PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

36
DISUSUN OLEH : TIM KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR 2019

Transcript of PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

Page 1: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

DISUSUN OLEH :

TIM KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

2019

Page 2: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

VISI DAN MISI PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

A. Visi

Pada Tahun 2037, menjadi Program Studi Ilmu Keperawatan yang Islami, berbasis teknologi informasi, unggul dibidang kegawatdaruratan dan berkonstribusi terhadap penyelesaian masalah sosial serta lingkungan.

B. Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan yang Islami, unggul dibidang kegawatdaruratan dan berbasis teknologi informasi serta peka terhadap masalah kesehatan di masyarakat

2. Mengembangkan riset dibidang keperawatan dan berkonstribusi dalam penyelesaian masalah sosial dan lingkungan

3. Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk pengabdian masyarakat untuk menjadi solusi masalah sosial khususnya pengangguran, kemiskinan dan lingkungan

4. Mengembangkan kerjasama di bidang keperawatan dengan berbagai pihak yang saling menguntungkan baik di dalam ataupun luar negeri.

C. Tujuan

1. Menghasilkan lulusan tenaga keperawatan yang berkarakter, berwawasan dan berkemajuan serta berpijak pada nilai-nilai keIslaman dan KeMuhammadiyahan

2. Menghasilkan penelitian keperawatan yang bermutu dengan pendanaan yang bersumber dari dalam dan luar universitas

3. Melaksanakan pengabdian masyarakat untuk menjadi solusi dalam masalah kesehatan social dan lingkungan

4. Menghasilkan kerjasama dalam catur dharma perguruan tinggi yang produktif dan saling menguntungkan dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri.

D. Sasaran

1. Terselenggaranya pendidikan ners yang memiliki nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan serta unggul dalam bidang kegawat-daruratan dan berbasis IT

2. Terselenggaranya kegiatan kemahasiswaan dan alumni 3. Terselenggaranya pengembangan sumber daya manusia program studi secara

optimal untuk menunjang proses pembelajaran 4. Terlaksananya penelitian dan publikasi ilmiah dosen 5. Terlaksananya pengabdian masyarakat 6. Terselenggaranya kerja sama yang mendukung kegiatan program studi baik

dalam maupun luar negeri.

Page 3: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

DAFTAR PRAKTIKUM KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III

1. SPO Irigasi mata

2. SPO Tetes mata

3. SPO Irigasi telinga

4. SPO Tetes telinga

5. SPO Body movement / body mechanic

6. SPO Pain management

7. SPO Ambulasi dini

8. SPO Perawatan Luka

9. SPO ROM exercise

Page 4: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL IRIGASI MATA

No Dokumen 068/FIK.3/B/2019

No Revisi 02

Halaman 1/3

PROGRAM STUDI

S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

Tanggal Terbit 04-09-2019

Ditetapkan Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,

Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601

Capaian Pembelajaran

Mahasiswa mampu melakukan irigasi mata dengan benar

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan tujuan irigasi mata 2. Menjelaskan tahapan prosedur irigasi mata 3. Menerapkan irigasi mata secara benar

Pengertian Proses pembilasan pada mata dengan cara mengalirkan cairan kedalam mata

Tujuan Irigasi mata

1. Menghilangkan inflamasi loka dari konjungtiva 2. Membilas ke luar eksudat 3. Membersihkan mata yang kotor atau mengeluarkan atau mengeluarkan benda asing

dan melaksanakan tindakan pengobatan mata

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji kondisi struktur mata luar.

2 Kaji adanya benda asing yang ada pada mata klien

3 Kaji kesiapan klien

4 Kaji kesiapan perawat

5 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

• RIsiko infeksi dengan faktor kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan

Fase pre interaksi

6 Mencuci tangan

7 Mempersiapkan alat

• Handuk

• Waskom

• Larutan/cairan steril

Page 5: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

• Bengkok/nierbecken

• Pengalas/perlak

• Spuit

• Handscoon

• Kom steril

Fase Orientasi

8 Memberi salam dan menyapa nama klien

9 Memperkenalkan diri

10 Melakukan kontrak

11 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

12 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

13 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

14 Menanyakan keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada klien.

15 Gunakan sarung tangan (Handschoon)

16 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik.

17 Jaga privasi: tutup pintu dan jendela / pasang sampiran.

18 Yakinkan bahwa lensa kontak klien dilepas sebelum memulai irigasi mata.

19 Bantu klien untuk berbaring miring pada mata yang sakit.

20 Tempatkan bantalan tahan air di bawah wajah klien.

21 Bersama bola kapas basah dalam larutan normal saline, bersihkan garis kelopak dan bulu mata dengan perlahan. Bersihkan dari bagian dalam ke luar kantus.

22 Tempatkan baskom bengkok tepat di bawah dagu klien pada sisi mata yang sakit.

23 Isi spuit irigasi atau penetes mata. Renggangkan kelopak mata bawah dan atas secara perlahan (kantung konjungtiva) dengan memberi tekanan pada tulang bawah ketulang orbital dan tonjolan tulang di bawah alis mata. (jangan memberi tekanan berlebih pada mata)

24 Pegang spuit irigasi atau penetes kurang lebih 2,5 cm di atas kantus dalam.

25 Minta klien untuk melihat ke atas. Irigasi secara perlahan dengan mengarahkan larutan ke dalam kantung konjungtiva bawah ke arah kantus luar. Gunakan hanya dengan tekanan yang cukup untuk menghilangkan sekret secara perlahan.

26 Minta klien menutup matanya secara periodik, terutama bila terjadi rasa terbakar atau berkedip berlebihan. Minta kerja samanya.

