Program KIA Di Puskesmas

29

Transcript of Program KIA Di Puskesmas

Page 1: Program KIA Di Puskesmas
Page 2: Program KIA Di Puskesmas

Prinsip Pengelolaan

Pencapaian Target Cakupan dan kualitas– Penataan Sisi Supply : pemenuhan Nakes

yg kompeten disesuaikan penempatannya (Right Man in the right place)

– Penataan sisi Demand: Membangkitkan peran dan partisipasi serta Masyarakat (community partisipation and mobilization)

Page 3: Program KIA Di Puskesmas

Prinsip Pengelolaan (lanjutan)

Pencapaian Target Cakupan dan kualitas

– Pelaksanaan Manajemen: Menerapkan Manajemen Data dg baik (koleksi n validasi dadata, analisa, penyajian menjadi informasi ... Termasuk membuat pemetaan / maping)

Dapat melaksanakan Respon Cepat dan Terencana,melakukan koordinasi internal dan Eksternal

Page 4: Program KIA Di Puskesmas

Pengelolaan program KIA

Bertujuan memantapkan dan meningkatkanjangkauan serta mutu pelayanan KIA secaraefektif dan efisien:

1. Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil di semua fasilitas kesehatan.

2. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten diarahkan ke fasilitas kesehatan.

3. Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standar di semua fasilitas kesehatan.

Page 5: Program KIA Di Puskesmas

Pengelolaan program KIA

4. Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standar di semua fasilitas kesehatan.

5. Peningkatan deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan neonatus oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat.

6. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara adekuat dan pengamatan secara terus-menerus oleh tenaga kesehatan.

Page 6: Program KIA Di Puskesmas

Pengelolaan program KIA

7. Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standar di semua fasilitas kesehatan.

8. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh anak balita sesuai standar di semua fasilitas kesehatan.

9.Peningkatan pelayanan KB sesuai standar.

Page 7: Program KIA Di Puskesmas

Direktorat Bina Kesehatan Ibu

DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR

Page 8: Program KIA Di Puskesmas

Indikator pemantauan program KIA

• Proses dan Output• Dalam kurun waktu tertentu ( 1

tahun)• Denominator berdasakan wilayah

setempat.

Page 9: Program KIA Di Puskesmas

Target Indikator Program KIApada tahun 2015

1. Akses pelayanan Antenatal (K1): 100%2. Cak Pelayanan lengkap antenatal (K4): 95%3. Cak persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn): 90%4. Cak pelayanan lengkap nifas (KF): 90%5. Cak penjaringan ibu hamil dengan komplikasi oleh

tenaga kesehatan (DKn): 100%6. Cak penanganan komplikasi obstetri (PK): 80%7. Cak Peserta KB aktif (CPR): 75%8. Cak pelayan pertama Neonatus (KN1): 90%9. Cak pelayanan lengkap Neonatus (KN lengkap):

90%10. Cak Penanganan komplikasi Neonatal (PKn): 80%11. Cak pelayanan bayi (Kby): 90%12. Cak pelayanan anak Balita: 90%13. Cak pelayanan kesehatan anak Balita sakit: 80%

Page 10: Program KIA Di Puskesmas

Denominator sasaran

• Dalam periode waktu tertentu– Sensus / cacah jiwa ( data riil)– Proyeksi

• Berdasarkan rumus :

Ibu hamil : 1,10 x angka kelahiran kasar (CBR) x jumlah

penduduk Ibu bersalin: 1,05 x angka kelahiran kasar (CBR) x jumlah

penduduk Ibu hamil dengan komplikasi : 20% x jumlah sasaran ibu hamil

Page 11: Program KIA Di Puskesmas

Denominator sasaran

• Berdasarkan rumus (lanjutan) :

Pus : 17% x Jumlah Penduduk Bayi dan neonatus (menggunakan rumus yang

sama): angka kelahiran kasar (CBR) x jumlah penduduk Neonatus dengan komplikasi 15 % x jumlah bayi baru lahir

Balita : Balita sakit:

Page 12: Program KIA Di Puskesmas

Cakupan pelayanan Antenatal (K1)

• Cakupan K1 adalah persentase ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan

• Indikator ini di gunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat

Jumlah kunjungan ibu hamil pertama (K1)X 100 %

Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun

Page 13: Program KIA Di Puskesmas

Cakupan pelayanan Antenatal (K1)

• Kunjungan ibu hamil sesuai standar adalah pelayanan yang mencakup minimal :

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.

