Proposal PKL Fix

21
Proposal PKL 2011/2012 Kajian Keseimbangan Kemajuan Masyarakat Kabupaten Rejang Lebong dan Kota Bengkulu Sebelum dan Setelah Pembangunan dan Perbaikan Infrastruktur Utama di Propinsi Bengkulu Disusun Oleh : 3KS1 Tahun ajaran 2011/2012

description

proposal

Transcript of Proposal PKL Fix

Page 1: Proposal PKL Fix

Proposal PKL 2011/2012

Kajian Keseimbangan Kemajuan

Masyarakat Kabupaten Rejang Lebong dan Kota Bengkulu

Sebelum dan Setelah Pembangunan dan Perbaikan Infrastruktur Utama

di Propinsi Bengkulu

Disusun Oleh :

3KS1

Tahun ajaran 2011/2012

Sekolah Tinggi Ilmu Statistik

2011

Page 2: Proposal PKL Fix

BAB I

LATAR BELAKANG

Dewasa ini, perkembangan pembangunan infrastruktur sedang galak dilakukan di seluruh

penjuru tanah air Indonesia. Mulai dari pembangunan dan pelebaran jalan, pembangunan dan

perbaikan jembatan, pembangunan dan perbaharuan gedung-gedung, pemukiman, pasar

swalayan, mall dan pusat perbelanjaan, hotel berbintang, objek pariwisata, dan seterusnya.

Salah satu daerah yang mengalami perkembangan lumayan dalam pembangunan di

Indonesia ini adalah dua daerah di Bengkulu, yakni Ibukota Bengkulu dan Kabupaten Rejang

Lebong. Gubernur Bengkulu, Agusrin Maryono Najamudin, S.T., telah dan sedang menggiatkan

pembangunan di Bengkulu. Begitu pula khususnya dengan bupati Kabupaten Rejang Lebong,

Suherman, S.E., yang giat melakukan pelebaran jalan, pembaharuan fasilitas umum seperti

rumah sakit dan sekolah, serta tempat-tempat perbelanjaan yang mulai dimodernisasi.

Jalan-jalan yang ada di propinsi Bengkulu mempunyai struktur berkelok-kelok dan

melalui gunung. Begitulah setidaknya jalan penghubung Bengkulu – Rejang Lebong. Keadaan

jalan yang rusak dan berlubang, serta kondisi jembatan yang sudah tidak kuat mendorong

pemerintah untuk gencar memperbaiki dan melebarkan jalan. Begitu pula jalan-jalan yang ada di

Kota Bengkulu dan di Kabupaten Rejang Lebong.

Tidak hanya itu, sejauh ini kota dan kabupaten-kabupaten yang ada di propinsi Bengkulu

telah banyak mengalami kemajuan dalam perkembangan infrastruktur non transportasi.

Contoh nyatanya adalah pembangunan tiga mall di Bengkulu, yakni Mega Mall Bengkulu

di kota Bengkulu, Bengkulu Indah Mall juga di kota Bengkulu, dan Puncak Mall di Kepahyang

(salah satu kabupaten di provinsi Bengkulu). Ada pula pengembangan objek pariwisata seperti

Tapak Padri, Pantai Panjang, Suban (Sumber Air Panas), bukit Kaba (kawah), dan lain-lain.

Beberapa bangunan untuk umum juga galak diperbaiki dan ditambah, seperti perbaikan rumah

sakit M. Yunus di kota Bengkulu dan modernisasi rumah sakit umum daerah (RSUD) Curup,

Rejang Lebong. Tidak ketinggalan pula perbaikan bangunan Bandar Udara Fatmawati Bengkulu

dan jalan sekitarnya.

Page 3: Proposal PKL Fix

Dengan maraknya pembangunan ini, tentunya sedikit banyak mempengaruhi pola hidup

masyarakat kota Bengkulu dan Kabupaten Rejang Lebong. Misalnya bila pusat perbelanjaan

telah beralih dari pasar tradisional ke pasar swalayan, penduduk pun mungkin akan meindahkan

haluan berbelanja untuk kebutuhan sehari-harinya. Juga penyediaan lift di beberapa gedung di

Bengkulu tentunya akan memacu ketertarikan masyarakat untuk mencoba hidup modern.