27 Lanjutkan irigasi sampai sekret telah bersih.

28 Keringkan kelopak mata dan area wajah dengan bola kapas.

29 Klien dapat memilih posisi normal (sesuai dengan keinginan klien)

Fase Terminasi

30 Membaca hamdalah

31 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman

32 Mengevaluasi respon klien

33 Memberi reinforcement positif

34 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

Page 6: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

Unit Terkait

1. Departemen Keperawatan Medikal Bedah

2. Bagian Laboratorium Keperawatan

Referensi

1. Ackley, B. J. & Ladwig, G. B. (2013). Nursing Diagnosis Handbook: An EvidenceBased

Guide to Planning Care, 10th edition. Mosby: Elsevier Inc.

2. Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk

Hasil yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Singapore: Elsevier (S)

Pte Ltd.

3. Bulechek, G. M. & Butcher, H. K. McCloskey Dochterman, J. M. & Wagner, C. (2012).

Nursing Interventions Classification (NIC), 6e.Mosby: ElsevierInc.

4. Lewis S.L., Dirksen S. R., Heitkemper M.M., Bucher L.(2014). Medical Surgical

Nursing, Assessment and Management of Clinical Problems.. 9th edition. Mosby:

Elsevier Inc.

5. Lynn P. (2011). Taylor's Handbook of Clinical Nursing Skill, China: Wolter Kluwer

Health

35 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala kleluhannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.

36 Mengumpulkan dan membersihkan alat

37 Melepaskan sarung tangan & mencuci tangan

Evaluasi

38 Evaluasi karakter dan jumlah drainase.

39 Pantau adanya nyeri

40 Evaluasi respon klien

41 Evaluasi diri perawat

Dokumentasi

42 Catat tanggal/waktu pengambilan, tipe, dan volume

larutan, karakter drainase, penampilan konjungtiva serta

respon pasien pada status/catatan perkembangan klien

Page 7: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

Tujuan umum

Mahasiswa mampu melakukan pemberian obat tetes mata dengan benar

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan tujuan pemberian obat tetes mata dengan benar 2. Menjelaskan tahapan prosedur pemberian obat tetes mata dengan benar 3. Menerapkan pemberian oabat tetes mata

Pengertian Pemberian obat tetes mata adalah memberikan obat pada mata melalui kanal eksternal dalam bentuk cair

Tujuan Pemberian Obat Tetes Mata

1. Menghilangkan serumen atau benda asing 2. Untuk memberikan efek terapi local (mengurangi peradangan, membunuh organisme

penyebab infeksi pad kanal mata eksternal).

Nama Mahasiswa:

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji kondisi struktur mata luar

2 Lihat apakah klien menggunakan lensa kontak/tidak

3 Tinjau kembali program obat dari dokter dan check kembali obat mata dengan daftar obat dengan menggunakan prinsip 5 benar

4 Kaji kesiapan klien

5 Kaji kesiapan perawat

6 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

• Risiko infeksi dengan faktor resiko kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan

Fase pre interaksi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMBERIAN TETES MATA

No Dokumen 070/FIK.3/B/2019

No Revisi 02

Halaman 1/3

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

Tanggal Terbit 04-09-2019

Ditetapkan Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,

Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601)

Page 8: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

7 Mencuci tangan

8 Mempersiapkan alat

• Handuk

• Bola kapas atau tissu

• Botol obat dengan tetes mata steril

• Bengkok/nierbecken

• Pengalas/perlak

• Handschoon

• Kasa

• Kartu / format nama obat

Fase Orientasi

9 Memberi salam dan menyapa nama klien

10 Memperkenalkan diri

11 Melakukan kontrak

12 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan

13 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

14 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

14 Menanyakan keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada klien.

15 Gunakan sarung tangan (Handschoon)

16 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik.

17 Jaga privasi: tutup pintu dan jendela / pasang sampiran.

18 Minta klien untuk berbaring terlentang atau duduk di kursi dengan kepala sedikit hiperekstensi

19 Jika ada krusta (keropeng) atau drainase disepanjang batas kelopak mata atau kantus dalam, buang perlahan. Basahi kerak yang kering dan sulit dipindahkan menggunakan kain atau bola kapas lembab pada mata selama beberapa menit. Selalu mengusap dari kantus dalam ke kantus luar

20 Dengan tangan yang tidak dominan, pegang bola kapas atau tisu pembersih pada tulang pipi klien tepat dibawah kelopak mata bawah. Tekan ke bawah dengan lembut, dengan ibu jari atau jari telunjuk pada lingkaran tulang mata

21 Minta klien melihat ke langit langit

22 Dengan tangan dominan pada dahi klien, pegang alat tetes mata berisi obat kira-kira 1 sampai 2 cm di atas kantong konjungtiva

23 Teteskan sejumlah tetesan yang diresepkan kedalam kantong konjungtiva

24 Jika klien mengedip atau menutup mata atau jika tetes mata jatuh dibatas kelopak mata luar, ulangi prosedur

25 Saat memberikan obat yg dapat menimbulkan efek sistemik, lindungi jari anda dengan tisu bersih dan beri tekanan lembut pada duktus nasolakrimalis klien selama 30 – 60 detik

26 Setelah memasukkan obat, minta klien menutup matanya dengan lembut

27 Tutup mata klien dengan kasa jika perlu

Fase Terminasi

Page 9: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

28 Membaca hamdalah

29 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman

30 Mengevaluasi respon klien

31 Memberi reinforcement positif

32 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

33 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala keluhannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.

34 Mengumpulkan dan membersihkan alat

35 Melepaskan sarung tangan & mencuci tangan

Evaluasi

36 Pantau adanya nyeri

37 Evaluasi respon klien

38 Evaluasi diri perawat

Dokumentasi

39 Catat tanggal/waktu pengambilan, nama obat, konsentrasi

obat, jumlah tetesan obat, mata (kanan/kiri) yang menerima

obat serta respon pasien pada status/catatan

perkembangan klien

Unit Terkait 1. Departemen Keperawatan Medikal Bedah 2. Bagian Laboratorium Keperawatan

Referensi

1. Ackley, B. J. & Ladwig, G. B. (2013). Nursing Diagnosis Handbook: An EvidenceBased Guide to Planning Care, 10th edition. Mosby: Elsevier Inc.

2. Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Singapore: Elsevier (S) Pte Ltd.

3. Bulechek, G. M. & Butcher, H. K. McCloskey Dochterman, J. M. & Wagner, C. (2012). Nursing Interventions Classification (NIC), 6e.Mosby: ElsevierInc.

4. Lewis S.L., Dirksen S. R., Heitkemper M.M., Bucher L.(2014). Medical Surgical Nursing, Assessment and Management of Clinical Problems.. 9th edition. Mosby: Elsevier Inc.

5. Lynn P. (2011). Taylor's Handbook of Clinical Nursing Skill, China: Wolter Kluwer Health

Page 10: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL IRIGASI TELINGA

No Dokumen 069FIK.3/B/2019

No Revisi 02

Halaman 1/3

PROGRAM STUDI

S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

Tanggal Terbit 04-09-2019

Ditetapkan Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,

Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601

Capaian Pembelajaran

Mahasiswa mampu melakukan irigasi telinga dengan benar

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan tujuan irigasi telinga 2. Menjelaskan tahapan prosedur irigasi telinga 3. Menerapkan irigasi telinga secara benar

Pengertian Proses pembilasan padan saluran telinga bagian luar dengan air steril (saline steil)

Tujuan Irigasi Telinga 1. Menghilangkan serumen atau benda asing

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji kondisi struktur telinga klien.

2 Kaji adanya benda asing yang ada pada telinga klien

3 Tinjau kembali program dokter, meliputi nama klien, tujuan irigasi, tipe irigan yang diprogramkan dan waktu pemberiannya

4 Kaji kesiapan klien

5 Kaji kesiapan perawat

6 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

• Resiko infeksi dengan faktor resiko kerusakan jaringan dan penigkatan paparan lingkungan

Fase pre interaksi

7 Mencuci tangan

8 Mempersiapkan alat

• Handuk

• Waskom

• Larutan/cairan steril

• Bengkok/nierbecken

• Pengalas/perlak

• Spuit irigasi

• Handscoon

Page 11: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

• Kom steril

Fase Orientasi

9 Memberi salam dan menyapa nama klien

10 Memperkenalkan diri

11 Melakukan kontrak

12 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

13 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

14 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

14 Menanyakan keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada klien.

15 Gunakan sarung tangan (Handschoon)

16 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik.

17 Jaga privasi: tutup pintu dan jendela / pasang sampiran.

18 Bantu klien untuk miring atau posisi duduk dengan kepala miring kearah telinga yang sakit.

19 Tempatkan handuk dibahu klien tepat dibawah telingan dan baskom

20 Posisikan baskom dibawah telinga. (klien dapat membantu memegang baskom)

21 Inspeksi kanal auditori terhadap adanya akumulasi serumen atau debris.

22 Bersihkan daun telinga dan saluran telinga dengan lembut menggunakan aplikator kapas. Jangan memasukkan drainase atau serumen kedalam saluran telinga

23 Tuangkan aliran irigasi ke dalam kom steril

24 Isi spuit pengirigasi dengan kira-kira larutan 50 ml.

25 Dengan lembut, pegang daun telinga dan Luruskan kanal auditori untuk memasukkan larutan. Pada bayi, tarik aurikel (atau Pinna) ke bawah dan kebelakang. Pada orang dewasa, tarik aurikel ke atas dan ke belakang.

26 Isi spuit dengan ujung tepat di bawah kanal secara perlahan, irigasi dengan perlahan dengan membuat aliran larutan mantap dari di atas atap kanal. (penyemprotan larutan dengan kuat dapat merusak timpani).

27 Lanjutkan irigasi sampai semua debris telah hilang atau semua larutan digunakan.

28 Keringkan aurikel dan beri bola kapas pada meatus auditori

29 Posisikan klien pada sisi telinga yang sakit selama 10 menit

Fase Terminasi

30 Membaca hamdalah

31 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman

32 Mengevaluasi respon klien

33 Memberi reinforcement positif

34 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

35 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa

Page 12: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.

36 Mengumpulkan dan membersihkan alat

37 Melepaskan sarung tangan & mencuci tangan

Evaluasi

38 Evaluasi karakter dan jumlah drainase.

39 Pantau adanya nyeri

40 Evaluasi respon klien

41 Evaluasi diri perawat

Dokumentasi

42 Catat tanggal/waktu pengambilan, tipe, suhu, dan volume

larutan, karakter drainase, penampilan jalan telinga serta

respon pasien pada status/catatan perkembangan klien

Unit Terkait 1. Departemen Keperawatan Medikal Bedah 2. Bagian Laboratorium Keperawatan

Referensi

1. Ackley, B. J. & Ladwig, G. B. (2013). Nursing Diagnosis Handbook: An EvidenceBased Guide to Planning Care, 10th edition. Mosby: Elsevier Inc.

2. Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Singapore: Elsevier (S) Pte Ltd.

3. Bulechek, G. M. & Butcher, H. K. McCloskey Dochterman, J. M. & Wagner, C. (2012). Nursing Interventions Classification (NIC), 6e.Mosby: ElsevierInc.

4. Lewis S.L., Dirksen S. R., Heitkemper M.M., Bucher L.(2014). Medical Surgical Nursing, Assessment and Management of Clinical Problems.. 9th edition. Mosby: Elsevier Inc.

