PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

download PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

of 42

Transcript of PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    1/42

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Dalam menjalankan kehidupannya, manusia tidak terlepas dari agen

    kontaminasi dimanapun dan kapanpun. Bila terus-menerus terpapar oleh agen

    kontaminasi tanpa didukung oleh sistem tubuh yang kuat, maka dapat

    menimbulkan penyakit. Ada dua hal yang menjadi kontaminan, yang paling

    berpengaruh pada kehidupan sehari-hari manusia, yaitu radikal bebas dan

    mikroba. Indonesia sebagai negara berkembang mempunyai keterbatasan dalam

    penanggulangan masalah kesehatan, yaitu penyakit infeksi masih tinggi, tetapi

    prevalensi penyakit degeneratif makin meningkat (Werdhasari, !"#$. %enurut

    hasil riset kesehatan dasar, penyebab kematian utama adalah stroke ("&,#'$,

    diikuti tuberkulosis, hipertensi, dan idera (),&-*,&'$, serta diabetes melitus dan

    tumor (masing-masing &,*'$ (Badan +itbangkes Depkes I, !!*$. emua

    penyakit tersebut ialah hasil dari radikal bebas sehingga radikal bebas masih

    menjadi kontaminan utama penyebab kematian di Indonesia.

    adikal bebas merupakan hasil atau produk dari berbagai polutan, seperti

    asap rokok, radiasi, pestisida, asap kendaraan, bahan-bahan kimia, dan makanan

    yang beraun atau makanan epat saji yang sarat bahan pengaet (etiati, !!/0

    ibuea, !!#$. adikal bebas ini sangat berbahaya terutama terhadap kesehatan,

    karena sifatnya yang sangat tidak stabil. 1etidakstabilan disebabkan oleh adanya

    atom yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. 2lektron

    tunggal ini selalu berusaha untuk menari pasangan elektron dari molekul lain

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    2/42

    2

    sehingga sifatnya sangat reaktif. Dalam keadaan normal terdapat kesetimbangan

    antara produk radikal bebas dengan netralisasi oleh suatu sistem antioksidan tubuh

    (1aryadi, "33*$. 4ika jumlah radikal bebas melebihi kemampuan tubuh

    menetralisirnya maka dapat menyebabkan stress oksidatif (itompul, !!/$ yang

    dapat memiu kerusakan molekul makro pembentuk sel, seperti protein,

    karbohidrat, lemak, dan deoxyribose nucleic acid (D5A$, akhirnya sel menjadi

    rusak dan menyebabkan penyakit degeneratif seperti kanker (1aryadi, "33*0

    uryohudoyo, !!!$.

    6enegahan timbulnya penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas ini

    harus diperhatikan. Dengan kata lain, asupan antioksidan dari luar sangat

    dibutuhkan. Antioksidan adalah 7at yang dapat menetralisir radikal bebas

    sehingga elektron yang tidak berpasangan mendapat pasangan elektron dari

    antioksidan sehingga radikal menjadi stabil (%8A, !!&$.

    elain radikal bebas, maka tak kalah halnya mikroba ikut berperan

    menjadi sumber yang sangat potensial penyebab penyakit pada manusia. 8al ini

    dikarenakan mikroba berada dimanapun. Ada yang hidup di dalam tanah,

    lingkungan akuatik, berkisar dari aliran air sampai pada lautan, atmosfir, kulit

    manusia, hingga menjadi flora usus normal di dalam tubuh manusia, seperti hanya

    Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. %ikroba merupakan jasad hidup

    yang ukurannya keil. Dikatakan mikroba karena bukan hanya karena ukurannya

    yang keil, sehingga sukar dilihat dengan mata biasa, tetapi juga pengaturan

    kehidupannya yang lebih sederhana dibandingkan dengan makhluk tingkat tinggi.

    (umarsih, !!/$.

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    3/42

    3

    6ada saat sekarang ini, studi tentang mikroba lebih berfokus kepada

    masalah resistensi. 8asil penelitian menunjukkan baha terjadi peningkatan

    jumlah kasus bakteri patogen resisten antibiotik. 9ahun !!& lebih "3.!!! kasus

    kematian di Amerika dan Inggris disebabkanMethicillin resistantstaphylococcus

    aureus(%A$ (1ennedy, dkk., !!3$. 1asus kematian yang disebabkan %A

    meningkat tajam dari &" kasus pada tahun "33/ sampai ")& tahun !!) di

    Inggris. train Aeromonas hydrophyladanAeromonas veroniiyang diisolasi dari

    air minum, pasien rumah sakit, dan daging menunjukkan resisten terhadap

    ampisilin, amoksilin, sefasetril, klokasilin, linkomisin, spiramisin, dan penisilin :

    (;ro7ova, dkk., !!b. (Guttiferae, Cluciaceae$, seara umum dikenal

    dengan nama kandis di Indonesia atau asam kandih (umatera Barat$ dan cha

    muang(9hailand$. 9anaman asam kandis telah banyak digunakan oleh masyarakat

    pada hampir seluruh bagiannya, seperti batang, kulit batang, daun, bunga, buah,

    akar, dan getah. Di Indonesia, buah kering asam kandis umumnya digunakan

    sebagai bumbu masak, sedangkan di 9hailand air seduhan dari kulit batang asam

    kandis telah digunakan untuk menurunkan panas (antipiretik$ (Darati, dkk.,

    !!3$. Daun dan buah telah digunakan untuk memperlanar peredaran darah dan

    pengener dahak pada batuk pilek (6anthong, dkk., !!)$.

    9umbuhan :arinia ini kaya dengan metabolit sekunder, terutama

    triterpenoid, flavonoid, >anton, dan florogusinol. ?anton dan florogusinol

    merupakan penanda kemotaksonomi untuk genus ini. (Wahyuni, dkk., !"&$.

    Beberapa penelitian yang telah dilakukan diketahui baha tanaman asam kandis

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    4/42

    4

    mengadung >anton, >anton terpenilasi, maupun >anton tetraoksigenasi pada

    hampir semua bagiannya seperti pada akar, batang, kulit batang, daun, buah, dan

    getahnya (Wahyuni, dkk., !!#0 %ahabusarakam, dkk., !!&0 hen dan @ang.,

    !!&0 6anthong, dkk., !!)0 Darati, dkk., !!3$.

    Dari kulit batang asam kandis berhasil diisolasi senyaa >anton

    tetraoksigenasi ditetapkan sebagai koanin yang mempunyai aktivitas antikanker

    payudara 9#*D (Dahriyanus, dkk., !!3$, dan telah diisolasi juga senyaa

    rubraxanthone (+ee, dkk., "33*0 %ahabusarakam, dkk., "3

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    5/42

    5

    alam sangatlah banyak dan jarang digunakan bila dibandingkan bagian tumbuhan

    lainnya sehingga perlu dieksplorasi lebih lanjut. 8asil peneltian sebelumnya, telah

    dilaporkan beberapa senyaa potensial dari fraksi diklorometana dari daun G.

    cowa, yakni methyl .!."#trihydroxy#$#($#methylbut##enyl$ben%oate0

    garcinisidone#A0 dan $#(methyl##butenyl$#&,!#ben%o'uinone. enyaa-

    senyaa ini memiliki aktivitas sebagai agen sitotoksik terhadap sel kanker

    payudara (%-*$ dan paru-paru (8-#)!$ (Wahyuni, dkk., !"&$. 5amun, sejauh

    ini belum ada penelitian tentang uji antioksidan dan antimikroba dari daun G.

    cowa o>b. Dengan demikian, peneliti tertarik untuk menguji antioksidan dan

    antimikroba sumber kandungan senyaa kimia aktif dari daun G. cowa namun

    dari fraksi yang berbeda yaitu fraksi heksana. 8al ini dapat dilakukan karena

    diklorometana dan heksana memiliki tingkat kepolaran yang berbeda.

