Program Kerja Komita Medik

13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit diakui merupakan institusi yang sangat kompleks dan berisiko tinggi (high risk), terlebih dalam kondisi lingkungan regional dan global yang sangat dinamis perubahannya. Salah satu pilar pelayanan medis adalah clinical governance, dengan unsur staf medis yang dominan. Direktur rumah sakit bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di rumah sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Keberadaan staf medis dalam rumah sakit merupakan suatu keniscayaan karena kualitas pelayanan rumah sakit sangat ditentukan oleh kinerja para staf medis dirumah sakit tersebut. Yang lebih penting lagi kinerja staf medis akan sangat mempengaruhi keselamatan pasien di rumah sakit. Untuk itu rumah sakit perlu menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical governance) yang baik untuk melindungi pasien. Hal ini sejalan dengan amanat peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kesehatan dan perumahsakitan. Rumah sakit harus menerapkan model komite medik yang menjamin tata kelola klinis (clinical governance) untuk melindungi pasien. Dalam model tersebut setiap staf medis dikendalikan dengan mengatur kewenangan klinisnya (clinical privilege) untuk melakukan pelayanan medis, hanya staf medis yang memenuhi syarat syarat kompetensi dan perilaku tertentu sajalah yang boleh melakukan pelayanan medis. Pengaturan kewenangan klinis tersebut dilakukan dengan mekanisme pemberian izin untuk melakukan pelayanan medis (entering to the profession), kewajiban memenuhi syarat-syarat kompetensi dan perilaku tertentu untuk mempertahankan kewenangan klinis tersebut (maintaining professionalism), dan pencabutan izin (expelling from the profession). Untuk melindungi keselamatan pasien, komite medik di rumah sakit harus memiliki ketiga mekanisme diatas. Fungsi lain diluar ketiga fungsi diatas dilaksanakan oleh kepala/direktur rumah sakit. Untuk menjamin agar komite medik berfungsi dengan baik, organisasi dan tata laksana komite medik dituangkan dalam peraturan internal staf medis (medical staff bylaws) yang disusun dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan ini. Pada prinsipnya peraturan internal stamedis (medical staff bylaws) merupakan dasar normatif bagi setiap staf medis agar tercipta budaya profesi yang baik dan akuntabel. B. Tujuan 1). Tujuan Umum Terselenggaranya tata kelola klinis (clinical governance) yang baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien lebih terjamin dan terlindungi. 2) Tujuan Khusus a. mendapatkan dan memastikan staf medis yang profesional dan akuntable bagi pelayanan di rumah sakit b. tersusunnya jenis-jenis kewenangan klinis (clinical privilege) bagi setiap staf medis yang melakukan pelayanan medis di rumah sakit sesuai dengan cabang ilmu kedokteran/kedokteran gigi yang ditetapkan oleh Kolegium Kedokteran/Kedokteran Gigi Indonesia c. terjaganya reputasi dan kredibilitas para staf medis dan institusi

description

Program Kerja Komita Medik

Transcript of Program Kerja Komita Medik

Page 1: Program Kerja Komita Medik

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit diakui merupakan institusi yang sangat kompleks dan berisiko tinggi (high risk), terlebih dalam kondisi lingkungan regional dan global yang sangat dinamis perubahannya. Salah satu pilar pelayanan medis adalah clinical governance, dengan unsur staf medis yang dominan. Direktur rumah sakit bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di rumah sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Keberadaan staf medis dalam rumah sakit merupakan suatu keniscayaan karena kualitas pelayanan rumah sakit sangat ditentukan oleh kinerja para staf medis dirumah sakit tersebut. Yang lebih penting lagi kinerja staf medis akan sangat mempengaruhi keselamatan pasien di rumah sakit. Untuk itu rumah sakit perlu menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical governance) yang baik untuk melindungi pasien. Hal ini sejalan dengan amanat peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kesehatan dan perumahsakitan.Rumah sakit harus menerapkan model komite medik yang menjamin tata kelola klinis (clinical governance) untuk melindungi pasien. Dalam model tersebut setiap staf medis dikendalikan dengan mengatur kewenangan klinisnya (clinical privilege) untuk melakukan pelayanan medis, hanya staf medis yang memenuhi syarat syarat kompetensi dan perilaku tertentu sajalah yang boleh melakukan pelayanan medis. Pengaturan kewenangan klinis tersebut dilakukan dengan mekanisme pemberian izin untuk melakukan pelayanan medis (entering to the profession), kewajiban memenuhi syarat-syarat kompetensi dan perilaku tertentu untuk mempertahankan kewenangan klinis tersebut (maintaining professionalism), dan pencabutan izin (expelling from the profession). Untuk melindungi keselamatan pasien, komite medik di rumah sakit harus memiliki ketiga mekanisme diatas. Fungsi lain diluar ketiga fungsi diatas dilaksanakan oleh kepala/direktur rumah sakit. Untuk menjamin agar komite medik berfungsi dengan baik, organisasi dan tata laksana komite medik dituangkan dalam peraturan internal staf medis (medical staff bylaws) yang disusun dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan ini. Pada prinsipnya peraturan internal stamedis (medical staff bylaws) merupakan dasar normatif bagi setiap staf medis agar tercipta budaya profesi yang baik dan akuntabel.