Keadaan masyarakat Bengkulu yang belum sepenuhnya modern (layaknya modernitas di

kota-kota besar di Indonesia) menyebabkan munculnya ansumsi/dugaan kami bahwa terjadinya

ketidakseimbangan antara kemajaun SDM (Sumber Daya Manusia) di Bengkulu dengan

perkembangan infrastruktur di propinsi itu, khususnya untuk daerah kota (Ibukota Bengkulu) dan

daerah desa (Kabupaten Rejang Lebong).

Kami mengajukan topik ini dilandasi dengan ketertarikan kami untuk melihat adakah

pengaruh positif dan signifikan pengembangan infrastruktur di Bengkulu terhadap kemajuan

masyarakat di sana.

Keadaan Terkini Propinsi Bengkulu

(Terkhusus Kota Bengkulu dan Kabupaten Rejang Lebong)

1. Gambaran umum Propinsi Bengkulu

Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Provinsi Bengkulu

adalah 1.713.393 orang, yang terdiri atas 875.663 laki‐laki dan 837.730 perempuan. Dari hasil

SP2010 tersebut masih tampak bahwa penyebaran penduduk Provinsi Bengkulu masih bertumpu

di Kota Bengkulu yakni sebesar 18,02 persen, kemudian diikuti oleh Kabupaten Bengkulu Utara

sebesar 14,96 persen, Kabupaten Rejang Lebong sebesar 14,38 persen, Kabupaten Seluma 10,09

persen dan kabupaten lainnya di bawah 10 persen.

Kabupaten Lebong dan Kabupaten Bengkulu Tengah adalah kabupaten yang memiliki

jumlah penduduk paling sedikit, masing‐masing berjumlah 97.091 orang, dan 98.570 orang.

Sedangkan Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Rejang lebong merupakan daerah yang

paling banyak penduduknya untuk wilayah Kabupaten (berada di bawah kotamadya), yakni

masing‐masing sebanyak 256.358 orang dan 246.378 orang. Sementara itu Kota Bengkulu tetap

yang terbanyak yaitu sebesar 308.756 orang.Wilayah Provinsi Bengkulu yang luasnya sekitar

Page 4: Proposal PKL Fix

19.788,7 kilometer persegi ini, didiami oleh 1.713.393 jiwa, maka rata‐rata tingkat kepadatan

penduduk Provinsi Bengkulu adalah sebanyak 87 orang per kilo meter persegi. Di Provinsi

Bengkulu yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kota Bengkulu yakni

sebanyak 2.136 orang per kilometer persegi sedangkan yang paling rendah adalah Kabupaten

Mukomuko yakni hanya 39 orang per kilometer persegi.

Tabel 1. Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Kabupaten (kotamadya) Bengkulu, SP 2010

Page 5: Proposal PKL Fix

Tabel 2. Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Kabupaten Rejang Lebong, SP2010

2. Keadaan Sumber Daya Manusia

Gambar 1.1 Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2010

(Sumber : RAN Kesra Pembangunan Manusia Indonesia 2010-2014),

Diambil dari alamat : http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=bengkulu%20dalam

%20angka%202010&source=web&cd=9&ved=0CE4QFjAI&url=http%3A%2F

Page 6: Proposal PKL Fix

%2Fwww.ham.go.id%2Fdownloadp.php%3Ffile%3DLaporan%2520Kegiatan%2520di

%2520Kota

%2520Bengkulu.pdf&ei=HmW4ToTWDc7HrQf4vbjcAw&usg=AFQjCNE_DKB3cwzIp6k

w7V7Xogw-_fhoHw&cad=rja

Tabel diatas menggambarkan kondisi IPM/HDI dari 33 provinsi di Indonesia, masih terdapat

18 daerah yang kualitas IPM/HDI-nya di bawah rata-rata nasional. Hanya 10 provinsi yang

kualitas HDI-nya di atas rata-rata nasional. Bila kita amati Provinsi Bengkulu termasuk kategori

daerah yang memiliko kualitas IPM/HDI rata-rata nasional (71,76).