    %etode yang digunakan untuk penelitian ini meliputi ekstraksi dengan

    ara sokletasi menggunakan pelarut heksana. Alasan pemilihan ekstraksi dengan

    ara sokletasi ialah agar terapainya ekstraksi senyaa seara sempurna dengan

    pelarut yang sesuai sehingga akan didapatkan lebih banyak ekstrak bila

    dibandingkan dengan ara ekstraksi lainnya. 2kstrak dari fraksi heksana yang

    diperoleh diuapkan seara in vacuo hingga didapatkan ekstrak kental fraksi

    heksana.

    raksi yang didapatkan diuji aktivitas antioksidan dan antimikrobanya.

    6engujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode pengukuran serapan

    radikal "," difenil--pikrihidra7il (D668$ (2lsyeida, !!&$. 6engujan aktivitas

    antimikroba dilakukan dengan metode difusi agar melalui pengamatan terhadap

    besar diameter daerah hambatan.

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    6/42

    6

    1.2. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian

    adalah C

    ". Bagaimana aktivitas antioksidan dari fraksi heksana daun Garcinia

    cowa o>b.

    . Bagaimana aktivitas antimikroba dari fraksi heksana daun Garcinia

    cowa o>b.

    1.3. Tujuan Peneltan

    =ntuk menjaab rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian

    adalahC

    ". %engetahui aktivitas antioksidan dari fraksi heksana daun Garcinia

    cowa o>b.

    . %engetahui aktivitas antimikroba dari fraksi heksana daun Garcinia

    cowa o>b.

    1.!. Man"aat Peneltan

    %anfaat dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan informasi ilmiah

    tentang aktivitas antioksidan dan antimikroba dari fraksi heksana daun Garcinia

    cowao>b. sebagai sumber bahan obat baru yang potensial.

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    7/42

    BAB II

    TIN#AUAN PU$TA%A

    2.1 Tnjauan B&tan Garcinia cowaR&'(.

    2.1.1 %las"kas

    9umbuhan Garcinia cowa o>b. dikategorikan sebagai berikut

    (9jitrosoemo, "33/$ C

    1ingdom C 6lantae

    Divisi C permatophyta

    ub Divisi C Angiospermae

    1elas C Diotyledoneae

    ;rdo C :uttiferales

    amili C :uttiferae

    :enus C :arinia

    pesies C Garcinia cowa o>b.

    2.1.2 $n&nm )an Nama Daerah

    Cuithe(era, )angach, )u*ithe(era, )au, Cowa (India$, +un an Shan

    -hu -i, +un Shu (ina$, )owa Ganbo*i (4epang$, )andis (%alaysia$, )aphal

    (5epal$, ildis, aninginen, /ilu(au (ilipina$, 0oc, 1ai Chua (Eietnam$ (+im,

    !"$.

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    8/42

    8

    2.1.3 M&r"&l&g Tum(uhan

    Garcinia cowa o>b. merupakan tumbuhan khas Asia yang banyak

    tersebar di Asia 9enggara dan ina 9enggara (ong, dkk., !"/$. 9umbuhan ini

    termasuk pohon keil hingga menengah, berabang, hijau, tinggi batang ,&-),! m, hijau mengkilap, tebal, meruning pada kedua ujung daun,

    dengan "-"< pasang tulang daun. Daun muda lembut dan berarna kemerahan

    hingga perunggu (+im, !"$. Bunga uniseksual dan buah bulat berukuran ,&-),!

    m, hijau ketika muda, dan kusam, dan kuning ketika masak (itthiigrom, dkk.,

    !"/$. %orfologi tumbuhan :.oa seara umum dapat dilihat pada gambar .".

    :ambar ." Bagian tumbuhan Garcinia cowaC (a$ dahan, (b$ kulit kayu dan

    getah, ($ susunan bunga ditangkai, (d$ daun, (e$ buah muda

    (+aphookhieo, !""$

    2.2. %an)ungan %ma

    Garcinia cowa o>b. (Guttiferae$ di umatera Barat dikenal dengan

    nama asam kandis. :arinia kaya dengan metabolit sekunder, terutama

    triterpenoid, flavonoid, >anton dan florogusinol. ?anton dan florogusinol

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    9/42

    9

    merupakan penanda kemotaksonomi untuk genus ini. tudi aktivitas biologis pada

    spesies ini menunjukkan baha daun memiliki aktivitas antitumor sementara kulit

    kering memiliki aktivitas antimalaria (Wahyuni, dkk., !"&$.

    1omposisi kimia dan aktivitas biologis dari berbagai bagian dari G.

    cowatelah dilaporkan. +aporan sebelumnya pada daun segar, buah, dan kulit buah

    kering dari G. cowatelah dilaporkan dan ditemukan baha (#$#hidroxycitric acid

    dan konstituen laktonnya merupakan komponen utama (4ena, dkk., !!$.

    6ada kulit batang terdapat FE,"E,&2EG#(3$!a#hydroxy#$#methyl#4a#

    ($,5,&&,&4#tetramethyl#,",&2,&!#hexadecatetraenyl# cyclohexen#one6 #($#

    methyl##butenyl$#&,4,"#trihydroxy#$#methoxy#!#& (&,dimethyl##propenyl$#78#

    xanthen#7one0 dan rubraxanthone (Wahyuni, dkk., !!#$, koanin (Darati,

    dkk., !!3$, koanol, koasanton, dan norkoanin (5a 6attalung, dkk., "33#$.

    Di samping itu juga terdapat #(#methyl##butenyl$#&,4,"#trihydroxy#$#methoxy#!#

    (&,dimethyl##propenyl$#78#xanthen#7#one9 &,$,"#trihidroxy#5#methoxy#!#

    (acetoxy#$#methyl##butenyl$#:#($,5#dimethyl#,"#octadienyl$xanthone(Wahyuni,

    !!3$.

    6ada kulit buah terdapat senyaa >anton tetraoksigenasi, yaitu

    koa>anton A-2 (6anthong, dkk., !!)$. 6ada getah berhasil diisolasi lima

    senyaa >anton, yaitu cowagarcinone A-2 (%ahabusarakam, dkk., !!&$,

    senyaa >anton terpenilasi, yaitu &."#dihydroxy#$,5#dimethoxy##($,5#

    dimethyloct#,"#dienyl$ xanthone ($#;#methylcowaxanthone$ (5a, dkk., !"/$.

    6ada bunga mengandung senyaa cowanone, H-mangostin, -mangostin,

    cowanin, fuscaxanthone A, 7#hydroxycalabaxanthone, garcinianone A, dan

    cowanol(9risuan, !"$.

