RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA … kacang hijau (ribu ha) - 25 PTT kacang hijau (ribu ha) 3,21...
Transcript of RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA … kacang hijau (ribu ha) - 25 PTT kacang hijau (ribu ha) 3,21...
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PERTANIAN
2010
1 Jumlah dokumen perencanaan, keuangan & perlengkapan, 24 paket 24 paket 7.832,0
2014
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN Peningkatan pelaksanaan kegiatan Kementerian
RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATORTARGET TOTAL ALOKASI
2010-2014 (Rp Miliar)
hukum & humas, kerjasama luar negeri, organisasi dan kepegawaian, statistik dan sistem informasi pertanian
Jumlah ijin usaha pertanian, ijon pemasukan/pengeluaran benih/bibit, obat hewan dan pakan ternak, produk ternak dan agensia hayati, serta rekomendasi produk pangan
2500 5000
Realisasi penyaluran kredit program untuk pertanian (KKP-E, KUR)
1,5 trilyun 2,5 trilyun
Realisasi penyaluran pembiayaan Syariah dan pembiayaan komersial untuk sektor pertanian
4 trilyun 8 trilyun
Jumlah sentra-sentra usaha pertanian di perdesaan 200 200Jumlah Gapoktan PUAP (unit) 10.000,00 10.000,00
1.6 Pelayanan perizinan dan investasi pertanian (Prioritas Nasional dan Bidang)
Jumlah ijin usaha pertanian, ijon pemasukan/pengeluaran benih/bibit, obat hewan dan pakan ternak, produk ternak dan agensia hayati, serta rekomendasi produk pangan
2500 5000 64,1
Bahan informasi dan bahan kebijakan pengembangan investasi pertanian (publikasi, pameran, bahan analisis untuk kebijakan pertanian) (PAKET)
1 1
PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PERTANIAN
Pertanian melalui dukungan koordinasi, pembinaan dan pelayanan administrasi
Peningkatan penerimaan penyiapan bahan analisa, fasilitas proses teknis permohonan ijin, pendaftaran di bidang pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian, benih/bibit, produk ternak dan pangan segr serta penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi
II.L.018.1
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
Realisasi penyaluran kredit program untuk pertanian (KKP-E, KUR) (Trilyun)
1,5 2,5 5.621,6
Realisasi penyaluran pembiayaan Syariah dan pembiayaan komersial untuk sektor pertanian (Trilyun)
4 8
Jumlah sentra-sentra usaha pertanian di perdesaan 200 200Jumlah Gapoktan PUAP (unit) 10.000 10.000
1.7 Pelayanan pembiayaan Pertanian, Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dan Penguatan Kelembagaan Ekonomi Perdesaan Melalui LM3 (Prioritas Nasional dan Bidang)
Peningkatan realisasi penyaluran kredit program (KKP-E dan KUR) pembiayaan komersial, pembiayaan syariah, pengembangan sentra usaha pertanian perdesaan, dan pengembangan Gapoktan PUAP
p ( )1.9 Pengembangan perlindungan dan pendaftaran
varietas tanaman (Prioritas Bidang)Peningkatan kinerja pelayanan teknis, hukum dan administrasi perlindungan varietas tanaman
Jumlah pelayanan teknis, hukum dan administrasi perlindungan varietas tanaman (buah)
300 700 38,7
Pelaksanaan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di Kementerian Pertanian
Jumlah pelaksanaan kegiatan pengawasan intern pada unsur Kementerian Pertanian untuk mewujudkan good governance dan clean government (Kinerja/Satker)
384 384 345,2
% proses administrasi dan dukungan teknis Itjen tepat waktu 100% 100%
% temuan laporan audit internal Kementerian Pertanian ditindaklanjuti
- Tahun Tunggal (awal) '- Tahun Tunggal (awal) 65% 90%- Rata-rata 5 tahun '- Rata-rata 5 tahun 79% 79%
3 Luas areal penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat (ribu ha)
2.969,49 4.493,31 6.656,2
Jumlah sarana produksi yang disediakan dan disalurkan serta lembaga perbenihan tanaman pangan yang dibina di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat :
- -
- Sarana Produksi (Unit) 13.836,00 18.354,00 - Lembaga perbenihan (Balai) 63 63
2 PROGRAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PERTANIAN
PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI SWASEMBADA DAN SWASEMBADA BERKELANJUTAN
Perluasan penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat yang didukung oleh sistem penyediaan sarana produksi dan benih serta pengamanan produksi yang efisien untuk mewujudkan produksi tanaman pangan yang cukup dan berkelanjutan
II.L.018.2
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
Jumlah subsidi pupuk dan benih : - - - Pupuk (Juta ton) 11,06 12,2 - Benih (ribu ton) 178,18 226,92Luas areal yang aman dari serangan OPT dan DFI pada pertanaman pangan yang menerapkan budidaya tanaman yang tepat (ribu ha)
147,5 223,75
Luas Areal :Luas Areal : - Padi non hibrida (ribu ton) 12.544,00 15.680,00 Padi hibrida (ribu ton) 1.509,20 3.773,00 Padi lahan kering (ribu ton) 1.234,80 2.058,00 - Jagung (ribu ton) 926,25 1.543,75 - Kedelai (ribu ton) 356,25 712,5 - Kacang tanah (ribu ton ) 59,23 236,93 - Kacang hijau (ribu ton) 3,3 25,72 - Ubi kayu (ribu ton) 115,63 117,07 - Ubi jalar (ribu ton) 103,05 121,49Produktivitas : - Padi non hibrida (ku/ha) 64 64 Padi hibrida (ku/ha) 77 77 Padi lahan kering (ku/ha) 42 42 - Jagung (ku/ha) 65 65 - Kedelai (ku/ha) 15 15 - Kacang tanah (ku/ha) 12,47 12,47 - Kacang hijau (ku/ha) 10,83 10,83 - Ubi kayu (ku/ha) 186,54 186,54
II.L.018.3
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
- Ubi jalar (ku/ha) 110,69 110,69Luas Panen : - Padi non hibrida (ribu ha) 2.000,00 2.500,00 Padi hibrida (ribu ha) 200 500 Padi lahan kering (ribu ha) 300 500 - Jagung (ribu ha) 150 250- Kedelai (ribu ha) 250 500 - Kacang tanah (ribu ha) 50 200 - Kacang hijau (ribu ha) 3,21 25 - Ubi kayu (ribu ha) 6,53 6,61 - Ubi jalar (ribu ha) 9,5 11,2 - Padi non hibrida (ribu ha) 1.960,00 2.450,00 Padi hibrida (ribu ha) 196 490 Padi lahan kering (ribu ha) 294 490 - Jagung (ribu ha) 142,5 237,5 - Kedelai (ribu ha) 237,5 475 - Kacang tanah (ribu ha) 47,5 190 - Kacang hijau (ribu ha) 3,05 23,75 - Ubi kayu (ribu ha) 6,2 6,28 - Ubi jalar (ribu ha) 9,31 10,98
3.1 Pengelolaan produksi tanaman serealia (Prioritas Nasional dan Bidang)
Meningkatnya perluasan penerapan budidaya tanaman serealia yang tepat dan berkelanjutan untuk
Luas areal penerapan budidaya serealia yang tepat dan berkelanjutan (ribu ha) :
2.650,20 3.750,40 2.259,0
SLPTT padi non hibrida (ribu ha) 2.000,00 2.500,00SLPTT padi hibrida (ribu ha) 200 500SLPTT Padi lahan kering (ribu ha) 300 500
II.L.018.4
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
SLPTT Jagung hibrida (ribu ha) 150 250Pengembangan peningkatan produksi gandum (ribu ha) 0,1 0,2