5. Lynn P. (2011). Taylor's Handbook of Clinical Nursing Skill, China: Wolter Kluwer Health

Page 13: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMBERIAN OBAT TETES TELINGA

No Dokumen

067/FIK.3/B/2019

No Revisi

01

Halaman

1/4

PROGRAM STUDI

S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

Tanggal Terbit

04-09-2019

Ditetapkan Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,

Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601

Capaian Pembelajaran

Mahasiswa mampu melakukan tindakan pemberian obat tetes telinga

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan tujuan pemberian obat tetes telinga 2. Menjelaskan tahapan prosedur pemberian obat tetes telinga 3. Menerapkan pemberian obat tetes telinga secara benar

Pengertian Pemberian obat yang dilakukan pada telinga dengan cara memberikan tetes pada telinga

Tujuan TetesTelinga

1. Mengurangi nyeri pada otitis media 2. Melunakkan serumen

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji apakah ada sumbatan di telinga bagian tengah

2 Kaji kesiapan klien

3 Kaji kesiapan perawat

4 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

Fase pre interaksi

5 Mempersiapkan alat

• Plester/hipafik

Page 14: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

• Spekulum telinga

• Pinset anatomi

• Bengkok/nierbecken

• Pengalas/perlak

• Penetes

• Obat

• Tissue dan kasa

• Handschoon

6 Mencuci tangan

Fase Orientasi

7 Memberi salam dan memperkenalkan diri

8 Melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan (nama,tanggal lahir, dan mencocokkan dengan gelang identitas klien)

9 Melakukan kontrak

10 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan

11 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

12 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

13 Menanyakan keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada klien.

14 Gunakan sarung tangan (Handscoon)

15 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik.

16 Jaga privasi: tutup pintu dan jendela / pasang sampiran.

17 Minta klien mengambil posisi miring dengan telinga yang akan diobati berada di atas

18 Jika serumen atau drainase menyumbat bagian paling luar saluran telinga, seka dengan lembut menggunakan lidi kapas. Jangan mendorong serumen ke dalam untuk menghambat atau menyumbat saluran

19 Luruskan saluran telinga dengan menarik daun telinga ke bawah dan kebelakang (pada anak-anak) atau ke atas

keluar (dewasa)

Page 15: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

20 Teteskan obat pada dinding saluran untuk mencegah terhalang oleh gelembung udara dengan jumlah tetesan sesuai dosis

21 Pegang alat tetes 1 cm diatas saluran telinga

22 Minta klien mengambil posisi miring selama 2-3 menit. Beri pijatan atau tekanan lembut pada tragus telinga dengan menggunakan jari tangan

23 Kadang-kadang, dokter menginstruksikan penempatan kapas ke bagian terluar saluran telinga. Jangan menekan kapas kebagian terdalam saluran

24 Lepaskan kapas dalam 15 menit

25 Buang suplai dan sarung tangan yang kotor dan cuci tangan

26 Bantu klien mengambil posisi yang nyaman setelah tetesan

diabsorpsi

27 Evaluasi kondisi telinga luar diantara pemasukan obat

Fase Terminasi

28 Membaca hamdalah

29 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman

30 Mengevaluasi respon klien

31 Memberi reinforcement positif

32 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

33 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala keluhannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.

34 Mengumpulkan dan membersihkan alat

35 Melepaskan sarung tangan & mencuci tangan

Page 16: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

Evaluasi

36 Evaluasi respon klien

37 Evaluasi diri perawat

Dokumentasi

38 Catat tanggal/waktu prosedur tindakan

39 Catat obat, konsentrasinya, jumlah tetesan serta telinga mana yang akan dimasukkan obat

40 Catat respon pasien

41 Catat kondisi saluran telinga pada catatan keperawatan

Unit Terkait

1. Departemen Keperawatan Medikal Bedah 2. Bagian Laboratorium Keperawatan

Referensi

1. Daniels. 2010. Nursing Fundamental: Caring & Clinical Decision Making. New York. Delmar Cengage Learning

2. Derrickson B. 2013. Essentials of Anotomy Physiology. Singapore. John Willey &Sons,Inc. Douglas

3. G., Nicol F., Robertson C., Rudijanto A. (2014). Pemeriksaan Klinis Macleod (dengan 28 online video). Edisi Bahasa Indonesia 13. Churchill Livingstone: Elsevier (Singapore) Pte. Ltd.

4. Kozier, Barbara. 2008. Fundamentals of Nursing: Concepts, Process and Practice. 8th ed. New Jersey.

5. Perry A.G., Potter P.A., Ostendorf W. (2014). Clinical Nursing Skills and Techniques. 8th edition. Mosby: Elsevier Inc.

6. Potter, P.A. & Perry, A.G. (2010). Fundamental Keperawatan (3-vol set) . Edisi Bahasa Indonesia 7.Elsevier (Singapore) Pte.Ltd. Potter, P.A.

7. Perry, A.G., Stockert P., Hall A. (2014). Essentials for Nursing Practice. 8th Ed. St. Louis, Missouri: Mosby Elsevier. Rebeiro G., Jack L., Scully N.

Page 17: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BODY MOVEMENT

No Dokumen 150/FIK.3/B/2019

No Revisi 02

Halaman 1/4

PROGRAM STUDI

S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

Tanggal Terbit 04-09-2019

Ditetapkan Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,

Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601

Capaian Pembelajaran

Mahasiswa mampu melakukan body movement yang tepat pada pasien

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan body movement 2. Menjelaskan tahapan prosedur body movement

Pengertian

Body mekanik merupakan penggunaan tubuh yang efisien, terkoordinir dan aman untuk menghasilkan pergerakan dan mempertahankan keseimbangan selama aktivitas

Tujuan body movement

1. Memenuhi kebutuhan dasar manusia 2. Mencegah terjadinya trauma 3. Mempertahankan tingkat kesehatan 4. Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari - hari 5. Mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji tanda vital

2 Kaji rentang gerak pasien

3 Kaji adanya lingkungan yang tidak safety bagi pasien

4 Kaji kesiapan klien

5 Kaji kesiapan perawat

6 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

Page 18: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

Fase pre interaksi

7 Mencuci tangan

8 Mempersiapkan alat

1. Tempat tidur

2. Bantal angin

3. Gulungan handuk

4. Sarung tangan (bila diperlukan)

Fase Orientasi

9 Memberi salam dan menyapa nama klien

10 Memperkenalkan diri

11 Melakukan kontrak

12 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan

13 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

14 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

15 Jaga privasi: tutup pintu dan jendela / pasang sampiran.

16 Menanyakan keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada

pada klien

17 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik.