Untuk perkembangan di tahun 2011 (Oktober), kami mendapatkan bahwa IPM propinsi

Bengkulu sebesar 72, 55, berada pada peringkat 12 dari 34 propinsi. Dengan IPM kabupaten

Rejang Lebong  sebesar 70,46 dan di Propinsi Bengkulu berada di peringkat ke 3 setelah kota

Bengkulu dan kabupaten Bengkulu Selatan atau secara nasional berada di peringkat  246 dari

440 kota (kota Bengkulu ada di peringkat 17).

Tabel 3. Angka Melek Huruf, Angka Partisipasi Sekolah, dan IPM

Menurut Kabupaten Daerah Tertinggal di Propinsi Bengkulu Tahun 2009

Page 7: Proposal PKL Fix

Dari keadaan ini, Rejang Lebong masih harus meningkatkan  pembiayaan  dan pembenahan

untuk 3 pilar yang sangat berhubungan dengan IPM, yaitu peningkatan akses pendidikan dan

kesehatan dan membuat program yang berdampak langsung pada peningkatan ekonomi

masyarakat dan perluasan kesempatan kerja. Bagi bidang kesehatan, meningkatkan IPM berarti

harus meningkatkan UHH (Umur Harapan Hidup) atau istilah lainnya Life Expectacy (LE).

Untuk pelayanan kesehatan, kami mendapati bahwa kabupaten Rejang Lebong aktif

menyelenggarakan baksos kesehatan serta mendapat predikat kabupaten sehat tahun 2007 dan

2009 (penghargaan Swasti Saba Padapa dan Wiwerda dari Menteri Kesehatan). Skor IPKM

(Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat), kabupaten Rejang Lebong  adalah 0,5032 

dan berada di peringkat 228 dari 440 kabupaten atau peringkat 3 untuk Propinsi Bengkulu

setelah kota Bengkulu (peringkat 46) dan kabupaten Muko-muko (peringkat 183).

Tabel 4.

Peringkat IPKM untuk Propinsi Bengkulu Tahun 2010

(Sumber : Balitbangkes)

Page 8: Proposal PKL Fix

Peringka

t

Kota/Kab IPKM

46 Kota Bengkulu 0.630536

183 Mukomuko 0.533082

228 Rejang Lebong 0.503246

232 Kepahiang 0.501664

274 Seluma 0.474829

300 Bengkulu Utara 0.460517

310 Bengkulu Selatan 0.452189

315 Kaur 0.450770

381 Lebong 0.407933

3. Ekonomi Bengkulu

Berdasarkan BRS (Berita Resmi Statistik) No. 46/08 Th. XIII, 2 Agustus 2010, propinsi

Bengkulu memiliki inflasi tertinggi, yakni sebesar 3,03 persen dengan IHK 128,01 dari 66 kota

yang mengalami inflasi.

Adapun besarnya rata-rata perkapita pendapatan dan penerimaan rumah tangga selama

sebulan di propinsi Bengkulu (2007) adalah 682 930.

Jumlah penduduk miskin di Bengkulu adalah 324 000 jiwa (2010) setelah sebelumnya 324

100 jiwa (2009). Jumlah ini hanya menurun dari 18.59% ke 18.30%.

4. Kondisi Jalan dan lalu Lintas Bengkulu

Menurut Statistik Transportasi (Transportation Statistics) yang dipublikasikan oleh BPS

pada tahun 2009, jumlah kendaraan di propinsi Bengkulu adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Jumlah kendaraan di propinsi Bengkulu

2008-2009

No Jenis kendaraan 2008 2009

1 Mobil penumpang 28 837 30 464

2 Mobil bis 6 357 7 001

Page 9: Proposal PKL Fix

3 Mobil truk 39 737 41 221

4 Sepeda motor 414 243 471 601

5 Kendaraan bermotor 489 354 550 277

Tabel 5. Panjang Jalan di Propinsi Bengkulu

2009

No Jenis jalan Baik Sedang Rusak Rusak berat

1 Jalan negara 440 209 72 63

2 Jalan propinsi 791 396 227 149

3 Jalan kabupaten 860 500 2 588 1 330

Sedangkan untuk jalur udara (Bandar udara Fatmawati Bengkulu), kami mendapatkan bahwa

jumlah penerbangan yang terjadi sepanjang tahun 2009 adalah 1 790, dengan jumlah penumpang

datang 223 159 dan berangkat 236 244.