Pengembangan peningkatan produksi sorghum (ribu ha) 0,1 0,2
Peta sentra produksi komoditas serealia (paket) 1,00 1,00Data luas tanam komoditas serealia 1 00 1 00Data luas tanam komoditas serealia 1,00 1,00
3.2 Pengelolaan produksi tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian (Prioritas Nasional dan Bidang)
Luas areal penerapan budidaya tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian yang tepat dan berkelanjutan (ribu ha) :
319,29 742,91 1.256,5
SLPTT kedelai (ribu ha) 250 500SLPTT kacang tanah (ribu ha) 50 200SLPTT kacang hijau (ribu ha) - 25PTT kacang hijau (ribu ha) 3,21PTT ubi kayu (ribu ha) 6,53 6,61PTT ubi jalar (ribu ha) 9,5 11,2PTT pangan lokal (ribu ha) 0,05 0,1Peta sentra produksi beberapa komoditas Kabi (paket) 1,00 1,00
Data luas tanam beberapa komoditas Kabi (paket) 1,00 1,003.3 Pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman
pangan (Prioritas Bidang)Lembaga perbenihan tanaman pangan yang dibina di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat :
334,0
Tersusunnya roadmap kebutuhan & ketersediaan benih (paket) 1,00 1,00
Tersusunnya kebijakan sistem subsidi benih (paket) 1,00 1,00
Meningkatnya perluasan penerapan budidaya tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian yang tepat dan berkelanjutan untuk peningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas per satuan luas.
Terselenggaranya sistem pembinaan lembaga perbenihan tanaman pangan yang efisien dan berkelanjutan di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat
II.L.018.5
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
Tersusunnya rancangan revitalisasi perbenihan (paket) 1,00 1,00
BPSBTPH (Balai) 32 32BBI (Balai) 31 31
3.4 Penyaluran subsidi benih tanaman pangan (Prioritas Nasional dan Bidang)
Tersalurnya benih tanaman pangan bersubsidi Jumlah benih tanaman pangan bersubsidi (ribu ton) 178,18 226,92
3 5 Pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan Sarana produksi tersedia dan terawasi di lokasi penerapan 13 836 00 18 354 00 735 7Terselenggaranya sistem penyediaan dan pengawasan3.5 Pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan sarana produksi tanaman pangan (Prioritas Bidang)
Sarana produksi tersedia dan terawasi di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat (unit) :
13.836,00 18.354,00 735,7
Bantuan RPPPO (unit) 200 1.200,00Bantuan Traktor R-2 (unit) 623 912Bantuan Traktor R-4 (unit) 7 10Bantuan pompa air (unit) 350 512Penguatan UPJA pemula (unit) 8.747,00 8.071,00Penguatan UPJA berkembang (unit) 2.864,00 4.313,00Penguatan UPJA profesional (unit) 585 2.792,00Penguatan KP3 (unit) 430 514Penguatan PPNS Pupes (orang) 30 30Skrening pestisida (unit) 30 30Tersusunnya roadmap kebutuhan & penyediaan pupuk & alsintan (paket)
1,00 1,00
3.6 Penyaluran pupuk bersubsidi (Prioritas Nasional dan Bidang)
Tersalurnya pupuk bersubsidi Jumlah pupuk bersubsidi (juta ton) 11,06 12,2
3.7 Penguatan perlindungan tanaman pangan dari gangguan OPT dan DFI (Prioritas Bidang)
Terkendalinya serangan OPT dan DFI di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat
Jumlah luas areal tanaman pangan yang terserang OPT (ribu ha) dan
59 89,5 526,3
Terselenggaranya sistem penyediaan dan pengawasan sarana produksi tanaman pangan yang efisien dan berkelanjutan di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat.
II.L.018.6
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
Jumlah luas areal tanaman pangan yang terkena DFI (ribu ha) 88,5 134,25
3.8 Pengembangan metode pengujian mutu benih dan penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih (Prioritas Bidang)
Berkembangnya metode pengujian mutu benih dan penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura
Jumlah metode pengujian mutu benih yang dikembangkan, divalidasi dan disyahkan (metode),
8 8 37,2
Jumlah laboratorium yang menerapkan sistem mutu 8 8y g p(laboratorium),Jumlah laboratorium peserta uji profisiensi (laboratorium), dan 30 30
Jumlah pelaksanaan uji petik mutu benih yang beredar (contoh benih)
15 25
3.9 Pengembangan peramalan serangan Organisme Penganggu Tumbuhan (Prioritas Bidang)
Jumlah informasi peramalan serangan OPT (unit), 5 5 44,6
Jumlah teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT (model), dan
8 8
Jumlah propinsi yang menerapkan teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT (propinsi)
6 18
4. Produksi Hortikultura : (Ton) 2.239,5 buah 19.216.575 23.805.903Sayuran 10.483.440 12.264.052Tanaman Hias 216.675.019 278.745.121
Biofarmaka 511.416.046 598.284.439
Tersedianya informasi dan model peramalan Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT) sebagai rujukan dalam pengamanan produksi tanaman pangan dan hortikultura
PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU PRODUK TANAMAN HORTIKULTURA BERKELANJUTAN
Terwujudnya agribisnis hortikultura yang berdaya saing dan berkelanjutan
II.L.018.7
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
Laju Pertumbuhan Produksi : (%)buah 5 5,6Sayuran 3,5 4,2Tanaman Hias 6 6,5Biofarmaka 3,5 4Volume dan nilai perdagangan dalam negeri dan ekspor Buah : 5 %,
T Hi 5 %Buah : 5 %,
T HiTanaman Hias 5 % Tanaman Hias 5 %
PDB Sub Sektor Hortikultura (Milyar) 88,86 108,28Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Buah Berkelanjutan (Prioritas Nasional dan Bidang)
Laju pertumbuhan produksi tanaman buah 5% 5,60% 429,9
Proporsi produk buah bermutu di pasar 20% 50% Laju pertumbuhan produksi Tanaman Sayuran dan Biofarmaka (kenaikan terhadap tahun sebelumnya)
3,50% 4,20% 442,0
Laju pertumbuhan luas panen Tanaman sayuran dan biofarmaka (Kenaikan terhadap tahun sebelumnya)
2,50% 2,50%
Laju pertumbuhan produksi Tanaman Hias 6,5 6,5 447,8 Proporsi tanaman hias segar bermutu di pasar 10 20
4.5 % jumlah usaha/produsen benih hortikultura 312,9 * buah (%) 3 3* Sayuran (%) 2 2* Tanaman Hias (%0 1 1* Biofarmaka (%) 2 2 % penggunaan benih bermutu
4.3 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produ Tanaman Sayuran dan Biofarmaka Berkelanjutan (Prioritas Nasional dan Bidang)
Berkembangnya sistem agribisnis yang efisien dan berkelanjutan yang mampu menyediakan produk sayuran dan biofarmaka yang cukup, bermutu dan aman konsumsi
4.4 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produ Tanaman Hias Berkelanjutan (Prioritas Bid )Pengembangan sistem perbenihan, pupuk dan sarana produksi lainnya (Prioritas Nasional dan Bidang)
Peningkatan usaha/produsen benih, pupuk dan sarana produksi lainnya guna mendukung keberlanjutan ketersediaan produk hortikultura yang berdaya saing.