18 Pengaturan posisi berbaring pasien sesuai kebutuhan klien

19 Mengatur posisi fowler pada pasien

20 Mengatur posisi sim pada pasien

21 Mengatur posisi supine pada pasien

22 Rapikan alat-alat.

Fase Terminasi

23 Membaca hamdalah

24 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman

25 Mengevaluasi respon klien

26 Memberi reinforcement positif

Page 19: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

27 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

28 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien

membaca doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan

segala klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah

ia, engkau maha penyembuh, tiada yang

menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan

kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan

berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.

29 Mengumpulkan dan membersihkan alat

30 Melepaskan sarung tangan & mencuci tangan

Evaluasi

31 Monitor tanda-tanda vital

32 Evaluasi respon klien

33 Evaluasi diri perawat

Dokumentasi

34 Perhatikan dan catat tanda tanda vital klien serta respon

klien pada status/catatan perkembangan klien

Unit Terkait

1. Departemen Keperawatan Medikal Bedah 2. Bagian Laboratorium Keperawatan

Referensi

1. Heitkemper, M. M., Dirksen, S. R., Lewis, S. M., Bucher, L., & Harding, M. (2014). Medical-surgical nursing: assessment and management of clinical problems.

2. Williams, L. S., & Hopper, P. D. (2015). Understanding medical surgical nursing. FA Davis.

3. Rebar, C. R. (2017). Medical-surgical Nursing-Concepts for Interprofessional Collaborative Car. Elsevier-Health Sciences Division.

4. Hickman, R., Alfes, C. M., & Fitzpatrick, J. (Eds.). (2018). Handbook of Clinical Nursing: Medical-surgical Nursing. Springer Publishing Company.

Page 20: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL MANAJEMEN NYERI

No Dokumen 099/FIK.3/B/2019

No Revisi 02

Halaman 1/4

PROGRAM STUDI

S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

Tanggal Terbit 04-09-2019

Ditetapkan Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,

Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601

Capaian Pembelajaran

Mahasiswa mampu melakukan tindakan Manajemen Nyeri dengan benar

Tujuan khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan tujuan manajemen nyeri pada klien 2. Menjelaskan tahapan prosedur manajemen nyeri pada klien 3. Menerapkan manajemen nyeri pada klien secara benar

Pengertian

Merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang mengalami perasaan nyeri

yaitu sensoris subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan

kerusakan jaringan actual maupun potensial atau menggambarkan kondisi terjadinya

kerusakan.

Tujuan

1. Meningkatkan perasaan nyaman dan aman

2. Meningkatkan kemampuan individu untuk melakukan aktifitas fisik

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Baca status klien

2 Kaji rasa nyeri yang muncul, lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, intensitas dan kualitas nyeri

3 Pantau keadaan klinis klien

4 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

Nyeri akut / kronis berhubungan dengan agen pencedera fisik/ kimiawi/ fisiologis.

Page 21: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

Fase pre interaksi

5 Mempersiapkan pasien dan lingkungan

Alat Skala Nyeri

6 Mencuci tangan

Fase Orientasi

7 Memberi salam dan menyapa nama klien

8 Memperkenalkan diri

9 Melakukan kontrak

10 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

11 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

12 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

13 Menanyakan keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada

pada klien

14 Membaca “Basmallah” dan menjaga privasi klien

15 Tempatkan pasien pada posisi yang dirasa nyaman dan

menyenangkan

16 Beri terapi non farmakologik :

• Teknik relaksasi nafas dalam

• Berikan kompres hangat/ dingin

• Lakukan massage/ touch therapy

• Guided imagery

• Teknik distraksi

17 Beri terapi farmakologik kolaborasi sesuai instruksi medis

Fase Terminasi

26 Membaca hamdalah

27 Mengevaluasi respon klien

28 Memberi reinforcement positif

29 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

Page 22: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

30 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala keluhannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi).

Dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.

31 Merapikan alat

32 Mencuci tangan

Evaluasi

33 Evaluasi rasa nyeri dengan skala

34 Evaluasi respon klinis klien

Dokumentasi

35 Catat waktu pelaksanaan

36 Catat obat yang digunakan pada klien

Unit Terkait

1. Departemen Keperawatan Medikal Bedah 2. Bagian Laboratorium Keperawatan

Referensi

1. Ackley, B. J., & Ladwig, G. B. (2013). Nursing Diagnosis Handbook-E-Book: An

Evidence-Based Guide to Planning Care. Elsevier Health Sciences.

2. Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan medikal bedah: manajemen klinis

untuk hasil yang diharapkan. Elsevier (Singapore).

3. Heitkemper, M. M., Dirksen, S. R., Lewis, S. M., Bucher, L., & Harding, M. (2014).

Medical-surgical nursing: assessment and management of clinical problems.

4. Williams, L. S., & Hopper, P. D. (2015). Understanding medical surgical nursing. FA

Davis.

Page 23: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL AMBULASI DINI

No Dokumen 149/FIK.3/B/2019

No Revisi 02

Halaman 1/4

PROGRAM STUDI

S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

Tanggal Terbit 04-09-2019

Ditetapkan Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,

Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601

Capaian Pembelajaran

Mahasiswa mampu melakukan dini pada pasien

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan tujuan Ambulasi dini pada pasien 2. Menjelaskan tahapan prosedur ambulasi dini pada pasien

Pengertian Membantu pasien untuk berjalan atau turun dari tempat tidur agar menggerakgerakkan anggota tubuh sejak dini..

Tujuan ambulasi dini

1. Mencegah kekakuan pada ekstremitas 2. Melatih pasien untuk menggunakan anggota gerak dengan benar

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji tanda vital

2 Kaji rentang gerak pasien

3 Kaji adanya lingkungan yang tidak safety bagi pasien

4 Kaji kesiapan klien

5 Kaji kesiapan perawat

6 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

Fase pre interaksi

7 Mencuci tangan

Page 24: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

8 Mempersiapkan alat

• Alas kaki pasien • Alat bantu berjalan ( kruk, kursi roda,

walker,dll)

Fase Orientasi

9 Memberi salam dan menyapa nama klien

10 Memperkenalkan diri

11 Melakukan kontrak

12 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan

13 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

14 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

15 Jaga privasi: tutup pintu dan jendela / pasang sampiran.

16 Menanyakan keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada

pada klien

17 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik.