    6otensial daun G. cowa dari daerah umatera Barat, Indonesia telah

    dilaporkan. 9iga senyaa, yaitu methyl .!."#trihydroxy#$#($#methylbut##

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    10/42

    10

    enyl$ben%oate ("$, garcinisidone-A ($, dan $#(methyl##butenyl$#&,!#

    ben%o'uinone(/$ telah berhasil diisolasi (Wahyuni, dkk., !"&$.

    2.3 %hasat )an %egunaan

    Banyak dari bagian G. cowatelah dimanfaatkan pada obat tradisional.

    6ada kulit, getah, dan akar telah digunakan sebagai agen antipiretik

    (%ahabusarakam, dkk., !!&0 6athong, dkk., !!3$, sedangkan buah dan daun-

    daun digunakan pada gangguan penernaan, meningkatkan sirkulasi darah, dan

    sebagai ekspektoran (6athong, dkk., !!)$. Beberapa senyaa farmakologis

    seperti promosi antitumor (%urakami, dkk., "33&$, penghambatan peroksidasi

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    11/42

    11

    (+ikhititayauid, dkk., "33

    Bunga G. cowa o>b. aktif menghambat pertumbuhan bakteri

    Staphylococcus aureus (A$ dan Methicillin resistant staphylococcus aureus

    (%A$ (9risuan, !"$. Buah segar tumbuhan ini memiliki aktivitas

    antibakteri terhadap Staphylococcus aureus A9 &3/ dsn %A 1"

    (6anthong, dkk., !!)$. 1ulit buah G. cowa o>b. memiliki efek sitotoksik

    terhadap sel kanker payudara 9#*D, menghambat pertumbuhan bakteri gram

    positif, seperti /acillus cereus, /acillus coagulans, /acillus subtilis, dan

    Staphylococcus aureus, dan bakteri gram negatif, sepertiEscherichia coli (5egi,

    dkk., !!

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    12/42

    12

    9eknik ekstraksi senyaa organik bahan alam yang biasa digunakan

    antara lain maserasi, perkolasi, infudasi, dan sokhletasi. 6emilihan jenis metode

    biasanya dilakukan berdasarkan pengalaman peneliti maupun hasil penelitian

    yang telah dilaporkan sebelumnya (8oestettman, 1., dkk., "3

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    13/42

    13

    ini tidak memerlukan tahapan penyarian perkolat, namun kerugiannya adalah

    aktu yang dibutuhkan lebih lama dan jumlah penyari yang digunakan lebih

    banyak (B6;%, !"/$.

    2.!.2 Ekstraks Panas

    2.!.2.1 Re"luks

    efluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya,

    selama aktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan

    adanya pendingin balik. =mumnya dilakukan pengulangan proses pada residu

    pertama sampai /-& kali sehingga dapat termasuk proses ekstraksi sempurna

    (Depkes I, !!!$.

    2.!.2.2 $&kletas

    okletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang

    umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan

    jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Biomassa

    ditempatkan dalam dalam adah soklet yang dibuat dengan kertas saring, melalui

    alat ini pelarut akan terus direfluks. Alat soklet akan mengosongkan isinya ke

    dalam labu dasar bulat setelah pelarut menapai kadar tertentu. etelah pelarut

    segar melaati alat ini melalui pendingin refluks, ekstraksi berlangsung sangat

    efisien dan senyaa dari biomasa seara efektif ditarik ke dalam pelarut karena

    konsentrasi aalnya rendah dalam pelarut (Depkes I, !!!$.

    2.!.2.3 Dgest

    Digesti adalah maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinu$ pada

    temperatur ruangan (kamar$, yaitu seara umum dilakukan pada temperatur #!-

    &!! (Depkes I, !!!$. %etode ini digunakan untuk simplisia yang 7at aktifnya

    tahan terhadap pemanasan. 1euntungan dari metode ini adalah 7at aktif yang

    tersari lebih banyak dan aktu ekstraksinya lebih singkat dibandingkan dengan

    metode maserasi (B6;%, !"/$.

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    14/42

    14

    2.!.2.! In"us

    Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air

    (bejana infus terelup dalam penangas air mendidih, temperature terukur 3)-3

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    15/42

    15

    menimbulkan senyaa yang tidak normal serta dapat merusak sel-sel penting

    dalam tubuh (upari, "33#$.

    adikal bebas dibentuk melalui dua ara, yaitu (etiati, !!/0 antoso,

    !!"$C

    ". eara endogen sebagai respon normal dari rantai peristia kimia

    dalam tubuh berupa hasil sampingan dari proses metabolisme tubuh.

    2. eara eksogen radikal bebas didapat dari polusi udara, asap rokok,

    radiasi sinar matahari, dan obat-obatan.

    6ada kondisi normal radikal bebas dan antioksidan yang diproduksi oleh

    tubuh berada dalam keadaan setimbang, akan tetapi pada keadaan tertentu

    keseimbangan ini akan terganggu bila jumlah radikal bebas lebih banyak dari

    antioksidan. 1ondisi ini disebut stress oksidatif. :agalnya antioksidan

    mengendalikan keadaan ini diperkirakan akan menederai membran sel dan inti

    sel sehingga akan mengakibatkan aatnya D5A yang ditandai dengan

    diperepatnya proses penuaan jaringan serta menstimulasi pembentukan sel-sel

    tumor selain itu keadaan ini juga bertanggung jaab memiu penyakit pada

    kondisi patologis yang disebabkan oleh radikal bebas (upari, "33#$.

    2.*.1 E"ek Ra)kal Be(as )alam Tu(uh

    2.*.1.1 E"ek P&st"

    adikal bebas mempunyai peranan fisiologis, diantaranya (uryohudoyo,

    !!!0 upari, "33#$C

    ". enyaa radikal bebas harus terdapat pada saat sintesis D5A,

    aktivitas ribonukleotida reduktase yang mengubah ribosa menjadi

    deoksiribosa (gula D5A$.

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    16/42

    16

    . adikal bebas dibutuhkan oleh tubuh ketika kuman masuk ke dalam

    tubuh. el darah putih (leukosit$ akan menghanurkan dan memakan

    kuman dengan bantuan radikal bebas ini.

    /. adikal bebas harus terdapat pada saat kapasitansi spermato7oa, jadi

    berfungsi dalam reaksi fertilitas.

    2.*.1.2 E"ek Negat"

    adikal dalam jumlah besar dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai

    maam efek negatif antara lainC

    ". adikal bebas dapat menyebabkan agregasi platelet (5ia, "33*$

    adikal bebas dapat menyerang membran sel endotel. %embran

    sel dibentuk oleh komponen-komponen penting seperti protein,

    fosfolipid, glikolipid, dan kolesterol. osofolipid dan glikolipid keduanya

    merupakan asam lemak tak jenuh yang sangat rentan terhadap serangan

    radikal bebas, sehingga keberadaan radikal bebas ini akan mengoksidasi

    asam lemak membran sel, kemudian menimbulkan reaski berantai dan

    seterusnya akan menghasilkan lipid peroksida,. elanjutnya lipid

    peroksida yang terbentuk akan menimbulkan gangguan keseimbangan

    prostaglandin dengan menghambat pembentukan prostasiklin di endotel

    dan merangsang pembentukan tromboksan di platelet.

    1etidakseimbangan seara prostasiklin yang rendah dan tromboksan

    yang tinggi mengakibatkan gangguan fungsi platelet berupa peningkatan

    adesivitas dan agregasi platelet.