Berkembangnya sistem agribisnis yang efisien dan berkelanjutan yang mampu menyediakan produk t hi k b t d k i
4.2 Berkembangnya sistem agribisinis yang efisien dan berkelanjutan yang mampu menyediakan produk buah yang cukup, bermutu dan aman konsumsi
II.L.018.8
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
* buah (%) 60 80* Sayur umbi (%) 17 30* Sayur biji (%) 75,2 80,9
4.6 Pengembangan Sistem Perlindungan Tanaman Hortikultura (Prioritas Bidang)
Berkembangnya sistem perlindungan tanaman dalam mendukung pengembangan agribisnis hortikultura
Proporsi luas serangan OPT utama hortikultura terhadap total luas panen. (maksimal terhadap luas panen)
5% 5% 281,1
5 · Capaian produksi (ribu ton) komoditi unggulan perkebunan 3 527 3PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI Peningkatan produksi produktivitas dan mutu5. · Capaian produksi (ribu ton) komoditi unggulan perkebunan (tebu, kapas, nilam, tembakau, kopi, teh, kakao, lada, cengkeh, kelapa, kelapa sawit, jambu mete dan jarak pagar);
3.527,3
- Swasembada gula nasionalTebu (hablur) 2.996 4.806- Koordinasi dalam perumusan kebijakan dan pemantauan ketersediaan dan distribusi pangan di 33 Provinsi
- Pengembangan komoditas pemenuhan konsumsi dalam negeriKapas 26 63
Cengkeh 78 86
- Pengembangan komoditas ekspor Tembakau 181 184
Nilam 91 124
Kopi 698 738
Teh 168 182
Kakao 988 1.648
Lada 83 92
PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN PERKEBUNAN BERKELANJUTAN
Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan yang berkelanjutan melalui upaya pengembangan tanaman semusim, tanaman rempah dan penyegar, tanaman tahunan, dukungan penyediaan benih unggul bermutu dan sarana produksi, perlindungan perkebunan serta dukungan manajemen dan teknis lainnya
II.L.018.9
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
Jambu mete 145 159
Karet 2681 2801- Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar nabati (bioenergi)Jarak pagar 15 35
Kelapa 3.266 3.380
K l S i 23 200 28 439Kelapa Sawit 23.200 28.439
Kemiri sunan 0 0● Peningkatan produktivitas (kg/ha) tanaman unggulan perkebunan (tebu, kapas, nilam, tembakau, kopi, teh, kakao, lada, cengkeh, kelapa, kelapa sawit, jambu mete dan jarak pagar);
- Swasembada gula nasionalTebu 6450 7230- Pengembangan komoditas pemenuhan konsumsi dalam negeriKapas 1750 2500
Cengkeh 266 300
- Pengembangan komoditas ekspor Tembakau 885 893
Nilam 6300 6600
Kopi 780 900
Teh 1520 1780
Kakao 1000 1500
Lada 694 760
Karet 999 1019
II.L.018.10
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
Jambu Mete 537 640- Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar nabati (bioenergi)Jarak Pagar 1000 2000
Kelapa 1105 1200
Kelapa Sawit 3888 4344
K i i S 0 0Kemiri Sunan 0 076 80
45 65
- Jumlah kelembagaan perbenihan (unit) 210 270
- Jumlah kelembagaan UPJA (unit usaha) 59 114● Jumlah kelembagaan perlindungan tanaman
SL-PHT 500 563
Jumlah penurunan titik api 2500 1640
● Jumlah areal pengendalian OPT (hektar) dan penurunan titik api (hot spot) serta penanganan gangguan usaha perkebunan
● Peningkatan mutu (% populasi standar) tanaman unggulan perkebunan (tebu, kapas, nilam, tembakau, kopi, teh, kakao, lada, cengkeh, kelapa, kelapa sawit, jambu mete dan jarak pagar);
● Penggunaan benih unggul bermutu, sarana produksi serta sumber benih bina perkebunan
- Jumlah penggunaan sarana produksi (%) ( Revitalisasi perbenihan dan pembibitan)
● Penguatan kelembagaan pengawas dan kelembagaan usaha perbenihan (Revitalisasi perbenihan dan perbibitan)
II.L.018.11
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
Ø Jumlah kelembagaan perbenihan (unit) 210 270Ø Jumlah kelembagaan UPJA (unit usaha) 59 114· Jumlah kelembagaan perlindungan tanaman 500 563Ø SL-PHT· Jumlah areal pengendalian OPT (hektar) dan penurunan titik api (hot spot) serta penanganan gangguan usaha perkebunan;
2.500 1.640
Ø Jumlah penurunan titik api 36 44Jumlah penanganan kasus GUP· Capaian luas areal (ribu hektar) pembinaan dan pengembangan tanaman semusim :
- - 251,8
- Swasembada Gula NasionalØ Tebu 465 641- Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam NegeriØ Kapas 15 25
- Pengembangan Komoditas EksporØ Tembakau 205 205Ø Nilam 14 18
5.2 · Peningkatan luas areal (ribu hektar) pembinaan dan pengembangan tanaman rempah dan penyegar :
1.254,6
- Pengembangan Komoditas EksporØ Kopi 1.291 1.354Ø Teh 129 130Ø Kakao 1.655 2.020Ø Lada 192 196
· Terfasilitasinya pengembangan budidaya tanaman rempah dan penyegar (kopi, teh, kakao, lada, cengkeh)
Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman rempah dan penyegar (Prioritas Nasional dan Bidang)
5.1 Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim (Prioritas Nasional dan Bidang)
· Terfasilitasinya pengembangan budidaya tanaman semusim (tebu,kapas, tembakau dan nilam)
II.L.018.12
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
- Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam NegeriØ Cengkeh 465 484- Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional (ribu ha)Rehabilitasi 81,85 10,00
Intensifikasi 30 55 20 00Intensifikasi 30,55 20,00
Peremajaan 22,60 5,00