Menurut Dinas Pemukiman dan Prasarana Kota Bengkulu, panjang jalan Kota Bengkulu

pada tahun 2009 sepanjang 672 Km. Dari 672 Km. Panjang jalan tersebut yang telah diaspal 534

Km (79,46%), Kerikil 101,11 Km (15,05%) dan tanah 36,89 Km (5,49%).

Sedangkan menurut kondisi jalan, panjang jalan di Kota Bengkulu yang kondisinya baik

sepanjang 485,80 Km atau sekitar  81,24 %, kondisi sedang 95,75 Km atau sekitar 16,01 %,

kondisi rusak ringan 9,68 Km atau sekitar 1,62 % dan kondisi rusak berat 6,75 Km atau sekitar

1,13%. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi jalan di Kota Bengkulu telah

mengalami peningkatan dibanding tahun 2009. Terlihat bahwa pemerintah telah mengadakan

perbaikan-perbaikan di jalan-jalan pada Kota Bengkulu.

5. Usaha Perbaikan Jalan

Tahun depan, diharapkan tidak ada lagi jalan rusak di wilayah Provinsi Bengkulu khususnya

jalan negara. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) RI bakal mengkucurkan anggaran Rp 414,5

miliar untuk pembangunan infrastruktur di Bengkulu dalam APBN 2012 mendatang.

Page 10: Proposal PKL Fix

Rencananya, anggaran tersebut akan diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur jalan dan

jembatan.

Anggota Komisi III DPRD Provinsi, Suharudin H. Derus, SH mengatakan Komisi III DPRD

Provinsi telah melakukan koordinasi dengan Direktur Bina Marga Wilayah I, Anap Sudrajat.

Berdasarkan hasil Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Nasional,

sebesar Rp 414,5 miliar akan dianggarkan dalam APBN 2012. “Saat koordinasi dengan

Kementerian PU, mereka mengatakan, kalau sudah hasil Musrenbang biasanya tidak jauh

berubah anggaranya,” ungkapnya.

Dijelaskannya, anggaran Rp 414,5 miliar tersebut diprioritaskan untuk membangun

infrastruktur peningkatan kualitas, perbaikan, pemeliharaan dan perlebaran jalan nasional atau

milik negara serta beberapa jembatan di Bengkulu. “Dalam koordinasi tersebut, kami juga

menyampaikan usulan beberapa jalan nasional maupun jembatan yang dapat dimasukkan ke

dalam APBN. Seperti jalan BU-Mukomuko dan jalan di Rejang Lebong,” ungkapnya.

Suharudin mengaku dewan juga meminta Kementerian PU agar pekerjaan yang rencananya

dianggarkan dalam APBN TA 2012 itu diambil alih langsung Balai Besar yang membawahi

Bengkulu. Sebab berdasarkan hasil inspeksi mendadak (sidak) dewan, pekerjaan jalan yang

dibayai oleh APBN dan dikerjakan oleh satuan kerja (satker) yang dibentuk oleh Dinas PU

Provinsi tidak maksimal. “Berdasarkan hasil sidak, kami menilai pekerjaan jalan yang dilakukan

Dinas PU Provinsi banyak yang mengecewakan,” ungkapnya.

Alasan lainnya dewan menilai pekerjaan yang dilakukan oleh Dinas PU Provinsi TA 2011

masih banyak yang belum tuntas. Sehingga mengakibatkan minimnya serapan anggaran. “Bukan

hanya tidak maksimal, kami juga menilai pekerjaan masih banyak yang belum tuntas. Untuk itu

kami berharap agar pekerjaan yang didanai APBN lebih baik langsung dikerjakan oleh Balai,”

pungkasnya. (Rakyat Bengkulu Online)

Badan Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan (BPMP) Provinsi Bengkulu menetapkan

prioritas Proyek Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) untuk pembangunan infrastruktur

jalan pedesaan yang tersebar di 59 kecamatan pada 2010.

Page 11: Proposal PKL Fix

"Dana PNPM yang akan disalurkan ke 59 kecamatan akan diprioritaskan untuk

pembangunan infastruktur jalan yang berada di setiap desa yang tersebar di sepuluh wilayah

kabupaten/kota," kata Kepala BPMP Provinsi Bengkulu Husni Hasanuddin di Bengkulu, Selasa.

