Proposal Baru

9
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam penerapan tujuan pembangunan millenium (Millennium Development Goals) dengan delapan tujuan yang ingin dicapai oleh berbagai bangsa pada tahun 2015 diantaranya adalah untuk menjawab tantangan-tantangan utama pembangunan diseluruh yang merupakan komitmen bersama negara-negara maju dan negara-negara berkembang dalam menangani permasalahn utama pembangunan termasuk didalamnya pembangunan kesehatan diantaranya masih tingginya jumlah penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan, dan masih tingginya angka kematian ibu dan anak (UNDP,2007). Program pembangunan kesehatan yang dilaksanakan selama ini dianggap telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara cukup bermakna, hal ini ditandai oleh beberapa indikator, antara lain Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) yang makin menurun selama dasawarsa terakhir ini.Berbagai upaya telah di usahakan untuk menurunkan AKB dan AKI,salah satu diantaranya adalah dengan program imunisasi.

Transcript of Proposal Baru

Page 1: Proposal Baru

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam penerapan tujuan pembangunan millenium (Millennium

Development Goals) dengan delapan tujuan yang ingin dicapai oleh berbagai

bangsa pada tahun 2015 diantaranya adalah untuk menjawab tantangan-tantangan

utama pembangunan diseluruh yang merupakan komitmen bersama negara-negara

maju dan negara-negara berkembang dalam menangani permasalahn utama

pembangunan termasuk didalamnya pembangunan kesehatan diantaranya masih

tingginya jumlah penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan, dan masih

tingginya angka kematian ibu dan anak (UNDP,2007).

Program pembangunan kesehatan yang dilaksanakan selama ini dianggap

telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara cukup

bermakna, hal ini ditandai oleh beberapa indikator, antara lain Angka Kematian

Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) yang makin menurun selama

dasawarsa terakhir ini.Berbagai upaya telah di usahakan untuk menurunkan AKB

dan AKI,salah satu diantaranya adalah dengan program imunisasi.

Pada saat ini imunisasi di indonesia sudah berkembang cukup pesat ini

terbukti dengan menurunnya angka kesakitan dan angka kematian bayi. Angka

kesakitan bayi menurun 10% dari angka sebelumnya, sedangkan angka kematian

bayi menurun 5% dari angka sebelumnya menjadi 1,7 juta kematian setiap

tahunnya di indonesia.(Depkes RI/2009)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh pakar kesehatan menunjukkan bahwa

penyebab kemmatian bayi adalah penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi(PD3I), seperti tetanus neonatorum, difteri, pertusis, campak, dan polio.

Melalui program imunisasi di masyarakat maka angka kematian bayi ( AKI )

dapat diturunkan. Beberapa hal yang mempengaruhi upaya meningkatkan dan

Page 2: Proposal Baru

mempertahankan Universal Child Immunization (UCI) adalah pemantapan cold

chain, peningkatan kemampuan pelayanan kesehatan untuk menjangkau seluruh

lapisan masyarakat, pemahaman keluarga dan tokoh masyarakat tentang

pentingnya imunisasi serta upaya penggerakaan masyarakat (Rois,2000 dalam

Hariadi,2001)

Sekitar 1,7 juta kematian yang terjadi pada anak atau 5% pada balita di

Indonesia disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)

seperti TBC, difteri, pertusis, tetanus, polio dan hepatitis B. PD3I merupakan

salah satu penyebab kamatian anak di negara-negara berkembang termasuk

Indonesia, oleh karenan itu cakupan imunisasi harus di pertahankan lebih tinggi

dan merata sampai mencapai tingkat Population Immunity (kekebalan

masyarakat), sementara kegagalan untuk menjaga tingkat cakupan imunisasi

tinggi dan merata akan dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa PD3I seperti

kejadian polio (Depkes, 2007).