    . adikal bebas dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular (5ia,

    "33*$

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    17/42

    17

    6roses oksidasi lipid pada endotelial arteri koronaria dan sel-

    sel miokardia merupakan penyebab utama timbulnya penyakit jantung

    koroner.

    /. adikal bebas dapat menyebabkan aterosklerosis (5ia, "33*$

    adikal bebas akan mengoksidasi +D+ kolesterol darah

    sehingga menimbulkan plak yang akan menyumbat dinding bagian dalam

    pembuluh darah dan akan menimbulkan aterosklerosis.

    #. adikal bebas dapat menyebabkan kanker (%arlinda$

    eara pasti belum dibuktikan adanya pengaruh langsung

    antara radikal bebas dengan terbentuknya kanker. adikal bebas merusak

    D5A sehingga menyebabkan rantai D5A terputus di berbagai tempat,

    kerusakan ini dapat mengganggu pembelahan sel bahkan terjadi

    perubahan abnormal yang mengenai gen tertentu dalam tubuh. 4ika

    menyerang gen khusus yaitu protoonkogen maka akan menimbulkan

    mutasi sel dan dapat menimbulkan kanker.

    &. adikal bebas dapat merusak protein (%arlinda$

    9erjadinya kerusakan protein akibat serangan radikal bebas ini

    termasuk oksidasi protein yang mengakibatkan kerusakan jaringan

    tempat protein itu berada. ontohnya, kerusakan protein pada lensa mata

    yang mengakibatkan katarak.

    ). adikal bebas dapat menyebabkan diabetes

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    18/42

    18

    1erusakan sel beta-pankreas oleh radikal bebas yang

    dihasilkan melalui respon autoimun pada akhirnya dapat menyebabkan

    penyakit diabetes.

    *. adikal bebas terhadap kulit (%arlinda$

    adiasi sinar ultraviolet mengakibatkan timbulnya radikal

    bebas. 6ada suatu penelitian dibuktikan baha hidrogen peroksida

    terbentuk pada kulit tikus setelah terkena paparan sinar matahari.

    ejumlah penelitian menunjukkan baha pasa penyinaran =E akan

    menurunkan jumlah peroksida dismutase dan aktivitas en7im katalase.

    6roduksi hidrogen peroksida menurun jika sebelum penyinaran diberikan

    antioksidan.

    2.*.2 Ra)kal (e(as DPPH

    D668 atau ","-dimetil--pikrilhidra7il adalah radikal bebas yang stabil

    pada suhu kamar dengan bentuk serbuk violet kehitaman, epat teroksidasi oleh

    temperatur dan udara (disimpan pada suhu di baah !;, mudah larut dalam

    metanol, dan berat molekul (B%$ sebesar /3#,/ grJmol (8ossettman, "33&$.

    %etode radikal D668 ini merupakan metode pengukuran aktivitas

    antioksidan yang hanya menggunakan sampel dalam jumlah sedikit dan aktu

    yang singkat. Aktivitas antioksidan dari suatu senyaa ditunjukkan oleh hambatan

    serapan D668 pada panjang gelombang &"* nm dengan absorpsi yang kuat dan

    berarna violet gelap. 1arena memiliki elektron sunyi menyebabkan D668

    sangat reaktif untuk menangkap elektron atau radikal hidrogen lainnya untuk

    menjadi molekul diamagnetik yang stabil. 6ada saat reaksi, terjadi pengurangan

    serapan yang disebabkan oleh agen pereduksi dan menyebabkan elektron sunyi

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    19/42

    19

    menjadi berpasangan, yang seara stoikiometri dapat diamati melalui perubahan

    arna larutan dari violet gelap menjadi larutan tidak berarna (8ossettman,

    "33&$. eaksi penghambatan antioksidan terhadap radikal D668 dapat dilihat

    pada gambar ..

    :ambar . eaksi penghambatan antioksidan terhadap radikal D668

    (6arkash,!!"$

    2.+. Ant&ks)an

    Antioksidan adalah senyaa yang dapat menegah atau memperlambat

    terjadinya kerusakan oleh radikal bebas. Antioksidan bertindak melalui

    mekanisme pemutusan rantai radikal bebas, detoksifikasi, serta mengaktifkan

    en7im-en7im antioksidan (Belleville-5abet, "33#$

    2.+.1 Pem(agan Ant&ks)an

    eara umum, antioksidan dapat dibedakan menjadi sebagai berikut,

    yaitu (uryohudoyo, !!!$ C

    2.+.1.1 Ant&ks)an Eks&gen )an En)&gen

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    20/42

    20

    Antioksidan eksogen umunya bekerja dengan ara menangkap radikal

    dan menegah reaksi berantai, ontohnyaC vitamin , vitamin 2, dan betakaroten.

    edangkan antioksidan endogen terdiri dari en7im-en7im dan berbagai senyaa

    yang disintesis tubuh yang bekerja dengan menegah pembentukan radikal bebas,

    ontohnyaC superoksida dismutase (;D$, glutation peroksidase (:6>$, dan

    katalase.

    2.+.1.2 Ant&ks)an $,es"k )an N&n $,es"k

    Antioksidan spesifik bekerja dengan ara menegah pembentukan radikal

    bebas baru atau mengubah radikal bebas yang ada menjadi molekul yang kurang

    memiliki dampak negatif, ontohnya ;D dan :6>. edangkan antioksidan non

    spesifik bekerja dengan ara menangkap radikal bebas, ontohnyaC asam askorbat

    dan alfa-tokoferol.

    2.+.1.3 Ant&ks)an Alam )an $ntets

    Antioksidan alami umumnya adalah senyaa fenolik atau polifenolik

    yang dapat berupa golongan asam sinamat, kumarin, tokoferol, ontohnyaC asam

    askorbat dan alfa-tokoferol. edangkan antioksidan sintetis yaitu antioksidan yang

    diperoleh dari hasil sintesis reaksi kimia, ontohnyaC Butil 8idroksi Anisol (B8A$

    dan Butil 8idroksi 9oluen (B89$.

    2.+.1.! Ant&ks)an L,&"lk )an H)r&"lk

    Antioksidan lipofilik adalah antioksidan yang larut dalam lemak,

    ontohnyaC alfa-tokoferol, beta-karoten. edangkan antioksidan hidrofilik adalah

    antioksidan yang larut dalam air, ontohnya asam askorbat.

    2.+.1.* Ant&ks)an Ber)asarkan -ara %erjana

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    21/42

    21

    Berdasarkan ara kerjanya, antioksidan dapat dibagi menjadi antioksidan

    primer, sekunder, dan tersier. Antioksidan primer bekerja dengan memberikan

    atom hidrogen seara epat ke radikal bebas sebelum radikal bebas sempat

    bereaksi, ontohnyaC ;D. Antioksidan sekunder bekerja dengan ara menangkap

    senyaa radikal serta menegahnya terjadi reaksi berantai, ontohnyaC asam

    askorbat, alfa-tokoferol, dan beta-karoten. edangkan antioksidan tersier bekerja

    memperbaiki kerusakan sel-sel dan jaringan yang disebabkan radikal bebas,

    ontohnyaC metionin sulfoksida reduktase, yang bekerja memperbaiki D5A pada

    inti sel untuk menegah terjadinya penyakit kanker.

