Proposal Bisnis

24
PROPOSAL BISNIS Nama Usaha PUTU PELANGI Nama Pengusaha : Khumaira PROGRAM KEWIRAUSAHAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UMKM REPUBLIK INDONESIA 2014

description

Proposal Bisnis

Transcript of Proposal Bisnis

Page 1: Proposal Bisnis

PROPOSAL BISNIS

Nama Usaha

PUTU PELANGI

Nama Pengusaha :Khumaira

PROGRAM KEWIRAUSAHAAN

KEMENTERIAN KOPERASI DAN UMKM REPUBLIK INDONESIA

2014

Page 2: Proposal Bisnis

Nomor : 001

Lamp : Proposal Usaha

Perihal : Permohonan Bantuan Usaha Putu Pelangi

Kepada Yth.

Direktorat Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia

KEMENTRIAN PERKOPRASIAN DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

REPUBLIK INDONESIA

Di Jakarta

Dengan hormat,

Menindak lanjuti program kegiatan dari kementrian koperasi dan ukm tentang

proses penyusunan proposal untuk pengembangan dan memulai usaha baru maka saya

sampaikan, proposal usaha nama “Putu Pelangi”. Bersama ini kami mengajukan

permohonan pengajuan modal pengembangan usaha dengan produk usaha kami adalah

Putu Beras untuk keperluan Pembelian Alat produksi dan kebutuhan produksi lainnya

dengan modal sebesar Rp 20.995.000,00. Kami berharap dengan penambahan modal

tersebut usaha kami akan segera terealisasi.

Saya berkomitmen dengan sungguh-sungguh dan sebenar-benarnya, modal

tersebut akan kami pergunakan untuk meningkatkan usaha kami, dan kami akan membuat

laporan pertanggungjawaban sebagaimana mestinya, sesuai kebutuhan Kementerian

Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengan Republik Indonesia.

Demikian permohonan kami, atas perhatian dan dukungannya, kami sampaikan

terimakasih.

Hormat Kami

Putu Pelangi

Khumaira

Page 3: Proposal Bisnis

1. Data Pribadi

a. Nama : Khumaira

b. Tempat dan Tgl Lahir : Boyolali, 06 Januari 1993

c. Jenis kelamin : Perempuan

d. Alamat : Karangwetan RT 10/III pelem, Simo, Boyolali, Jawa

Tengah

e. Agama : Islam

f. Pekerjaan : Mahasiswa

g. Nomor KTP :

h. No.HP : 085728617973

i. Email : [email protected]

2. Identitas Usaha

a. Nama Perusahaan : Putu Pelangi

b. Bidang Usaha : Kuliner

c. JenisProduk : Kue Putu Beras

d. Lokasi Usaha : Jl. Kartika RT 12/VII Ngoresan, Jebres, Surakarta

Page 4: Proposal Bisnis

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pergantian zaman telah membuat berbagai perubahan dalam masyarakat,

termasuk dalam hal kuliner. Masuknya berbagai jajanan modern mulai dirasa telah

menggeser eksistensi jajanan tradisonal seperti halnya kue putu beras. Penjaja kue ini

semakin sulit untuk didapati terutama di daerah perkotaan seperti Solo. Penjaja putu

yang datang ditandai dengan suara nyaring dari suara uap yang keluar dari suitan pun

sepertinya sudah kalah pamor dengan jajajan modern.

Putu adalah kue yang dibuat dari tepung beras ketan berisi irisan gula merah

dilengkapi dengan taburan parutan kepala dan gula. Cara membuatnya cukup mudah

yakni dengan mencampurkan air rebusan daun pandam dengan tepung beras hingga

terbentuk adonan kasar. Kemudian adonan kasar tersebut dimasukkan dalam

bumbung (tabung terbuat dari bilah bambu) dan dikukus. Rasa gurih serta manisnya

kue ini membuat kesan tersendiri bagi penikmatnya.