2. Ukur tekanan darah.3. Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas).4. Ukur tinggi fundus uteri.5. Tentukan presentasi janin dan denyut

jantung janin (DJJ).

Page 14: Program KIA Di Puskesmas

Cakupan pelayanan Antenatal (K1)

6. Skrining status imunisasi Tetanus dan

berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan.

7. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.

8. Test laboratorium (rutin dan khusus).9. Tatalaksana kasus10.Temu wicara (konseling), termasuk

Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.

Page 15: Program KIA Di Puskesmas

Cakupan pelayanan Antenatal lengkap (K4)

• Adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan Antenatal sesuai standar, paling sedikit empat kali, 1 kali pada trimester 1, 1 kali ke dua dan 2 kali pada trimester 3

• Menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil dan menggambarkan kemajuan manajemen atau kelangsungan program KIA

Jumlah kunjungan ibu hamil ke 4X 100 %

Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun

Page 16: Program KIA Di Puskesmas

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan (Pn)

• Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan dimulai pada kala I sampai dengan kala IV persalinan.

• Tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan klinis kebidanan sesuai standar.

• Indikator ini menggambarkan kemampuan Manajemen program KIA dalam pertolongan Sesuai standar

Jumlah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatanX 100 %

Jumlah sasaran ibu bersalin dalam 1 tahun

Page 17: Program KIA Di Puskesmas

Cakupan Pelayanan Nifas Lengkap oleh Tenaga

Kesehatan (KF)

• Nifas adalah periode mulai 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan.

• Pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu nifas sedikitnya 3 kali, pada 6 jam pasca persalinan s.d 3 hari; pada minggu ke II, dan pada minggu ke VI termasuk pemberian Vitamin A 2 kali serta persiapan dan/atau pemasangan KB Pasca Persalinan.

• Dengan indikator ini kita dapat mengetahui jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu nifas

Jumlah pelayanan ibu nifas oleh tenaga kesehatan min 3 kali X 100 %

Jumlah sasaran ibu nifas dalam 1 tahun

Page 18: Program KIA Di Puskesmas

Cakupan Deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat

• Dengan indikator ini dapat di perkirakan besarnya masalah yang di hadapi oleh program KIA dan harus di tindaklanjuti dengan intervensi (survailans)– Dapat melihat besarnya peran “pemberdayaan”

masyarakat yg peduli pada kesehatan ibu dan kesiapan mengadapi komplikasi

Jumlahi bu hamil yang berisiko yang ditemukan kader atau dukun bayi atau masyarakat di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu X 100 %

20% x jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah dalam 1 tahun

20% x jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah dalam 1 tahun

Page 19: Program KIA Di Puskesmas

Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri (Pk)

• Adalah cakupan kasus komplikasi/kegawatdaruratan yang mendapat pelayanan kesehatan sampai selesai (tidak termasuk kasus yang dirujuk untuk mendaptkan pelayanan lebih lanjut)

• Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional kepada ibu (hamil, bersalin, nifas) dengan komplikasi.

Jumlah ibu hamil, bersalin dan nifas dg komplikasi yang ditangani oleh tenaga kesehatan X 100 %

20% dari jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun

Page 20: Program KIA Di Puskesmas

Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri (Pk)

• Komplikasi yang mengancam jiwa:1. Abortus,2. Hiperemesis Gravidarum,3. Perdarahan per vaginam, 4. Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia,

eklampsia), 5. Kehamilan lewat waktu, 6. Ketuban pecah dini. 7. Kelainan letak/presentasi janin 8. Partus macet/ distosia 9. Infeksi berat/ sepsis 10.Kontraksi dini/persalinan prematur,

kehamilan ganda

Page 21: Program KIA Di Puskesmas

Cakupan Peserta KB Aktif

• Peserta KB aktif adalah Pasangan Usia Subur yang salah satu pasangannya masih menggunakan alat kontrasepsi dan terlindungi oleh alat kontrasepsi tersebut.

• Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami – Isteri, yang istrinya berusia 15 – 49 tahun.

• Indikator ini menunjukkan jumlah peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alat dan obat kontrasepsi terus menerus hingga saat ini untuk menunda, menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kesuburannya

Jumlah Peserta KB AktifX 100 %

Jumlah Pasangan Usia Subur dalam 1 tahun

Page 22: Program KIA Di Puskesmas

Cakupan Pelayanan Neonatus Pertama (Kn1)

• Neonatus adalah bayi berumur 0-28 hari. • Pelayanan kesehatan neonatal adalah pelayanan

kesehatan neonatal dasar (ASI ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, pemberian vitamin K1 injeksi bila tidak diberikan pada saat lahir, pemberian imunisasi hepatitis B1 (bila tidak diberikan pada saat lahir), manajemen terpadu bayi muda.

• Dengan indikator ini dapat di ketahui akses / Jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal

Jumlah Neonatus Yang Mendapat Pelayanan 6-24 jam setelah lahir X 100 %

Jumlah Bayi Dalam 1 Tahun

Page 23: Program KIA Di Puskesmas

Cakupan Pelayanan Neonatus Lengkap (KnL)

• Adalah cakupan pelayanan neonatus sesuai standar, paling sedikit 3 kali, pada 6-24 jam setelah lahir (Kn1), pada 3-7 hari (Kn2) dan pada -28 hari (Kn3) setelah lahir yang dilakukan difasilitas kesehatan maupun kunjungan rumah

• Dengan indikator ini dapat di ketahui akses / Jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal

Jumlah Neonatus Yang Mendapat Pelayanan minimal 3 kali X 100 %

Jumlah Bayi Dalam 1 Tahun

Page 24: Program KIA Di Puskesmas

Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus

• Indikator ini menunjukkan kemampuan Sarana pelayanan kesehatan dalam menangani kasus kegawat daruratan Neonatal, yang kemudian ditindak lanjuti sesuai dengan kewenangannya atau di rujuk Ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi

Jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani X 100 %Jumlah neonatus dengan faktor resiko 15 % dari

seluruh bayi dalam 1 tahun

Page 25: Program KIA Di Puskesmas

Cakupan Kunjungan Bayi (Kby)

• Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan.

• Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/ HB1-3, Polio 1-4, Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi

Jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatanX 100 %

Jumlah bayi dalam 1 tahun

Page 26: Program KIA Di Puskesmas

Cakupan Kunjungan Bayi (Kby)

• Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam melindungi bayi sehingga kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan.

Page 27: Program KIA Di Puskesmas

Cakupan pelayanan anak balita

• Setiap anak umur 12 - 59 bulan memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan setiap bulan, minimal 8 x dalam setahun yang tercatat di Kohort Anak Balita dan Pra Sekolah, Buku KIA/KMS, atau buku pencatatan dan pelaporan lainnya.

• Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan setiap anak usia 12-59 bulan dilaksanakan minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan)

Jml anak balita yg memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali X 100 %

Jumlah anak Balita dalam 1 tahun

Page 28: Program KIA Di Puskesmas

Cakupan pelayanan anak balita

• Suplementasi Vitamin A dosis tinggi (200.000 IU) diberikan pada anak umur 12-59 bulan 2 kali pertahun (bulan Februari dan Agustus).

• Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam melindungi anak balita sehingga kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan.

Page 29: Program KIA Di Puskesmas

Cakupan pelayanan anak balita sakit

• Setiap anak balita sakit mendapat pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan sesuai standar

• Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional kepada anak balita sakit.

Jumlah balita sakit yang memperoleh pelayanan sesuai standar X 100 %

Jumlah anak Balita dalam 1 tahun