    2.+.2. -ara %erja Ant&ks)an

    Antioksidan bekerja menangkap radikal bebas dengan ara menjadi

    sumber hidrogen labil yang akan berikatan dengan radikal bebas. Antioksidan

    mengikat energi yang digunakan untuk pembentukan radikal bebas baru sehingga

    oksidasi berhenti. Antioksidan ini akan lebih aal mengalami oksidasi sehingga

    akan melindungi sel.

    2.+.3 Met&)e Pengujan Ant&ks)an

    %etode uji aktivitas antioksidan dapat dilakukan dengan ara (etiati,

    !!/0 Belleville-5abet, "33#$

    2.+.3.1 Menggunakan Mater B&l&gs

    %etode ini berdasarkan kultur sel. Aktivitas antioksidan dapat diketahui

    dengan mengukur viabilitas sel. adikal bebas umumnya dapat menurunkan

    viabilitas sel sedangkan antioksidan mengembalikan viabilitas kembali normal.

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    22/42

    22

    istem ini mempunyai keuntungan karena lebih mendekati proses yang terjadi

    seara in vivo namun kelemahannya adalah hanya dapat dilakukan pada senyaa-

    senyaa yang dapat masuk ke dalam sel.

    2.+.3.2 Menggunakan Reaks %ma

    %etode ini berdasarkan hasil reaksi antara radikal bebas dengan

    antioksidan kemudian diukur dengan ara spektrofotometri dan dilihat dengan

    adanya perubahan arna. enyaa seperti ferri thiosianat dan D668 dapat

    menghasilkan radikal seara terkontrol.

    6engujian aktivitas antioksidan dengan metode penangkapan radikal

    D668 ini menggunakan standar antioksidan alami yaitu vitamin yang meakili

    antioksidan yang larut air dan viatmin 2 yang meakili antioksidan yang larut

    dalam lemak.

    2./. Mkr&(a

    %ikroba atau mikroorgsnisme adalah organisme yang berukuran sangat

    keil, yang dapat diamati menggunakan mikroskop. %ikroba terdiri atas bakteri,

    virus, dan jamur (uhartono, "3

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    23/42

    23

    2./.1.1 Nutrs

    1ebutuhan nutrisi mikroba meliputi bahan makanan seara umum,

    seperti air, garam organik, ion logam, karbondioksida, dan asam amino.

    2./.1.2 $uhu

    Berdasarkan aktivitas terhadap suhu, mikroba dibedakan atasC mikroba

    psikrofilik, yaitu mikroba yang dapat tumbuh pada suhu !-/!; dan optimum

    pada suhu "&

    ;

    0 mikroba mesofilik, yaitu mikroba yang dapat tumbuh pada suhu

    "&-&&; dan optimum pada suhu /*;0 sedangkan mikroba termofilik, yaitu

    mikroba yang dapat tumbuh pada suhu #!-*&; dan optimum pada suhu &&;0

    serta mikroba yang dapat tumbuh pada suhu ekstrem stenotermal yaitu pada suhu

    2./.1.3 ,H Me)um

    Berdasarkan p8 yang dibutuhkan oleh mikroba untuk pertumbuhannya,

    maka dibagi atasC mikroba asidofilik, yaitu mikroba yang tumbuh pada p8 antara

    ",!-&,&0 mikroba neutrofilik, yaitu mikroba yang tumbuh p8 antara &,&-

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    24/42

    24

    2./.1.* at %ma

    Kat kimia yang bersifat dapat menghambat pertumbuhan mikroba tanpa

    membunuhnya disebut bakteriostatik, sedangkan 7at kimia yang dapat

    membunuhnya disebut sebagai bakterisida. Beberapa senyaa kimia yang bersifat

    sebagai antimikroba adalah fenol, formaldehida, alkohol, dan senyaa kimia

    alam.

    2./.2 Pem(akan Mkr&(a

    9erdapat dua ara yang dapat membiakkan mikroba, yaituC

    2./.2.1 $earaIn vivo

    6ada pembiakan ini digunakan hean perobaan seperti marmut, kelini,

    dan tikus putih. 8ean perobaan ini penting artinya karena mikroba tertentu

    dapat menyebabkan penyakit dan memberikan gejala-gejala yang khas pada

    hean perobaan, kemudian mikroba diisolasi dari tubuh hean tersebut.

    2./.2.2 $earaIn vitro

    6ada pembiakan ini diperlukan medium, yaitu tempat tumbuh yang

    mengandung makanan untuk mikroba sehingga mikroba dapat berkembang biak.

    Berdasarkan konsistensinya, bahan medium dapat dibedakan menjadi tiga maam,

    yaitu medium padat, semi padat, dan air. 6ada pembiakan seara in vitro, media

    ditanami dengan mikroba lalu diinkubasi dalam inkubator pada suhu /&-/*;.

    2./.3 Bakter

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    25/42

    25

    Bakteri adalah makhluk hidup yang berukuran sangat keil, terdiri dari

    suatu sel, berkembang biak dengan membelah diri atau aseksual, dan hanya dapat

    dilihat dengan mikroskop (8adiutomo, "33!$.

    Berdasarkan bentuk morfologinya, bakteri dapat dibagi atas

    (Didjoseputro, "3

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    26/42

    26

    2./.! #amur

    4amur adalah organisme yang tidak mengandung pigmen fotosintesis dan

    bersifat heterotrof. 4amur tumbuh pada kondisi aerob dan memperoleh energi

    dengan mengoksidasi bahan organik. 4amur mempunyai ukuran yang beragam

    dengan lebar antara "-& mikron dan panjang &-/! mikron. 1ebanyakan jamur

    berbentuk bulat telur tetapi beberapa spesies ada yang memanjang atau berbentuk

    bulat bola dan biasanya setiap spesies mempunyai bentuk yang khas (6ele7ar,

    "3

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    27/42

    27

    . 4amur pada permukaan kulit

    4amur golongan ini biasanya hanya menyerang jaringan keratin

    tetapi tidak menyerang jaringan yang lebih dalam. 4amur-jamur yang

    penting dari golongan ini seperti jamur golongan desmatophyta, yaitu

    jamur yang hidup pada jaringan yang mengandung 7at tanduk seperti

    kuku, rambut, dan kulit, dan termasuk ke dalam kelas

    Deuteromyetes, seperti 1richophyton mentagrophytes dan

    Microsporum canis.

    /. 4amur di baah kulit

    4amur ini biasanya menyebabkan mikosis subkutan. 9umbuh

    dalam tanah atau pada tanaman yang membusuk, seperti Sporothrix

    schenc(iidan Clasdosporium carrionii.

    #. 4amur opportunistik

    4amur golongan ini biasanya tidak menimbulkan penyakit,

    tetapi dapat menyebabkan penyakit pada orang yang mekanisme

    pertahanan tubuhnya terganggu, seperti Candida albicans dan

    Cryptococcus neoformans.

    2./.* Uj Akttas Antmkr&(a Tum(uhan Tngkat Tngg

    Aktivitas antimikroba suatu tumbuhan tingkat tinggi dapat dideteksi

    melalui respon pertumbuhan berbagai jenis mikroba yang berkontak dengan

    ekstrak tumbuhan. Berdasarkan hal ini, dapat dilakukan suatu uji aktivitas

    antimikroba dari esktrak tumbuhan tersebut (Elietink, "333$.

