Proposal - benefit alkohol lain.docx

download Proposal - benefit alkohol lain.docx

of 21

Transcript of Proposal - benefit alkohol lain.docx

  • 7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx

    1/21

    Luvita Peilouw (07120080086)

    BAB 1

    Latar Belakang

    Alcohol can increase the level of HDL so it decrease the risk of Coronary Heart

    Disease (CHD).

    Penyakit jantung koroner ( PJK ) merupakan problema kesehatan utama di negara

    maju. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya Penyakit Jantung Koroner

    sehingga usaha pencegahan harus bentuk multifaktorial juga. Pencegahan harus

    diusahakan sedapat mungkin dengan cara pengendalian faktor faktor resiko PJK dan

    merupakan hal yang cukup penting dalam usaha pencegahan PJK, baik primer

    maupun sekunder. Pencegahan primer lebih ditujukan pada mereka yang sehat tetapi

    mempunyai resiko tinggi, sedangkan sekunder merupakan upaya memburuknya

    penyakit yang secara klinis telah diderita. Berbagai Penelitian telah dilakukan selama

    50 tahun lebih dimana didapatlah variasi insidens PJK yang berbeda pada geografis

    dan keadaan sosial tertentu yang makin meningkat sejak tahun 1930 dan mulai tahun

    1960 merupakan Penyebab Kematian utama di negara Industri. Mengapa didapatkan

    variasi insidens yang berbeda saat itu belum diketahui dengan pasti, akan tetapi

    didapatkan jelas terjadi pada keadaan keadaan tertentu. Penelitian epidemiologis

    akhirnya mendapatkan hubungan yang jelas antara kematian dengan pengaruh

    keadaan sosial, kebiasaan merokok, pola diet, exercise, dsb yang dapat dibuktikan

    faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya PJK antara lain: umur, kelamin ras,

    geografis, keadaan sosial, perubahan masa, kolesterol, hipertensi, merokok, diabetes,

    obesitas, exercise, diet, perilaku dan kebiasaan lainnya, stress serta keturunan.

    Penelitian Whitehall Civil Servants pads 18-240 laki antara umur 40-64 tahun

    mendapatkan hubungan antara miokard iskemik, faktor resiko dan kematian akibat

    PJK. Faktor resiko PJK yang utama adalah : Hipertensi, Hiperkolesterolemia, dan

    merokok.

  • 7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx

    2/21

    Luvita Peilouw (07120080086)

    Berhubungan dengan ini, alkohol biasanya sering dianggap sebagai faktor risiko

    terpopuler yang menyinggung sebagian besar penyakit dalam ilmu kedokteran.

    Memang benar jika alcohol dengan kandungan etanolnya bertanggung jawab sebagai

    penyebab penyakit seperti cirrhosis hati, gagal ginjal, kanker, dan penyakit jantungtapi yang tidak kita ketahui bahwa kemungkinan dalam jumlah alcohol yang benar,

    akan menurunkan salah satu resiko dari penyakit tersebut, dengan cara kerja yang

    spesifik, yakni penyakit jantung koroner.

    Meskipun belum ada standar yang diterima secara umum tentang tingkat konsumsi

    minuman beralkohol, namun secara sederhana peminum alkohol dapat digolongkan

    ke dalam 3 kelompok. Kelompok pertama adalah "peminum ringan" (lightdrinker)

    yaitu mereka yang mengkonsumsi antara 0,28 s/d 5,9 gram atauekuivalen dengan

    minum 1 botol bir atu kurang. Kelompok kedua adalah"peminum menengah"

    (moderate drinker). Kelompok ini mengkonsumsiantara 6,2 s/d 27,7 gram alkohol

    atau setara dengan 1 s/d 4 botol birper hari. Kelompok terakhir adalah "peminum

    berat" (heavy drinker)yang mengkonsumsi lebih dari 28 gram alkohol per hari atau

    lebih dari4 botol bir sehari.

    Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, akohol dapat menaikan

    jumlah trigliserid, tetapi juga jumlah HDL. Dalam kasus PJK, penyabab utama

    terjadinya adalah atherosclerosis yang disebabkan karena peningkatan LDL (low

    density lipoprotein) yang terakumulasi dan menumpuk, dan jumlah HDL (high

    density lipoprotein) yang kurang, sehingga tidak dapat mengikat molekul fatty yang

    ada untuk kembali ke dalam pembuluh darah dan dirombak kembali. HDL terbentuk

    dari kombinasi HDL2 dan HDL3. Ethanol yang terdapat di dalam alcohol telah

    dibuktikan dapat meningkatkan jumlah HDL2 dalam darah, hal ini terjadi karena

    meningkatkan Transport Rate dari apolipoprotein A 1 dan A2.

    Pengaruh alcohol tidak hanya bekerja pada peningkatan HDL, tapi juga peningkatan

    jumlah t-PA (fibrinolitic protein tissue type plasminogen activator) yang dapat

    merombak fibrin yang menempel pada atheroma dan menyebabkan blockage yang

    meningkat, juga pada pembuluh darahnya sendiri, yaitu nitrit oxide yang berfungsi

  • 7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx

    3/21

    Luvita Peilouw (07120080086)

    untuk merelaksasi dinding pembuluh darah (vasodilatasi) agar peredaran darah dapat

    lebih leluasa.