Pengendalian OPT 135,00 35,00
Pemberdayaam petani (kelompok Tani) 6.750,00 1.750,005.3 · Peningkatan luas areal (ribu hektar) pembinaan dan
pengembangan tanaman tahunan - - 437,4
- Pengembangan Komoditas EksporKaret 3.445 3.487
Jambu Mete 573 577- Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar nabati (bio energi)Jarak Pagar 10 21
Kelapa 3.807 3.833
Kelapa Sawit 8.127 8.987
Kemiri sunan 1 10
- Revitalisasi perkebunanKelapa sawit 125 148
Karet 10 51
Kakao 0 32
Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman Tahunan (Prioritas Nasional dan Bidang)
· Terfasilitasinya pengembangan budidaya tanaman tahunan (kelapa, kelapa sawit, karet, jambu mete, jarak pagar)
II.L.018.13
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
- Penyusunan kebijakan Pengembangan bio energi
√ Pengembangan Desa Mandiri Energi (DME)√ Koordinasi dengan pihak terkait dalam menyediakan insentif pajak untuk mendorong pemantapan energy terbarukan
√ Berpartisipasi aktif dalam Tim Koordinasi Interdept pengembangan bio-fuelpengembangan bio fuel√ Pengembangan integrasi kebun-ternak (paket) 27 31· Jumlah penggunaan benih unggul bermutu dan sarana produksi perkebunan (%)
- - 169,4
- Revitalisasi PerbenihanJumlah penggunaan benih unggul bermutu 45 60
· Revitalisasi Perlindungan Perkebunan - 127,3 - Areal pengendalian OPT dan intensitas serangan OPT (ha)
51.467 54.841
Ø Penanganan gangguan usaha perkebunan 36 44( dukungan pengembangan tanaman perkebunan berkelanjutan)
· Jumlah luas areal perkebunan yang terkena dampak perubahan iklim (ha)
- 8.000
5.4 Dukungan penyediaan benih unggul bermutu dan sarana produksi perkebunan (Prioritas nasional dan Bidang)
· Terfasilitasinya penyediaan benih unggul bermutu dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas dan mutu tanaman perkebunan
5.5 Dukungan perlindungan perkebunan dan penanganan gangguan usaha perkebunan (Prioritas Bidang)
Terfasilitasinya pengamatan dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) tanaman perkebunan pada 13 komoditas perkebunan
II.L.018.14
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
· Terlaksananya pengawasan dan pengujian benih tanaman perkebunan
Jumlah bibit yang tersertifikasi (dalam 1.000 batang) 201.542 255.869 352,8
Pelaksanaan analisadata serangan, situasi dan identifikasi OPT, koleksi OPT penting, pengembangan metode pengamatan, teknik survailance, model peramalan, teknik survailance, model peramalan OPT, fenomena iklim dan ganguan usaha serta taksasi kehilangan hasil, teknik pengendalian OPT dengan PHT
- -
5.6 Dukungan pengujian dan pengawasan mutu benih serta penerapan teknologi proteksi tanaman perkebunan (Prioritas Bidang) Terlaksananya penerapan teknologi proteksi tanaman
perkebunan
Ø Jumlah teknologi terapan perlindungan perkebunan (paket) 19 25
Meningkatnya ketersediaan pangan hewani (daging, telur, susu)
Produksi daging meningkat 4,10% per tahun (ton) 2.201.214 2.584.432 6.571,3
· Produksi telur meningkat 4,42% per tahun (ton) 1.506.837 1.791.609· Produksi susu meningkat 15,56% per tahun (ton) 727.539 1.297.034
Meningkatnya kontribusi ternak domestik dalam penyediaan pangan hewani (daging dan telur)
· Kontribusi daging sapi domestik terhadap total produksi daging sapi nasional meningkat (%)
- -
· Kontribusi daging ayam buras terhadap total produksi daging ayam nasional meningkat (%)
- -
Meningkatnya ketersediaan protein hewani asal ternak · Ketersediaan protein hewani asal ternak per kapita meningkat 0,03% per tahun (g/kapita/hr)
- -
6.1 Peningkatan kuantitas dan kualitas benih dan bibit dengan mengoptimalkan sumber daya lokal (Prioritas nasional dan Bidang)
Peningkatan kualitas dan kuantitas benih dan bibit ternak (sapi potong, sapi perah, domba, kambing, ayam buras, itik) yang bersertifikat melalui:
· Peningkatan kuantitas semen (dosis) 2.700 4.000 1.021,0
· Penguatan kelembagaan perbibitan yang menerapkan Good Breeding Practices
· Peningkatan produksi embrio 400 700
6. PROGRAM PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING SAPI DAN PENINGKATAN PENYEDIAAN PANGAN HEWANI YANG AMAN, SEHAT, UTUH DAN HALAL
II.L.018.15
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
· Peningkatan penerapan standar mutu benih dan bibit ternak
· Bibit sapi 2.625 4.150
· Peningkatan penerapan teknologi perbibitan · Bibit unggas lokal 60.000 84.800
· Pengembangan usaha dan investasi perbibitan · Bibit Kambing/domba 2.000 2.820
6.2 Peningkatan produksi dan produktivitas ternak (sapi ekor) 21.000 31.625 2.418,7 Peningkatan produksi ternak ruminansia dengan Meningkatnya populasi dan produksi ternak g p p ( p )
Swasembada daging sapi (share produk dalam negeri %) 76 90
Pemanfaatan kotoran ternak menjadi pupuk organik dan pemberian paket bantuan sosial pupuk organik (rumah kompos) (Dampak Perubahan Iklim)
0 10.000
Pengembangan dan pembinaan Biogas Asal Ternak Bersama Masyrakat (BATAMAS) terutama di sentra terpencil dan padat ternak (unit) (Dampak Perubahan Iklim)
100 300
Pengembangan integrasi ternak dan tanaman melalui pengelolaan kotoran ternak (padat & cair) menjadi pupuk organik dan pengolahan limbah tanaman untuk ternak terutama di sentra perkebunan, tanaman pangan dan holti kulture (klp) (Dampak Perubahan Iklim)