18 Membantu pasien untuk menggeser kaki ke samping tempat tidur

19 Meminta pasien untuk duduk disamping tempat tidur dan meminta pasien untuk menggerakkan kakinya

20 Membantu pasien untuk menggunakan alas kaki

21 Membantu pasien turun dari tempat tidur/berdiri dengan kedua tangan pasien memegang pundak kiri dan kanan perawat kemudian berdiri untuk keseimbangan

22 Memegang pasien dari samping tempat tidur menuju kursi dengan cara : Perawat dan pasien berjalan berdampingan (tangan pasien merangkul pundak perawat dan tangan perawat memegang pinggang pasien)

23 Mendudukkan pasien di atas kursi

24 Melihat respon pasien apabila ditemukan kelelahan pasien dianjurkan istirahat sebentar sebelum dilanjutkan untuk kembali ke tempat tidur

25 Rapikan alat-alat.

Fase Terminasi

26 Membaca hamdalah

Page 25: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

27 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman

28 Mengevaluasi respon klien

29 Memberi reinforcement positif

30 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

31 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien

membaca doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan

segala klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah

ia, engkau maha penyembuh, tiada yang

menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan

kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan

berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.

32 Mengumpulkan dan membersihkan alat

33 Melepaskan sarung tangan & mencuci tangan

Evaluasi

34 Monitor tanda-tanda vital

35 Evaluasi respon klien

36 Evaluasi diri perawat

Dokumentasi

37 Perhatikan dan catat tanda tanda vital klien serta respon

klien pada status/catatan perkembangan klien

Unit Terkait

1. Departemen Keperawatan Medikal Bedah 2. Bagian Laboratorium Keperawatan

Referensi

1. Heitkemper, M. M., Dirksen, S. R., Lewis, S. M., Bucher, L., & Harding, M. (2014). Medical-surgical nursing: assessment and management of clinical problems.

2. Williams, L. S., & Hopper, P. D. (2015). Understanding medical surgical nursing. FA Davis.

3. Rebar, C. R. (2017). Medical-surgical Nursing-Concepts for Interprofessional Collaborative Car. Elsevier-Health Sciences Division.

Page 26: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

4. Hickman, R., Alfes, C. M., & Fitzpatrick, J. (Eds.). (2018). Handbook of Clinical Nursing: Medical-surgical Nursing. Springer Publishing Company.

Page 27: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PERAWATAN LUKA

No Dokumen

094/FIK.3/B/2019

No Revisi

02

Halaman

1/4

PROGRAM STUDI

S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

Tanggal Terbit

04-09-2019

Ditetapkan Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,

Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601

Capaian Pembelajaran

Mahasiswa mampu melakukan perawatan luka dengan benar

Tujuan khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan tujuan perawatan luka 2. Menjelaskan tahapan prosedur perawatan luka 3. Menerapkan perawatan luka secara benar

Pengertian

Perawatan luka yang disertai penggantian balutan untuk membantu proses penyembuhan

luka.

Tujuan

1. Menghilangkan sekresi yang menumpuk dari jaringan mati pada luka dan insisi

2. Mengurangi pertumbuhan mikroorganisme pada luka/insisi

3. Membantu penyembuhan luka.

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian 1 Kaji pesanan dokter termasuk balutan, prosedur rawat luka

dan frekuensi ganti balut

2 Kaji jenis dan lokasi luka/insisi

3 Kaji tingkat nyeri klien dan kapan terakhir mendapatkan obat penghilang nyeri

4 Kaji riawayat alergi terhadap obat atau plester

5 Pada geriatrik dan anak-anak, klien mengalami imunosupresi dan resistensi, perlu tindakan asepsis yang ketat untuk mengurangi paparan mikroorganisme

6 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

• Kerusakan integritas kulit/jaringan

• Risiko infeksi

Page 28: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

Fase pre interaksi

7

Mempersiapkan alat

• Set ganti balut steril (1 buah pinset sirurgis, 1 buah pinset anatomis, 1 buah gunting jaringan, 2 kom kecil, kassa)

• K/p kassa steril dan bantalan penutup

• Plester

• Sarung tangan steril

• Sarung tangan tidak steril

• Handuk/kain penutup

• Cairan pembersih : Betadine, Normal saline

• Kapas alkohol

• Bengkok

• Kapas bulat dan lidi kapas steril

• Korentang steril

• Kantong plastik

• Meja dorong

• Perlak/alas plastik

8 Mencuci tangan

Fase Orientasi

9 Memberi salam dan Memperkenalkan diri

10 Melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan (nama, tanggal lahir dan mencocokkan dengan gelang identitas pasien)

11 Melakukan kontrak

12 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

13 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

14 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

15 Jaga privasi: tutup pintu dan jendela / pasang sampiran.

16 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik.

17 Menyiapkan peralatan di atas meja dorong

18 Membuka set instrumen steril dan atur posisi alat dengan korentang

19 Menyiapkan pengalas/perlak/plastik dan piala ginjal ke dekat luka

20 Memberikan klien posisi yang tepat untuk perawatan drain

21 Melepaskan plester dan balutan dengan menggunakan sarung tangan/pinset dan kapas alkohol.

22 Mengkaji kondisi luka

23 Melepaskan sarung tangan (Cuci tangan bila perlu)

24 Memuka alat steril dan pertahankan supaya tidak terkontaminasi, tuangkan larutan antiseptik, tambahkan alat dan bahan yang diperlukan*)

25 Menggunakan sarung tangan steril*)

26 Membersihkan luka sesuai dengan kondisi luka dengan tetap mempertahankan sterilitas*)

27 Memberikan terapi sesuai advis*)

28 Menutup luka dengan kassa steril sesuai dengan kondisi luka*)

29 Membuka sarung tangan

Page 29: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

30 Memfiksasi kassa dengan plester

31 Mengembalikan klien ke posisi semula

Fase Terminasi

32 Membaca hamdalah

33 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman

34 Mengevaluasi respon klien

35 Memberi reinforcement positif

36 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

37 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala keluhannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi). Dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.