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    28/42

    28

    Dalam mendeteksi aktivitas antimikroba suatu tumbuhan, ada beberapa

    kondisi yang harus dipenuhi, yaitu ekstrak tumbuhan harus berkontak langsung

    dengan dinding sel mikroba uji sehingga pengaruh pemberian ekstrak tumbuhan

    dapat terlihat nyata sebagai antimikroba. 1edua, kondisi diatur sedemikian rupa

    sehingga mikroba dapat tumbuh dengan baik. 1etiga, adanya parameter untuk

    menilai pertumbuhan mikroba selama pengujian.

    Dalam uji aktivitas antimikroba, mikroba uji yang digunakan tergantung

    pada tujuan penelitian, tetapi pada umumnya mikroba uji yang digunakan adalah

    mikroba yang bersifat patogen pada manusia serta meakili strain yang

    dianjurkan pada skrining aal dalam pengujian antibiotik baru, meliputi bakteri

    aerob :ram positif dan :ram negatif, bakteri anaerob, serta jamur (Dermatofita

    atau ragi$.

    Ada tiga metode yang sering digunakan dalam uji aktivitas antimikroba

    terhadap ekstrak tumbuhan tinggi, yaituC

    2./.*.1 D"us atau -ara Lem,eng

    6ada metode ini, penadang atau reservoir yang mengandung ekstrak

    tumbuhan berdifusi ke dalam medium agar yang telah diinokulasikan dengan

    mikroba uji. etelah masa inkubasi, diameter daerah bening yang mengelilingi

    penadang (diameter daerah hambat$ diukur. 6enadang yang sering digunakan

    adalah kertas akram, silinder porselen atau logam, yang diletakkan di atas

    permukaan agar dan lubang dietak dalam medium.

    2./.*.2 Dlus

    6ada metode ini, ekstrak tumbuhan berampur dengan medium air yang

    telah diinokulasikan dengan mikroba uji. 1ekeruhan yang disebabkan oleh

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    29/42

    29

    pertumbuhan mikroba uji dibandingkan seara visual dengan alat turbidimetri

    antara kultur uji dengan kontrol.

    2./.*.3 B&aut&gra"

    Bioautografi adalah metode untuk mengetahui lokasi aktivitas

    antimikroba pada kromatogram. %etode ini berdasarkan pada metode dilusi,

    dengan substan akan berdifusi dari kromatogram ke medium yang telah

    diinokulasikan dengan mikroba uji. Daerah hambat terlihat tepat pada berak

    kromatogram. %etode ini sangat membutuhkan perlengkapan mikrobiologi yang

    kompleks, masalah perbedaan difusi senyaa dari kromatogram ke medium agar,

    konsentrasi berak pada kromatogram yang tidak teratur, dan mudahnya

    kontaminasi oleh mikroba udara, membuat metode ini sangat rumut dalam

    pengerjannya.

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    30/42

    BAB III

    PELA%$ANAAN PENELITIAN

    3.1 4aktu )an Tem,at Peneltan

    6enelitian ini dilaksanakan selama lebih kurang satu bulan di

    +aboratorium 6enelitian akultas armasi =niversitas Andalas.

    3.2 Alat )an Bahan

    3.2.1 Alat

    Alat-alat yang digunakan untuk pengerjaan ekstraksi-fraksinasi dan

    pemeriksaan kandungan kimia adalah mesin penggiling (grinder$, peralatan

    sokhlet, peralatan rotary evaporator, erlenmeyer berbagai ukuran, gelas ukur

    berbagai ukuran, penangas air, labu ukur, pipet gondok, timbangan analitik,

    timbangan, vial, botol "!! ml, aluminium foil, gelas ukur, piket ukur, gelas beker,

    pipet tetes, plat tetes, batang pengaduk kaa, pinset, spatula, orong, kertas saring,

    tabung reaksi, dan kapas.

    Alat-alat yang digunakan untuk pengujian aktivitas antioksidan adalah

    Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah orong, gelas ukur, labu

    ukur (6yre>L$, bola hisap, pipet ukur, erlenmeyer (6yre>L$, vorte> (8eidolphL$,

    spektrofotometer uv-vis (himad7uL$, kuvet, dan alat gelas lainnya.

    Alat-alat yang digunakan untuk pengujian aktivitas antimikroba adalah

    pinset, pipet mikro, timbangan analitik, aan petri, jarum ose, kertas akram,

    kertas perkamen, kapas, kain kasa, lampu spiritus, otoklaf, inkubator, lemari

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    31/42

    32

    aseptis, +aminar Air lo, erlenmeyer, tabung reaksi, vorteks, magnetik stirer,

    hotplate, jangka sorong, plat titer mikro, utton buds, spektronik ", dan shaker.

    3.2.2 Bahan

    Bahan-bahan yang digunakan untuk pengerjaan ekstraksi dan

    pemeriksaan kandungan kimia adalah daun kering tanaman G. cowa o>b.,

    heksana, plat silika )! :#& nm, pereaksi %ayer, pereaksi Dragendorff, asam

    sulfat 5, asam klorida pekat, kloroform, serbuk logam magnesium, larutan

    besi(III$klorida, dan asam asetat anhidrat.

    Bahan-bahan yang digunakan untuk pengujian aktivitas antioksidan

    adalah metanol (%erkL$, kuersetin (igma$ , dan D668 (%erkL$.

    Bahan-bahan yang digunakan untuk pengujian aktivitas antimikroba

    adalah metanol, larutan 5al fisiologis, 5utrient Agar (5A$, abouraud De>trose

    Agar (DA, air suling, dan mikroba uji yang terdiri dari Staphylococcus aureus,

    seudomonas aeruginosa, dan Candida albicans.

    3.3 -ara %erja

    3.3.1 Pengam(lan $am,el

    ampel daun G. cowao>b. diambil di Batu Busuk-+imau %anih, 6auh,

    6adang, umatera Barat.

    3.3.2. I)ent"kas Tum(uhan

    ampel G. cowao>b. diidentifikasi di 8erbarium =niversitas Andalas

    (A5DA$ 4urusan Biologi akultas %atematika dan Ilmu 6engetahuan Alam.

    3.3.3. Pemerksaan %an)ungan %ma

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    32/42

    33

    6emeriksaan kandungan metabolit sekunder dilakukan terhadap ekstrak

    kental metanol daun kering G. cowao>b. 2kstrak kental metanol diperoleh dari

    & gram daun kering G. cowao>b. 6ada & ml ekstrak kental metanol tersebut

    ditambahkan masing-masing &-"! ml air suling dan kloroform lalu dikook kuat

    dan dibiarkan beberapa saat sampai terbentuk dua lapisan. +apisan air digunakan

    untuk uji senyaa flavonoid, fenolik, saponin, dan alkaloid. +apisan kloroform

    digunakan untuk uji senyaa terpenoid, streroid, dan alkaloid.

    3.3.3.1 Uj 5la&n&)

    ekitar "- tetes lapisan air pada plat tetes ditambahkan beberapa tetes

    asam sulfat pekat dan sedikit serbuk logam magnesium. 9erjadinya arna merah

    muda sampai merah menunjukkan adanya senyaa flavonoid.