    Jadi pada akhirnya, pengaruh ethanol dalam alcohol dapat memberikan benefit pada

    pengaruh penyakit jantung koroner.

    Rumusan Masalah

    1. Melihat adanya perubahan jumlah HDL yang berkaitan dengan alcohol yang

    dikonsumsi.

    2. Mengukur jumlah alcohol yang diperlukan secara signifikan untuk menaikan

    konsentrasi HDL.

    Hipotesis

    Kadar alcohol yang cukup dapat menaikan konsentrasi HDL dalam darah dikarenakan

    substansi ethanol yang dapat meningkatkan Transport Rate dari apolipoprotein A 1

    dan A2.

    Tujuan dan Manfaat

    General Objective:

    To know the effects of alcohol consumption for the therapy of CHD patients

    Specific Objective:

    To know how much alcohol content required for the therapy of CHD patients.

    Manfaat:

    To give compensation to alcoholic patients who has CHD.

  • 7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx

    4/21

    Luvita Peilouw (07120080086)

    BAB II

    Literatur Review

    Penyakit Jantung Koroner Dan Hypertensi

    Penyakit jantung koroner ( PJK ) merupakan problema kesehatan utama di negara

    maju. Di Indonesia telah terjadi pergeseran kejadian Penyakit Jantung dan pembuluh

    darah dari urutan ke-l0 tahun 1980 menjadi urutan ke-8 tahun 1986. Sedangkan

    penyebab kematian tetap menduduki peringkat ke-3. Banyak faktor yang

    mempengaruhi terjadinya Penyakit Jantung Koroner sehingga usaha pencegahan harus

    bentuk multifaktorial juga. Pencegahan harus diusahakan sedapat mungkin dengan

    cara pengendalian faktor faktor resiko PJK dan merupakan hal yang cukup penting

    dalam usaha pencegahan PJK, baik primer maupun sekunder. Pencegahan primer

    lebih ditujukan pada mereka yang sehat tetapi mempunyai resiko tinggi, sedangkan

    sekunder merupakan upaya memburuknya penyakit yang secara klinis telah diderita.

    Penelitian epidemiologis akhirnya mendapatkan hubungan yang jelas antara kematian

    dengan pengaruh keadaan sosial, kebiasaan merokok, pola diet, exercise, dsb yang

    dapat dibuktikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya PJK antara lain:

    umur, kelamin ras, geografis, keadaan sosial, perubahan masa, kolesterol, hipertensi,

    merokok, diabetes, obesitas, exercise, diet, perilaku dan kebiasaan lainnya, stress serta

  • 7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx

    5/21

    Luvita Peilouw (07120080086)

    keturunan.

    FAKTOR - FAKTOR RESIKO PEHYAKIT JANTUNG KORONER.

    1. Hipertensi

    Merupakan salah satu faktor resiko utama penyebab terjadinya PJK. Penelitian di

    berbagai tempat di Indonesia (1978) prevalensi Hipertensi untuk Indonesia berkisar 6-

    15%, sedang di negara maju mis : Amerika 15-20%. Lebih kurang 60% penderita

    Hipertensi tidak terdeteksi, 20% dapat diketahui tetapi tidak diobati atau tidak

    terkontrol dengan baik.

    Penyebab kematian akibat Hipertensi di Amerika adalah Kegagalan jantung 45%,

    Miokard Infark 35% cerebrovaskuler accident 15% dan gagal ginjal 5%. Komplikasi

    yang terjadi pada hipertensi esensial biasanya akibat perubahan struktur arteri dan

    arterial sistemik, terutama terjadi pada kasus-kasus yang tidak diobati. Mula-mula

    akan terjadi hipertropi dari tunika media diikuti dengan hialinisasi setempat dan

    penebalan fibrosis dari tunika intima dan akhirnya akan terjadi penyempitan

    pembuluh darah. Tempat yang paling berbahaya adalah bila mengenai miokardium,

    arteri dan arterial sistemik, arteri koroner dan serebral serta pembuluh darah ginjal.

    Komplikasi terhadap jantung Hipertensi yang paling sering adalah Kegagalan

    Ventrikel Kiri, PJK seperti angina Pektoris dan Miokard Infark. Dari penelitian 50%

    penderita miokard infark menderita Hipertensi dan 75% kegagalan Ventrikel kiri

    akibat Hipertensi. Perubahan hipertensi khususnya pada jantung disebabkan karena :

    a. Meningkatnya tekanan darah.

    Peningkatan tekanan darah merupakan beban yang berat untuk jantung, sehingga

    menyebabkan hipertropi ventrikel kiri atau pembesaran ventrikel kiri (faktor miokard).

    Keadaan ini tergantung dari berat dan lamanya hipertensi.

    b. Mempercepat timbulnya arterosklerosis.