38 Mengumpulkan dan membersihkan alat

39 Melepaskan sarung tangan & mencuci tangan

Evaluasi

40 Kebutuhan frekuensi ganti balut

41 Efek plester pada kulit

42 Tanda-tanda infeksi dan adanya cairan luka

Dokumentasi

43 Lokasi dan jenis luka luka/insisi

44 Keadaan balutan sebelumnya

45 Cairan atau obat yang digunakan untuk merawat luka

46 Pendidikan yang telah diberikan untuk klien

47 Toleransi klien terhadap prosedur

Unit Terkait

1. Departemen Keperawatan Medikal Bedah 2. Bagian Laboratorium Keperawatan

Referensi

1. Ackley, B. J. & Ladwig, G. B. (2013). Nursing Diagnosis Handbook: An EvidenceBased Guide to Planning Care, 10th edition. Mosby: Elsevier Inc.

2. Barber B, Robertson D, (2012).Essential of Pharmacology for Nurses, 2nd edition, Belland Bain Ltd, Glasgow

3. Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Singapore: Elsevier (S) Pte Ltd.

Page 30: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

4. Bulechek, G. M. & Butcher, H. K. McCloskey Dochterman, J. M. & Wagner, C. (2012). Nursing Interventions Classification (NIC), 6e.Mosby: ElsevierInc.

5. Johnson, M., Moorhead, S., Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Maas, M. L. & Swanson, S. (2012).NOC and NIC Linkages to NANDA-I and Clinical Conditions: Supporting Critical Reasoning and Quality Care, 3rd edition.Mosby:ElsevierInc.

6. Huether S.E. and McCance K.L. (2016) Understanding Pathophysiology. 6th edition. Mosby: Elsevier Inc.

7. Lewis S.L., Dirksen S. R., Heitkemper M.M., Bucher L.(2014). Medical Surgical Nursing, Assessment and Management of Clinical Problems.. 9th edition. Mosby: Elsevier Inc.

8. Lynn P. (2011). Taylor's Handbook of Clinical Nursing Skill, China: Wolter Kluwer Health

Page 31: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL RANGE OF MOTION (ROM)

No Dokumen

057/FIK.3/B/2019

No Revisi

02

Halaman

1/7

PROGRAM STUDI

S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

Tanggal Terbit

04-09-2019

Ditetapkan Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,

Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601

Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu melakukan Range Of Motion (ROM) dengan benar Tujuan khusus Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan tujuan Range Of Motion (ROM) 2. Menjelaskan tahapan prosedur Range Of Motion (ROM) 3. Menerapkan Range Of Motion (ROM) secara benar.

Pengertian Latihan otot atau persendian yang diberikan kepada pasien yang mobilitas sendinya terbatas karena penyakit, disabilitas, atau trauma, di mana klien menggerakkan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif maupun pasif Tujuan Range Of Motion (ROM) 1. Untuk mempertahankan mobilisasi sendi dan kekuatan pada otot 2. Mencegah terjadinya kontraktur

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

PENGKAJIAN

1 Kaji kemampuan mobilisasi klien

2 Kaji adanya pembatasan aktivitas

3 Kaji adanya nyeri pada daerah persendian

DIAGNOSA KEPERAWATAN

4 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

• Risiko kontraktur

FASE PRE INTERAKSI

5 Mencuci tangan

FASE ORIENTASI

Page 32: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

6 Memberi salam dan Memperkenalkan diri

7 Melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan (nama, tanggal lahir dan mencocokkan dengan gelang identitas pasien)

8 Melakukan kontrak

9 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

10 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

11 Mendekatkan alat-alat

FASE KERJA

12 Menjaga privasi klien

13 Membaca “basmalah”

14 Mengatur ketinggian tempat tidur

15 Membantu klien dalam posisi tidur terlentang

16

Melatih pergerakan otot dan persendian dimulai dari kepala dan leher

a. Fleksi dan ekstensi

• Letakkan salah satu telapak di bawah kepala klien dan telapak tangan lainnya di bawah dagu

• Tekuk kepala ke depan hingga dagu menempel di dada, kemudian kembali ke posisi tegak

b. Fleksi lateral

• Letakkan kedua tangan pada pipi kanan dan kiri klien

• Tekuk kepala ke arah samping (ke arah bahu) kanan dan kiri bergantian

17 Melatih pergerakan otot dan persendian pada daerah bahu

a. Rotasi lateral

• Letakkan kedua telapak tangan pada pipi kanan dan kiri klien

• Palingkan muka ke arah samping kanan dan kiri bergantian

b. Fleksi ekstensi

• Pegang tangan klien di bawah siku dengan satu tangan, sementara tangan lain memegang pergelangan tangan

• Angkat tangan ke atas hingga mencapai bagian kepala tempat tidur, kembalikan ke posisi semula

c. Abduksi

Page 33: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

• Angkat tangan klien ke samping hingga mencapai kepala bagian tempat tidur

d. Adduksi anterior dan posterior

• Gerakkan tangan klien melewati tubuh hingga mencapai tangan klien yang lain, kembalikan ke posisi semula

e. Rotasi internal dan eksternal bahu

• Gerakkan tangan ke samping setinggi bahu hingga membentuk sudut 900 dengan tubuh. Tekuk sendi siku

sehingga jari-jari menghadap ke atas

• Gerakkan tangan ke arah bawah sehingga telapak tangan menyentuh tempat tidur. Naikkan tangan hingga punggung telapak tangan menyentuh tempat tidur

