia dari sunber daya alam, lingkungan

dan karakter sosial. Pengelolaan sumber daya alam nasional dan lingkungan di

9 http://www.au.af.mil/au/awc/awcgate/ndu/strat-ldr-dm/pt4ch18.html

10Salusu. J, 2003, Pengambilan keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publik dan Organisasi non

profit, Jakarta: Rasindo. Hlm. 85. 11

Rabin et.al, 2000, Handbook of Strategic Management, New York: Marcell Dekker. p.15. 12

Umar Husein. 2004, Strategic Management In Action, Jakarta: Gramedia. Hlm 5.

Page 13: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

7

masa mendatang harus didasarkan pada aspek penting pada produksi dan ruang

aktifitas untuk konservasi dan kesehatan lingkungan. Selain itu dari Agenda 21

Indonesia juga terdapat 4 aspek yang menjadi perhatian pembangunan

berkelanjutan Indonesia, yakni (1) pelayanan masyarakat; (2) pengolahan limbah;

(3) pengelolaan sumber daya tanah; (4) pengelolaan sumber daya alam.

Desa sebagai sebuah organisasi yang telah diatur dalam Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 harus menjalankan pembangunan desa dengan sandaran visi

strategis tersebut agar tercapai pembangunan desa secara berwawasan lingkungan

dan berkelanjutan. Hal ini tentunya akan bermanfaat bagi generasi yang sekarang

dan yang akan datang mengingat begitu vitalnya peran desa dalam memenuhi

kebutuhan nasional.

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam sebuah penelitian hukum diperlukan suatu metode penelitian yang

kemudian akan digunakan peneliti untuk menunjang hasil penelitian tersebut guna

mencapai tujuan penelitian hukum. Adapun peneliti akan menggunakan metode

penelitian sebagai berikut:

3.1. Jenis Penelitian

Secara sekilas, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian

hukum identik dengan pemberian preskripsi atas isu hukum yang muncul didalam

masyarakat,13

maka dapat dikatakan jenis usulan penelitian ini adalah penelitian

hukum yang berjenis yuridis empirik. Penelitian hukum yuridis empirik yaitu

penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti fakta hukum yang terjadi di

lapangan dengan data yang terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum

sekunder 14

3.2. Sumber Data Penelitian

Isu hukum dalam usulan penelitian ini adalah tata kelola desa dengan

pendekatan strategic vision dalam kerangka dalam kerangka pembangunan desa

yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Peneliti dalam usulan penelitian

ini akan menggunakan:

a. Bahan Hukum Primer

Meliputi Agenda 21 KTT Rio de Janeiro, Konstistusi Undang-Undang

dasar 1945 Setelah Amandemen, Agenda 21 Indonesia, Undang– Undang

Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Peraturan, Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 13 Tahun 2012 tentang

13

Peter Mahmud Marzuki, 2010, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana Prenada, Hlm. 37. 14

Peter Mahmud Marzuki. 2014. Penelitian Hukum Edisi Revisi. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group. Hlm. 55-56

Page 14: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

8

Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, Dan Recycle Melalui Bank

Sampah, Peraturan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa Menteri

Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan

Desa, dan Peraturan Desa Gadingharjo, Sanden, Bantul, Yogyakarta

b. Bahan Hukum Sekunder

Hasil wawancara, pengamatan, kuisioner, artikel Ilmiah Hukum dibidang

rural development, environmental, dan strategic vision.

3.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Desa Gadingharjo, Sanden, Bantul,

Yogyakarta

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dikenal adalah studi kepustakaan;

pengamatan (observasi), wawancara (interview), dan daftar pertanyaan

(kuesioner).15

3.5 Teknik Analisa Hasil Penelitan

Dalam usulan penelitian ini, Peneliti akan menganalisa hasil penelitian yang

akan digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.

Analisis hasil penelitian

15

Ronny Hanitijo Soemitro, 1994, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Cetakan Kelima,

Jakarta: Ghalia Indonesia. Hlm. 12.

Secara historis,

terbentuknya

kesepakatan negara-

negara di dunia dalam

The United Nation

Conference ent and

ED) atau yang lebih

dikenal dengan sebutan

KTT Bumi (Earth

Summit) tahun 1992 di

Rio de Janeiro, Brazil

sebenarnya telah

menjawab pentingnya

perhatian terhadap

pembangunan desa.1

Langkah awal yang

ditandai dengan

terbentuknya Agenda

21 menghadirkan

sebuah program yang

diberi nama

Sustainable

Agriculture and Rural

Development (SARD).1

Program SARD inilah

yang telah lama

menjadi pedoman suatu

Secara historis,

terbentuknya

kesepakatan n Secara

historis, terbentuknya

kesepakegara-negara di

dunia dalam The

United Nation

Conference on

Environment and

Development

(UNCED) atau yang

lebih dikenal dengan

sebutan KTT Bumi

(Earth Summit) tahun

1992 di Rio de Janeiro,

Brazil sebenarnya telah

menjawab pentingnya

perhatian terhadap

pembangunan desa.1

Langkah awal yang

ditandai dengan

terbentuknya Agenda

21 menghadirkan

sebuah program yang

diberi nama Sustainable

Agriculture and Rural

Development (SARD).1

Bahan primer dan bahan sekunder,

meliputi:

Artikel Ilmiah di bidang rural

development , hasil penelitian di

bidang rural development,

environmental, dan strategic vision

Premis Mayor

Meliputi :

Konstitusi Undang-Undang Dasar

1945 setelah Amandemen, Agenda

21, Peraturan perundang-undangan di

bidang desa, Peraturan Perundang-

undangan di bidang lingkungan,

Peraturan Perundan-Undangan di

bidang Pemerintah Daerah, Peraturan

Mentri di bidang pembangunan desa,

Peraturan Desa

Premis Minor

Meliputi :

Buruknya tata kelola pemerintahan Desa

Gadingharjo, Sanden, Bantul, Yogyakarta

dalam menjalankan pembangunan desa

yang berakibat rusaknya lingkungan dan

wilayah-wilayah perdesaan

Silogisme

Deduksisi

Kesimpulan/dalam ilmu hukum dikategorikan preskripsi

Tata kelola pemerintahan desa dengan pendekatan

strategic vision yang mampu menjalankan

pembangunan desa secara berwawasan lingkungan dan

berkelanjutna

Penilittian yuridis

empirik dan pendekatan kasus

S

ecar

a

histo

ris,

terbe

ntuk

nya

kese

paka

tan

nega

ra-

nega

ra di

duni

Page 15: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

9

BAB IV

RANCANGAN ANGGARAN DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Rancangan Anggaran

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan Penunjang dan Bahan Habis

Pakai 3.100.000

2 Perjalanan 2.700.000

3 Pelaporan dan lain-lain 700.000

Total 6.500.000

Tabel 1.Ringkasan Biaya

4.2 Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan Ke-

Ke-I Ke-II Ke-III

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan Penelitian

a. Survey Awal

b. Penyusunan Laporan

c. Penyusunan

Instrumen Penelitian

d. Perijinan

2 Pelaksanaan Penelitian

a. Pengumpulan Data

b. Entry Data

c. Analisis Data

3 Penyusunan Laporan

Hasil Peneltian

Tabel 2.Tahapan Penelitian

Page 16: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

10

Daftar Pustaka

Agenda 21 Konferensi Tingkat Tinggi Rio de Janeiro

Hanitijo Soemitro, Ronny, 1994, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri,

Cetakan Kelima, Jakarta: Ghalia Indonesia

http://jambi.tribunnews.com/2015/06/30/kerusakan-lingkungan-sebabkan-14-ribu-

desa-kena-bencana-ekologi diakses pada 27 September 2015 pukul

22.20 WIB

http://www.harianjogja.com/read/20150820/1/3220/kerusakan-lingkungan-

vegetasi-tergerus-tambang-pasir diakses pada 25 September 2015

pukul 20.30 WIB

http://www.au.af.mil/au/awc/awcgate/ndu/strat-ldr-dm/pt4ch18.html diakses pada

tanggal 25 September 2015 pukul 20.22 WIB

Husein, Umar, 2004, Strategic Management In Action, Jakarta: Gramedia. Hlm 5.

Kansil, C.S.T, 1983, Desa Kita Dalam Peraturan Tata Pembangunan

Desa. Jakarta: Ghalia Nasional

Pangritno, Suswo, N. Soehartono dan Suprihadi, 1987, Pokok-Pokok Sosiologi

Desa. Jakarta: Ghalia Indonesia

Peter Mahmud Marzuki, 2010, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana Prenada

Peter Mahmud Marzuki. 2014. Penelitian Hukum Edisi Revisi. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group

Rabin et.al, 2000, Handbook of Strategic Management, New York: Marcell

Dekker

Siagian, Sondang P, 1991, Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka

Cipta

Salusu, J, 2003, Pengambilan keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publik dan

Organisasi non profit, Jakarta: Rasindo

Sudirwo, Daeng, 1985, Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah dan

Pemerintahan Desa. Bandung: Aksara

Widjaya, HAW, 2003, Otonomi Desa Merupakan Otonomi yang Asli, Bulat dan

utuh, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

.

Page 17: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

11

Page 18: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

12

Page 19: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

13

Page 20: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

14

Biodata Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Sapto Hermawan, S.H., M.H.