    Tekanan darah yang tinggi dan menetap akan menimbulkan trauma langsung terhadap

    dinding pembuluh darah arteri koronaria, sehingga memudahkan terjadinya

  • 7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx

    6/21

    Luvita Peilouw (07120080086)

    arterosklerosis koroner (faktor koroner) Hal ini menyebabkan angina pektoris,

    Insufisiensi koroner dan miokard infark lebih sering didapatkan pada penderita

    hipertensi dibanding orang normal.

    Tekanan darah sistolik diduga mempunyai pengaruh yang lebih besar. Kejadian PJKpada hipertensi sering dan secara langsung berhubungan dengan tingginya tekanan

    darah sistolik. Penelitian Framingham selama 18 tahun terhadap penderita berusia 45-

    75 tahun mendapatkan hipertensi sistolik merupakan faktor pencetus terjadinya angina

    pectoris dan miokard infark. Juga pada penelitian tersebut didapatkan penderita

    hipertensi yang mengalami miokard infark mortalitasnya 3x lebih besar dari pada

    penderita yang normotensi dengan miokard infark.

    e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara

    Hasil penelitian Framingham juga mendapatkan hubungan antara PJK dan Tekanan

    darah diastolik. Kejadian miokard infark 2x lebih besar pada kelompok tekanan darah

    diastolik 90-104 mmHg dibandingkan Tekanan darah diastolik 85 mmHg, sedangkan

    pada tekanan darah diastolik 105 mmHg 4x lebih besar. Penelitian stewart 1979 &

    1982 juga memperkuat hubungan antara kenaikan takanan darah diastolik dengan

    resiko mendapat miokard infark. Apabila Hipertensi sistolik dari Diastolik terjadi

    bersamaan maka akan menunjukkan resiko yang paling besar dibandingkan penderita

    yang tekanan darahnya normal atau Hipertensi Sistolik saja. Lichenster juga

    melaporkan bahwa kematian PJK lebih berkolerasi dengan Tekanan darah sistolik

    diastolik dibandingkan Tekanan darah Diastolik saja.

    Pemberian obat yang tepat pada Hipertensi dapat mencegah terjadinya miokard infark

    dan kegagalan ventrikel kiri tetapi perlu juga diperhatikan efek samping dari obat-

    obatan dalam jangka panjang. oleh sebab itu pencegahan terhadap hipertensi

    merupakan usaha yang jauh lebih baik untuk menurunkan resiko PJK. Tekanan darah

    yang normal merupakan penunjang kesehatan yang utama dalam kehidupan,

    kebiasaan merokok dan alkoholisme. Diet serta pemasukan Na dan K yang seluruhnya

    adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan pola kehidupan seseorang. Kesegaran

    jasmani juga berhubungan dengan Tekanan darah sistolik, seperti yang didapatkan

    pada penelitian Fraser dkk. Orang-orang dengan kesegaran jasmani yang optimal

    tekanan darahnya cenderung rendah. Penelitian di Amerika Serikat melaporkan pada

  • 7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx

    7/21

    Luvita Peilouw (07120080086)

    dekade terakhir ini telah terjadi penurunan angka kematian PJK sebayak 25%. Keadan

    ini mungkin akibat hasil dari deteksi dini dan pengobatan hipertensi, pemakaian

    betablocker dan bedah koroner serta perubahan kebiasaan merokok.

    2. Hiperkolesterolemia.

    Hiperkolesterolemia merupakan masalah yang cukup panting karena termasuk faktor

    resiko utama PJK di samping Hipertensi dan merokok. Kadar Kolesterol darah

    dipengaruhi oleh susunan makanan sehari-hari yang masuk dalam tubuh (diet). Faktor

    lainnya yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol darah disamping diet adalah

    Keturunan, umur, dan jenis kelamin, obesitas, stress, alkohol, exercise. Beberapa

    parameter yang dipakai untuk mengetahui adanya resiko PJK dan hubungannya

    dengan kadar kolesterol darah:

    a. Kolesterol Total.

    Kadar kolesterol total yang sebaiknya adalah ( 200 mg/dl, bila > 200 mg/dl berarti

    resiko untuk terjadinya PJK meningkat .

    b. LDL Kolesterol.

    LDL (Low Density Lipoprotein) kontrol merupakan jenis kolesterol yang bersifat

    buruk atau merugikan (bad cholesterol) : karena kadar LDL yang meninggi akan

    rnenyebabkan penebalan dinding pembuluh darah. Kadar LDL kolesterol lebih tepat

    sebagai penunjuk untuk mengetahui resiko PJK dari pada kolesterol total.

    Kadar kolesterol TotalNormal : < 200 mg/dl

    Agak tinggi : 2-239 mg/dl

    Tinggi : >240 mg/dl

    Kadar LDL Kolesterol

  • 7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx

    8/21

    Luvita Peilouw (07120080086)

    Normal : < 130 mg/dl

    Agak tinggi : 130-159 mg/dl

    Tinggi : >160 mg/dl

    c. HDL Koleserol :

    HDL (High Density Lipoprotein) kolesterol merupakan jenis kolesterol yang bersifat

    baik atau menguntungkan (good cholesterol) : karena mengangkut kolesterol dari

    pembuluh darah kembali ke hati untuk di buang sehingga mencegah penebalan

    dinding pembuluh darah atau mencegah terjadinya proses arterosklerosis.