75 110
6.3 Pengembangan kelompok unggas lokal 230 470 611,4 Pengembangan kelompok non unggas 28 72Pengembangan pakan ternak 25 70Pengembangan alsin ternak 50 45
Peningkatan produksi ternak non ruminansia dengan pendayagunaan sumber daya lokal (Prioritas Nasional dan Bidang)
Meningkatnya populasi dan produksi, serta meningkatnya pendayagunaan sumber daya lokal ternak non ruminansia
g p gpendayagunaan sumber daya lokal (Prioritas Nasional dan Bidang)
g y p p pruminansia
II.L.018.16
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
6.4 · Penguatan kelembagaan kesehatan hewan Penguatan otoritas veteriner melalui Puskeswan dan lab (unit) 110 140 1.148,2
· Perlindungan hewan terhadap penyakit eksotik Terlaksananya vaksinasi dan pengobatan thd penyakit hewan (juta dosis)
100 140
· Terjaminnya mutu obat hewan Terlaksananya pengambilan dan pemeriksaan sampel dlm rangka survailance PHMSZE (ribu sampel)
200 280
Terlaksananya produksi dan pendaftaran dan pengawasan obat 250 350
Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular strategis dan penyakit zoonosis (Prioritas Bidang)
y p p p ghewan yang beredar di Indonesia (produk/merek)
6.5 · Penguatan peran dan fungsi lembaga otoritas veteriner
Jumlah kebijaka kesmavet (pedoman) 25 31 1.059,7
· Peningkatan jaminan produk hewan ASUH dan daya saing produk hewan
- -
· Tersosialisasikannya resiko residu dan cemaran pada produk hewan serta zoonosis kepada masyarakat dan tersedianya profil keamanan produk hewan nasional serta peta zoonosis
Pertumbuhan terpenuhinya persyaratan dan standar keamanan dan mutu produk hewan pangan dan non pangan (RPU,RPH,RPB,TPU,KIOS DAGING,TPS) Unit
169 400
· Peningkatan penerapan kesrawan di RPH/RPU Jumlah lab yang dibina (unit) 35 41
7. PROGRAM PENINGKATAN NILAI TAMBAH DAYA SAING, INDUSTRI HILIR, PEMASARAN DAN EKSPOR HASIL PERTANIAN
Meningkatnya usaha pengolahan dan pemasaran hasil pertaian berkelanjutan
% penurunan kehilangan/kerusakan hasil tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan / tahun
0,2 – 5% 0,2 – 5% 2.104,0
% peningkatan produk dan jenis olahan hasil pertanian yang bermutu untuk ekspor dan substitusi impor/tahun
5% 5%
Penjaminan pangan asal hewan yang aman dan halal serta pemenuhan persyaratan produk hewan non pangan (Prioritas Nasional dan Bidang)
II.L.018.17
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
% peningkatan jumlah lembaga pemasaran petani da npenyerapan pasar hasil pertanian di pasar domestik/tahun
5% 5%
% peningkatan ekspor dan surplus neraca perdagangan hasil pertanian /tahun
15% 15%
7.1 Pengembangan penangangan pasca panen pertanian (Prioritas Nasional dan Bidang)
Meningkatnya penanganan pasca panen hasil pertanian Jumlah kelompok tani yang menerapkan penangnan pasca panen sesuai GHP dan standar mutu (poktan/gapoktan)
1800 2520 328,8
7.2 Pengembangan pengolahan hasil pertanian (Prioritas Nasional dan Bidang)
Berkembangnya pengolahan hasil pertanian yang berkelanjutan
Jumlah usaha pengolahan hasil pertanian yang bernilai tambah dan berdaya saing (unit)
11200 4000 777,5
7.3 Meningkatnya mutu dan keamanan pangan hasil pertanian
Jumlah usaha pasca panen dan pengolahan yang menerapkan sistem jaminan mutu.
330 unit + 54 unit organik
330 unit + 54 unit organik
303,0
Jumlah pengujian mutu alat mesin pertanian (sertifikat) 42 42
7.4 Jumlah kelembagaan pemasaran bagi petan (pasar) 186 223 386,9 Jumlah hasil pertanian yang diserap pasar dalam negeri 0% 5%
7.5 Pengembangan pemasaran internasional (Prioritas Nasional dan Bidang)
Meningkatnya pemasaran internasional hasil pertanian Jumlah ekspor dan surplus neraca perdagangan hasil pertanian Meningkat 15% dan 30%
Meningkat 15% dan 30%
278,5
· Terlaksananya 2.000.000 (ha), 25.884unit kegiatan pengelolaan air irigasi
19.725,2
· Terlaksananya 2.000.000 (Ha) perluasan areal lahan Pertanian· Terlaksananya 1.000.000 Ha optimasi lahan pertanian (pupuk organik), dan 12.500 Km JUT/Jalan produ ksi
8.1 Perluasan areal pertanian (Prioritas Nasional dan Bidang)
Meningkatnya luasan areal baru lahan pertanian dalam mendukung peningkatan produksi pertanian
Luasan (Ha) perluasan areal Tanaman pangan (saawah dan lahan Kering), hortikultura, perkebunan Dan kawasan peternakan
32.505 2.000.000 K) 13.085,8
8. PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
Terlaksananya pengembangan fasilitasi dalam pengelolaan lahan dan air melalui upaya pemberdayaan lahan pertanian, pengelolaan air irigasi pertanian dan perluasan areal pertanian
Pengembangan mutu dan standardisasi pertanian (Prioritas Nasional dan Bidang)
Pengembangan pemasaran domestik (Prioritas Bidang)
Meningkatnya pemasaran hasil pertanian
II.L.018.18
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
8.2 Pengelolaan air untuk pertanian (Prioritas Nasional dan Bidang)
Meningkatnya ketersediaan air irigasi untuk pertanian Tersedianya (unit) pengembangan sumber air alternatif skala kecil (melalui irigasi pedesaan, pengembangan sumber air tanah, pompanisasi air permukaan) yang berfungsi.