Menurut Dr.Gianfranco Rotigliano, Kepala perwakilan UNICEF

Indonesia, rata-rata angka imunisasi di indonesia hanya 72% artinya, angka di

beberapa daerah sangat rendah. Ada sekitar 2.400 anak di indonesia yang

meninggal setiap hari termasuk yang meninggal karena sebab-sebab yang

seharusnya dapat dicegah. Misalnya tuberculosis, campak, pertusis, difteri,dan

tetanus

Secara spesifik program imunisasi di Indonesia memiliki target cakupan

imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada balita di seluruh desa atau

kelurahan pada tahun 2010. Pencegahan dapat dilakukan apabila orangtua tahu

bagaimana penyakit itu terjadi dan mampu mangambil langkah yang tepat untuk

melindungi anaknya (Achmadi, 2006)

Program imunisasi merupakan sub sistem dari pelayanan kesehatan

masyarakat yang lebih menekan pada upaya promotif dan preventif, selain itu

imunisasi merupakan upaya yang sangat penting dalam mencegah penyakit serta

merupakan public good ( barang publik ) karena manfaatnya dapat dirasakan oleh

orang banyak.Pelaksanaan program imunisasi secara nyata di laksanakan di

Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan.

Page 3: Proposal Baru

Imunisasi sebagai usaha pencegahan berbagai jenis penyakit,merupakan

suatu kebutuhan yang tidak dapat ditunda pelaksanaannya. Hal ini berkaitan

dengan peningkatan sumber daya manusia pada masa yang akan datang. Tugas

utama kita sebagai tenaga kesehatan adalah memberikan pengetahuan terhadap

orangtua tentang imunisasi dan meninjau status imunisasi setiap anak. Pemberian

imunisasi pada bayi dana anak tidak hanya memberikan pencegahan penyakit

tertantu pada anak tersebut, tetapi juga memberikan dampak yang lebih luas

karena dapat mencegah penularan penyakit untuk anak lain. Oleh karena itu

pengegtahuan dan sikap orangtua terutama ibu sangat penting untuk memahami

tentang manfaat imunisasi bagi anak Indonesia (Ranuh, 2005)

Ketidakpatuhan pemberian imunisasi untuk pemberian vaksin yang

diberikan hanya satu kali saja atau vaksin yang daya perlindungannya panjang

seprti vaksin BCG, maka keterlambatan dari jadwal imunisasi yang telah

disepakati akan mengakibatkan meningkatnya resiko tertular oleh penyakit yang

ingin dihindari. Anak sakit atau penyakit pada anak hendaknya dipertimbangkan

sebagai suatu kontraindikasi untuk pemberian imunisasi yang layak, terkecuali

dalam keadaan tertentu. Anak yang belum mendapatkan imunisasi yang sesuai

dengan dosis yang disarankan tetap menjadi masalah besar dan hendaknya

dilakukan upaya tertentu untuk melengkapi tiap seri imunisasi dan kurun usia

yang disarankan (BKKBN, cit Abhidya, 2005).

Di Aceh sendiri, perncanaan kampanye imunisasi nasional telah diadakan

pada tanggal 08 Oktober 2009 di desa lueng bata, Kota Banda Aceh. Dalam

sambutanya, Direktur Jenderal pengen dalian penyakit dan penyehatan lingkungan

(P2PL), Tjandra Yoga Aditama menyampaikan bahwa penyakit campak dan polio

hingga saat ini masih tetap menjadi ancaman kecacatan dan kematian balita di

indonesia. Lebih dari 30.000 anak di dunia meninggal setiap tahun akibat

komplikasi penyakit ini. Pada kampanye nasional ini target yang ingin dicapai

adalah pemberian imunisasi campak kepada 1.910.773 anak usia 9-59 bulan dan

pemberian imunisasi polio kepada 2.199.709 anak usia 0-59 bulan.

Page 4: Proposal Baru

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, Peneliti merumuskan masalah adalah

sebagai berikut:

“Tingkat atau gambaran pengetahuan ibu terhadap imunisasi dasar pada

bayi di gampong Lambaro Skep Kec.Kuta Alam Kotamadya Banda Aceh tahun

2010”

1.3 Tujuan Penelitian

1.Tujuan Umum

Meneliti gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi di

gampong Lambaro Skep Kec.Kuta Alam Kotamadya Banda Aceh tahun 2010

2.Tujuan Khusus

Untuk mengetahui:

a.Faktor-faktor yang dapat mempegaruhi pengetahuan ibu tentang

imunisasi dasar pada bayi

b.Adanya pengaruh tingkat pendidikan terhadap pengetahuan ibu tentang

imunisasi dasar pada bayi

c.Adanya pengaruh umur terhadap pengetahuan ibu tentang imunisasi

dasar pada bayi

d.Adanya pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap pengetahuan ibu

tentang imunisasi dasar pada bayi

e.Adanya pengaruh sikap ibu terhadap pengetahuan ibu tentang imunisasi

dasar pada bayi

1.4 Manfaat Penelitian

1.Manfaat bagi masyarakat

Memberikan masukan kepada masyarakat tentang pentingnya imunisasi

pada bayi sebagai pencegahan dari berbagai penyakit infeksi dan juga mengetahui

respon ibu bayi terhadap program imunisasi.