    Jadi makin rendah kadar HDL kolesterol, makin besar kemungkinan terjadinya PJK.

    Kadar HDL kolesterol dapat dinaikkan dengan mengurangi berat badan, menambah

    exercise dan berhenti merokok.

    d. Rasio Kolesterol Total : HDL Kolesterol

    Rasio kolesterol total: HDL kolesterol sebaiknya (4.5 pada laki-laki dan 4.0 pada

    perempuan). makin tinggi rasio kolesterol total : HDL kolesterol makin meningkat

    resiko PJK.

    e. kadar Trigliserida.

    Trigliserid didalam yang terdiri dari 3 jenis lemak yaitu Lemak jenuh, Lemak tidak

    tunggal dan Lemak jenuh ganda. Kadar triglisarid yang tinggi merupakan faktor

    resiko untuk terjadinya PJK.

    Kadar trigliserid perlu diperiksa pada keadaan sbb : Bila kadar kolesterol total > 200

    mg/dl, PJK, ada keluarga yang menderita PJK < 55 tahun, ada riwayat keluargadengan kadar trigliserid yang tinggi, ada penyakit DM & pankreas.

    3. Merokok.

    Pada saat ini merokok telah dimasukkan sebagai salah satu faktor resiko utama PJK

    disamping hipertensi dan hiperkolesterolami. orang yang merokok > 20 batang perhari

    dapat mempengaruhi atau memperkuat efek dua faktor utama resiko lainnya.

    Penelitian Framingham mendapatkan kematian mendadak akibat PJK pada laki- laki

  • 7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx

    9/21

    Luvita Peilouw (07120080086)

    perokok 10X lebih besar dari pada bukan perokok dan pada perempuan perokok 4.5X

    lebih dari pada bukan perokok. Efek rokok adalah Menyebabkan beban miokard

    bertambah karena rangsangan oleh katekolamin dan menurunnya komsumsi 02 akibat

    inhalasi co atau dengan perkataan lain dapat menyebabkan Tahikardi, vasokonstrisipembuluh darah, merubah permeabilitas dinding pembuluh darah dan merubah 5-10

    %

    Kadar HDL Kolesterol

    Normal : < 45 mg/dl

    Agak tinggi : 35-45 mg/dl

    Tinggi : >35 mg/dl

    Kadar Trigliserid

    Normal : < 150 mg/dl

    Agak tinggi : 150 250 mg/dl

    Tinggi : 250-500 mg/dl

    Sangat Sedang : >500 mg/dl

    4

    Hb menjadi carboksi -Hb. Disamping itu dapat menurunkan HDL kolesterol tetapi

    mekanismenya belum jelas . Makin banyak jumlah rokok yang dihidap, kadar HDL

    kolesterol makin menurun. Perempuan yang merokok penurunan kadar HDL

    kolesterolnya lebih besar dibandingkan laki laki perokok. Merokok juga dapat

    meningkatkan tipe IV abnormal pada diabetes disertai obesitas dan hipertensi,

    sehingga orang yan gmerokok cenderung lebih mudah terjadi proses aterosklerosis

    dari pada yang bukan perokok.

    Apabila berhenti merokok penurunan resiko PJK akan berkurang 50 % pada akhir

    tahun pertama setelah berhenti merokok dan kembali seperti yang tidak merokok

    setelah berhenti merokok 10 tahun.

    Mengenal Faktor resiko PJK sangat penting dalan usaha pencegahan PJK merupakan

    salah satu usaha yang cukup besar peranannya dalam penanganan PJK untuk

    menurunkan resiko dan kematian akibat PJK yaitu dengan cara mengendalikan faktor

  • 7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx

    10/21

    Luvita Peilouw (07120080086)

    resiko PJK. Faktor resiko Utama PJK adalah : Hipertensi, hiperkolesterolemi, dan

    merokok dimana merupakan faktor yang dapat dikontrol dan bersifat reversibel. Faktor

    resiko lainnya adalah : umur, ras, jenis kelamin, keturunan (bersifat Irreversibel),

    geografis, diet, obesitag, diabetes, exercise, perilaku dan kebiasaan hidup lainnya,stress, perubahan sosial dan perubahan masa (bersifat Reversibel) Dengan mengatur,

    berhenti merokok dan perubahan hipertensi yang efektif, dapat menurunkan resiko

    dan kematian akibat PJK.

    IV. KEPUSTAKAAN

    Coopers K.H. : controlling Cholesterol, Bantam Books, New York .1988

    Cruikhshank J.M & Prichard B.N.C : Hypertension, Beta Blockers in Clinicalpractice, Churchill Livingstone, New York 1987

    Jakson G : Cadiovasculer Update, Insight in to Heart Disease, Update Publications,

    England 1984

    Kannel W.B. : The Framingham study, Am,J,Cardiol, 1980.

    Kwiterovich : Beyond Cholesterol, John Hopkins, London 1989.

    Sukaman : Kelainan Jantung Pada Penderita Hipertensi, Pendekatan Praktis dan

    Penatalaksanaan, 1986.