2 Jenis Kelamin Laki-Laki

3 Jabatan Fungsional Tenaga Pengajar

4 NIP/NIK/NIDN 198009092005011001/ 0009098004

5 Tempat dan Tanggal Lahir Wonogiri, 9 September 1980

6 Alamat Rumah Perum Fajar Indah Mutiara Blok A – 5,

Jalan

Kronggahan II, Kronggahan RT 4 RW 7 –

Baturan

Colomadu – Surakarta 57171 - Indonesia

7 Nomor Telepon/HP 085741483142

8 Alamat Kantor Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta

9 Nomor Telepon/Faks 0271 664989

10 E-mail [email protected]

11 Mata Kuliah yang diampu Hukum Administrasi Negara, Hukum

Agraria, Hukum Lingkungan, Hukum

Kesehatan.

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama PT UGM UGM UGM

Bidang Ilmu Ilmu Hukum Ilmu Hukum Ilmu Hukum

Tahun Masuk 1998 2010 2013

Tahun Lulus 2002 2012 On going

Judul

Skripsi/Tesis/Disert

asi

Aspek Hukum

Remote

Trading di Pasar

Modal Indonesia

Analisis

Hukum

Terhadap

Putusan

Mahkamah

Agung

Tentang Unsur

Kelalaian dan

Kerugian

Dalam

Perkara Medis

Perwujudan

Environmental

Justice di

Indonesia;

Kajian

Pertanggungja

waban

Pemerintah

dalam

Pengelolaan

Sektor

Pertambangan

C. Pengalaman Penelitian dalam 10 tahun terakhir

Page 21: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

15

No. Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber Jumlah

(juta)

1 2014

Model Kebijakan Pertahanan

dan Keamanan Berbasis

Masyarakat dalam Rangka

Pencegahan Transnational

Organized Crime di Wilayah

Perbatasan Indonesia - Malaysia

(Studi Kasus di Kecamatan

Entikong Kabupaten Sanggau

Propinsi Kalimantan Barat) –

Tahun Pertama

Hibah

STRANAS

DIKTI

100

2 2014

Studi Pengawasan Peredaran

Produk Mainan Anak oleh

Pemerintah Kota Surakarta

dalam Pemenuhan Compliance

Safety Children pasca

berlakunya Peraturan Menteri

Perdagangan Nomor 24/MIND/

PER/4/2013 sebagaimana

diubah dengan Peraturan

Menteri Perdagangan Nomor

55/MIND/ PER/11/2013

Tentang Standar Nasional

Indonesia (SNI) Mainan Secara

Wajib

Hibah

Insentif

Start-UP

UNS

10

3 2013

Implementasi Kebijakan Tata

Kelola Kepariwisataan Di

Kabupaten Gunungkidul (Studi

Kasus Sengketa Obyek Wisata

Gua Pindul Desa Bejiharjo

Kecamatan Karangmojo

Kabupaten Gunungkidul)

BPOPTN

UNS 30

5 2013

Reformulasi Perjanjian

Pemborongan Pekerjaan (Out-

Sourcing) Dalam Upaya

Perlindungan Bagi Pekerja di

Sektor Perbankan Tahun I.

BPOPTN

UNS 30

6 2012

Optimalisasi Fungsi E-KTP

Terhadap Sistem Pemberatan

Pidana Pada Recidiv Dalam

BPOPTN

UNS 30

Page 22: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

16

Kebijakan Penanggulangan

Kejahatan di Indonesia

7 2011

Studi Perlindungan Hukum bagi

Konsumen Property atas

Kualitas Bangunan dalan Jual

Beli Rumah

DIPA

PNBP

Fakultas

Hukum

UNS

10

8 2010

Faktor-Faktor yang

mempengaruhi Kebijakan

Pengembangan di Pasar Lelang

Soropadan Jawa Tengah

DIPA BLI

UNS 5

9 2010

Riset Kolaborasi Pengembangan

Ekonomi Sektor Kelautan di

Kabupaten Flores Timur,

Kerjasama Universitas Sebelas

Maret dan Universite La

Rochelle Perancis.