18 Melatih pergerakan otot dan persendian pada daerah siku

a. Fleksi eksternal

• Tekuk siku hingga jari-jari menyentuh dagu dan kemudian luruskan

b. Supinasi-pronasi

• Putar lengan bawah ke arah luar sehingga telapak tangan menghadap ke atas

• Putar lengan bawah ke arah sebaliknya sehingga telapak tangan menghadap ke bawah

19 Melatih pergerakan otot dan persendian pada daerah pergelangan tangan

Untuk memberikan latihan pada pergelangan tangan, tekuk tangan klien pada siku. Pegang pergelangan tangan klien dengan satu tangan dan tangan lainnya digunakan untuk memberikan latihan

a. Fleksi-ekstensi

• Tekuk telapak tangan ke arah bagian dalam lengan bawah dan kemudian luruskan telapak tangan sehingga sebidang dengan lengan bawah

b. Abduksi/fleksi radial/deviasi radial

• Bengkokkan telapak tangan ke samping ke arah ibu jari dan luruskan kembali

c. Adduksi/fleksi/deviasi ulnar

• Bengkokkan telapak tangan ke samping ke arah kelingking dan luruskan kembali

d. Sirkumduksi

• Putar telapak tangan dengan pergelangan tangan sebagai poros

20 Melatih pergerakan otot dan persendian pada daerah jari-jari tangan dan ibu jari

Page 34: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

Cara memegang tangan klien sama dengan pada saat menggerakkan pergelangan tangan

a. Fleksi-ekstensi

• Kepalkan jari-jari tangan klien dna kemudian luruskan kembali

b. Hiperekstensi

• Bengkokkan jari-jari ke belakang sejauh mungkin

c. Abduksi-adduksi

• Kembangkan jari-jari tangan dan kemudian rapatkan kembali

d. Oposisi

• Sentuhkan ujung ibu jari dengan jari-jari lainnya secara bergantian

e. Sirkumduksi

• Putar ibu jari klien dengan sumbu sendi metakarpal

f. Abduksi-adduksi

• Rentangkan ibu jari ke samping. Dekatkan kembali dengan jari lain

21

Melatih pergerakan otot dan persendian pada panggul

Latihan pasif panggul dan lutut dapat dilakukan bersamaan. Untuk memberikan latihan pada panggul dan lutut, letakkan satu tangan di bawah lutut klien dna tangan lainnya di bawah tumit

a. Fleksi-ekstensi

• Angkat kaki dan tekuk lutut

• Gerakkan lutut ke arah dada sejauh mungkin

• Turunkan kaki, luruskan, dan kembalikan ke posisi semula

b. Abduksi-adduksi

• Gerakkan kaki ke samping menjauhi sumbu tubuh dan ke arah sebaliknya hingga menyilang kaki lainnya di depan

c. Rotasi internal

• Putar kaki ke arah dalam

d. Rotasi eksternal

• Putar kaki ke arah samping tubuh

22 Melatih pergerakan otot dan persendian pada lutut

a. Fleksi-ekstensi

• Dilakukan bersamaan dengan fleksi-ekstensi panggul

23 Melatih pergerakan otot dan persendian pada pergelangan kaki

Page 35: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

Tempatkan satu tangan di bawah tumit dan tangan lainnya di bagian atas telapak kaki

a. Dorso fleksi

• Dorong telapak kaki ke arah kaki dan kembalikan ke posisi semula

b. Plantar fleksi

• Dorong telapak kaki ke arah bawah dan kembalikan ke posisi semula

c. Eversi

• Putar telapak kaki ke arah luar

d. Inversi

• Putar telapak kaki ke arah dalam

e. Sirkumduksi

• Putar telapak kaki dengan poros pada sendi tumit

24 Melatih pergerakan otot dan persendian pada jari-jari kaki

a. Fleksi-ekstensi

• Letakkan jari-jair tangan perawat di bawah jari-jari klien

• Dorong jari-jari ke arah atas dan kemudian ke arah bawah

b. Abduksi-adduksi

• Lebarkan jari-jari kaki bersama-sama

• Dekatkan jari kaki bersama-sama

FASE TERMINASI

25 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman

26 Mengumpulkan dan membersihkan alat

27 Melepaskan sarung tangan & mencuci tangan

28 Membaca hamdalah

29 Mengevaluasi respon klien

30 Memberi reinforcement positif

31 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

32 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa

Page 36: PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN …

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala kelainannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi).

dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.

33 Mencuci tangan

EVALUASI

34 Kenyamanan klien selama latihan

35 Kemampuan rentang pergerakan klien

36 Kekuatan otot klien

37 Temuan-temuan mengenai kondisi persendian

DOKUMENTASI

38 Catat sendi yang dilatih, adanya edema, nyeri yang timbul saat latihan, adanya batasan ROM, dan toleransi klien terhadap latihan

Unit Terkait

1. Departemen Keperawatan Medikal Bedah 2. Bagian Laboratorium Keperawatan

Referensi

1. Ackley, B. J. & Ladwig, G. B. (2013). Nursing Diagnosis Handbook: An EvidenceBased Guide to Planning Care, 10th edition. Mosby: Elsevier Inc.

2. Barber B, Robertson D, (2012).Essential of Pharmacology for Nurses, 2nd edition, Belland Bain Ltd, Glasgow

3. Black J.M., Hawks J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (3-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Singapore: Elsevier (S) Pte Ltd.

4. Bulechek, G. M. & Butcher, H. K. McCloskey Dochterman, J. M. & Wagner, C. (2012). Nursing Interventions Classification (NIC), 6e.Mosby: ElsevierInc.

5. Johnson, M., Moorhead, S., Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Maas, M. L. & Swanson, S. (2012).NOC and NIC Linkages to NANDA-I and Clinical Conditions: Supporting Critical Reasoning and Quality Care, 3rd edition.Mosby:ElsevierInc.

6. Huether S.E. and McCance K.L. (2016) Understanding Pathophysiology. 6th edition. Mosby: Elsevier Inc.