    US Departement of Health & Human Services: So you Have High Blood Cholesterol

    NIH Publications, juni 1989.

    e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara

    7

    Kolesterol

    Kolesterol atau kadar lemak dalam darah umumnya berasal dari menu makanan yang

    dikonsumsi. Semakin banyak konsumsi makanan berlemak, maka akan semakin besar

    peluangnya untuk menaikkan kadar kolesterol. Contoh makanan tersebut seperti

    gorengan, minyak kelapa atau kelapa sawit, alpukat, durian, daging berlemak, jeroan,

    kacang tanah, dan sejenisnya.

    Jenis kolesterol dibedakan menjadi Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density

    Lipoprotein (HDL). LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat karena tingginya

  • 7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx

    11/21

    Luvita Peilouw (07120080086)

    kadar LDL akan berpotensi menumpuk atau menempel pada dinding pembuluh nadi

    koroner yang dapat menyebabkan penyempitan dan penyumbatan aliran darah

    (aterosclerosis). Akibatnya jantung kesulitan untuk memompa darah dan akhirnya

    berlanjut ke gejala serangan jantung mendadak. Bila penyumbatan itu terjadi di otak,maka akan menyebabkan stroke dan kelumpuhan.

    Penderita kolesterol umunya diderita oleh orang gemuk, namun tidak menutupi

    kemungkinan orang yang kurus juga bisa terserang kolesterol tinggi, apalagi dengan

    mengonsumsi makanan modern yang rendah serat namun lemaknya tinggi. Selain

    faktor makanan, kolesterol yang tinggi juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan.

    Oleh sebab itu, semua orang baik kurus apalagi gemuk, baik yang belum pernah

    menderita kolesterol apalagi yang sudah pernah mengalaminya, perlu menjaga

    makanan dengan mengurangi makanan gorengan atau berminyak dan memperbanyak

    konsumsi makanan berserat.

    Kolesterol total sebenarnya merupakan susunan dari banyak zat, termasuk trigliserida,

    LDL kolesterol, dan HDL kolesterol. Trigliserida adalah salah satu bentuk lemak yang

    diserap oleh usus setelah mengalami hidrolisis. Trigliserida kemudian masuk ke dalam

    plasma dalam dua bentuk, yaitu sebagai klomikron yang berasal dari penyerapan usus

    setelah makan lemak dan sebagai VLDL (Very Low Density Lipoprotein) yang

    dibentuk oleh hepar dengan bantuan insulin. Trigliserida tersebut di dalam jaringan di

    luar hepar (pembuluh darah, otot, jaringan lemak) akan dihidrolisis oleh enzim

    lipoprotein lipase. Sisa hidrolisis kemudian oleh hepar dimetabolisasikan menjadi

    LDL. Kolesterol yang terdapat pada LDL kemudian ditangkap oleh suatu reseptor

    khusus di jaringan perifer sehingga LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat.

    Kelebihan kolesterol dalam jaringan perifer akan diangkut oleh HDL (High Density

    Lipoprotein) ke hepar untuk kemudian dikeluarkan melalui saluran empedu sebagai

    lemak empedu sehingga HDL sering disebut sebagai kolesterol baik.

    Trigliserida merupakan lemak darah yang cenderung naik seiring dengan konsumsi

    alkohol, peningkatan berat badan, diet tinggi gula atau lemak serta gaya hidup.

    Peningkatan trigliserida akan menambah risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.

    Mereka yang mempunyai trigliserida tinggi juga cenderung mengalami gangguan

  • 7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx

    12/21

    Luvita Peilouw (07120080086)

    dalam tekanan darah dan risiko diabetes.

    LDL kolesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah adalah kolesterol jahat

    karena kolesterol LDL melekat pada dinding arteri dan bisa menyebabkan terjadinya

    penutupan arteri. Sedangkan HDL kolesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan

    rendah dikenal sebagai kolesterol baik. Peran kolesterol HDL adalah membawa

    kembali kolesterol buruk ke organ hati untuk pemrosesan lebih lanjut. Sebagian dari

    mereka dengan kadar HDL yang tinggi akan terlindung dari penyakit jantung, namun

    orang dengan kadar HDL dalam kategori yang sangat baik masih berisiko untuk

    terkena penyakit jantung.

    Penyebab hiperkolesterolemia antara lain yaitu obesitas, alkoholisme, gangguan ginjal,

    gangguan hati, diabetes, pil anti hamil, diuretik, kortikosteroid, dan penyakit tiroid.

    Penderita hiperkolesterolemia sebaiknya menghindari faktor risiko (seperti merokok,

    obesitas, dan hipertensi), berat badan harus ideal dengan cara mengatur jumlah asupan

    kalori dan olah raga, serta mengurangi konsumsi lemak jenuh.

    Alkohol

    Alkohol sering digunakan untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol;

    dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena

    memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan

    metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam

    dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam

    ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.

    Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuksenyawa organik

    apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia

    sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.

    Dilihat dari strukturnya, gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat

    pada karbon hibridisasi sp3. Ada tiga jenis utama alkohol - 'primer', 'sekunder, dan

    'tersier'. Nama-nama ini merujuk pada jumlah karbon yang terikat pada karbon C-OH.