    3.3.3.2 Uj 5en&lk

    ekitar "- tetes lapisan air pada plat tetes ditamahkan "- tetes larutan

    besi(III$klorida "'. Bila terbentuk arna biru, berarti terdapat senyaa fenolik.

    3.3.3.3 Uj $a,&nn

    +apisan air dalam tabung reaksi dikook. Apabila terbentuk busa yang

    bertahan hingga "& menit, berarti positif adanya saponin.

    3.3.3.! Uj Alkal&)

    +apisan air atau lapisan kloroform (-/ tetes$ ditambah " tetes asam

    sulfat pekat dan "- tetes pereaksi %ayer atau pereaksi Dragendorff. 6ositif

    adanya alkaloid bila terbentuk endapan putih dengan pereaksi %ayer atau arna

    jingga dengan pereaksi Dragendorff.

    3.3.3.* Uj Ter,en&) )an $ter&)

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    33/42

    34

    +apisan klorofom disaring melalui norit. 8asil saringan dipipet -/ tetes

    dan dibiarkan mengering pada plat tetes. etelah kering, ditambahkan tetes asam

    asetat anhidrat dan " tetes asam sulfat pekat. 9erbentuknya arna merah berarti

    positif adanya terpenoid dan arna biru atau hijau berarti positif adanya steroid.

    3.3.! Pem(uatan $m,lsa6 Ekstraks6 )an 5raksnas.

    Daun segar G. cowao>b. sebanyak # kg dikumpulkan, dibersihkan, dan

    disortasi basah setelah itu dijemur selama beberapa hari hingga kering. etelah itu,

    sampel yang sudah kering disortasi kering dan dirajang hingga berbentuk seperti

    serbuk halus dengan menggunakan grinder. erbuk halus tersebut dimasukkan ke

    dalam alat soklet lalu dialiri dengan menggunakan pelarut heksana yang

    ditampung dengan labu alas bulat dan proses ekstraksi dimulai dengan

    memanaskannya menggunakan penangas air sampai pelarut heksana di dalam alat

    soklet tepatnya pada sifon jernih. 2kstraksi dikatakan selesai jika tidak ada lagi

    noda pada plat 1+9 yang dilihat di baah lampu =E nm pada hasil ekstraksi

    terakhir yang diteteskan pada plat 1+9 atau juga menggunakan reagensia. etelah

    itu, hasil sokletasi berupa ekstrak diuapkan seara in vacuodengan menggunakan

    alat rotary evaporator hingga didapatkan ekstrak kental fraksi heksana.

    3.3.* Pengujan Akttas Ant&ks)an )engan Met&)e Pem(entukan

    Ra)kal DPPH 74llams an) -ueler6 188*9

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    34/42

    35

    3.3.*.1 Pem(uatan Larutan DPPH

    +arutan D668 "!! ppm dibuat dengan ara menimbang D668 sebanyak

    " mg dilarutkan dengan "! m+ etanol p.a. dalam labu ukur. +arutan D668

    selanjutnya disimpan dan dihindari dari ahaya.

    3.3.*.2 Pem(uatan Larutan $am,el Uj

    Dibuat larutan stok "!!! ppm dengan ara menimbang fraksi heksana

    daun G. cowao>b. sebanyak "! mg dan dilarutkan dengan "! m+ etanol p.a.

    sambil diaduk dan dihomogenkan.

    3.3.*.3 Pengukuran Daa Ant&ks)an Blank&

    6engujian dilakukan dengan memipet # m+ D668, kemudian divorte>

    dan diinkubasi pada /*M pada ruangan gelap. elanjutnya diukur absorbansinya

    pada panjang gelombang &"& nm.

    3.3.*.! Pengukuran Daa Ant&ks)an $am,el Uj

    =ji aktivitas antioksidan sampel uji dilakukan dengan menggunakan

    metode penangkapan radikal D668 (&, diphenyl##picryl hydra%yl$ oleh

    microplate reader two fold delution pada panjang gelombang &"& nm. late

    terdiri dari baris A-8 masing-masing berjumlah " sumur. Baris A dimasukkan

    sampel uji sebanyak "!! N+. 1emudian, sebanyak &! N+ etanol p.a. dimasukkan

    ke dalam sumur pada baris B-. Baris A dipipet sebanyak &! N+ dan dimasukkan

    ke baris B. etelah itu, baris B dipipet &! N+ dimasukkan ke baris dan

    seterusnya dilakukan sampai baris . elanjutnya, baris dipipet &! N+ dan

    dibuang, sehingga diperoleh konsentrasi "!!!0 &!!0 &!0 "&0 ),&0 dan /",&

    ppm. edangkan pada baris : (sebagai blanko$ dimasukkan etanol p.a sebanyak

    "!! N+. +alu sumur A- ditambahkan etanol p.a &! N+. elanjutnya, baris A-:

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    35/42

    36

    ditambahkan D668 sebanyak "!! N+ sehingga volume larutan dalam tiap-tiap

    sumuran sebesar !! N+. 1emudian dimasukkan ke alat microplate reader dan

    diinkubasi selama /! menit. Aktivitas penangkapan radikal D668 diukur sebagai

    penurunan absorbansi D668.

    3.3.*.* Analss Data

    Aktivitas antioksidan sampel ditentukan oleh besarnya hambatan serapan

    radikal D668 melalui perhitungan persentase inhibisi serapan D668 dengan

    menggunakan rumusC

    ' inhibisi O ? "!!'

    elanjutnya ditentukan nilai I&! yaitu konsentrasi larutan uji yang memberikan

    peredaman D668 sebesar &!' dengan menggunakan persamaan regresi.

    3.3.+ Pengujan Akttas Antmkr&(a )engan Met&)e D"us Agar

    6engujian aktivitas antimikroba dengan metode difusi agar dengan ara

    sebagai berikut (Didjoseputro, "3

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    36/42

    37

    (+A$ yang telah dibersihkan disterilkan dengan menyalakan lampu =E-nya

    selama & menit.

    3.3.+.2 Pem(uatan Me)a Dasar

    ". 5utrient Agar (5A$

    ebanyak ! gram serbuk 5A dilarutkan dengan " liter air

    suling dalam erlenmeyer dan dipanaskan di atas hot platemenggunakan

    magnetik stirer sampai terbentuk larutan jernih. 1emudian disterilisasi di

    dalam otoklaf pada suhu ""

    ;

    dan tekanan "& lbs selama "& menit.

    . abouraud De>trose Agar (DA$

    ebanyak )& gram serbuk DA dilarutkan dengan " liter air

    suling dalam erlenmyer dan dipanaskan di atas hot platemenggunakan

    magnetik stirer sampai terbentuk larutan jernih. 1emudian disterilisasi di

    dalam otoklaf pada suhu ""; dan tekanan "& lbs selama "& menit.

    3.3.+.3 Pem(uatan Me)a Peremajaan

    %edia dasar yang telah berisi 5A dan DA dituangkan ke dalam tabung

    reaksi seara terpisah seukupnya kemudian dimiringkan dan dilakukan seara

    aseptis.

    3.3.+.! Peremajaan Mkr&(a Uj

    %ikroba uji dari stok kultur murni ditanam pada media peremajaan yaitu

    agar miring 5A dan DA lalu diinkubasi selama "

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    37/42

    38

    1oloni mikroba uji sebanyak "- ose disuspensikan dalam &-3 m+

    larutan 5al fisiologis dalam tabung reaksi, kemudian dihomogenkan dengan

    vorteks. 1ekeruhan suspensi diukur dengan membandingkannya dengan standar

    !.&Mc =arland.