Terpinggirkannya kue putu mungkin dipengaruhi beberapa faktor, selain

karena penjajanya bersifat nomaden (berpindah-pindah atau tidak menetap) sehingga

sulit ditemui juga karena kurangnya inovasi dari kue putu sendiri. Padahal dari segi

harga kue ini terbilang cukup murah, cara membuatnya pun sangat mudah dan

rasanya lezat karena terbuat dari bahan alami.

Melihat semakin terpinggirkannya jajanan tradisonal kue putu beras maka

penulis berinisiatif untuk membuat olahan kue putu beras dengan inovasi baru tanpa

meninggalkan citarasa khas kue putu. Sehingga diharapkan kedepannya masyarakat

pencinta kue putu dapat dengan mudah menikmati kue putu ini serta dapat

mengenalkan pada masyarakat luas tentang kue putu.

B. TUJUAN PEMBUATAN PROPOSAL

Tujuan pembuatan proposal usaha ini adalah :

Mendapatkan bantuan dana Wirausaha Pemula untuk pembuatan usaha keu putu

beras dari Kementrian Koperasi dan UMKM.

Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

Page 5: Proposal Bisnis

Menggembalikan eksistensi jajanan tradisional, dalam hal ini kue putu, sehingga

dapat terus dinikmati oleh masyarakat.

Mendapatkan keuntungan atau laba.

Menjadi motor penggerak gerakan kewirausahaaan.

Media pembelajaran yang bertanggungjawab bagi penulis dalam memasuki

dunia bisnis.

Memberikan jajanan yang terjangkau dan dapat dinikmati oleh berbagai

kalangan masyarakat.

Mencari ridha Allah

C. KEUNGGULAN PRODUK

Keunggulan dari produk kami adalah:

Harga yang terjangkau oleh berbagai kalangan, satu porsi putu bisa diperoleh

dengan harga Rp 2.500,00 dengan isi 3 buah kue putu.

Citarasa yang khas dan unik dengan berbagai pilihan rasa.

Selalu menjaga kualitas rasa dan standar pembuatan.

Bahan yang digunakan alami tidak menggunakan pengawet maupun pewarna

makanan.

Strategi pemasaran dengan penjualan secara langsung kepada konsumen dengan

membuka lapak di pusat keramaian untuk pengenalan produk.

Cara produksinya cukup mudah dan tidak membutuhkan waktu lama serta

mengutamakan kebersihan dan kesehatan.

Ketersediaan bahan di lingkungan sekitar yang cukup mendukung berjalannya

produksi.

Kami melakukan quality control dengan memberikan training pada setiap mitra

yang akan membuka outlet baru serta menyediakan bahan utama pembuatan

produk.

Kami mengutamakan pelayanan terbaik.

Page 6: Proposal Bisnis

BAB II

PROSES USAHA

A. PROSES PENGELOLAAN USAHA

Putu Pelangi merupakan usaha olahan kue putu dari tepung beras. Berdasar

penggolongan usaha, usaha ini tergolong dalam usaha mikro, namun usaha tersebut

dipandang sebagai tulang punggung dalam salah satu pemulihan ekonomi Indonesia.

Langkah awal dalam usaha ini adalah pembuatan badan hukum dan perijinan lainnya

sehingga produk ini dapat diterima dan dipercaya oleh masyarakat.

Adapu bentuk badan hukum dan perijinan awal untuk usaha ini adalah:

1. Tanda Daftar Perusahaan (TDP);

2. Ijin Domisili dan ijin usaha;

3. Nomor Pokok Waajib Pajak (NPWP), dan;

4. Surat Perijinan Lain ( SIUP, Surat Ijin Dinas Kesehatan dan BPOM)

Pembuatan standar operasional dalam pelaksanaan usaha juga dilakukan

untuk menjaga standar kualitas produk, kelangsungan usaha serta untuk

memaksimalkan sumberdaya yang ada. Penambahan tenaga kerja akan dilakukan

seiring permintaan pasar guna meningkatkan produksi. Standar rasa, kualitas,

kebersihan dan distribusi produk akan terus dijaga untuk menjaga kepuasa

pelanggan.