    Etanol dan metanol (gambar di bawah) adalah alkohol primer. Alkohol sekunder yang

    http://id.wikipedia.org/wiki/Etanolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Minuman_kerashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_organikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidroksilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gugus_fungsionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Minuman_kerashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_organikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidroksilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gugus_fungsionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Etanol
  • 7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx

    13/21

    Luvita Peilouw (07120080086)

    paling sederhana adalah propan-2-ol, dan alkohol tersier sederhana adalah 2-

    metilpropan-2-ol. Rumus kimia umum alkohol adalah CnH2n+1OH'

    Dalam peristilahan umum, "alkohol" biasanya adalah etanol atau grain alcohol. Etanol

    dapat dibuat dari fermentasi buah atau gandum dengan ragi. Etanol sangat umum

    digunakan, dan telah dibuat oleh manusia selama ribuan tahun. Etanol adalah salah

    satu obat rekreasi (obat yang digunakan untuk bersenang-senang) yang paling tua dan

    paling banyak digunakan di dunia. Dengan meminum alkohol cukup banyak, orang

    bisa mabuk. Semua alkohol bersifat toksik (beracun), tetapi etanol tidak terlalu

    beracun karena tubuh dapat menguraikannya dengan cepat.

    Alkohol umum :

    1. isopropil alkohol (sec-propil alcohol, propan-2-ol, 2-propanol) H3C-CH(OH)-CH3,

    atau alkohol gosok

    2. etilena glikol (etana-1,2-diol) HO-CH2-CH2-OH, yang merupakan komponen utama

    dalam antifreeze

    3. gliserin (atau gliserol, propana-1,2,3-triol) HO-CH2-CH(OH)-CH2-OH yang terikat

    dalam minyak dan lemakalami, yaitutrigliserida (triasilgliserol)

    4. Fenol adalah alkohol yang gugus hidroksilnya terikat pada cincin benzena

    Alkohol digunakan secara luas dalam industri dan sains sebagai pereaksi, pelarut, dan

    bahan bakar. Ada lagi alkohol yang digunakan secara bebas, yaitu yang dikenal di

    masyarakat sebagai spirtus. Awalnya alkohol digunakan secara bebas sebagai bahan

    bakar. Namun untuk mencegah penyalahgunaannya untuk makanan atau minuman,

    maka alkohol tersebut didenaturasi. denaturated alcohol disebut juga methylated spirit,

    karena itulah maka alkohol tersebut dikenal dengan nama spirtus.

    Alkohol adalah zat yang paling sering disalahgunakan manusia, alkohol diperoleh atas

    peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut

    dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi)

    dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Kadar

    alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap, alkohol/etanol

    http://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Buahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gandumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ragihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Obat_rekreasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mabukhttp://id.wikipedia.org/wiki/Racunhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isopropil_alkohol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Etilena_glikol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Antifreeze_(pendingin)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gliserin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gliserolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lemakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lemakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Trigliseridahttp://id.wikipedia.org/wiki/Trigliseridahttp://id.wikipedia.org/wiki/Fenolhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cincin_benzena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pereaksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pelaruthttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Buahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gandumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ragihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Obat_rekreasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mabukhttp://id.wikipedia.org/wiki/Racunhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Isopropil_alkohol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Etilena_glikol&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Antifreeze_(pendingin)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gliserin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gliserolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lemakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Trigliseridahttp://id.wikipedia.org/wiki/Fenolhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cincin_benzena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pereaksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pelaruthttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakar
  • 7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx

    14/21

    Luvita Peilouw (07120080086)

    disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar

    alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya orang

    tersebut menjadi depresi.

    Ada 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir),golongan B; kadar etanol 5%-20% (anggur/wine) dan golongan C; kadar etanol 20%-

    45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).

    Efek yang ditimbulkan:

    Efek yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi alkohol dapat dirasakan segera dalam

    waktu beberapa menit saja, tetapi efeknya berbeda-beda, tergantung dari jumlah /

    kadar alkohol yang dikonsumsi. Dalam jumlah yang kecil, alkohol menimbulkan

    perasaan relax, dan pengguna akan lebih mudah mengekspresikan emosi, seperti rasa

    senang, rasa sedih dan kemarahan.

    Bila dikonsumsi berlebihan, akan muncul efek sebagai berikut: merasa lebih bebas

    lagi mengekspresikan diri, tanpa ada perasaan terhambat menjadi lebih emosional

    (sedih, senang, marah secara berlebihan) muncul akibat ke fungsi fisik - motorik,

    yaitu bicara cadel, pandangan menjadi kabur, sempoyongan, inkoordinasi motorik dan

    bisa sampai tidak sadarkan diri. kemampuan mental mengalami hambatan, yaitu

    gangguan untuk memusatkan perhatian dan daya ingat terganggu.

    Pengguna biasanya merasa dapat mengendalikan diri dan mengontrol tingkahlakunya.

    Pada kenyataannya mereka tidak mampu mengendalikan diri seperti yang mereka

    sangka mereka bisa. Oleh sebab itu banyak ditemukan kecelakaan mobil yang

    disebabkan karena mengendarai mobil dalam keadaan mabuk.