    3.3.+.+ Pem(uatan Larutan $am,el Uj

    raksi heksana ditimbang sebanyak "! mg lalu dilarutkan dengan larutan

    D%; dan diukupkan hingga " ml sehingga didapatkan konsentrasi "'bJv.

    1emudian dibuat beberapa konsentrasi menjadi '0 "'0 !,&'0 !,&'0 dan

    !,"&'.

    3.3.+./ Pengujan Akttas Antmkr&(a

    ebanyak !," ml suspensi mikroba uji dimasukkan ke dalam aan petri

    terpisah. 1emudian ke dalam masing-masing aan petri dituangkan media 5A

    untuk bakteri dan DA untuk jamur seukupnya hingga menutupi permukaan

    baah aah petri, lalu dihomogenkan. etelah media memadat, diletakkan kertas

    akram steril dan dielupkan ke dalam tiap-tiap konsentrasi larutan uji. Dibiarkan

    beberapa lama untuk pradifusi. +alu diinkubasi selama # jam pada suhu /*;

    untuk bakteri (dalam inkubator$ dan selama /-& hari pada suhu kamar (&-*;$

    untuk jamur. Diamati adanya pertumbuhan mikroba uji dan diukur diameter

    daerah hambatan dengan jangka sorong. 1ontrol positif yang digunakan ialah

    1loramfenikol / mgJm+ dan 1etokona7ol " mgJm+ sedangkan kontrol negatif

    digunakan larutan D%;.

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    38/42

    39

    DA5TAR PU$TA%A

    Agoes, :. (!!*$. 9eknologi Bahan Alam (-$ 2disi evisi. BandungC 6enerbitI9B.

    Badan +itbangkes Depkes I. (!!*$. +aporan iset 1esehatan Dasar. 4akarta0

    !!urnal Matemati(a dan ?lmuengetahuan Alam, &$($, ""#-""b. >urnal /ionatura,

    &&($, "3-"/).

    Departemen 1esehatan epublik Indonesia. ("33&$. armakope Indonesia 2disi

    IE. 4akartaC Departemen 1esehatan I.

    Departemen 1esehatan epublik Indonesia. (!!!$. 6arameter tandar =mum

    2kstrak 9umbuhan ;bat. 4akartaC Departemen 1esehatan I.Didjoseputro, D. ("3

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    39/42

    40

    8arborne, 4.B. (!!)$. %etode itokimiaC 6enuntun ara %odern %enganalisis

    9umbuhan (alih bahasaC 1osasih 6admainata P Iang oediro$.

    BandungC 6enerbit I9B.

    8ostettman, 1.%., 8ostettman, %., dan %arston, A. ("3idant Ativities of :arinia 2>trats.?nt. >.

    =ood Microbiol, &2&, "&/-")!.

    1aryadi, 2. "33*. AntioksidanC esep Aet %udat dan =mur 6anjang dari =ji

    Aktivitas Antiradikal dengan %etode D668 dan 6enetapan 1adar enol

    9otal 2kstrak Daun 1eladi 9ikus (1hyponium divaricatum(+inn$ Dene$.harmacon, "($, &"-&).

    +ee 8. P han 8. ("33*$. ",/,)-trihydro>y-*-metho>y-

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    40/42

    41

    %8A, 2rik 9apan. Dr. (!!&$. 1anker, Antioksidan, dan 9erapi 1omplementer.

    4akartaC 6enerbit 2le> %edia 1omputindo.

    %urakami, A., 4iajiinda, ., 1oshimi7u, 1., dan ;higashi, 8. ("33&$. reening

    for In vitro Antitumor 6romoting Ativities of 2dible 6lants from9hailand. Cancer idant.

    %edallion +aboratories.

    6ele7ar 4r., %.4., dan .D. eid. ("3i Ativities. harma%ie, ",

    -&&".

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    41/42

    42

    ibuea, 6. (!!/$. Antioksidan enyaa Ajaib 6enangkal 6enuaan Dini. inar

    8arapan. @ogyakarta.

    ilverstein .%., dan Webster .?. ("33th 2dition. 5e @orkC 4ohn Wiley P ons, In.

    itompul, B. (!!/$. Antioksidan dan 6enyakit Aterosklerosis.Medi(a. BB?B()$,

    /*/-/**.

    umarsih, . (!!/$. %ikrobiologi Dasar. @ogyakartaC =65 Eeteran.

    ong, Q., 5a, K., dan 8u, 8. (!"/$. A 5e 6renylated ?anthone from +ate> of

    Garcinia cowao>b.Academy of Chemistry of Globe ublications. 5(/$,

    !-#.

    upari, . ("33#$. adikal Bebas dan 6atofisiologi Beberapa 6enyakit, rosiding

    SeminarC enyaa adikal Daun %akanan serta esponnya dalam

    istem Biologis. Bogor.

    uryohudoyo, 6. (!!!$. 1apita elekta Ilmu 1edokteran %olekuler. 4akartaC E.

    Infomedika. /"-#).

    9jitrosoeomo, :. ("33/$. 9aksonomi 9umbuhan (permatophyta$. @ogyakartaC

    :adjah %ada =niversity 6ress.

    9risuan, 1. Dan itthiigrom 9. (!"$. Ben7ophenone and ?anthone

    Derivatives from 9he Infloresent of Garcinia cowa. Arch harm @es,

    $4, "*//-"*/ Chem.

    Wahyuni, .. (!!3$. Isolation, harateri7ation, and 6reliminary

    6harmaologial 2valuation of onstituents of Garcinia cowa o>b.

    Disertasi. %alaysiaC =niversiti 6utra %alaysia.

    Wahyuni, .., haari, 1., tanslas, 4., +ajis, 5., dan Dahriyanus. (!"&$.

    ytoto>i ?anthones from 9he tem Bark of Garcinia cowa o>b.

    >ournal of Chemical and harmaceutical @esearch, 5("$, *-/!.

    Werdhasari, A. (!"#$. 6eran Antioksidan Bagi kesehatan. 6usat Biomedis dan

    9eknologi Dasar 1esehatan Balitbangkes, 1emenkes I. >urnal /iote(

    Medisiana ?ndonesia, /($, &3-)

  • 7/25/2019 PROPOSAL PENELITIAN 2.doc

    42/42

    43

    Lam,ran 1. $kema %erja

    Daun segar asam kandis

    (# kg$

    implisia berupa daun

    kering ( kg$

    erbuk halus simplisia

    (!! g$

    2kstrak simplisia fraksi

    heksana

    2kstrak kental simplisia

    fraksi heksana

    Dikumpulkan, dibersihkan, disortasi

    basah, dan dijemur

    Disortasi kering dan dihaluskan dengan

    grinder

    2kstraksi (sokletasi$

    menggunakan heksana

    6enguapan pelarut dengan

    rotary evaporator

    6emeriksaan 1andungan

    1imia

    =ji Alkaloid, 9erpenoid,

    teroid, lavonoid,

    aponon, dan enolik

    6engujian Aktivitas

    Antioksidan Antimikroba

    %etode 6enangkapan

    D668

    %etode

    Difusi Agar

    ara 9uangMicroplate

    reader