Pada awalnya akan dibuka outlet pusat di daerah UNS Kentingan dengan

pertimbangan lokasi yang strategis untuk pengenalanan awal produk. Penjualan

langsung pada masyarakat dengan membuka outlet selain diharapkan dapat

mengenalkan produk langsung pada masyarakat juga dapat mengetahui reaksi dari

konsumen guna mengembangkan produk kedepannya. Kemudian kedepannya usaha

akan dilaksanakan dengan sistem franchise (waralaba) dengan biaya yang cukup

murah.

B. PROSES PRODUKSI

Proses produksi dalam usaha ini dimulai dari pemilihan bahan baku yaitu

tepung beras. Tepung beras yang dipilih bukanlah tepung beras olahan pabrik yang

beredar di pasaran namun tepung beras olahan sendiri. Beras pilihan direndam

Page 7: Proposal Bisnis

selama dua malam dalam air, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kadar air dalam

beras sehingga dapat menghasilkan putu yang empuk. Selanjutnya, beras dijemur

hingga kering untuk mengurangi kadar air. Setelah beras kering kemudian digiling

menggunakan dry mill atau alat penggiling lainnya untuk dijadikan tepung beras.

Alasan pemilihan tepung beras olahan sendiri adalah untuk menjaga kualitas produk

putu yang dihasilkan, karena tepung beras olahan pabrik biasanya dibuat dari beras

kering yang sudah sngat sedikit kadar airnya sehingga bila digunakan untuk

membuat putu akan menghasilkan kue putu yang keras.

Tahap pengolahan selanjutnya, adalah pembuatan kue putu. Langkah pertama

yang dilakukan adalah merebus air 300 ml bersama 2 lembar daun pandan dan ½

sendok teh garam sampai mendidih lalu diamkan hingga hangat. Selanjutnya perciki

500 gram tepung beras dengan air rebusan secara perlahan sambil diaduk dengan

tangan sampai tepung beras berubah menjadi butiran-butiran halus, ayak dengan

saringan. Kemudian, masukkan adonan dalam cetakan dari bambu atau bumbung

setengah dari panjang bumbung. Masukan isian berupa gula merah sisir secukupnya

dan tutup dengan menggunakan adonan. Langkah selanjutnya, masukkan cetakan

putu pada panci pengukus yang telah dipanaskan terlebih dahulu.kukus hingga

matang. Langkah terakhir sajikan kue putu dengan parutan kelapa serta taburan gula

pasir secukupnya.

Kue putu siap dijajakan lewat outlet Putu Pelangi serta melalui pembukaan

stand di pusat-pusat keramaian. Kue putu akan dikemas menggunakan mika dan

dialasi daun pisang agar tidak menghilangkan kesan jajanan tradisonalnya. Kue putu

sendiri dibuat ketika pembeli datang, cara pembuatan yang mudah dan tidak

memakan waktu lama menepis kekhawatiran akan terjadi antrian pembeli kue putu di

outlet.

C. RESIKO USAHA

Setiap usaha pasti memiliki resiko, dan resiko yang ada dalam usaha kue putu

ini adalah:

1. Merupakan brand baru yang belum dikenal oleh masyarakat sehingga perlu

usaha promosi yang mengena pada konsumen agar tertarik untuk membeli

produk ini.

Page 8: Proposal Bisnis

2. Persaingan pasar dengan produk jajanan ringan atau camilan lain sehingga

produsen harus bisa menguasai strategi promosi yang tepat untuk terus

mempertahankan kepercayaan pelanggan untuk membeli produk ini baik melalui

menu paket, diskon khusus maupun cara lainnya.

3. Keinginan konsumen yang berubah-ubah, hal ini memerlukan kejelian dari

produsen untuk terus melakukan inovasi terhadap produk yang dijual.

D. RENCANA PEMASARAN DAN SASARAN PRODUK

Target pasaran adalah seluruh lapisan elemen masyarakat, mulai dari

masyarakat menengah kebawah dan menengah keatas. Kalangan pelajar, mahasiswa

dan karyawan merupakan sasaran utama produk ini karena tingginya tingkat

konsumsi. Untuk lebih rinci mengenai target pasar dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Target Konsumen

Untuk target konsumen utama ialah kalangan mahasiswa, pelajar dan pegawai

dan tidak menutup kemungkinan untuk semua kalangan masyarakat. Target

konsumen dipilih karena tingkat konsumsi yang lebih tinggi dibanding dengan

kalangan lainnya.