1.005 7.085 K) 3.649,7
Tersedianya optimasi pemanfaata Air irigasi (melalui perbaikan JITUT/JIDES dan pengembangan TAM) yang berfungsi (ha)
108.486 2.000.000 K)
Tersedianya (unit) pengembangan Konservasi air (melalui pengembangan Embung, chek dam, sumur resapan, Antisipasi kekeringan dan banjir) yang berfungsi
464 18.799 K)
8.3 Pengembangan pengelolaan lahan pertanian (Prioritas Nasional dan Bidang)
Terlaksananya Lahan yang dioptimasi, dikonservasi, direhabilitasi dan direklamasi
25.709 74.648 2.979,7
Konservasi DAS Hulu 160.000 Ha (Adaptasi Iklim) 9.600 160.000 K)
Terbangunnya Rumha Kompos 6.500 unit 235 6.500 K)
Terlaksananya Pengembangan Systeme of Rice Intensificaion 2000 paket (adaptasi iklim)
62 2.000 K)
Tersedianya data bidang tanah petani yang disertifikasi 200.000 persil
726 200.000 K)
Tersedianya jalan sepanjang 12.500 km untuk JUT dan jalan produksi, serta tersedianya data bidang tanah petani yang layak disertifikasi
952 12.500 K)
Meningkatnya produktivitas lahan pertanian, dan prasarana Jalan Usaha Tani/Jalan Produksi serta pengendalian lahan untuk mendukung peningkatan produksi pertanian
II.L.018.19
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
Inovasi teknologi benih, bibit, pupuk, obat hewan dan tanaman, alsintan, dan produk olahan (paket)
98 200 5.456,5
Inovasi teknologi pengelolaan sumberdaya pertanian (paket) 35 35
Rekomendasi kebijakan pertanian (paket) 33 33Adopsi inovasi teknologi benih, bibit, pupuk, obat hewan dan tanaman, alsintan dan produk olahan (propinsi)
32 32
9. PROGRAM PENCIPTAAN TEKNOLOGI DAN VARIETAS UNGGUL BERDAYA SAING
Peningkatan inovasi dan adopsi teknologi pertanian
, p (p p )
9.2 Jumlah varietas unggul baru padi, serealia, kacang-kacangan & umbi-umbian
5 - 6 14 - 15 657,3
Jumlah teknologi budidaya, panen dan pasca panen primer 5 8
Jumlah aksesi sumberdaya genetik (SDG) padi, serealia, kacang-kacangan dan umbi-umbian terkoleksi, teridentifikasi dan terkonservasi untuk perbaikan sifat varietas
800 800
Jumlah produksi benih sumber (BS, FS) padi, serealia, kacang-kacangan & umbi-umbian dengan SMM ISO 9001-2000
BS 10 ton FS 20 ton BS 15 ton FS 20 ton
9.3 Jml VUB yg diminati knsumen 40 1032 377,3 Jumlah PN yang terkonservasi dan terkarakterisasi 20 Bw, 455 acc,
3925600 acc 4100
Jml benih sumber :Sayuran 20.000 GO 20 ton 28.000 GO 40
ton14335 batang 18700 batang
VUB buah trop dan sub trop 960 960
Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Hortikultura (Prioritas Nasional dan Bidang)
Meningkatnya inovasi teknologi tan.hortikultura mendukung pengembangan kawasan hortikutura
Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Pangan (Prioritas Nasional dan Bidang)
Peningkatan inovasi teknologi tanaman pangan mendukung ketahanan dan kemandirian pangan
II.L.018.20
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
Aksesi mutasi buah trop 151800 254000Planlet, benih, stek tan hias- Jumlah benih bt bwh dan bt atas hsl SE 100000 5000000Jumlah teknologi prod hortikultura ramah lingkungan 12 12
9.4 Jumlah varietas/klon unggul tanaman perkebunan 10 15 579,8 Jumlah teknologi untuk peningkatan produtivitas tanaman
k b42 52
Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Perkebunan (Prioritas Nasional dan Bidang)
Peningkatan inovasi tek. tan. perkebu-nan untuk mening-katkan produk-tivitas, diversifikasi dan nilai tambah tan perkebunan perkebunan
Jumlah produk olahan tanaman perkebunan 20 339.5 Penelitian Dan Pengembangan Peternakan Dan
Veteriner (Prioritas Nasional dan Bidang)Jumlah rekomendari pembangunan peternakan dan veteriner, diseminasi, promosi, publikasi hasil penelitian dan koordinasi dengan stakeholders
10 10 511,3
Jumlah SDG peternakan, TPT dan veteriner yang dikonservasi dan dikarakterisasi
112 112
Jumlah galur baru ternak dan TPT yang dihasilkan 6 8Jumlah inovasi peternakan, TPT dan veteriner yang dihasilkan dan dialihkan/didesiminasikan kepada pengguna
22 25
9.6 Penelitian/Analisis Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian (Prioritas Bidang)
Hasil penelitian/ analisis sosial ekonomi dan rekomendasi kebijakan pertanian
Jumlah rekomendasi kebijakan tentang Penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian; Pengelolaan sumberdaya pert. & pembangunan infrastruktur pert.; Pengembangan kelembagaan dan paraturan medorong iklim usaha yg kondusif; Makro ekonomi mendorong pertumbuhan sektor pertanian; Pembangunan pert.& perdesaan
12 12 98,7
tambah tan. perkebunan
Meningkatkan Inovasi Teknologi Peternakan dan Veteriner Mendukung Program Percepatan Produksi Swasembada Daging Sapi (P2SDS)
II.L.018.21
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
9.7 Jumlah judul jurnal primer dan publikasi bibliografis (judul) 13 13 78,1
Jumlah perpustakaan yang dibina dan ditata (UK/UOT) 65 65
Jumlah tambahan koleksi 30 jdl/3 dtbase 50 jdl/ 4 dtbase
Jumlah kegiatan diseminasi dan perpustakaan (Keg) 8 8
Pengembangan Perpustakaan Dan Penyebaran Teknologi Pertanian (Priorita Bidang)
Meningkatnyapenyebaran teknologi hasil litbang pertanan mendukung ketahanan dan kemandirian pangan
g p p ( g)9.8 Penelitian/Perekayasaan dan Pengembangan
Mekanisasi Pertanian (Prioritas Bidang)Inovasi teknologi dan sistem mekanisasi pertanian untuk peningkatan; produktivitas, efisiensi, kualitas, nilai tambah komoditas utama pertanian dan limbahnya
4 4 82,2
Kerjasama litbang mektan serta bahan rekomendasi kebijakan (paket)
3 3
Prototipe alsin yang didiseminasikan (Paket) 1 19.9 Penelitian Dan Pengembangan Sumberdaya
Lahan Pertanian(Prioritas Nasional dan Bidang)Tersedianya peta potensi sumberdya lahan pertanian 2,5 juta ha di
Sulawesi dan daerah lainnya
15,5 juta Ha K) 295,1
Jumlah informasi, paket komponen teknologi pengelolaan SDL (tanah, air, perubahan iklim, pupuk dan lingkungan pertanian) (paket)
12 11
Meningkatnya inovasi dan adopsi teknologi mekanisasi pertanian untuk peningkatan produktiifitas, efisiensi dan nilai tambah produk pertanian dan limbahnya
Tersedianya data, informasi dan peningkatan inovasi teknologi pengelolaan sumberdaya lahan pertanian
II.L.018.22
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
9.10 Penelitian Dan Pengembangan Bioteknologi Dan Sumber Daya Genetik Pertanian (Prioritas Nasional dan Bidang)
Jumlah aksesi SDGP dan database yang dikonservasi atau diremajakan