B. Tujuan

1). Tujuan UmumTerselenggaranya tata kelola klinis (clinical governance) yang baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien lebih terjamin dan terlindungi.

2) Tujuan Khususa. mendapatkan dan memastikan staf medis yang profesional dan akuntable bagi pelayanan di

rumah sakitb. tersusunnya jenis-jenis kewenangan klinis (clinical privilege) bagi setiap staf medis yang

melakukan pelayanan medis di rumah sakit sesuai dengan cabang ilmu kedokteran/kedokteran gigi yang ditetapkan oleh Kolegium Kedokteran/Kedokteran Gigi Indonesia

c. terjaganya reputasi dan kredibilitas para staf medis dan institusi rumah sakit dihadapan pasien dan pemangku kepentingan (stakeholdersr) umah sakit lainnya

d. memberikan perlindungan terhadap pasien agar senantiasa ditangani oleh staf medis yang bermutu, kompetene, tisd, anprofesional

e. memberikan asaskeadilan bagi staf medisuntuk memperoleh kesempatan memelihara kompetensi (maintainingcompetence ) dan kewenangan klinis (clinical privilege)

f. mencegah terjadinya kejadian yang tak diharapkan (medicaml ishaps )g. memastikan kualitas asuhan medis yang diberikan oleh staf medis melalui upaya

pemberdayaan, evaluasi kinerja profesi yang berkesinambungan( on-going professional practic evaluation ),maupun evaluasi kinerja profesi yang terfokus (focused profession apl ractic evaluation )

Page 2: Program Kerja Komita Medik

BAB IIHASIL EVALUASI KINERJA TAHUN 2014

A. Capaian Kinerja Tahun 2014

Page 3: Program Kerja Komita Medik

No Program/ Kegiatan

Hasil Kerja

Target Capaia n Keterangan

1 Kredensial Terlaksana 0% Belum terlaksana2 Evaluasi SPM/PPK Terlaksana 0% Belum terlaksana3 Auto Medik 4x dalam setahun 25%4 Pembahasan Kasus Sulit / Kematian5 Penyelesaian masalah etikmedik

Setiap bulan 5%

Terlaksana jika ada kasusTidak pernah ada kasus yang menyangkut masalah etika

Analisa :Dari lima kegiatan diatas minimal sekali yang dapat direalisasikan. Audit medik hanya terlaksana sekali dari 4 kali yang direncanakan. Pembahasan kasus sulit juga hanya sekali dari 12 kali yang bisa direncanakan.Hal ini disebabkan:

1. Belum adanya white paper yang berisi daftar kewenangan klinik untuk dokter umum dan spesialis

2. Belum adanya mitra bestari/peer group untuk pelaksanaan kredensial3. Dokter spesialis yang ada di rumah sakit amal sehat semuanya adalah doter tamu (part time)

sehingga kesulitan didalam koordinasi

B. HASIL EVALUASI DAN REKOMENDASI

Berdasarkan dari capain kegiatan komite medik tahun 2014 yang minimal perlu dilakukan beberapa hal1. Restrukturisasi kepengurusan komite medik karna sebagian besar komite medik yang lama

sudah tidak ada lagi karna melnjutkan pendidikan2. Koordinasi yang lebih baik untuk kegiatan komite medik di tahun 20153. Perlu tenaga kesekertariatan komite medik untuk membantu administrasi dan dokumentasi

kegiatan komite medik

Page 4: Program Kerja Komita Medik

BAB IIIRENCANA KERJA TAHUN 2015

A. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM TAHUN 2015

Indikator keberhasilan merupakan ukuran kuantitatif dan/kualitatif yang menggambarkan tigkat penapain suatu sasaran. Untuk mencapai sasaran ynag telah ditetapkan perlu disusun suatu program atau kegitan. Tingkat keberhasilan suatu program atau kegiatan dalam mencapai sasaran dapat diketahui dari indikator kinerja program atau kegiatan tersebut. Adapun indikator kinerja komite medik RS. Duta Indah tahun 2015 secara keseluruhan adalah sebagai berikut

1. Indikator kinerja input:a) Dukungan dana dari mangemen RS Amal Sehat Wooogiri b) Seluruh tenag medis RS Duta Indahc) Dukunagan dan pemahaman yang tinggi oleh individu tenteng program-program rumah

sakitd) Buku putih,buku etika kedokterane) Pelaksanaan kredensial dokter dan kewenamgan klinis f) Peklaksanaan audit medikg) SPO pelaksanaan kegiatan komite medikh) Kerngka acuan setiap kegiatan kmite medik

2. Indikator kinerja output(hasil)a) Pendokumentasian SPO, kerngka auan dan laporan-laporan b) Peningkatan kinerja teaga medisc) Pendokumentasiaan dan pengaplikasian renana asuhan medis yang baikd) Pendokumentasiaan hasil kredensial dokter dan pelaporan hasil kredensial