2. Target Produksi

Dalam target produksi, kami menargetkan produksi 100 porsi kue putu setiap

harinya dan salam satu bulan bisa memproduksi 2000 porsi kue putu. Target

tersebut dipilih dengan alasan untuk mengoptimalkan proses produksi selain

karena ketersediaan bahan utama yang melimpah dan banyaknya jumlah

konsumen sasaran.

3. Target Penjualan

Untuk target penjualan, kami mentargetkan setiap bulannya dapat menjual 2000

porsi dengan asumsi penjualan perhari sebesar 66 bungkus. Untuk menjaga

permintaan dan ketersedian barang, produksi akan ditingkatkan 100 porsi setiap

bulannya.

Upaya yang dilakukan untuk memasarkan produk ini ialah dengan penjualan

secara langsung melalui promosi di pusat keramaiaan seperti car free day, pasar

mingguan, maupun membuka outlet di belakang kampus UNS Kentingan dan

Page 9: Proposal Bisnis

tempat-tempat lain kedepannya. Adapun strategi pemasaran yang kami terapkan

diantaranya:

1. Strategi Produk

Untuk awal produksi, Putu Pelangi memproduksi 1 produk kue putu yaitu kue

putu tepung beras. Produk ini yang akan kami kembangkan mutu, kualitas dan

citaranya agar lebih diterima oleh masyarakat. Untuk awal pengenalan produk

kami, sesuai nama yang kami pilih kami menawarkan empat varian rasa, rasa

original (warna putih), strawberry (warna merah), jeruk (warna orange), pandan

(warna hijau) dan akan terus kami kembangkan sesuai dengan permintaan pasar.

2. Strategi Harga

Harga untuk satu porsi Putu Pelangi adalah Rp 2.500,00 dengan isi tiga buah putu

sesuai varian rasa yang dikehendaki konsumen. Penetapan harga kue putu ini

berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan

yang relatif sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk

meningkatkan pangsa pasar. Harga tersebut relatif lebih mahal dengan harga kue

putu keliling pada umumnya yakni Rp 500,00 per buah namun dengan harga

yang lebih mahal tersebut kami memberikan pada konsumen kue putu dengan

kualitas yang berbeda dari segi ukuran kue yang lebih besar serta aneka varian

rasa.

3. Strategi Promosi (Promotion)

Promosi merupakan usaha untuk mengenalkan produk kepada konsumen agar

konsumen bisa menerima produk yang kita tawarkan. Adapun strategi promosi

yang dilakukan adalah penjualan secara langsung di pusat-pusat keramaian

maupun pada acara-acara tertentu selain itu promosi juga dilakukan melalui

jejaring sosial, blog, dan leaflet atau brosur maupun menjadi sponsor kegiatan

masyarakat kedepannya. Disamping itu cara promosi yang paling efektif untuk

mengenalkan produk ini ialah dari mulut kemulut, dimana konsumen yang sudah

merasakan produk kami akan menceritakan kenikmatan kue putu ini kepada

teman atau kerabatnya dan nantinya akan tertarik untuk ikut merasakan. Selain

itu kami juga menentukan merk, motto, desain kemasan serta logo dari usaha ini

untuk mempermudah konsumen mengenali produk kami. Hal ini dapat dijadikan

juga sebagai media promosi.

Page 10: Proposal Bisnis

BAB III

RENCANA ANGGARAN

1. Modal Aktiva

N

oNama Barang Ukuran Harga Satuan Jumlah

  Biaya Aktiva tetap        

1 Pisau 3 unit  Rp               7.500,00   Rp           22.500,00 

2 Wadah baskom 2 unit  Rp               5.000,00   Rp           10.000,00 

3 Blender 1 unit  Rp           500.000,00   Rp         500.000,00 

4 Kompor &  tabung gas 1 set  Rp           350.000,00   Rp         350.000,00 

5 Panci  1 unit  Rp             90.000,00   Rp           90.000,00 

6 Spatula 2 unit  Rp               7.500,00   Rp           15.000,00 

7 Saringan  2 unit  Rp             15.000,00   Rp           30.000,00 

8 Nampan  2 unit  Rp               3.500,00   Rp             7.000,00 

9 Cetakan Bambu 15 unit  Rp               2.000,00  Rp           30.000,00 

10 Toples 2 unit  Rp             15.000,00   Rp           30.000,00 

11 Sendok  2 unit  Rp               3.000,00   Rp             6.000,00 

12 Sarung tangan plastik 5 unit  Rp               2.500,00   Rp           12.500,00 

13 Stapler 2 set  Rp             10.000,00   Rp           20.000,00 

14 Gerobak  1 set Rp         3.000.000,00 Rp       3.000.000,00

15 Kursi 5  unit  Rp              50.000,00   Rp         250.000,00 

16 Tempat sampah 2 unit  Rp             15.000,00   Rp           30.000,00 

17 Banner 2 unit  Rp             50.000,00   Rp         100.000,00 

  Biaya Aktiva Tetap tidak bergerak      

18 Merek Dagang 1    Rp       1.000.000,00   Rp     1.000.000,00 

19 Lisensi 1    Rp       1.500.000,00   Rp     1.500.000,00 

Total Rp 7.003.000,00

2. Modal Kerja/ Produksi

N Nama Barang Ukuran Harga Satuan Jumlah

Page 11: Proposal Bisnis

o

  Biaya Produksi bulan pertama        

1 Beras putih 25 Kg  Rp             10.500,00   Rp         262.500,00 

2 Gula jawa 5 Kg  Rp             10.000,00   Rp           50.000,00 

3 Garam 5 bungkus  Rp               1.400,00   Rp             7.000,00 

4 Gula pasir 5 Kg  Rp             12.000,00   Rp           60.000,00 

5 Daun pandan 30 lembar  Rp               1.000,00   Rp           30.000,00 

6 Air Putih 3 galon  Rp              12.000,00   Rp           36.000,00 

7 Bungkus 2000 bungkus  Rp                   500,00   Rp     1.000.000,00 

8 Strawberyy 1 Kg Rp               22.500,00 Rp           22.500,00

9 Jeruk 1 Kg Rp             18.000,00 Rp           18.000,00

10 Daun Suji 10 Lembar Rp                2.000,00 Rp            20.000,00

  Biaya Overhead bulan pertama        

8 Gaji Karyawan 2 orang  Rp           500.000,00   Rp     1.000.000,00 

9 Biaya Listrik 1    Rp           120.000,00   Rp         120.000,00 

10 Biaya Telepon 1    Rp             50.000,00   Rp           50.000,00 

11 Biaya transportasi 1    Rp           100.000,00   Rp         100.000,00 

12 Pajak 1    Rp           200.000,00   Rp         200.000,00 

13 Biaya Pemasaran 1    Rp           200.000,00   Rp         200.000,00 

14 Biaya Bahan bakar Gas 3 buah  Rp             15.000,00   Rp           45.000,00 

15 Biaya Lain-lain 1    Rp           200.000,00   Rp         200.000,00 

Total Rp 4.483.000,00

Total Modal Usaha Rp 20.995.000,00

Total Modal Usaha = Modal Aktifa + Modal Produksi

= Rp 16.512.000,00 + Rp 4.483.000,00

= Rp 20.995.000

Page 12: Proposal Bisnis

3. Proyeksi Keuangan Usaha

No Uraian Nominal

Bln 1 Bln 2 Bln 3 Bln 4

1 Pendapatan Penjualan        

  Pendapatan Lain        

  Total Pendapatan Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000,00 Rp 5.250.000,00 Rp 5.500.000,00

2 Pengeluaran Usaha        

  a. Harga Pokok Penjualan  Rp    2.613.000,00   Rp     2.613.000,00   Rp     2.743.650,00   Rp      2.874.300,00 

  b. Pajak  Rp       200.000,00   Rp         200.000,00   Rp         200.000,00   Rp          200.000,00 

  c. Gaji Pegawai  Rp    1.000.000,00   Rp     1.000.000,00   Rp     1.000.000,00   Rp      1.000.000,00 

  d. Telpon, Listrik, Air   Rp       170.000,00   Rp         170.000,00   Rp         170.000,00   Rp          170.000,00 

  e. Transportasi  Rp       100.000,00   Rp         100.000,00   Rp         100.000,00   Rp          100.000,00 

  f. Biaya pemasaran   Rp       200.000,00   Rp         200.000,00   Rp         200.000,00   Rp          200.000,00 

  g. Pengeluaran Lain  Rp       200.000,00   Rp         200.000,00   Rp         200.000,00   Rp          200.000,00 

  Total Pengeluaran Usaha Rp 4.483.000,00 Rp 4.483.000,00 Rp 4.613.650,00 Rp 4.744.300,00

3 peningkatan 100 bungkus tiap bulan*    Rp         370.000,00   Rp         370.000,00   Rp          370.000,00 

  biaya tunai 100 bungkus**    Rp         130.650,00   Rp         130.650,00   Rp          130.650,00 

  Total pendapatan 100 bungkus tambahan Rp 239.350,00 Rp 239.350,00 Rp 239.350,00

4 Keuntungan Usaha Rp 4.917.000,00 Rp 5.156.350,00 Rp 5.395.700,00 Rp 5.635.050,00

Page 13: Proposal Bisnis

    Rp 10.073.350,00 Rp 15.469.050,00 Rp 21.104.100,00 * penambahan produksi 100 bungkus setiap bulannya untuk menjaga ketersediaan produk di pasaran.

** biaya yang timbul akibat penambahan jumlah produksi.

Page 14: Proposal Bisnis

Analisis Laba Rugi

Proyeksi pendapatan :

Pendapatan rata-rata per hari 10 kg atau 100 bungkus dengan berat 100 gr

Harga per bungkus Rp 4.700,-

Pendapatan per hari 100bungkus x Rp 4.700,00 = Rp 470.000,00

Total Pendapatan per bulan dengan masa produksi selama 20 hari

20 hari x Rp 470.0000,00 = Rp 9.400.000,00

Laba per bulan

Pendapatan bulanan – Biaya-biaya

Rp 9.400.000,00 - Rp 4.483.000,00 = Rp 4.917.000,00

Keuntungan bulan pertama = Rp 4.917.000,00

Untuk meningkatkan penjualan, Produksi akan ditingkatkan 100 bungkus tiap bulannya.

Payback Period (PP)

PP = Total modal/ Laba bersih usaha per bulan

= Rp 20.995.000,00 / Rp4.917.000,00

= 4,27 = 4 bulan 8 hari

Page 15: Proposal Bisnis
Page 16: Proposal Bisnis

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Melalui catatan keuangan dan perhitungan Pay Back Period yang kami lakukan,

kami yakin bahwa usaha yang kami geluti merupakan usaha yang prospektif. Ini dinilai

dari keberadaan daerah kami dan kurangnya persaingan yang ada. Selain itu semakin

tingginya aktifitas dan kegiatan sosial maka akan semakin tinggi juga permintaan akan

kebutuhan tersebut.

B. MANFAAT

Berbagai manfaat akan didapat dengan semakin besarnya usaha kami ini. Mulai

dari semakin tercukupinya kebutuhan masyarakat dan meningkatnya penghasilan, usaha

ini juga melakukan pengabdian bagi bangsa dan negara. Ini terlihat dengan

berkurangnya angka pengangguran dan kemiskinan. Karena semakin besar usaha ini

maka semakun banyak juga karyawan yang ada.

Demikian proposal ini dibuatdengan data yang

sebenarnyadansebagaigambaranusahadalampermohonanbantuanbahan modal usaha

yang sedangdanakandijalankan, atasperhatiannya kami sampaikanterimakasih.

Menghetahui/Menyetujui

Fasilitator

Surakarta, 20 Maret 2014

Pemilik Usaha

Page 17: Proposal Bisnis

MUCHAMAD ALI BASYAH