Sebanyak 59 kecamatan pada 2010, akan mendapatkan kucuran dana PNPM sebesar Rp116

miliar akan didistribusikan ke masing-masing kecamatan di daerah itu. Dana PNPM yang telah

dikucurkan pemerintahan pusat sebesar RP77,7 miliar dan mengalami kenaikan karena adanya

pemekaran daerah dari sebelumnya sembilan menjadi sepuluh wilayah kabupaten/kota.

PNPM akan diprioritaskan pada pembangunan infrastruktur jalan terutama di kabupaten

pemekaran Bengkulu Tengah karena sebelumnya penerimaannya hanya masuk pada Kabupaten

Bengkulu Utara.

"Kabupaten Bengkulu Tengah belum mendapatkan prioritas pada tahun sebelumnya dan

pada 2010 diutamakan karena sebagian masyarakatnya sangat membutuhkan infrastruktur jalan,"

ujarnya.

Anggaran PNPM pada 2010 terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya yakni Rp116 dari

77,7 miliar pada 2008 sehingga perhitungan menjadi penambahan karena pemekaran.

Rinciannya, menurut dia, sekitar 70 persen untuk pembangunan fisik, 20 persen pengembangan

koperasi, dan 10 persen kegiatan sosial di desa/kelurahan yang tersebar di 59 kecamatan.

"Program PNPM di Bengkulu yang tersebar di lima dari sepuluh wilayah kabupaten/kota, yakni

Rejang Lebong, Lebong, Muko-Muko Seluma, dan Kaur," ujarnya.

Masing-masing desa/kelurahan tersebut akan mendapatkan kucuran dana sebesar Rp300 juta

per desa/kelurahan. PNPM untuk koperasi simpan pinjam ini, diharapkan dapat membantu

pertumbuhan sektor riil. Karena saat ini pertumbuhan koperasi wanita yang sangat pesat yang

membutuhkan kucuran dana.

Hasanuddin menambahkan, BPMP akan memfasilitasi pengkucuran dana ke masyarakat dan

tetap mempergunakan jasa fasilitator. Tenaga fasilitator yang akan dipergunakan di setiap

Kecamatan berjumlah dua orang yang terbagi bidang tugas, yakni satu orang untuk fasilitator

teknis dan satu orang untuk tenaga pemberdayaan.

Page 12: Proposal PKL Fix

6. Perhotelan (Pariwisata)

Saat ini, propinsi Bengkulu memiliki 5 usaha perhotelan (berbintang), dengan jumlah kamar

177 dan tempat tidur 301. Sedangkan turis yang menghuni tiap harinya sebanyak 79 orang (78

dari turis domestik dan 1 dari turis mancanegara). (Sumber : http://bps.go.id/)

7. Fasilitas Umum

Propinsi Bengkulu telah melakukan banyak perbaikan dan pelebaran jalan serta penambahan

fasilitas umum seperti perumahan dan gedung sekolah. Terutama di kota Bengkulu dan

kabupaten Rejang Lebong. Contohnya adalah perbaikan rumah sakit M. Yunus pasca gempa

bumi 2008, dan rumah sakit umum daerah yang kemudian dilengkapi dengan lift.

Sekarang ini di Bengkulu telah banyak pemekaran daerah dan pebagusan gedung-gedung

sekolah. Seperti perbaikan gedung Universitas Bengkulu dan pebagusan serta pembangunan

gedung-gedung pemerintahan (DPRD I dan II, gedung bupati/gubernur) dan lain-lain.

8. Pusat perbelanjaan

Pusat perbelanjaan yang ada di Bengkulu sejauh ini adalah :

- Bengkulu Indah Mall, di kota Bengkulu

- Mega Mall Bengkulu, di kota Bengkulu

- Puncak Dept.Store & Supermarket (Puncak Mall), di kabupaten Kepahyang

- Barata Dept Store, di kota Bengkulu

- Giant Supermarket, di kota Bengkulu

- Hypermart BIM (Bengkulu Indah Mall), di kota Bengkulu

- Matahari Dept Store, di kota Bengkulu

- Enggano Dept Store, di kota Bengkulu

- Roberta Dept Store, di kota Bengkulu

- Winmart, di kota Curup, kabupaten Rejang Lebong

- Curup Square, di kota Curup, kabupaten Rejang Lebong

Page 13: Proposal PKL Fix

Tampak bahwa dibandingkan dengan daerah lain, kota Bengkulu memiliki kemajuan fasilitas

belanja yang lebih baik dari daerah lain. Setelah itu diikuti dengan kabupaten Rejang Lebong.