Page 5: Proposal Baru

2.Manfaat bagi bidang ilmu

Penelitian ini merupakan penelitian di bidanng ilmu kesehatan anak

tentang program imunisasi, yaitu imunisasi dasar dimana program imunisasi ini

adalah salah satu upaya pencegahan penyakit pada bayi

3.Manfaat bagi peneliti

Menambah pengetahuan tentang imunisasi dasar dan seberapa penting

imunisasi dasar bagi bayi serta faktor yang dapat mempengaruhi imunisasi dasar

pada bayi

1.5 Keaslian Penelitian

Keaslian penelitian ini dapat diketahui dari penelitian serupa dengan

penelitian yang diteliti oleh peneliti, diantaranya:

1. Penelitian oleh Aini (2007), Hubungann antara Tingkat Pengetahuan Ibu

Dengan Kelengkapan Imunisasi di Puskesmas Karangdowo Klaten, Dengan

menggunakan deskriptif non eksperimen dengan rancangan cross sectional dengan

sampel, yaitu ibu yang mempunyai anak 0-12 tahun yang berjumlah 32 orang

serta teknik pengambilan secara propotional stratified random sampling, hasilnya

yaitu ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi

di Puskesmas Karangdowo Klaten.

2.Penelitian oleh Kamidah (2003) dengan judul “Hubungan Antara

Tingkat Pengetahuan Imunisasi Dengan Perilaku Ibu Terhadap Imunisasi Bayi Di

Puskesmas Gondokusuman II Yogyakarta”. Penelitian ini menggunakan deskriptif

non eksperiment dengan pendekatan cross sectional, dengan populasi semua ibu

yang berkunjung ke puskesmas Gondokusuman untuk imunisasi dengan sampel

ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan. Analisa data yang digunakan dengan

analisa data statistik non parametrik teknik bivariat dengan uji Kendal Tau. Hasil

penelitian inni menunjukan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan

imunisasi dengan prilaku ibu terhadap imunisasi bayi.

Page 6: Proposal Baru

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi UF. 2006. Imunisasi Mengapa Perlu. Kompas: Jakarta

Azrul Azwar. 2003. Pengantar Administrasi Kebijakan Kesehatan, Edisi III,

Jakarta: PT.Bina Rupa Aksara

Budiarto. 2002. Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.

EGC: Jakarta

Depkes RI. 2005. Imunisasi Dasar Pada Anak: Jakarta

Arikunto S. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT.Rineka Cipta

________. 2010. Modul Pelatihan Tenaga Pelaksana Imunisasi Puskesmas

Ditjen PP & PL: Jakarta

________. 2008. Yang Mempengaruhi Pendidikan dengan Imunisasi:

http//www.depkes.go.id/ (diakses tanggal 14 September 2010)

________. 2003. Imunisasi: http//www.depkes.go.id/ (diakses tanggal 28

September 2010)

________. 2002. Keuntungan Imunisasi: http//www.depkes.go.id/ (diakses

tanggal 19 Agustus 2010)

________. 2009. Profil Kesehatan Dinkes Provinsi Aceh

________. 2009. Profil Kesehatan Dinkes Kabupaten Aceh Besar

Deni Suseki. 2009. Pentingnya Imunisasi. EGC: Jakarta

Mandriwati.G.A. 2006. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. EGC: Jakarta

Nanda. 2005. Nursing diagnoses: definition and classification 2005-2006:

Philladelphia

Hidayat A. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Salemba Medika:

Jakarta

Slamet S. 2003. Kesehatan Lingkungan. UGM: Bandung

Sundaru. Sdh. 2003. Imunisasi Dewasa. FKUI. Jakarta