2250 aksesi; 4 dtbase
2250 aksesi; 4 dtbase
173,1
Jumlah varietas atau galur harapan padi, kedelai, dan jagung berproduktivitas tinggi dan berumur genjah
51 galur kedelai dan padi; 3 populasi
baru padi; 6 galur transgenik
5 Galur transgenik
(LUT)
Peningkatan inovasi dan adopsi hasil bioteknologi dan pemanfaatan sumberdaya genetik pertanian (SDGP) untuk mendukung ketahanan pangan dan peningkatan daya saing produk pertanian
Jumlah galur harapan gandum tropis Galur gandum adaptif iklim
LUT
Jumlah galur padi dan jagung efisien penggunaan pupuk sintetik
125 galur calon hibrida jagung
unggul
2-4 varietas unggul hibrida jagung Galur
padi transgenik
Jumlah biofertilizer untuk padi dan tebu 20 isolat potensial biofertilizer
1 biofertilizer tebu
Jumlah tanaman manggis dan durian tanpa biji 2 metode regenerasi dan transformasi
Bahan sambungan
Jumlah peta gen sifat-sifat penting pada kelapa sawit, jarak pagar dan sapi
7 sekuens whole genom
-
II.L.018.23
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
9.11 Jumlah teknologi penanganan segar produk hortikultura 5 2 93,3
Jumlah produk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor
6 8
Jumlah produk pengembangan/ product development untuk peningkatan nilai tambah
2 10
9.12 Pengkajian Dan Percepatan Diseminasi Inovasi Jumlah koordinasi penyusunan penganggaran, pelaksanaan dan 10 10 1.934,7
Penelitian Dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (Prioritas Nasional dan Bidang)
Meningkatnya inovasi teknologi pascapanen dan pengembangan produk hasil pertanian
Pengembangan teknologi perta-nian serta pembinaan g j pTeknologi Pertanian (Prioritas Bidang)
p y p g gg pmonev kegiatan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (koordinasi)Jumlah advokasi teknis dan kebijakan operasional pembangunan pertanian wilayah, regional, dan nasional (advokasi)
34 69
Jumlah adaptasi teknologi spesifik lokasi (teknologi) 64 96Jumlah aparatur di sektor pertanian yang diberdayakan dan dikembangkan kapasitasnya melalui kegiatan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan, serta sertifikasi profesi SDM pertanian (orang)
48.853 102.983 6.852,1
Jumlah non aparatur di sektor pertanian yang diberdayakan dan dikembangkan kapasitasnya melalui kegiatan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan, serta sertifikasi profesi SDM pertanian (orang)
19.091 29.278
Jumlah kelembagaan Petani yang ditumbuhkembangkan dan diberdayakan kapasitasnya melalui penyuluhan dan pelatihan pertanian (unit)
28.344 72.880
10.1 Persentase jumlah kegiatan pendidikan pertanian yang dirancang dan dianggarkan(%)
80 80 497,5
Jumlah jenis profesi SDM Pertanian yang terstandarisasi dan tersertifikasi (jenis)
3 3
10. PROGRAM PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DAN KELEMBAGAAN PETANI
Pengembangan SDM pertanian, melalui pemberdayaan SDM dan kelembagaan petani
Pengembangan reorientasi pendidikan pertanian (Prioritas Bidang)
Mengembangkan progam pendidikan pertanian
g g g p pdan koordinasi kegiatan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
II.L.018.24
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
Mengembangkan kelembagaan pendidikan pertanian Jumlah kelembagaan pendidikan yang ditingkatkan kualitasnya (lembaga)
25 25
Jumlah tenaga fungsional dan profesi yang sesuai dengan standar kompetensi (orang)
600 600
Jumlah SDM Pertanian yang ditingkatkan kompetensinya melalui Diklat Fungsional dan Diklat Profesi yang sesuai dengan standar kompetensi(orang)
3.000 3.000
Mengembangkan ketenagaan pendidikan pertanian
Jumlah aparatur yang meningkat jenjang pendidikan formal 100 100
Jumlah lulusan DIV di bidang RIHP 750 600Jumlah SDM Pertanian yang ditingkatkan kompetensinya melalui pendidikan SPP(orang)
4.000 4.000
Jumlah lulusan yang mengikuti retooling di bidang pertanian 600 600
Peningkatan kerjasama pendidikan pertanian di dalam dan luar negeri
Persentase Jumlah kegiatan kerjasama pendidikan di dalam dan di luar negeri yang dirancang dan dilaksanakan (%)
60 60
10.2 Pemantapan sistem pelatihan pertanian (Prioiritas Bidang)
Menumbuh kembangkan kelembagaan pelatihan dan kelembagaan petani
jumlah kelembagaan UPT Pusat dan P4S yang terakreditasi 40 880 968,1
Meningkatkan kualitas dan kuantitas ketenagaan pelatihan pertanian- Mengembangkan pelatihan aparatur pertanian Jumlah aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya
melalui pelatihan (orang) 17.010 27.983
- Mengembangkan pelatihan non aparatur pertanian Jumlah non aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan(orang)
14.491 24.678
II.L.018.25
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
Meningkatkan penyelenggaraan pelatihan pertanian Persentase jumlah kegiatan yang mendukung penyelenggaraan pelatihan pertanian yang dirancang dan dianggarkan (%)
60 90
Mengembangkan kerjasama pelatihan pertanian Jumlah kegiatan kerjasama pelatihan dan prosentase jumlah jenis pelatihan yang dirancang dan dilaksanakan (paket)
15 15
10.3 Pemantapan sistem penyuluhan pertanian Menata dan menguatkan kelembagaan penyuluhan Jumlah kelembagaan penyuluhan pertanian yang terbentuk 245 491 4.202,4 p p y p(Prioritas Nasional dan Bidang)
g g p ypertanian
g p y p y gsesuai UU No. 16 Tahun 2006 tentang SP3K(Bakorluh dan Bapeluh)
Menumbuhkembangkan kelembagaan petani jumlah kelembagaan petani (gapoktan) 28304 72000Meningkatnya BPP model Jumlah BPP model 336 458Meningkatkan kualitas dan kuantitas ketenagaan penyuluh pertanian
Jumlah Ketenagaan penyuluhan pertanian yang ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya(orang)
27.393 72.000
Meningkatkan mutu penyelenggaraan penyuluhan pertanian
Persentase jumlah kegiatan yang mendukung penyelenggaraan penyuluhan pertanian yang dirancang dan dianggarkan (%)
30 100
11. PROGRAM PENINGKATAN DIVERSIFIKASI DAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT
· % Realisasi koordinasi analisis dan rumusan kebijakan ketahanan pangan;
90 100 3.184,3
· % Realisasi pengembangan Desa Mandiri Pangan dalam mengurangi jumlah penduduk rawan pangan;
95 100
· % Realisasi Penguatan kelembagaan distribusi pangan masyarakat dalam stabilisasi harga dan cadangan pangan masyarakat;
95 100
· % Realisasi Gerakan percepatan penganekeragaman konsumsi dan keamanan pangan segar dalam peningkatan konsumsi pangan beragam dan bergizi seimbang.