9. Wisata Alam

Wisata alam yang ada di propinsi Bengkulu di antaranya :

- Pantai Panjang di kota Bengkulu

- Pantai Pasir Putih di kota Bengkulu

- Pulau Tikus di kota Bengkulu

- Danau Dendam Tak Sudah di dekat kota Bengkulu

- Tapak Padri dan Pantai Jakat di kota Bengkulu

- Taman Hutan Hujan Tropis (Tahura) 16 km dari pusat kota Bengkulu

- Air Panas dan Air Terjun Suban di kabupaten Rejang Lebong.

- Danau Pematang di kabupaten Rejang Lebong

- Danau Tes di kabupaten Rejang Lebong

- Kolam Renang Tabarena di kabupaten Rejang Lebong

- Air Terjun Kepala Curup di kabupaten Rejang Lebong

Di sini tampak pula, bahwa kota Bengkulu dan kabupaten Rejang Lebong memiliki

perkembangan yang cukup pesat, lebih banyak memiliki wisata alam dibandingkan dengan

daerah lainnya.

10. Wisata Budaya

Sedangkan untuk wisata budayanya, seperti :

- Benteng Marlborough di kota Bengkulu

- Rumah Pengasingan Bung Karno di kota Bengkulu

- Parr and Hamilton Monuments di kota Bengkulu

- Museum Provinsi Bengkulu di kota Bengkulu

- Makam Sentot Alibasyah di kota Bengkulu

Page 14: Proposal PKL Fix

Dengan kondisi ini, kami mengajukan penelitian berupa “Kajian Keseimbangan Kemajuan

Kabupaten Rejang Lebong dan Kota Bengkulu Sebelum dan Setelah Pembangunan Infrastruktur

Utama di Propinsi Bengkulu.” Penelitian ini kami ajukan untuk melihat adakah keseimbangan

perkembangan infrastruktur (termasuk di daerah wisata) di Bengkulu, dengan kemajuan sumber

daya manusia di propinsi Bengkulu.

Jika wisata alam dan budaya, pelebaran jalan, pembangunan rumah sakit dan seterusnya telah

marak digalakkan oleh pemerintah, akan muncul indikasi, “Adakah keseimbangan antara

perkembangan gaya hidup dan pendidikan di propinsi Bengkulu, khususnya kabupaten Rejang

Lebong dan kota Bengkulu terhadap perkembangan non SDM tersebut?”

Page 15: Proposal PKL Fix

BAB II

TUJUAN PENELITIAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui korelasi antara perkembangan infrastruktur utama dengan

perkembangan gaya hidup masyarakat di kota Bengkulu dan kabupaten rejang Lebong.

2. Untuk menyarankan solusi demi mengoptimalkan dampak positif terhadap pembangunan

infrastruktur di Bengkulu.

3. Untuk memenuhi syarat lulus tingkat III di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, Pengalaman

Kerja Lapangan tahun ajaran 2011/2012.

Page 16: Proposal PKL Fix

BAB III

DESKRIPSI DAN VARIABEL

Variabel yang akan diteliti di sini adalah :

1. Jenis infrastruktur

Infrastrukur yang akan dipilih adalah : jalan raya, rumah sakit, tempat pariwisata, mall,

dan pusat perbelanjaan.

Daerah yang akan dipilih adalah : kota Bengkulu dan kabupaten Rejang Lebong. Dipilih

dua daerah ini, untuk melihat perbedaan signifikan antara kota dan non kota terhadap

perkembangan infrastrukur.

2. Penduduk yang akan menjadi responden

Responden yang akan dipilih adalah masyarakat umum yang menikmati hasil

pembangunan dan penduduk yang bekerja di tempat pembangunan, seperti pegawai rumah

sakit dan penyewa kios di pusat perbelanjaan.