    Pemabuk atau pengguna alkohol yang berat dapat terancam masalah kesehatan yang

    serius seperti radang usus, penyakit liver, dan kerusakan otak. Kadang-kadang alkohol

    digunakan dengan kombinasi obat - obatan berbahaya lainnya, sehingga efeknya jadi

    berlipat ganda. Bila ini terjadi, efek keracunan dari penggunaan kombinasi akan lebih

    buruk lagi dan kemungkinan mengalami over dosis akan lebih besar.

    Methods and ResultsWe tested the hypothesis that ethanol increases HDL-C by

    raising transport rates (TRs) of the major HDL apolipoproteins apoA-I and -II. We

    measured the turnover of these apolipoproteins in vivo in paired studies with and

  • 7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx

    15/21

    Luvita Peilouw (07120080086)

    without alcohol consumption in 14 subjects. The fractional catabolic rate (FCR) and

    TR of radiolabeled apoA-I and -II were determined in the last 2 weeks of a 4-week

    Western-type metabolic diet, without (control) or with alcohol in isocaloric exchange

    for carbohydrates. Alcohol was given

    as vodka in fixed amounts ranging from 0.20 to0.81 g kg-1 d-1 (meanSD 0.450.19) to reflect the usual daily intake of each subject.

    HDL-C concentrations increased 18% with alcohol compared with the control

    (Wilcoxon matched-pairstest, P=0.002). The apoA-I concentrations increased by 10%

    (P=0.048) and apoA-II concentrations increased by 17% (P=0.005) due to higher

    apoA-I and -II TRs, respectively, whereas the FCR of both apoA-I and -II did not

    change. The amount of alcohol consumed correlated with the degree of increase in

    HDL-C (Pearsonsr=0.66, P=0.01) and apoA-I TR (r=0.57, P=0.03). The increasein

    HDL-C also correlated with the increase in apoA-I TR (r=0.61, P=0.02).

    BAB 3

    KERANGKA KONSEP

    Ethanol pada Alkohol

    Vodka

    Meningkatkan transport

    rate Apoliporotein A1 danA2

    Maningkatkan HDL

  • 7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx

    16/21

    Luvita Peilouw (07120080086)

    KERANGKA TEORI

    Definisi Variabel

    Variabel dependen : HDL

    Variabel independen : Ethanol in alcohol

    Menurunkan resiko penyakit jantung koroner

  • 7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx

    17/21

    Luvita Peilouw (07120080086)

    BAB 4

    Studi Populasi

    5 wanita dan 3 pria diambil setelah penyesuaian medical cek up di rumah sakit,.

    Syarat berumur 21 tahun, mengkonsumsi alcohol secara rutin, dan tidak memiliki

    riwayat alcoholism pada keluarga ataupun diri sendiri. Subjek juga tidak menderita

    penyakit sistemik yang signifikan, yang diseleksi dengan anamnesis, pemeriksaan

    fisik, serta pemeriksaan laboratorium dan subjek juga disyaratkan bukan perokok,

    atau pengobatan yang dapat menghambat konsentrasi lipid, termasuk pil Kb.

    Walaupun tidak ada persyaratan mengenai ras tapi subjek yang dipakai semuanya

    berasal dari ras asia atau mongol.

    5. Ctt: Kriteria Alkoholism menurut DSM 4 adalah

  • 7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx

    18/21

    Luvita Peilouw (07120080086)

    DSM-IV Alcohol Abuse (1 or more criteria for over 1 year)

    1. Role Impairment (e.g. failed work or home obligations)

    2. Hazardous use (e.g. Driving, swimming or operating machinery while intoxicated)

    3. Legal problems related toAlcohol use

    4. Social or interpersonal problems due to Alcohol

    6. Criteria: DSM-IVAlcohol Dependence (3 criteria for over 1 year)

    1. Tolerance (increased drinking to achieve same effect)

    2. Alcohol Withdrawal signs or symptoms

    3. Drinking more than intended

    4. Unsuccessful attempts to cut down on use

    5. Excessive time related to Alcohol (obtaining, hangover)

    6. Impaired social or work activities due to Alcohol

    7. Use despite physical or psychological consequences

    Protokol Eksperimen

    Semua subjek diharuskan melalui 2 periode studi dengan durasi 4 minggu setiapnya. 2

    minggu pertama sebagai fase penyamaan, dan eksposurnya dberikan dengan 2 minggu

    setelahnya. Setiap subjek diharuskan mengkonsumsi makanan ala Indonesia dengan

    menu yang sama, dan ditambahkan ethanol pada minuman (EtOH), dengan urutan

    yang bervariasi. Dan diberikan keluasan untuk melanjutkan aktifitas kesehariannya

    seperti biasa, dengan perjanjian yang sudah dilakukan sebelumnya antara subjek

    eksperimen.