95 100
Meningkatnya ketahanan pangan melalui pemberdayaan ketersediaan, distribusi, konsumsi dan keamanan pangan segar ditingkat masyarakat serta terkoordinasinya kebijakan ketahanan pangan.
II.L.018.26
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
11.1 Pengembangan ketersediaan dan penanganan rawan pangan. (Prioritas Nasional dan Bidang)
Meningkatnya pemantapan ketersediaan pangan dan penanganan rawan pangan.
· Jumlah Desa Mandiri Pangan yang dikembangkan. (desa) 1.750 5.00 982,6
· Jumlah Lumbung Pangan yang dikembangkan. (Lumbung) 800 2.500
· Lokasi Rawan Pangan. Kab) 350 450· Tersedianya Data dan Informasi tentang ketersediaan, 33 33y g ,cadangan dan daerah rawan pangan. (prop)
· Terlaksananya pemantauan dan pemantapan ketersediaan dan kerawanan pangan. (prop)
33 33
11.2 Meningkatnya pemantapan distribusi dan harga pangan.
· Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) (gap) 750 2.000 798,7
· Tersedianya data dan informasi tentang distribusi, harga dan akses pangan. (prop)
33 33
· Terlaksananya pemantauan dan pemantapan distribusi, harga dan akses pangan. (prop)
33 33
11.3 · Desa P2KP (Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan. (desa)
2.000 10.000 994,3
· Promosi penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan
383 Pusat/ Prop/ Kab
484 Pusat/ Prop/ Kab
· Penanganan keamanan pangan tingkat produsen dan konsumen
33 Prop 429 Prop/ Kab
· Terlaksananya pemantauan dan pemantapan penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan (prop)
33 33
Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan. (Prioritas Nasional dan Bidang)
Pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan dan peningkatan keamanan pangan segar (Prioritas Nasional dan Bidang)
Meningkatnya pemantapan penganekara-gaman konsumsi pangan dan keamanan pangan
II.L.018.27
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
· Tersedianya data dan informasi tentang pola konsumsi, penganekaragaman dan keamanan pangan.(prop)
33 33
12. Meningkatnya efektifitas pelayanan karantina dan pengawasan keamanan hayati
Efektifitas pengendalian resiko masuk dan menyebarnya HPHK dan OPTK, serta pangan yang tidak sesuai standar keamanan pangan
50% 90% 2.754,7
Efektifitas pelayanan ekspor komoditas pertanian dan produk 90% 95%
PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PENGKARANTINAAN PERTANIAN DAN PENGAWASAN KEAMANAN HAYATI
p y p p ptertentu.Tingkat kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina pertanian
75% 95%
12.1 Peningkatan Sistem Karantina Hewan (Prioritas Bidang)
Kebijakan teknis Karantina Hewan yang efektif dalam operasional pencegahan masuk, menyebar dan keluarnya HPHK.
Jml Rumusan Kebijakan teknis operasional karantina hewan yang dihasilkan/disempurnakan dan dapat berimplementasi (paket)
3 3 39,5
12.2 Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan (Prioritas Bidang)
Kebijakan teknis Karantina Tumbuhan yang efektif dalam operasional pencegahan masuk dan menyebarnya OPTK
Jml Rumusan Kebijakan teknis operasional karantina tumbuhan yang dihasilkan/disempurnakan dan dapat berimplementasi (paket)
3 3 39,5
12.3 Pengembangan Sistem Informasi dan Peningkatan sistem Pengawasan Keamanan Hayati (prioritas Bidang)
Jml Rumusan Kebijakan teknis operasional pengawasan keamanan hayati yang dihasilkan/disempurnakan dan dapat berimplementasi
2 2 70,0
Tingkat kesiapan infrastruktur sistem informasi Barantan 40% 90%
Prosentase peningkatan akses informasi melalui jaringan ke pusat data Barantan oleh instansi terkait, pengguna jasa dan unit kerja lingkup Barantan
25% 25%
Kebijakan teknis pengawasan keamanan hayati yang efektif dalam operasional pengawasan keamanan hayati hewani dan Nabati; dan sistim informasi yang optimal dalam mendukung operasional Program Barantan
II.L.018.28
2010 2014NO PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp Miliar)
12.4 Pelayanan karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati yang efektif
Vol. dan frek. operasional tindakan karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati (sertifikasi karantina)
350 rb 450 rb 1.476,4
Prosentase peningkatan indeks kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan terhadap kebijakan, standar, teknik dan metoda yang diberlakukan
10% 5%
Prosentase penolakan kiriman barang ekspor yang disertifikasi 0% 0%
Peningkatan Kualitas Pelayanan karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati.(Prioritas Nasional dan Bidang)
p g p y gkarantina pertanian
Peningkatan Indeks kepuasan dan kepatuhan pengguna jasa15% 10%
Jml teknik dan metoda tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati yang diujicobakan dan dikembangkan
4 2 99,3
Jumlah sampel lab. yang diperiksa sesuai ruang lingkup pengujian (Uji Standar, rujukan, konfirmasi dan profisiensi)
5000 8000
Jumlah laboratorium karantina yang diakreditasi 4 2
67.248,3 K : Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014)
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN PERTANIAN 2010-2014
12.5 Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan laboratorium Uji Standar Karantina Pertanian (Prioritas Nasional dan Bidang)
Penyelenggaraan laboratorium yang berkualitas dalam mendukung efektifitas penilaian dan pengendalian resiko ditempat pemasukkan dan pengeluaran
II.L.018.29