3. Indikator kinerja outcomea) Meningkatnya mutu dan disiplin profesi tenaga medis b) Meningkatatnya kinerja per individu tenaga medisc) Meningkatnya pengelolaan menejemen medis d) Meningkatnya pelayanan asuhan medis

Page 5: Program Kerja Komita Medik

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

n Program/kegiatan sasaran Indikator kinerja(outcame) Target Cara pelaksanaan Penanggung o jawab1 Restrukturisasi anggotakomite medik RSAS

Keanggotaankomite medik a) Terbentuknya struktur

Terlaksana 1. Ketua komite

4. Direktur danketua komite

2 Kredensial TenagaMedis

yang baru

Seluruh tenaga medis dilakukan kredensialing

organisasi komite medik yang barub) Sk direktur

Tersedianya dokumen:a) Kebijakn direktur tenteng kredensialingb) Buku putih (whitepaper)c) Spo kredensial

medikmengusulkankepada direktur untuk pengisian anggota komite medik yang kasong2. Direktur menetapkankeanggotaan komite medik yang baru

1. Menyusun buku putih yang berisi kewenangan klinik dokter2. Menyusun SPO

medik

Sub komite kredensial

Page 6: Program Kerja Komita Medik

d) Surat penugasan klinik untuk masing masing dokter kredensial3. Mengusulkan kepada direktur untuk menunjuk mitra bestari4. Pelaksanaankredensial5. Penetapan surat penugasan klinik untuk masing masingdokter

3 Penysunan PPK Adanya panduan praktek klinis sebagai acuan praktek kedoktern di rumah sakit

Tersusunnya PPK RSAS 1. Pengajuan usulan kepada dokter- dokter spesialis untuk menyusun PPK sesuai spesialisasinya msing-masing2. Mengajukan kedirektur PPK yang sudah disusununtuk disahkan

Ketua komite medik dan dokter spesialis

4 Audit Medik Tenaga medis bekerja sesuai dengan PPK dan SPO pelayanan

Dokumen tersedia antara lain:a) PPKb) SPO pelayananc) Dokumentasi audit medis

1. Memilih topik untuk audit medik2. Penetapan standardan kriteria3. Penetapan jumlah sampel yang akan

Sub komite mutu

Page 7: Program Kerja Komita Medik

5 Pembahasan kasus sulit/ kasus kematian

Kasus yang masuk kriteriasulit dan kasus kematian yang tidak wajar bisa didiskusika n

di audit4. Membandingkan standar dengan pelaksanaan pelayanan5. Melakukan analisiskasus yang tidak sesuai standar6. Menerapkanperbaikan1. Menginventarisi r kasus kasus yang dianggap sulit atau kasus kematian yang tidak wajar berdasarkan masukan dari dokter IGD, dokter bangsal maupun istalasi pelayanan yang lain2. Menjadwalkandiskusi kasus tersebut bisa

Sub komite mutu

Page 8: Program Kerja Komita Medik

6 PenyelesaianMasalah Etik Medik

Kasus pelanggara n etik dan disiplin profesibisa terinventar isir danbisa didiskusika n

Masalah etik medik yang mungkin terjadi bisa terselesaikan dengan baik

dilaksanakan3. Pelaksanaan diskusi kasus1. Mendata kasuskasus yang ada pelanggaran etika medis2. Meyerahkankasus tersebut ke sub komite etik dan disiplin profesi3. Sub komite etikmelakukan investigasi4. Melakusandiskusi panel untuk memutuskan apakah ada pelanggaran etika5. Tindakanpendisiplinan terhadap pelanggaran

Sub komite etik dan disiplin profesi

Page 9: Program Kerja Komita Medik

etika

Rencana Anggaran Program/ Kegiatan Tahun 2015

No Program/Kegiatan Uraian Rencana Anggaran1 Restrukturisasi anggota komite

medik RSAS2 Kredensial Tenaga Medis

Page 10: Program Kerja Komita Medik

3 Penysunan PPK

4 Audit Medik5 Pembahasan kasus sulit/ kasus

kematian6 Penyelesaian Masalah Etik

Medik

Page 11: Program Kerja Komita Medik

Time Schedule Program/Kegiatan Tahun 2015

No Program/ KegiatanJan Feb Mar Apr Me i

B u l a nJun Jul Ag

sSep Okt Nop Des

1 Restrukturisasi anggota komite medik RSAS x2 Kredensial Tenaga Medis x3 Penysunan PPK x x4 Audit Medik x X x x5 Pembahasan kasus sulit/ kasus kematian x x x x X x x x x x x6 Penyelesaian Masalah Etik Medik

Page 12: Program Kerja Komita Medik

BAB IVEVALUASI PROGRAM KERJA

Evaluasi program kerja diperlukan untuk memberikan informasi mengenai capaian indikator pemenuhan, kualitas dan implementasi yang telah ditetapkan dalam Evaluasi Pogram Kerja diperlukan untuk memberi informasi mengenai capaian indikator pemenuhan, kualitas dan implementasi yang telah ditetapkan dalam program kerja.

Implementasi program kerja tahunan disesuaikan dengan kondisi Komite Medik RS Duta Indah. Pelaksanaan evaluasi program kerja tahunan dilaksanakan bulanan, triwulan dan tahunan.