    Pola Makan

    Control pola makan dilakukan, dengan ketentuan 15% protein, 43% karbohidrat, dan

    42% lemak, dengan 215 mg kolestrol/1000 Kcal per harinya. Konsumsi EtOH

    dilakukan sama seperti kontrol diet kecuali bahwa alcohol (seperti vodka) telah

    diganti untuk karbohidrat dengan penyesuain kalori yang berimbang. Dosis EtOH

    mencerminkan kebiasaan subjek yang mengkonsumsi sampai dengan 1mL/kg/d.

    http://www.fpnotebook.com/Psych/Cd/AlchlAbs.htmhttp://www.fpnotebook.com/Sports/Disability/Dsblty.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Pharm/Alchl.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Pharm/Alchl.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Pharm/Alchl.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Cd/AlchlAbs.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Cd/AlchlAbs.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Cd/AlchlWthdrwl.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Pharm/Alchl.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Pharm/Alchl.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Cd/AlchlAbs.htmhttp://www.fpnotebook.com/Sports/Disability/Dsblty.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Pharm/Alchl.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Pharm/Alchl.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Cd/AlchlAbs.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Cd/AlchlWthdrwl.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Pharm/Alchl.htmhttp://www.fpnotebook.com/Psych/Pharm/Alchl.htm
  • 7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx

    19/21

    Luvita Peilouw (07120080086)

    EtOH diberikan dengan dosis tunggal atau terbagi, disesuaikan dengan pola minum

    subjek dan biasanya dikonsumsi setelah makan. Pola makannya terdiri atas berbagai

    macam makanan dengan bahan masak yang umum dan komposisi yang telah

    diketahui.

    Studi kinetik

    Kedua apoA-I dan apoAII dipersiapkan dan diradioionasi. Setelah injeksi dengan

    apolipoprotein yang telah dilabel, sample darah diambil setelah 10 menit, 4, 12, 24,

    dan 36 jam setelahnya, dan dilakukan setiap hari setelah hari ke-14. Plasma

    dipersiapkan dan 1mL aliquots digunakan untuk mengukur radioaktifitas I-apoA-1

    dan I-apoA-II. Plasma apoA-I dan II yang berubah dinormalisasi lagi pada sample

    darah10 menit dan dianalisa dengan model Matthew. Model alanisa ini dilakukan

    untuk mengestimasi FCR (Frakctional Catabolic Rate). TR (Transport rate) dari setiap

    apolipoprotein telah dikalkulasi dengan produk dari konsentrasi plasmanya yaitu FCR,

    dan volume plasma (diasumsikan sebagai 4.5% dari berat badan), dan semuanya

    dibagi dengan berat bada.

    Pengukuran Lipid dan Lipoprotein

    Sampel plasma di antokoagulasikan dengan EDTA diambil setelah 12 jam pada hari 1,

    3, 7, 10, dan 14 , setelah injeksi isotop untuk pengukuran konsentrasi lemak dan

    lipoprotein. Tidak ada tren sementara tang diobservasi, jadi rata-rata dari 5

    pengukuran itu digunakan untuk data analisis. Pengukuran lipid dan lipoprotein

    dilakukan dengan specimen baru, dan apolipoprotein dilakukan dengan aliquots

    plasma yang dibekukan dalam -70 C. Total konsentrasi kolestrol dan trigliserid

    ditentukan dengan metode enzimatik dengan reagen dari Boehriger-Mannheim.

    Kolestrol Lipoproten ditentukan setelah beberapa ultrasentrifugasi. Total dan nilai

    HDL-C telah distandarisasi. Konsentrasi ApoA-Itelah diukur dengan enzyme linked

    immunosorbent assay. Konsentrasi ApoA-II berdasarkan Radial Immunidiffusion

    assay

    Penentuan ukuran lipoprotein

  • 7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx

    20/21

    Luvita Peilouw (07120080086)

    Ukuran rata-rata HDL, LDL, dan VLDL diukur dengan menggunakan proton NMR

    spektroskopi

    Analisis Statistik

    Studi yang ada merupakan standard 2-treatment, 2-periode trial cross-over.

    Bandingkan perbedaan kedua mean(rata-rata) kedua jenis diet dengan Wilcoxon

    signed-rank test. Hipotesis null unutk kedua tes ini adalah bahwa tak ada perbadaan

    antara kedua diet. Korelasi antara EtOH dan EtOH diet-penyebab perubahan pada

    HDL dan parameter yang berhubungan dilihat dengan Pearson correlation, seperti

    yang telah dilihat pada korelasi antara perubahan HDL-C dan perubahan HDL

    turnover parameter. Analisa yang sama dengan korelasi urutan Spearmans rank

    memberikan hasil yang sama. Software statistik yang dipakai S-Plus 3.4 untuk

    windows digunakan untuk analisis data.

    BUDGET

    1. Vodka

    2. Med cek up

    3. HDL

    4. Makanan

    TIMELINE

    No Activity Execution Time

    Ot 2010 Nov 2010 Dec 2010 Jan

    2011

    Feb

    2011

    Mar

    2011

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

    Preparation

    1. Journal Searching

    2. Research Proposal

    Framework3. Presentation

  • 7/22/2019 Proposal - benefit alkohol lain.docx

    21/21

    Luvita Peilouw (07120080086)

    4. Cooperation with the

    subject

    5. Research Preparation

    Management

    6. Sampling

    7. Examination8. Data Collection

    9. Data Analysis