Kementrian

Pendidikan

Perancis

300

10 2009

Soropadan Versi 3.0 :

Peningkatan Citra Kualitas

Pertanian di Indonesia Tahun ke

II

Hibah

STRANAS

DIKTI

100

11 2008

Peningkatan Kualitas SDM

dalam Era Digital

Universitas

Gadjah

Mada

25

12 2006

Analisis Kebijakan

Kepariwisataan Pemerintah

Kabupaten Wonogiri dalam

Rangka Peningkatan Pendapatan

Asli Daerah

DIPA UNS 5

D. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal

No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor Nama

Jurnal

1 2013

Konflik Pemerintah vs

Masyarakat dalam

Kepemilikan Lahan

Pariwisata: Tinjauan dari

Perspektif Hukum

Pertanahan

Vol II Nomor 2

Tahun 2009

Jurnal

Bestuur

2 2012 Kajian Hukum Terhadap Vol 03 No. 01 Jurnal

Page 23: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

17

Putusan Mahkamah Agung

tentang Unsur Kelalaian dan

Unsur Kerugian dalam

Perkara Medis

Tahun 2009 Bestuur

E. Pengalaman Pengabdian Masyarakat

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

1 2008 Penyuluhan Hukum Pertanahan Bagi Masyarakat di Desa

Sapen Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo

2 2009

Penyuluhan Hukum Mengenai UU No. 23 Tahun 2004

Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga di

Kelurahan Manahan Kecamatan Banjarari Kota Surakarta

3 2009

Penyuluhan Hukum Mengenai UU No. 23 Tahun 2004

tentang Perlindungan Anak Di Desa Ngringo Kecamatan

Jaten Kabupaten Karanganyar

4 2009

Penyuluhan Hukum Mengenai UU No. 8 Tahun 1999

tentang Perlindungan Konsumen Di Kelurahan Manahan

Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta

5 2010

Penyuluhan Hukum Mengenai UU No. 23 Tahun 2004

tentang Perlindungan Anak Di Kelurahan Manahan

Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta

6 2011

Penyuluhan Hukum Mengenai UU NO. 23 Tahun 2004

Tentang Perlindungan AnakDi Kelurahan Mojosongo

Kecamatan Jebres Kota Surakarta

7 2012

Penyuluhan Hukum Mengenai UU No. 16 Tahun 1964

Tentang Bagi Hasil Perikanan Tangkap Di Fakultas

Hukum UNS

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Hibah Usulan Program Kreativitas Mahasiswa-

Penelitian.

Surakarta, 30 September 2015

Pembimbing,

Sapto Hermawan, S.H.,M.H.

Page 24: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

I. BAHAN HABIS PAKAI DAN BAHAN PENUNJANG

Item Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga

Satuan

(Rp)

Harga BHP +

Peralatan

Penunjang (Rp)

Bahan

habis

Pakai

Kertas F4 1 Rim 40.000 40.000

Fotokopi 500 Lembar 200 100.000

Jilid 2 Biji 10.000 20.000

Ballpoint 2 Box 30.000 60.000

Staepler 3 Biji 20.000 60.000

Buku Agenda 3 Biji 20.000 60.000

Clip file Folder 10 Biji 8.000 80.000

Materai , stopmap 10 buah 7.000 70.000

Pulsa Telp Prabayar 3 orang 3 bulan 30.000 270.000

Pulsa Internet/ data 3 orang 3 bulan 50.000 450.000

Sewa Printer (Pembuatan Proposal

– Lap Hasil) 1 paket

200.00

0 200.000

Sewa Kamera Dokumentasi 1 paket

350.00

0 250.000

Bahan

Penunjang Pembelian Pustaka Asing /Ebook 3 file

300.00

0 900.000

Pembelian pustaka bahasa ind 5 eksemplar

100.00

0 500.000

Sub Total Pengeluaran (Rp) 3.100.000

Material Justifkasi Satuan Harga

Satuan (Rp)

Biaya per bulan

(Rp)

1. Perjalanan

Solo ke Desa

Gadingharjo

Pencarian data, wawancara,

observasi, biaya hidup Orang 300.000 900.000

Sub Total Pengeluaran 3 bulan (Rp) 2.700.000

II. PELAPORAN DAN LAIN LAIN

Material Justifkasi Satuan Harga Satuan (Rp) Biaya (Rp)

1. Publikasi Jurnal

Akreditasi

Biaya Publikasi

Jurnal Akreditasi terbit 500.000 500.000

2. Penyusunan

Laporan dan

Artikel Ilmiah

Persiapan Material,

rapat rapat

Kegiata

n 200.000 200.000

Sub Total Pengeluaran Dalam Tahun (Rp) 700.000

Total Pengeluaran Rp) 6.500.000

Page 25: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No. Nama/NIM Bid.Ilmu Alokasi

Waktu

(jam/Minggu)

Uraian Tugas

1. Vincentius Dhanang

Widhianata

Ilmu

Hukum

20 jam Seluruh

Penelitian

2. Fatia Gupita Ilmu

Hukum

15 jam Seluruh

Penelitian

3. Asmarsha Qathrinada Ilmu

Hukum

15 jam Seluruh

Penelitian

Page 26: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL ... … · Berdasarkan data WALHI pada tahun 2014 saja sudah terdapat 14 ribu desa di Indonesia yang dilanda bencana ekologi karena tindakan

20

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti