PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II...

113
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE KUPU KUNING” KARYA : SUWARDI ENDRASWARA (Suatu Tinjauan Kritik Sastra Feminis) Skripsi Disusun untuk Melengkapi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Oleh: Landung Asri Saputra C0104016 JURUSAN SASTRA DAERAH FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Transcript of PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II...

Page 1: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE KUPU KUNING”

KARYA : SUWARDI ENDRASWARA (Suatu Tinjauan Kritik Sastra Feminis)

Skripsi

Disusun untuk Melengkapi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret

Oleh:

Landung Asri Saputra C0104016

JURUSAN SASTRA DAERAH

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2009

Page 2: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE KUPU KUNING”

KARYA : SUWARDI ENDRASWARA (Suatu Tinjauan Kritik Sastra Feminis)

Disusun oleh : Landung Asri Saputra

C0104016

Telah disetujui oleh pembimbing

Pembimbing I

Drs. Christiana Dwi Wardhana, M. Hum. NIP. 130 935 347

Pembimbing II

Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348

Mengetahui Ketua Jurusan Sastra Daerah

Drs. Imam Sutarjo, M. Hum. NIP. 131 695 222

Page 3: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE KUPU KUNING”

KARYA : SUWARDI ENDRASWARA (Suatu Tinjauan kritik Sastra Feminis)

Disusun oleh : Landung Asri. Saputra

C0104016

Telah disetujui oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

pada tanggal 6 Juli 2009

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua Drs. Imam Sutarjo, M Hum .................. NIP. 131 695 222 Sekretaris Drs. A. Indratmo M. Hum .................. NIP. 131 792 935 Penguji I Drs. Christiana D. W, M. Hum. ………....... NIP. 130 935 347 Penguji II Dra. Sundari, M. Hum. ...……….... NIP. 130 935 348

Dekan

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

Drs. Sudarno, M.A NIP. 131 472 202

Page 4: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : Landung Asri Saputra NIM : C0104016 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa, skripsi berjudul Profil Tokoh Harini dalam Cerbung “Mburu Abure Kupu Kuning” Karya Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan Kritik Sastra Feminis) adalah betul-betul karya sendiri, dan bukan plagiat, dan tidak dibuatkan orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam skripsi ini diberi tanda atau kutipan dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari skripsi tersebut. Surakarta, 6 Juli 2009

Yang membuat pernyataan

Landung Asri. Saputra

Page 5: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

“ Yang penting bukan berapa kali aku gagal, tapi yang penting berapa kali aku

bangkit dari kegagalan ”

(Abraham lincoln)

Page 6: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Bapak, Ibu tercinta

2. Almamaterku

Page 7: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena

berkat petunjuk dan kemudahan dari-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul Profil Tokoh Harini dalam Cerbung “Mburu Abure Kupu Kuning”

Karya Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan Kritik Sastra Feminis). Shalawat

serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pada Jurusan Sastra Daerah, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari dorongan,

bantuan dan bimbingan dari banyak pihak.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Drs Sudarno, M.A. selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa,

Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta staf yang telah mengijinkan

dalam penyusunan skripsi ini.

2. Drs. Imam Sutarjo, M. Hum. selaku Ketua Jurusan Fakultas Sastra dan

Seni Rupa, sekaligus Pembimbing Akademik penulis.

3. Dra. Dyah Padmaningsih, M. Hum. selaku Sekretaris Jurusan Sastra

Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Page 8: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

4. Drs. Christiana Dwi Wardhana, M. Hum. selaku Pembimbing I yang telah

memberi bimbingan dengan tulus dan dorongan sebagai sumber inspirasi

untuk penulisan skripsi ini.

5. Dra. Sundari, M. Hum., selaku Koordinator Bidang Sastra, sekaligus

Pembimbing II yang banyak memberi nasehat dan dorongan untuk

menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen-dosen Jurusan Sastra Daerah yang telah memberikan

ilmunya sebagai bekal untuk penulis semoga bermanfaat khususnya

penulis sendiri dan bagi masyarakat umumnya.

7. Kepala dan staf Perpustakaan Pusat dan Fakultas Sastra Dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan pelayanan-pelayanan

dan referensi yang bermanfaat kepada penulis sehingga membantu

kelancaran dalam penulisan skripsi ini.

8. Kakak-kakak dan adikku, Yusi, Awang, Indah, keceriaan, kesedihan dan

dorongan moril semua Saudaraku yang telah memberikan motivasi kepada

penulis.

9. Keluarga besar Bapak Suwardi Endraswara yang telah memperlakukan

penulis layaknya anak sendiri, terima kasih atas kebaikan yang telah

diberikan pada saat penelitian dilaksanakan.

10. Keluarga Besar Bapak Suryanto, yang telah banyak mendukung atas

pembuatan skripsi ini, terima kasih atas suport dan doa-doanya.

11. Sahabat-sahabatku yang selalu ceria: Danis, Licka, lilies, Renggo, Ragil

dan Eko,serta Jurusan Sastra Daerah angkatan 2004.

Page 9: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

12. Teman seperjuangan Priyo, Galih, Wira, Redes, Bambang, dan anak-anak

kost Gedung Putih. Terima kasih atas semua bantuan, dukungan dan

doanya.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih

atas bantuan dan dorongannya selama menjalankan penulisan skripsi ini.

Semoga kebaikan dan ketulusan hati semua pihak yang telah diberikan

kepada penulis mendapat pahala dan balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari

bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, segala kritik dan saran

yang bersifat membangun terbuka bagi penulis. Semoga hasil penulisan skripsi ini

bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta, 6 Juli 2009

Landung Asri Saputra

Page 10: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR SINGKATAN............................................................................... xiii

ABSTRAK ..................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Perumusan Masalah .................................................................... 8

C. Tujuan Penelitan .......................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 9

E. Sistematika Penulisan................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pendekatan Stuktural ................................................................... 10

1. Tema………………………………………………………… 13

2. Alur ........................................................................................ 14

3. Penokohan .............................................................................. 15

Page 11: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

4. Latar ....................................................................................... 16

5. Amanat ................................................................................... 17

B. Pendekatan Kritik Sastra Feminis ............................................... 17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Bentuk Penelitian ........................................................................ 23

B. Sumber Data dan Data ................................................................ 24

C. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 25

D. Teknik Analisis Data................................................................... 26

BAB IV PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pengarang ..................................................................... 28

1. Riwayat Hidup pengarang ...................................................... 28

2. Latar Belakang Sosial Budaya ............................................... 29

3. Proses Kreatif Suwardi Endraswara………………………… 30

4. Hasil karya Pengarang………………………………………. 32

B. Analisis Struktural ....................................................................... 36

1. Tema................ ....................................................................... 36

2. Plot/alur .................................................................................. 40

3. Penokohan…………………………………………………… 46

4. Latar/setting………………………………………………….. 57

5. Amanat……………………………………………………….. 67

C. Profil Tokoh-tokoh Wanita Dalam Cerbung “Mburu Abure Kupu

Kuning” dalam Prespetif feminis…………………….............. 71

1. Tokoh Wanita ......................................................................... 72

a. Harini…………………………………………………… 73

Page 12: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

b. Bu Tanjung…………………………………………….. 80

c. Sumini………………………………………………….. 82

D. Makna dan Relevansi dalam Konteks Perjuangan Gender ......... 85

1. Lingkungan Keluarga ............................................................. 87

2. Lingkungan Masyarakat ......................................................... 88

3. Lingkungan Pendidikan ......................................................... 89

E. Sikap Budaya Pengarang dalam Sosok Wanita .......................... 90

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 95

B. Saran ............................................................................................ 97

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 99

LAMPIRAN .................................................................................................. 101

Page 13: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR SINGKATAN

AKP : Angkatan Komando Polisi

BOPKRI :Badan Oesaha Pendidikan Kristen Republik Indonesia

CERBUNG : Cerita Bersambung

CERPEN : Cerita Pendek

FBS : Fakultas Bahasa dan Sastra

IKIP : Institut Keguruan Ilmu Pendidikan

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

PKU : Poliklinik Umum

R.A : Raden Ajeng

SD : Sekolah Dasar

SLTP : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

SPG : Sekolah Pendidikan Guru

TPA : Tempat Penitipan Anak

UGM : Universitas Gajah Mada

UNY : Universitas Negeri Yogyakarta

VCD : Video Compect Disc

Page 14: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

ABSTRAK

Landung A. Saputra C0104016. Profil Harini dalam Cerbung Mburu Abure Kupu Kuning Karya Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan Kritik Sastra Feminis). Skripsi: Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Permasalahan yag di bahas dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah Struktural dalam Cerbung” Mburu Abure Kupu Kuning”? (2) Bagaimanakah Profil Tokoh-tokoh wanita berdasarkan prespektif feminis? (3) Bagaimanakah makna dan Relevansi cerbung “Mburu Abure Kupu Kuning” dalm kesetaraan Gender? (4) Bagaimanakah Sikap Budaya Pengarang dalam memandang sosok wanita?.

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan struktur dalam “Mburu Abure Kupu Kuning” (2) Mengetahui profil tokoh-tokoh wanita berdasarkan prespektif feminis (3) Mengetahui makna dan Relevansi dalam “Mburu Abure Kupu Kuning” dalam perjuangan gender (4) Mengetahui Sikap Budaya pengarang dalam Memandang sosok Wanita?.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Penelitian Sastra dengan bentuk penelitian deskriptif kualitatif, sumber data tulis sebagai data primer yaitu Cerbung “Mburu Abure Kupu Kuning” karya Suwardi Endraswara. Sumber data lisan sebagai data sekunder berasal dari informan yaitu pengarang. Data yang digunakan dibagi menjadi dua yakni data primer adalah rangkaian Cerita cerbung yang meliputi unsur-unsur intrinsik yang meliputi tema, amanat, setting alur, penokohan, sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil wawancara dengan pengarang Cerbung “Mburu Abure Kupu Kuning” karya Suwardi Endraswara, buku-buku data-data yang diperoleh dari internet yang dapat memberikan informasi yang relevan dengan pokok bahasan dalm penelitian ini, termasuk juga rekaman, dokumentasi berupa foto-foto dan beografi pengarang.

Manfaat penelitian ini berupa manfaat teoritis yaitu dapat memperkaya wawasan kajian dalam kritik sastra feminis dan manfaat praktis yakni mendapatkan gambaran yang jelas tantang peran dan perilaku sosial perempuan dalam masyarakat.

Teknik pengumpulan data menggunakan teknik analisis stuktur, teknik wawancara dan teknik kepustakaan, analisis data menggunakan teknik analisis stuktural dan menggunakan pendekatan kritik sastra feminis. Untuk mendapatkan hasil yang aktual digunakan teknik analisis interaksi dengan redukdi data, sajian data dan simpulan serta verifikasinya.

Dari analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal (1) kisah Cerbung “Mburu Abure Kupu Kuning” memiliki tema kekeluargaan, amanatnya ialah agar pembaca tidak mudah percaya perkataan orang lain, karena yang akan rugi diri

Page 15: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

kita sendiri dan jangan lah pernah putus asa.alur yang digunakan adalah alur maju kadang disertai flesback. Penokohan dapat menunjang alur cerita, watak tokoh-tokohnya dijelaskan pengarang dengan bagus. Setting yang digunakan di Kota Yogyakarta khususnya Daerah Sleman. Jalinan struktural bahwa tema merupakan dasar permasalahan. Amanat adalah pemecahannya. Keterkaitan alur dan setting adalah perwujudan dari watak tokoh. Pengembangan konflik menjadi harapan suatu cerita sehingga membentuk suasana dengan pokok permasalahan.(2) Profil tokoh Wanita yang ada di dalam cerita “Mburu Abure Kupu Kuning” mempunyai gambaran dan perilaku yang beraneka ragam bentuknya, disamping itu juga bisa dijadikan pedoman atau dicontoh mana yang baik dan mana yang buruknya, demi kehidupan dan masa depan. (3) Relevansi dan makna dalam Cerbung “Mburu Abure Kupu Kuning” adalah supaya para wanita haruslah tahu bahwa wanita tidaklah lemah dihadapan para laki-laki, meskipun bentuk fisik berbeda tetapi kita semua mempunyai hak yang sama yaitu untuk hidup dam berdampingan tidak ada perbedaan. (4) Sikap para budaya tentang wanita sangatlah menghargai dan menghormati terhadap wanita atas jerih payahnya seorang wanita khususnya para wanita yang sudah berumah tangga tiap hari mengasuh anak dan tiap hari melayani suami, itu merupakan perwujudan pengorbanan yang sangat besar bagi wanita terhadap kaum laki-laki.

Page 16: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan sastra Jawa dari tahun ke tahun semakin kaya bentuknya.

Dimulai dari sastra Jawa klasik yang berbentuk tembang macapat ke arah bentuk

gancaran, dari geguritan sampai pada novel dan cerpen. Perkembangan ini secara

mendasar dituntun oleh kebutuhan yang ada dalam masyarakat baik dari bentuk

ekspresi maupun resepsinya. Sejauh ini ekspresi dan resepsi sastra Jawa

berkembang pada komunitas-komunitas seperti sanggar, paguyuban, atau

kelompok akademis sebagai media pembelajaran dan kajian.

Sastra Jawa seperti sastra etnik lainnya dalam wacana komunikasi global

dibenturkan pada satu pilihan harus berkutat pada wacana lokal. Hal ini

menjadikan wacana sastra Jawa menjadi terpuruk dengan permasalahan kultur

lokal dan terkikis habis atau bahkan segera terlibas oleh kapitalis. Dalam konteks

pengungkapan maupun resepsi sastra Jawa menjadi bentuk estitika, itu merupakan

gambaran yang merefleksikan dinamika kultur masyarakat Jawa. Sebagian dari

tutunan ideologi sastra Jawa bagi masyarakat pendukungnya, diharapkan dapat

berkembang dan dipertahankan sebagai penuturan kultural yang bertautan dengan

nilai adi luhung.

Pada tahun 1960-1970an banyak bermunculan novel-novel Bahasa Jawa.

Hampir tiap penerbit di kota-kota besar di Jawa seakan berlomba-lomba

membukukan karya-karya Bahasa Jawa yang sebagian bentuk novel, novelet,

Page 17: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

antologi, cerita pendek, dan roman. Namun pada saat itu timbul satu anggapan

bahwa novel-novel Bahasa Jawa dipandang sebagai karya sastra yang remeh,

kurang bermutu, dan cengeng, sehingga sulit dikategorikan sebagai karya sastra.

Dari anggapan itu pula pada saat menjamurnya novel-novel Bahasa Jawa muncul

istilah panglipur wuyung (pelipur lara), roman picisan, dan lain-lain yang bernada

ejekan terhadap karya-karya. Novel Bahasa Jawa tersebut (Poer Adhie Prawoto

1991:73). Tetapi dewasa ini perkembangan karya sastra khususnya sastra Jawa

yang telah menciptakan sebuah karya sastra yang berupa cerkak, cerbung, ataupun

novel. Hasil karya-karyanya tersebut sudah banyak dimuat di berbagai media

cetak, seperti majalah-majalah berbahasa Jawa. Sebab ternyata dari majalah-

majalah Jawalah sebenarnya terbukti menjadi cermin perkembangan Sastra Jawa

sampai sekarang ini.

Cerbung ”Mburu Abure Kupu Kuning” karya Suwardi Endraswara

merupakan bentuk bentuk dari sastra Jawa modern. Dilihat dari judulnya Mburu

Abure Kupu Kuning dapat diartikan dari ”Mburu Abure Kupu Kuning” itu

berdasarkan pada penggalan kata. Mburu yang mempunyai arti mengejar, Abure

yang berarti terbang, Kupu yang berarti sesuatu yang cantik, sesuatu yang indah,

dan Kuning mempunyai warna keemasan karena emas itu benda di mana emas itu

sangatlah berharga. Arti tersebut dapat diartikan dan disatukan menjadi ’Mencari

sesuatu keindahan yang sangat berharga tetapi untuk mendapatkannya

memerlukan pengorbanan, pikiran, dan memerlukan tenaga untuk bisa

mendapatnya apa yang diinginkan’. Penulis menanyakan langsung pada

pengarang bahwa cerita bersambung tersebut mempunyai filosofi yang sama

Page 18: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

dengan cerita Andhe-andhe Lumut, dimana dalam cerita rakyat itu menceritakan

tentang seorang laki-laki yang mencari seorang pendamping hidup dan akhirnya

dia menjatuhkan pilihan kepada klenting kuning seorang gadis desa yang lemah

lembut, cantik rupa dan hatinya. Kaitan antara cerita Andhe-andhe Lumut dan

cerbung ”Mburu Abure Kupu Kuning” ini kaitannya adalah kupu kuning dari

judul tersebut berprofilkan dengan tokoh seorang wanita, di mana digambarkan

bahwa wanita tersebut sangat cantik, indah tetapi diperlukan daya dan pikiran

serta pengorbanan untuk bisa mendapatkannya.

Cerita Cerbung ”Mburu Abure Kupu Kuning” merupakan cerita yang

berkaitan dengan seorang wanita, dilihat wanita dalam cerita tersebut memuat

ajaran tentang perjuangan wanita yang memperjuangkan dirinya dari berbagai

permasalahan yang dihadapinya, agar bisa menentukan jati dirinya untuk bisa

menemukan Ibu kandungnya. Cerbung Mburu Abure Kupu Kuning seorang

wanita juga manusia biasa dapat dirasakan bagaimana seorang gadis mencari

Ibunya sendirian. Akan tetapi manusia tidak sendirian. Untuk bisa menemukan

ibunya wanita itu mendapat pertolongan dari keluarga Tanjung. Awal mulanya

sosok keluarga pak tanjung mencari ikan sebagai syarat agar bisa mendapatkan

seorang cucu dari anak keluarga Tanjung, tanpa disengaja keluarga Tanjung

menemukan sosok seorang wanita yang tenggelam di sungai, lalu ditolonglah

wanita itu. Wanita itu lalu dibawa ke rumah Pak Tanjung diobatilah wanita

tersebut di rumahnya, tanpa ada rasa ragu lagi ditanyai oleh Bu Tanjung, wanita

itu bernama Harini. Lalu Harini mengaku ingin mencari Ibunya. Akhirnya

keluarga Tanjung membantunya untuk dapat menemukan ibunya. Pada waktu

Page 19: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

bertemu dengan Ibunya, ibunya sudah sekarat di rumah sakit dan akhirnya Ibunya

meninggal dunia. Permasalahan yang dihadapi seorang wanita dalam cerita Mburu

Abure Kupu Kuning tidak akan habis dimakan jaman, dan sampai sekarang ini

masih ada. Cerita bersambung tersebut terdapat permasalahan sosial yang dapat

dijadikan ajaran moral. Nilai moral kerap kali mendapat perhatian khusus,

sehingga dengan membaca karya-karya sastra itu para pembaca tidak semakin

merosot melainkan selalu dipertinggi kebudayaannya. Karya sastra, fiksi,

senantiasa menawarkan pesan moral yang berhubungan dengan sifat-sifat luhur

manusia, memperjuangkan hak dan martabat manusia. Sifat-sifat luhur

kemanusian pada hakikatnya bersifat universal. Artinya sifat-sifat itu dimiliki dan

diyakini kebenarannya oleh manusia sejagad (Nurgiyantoro, 2005: 321-322 ).

Dalam Cerbung ”Mburu Aburu Kupu Kuning” karya Suwardi

Endraswara, ada pesan moral pembaca disuruh menyimpulkan sendiri pesan

moral yang terkandung. Pesan moral merupakan pandangan tentang baik-

buruknya perilaku manusia. Dalam karya sastra biasanya terdapat perilaku tokoh

yang bermoral dan perilaku amoral. Perilaku tokoh yang bermoral dalam cerbung

ini misalnya ditunjukan tokoh Harini. Saat memperjuangkan haknya untuk dapat

bertemu Ibunya, dia tidak putus asa menjalani permasalahan yang dihadapinya,

selama ia melakukan pencarian sampai menemukan ibunya, menyelesaikan

persoalan dengan tanggung jawab. Perilaku amoral misalnya saja ditunjukkan

oleh Ir Harinto, dia tidak tahu malu, mengejar egonya sendiri untuk bisa berbuat

tidak senonoh terhadap Harini. Dia ingin memperkosa Harini, selain itu dia juga

memproduksi kaset VCD porno dalam kantornya.

Page 20: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Setiap hati seorang wanita mempunyai hasrat untuk hidup berdampingan

di dalam masyarakat, keluarga dan ingin hidup berdampingan dengan orang yang

berbeda jenis juga dan hidup menjalin persaudaraan. Wanita tidak ada bedanya

dengan para laki-laki, karena wanita juga mempunyai daya intelektual dalam

segala hal.

Wanita mempunyai jiwa yang ulet, trampil dan lebih cekatan dari pada

laki-laki. Kondisi kehidupan wanita saat ini lebih mempunyai hasrat untuk maju,

wanita lebih ingin dianggap sama posisinya dengan para laki-laki. Dalam citra

seorang wanita itu bisa dikatakan lebih indah bila dibandingkan dengan laki-laki.

Para sastrawan yang mencitrakan wanita sebagai sosok yang penuh kelembutan,

kesetiaan, susila, rendah hati, pemaaf, dan penuh pengabdian. Dalam Wira Carita

dan Kakawin tampak jelas bahwa pencitraan wanita cenderung merujuk sebagai

sosok yang cantik dan pandai yang menjadi pujaan (Suwardi Endraswara, 2003:

144).

Uraian cerita di atas sedikit banyak menggambarkan permasalahan yang

terdapat dalam cerbung ”Mburu Abure Kupu Kuning” karya Suwardi Endraswara

pada intinya cerbung ini ingin mengungkapkan sosok wanita dalam menghadapi

permasalahan yang dihadapinya. Seorang wanita tidak lagi dipandang dari bentuk

jasmaninya saja, tetapi dinilai dari rohaninya. Keberanian seorang wanita juga

lebih penting untuk diperhitungkan di kalangan laki-laki, tentu saja untuk

membela diri di dalam masyarakat khususnya. Wanita mempunyai sikap berani itu

dapat dilihat dia dapat membela diri karena dia benar tidak berbuat salah.

Memang tidak dapat dipungkiri lagi bahwa keberadaan wanita dalam ruang publik

Page 21: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

sering terhalangi oleh kultur masyarakatnya, sehingga wanita dunia hiburan

ataupun dalam kehidupan nyata di masyarakat, wanita mempunyai nilai komersil

yang tinggi.

Cerbung ini menarik untuk dikaji karena, (1) Dari segi pengarang

Suwardi Endraswara merupakan pengarang yang produktif, dalam usianya yang

ke 35 masih aktif dalam menulis karya sastra. Sederetan penghargaan telah

didapatnya seperti: Pernah menjuarai penulisan novel dalam Yayasan Citra

pariwara Jateng d Beliau pernah menjuarai penulisan novel dalam yayasan citra

Pariwara Jateng dan mendapat juara ke-dua, tahun 1995, Lomba karya tulis

ilmiah, tahun 1988, dan lomba karya tulis Triwida, tahun 1995. (2) Dari segi isi

cerbung ”Mburu Abure Kupu Kuning” menampilkan sosok wanita yang sesuai

dengan semangat zaman. Wanita yang diprofilkan dalam cerbung ini adalah sosok

yang pintar, mudah bergaul berjiwa sosial, disiplin, serta bertanggung jawab.

Dilihat perilaku dan pandangan hidup dapat dijadikan pesan moral untuk

masyarakat khususnya bagi wanita. (3) Dari segi lain cerbung ini belum pernah

diteliti oleh sebab itu penelitian ini dilakukan dan juga cerbung ini memuat ajaran

tentang perjuangan seorang wanita.

Cerita Cerbung ”Mburu Abure Kupu Kuning” tersebut di atas

memberikan asumsi kehidupan feminisme, dimana ditunjukan feminisme adalah

paham yang menggerakan pemahaman dan penyadaran tentang wanita, khususnya

”pengalaman hidup terluka kaum perempuan”. Sering dikatakan di kalangan

masyarakat bahwa feminisme adalah konsep kehidupan wanita modern yang

bebas, independen, permisif, keras kepala, mau menang sendiri, dan sejenisnya.

Page 22: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

(Nunuk P. Murniati, 2004:236 ). Kenyatan wanita menunjukan sering kali dapat

ujian yang kuat terhadap setiap cobaan yang menimpanya meskipaun dalm

kalangan kehidupan dalm masyarakat yang ditinggalinya. Meskipaun para wanita

bisa dikatakn kalangan feminis yang bersumber konsep gender wanita bisa maju

dan kuat di hadapan laki-laki. Dalam kaitannya dengan gerakan feminisme

tersebut, terdapat dua prinsip ideologi yang berbeda dan kontradiktif, yaitu

feminisme dan maskulinitas. Feminisme adalah ideologi bercirikan kedamaian,

keselamatan, kasih dan kebersamaan sedangkan maskulinitas memiliki karakter

persaingan, dominasi, dan penindasan. Sebagai prinsip feminitas tidak mesti

hanya dimiliki oleh kaum perempuan, dan juga maskulinitas tidak hanya dimiliki

kaum laki-laki (Mansour Fakih, 2006:101).

Persoalan yang menyangkut tokoh wanita yang diungkapkan dalam

cerbung ”Mburu Abure Kupu Kuning” merupakan sosok wanita Jawa yang

diperankan oleh Harini, meskipun dalam peanan yang dihadapi sulit untuk

diterima, akan tetapi dalam keadaan yang sekarang ini bisa dikatakan mengikuti

perkembangan jaman modern sampai sekarang ini.

Perkembangan jaman semakin bertambah hari-hari bisa dikatakan berat

atau cobaan yang diterima oleh seorang wanita. Pengalaman yang sudah ada yang

di lakukan wanita setiap harinya bisa mengubah pola-pola kehidupan yang ada

bisa menolong dirinya di kehidupannya yang akan datang dan bersumberkan

asumsi-asumsi di kalangaan masyrakat yang di perankan dalam kalangan wanita.

Patriaki merupakan bentuk kekuasaan berdasarkan dominan laki-laki. Di dunia ini

setaip kehidupan bisa di katakan berhubungan contohnya saja laki-laki pasti ada

Page 23: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

wanita oleh karena itu setiap makhluk pasti berdampingan. Dengan menggunakan

teori kritik sastra Feminis diharapkan pemberian makna atau penangkapan makna

karya sastra dapat terungkap.

B. PERUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah diperlukan agar suatu penelitian tidak meluas dari

apa yang seharusnya dibahas dan agar lebih terfokus. Adapun masalah perumusan

penelitian ini sebagai berikut adalah:

1. Bagaimanakah struktur dalam cerbung “Mburu Abure Kupu Kuning” karya

Suwardi Endraswara yang meliputi tema, penokohan, alur, latar, dan amanat?

2. Bagaimanakah profil Tokoh-tokoh wanita dalam cerbung “Mburu Abure Kupu

Kuning” berdasarkan prespektif feminisme?

3. Bagaimanakah makna dan relevansi cerbung “Mburu Abure Kupu Kuning”

dalam konteks perjuangan kesetaraan gender?

4. Bagaimanakah sikap budaya pengarang dalam memandang sosok wanita

dalam cerbung?

C. TUJUAN PENULISAN

Suatu penelitian tentu tidak akan lepas dari tujuan yang ingin dicapai,

tujuan yang dimaksud adalah:

1. Mendeskripsikan struktur dari cerbung yang meliputi tema, penokohan, alur,

latar serta amanat yang terdapat dalam cerbung “Mburu Abure Kupu Kuning”.

Page 24: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

2. Mengungkapkan profil tokoh-tokoh wanita dalam cerbung “Mburu Abure

Kupu Kuning” berdasarkan prespektif Feminisme.

3. Mendeskripsikan makna dan relevansi cerbung ”Mburu Abure Kupu Kuning”

dalam konteks perjuangan kesetaraan gender.

4. Mengungkap sikap budaya pengarang dalam memandang sosok wanita.

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis

maupun secara praktis.

1. Manfaat teorites

Hasil penelitian ini diharapkan memperkaya wawasan kajian dalam

teori kritik sastra feminis, yang menguak tentang perempuan dengan berbagai

permasalahan yang melingkupinya, sehingga diharapkan berguna bagi

pengembangan penelitian sastra.

2. Manfaat praktis

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara

praktis, yakni mendapat gambaran yang jelas tentang peran dan perilaku sosial

permpuan dalam masyarakat, serta bagi pembaca sastra terutama yang dapat

memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai referensi ajaran moral dan etika

bagi kehidupan masyarakat.

Page 25: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Supaya memperoleh gambaran secara keseluruhan dari penelitian ini,

maka perlu dipaparkan sistematika penulisannya. Sistematika yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Pendahuluan yang di dalamnya berisi tentang latar

belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Landasan teori yang membicarakan tentang pendekatan

struktural dan tinjauan kritik sastra feminis

BAB III : METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian yang meliputi bentuk penelitian,

sumber data dan data, teknik pengumpulan data dan teknik

analisis data.

BAB IV : PEMBAHASAN

Tinjauan pengarang, Analisis Struktural dan Analisis

Kritik Sastra Feminis yang meliputi pendekatan struktural

dan analisis.

BAB V : PENUTUP

Penutup yang memuat tentang simpulan dari permasalahan

yang telah dibahas sebelumnya serta beberapa saran

khusus untuk peneliti lanjutan.

Page 26: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pendekatan Struktural

Pada hakikatnya karya sastra dibangun atas dua aspek yaitu aspek

intrinsik struktur) dan aspek ekstrinsik. Aspek intrinsik adalah unsur pembangun

dari karya sastra, sedangkan aspek ekstrinsik adalah aspek di luar karya sastra

yang mempengaruhi isi dari karya sastra. Karya sastra sebagai struktur di

dalamnya terdapat unsur-unsur yang membangun struktur tersebut.

Pemahaman dan penilaian suatu karya sastra tidak akan dapat dilakukan

dengan baik jika unsur-unsurnya tidak diperjelas. Unsur-unsur yang membangun

karya sastra tersebut tidak dipandang secara lepas, melainkan dipandang dari

keterjalinan dan keterpaduan unsur-unsur dalam menghasilkan makna

keseluruhan, bukan dalam unsur-unsur yang terpisah.

Karya sastra adalah totalitas yang dibangun dari sejumlah unsur akan

saling berhubungan secara saling menentuk. Pada akhirnya akan menjadikan

karya sastra tersebut menjadi sebuah karya yang bermakna. Sebagai totalitas

unsur-unsur pembentuk cerita terdiri atas fakta cerita, tema dan alat penceritaan.

Fakta cerita adalah tokoh, alur dan latar.

Pendekatan struktural merupakan pendekatan pendahuluan dalam

penelitian sastra. Setiap peneliti sastra analisis struktural karya sastra yang ingin

diteliti dari segi manapun juga merupakan tugas prioritas, pekerjaan pendahuluan.

Page 27: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Struktur karya sastra mencakup bentuk dan isi, sejauh mempunyai fungsi estetis

(Wellek,1993: 159). Penelaahan struktur cerbung dalam penelitian ini

membicarakan alur, penokohan, latar, dan dari ketigaya dapat ditarik tema dan

amanatnya. Penentuan ini didasarkan pada pendapat bahwa ”kritikus yang

menganalisis novel umumnya membedakan tiga unsur pembentuk novel, alur,

penokohan, latar” (Wellek dan Austin Warren, 1993: 283). Melalui analisis

struktural diharapkan dapat diketahui katerkaitan antar unsur intrinsik yang

meliputi tema, alur, penokohan, latar dan amanat yang membangun sebuah karya

sastra. Analisis struktural dalah suatu tahap awal dalam penelitian karya sastra

yang sulit dihindari, sebab baru akan dipahami secara optimal mengenai

pengertiannya bila mengetahui unsur-unsur yang membangunnya. Unsur-unsur

yang terkandung akan mengungkapkan nilai yang ada dalam karya sastra yang

merupakan jalinan erat yang bermanfaat untuk melangkah lebih dalam mendekati

karya sastra.

Setiap penelitian karya sastra dapat ditinjau dari dua segi sudut pandang,

yang pertama segi intrinsik karya sastra adalah sebuah struktur yang bulat dengan

unsur pembangunan yang saling berkaitan. Segi intrinsik adalah segi yang

membangun struktur karya sastra tersebut, sedangkan unsur-unsur itu adalah

meliputi tema, amanat, latar, penokohan, alur. Sedangkan yang ke-dua adalah segi

ekstrinsik adalah penelitian sastra dari segi atau sudut luar karya sastra.

Analisis struktural sangat membantu dalam mencari makna intrinsik

sebuah karya sastra. Maka unsur-unsur karya sastra dapat dipahami sepenuhnya

atas dasar pemahaman terhadap fungsi unsur-unsur dalam pembuatan karya sastra.

Page 28: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Analisia struktural merupakan tahap awal dalam suatu penelitian terhadap karya

sastra.

Tahap itu sulit untuk dihindari sebab analisis struktural merupakan pintu

gerbang yang paling utama untuk mengetahui unsur-unsur yang membangunnya.

Kita akan mengetahui kedalaman suatu karya sastra dengan cara menguak

permukaannya lebih dahulu, maka dari itu penelitian cerbung ”Mburu Abure

Kupu Kuning” menggunakan tinjaun kritik sastra feminis.

1. Tema

Unsur pembangun sebuah karya sastra yang pertama adalah tema.

Tema adalah gagasan, ide atau pikiran utama di dalam karya sastra yang

terungkap ataupun tidak. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh

cerita, maka ia pun bersifat menjiwai seluruh bagian cerita itu (Burhan

Nurgiyantoro, 1994 : 68). Dalam menemukan dan menafsirkan tema

sebuah karya sastra tertulis ada beberapa cara seperti yang ditunjukkan

berikut.

a. Tema sebuah karya sastra tertulis hendaknya mempertimbangkan

tiap detil cerita yang menonjol

b. Tema sebuah karya sastra tertulis hendaknya tidak bersifat

bertentangan dengan tiap detil cerita.

c. Penafsiran tema sebuah karya sastra tertulis hendaknya tidak

mendasarkan diri pada bukti-bukti yang tidak dinyatakan baik

secara langsung maupun tak langsung dalam karya sastra tertulis

yang bersangkutan.

Page 29: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

d. Penafsiran tema sebuah karya sastra tertulis haruslah mendasarkan

diri pada bukti-bukti yang secara langsung ada dan atau yang

disarankan dalam cerita (dalam Burhan Nurgiyantoro, 1994:87-88).

2. Alur

Alur disebut juga dengan plot. Plot merupakan unsur fiksi yang

penting di dalam karya sastra yang berbentuk prosa. Ada lima tahapan

dalam plot. Kelima tahapan itu adalah sebagai berikut.

(1) Tahap situation: tahap penyituasian, tahap yang terutama berisi

pelukisan dan pengenalan situasi latar dan tokoh-tokoh cerita.

(2) Tahap rising action: tahap peningkatan konflik (peristiwa mulai

bergerak), konflik yang dimunculkan pada tahap sebelumnya

semakin berkembang dan dikembangkan kadar intensitasnya.

(3) Tahap generating circumstentes: tahap pemunculan konflik,

masalah(-masalah) dan peristiwa-peristiwa yang menyulut

terjadinya konflik dimunculkan.

(4) Tahap climax: tahap klimaks, konflik dan atau pertentangan-

pertentangan yang terjadi, yang diakui dan atau ditimpakan kepada

para tokoh cerita mencapai titik intensitas puncak. Klimaks sebuah

cerita akan dialami oleh (tokoh) utama yang berperan sebagai

pelaku utama dan penderita terjadinya konflik utama.

(5) Tahap denoument: tahap penyelesaian, konflik yang telah

mencapai klimaks diberi penyelesaian, ketegangan, dikendorkan.

Konflik-konflik yang lain, sub-subkonflik, atau konflik-konflik

Page 30: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

tambahan, jika ada, juga diberi jalan keluar, cerita diakhiri. Tahap

ini berkesesuaian dengan tahap akhir di atas (dalam Burhan

Nurgiyantoro, 1994 : 149-150).

Alur merupakan jalinan peristiwa di dalam karya sastra untuk

mencapai efek tertentu. Pautannya dapat diwujudkan oleh hubungan

temporal (waktu) dan oleh hubungan kausal (sebab akibat). Alur

adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama,

yang menggerakkan jalan cerita melalui rumitan ke arah klimaks dan

selesaian (Panuti Sudjiman,1984:124 )

3. Penokohan

Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang

yang ditampilkan dalam sebuah cerita (dalam Burhan Nurgiyantoro,

1994 : 165). Di dalam sebuah cerita, tentunya terdapat tokoh cerita.

Walaupun tokoh cerita hanya merupakan tokoh ciptaan pengarang

namun ia harus merupakan tokoh yang hidup secara wajar dalam cerita

dan mempunyai pikiran dan perasaan. Tokoh cerita dapat dipandang

sebagai pembawa dan penyampai pesan, amanat atau sesuatu yang

sengaja ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Ada beberapa

cara yang dapat digunakan oleh pengarang untuk melukiskan rupa,

watak dan pribadi para tokoh tersebut, yang berisikan tentang :

a. Physical description (melukiskan bentuk lahir dari pelakon).

b. Portrayal of thought stream or of concious thought (melukiskan

jalan

Page 31: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

pikiran pelakon atau apayang terlintas dalam pikirannya).

c. Reaction to events (melukiskan bagaimana reaksi pelakon itu

terhadap

kejadian-kejadian)

d. Direct author analysis (pengarang dengan langsung menganalisis

watak pelakon).

e. Discussion of environtment (pengarang melukiskan keadaan sekitar

pelakon).

f. Reaction of others about/to character (pengarang melukiskan

bagaimana pandangan-pandangan pelakon lain dalam suatu cerita

terhadap pelakon utama itu).

g. Conversation of other about character (pelakon-pelakon lainnya

dalam suatu cerita memperbincangkan keadaan pelakon utama).

(Henry Guntur Tarigan, 1986:133-134)

4. Latar

Latar atau setting merupakan tempat terjadinya peristiwa. Latar

adalah segala keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana terjadinya

lakuan dalam karya sastra (Panuti Sudjiman, 1984 : 46). Unsur latar

dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu tempat, waktu dan

sosial.

a. Latar tempat, latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa

yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.

Page 32: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

b. Latar waktu, latar waktu berhubungan dengan masalah ’kapan”

terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam karya fiksi.

c. Latar sosial, latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan

dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang

diceritakan dalam karya fiksi (Burhan Nurgiyantoro, 1994: 227-233).

5. Amanat

Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada

pembaca atau peninat sastra (Panuti Sudjiman, 1984 : 5). Dalam

pemikiran lain amanat dalam karya sastra adalah gagasan yang

mendasari karya sastra, pesan yang ingin disampaikan pengarang

terhadap pembaca atau pendengar. (Hasan Alwi dan Tim, 2002:35).

Sebuah karya fiksi ditulis pengarang untuk antara lain menawarkan

model kehidupan yang diidealkannya. Burhan Nurgiyantoro

mengemukakan fiksi mengandung penerapan moral dalam sikap dan

tingkah laku para tokoh sesuai dengan pendangannya tentang moral.

Melalui cerita, sikap, dan tingkah laku tokoh-tokoh itulah pembaca

diharapkan dapat mengambil hikmah dari pesan-pesan moral yang

disampaikan, yang diamanatkan ( Burhan Nurgiyantoro, 1994: 321).

B. Pendekatan Kritik Sastra Feminis

Kenyataan dalam dua dasa warsa terakhir wanita menjadi hal yang

menarik, yang dipicu oleh munculnya gerakan feminis di Barat yang disebut

dengan istilah kaum feminisme. Feminisme gelombang pertama berkembang pada

Page 33: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

abad 18 dan 19, dan Feminisme gelombang kedua berkembang sekitar tahun 1960

di Eropa dan di Amerika Serikat, bukan merupakan suatu gerakan yang homogen,

tetapi terbagi kedalam tiga golongan besar yaitu feminisme radikal, feminisme

liberal, dan feminisme sosialis. Peranan wanita udah banyak perubahan karena

adanya gerakan kaum feminisme yang tidak mau dipandang sebagai makhluk

yang lemah. Sejarah kelahiran feminisme yaitu pada era pencerahan dieropa yang

dipelopori oleh Lady Mary Wortley montagu dam Marques De Condorcet.

Menjelang abad 19 feminisme lahir menjadi gerakan yang cukup mendapatkan

perhatian dari para perempuan kulit putih di Eropa. Perempuan di negara Eropa

memperjuangkan apa yang mereka sebut sebagai universal sisterhood.

Inti gerakan tersebut adalah penolakan terhadap semua hal yang mereka

sebut sebagai dominasi laki-laki. Yang paling extrim dari gerakan mereka adalah

pandangan mereka terhadap seks. Menurut mereka hubungan seksual yang terjadi

antara laki-laki dan perempuan dianggap sebagai bentuk dan perwujudan

dominasi laki-laki terhadap perempuan. Hal terpenting dari kenyataan tersebut

adalah bahwa relasi antara dua kekuatan (dalam hal ini relasi antara pria dan

wanita) adalah tidak seimbang, hal itu muncul disemua sektor tidak terkecuali

muncul dalam karya sastra.

Peran wanita telah mengalami proses yang panjang . dari keberadaan

dalam ruang domestik seperti mancak, manak, dan masak telah beralaih dengan

adanya imansipasi wanita. Pergerakan ini dipelopori oleh R. A. Kartini.

Emansipasi wanita merupakan ajakan agar wanita dapat ikut berperan dalam

pembangunan. Pergerakan kaum wanita semakin berkembang hingga sampai pada

Page 34: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

kesetaraan wanita yang menuntut adanya kesetaran dalam bidang pendidikan.

Pada waktu itu keberadaan wanita dalam bidang pendidikan hanya pada taraf baca

dan tilis. Selanjutnya seorang wanita sudah siap untuk dipinang atau dinikahi.

Gender menunjukan suatu gerakan ini menuntut adanya persamaan

disegala bidang seperti: bidang pendidikan, sosial, politik, dan juga karya sastra.

Gender dalam khasanah feminisme, menurut bordo pada umumnya diartikan

sebagai pensifatan (pembelaan) atas laki-laki dan perempuan yang

terkonstruksisecara sosio-kultur. Gender sering dilawankan dengan seks yang

lebih bersifat biologis-natural, karena gender bersifat netral-kultural. Dalam

perkembangannya, gender digunakan untuk menjelaskan laki-lakiitu maskulin dan

perempuan feminim. Gender dapat dihubungkan dengan aspirasi, kepentingan,

hak-kewajiban, peran, kekuasaan, bahkan moralitas dan rasinalisme. Sejauh

gender masih melekat pada setiap apa yang dibuat dan dihasilkan manusia, dan

jika manusia selalu berarti laki-laki dan perempuan, maka fakta jenis kelamin

akan selalu menyebarkan kontruksi gender kesemua kehidupan ( Dalam hidayat,

2004:27).

Peneliti sastra feminis masih sering”berkelamin tunggal”, bisa terkurangi

sedikit demi sedikit. Maksudnya, sering peneliti tertentu masih memandang

perempuan dari wacana laki-laki. Jarang di antara peneliti gender yang mampu

melihat perempuan dengan ”kacamata”perempuan. Akibatnya sering terjadi

penelitian feminisme yang bias gender. Peneliti pun kadang-kadang masih

bersikap”pilih kasih” terhadap karya sastra tertentu, sehingga hasilnya

mengcewakan semua pihak.

Page 35: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Jika ada penelitian kritis terhadap feminisme, ternyata lebih banyak

memberikan sorotan yang memuja muja. Hal ini, memungkinkan untuk

mengambil hati sastrawan perempuan , agar mereka tidak putus asa dalam

berkarya. Dasar pemikiran dalam penelitian sastra berperspertif feminis adalah

upaya pemahaman kedudukan dan peran perempuan seperti tercermin dalam

karya sastra. Peran dan kedudukan perempuan tersebut akan menjadi sentral

pembahasan penelitian sastra, peneliti akan memperhatikan dominasi laka-laki

atau gerakan perempuan.

Kajian yang berkaitan dengan wanita diperlukan semacam tori untuk

menggalinya disamping teori-teori yang lain. Dalam dunia sastra muncul teori

kritik sastra femenis. Kritik sastra feminis merupakan jenis pendekatan dari teori

kritik sastra akademik yang berkembang di Indonesia kurang lebih pada kurun

waktu 1950-1988. Perkembangannya berawal dari pandangan kaum wanita yang

lebih dikenal dengan feminis yaitu gerakan wanita yang menuntut adanya

persamaan hak antara laki-laki dan perempuan. Hal ini membuat dampak disegala

hal termasuk dalam karya sastra.

Beberapa sasaran tersebut akan tercapai dengan sukses apabila peneliti

feminisme sastra memanfaatkan kajian kualitatif. Data-data yang diambil berupa

data deskriptif kualitatif. Misalkan tentang deskriptif status dan peran perempuan

dalam keluarga, masyarakat, dan lingkungan pekerjaan. Data-data ini harus

dibahas secara proporsional, artinya tak dari sudut pandang laki-laki melihat

perempuan, melainkan menggunakan sudut pandang perempuan.

Page 36: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Sasaran penting dalam analisis feminisme sastra sedapat mungkin

berhubungan dengan hal-hal sebagai berikut:

1. Mengungkapkan karya-karya penulis wanita masa lalu dan masa kini agar

jelas citra wanita yang merasa tertekan oleh tradisi. Dominasi budaya

patriarkal harus terungkap secara jelas dalam analisis.

2. Mengungkapkan berbagai tekanan pada tokoh wanita dalam karya yang

ditulis oleh pengarang pria.

3. Mengungkapkan ideologi pengarang wanita dan pria, begaimana mereka

memandang diri sendiri dalam kehidupan nyata.

4. Mengkaji dari aspek ginokritik, yakni memahami bagaimana proses kreatik

kaum feminis. Apakah penulis wanita memiliki kekhasan dalam gaya atau

ekspresi atau tidak.

5. Mengungkapkan aspek psikoanalisa feminis, yaitu mengapa wanita, baik

tokoh maupun pengarang lebih suka pada hal-hal yang halus, emosional,

penuh kasih dan sebagainya (Suwardi Endraswara, 2004: 145-147).

Tujuan feminis adalah keseimbangan, interaksi gender. Dalam pengertian

yang paling luas. Feminis adalah gerakan kaum wanita untuk menolak segala

sesuatu yang dimarginalisasikan, disubordinasikan, dan direndahkan oleh

kebudayaan dominan,baik dalam bidang politik dan ekonomi maupun kehidupan

sosial pada umumnya (Nyoman Khuta Ratna, 2004: 184).

Konsep itulah yang mendasari kritik sastra feminis. Namun konsep-

konsep tersebut haruslah dijadikan patokan untuk menganalisis perempuan dalam

karya sastra. Mengingat sifat dan hakikat karya sastra sebagai masyarakat, realitas

Page 37: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

masyarakat, bersifat estetika, dan sistem komunikasi, tentu saja diperlukan sebuah

alat untuk membedakannya. Kritik sastra feminis merupakan alat yang tepat untuk

membedah dan merebut makna karya satra dan memberikan penilaian terhadap

karya sastra feminis.

Perbedaan di dalam feminis perlu di sikapi oleh sebagian orang yang

mempunyai pandangan terhadap wanita, dilihat dalam kenyataan ini banyak sekali

kekerasan yang ditujukan oleh kaum laki-laki. Apabila sikap wanita ini tidak

dilakukan atau tidak ada tampilannya untuk menghadang kekerasan yang

dilakukan oleh para laki-laki wanita haruslah proaktif dalm mengambil sikap

contohnya saja dalam kekeluarga, lingkungan sekitar dan dalam masyarakat pada

umumnya, sehingga dapat mengambil nilai-nilai yang ada didalam masyarakat.

Wanita dapat membedakan antara sikap yang ditujukan kepada kaum pria

terhadap, agar supaya yang ditujukan oleh pria haruslah berhati-hati tidak terburu-

buru mengambil sikap atau pendapat kalau para pria menjadikan sesuatu. Wanita

memiliki wewenang juga terhadap para pria, wanita juga bisa mengatur para pria,

ini menunjukan bahwa seorang wanita tidaklah dengan pria. Wanita butuh

ketrampilan dan keterampilan dan ketelitian dalam menanggapi masalah yang

diterimanya. Sikap dan dorongan kenyakinan dalam hati wanita lebih utama atau

lebih penting dari pada omongan orang lain. Mungkin wanita tidak yakin dengan

kata hati nurani, tapi wanita mencobalah untuk yakin seyakinnya bahwa hatinya

lebih dipercaya dari pada orang lain.

Page 38: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Sebuah penelitian diperlukan adanya metode yang dapat memahami

objek yang menjadi sasaran yang akan diteliti, adapun metode atau cara yang

dipergunakan banyak meskipun cara-cara yang dilakukan mendapati kesulitan

dalam mengumpulkan data yang ingin dicari meskipun cara yang dilakukan

banyak hambatan dalam menentukan objeknya. peneliti dapat menyusun dengan

baik dalam kinerja yang akan dilakukan untuk mempergunakan datang langsung

ke objek maupun membaca buku-buku ataupun dalam karangan ilmiah skripsi itu

bisa juga bisa dilakukan.

Metode pada dasarnya suatu cara untuk mendekati objek penelitian.

Dalam metode ani akan dibicarakan tentang bentuk penelitian, sumber data dan

data, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

A. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan bentuk penelitian

deskriptif kualitatif ini akan diperoleh berbagai informasi kualitatif, penelitian

kualitatif menekankan pada makna, lebih menfokuskan pada data kualitas dengan

analisis kualitatifnya (Sutopo, 2002: 48). Penelitian deskriptif kualitatif yaitu data

yang dikumpulkan berupa gambar, kata-kata, dan bukan angka-angka.hal ini

disebabkan adanya penerapan kualitatif. Selain itu, semua semua yang

Page 39: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

dikumpulkan bermungkinan menjadi kunci terhadap apa yang diteliti. Dengan

demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan

gambaran penyajian laporan tersebut ( Moleong, 2001:6).

B. Sumber Data dan Data

1. Sumber Data Penelitian

Sumber data terdiri dari dua jenis yaitu sumber data primer dan sumber

data sekunder. Sumber data primer adalah data utama, dalam penelitian ini

sumber data primernya berupa cerbung ”Mburu Abure Kupu Kuning” karya

Swardi Endraswara yang dimuat dalam majalah Penyebar Semangat, yang

terdiri dari 17 episode, yang terbit pada tahun 2002-2003. Adapun sumber data

sekundernya adalah data pelengkap yang digunakan untuk memperjelas

sumber data primer yang diperoleh dari hasil wawancara langsung dari

informan yaitu pengarang Suwardi Endraswara serta menggunakan data

relevansi yaitu data relevan yang berupa buku-buku Gender agar bisa

mengungkap cerita yang ada di cerbung ”Mburu Abure Kupu Kuning”

2. Data penelitian

Data penelitian ini meliputi data primer dan data sekuder. Data primer

yang meliputi unsur-unsur intrinsik yang meliputi tema, amanat, penokohan,

alur, dan setting juga aspek sosial dalam masyarakat. Data sekunder adalah

data-data yang diperolah dari buku-buku perpustakaan yang dapat memberikan

informasi yang relevan dengan pokok bahasan dalam penelitian ini yang

termasuk buku-buku referensi tambahan, skripsi, majalah dan artikel-artikel

Page 40: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

dari majalah-majalah serta sumber lainnya yang dapat mendukung dalam

penelitian ini. Biografi pengarang agar kesemuanya bisa lengkap untuk

memperjelas data utama.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang dipakai dalam mengumpulkan data yakni:

1. Teknik Analisis Stuktur

Teknik analisis struktur yaitu dengan menjabarkan unsur-unsur struktur

yang terdapat dalam cerbung Mburu Abure Kupu Kuning karya Swardi

EndraSwara berupa tema, plot, latar atau setting penokohan dan amanat.

Keseluruhan unsur ini mempunyai kesatuan yang utuh dan saling kait mengkait

antara satu dengan yang lain. Dengan teknik analisis tersebut akan di dapatkan

data kategoris berupa data tentang tema, plot, latar atau setting penokohan dan

amanat

2. Teknik Wawancara

Wanwancara adalah suatu proses dari percakapan atau suatu cara yang

digunakan untuk tujuan tertentu, mencoba mendapatkan keterangan secara

lisan dari seorang responden dengan bercakap-cakap, beradapan muka dengan

orang tersebut. Bercapan itu dilakukan oileh dua pihak yaitu pewawancara

mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai memberikan jawaban atas

pertanyaan (Lexy. J. Maleong 2001 : 186)

Page 41: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Dalam hal ini dilakukan wawancara dengan pengarang yang bernama

Swardi EndraSwara dengan tujuan untuk memperoleh daftar riwayat hidup

pengarang dan latar belakang penciptaan cerbung Mburu Abune Kupu Kuning

3. Teknik Kepustakaan

Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan teknik kepustakaan

atau sumber pustaka yaitu berupa esei dan berupa buku-buku referensi yang

relevan dengan topik penelitian

D.Teknik Analisis Data

Teknik menganalisis data ini menggunakan teknik pembahasan

interprestasi, dengan analisis awalnya struktural, kemudian dilanjutkan dengan

analisis kritik sastra feminis untuk menuntaskan pembahasan, dari pembahasan

itulah kemudian ditarik kesimpulan sebagai hasil penelitian.

Dalam menganalisis penelitian data ini, untuk bisa mendukung

penelitian, digunakan teknik analisis interktif, yaitu interaksi tiga komponen

utama yang dijelaskan sebagai berikut:setelah data yang berupa kata-kata,data

yang dikumpulkan dengan teknik content analisis, maka langkkah selanjutnya

adalah dilakukan proses seleksi data, proses seleksi data ini dengan reduksi data.

Dalam reduksi data ini peneliti melakukan proses seleksi data dengan

mengklasifikasi data yang diarahkan sesuai dengan tema dan masalah penelitian.

Page 42: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Untuk lebih jelasnya, proses analisis data dengan model interaktif ini

dapat dilihat bagan di bawah ini:

(Millis dan Huberman, dalam H.B. Sutopo, 2002: 96)

PENGUMPULAN DATA

REDUKSI DATA

SAJIAN DATA

PENARIKAN KESIMPULAN

Page 43: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pengarang

1. Riwayat Hidup Pengarang

Karya sastra lahir tentu saja tidak dapat lepas begitu saja dari keberadaan

pengarang, penikmat dan pembaca. Tiga komponen yaitu karya sastra,

pengarang dan masyarakat tidak dapat lepas dan saling terkait satu dengan yang

lain. Sorotan yang utama adalah pengarang. Karya sastra tidak ada pengarang

tidak akan lahir. Pengarang mempunyai kepribadian dan kehidupan sendiri.

Biografi mempelajari hidup pengarang yang jenius, menelusuri perkembangan

moral, mental dan intelektualnya,yang tentu menarik. Pemunculan suatu karya

sastra dipengaruhi oleh faktor-faktoryang ada disekitar pengarang, pengalaman

pengarang tentu menjadi kekayaan bagi terciptanya karya sastra.

Cerbung ”Mburu Abure Kupu Kuning”.merupakan buah karya Suwardi

Endra swara. Ia dilahirkan di dusun prangkokan, Purwasari, Girimulya, Kulon

Progo, tanggal 3 April 1964. ayahnya bernama Sumarji dan ibunya bernama

Suminah.kedua orang tuanya berprofesi sebagai petani.

Pendidikan formal Suwardi Endraswara dilalui dengan cepat. Pada tahun

1978 lulus di SD Negeri Tegalsari. Kulon progo, Yogyakarta. Setamat dari SD,

kemudian melanjutkan ke SLTP BOPKRI Kebonarjo, Samigaluh, Kulonprogo

lulus pada tahun 1981. Lalu melanjutkan di SPG BOPKRI jalan Jenderal

Page 44: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Sudirman 57 Yogyakarta lulus tahun 1984. setamat dari SPG kemudian

melanjutkan ke IKIP karangmalang, Yogyakarta, jurusan bahasa dan sastra

jawa dan sekarang ini menjadi FBS UNY lulus tahun 1988. setamat dari IKIP

kemudian melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu S2 jurusan

antropologi di UGM lulus tahun 1995. Dan kini sedang mempersiapkan S3 di

UGM.

Kehidupan ia mempunyai beberapa prestasi yang dapat dibanggakan.

Prestasi yang pernah ia capai adalah juara pertama dalam lomba Karya Tulis

Ilmiah tingkat nasional pada tahun 1988. Ia juga pernah masuk dalam nominasi

hadiah sastra yang dilakukan oleh Penyebar Semangat. Cerpennya pula pernah

menyabet juara dua sastra Triwida pada tahun 1995 giliran novelnya yang

menyabet juara dua juga dalam lomba penulisan novel Jawa yang disengarakan

oleh Dewan Kesenian Jawa Tengah yang bekerja sama dengan Yayasan Citra

Pariwara Budaya. Dalam dunia yang dia geluti sekarang ini, yaitu dunia

pendidikan ia memperoleh penghargaaan sebagaiDosen Teladan ditingkat

fakultas pada institusi tempat ia bekerja yaitu di IKIP Yogyakarta yang

sekarang berganti nama FBS UNY, prestasi ini ia raih pada tahun 1998.

2. Latar Belakang Sosial Budaya

Suwardi Endraswara pada tanggal 10 Juni 1991 di Bantul mengakkiri

masa lajangnya ia menikah dengan sesama alumni IKIP Karangmalang

Yogyakarta, yang bernama Sartini, Sartini merupakan putri dari Harjo Lamoksa

dan Siti Khatijah. Pasangan ini dikaruniai empat orang anak dua laki-laki dua

Page 45: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

perempuan.anak pertama bernama Helmi Pramasinta yang kedua Lutfi Laksita

Pranandari,yang ketiga bernama Fakih Zaky Anindita, yang keempat bernama

Hafis Avivah Nawang Sari. Dan sekarang Suwardi Endraswara bertempat

tinggal di Ngrukem, Rt 18, Krandohan, Pendowoharjo, Sewon Bantul. Suwardi

Endraswara juga aktif di masyarakat. Kedudukannya di masyarakat sangat

diperlukan dan cukup dikenal dimasyarakat. Suwardi Endraswara juga

pengurus masjid Al Maksum, di kampungnya, Tajeman dan juga menjabat

sekretaris.

Pekerjaan Suwardi Endraswara tahun 1989 sampai 1991 dia pernah

mengajar di SPG 17 III Bantul selama tiga tahun. Pada tahun yang sama dia

paernah menjabat sebagai redaktur majalah Mekar Sari selama dua tahun. Juga

pernah menjabat sebagai ketua penyunting majalah Pagagan. Kini sebagai

sekretaris HISKI Komda DIY dan koordinator Pembinaan Sanggar Sastra Jawa

Yogyakarta, redaksi pelaksana majalah bahasa Jawa Sempulur. Profesi lainnya

sebagai pranatacara manten gaya”nyasta”dan pengarang cerkak,cerbung,

geguritan, novel, dongeng, dan esai berbahasa Indonesia dan Jawa. Sampai

sekarang ini masih menjadi dosen di FPBS IKIP Karangmalang Yogyakarta

sekarang dikenal sebagai FBS di UNY.

3. Proses Kreatif Suwardi Endraswara

Kreatifitasan Suwardi Endraswara dalam menciptakan suatu karya sastra,

terlebih dulu menulis konsep secara garis besarnya dari awal hingga akhir

cerita. Beliau tidak secara langsung menulis apa yang ada dalam pikirannya,

Page 46: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

dalam memandang sebuah kejadian dari suatu tema yang diangkatnya. Konsep

yang dibuat tersebut sangat membantu dalam menuangkan ide-idenya hingga

menghasilkan suatu karya sastra. Masalah-masalah rumah tangga, kriminal,

cinta, dan bagaimana beratnya seseoarang memangku jabatan, merupakan

masalah yang di pilihnya untuk ditampilkan dalam karya-karyanya.

Menurutnya sekarang ini sesuai dengan kematangan jiwanya, Suwardi

Endraswara lebih mengarahkan karyanya pada absurd (Karya yang

memerlukan pemahaman lebih dalam). Dengan dibumbui budaya Jawa. Dan

lebih penting lagi, beliau menciptakan karya sastra diarahkan menuju

pembaharuan. Ide yang mendasari proses kreatifnya diambil dari realita sosial

yang ada dan yang terjadi pada kehidupan masyarakat sekitarnya. Berangkat

dari ide dasar tersebut, kemudian dikembangkan dan diolah sedemikian rupa

hingga tercipta hasil karya sastra.

Hambatan yang dirasakan Suwardi Endraswara dalam menciptakan karya

sastra yaitu masalah waktu. Hambatan tersebut sangat dirasakan sekali, karena

kesibukan jabatan yang diembannya. Hambatan yang lain yaitu masalah

keluarga.

Karya-karya Suwardi Endraswara memiliki ciri khusus yang dapat dilihat

dengan jelas. Ciri tersebut ada pada akhir cerita, beliau tidak langsung

memberikan suatu penyelesaian akhir. Menurutnya dirinya tidak berkuasa

untuk menghakimi terhadap problem sosial yang ada yang

diangkatnya,pembaca sendirilah yang harus memberikan penilaian atas

problem-problem tersebut.

Page 47: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

4. Hasil karya- karyanya Suwardi Endraswara yang pernah dihasilkan

Hasil karya Suwardi Endraswara tidak hanya dimuat dalam satu majalah

saja, tetapi terdapat diberbagai majalah. Berikut di antaranya karya- karya yang

dimuat dimajalah: Djaka Lodang, Penyebar Semangat, Mekar sari, Jaya Baya,

Praba, dan Pagagan.

a. Jenis puisi

1) Jenis puisi yang dimuat di Djaka Lodang

a. ”Rasa Sejatining Rasa” ( Rasa dari rasa yang sesungguhnya,1991)

b. ”Baladha Jaka Lodang” (Cerita Jaka Lodang, 1992)

c. ”Nasibe Kasim Kesimpar” (Nasibnya Kasim Kesimpar, 1992)

d. ”Sanepane jagat” (Sempitnya Dunia, 1992)

e. ”Epos Manoreh” (Cerita Manoreh, 1994)

f. ”Baladha Seh Jambu Karang Rara Kamani” ( Cerita Seh Jambu

Karang Rara Kamani 1994)

2) Dimuat pada Penyebar Semangat

a. ”The Tragedy Of Siti Rohana” (Tragedi Siti Rohana, 1992)

b. ”Pujangga Tiban” (Pujangga yang muncul tiba-tiba, 1993)

c. ”Teka-teki 4 : 4 = ?” (1994)

d. ”Syndrom; Apa Ana” (Sindrom, Apa ada, 1994)

e. ”Cengkir Gading ; Sisane Bajing” (Cengkir Gading sisanya Bajing

1994)

f. ”Sapi Ompong” (Sapi tidak punya gigi, 1994)

Page 48: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

g. ”Dilema ; Banyumu” (Masalah, Airmu1994)

3) Dimuat pada Jaya Baya

a. ”Slendang Biru” (Kain biru, 1992)

b. ”Geni ; Aku Kaya Ngene” (Api, Aku Seperti Ini, 1993)

c. ”Mburu Kebo Ucul” (Mengejar kerbau lepas, 1993)

d. ”Signal-signal Ketriwal” (Tanda-tanda was-was, 1993)

e. ”Pengarang Wiring Kuning” (Pengarang Wiring Kuning, 1993)

f. ”Sketsa ; endhog Sapetarangan”(Gambaran, Telur Disarang, 1993)

g. ”Dalan ; Abang - kuning – Ireng –Putih” (Jalan; Merah, Kuning,

Hitam, Putih, 1994)

4) Dimuat pada Pagagan

”The Baladha Of Prawan Liwung” (Cerita Perawan yang lupa, 1993)

b. Jenis cerita pendek

1) Dimuat pada Djaka Lodang

a. ”Kaca-Kaca bening” (Kaca-Kaca Bersih, 1992)

b. ”Mripat” (Mata, 1992)

c. ”Jangka” (Jangka1993)

d. ”Jaran Kebrukan Empyak” (Kuda Kejatuhan Atap, 1993)

e. ”Rok Iku” (Rok Itu, 1994)

f. ”Ngulu Salak Sepet” (Menelan Salak Pahit, 1994

2) Dimuat pada Mekar Sari

a. ”Ambyare Plunthen – Plunthen Tembur”(Hancurnya Pasukan-pasukan

Tempur, 1992)

Page 49: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

b. ”Mlebu Kandang Macan” (Masuk Di Sarang Macan, 1992)

c. ”Kucing Endhase Ireng” (Kucing Berkepala Hitam, 1993)

d. ”Ing Selane Tebu Ngrembang” (Dalam Waktu Luang Tebu Masa

Panen, 1993)

3) Dimuat pada Penyebar Semangat

a. ”Juru Paes”(Juru Rias, 1992)

b. ”Kursi”(Kursi, 1993)

c. ”Sepet – Sepet Sawo Mentah” (Pahit-pahit Sawo Mentah, 1993)

d. ”Bayi Soko Planet” (Bayi Dari Planet, 1994)

4) Dimuat pada Jaya Baya

a. ”Siung Macan Kumbang” (Taring Macan Kumbang, 1992)

b. ”Manuk – Manuk Mabur” (Burung-Burung Terbang, 1994)

5) Dimuat pada Pagagan

a. ”Lutung Kasarung” (Lutung Kasarung, 1991)

b. ”Jelarit – Jelarit Ireng” (Coret-coret Hitam, 1994)

c. Jenis Cerita Bersambung

1) Dimuat pada Joko Lodang

”Kembang Paes” (Bunga Hias, 1991)

2) Dimuat pada Penyerbar Semangat

a. ”Layung – Layung Jinggo” ( Surat-surat Jinggo 1995)

b. ”Togog Dadi Ratu” (Togog Menjadi Ratu, 1996)

c. ”Menara Kristal ”(Menara Kristal, 1996)

d. ”Suket Teki” (Rumput Teki, 1999)

Page 50: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

e. ”Mburu Abure Kupu Kuning”(Mengejar Kupu kuning Terbang, 2003)

3) Dimuat pada Mekar Sari

”Kaca – Kaca Pengilon” (Kaca-kaca untuk mengaca,1991)

4) Dimuat pada Jaya Baya

”Gelang Kuning Cakar Macan” (Gelang Kuning Cakar Macan,1993)

d. Jenis Buku Antologi yang Dihasilkan

1) Buku Antologi Bidang Sastra

a. ”Mutiara Sagegem Antologi Cerita Pendek”(Mutiara satu gegam, 1997

Narasi, Yogyakarta).

b. ”Niskala Antologi Cerita Pendek Eksperimen”(1997Niskala Antologi,

Narasi. Yogyakarta).

c. ”Kembang Ing Mangsa Ketiga ; Antologi Bidang Esay Sastra”

(Kembang di Musim Ketiga, Mutiara satu gegam, 1997 Yayasan

pustaka Nusantara Yogyakarta).

d. ”Tristal Emas Antologi Geguritan”(2003, Tristal Emas, Widiatama,

widia sastra, Yogyakarta)

e. ”Jangka Antologi Cerita Pendek”(1998,Yayasan Pustaka Nusantara,

Yogyakarta).

f. ”Sega Rames ; Kumpulan Dongeng”(1997, Nasi Rames, Narasi,

Yogyakarta)

g. ”Kaca – Kaca Bening Antologi Cerita Pendek”( 1998, Kaca-kaca

bening, Narasi, Yogyakarta)

2) Jenis Buku dan Terbitannya

Page 51: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

a. ”Mutiara Wicara Jawa”(2003, Yoyakarta,UGM Pers).

b. ”Seksologi Jawa” (2004, Jakarta, Jakarta Pers).

c. ”Metode Pengajaran Apresiasi Sastra” (2004, Yogyakarta, Radita

Buana).

d. ”Metodelogi Penelitian Sastra”(2006, Yogyakarta, Pustaka Wijaya

Tama).

e. ”Budi Pekerti Dalam Budaya Jawa” (2004, Yogyakarta, Hanindita).

f. ”Mistik Kejawen” (2007, Yogyakarta, Media Pressindo)

g. ”Metodelogi Penelitian Kebudayaan” (2007, Yogyakarta, UGM Press)

Karya–karya di atas, di antara hasil pengarangan Suwardi Endraswara

yang telah diterbitkan. Sebagai seorang pengarang beliau juga merasakan suka

dan duka. Merasa suka bila karyanya diterbitkan, mendapatkan sambutan dan

perhatihan dari pembaca, walaupun sambutan itu berupa suatu kritik. Beliau

merasa duka apabila karyanya yang telah lama dikirimkan ke meja redaksi, selang

waktum kemudian baru diterbitkan.

Rasa sedih itu karena karyanya sudah tidak sesuai dengan gaya yang di

inginkannya. Karena itu sesuai dengan keadaannya pengarang sendiri. Dalam

keadaan atau kondisi yang memungkinkan untuk menulis karya sastra ataupun

keadaan lagi mood pengrang dapat bisa menghasilkan karya sastra yang baik dan

bisa di terima di masyarakat khususnya pembaca yang menikmati hasil karya dari

sebuah ide yang cemerlang dari seorang pengarang.

Page 52: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

B. Analisis Stuktural

Dalam analisis stuktural ini, masing-masing unsur pembentuk dari

cerbung ”Mburu Abure Kupu Kuning” karya Suwardi Endraswaraakan dibahas

satu per satu yang meliputi tema, plot/alur, penokohan, latar/setting, amanat dan

keterkaitan antar unsur. Analisis stuktural ini merupakan lanhkah awal dalam

memahami makna sebuah karya sastra.

1. Tema

Karya sastra diciptakan pengarang bukan semata-mata bercerita dengan

kata yang indah saja tanpa dasar yang kuat, melainkan berangkat dari suatu

yang dimengerti, ada sesuatu yang dibungkusnya dengan cerita, ada suatu

konsep sentral yang dikembangkan dalam cerita itu, ada sebuah tema yang

membuatnya lebih penting dari sekedar bacaan hiburan.

Tema tidak dapat disimpulkan hanya berdasarkan pada bagian- bagian

tertentu cerita, walau sulit ditentuka secara pasti, tema bukanlah makna yang

disembunyikan. Tema sebagai makna pokok sebuah karya fisik tidak secara

sengaja disembunyikan. Karena justru hal tersebut yang ditawarkan kepada

pembaca. (Adib Sofia Sugihastuti 2003: 13)

Berdasarkan pendapat dapat disimpulkan bahwa tema adalah gagasan,

ide, pikiran utama atau intisari yang mendasari sebuah karya sastra. Pada

hakekatnya tema merupakan suatu hal yang sangat mendasar dari sebauah

cerita. Tema tersebut mempunyai arti dan tujuan bagi masyarakat melalui

peristiwa yang dirangkainya.

Page 53: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Cerbung ”Mburu Abure Kupu Kuning” karya Suwardi Endraswara

bertemakan tentang seorang anak yang mencari ibunya tapi terbentur ayahnya

karena jelas diceritakan bahwa konflik yang terjadi hanya berkisar pada

kehidupan rumah tangga Ir. Harito dan Sumini. Dimana diceritakan bahwa anak

kandung Sumini yang bernama Harini sedang mencarinya. Lalu Harini

berupaya mencari sumini lewat Pak Tanjung dan Bu Tanjung. Dari mulanya

Pak Tanjung menemukan Harini di sungai karena tenggelam dan ditolonganya.

Lalu Harini bertanya kepada Pak Tanjung untuk bisa menemukan ibunya.

Seperti pada kutipan berikut di bawah ini:

”Endi ibu, endi ibu. Ibuku sing aaaayuuu dhewe. Yen ora dituduhake,

awas!”kambi nyuara ngono, cah wadon kuwi genti ngabruk ing pangkuane

buTanjung , mesthi wae marahi mak jenggirat. Bu Tanjung ora bisa kumecap

(Seri 2 hal 26)

Terjemahan :

”Dimana Ibu , dimana ibu. Ibuku yang paling cantik. Kalau tidak dikasih

tau, awas!”setelah berbicara seperti itu, wanita itu jatuh di pangkuan Bu

Tanjung, karena itu menyebabkan kageg. Bu Tanjung tidak bisa

berdicara.(Seri 2 hal 26).

Sosok wanita yang bernama Harini ini mempunyai sikap feminim dapat

dilihat fisik atau cara berpakaian sangatlah wanita, dia berpakaian layaknya

seorang wanita pada umumnya yang memakai celana pendek ataupun istilahnya

rok, dan tubuhnya sangatlah halus dan menggiurkan karena dapat dilihat bahwa

Page 54: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

umurnya yang sangat muda yang berkisar antara umur belasan tahun. Dilihat

dari kutipan.

”Merga cewek ayu kinyis kuwi, nganggo rok mepet tur minim sisan, Tanjung

saya mbilingi. Kala menjinge ngangsed, munggah midhun, bareng karo sikile

bocah wadon kasebut ngonthel pit mini”( Seri 3 hal 19).

Terjemahan:

”Karena wanita cantik itu, memakai rok ketat dan pendek sekali, Tanjung

semakin melihatinya, kala menjengnya naik turun, bersamaan dengan kakinya

anak perempuan itu yang sedang memakai sepeda mimi”( Seri 3 hal 19).

Harini yang sedang sakit diajak pak Tanjung ke rumah kidukun, disitu

Harini di beri obat karena sebelumnya Harini ini dirasa kurang waras atau gila

karena menyebut-nyebut dimana ibu terus sampai berulang-ulang, kerap kali

ditanyai identitasnya atau siapa dirinya dia kerap kali menjawab dimana ibuku,

dan akhirnya kidhukun bertanya baik-baik dan Harini menjawab, dan dia ingin

pergi ke alamat LSM Multiguna Persada.

Kutipan:

”terna menyang ngendi ndhuk...?” ”menyang kantor....? ”kantor apa...? ”LSM Multiguna Persada. LSM Multiguna kana cepet. ”LSM Multiguna Persada apa?” ”Papane ana eng engdi ndhuk?” ”Jl... Anoman nomer 11”.

Terjemahan:

”Diantarkan kemana dik...?” ”ke kantor.....?” ”kantor apa...” ”LSM Multiguna Persada. LSM Multiguna Persada kesana cepat. ”LSM Multiguna persada apa?”

Page 55: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

”tempatnya ada dimana, dik?” ”Jl.... Anoman nomer 11”.

Setelah diantarkan ketujuan tersebut Harini disuruh masuk kedalam

katornya. Pada saat di dalam kantornya Ir Harinto yang bernama kantor LSM

Multi guna persada, Harini juga menagih janji keberadaan ibunya. Dimana,

Harini menagih janji dengan cara memaksa karena Ir Harinto mengulur waktu

biar Harini lupa menagih janjinya:seperti pada kutipan di bawah ini ;

”iki sing dikwatirke, mulane, yen bisa, tembunge ra di enggok-enggokke.

”Ora sah golek alesan, endi janjimu.”eee.......mengko dhisik”Bocah wadon

iku ngoyok, tur tanpa basa pisan.Njangkar..(Seri 8 hal 19).

Terjemahan:

”ini yang dikwatirkan, awalnya perkataan jangan dibelok-belokan.”jangan

mencari alesan, mana janjimu.”eee........nanti dulu”anak wanita ini ngotot ,

tanpa bahasa yang halus.Kasar..(Seri 8 hal 19).

Pada akhir cerita Harini bertemu pada ibunya di rumah sakit, dalam

cerita menunjukan bahwa dirumah sakit ada beberapa orang yang menemui

Sumini dan setelah itu diberitahu oleh kartolo bahwa ada seorang yabg dicari-

cari selama ini. Dirumah sakit Harini dan Sumini untuk pertama kali bertemu

dan akhirnya setelah bertumu dengan anaknya Sumini meninggal dunia karena

sakit yang dideritanya. Disamping itu Harini kecewa tetapi juga lega karena

bisa tau siapa orang tuanya selama ini. Seperti pada kutipan :

”Bengok Harini, histeris. Kabeh kaca-kaca. Genti Bu Tanjung uga langsung

ngabruk Sumini sing ora kena ditulung kuwi. Njur lamat-lamat saka lambene

kartolo ”innalillahi wa ina ilaihi rojiun”.(Seri 17 hal 21).

Page 56: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Terjemahan :

”Teriyakan Harini, semua berkaca-kaca, gantian Bu Tanjung yang langsung

memeluk Sumini yang tidak bisa ditolong lagi. Terus berkata bisik-bisik dari

mulut Kartolo”Innalillahi wa ina ilaihi rojiun”(seri 17 hal 21)

2. Plot/Alur

Di dalam Cerbung Mburu Abure Kupu Kuning karya Suwardi

Endraswara mempunyai Alur maju dan tertutup dalam plot/Alur dapat dibagi

menjadi beberapa bagian yaitu:

a. Situation (melukiskan suatu keadaan)

Pengarang mengawali dengan mula-mula pembaca diajak untuk masuk

kedalam situasi dengan diawali pada Pak Tanjung yang menerima syarat dari ki

dukun supaya mencari lele yag besarnya seperti ikan yang besar di sungai

serengenge. Seperti pada kutipan :

”Kuwi sarat-sarat sing ora dilakoni muspra. Yen ana apa-apa mangga!”ki

dhukun genahake mantep. Sarat kok nalar...(seri 1 hal 19)

Terjemahan :

Itu syarat-syarat yang tidak dilakoni percaya. Kalau ada apa-apa terserah!”ki

dukun membenarkan yang betul. Sarat tidak masuk akal...(Seri 1 hal 19)

Pada saat itulah pak Tanjung ingin mendapatkan keturunan dari sumini

karena berapa tahun sudah menikah belim bisa mendapatkan seorang anak.dan

pada itulah pah Tanjung menemui kidukun mencari syarat untuk bisa

mendapatkan jalan supaya anaknya bisa mendapatkan keturunan. Dengan syarat

ki dukun pak Tanjung mencari ikan lele di sungai dan akhirnya dapat tetapi Pak

Page 57: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Tanjung mendapatkan lele yang tidak seperti disyaratkan ki dukun tersebut. Dan

lelenya dibawa pulang lalu disuruh dimasak dan diserahkan ke Sumini agar dapat

momongan. Seperti pada kutipan di bawah ini:

”Iwake enggal digawa menyang kutha, neng nggone Sumini, kareben anake

dhewe enggal duwe momongan. Awake dang bisa ngudang putu. Rak

ngono.(Seri 1 hal 19)

Terjemahan:

”Ikannya supaya dibawa ke kota, di tempat Sumini, supaya anak kita

mendapatkan momongan. Kita supaya dapat menimang cucu. Ya tidak. (Seri

1 hal 19)

b. Generating circumstances (Peristiwa mulai bergerak )

Peristiwa ini mulai bergerak setelah Pak Tanjung pergi mencari ikan , lalu

paginya ikan itu dikembalikan dan menemukan seorang wanita muda yang ingin

diantarkan ke kantor LSM multiguna persada tidak lain kantor itu milik

menantunya pak Tanjung.

Seperti pada kutipan di bawah ini:

”Terno menyang ngendi dhuk?”menyang kantor, kantor apa”LSM Multi guna

Persada, ”Papane neng ngendi dhuk?”jalan Anoman Nomer 11”(Seri 5 hal

20)

Terjemahan :

”Diantarkan kemana nak?”menuju kantor, kantor apa” LSM Multiguna

Persada, ”tempatnya dimana nak?”jalan Anoman nomer 11”(Seri 5 hal 20)

c. Rising action (Keadaan mulai memuncak)

Page 58: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Keadaan mulai memuncak setelah Ir Harinto mengetahui bahwa Sumini

pernah mempunyai anak dan menitipkan kepada Kartolo. Dan saat itu Ir Harinto

kaget seperti tidak percaya tentang berita tersebut. Seperti yang ada pada kutipan:

”Tembunge Harinto rada kasar. Semune rada kecentok rasane. Njur

kewuwuhan ngoso sethithik. Neng pemuda iku tenang wae.”Garwa

panjenengan rawuh dateng griya kula, kejawi silaturahmi ugi nitip bayi” (seri

14 hal 20).

Terjemahan :

”Bicaranya Harinto seperti kasar. Suaranya semakin tidak enak dirasakan.

Seterusnya istirahat sebentar. Terus pemuda itu tenang aja .”istri kamu datang

kerumah saya . untuk silaturahmi terus menitipkan bayi”(Seri 14 hal 20).

Setelah mendapati berita tersebut Ir Harinto pulang kerumah karena ingin

mengetahui apa bener yang dikatakan kartolo itu, akan lelaki tersebut, setelah

sampai dirumah, Ir Harinto mendapatkan berita dari bapak mertuanyabahwa

Sumini ketabrak dan dirawat dirumah sakit. Seperti pada kutipan di bawah ini:

”mangga pak...bapak saking dalem?.”saka rumah sakit” ”sinten sing gerah”

”lho, mau bengi ora kondur ta?kok dibel saka rumah sakit kosong ngomah

kene, Sumi rak neng kana, PKU Muhammadiyah, kamar E ruang 4” (Seri 15

hal 20).

Terjemahan :

”Mangga Pak. . .Bapak dari dalam? . ”dari Rumah Sakit ” ” Siapa yang sakit

dari malam belum pulang ta? Kenapa di telpon dari Rumah Sakit rumah sini

Page 59: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

kosong, Sumi disana, PKU Muhammmadiyah Kamar E ruang 4” (Seri 15 hal

20).

Setelah mendapati berita tersebut Ir. Harinto pergi ke Rumah Sakit tetapi

dia mampir dulu ke Kantor, akan tetapi Kantornya di Segel Polisi karena

Kantornya bermasalah karena melanggar peraturan. Seperti pada Kutipan :

”Tekan ngarep Kantor Ir. Harinto kaget, njengek. Njur mbenerake batine

dewe. Layak yen esuk mau ngontak Satpam ora sambung. Dadakan mobile di

rem ngeget, kaya ora ana sing akon” (Seri 16 Hal 19).

Terjemahan :

”Tiba di depan kantor Ir. Harinto terkejut. Lalu membenarkan hatinya sendiri

dari tadi pagi telpon Satpam tidak tersambung. Tiba – tiba mobilnya di rem

mendadak, seperti tidak ada yang menyuruh” (Seri 16 Hal 19).

d. Climax (peristiwa – peristiwa mencapai puncaknya)

Peristiwa ini mulai memuncak ketika Ir. Harinto berkejar – kejaran dengan

polisi karena polisi ingin menangkapnya, karena tidak mau tertangkap Ir. Harinto

lari ke Rumah Sakit dimana isterinya Sumini diarawat disitu seperti pada Kutipan:

”Mung wae, Ir. Harinto ora ngrewes marang tembakan kowe. Terus wae

mancal gas, ninggal Kantore dewe kuwi. Ora melu Polisi sing mesti wae bakal

ngoyak deweke. Mobil terus diblandangake, mbiyaki kendaraan liya. Mesti

wae kudu ngebel bola – bali” (Seri 16 Hal 20).

Terjemahan :

”Hanya itu, Ir. Harinto tidak menghiraukan dari tembakan itu. Kemudian

menginjak gas meninggalkan Kantornya. Tidak ikut polisi yang mengejar.

Page 60: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Kemudian mobil dilarikan membuka kendaraan orang lain. Sering

membunyikan klakson” (Seri 16 Hal 20).

Ir. Harinto lari menuju Rumah Sakit dan bertemu dengan Sumini disitu ada Pak

Tanjung dan Bu Tanjung dan juga ada Kartolo ada pula Harini, Kartolo

bercerita bahwa Sumini ini Ibu Kandungnya Harini seperti pada Kutipan.

”Dhik Harini ya iki sing mataun – taun kok goleki. Ibumu”. Kandane Kartolo,

genahake. Nalika iku kabeh bungkem. Ora ana sing wani ndhisiki suara (Seri

17 Hal 20).

Terjemahan :

”Dik Harini ya ini yang bertahun – tahun kamu cari. Ibumu”. Katanya Kartolo,

membenarkan. Waktu itu semua diam. Tidak ada yang mendahului suaranya

(Seri 17 Hal 20).

Peristiwa itu Ir. Harinto ingin mengetahui juga siapa bapak dari Harini yang

jadi pertanyaannya. Seperti pada Kutipan di bawah ini:

”A. . . ku ora kuat tenan mas. Wis. Yen isih dha durung trima panalangsaku ya

wis, aku tak mbukak wadi ”. Sumini ngampet suara. Terus merem, ora ana

tangis meneh mung kumecap cekak : ”Ki Dukun Kabul”. ”Bajingan!” (Seri 17

Hal 21).

Terjemahan :

”A. . . ku yakin tidak kuat mas. Sudah. Kalau masih belum terima sakitku ya

sudah. Aku akan membuka rahasia”. Sumini menahan suara. Kemudian

menutup mata, tidaka ada tangis lagi keculai suara pendek : ”Ki Dukun Kabul”.

”Bajingan!” (Seri 17 Hal 21).

Page 61: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

e. Denouement (pemecahan persoalan – persoalan dari semua peristiwa)

Pemecahan persoalan yang di lukiskan pengarang yaitu ditangkapnya Ir.

Harinto karena bermasalah dengan Hukum yaitu memproduksi VCD porno,

begitu juga Harini karena meneror losmen Menoreh Asri, juga meninggalnya

Sumini serta di tangkapnya Ki Dukun Kabul karena sebagai tersangka tabrakan.

Seperti pada Kutipan.

”Sing nyrempet ibu Sumini kuwi, uga truke Ki dhukun Kabul. Wah, piye wae

iki tetep kudu di proses. Ora ana istilah Kolusi – kolusinan. Sing luwih penting

maneh wanita jeneng Harini iku kudu di kecrek sisan. Iki mau ana kontak saka

Kapolres” (Seri 17 Hal 21).

Terjemahan :

”Yang menabrak ibu Sumini itu yaitu truk Ki Dhukun Kabul. Tetap saja ini

harus di proses. Tidak ada istilah Kolusi – kolusinan. Yang lebih penting lagi

wanita yang bernama Harini itu harus di borgol sekalian. Ini tadi ada berita dari

Kapolres” (Seri 17 Hal 21).

3. Penokohan

Tokoh sangat dibutuhkan kehadirannya, sebab melalui penokohan cerita

menjadi nyata dalam angan–angan pembaca. Melalaui penokohan itulah pembaca

dapat dengan jelas menangkap wujud manusia dengan peri kehidupannya yang

sedang diciptakan pengarang. Penokohan merupakan gambaran watak dan

perilaku yang digambarkan dalam cerita fiksi. Penggambaran tokoh dalam cerita

fiksi antara novel dan cerpen atau cerbung berbeda. Cerpen digambarkan secara

detail. Penggambaran watak dan perilaku dalam cerita merupakan gambaran yang

Page 62: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

diimpirasikan dari keadaan masyarakat sebagaimana sifat seorang manusia yang

mempunyai sisi buruk dan sisi baik. Penggambaran watak dan perilaku yang tidak

wajar justru akan mempercepat bentuk dari karya sastra dan menimbulkan

keraguan terhadap pembaca.

Cerbung ”Mburu Aburu kupu kuning” karya Suwardi Endraswara.

Penokohan akan dibagi menjadi beberapa bagian:

Tokoh utama (Central Chararter) adalah tokoh yang paling sampai

perananya yang tampil didalam cerita. Terus menerus sehingga terasa

mendominasi sebagian besar cerita selanjutnya tokoh utamanya yaitu Harini dan

Tokoh tambahan atau tokoh bawahan yang paling dominan adalah pak Tanjung,

bu tanjung , Ir Harinto, Kartolo.

Cerita yang sudah dipaparkan mengenai dalam Cerbung ”Mburu Aburu

Kupu Kuning” menurut Teori yang dikemukakan Mochtar Lubis satu demi satu

sebagai berikut:

1. Tokoh Utama

Tokoh utama mempunyai peran penting dalam perkembangan cerita

dan mempunyai relevansi dengan setiap peristiwa yang terjadi di sepanjang

cerita. Tokoh utama paling berhubungan dengan berbagai masalah dari awal

hingga akhir di dalam Cerbung ”Mburu Abure Kupu Kuning” ini adalah

Harini, tokoh ini paling dominan terlibat dalam semua peristiwa kejadian

yang ada di Cerbung ”Mburu Abure Kupu Kuning”. Tokoh utama pada

cerita ini adalah Harini. Pengarang melukiskan tentang tokoh Harini dengan

Pyisikal description (melukiskan bentuk lahir dari pelakon) dan Direct

Page 63: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

outhor analisis (pengarang dengan langsung menganalisis watak pelakon).

Tokoh Harini adalah tokoh yang umurnya masih belasan tahun. Dimana

tokoh Harini ini mempunyai wajah yang sangat cantik dan bentuk tubuh

yang sangat ideal. Dimana tokoh Harini juga mempunyai sifatyang sangat

keras kepala. Karena dia masih muda dimana umur segitu masih

mempunyai sifat yang gampang marah dan ingin mencari jati dirinya dan

menentukan langkah awal menuju kedewasaan. Untuk masa depannya dan

juga Harini ini suka berbicara kurang sopan terhadap orang yang lebih tua.

Seperti pada kutipan dibawah ini.

”Merga cewek ayu kinyis kuwi, nganggo rok mepet tur minim pisan,

Tanjung saya mbilengi. Akhire, dina candhake Tanjung kumudu nyedaki

cewek centil kuwi” Seri 3 Hal 20).

Terjemahan :

”Karena perempuan cantik sekali itu pakai rok sempit dan pendek sekali,

Tanjung semakin melihatnya. Akhirnya, hari untuk mendekati, Tanjung

harus mendekati cewek agresif itu” (Seri 3 Hal 20).

Hal ini diperjelas juga dengan Portrayal of thought stream or concious

thought (melukiskan jalan pikiran pelakon atau apa yang terlintas dalam

pikirannya). Harini kurang hormat dengan orang tua dimana dia semena –

mena dalam tindakan yang kurang sopan dilakukan terhadap orang tua

dengan menjawab pertanyaan apa adanya. Seperti pada Kutipan.

”Sing baku, Bapak lan ibu”. Lha bapak ibumu sapa, Nduk?” Bapak kula

wong lanang, ibu kula wong wadon Titik. ”Huss . . . ki guyon ta. Tenane

Page 64: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

bapak lan ibumu sapa, mengko dak terake merana. Aku tanggung jawab

tenan” bapak kula utang. Ibu nggih utang. Utang kudu nyaur yen boten

awas (Seri 3 Hal 20).

Terjemahan :

”Yang baik, Bapak dan Ibu”. Siapa bapak ibu kamu, Nduk?” Bapak saya

laki – laki, ibu saya saya perempuan titik. ”Huss. . .ini gurauan kan. Yang

benar bapak dan ibu kamu siapa, Nanti saya antar kesana. Aku sangat

tanggung jawab” bapak saya hutang. Ibu juga hutang. Hutang harus

mengembalikan kalau tidak awas (Seri 3 Hal 20).

Pengarang juga sering menggunakan Discussion of environment

(pengarang melukiskan keadaan sekitar pelakon) setelah sadar di rumah Pak

Tanjung. Harini ini berbicara ngawur seperti orang gila dan akhirnya Pak

Tanjung dan Bu Tanjung berencana membawa Harini ke Dukun biar di

obati dan bisa sadar sehingga bisa ditanyai baik – baik dan bisa dijawab

dimana asal usulnya. Seperti pada kutipan.

”Bengi iki uga Nduk, kowe arep dijak sowan simbah. Mung dolan kok.

Dohe saka kene ya mung patang kilonan. Yo. Ben pikiranmu ben ora

buneg neng ngomah kene” (Seri 4 Hal 20).

Terjemahan:

”Malam ini jadi Nduk, Kamu mau di ajak ke tempat kakek. Hanya

bermain saja. Dari sini jauhnya empat kilo saja. Ya. Biar pikiranmu tidak

bosan di rumah sini” (Seri 4 Hal 20).

Page 65: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Berkaitan dengan hal ini juga diperjelas dengan reaction of others

about to character (pengarang melukiskan bagaimana pandangan –

pandangan pelakon terhadap kejadian – kejadian). Dalam tahap ini Harini

mempunyai sifat keras dan mudah sekali marah, terlihat dalam dia ingin

menagih janjinya terhadap Ir. Harinto, setelah beberapa kali mencari dimana

letak kantor itu berada tapi dengan bantuan Pak Tanjung dan Bu Tanjung

bisa ditemukan Kantor tersebut disitu Harini akhirnya menemukannya,

setelah itu Harini menemui Ir. Harinto diruangannya dan terjadi

pertengkaran karena Harini menagih janji dengan cara memaksa dan terus

memaksa seperti pada kutipan.

”Bos iku wis bisa mbedhe, geneya bocah wadon iku tekan kantore mesti

bakal nagih janji. Iki sing di kuatirake mulane, yen bisa, ra di enggok –

enggokake.” Ora sah golek alesan. Endi janjimu.”eee. . . mengko disik

”bocah wadon iku ngoyok. Tur tanpa basa sisan” (Seri 8 Hal 19).

Terjemahan :

”Bos itu sudah bisa menebak, Pastinya perempuan itu tiba dikantornya

kemudian menagih janji. Ini yang di khawatirkan awalnya, Kalau bisa,

perkataannya jangan simpang siur. Tidak usah cari alasan. Mana

janjimu.” eee. . .sebentar dulu ”anak perempuan itu memaksa. Dan tanpa

kalimat yang sopan” (Seri 8 Hal 19).

Hal ini juga diperjelas dengan pengarang melukiskan dengan

Conversation of other about character (pelakon-pelakon lainnya dalam

suatu cerita memperbincangkan keadaan pelakon utama). Hal ini bermula

Page 66: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

sikap yang ada pada saat Pak Tanjung bertemu pada ki dukun kabul sedang

memperebincangkan Harini bahwa Pak Tanjung dan Kidukun Kabul ingin

mengobatinya dengan alasan biar cepat sembuh. Sikap ini dilakukan supaya

Harini yakin dan mau menurut untuk diobati, sikap inilah yang dilakukan

Pak Tanjung. Seperti yang ada pada kutipan:

”Mung wae, amrih ora ndedawa rasa. Dhewe enggal wae nugel rembug

kudu tekan gone mbah Dukun. Olehe pamit tanpa tembung cukup

nganggo sasmita mripat marang Bu tanjung. Kuwatir yen bocah wadon

iku ngerti arep menyang nggone dukun, timbang ngeculake suwara

landep meneh” ( Seri 3 hal 20).

Terjemahan;

”Hanya saja, tidak usah ngepanjangkan rasa. Kita supaya mematahkan

masalah harus bisa tiba di rumah Mbah Dukun. Dengan pamit tidak

mengucapkan kata yang sopan denga Bu Tanjung. Kekwatiaran anak

perempuan itu sudah tiba dirumah Ki Dukun, daripada mengeluarkan

suara kata lagi ( Seri 3 hal 20).

2. Tokoh Tambahan, Tokoh bawahan, Tokoh Pembantu.

a. Pak Tanjung

Tokoh Ini dilukiskan pengarang melalui Reaction To Event (

melukiskan bagaimana reaksi pelakon). Pak Tanjung merupakan ayah dari

Sumini tetapi selama menikah belum bisa mempunyai keturunan hal ini

menyebabkan pak Tanjung ingin bertemu dengan ki dukun, dimana Tanjung

percaya dengan hal yang berbau mistik karena dia ingin mempunyai cucu

Page 67: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

dari Sumini.oleh karena itu pak Tanjung sebelum pergi kerumah Dukun,

pakTanjung menginjak injak tanah dulu sebanyak tiga kali. Seperti pada

kutipan:

”Kambi ninggal omahe, ora lali Tanjung nggedrug jejakan lawang ping

telu. Njaluk Pamit karo kadang papat lima pancer. Kareben sing

digadhang hasil”..(seri1 hal 19).

Terjemahan :

”Dengan meninggalkan rumah, tidak lupa tanjung menginjak-nginjak

tanah di depan pintu sebanyak tiga kali. Minta pangestu sama kadang

empat lima pancer, supaya yang diharapkan berhasil”..(Seri 1 hal 19).

Dalam cerita tersebut pengarang melukiskan tokoh Pak Tanjung

dengan Portrayal of thought stream or of concious thought (melukiskan

reaksi pelakon itu terhadap kejadian ). Sehingga dapat dilihat perihal Pak

Tanjung menemukan Wanita yang tenggelam disungai, Pak Tanjung berniat

melaporkan kemasyarakat dan tanya apakah ada yang mengenalinya perihal

tersebut Pak Tanjung adalah orang yang berkepribadian sosial terhadap

orang lain yang belum diokenalinya dengan menolongnya, dengan tidak ada

rasa pilih kasih dan tidak mengharapkan imbalan. Untuk lebih jelasnya

dilihat dalam kutipan:

”sak wise ditamatake, cetha yen tangan wong. Tanjung Enggal tetulung.

Sing wadon katut ngampet, kambi ndonga ndremimil. Njaluk slamet.

”Piye iki, diampirke puskesmas apa diajak bali neng omahe

dhewe?”(Seri 2 hal 20).

Page 68: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Terjemahan:

”Setelah dipandang, nyata sekali tangan orang. Tanjung langsung

menolongnya. Perempuan itu ikut menahan, sambil berdoa terus. Minta

selamet. ”gimana ini, di kasihkan ke puskemas apa di ajak pulang ke

rumah kita?”(Seri 2 hal 20).

b. Bu Tanjung.

Tokoh ini di lukiskan dengan Reaction to event (melukiskan pelakon

dengan suatu kejadian). Bu Tanjung adalah istri dari Pak Tanjung. Dimana

Ibu Tanjung ini menemukan wanita di sungai di tolongnya dan dia bawa

kerumahnya dan dikasih obat. Setelah wanita itu sadar Ibu Tanjung segera

menanyainya dengan perasaan sebagai wanita yang penah mempunyai anak,

Ibu Tanjung berniat bertanya dengan baik-baik terhadap wanita tersebut.

Lihat pada kutipan:

”Ndhuk... ”tembunge ibu Tanjung grapyak semanak. Kebak rasa

pangrasa. Dhewekenjur nyritakake mula bukane bocah wadon kuwi

tekan omahe. Lan sing paling baku, njur arep mbobok sapa sejatine

bocah wadon iku ( seri 3 hal 20).

Terjemahan:

”Nak.... ”perkataan ibu Tanjung langsung mengenainya. Penuh dengan

rasa pertanyaan. Ibu Tanjung langsung bercerita dari awal membuka

anak perempuan itu saat tiba dirumahnya. Setelah itu bertanya yang

paling baik, siapa anak perempuan tersebut (Seri 3 hal 20).

c. Ir Harinto

Page 69: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Pengarang melukiskan dengan Reaction To Event (Melukiskan reaksi

pelakon terhadap kejadian). Dapat diliat bahwa Ir Harinto adalah seorang

pimpinan, dimana dia ini mempunyai istri disamping itu juga dia

mempunyai masalah dengan polisi dimana dikantornya tersebut mempunyai

masalah denagan pekerjaan yang dilarang oleh hukum dimana pekerjaan dia

yaitu membuat dan menggandakan VCD porno. Dapat dilihat pula kejadian

di kantornya di beri garis polisi dan Ir Harinto terkejut. Seperti pada

kutipan:

”Tekan ngarep kantor Ir Harinto kaget, njengek, Njur mbenerake batine

dhewe, layak yen esuk mau ngontak satpam ora sambung”...

”kurang ajar.”batine, kambi nggebrog stiran mobil sak wanine.

Dheweke anyel weruh kantore sing wis diubengi garis polisi kuwi. Tur

meneh ndadak wis dijaga polisi kroco-kroco, nyekel tembak”(Seri 16 hal

19).

Terjemahan :

”Di depan kantor Ir Harinto terkejut, melotot, selanjutnya membetulkan

hatinya. Makanya dari pagi tadi nelpon satpam tidak menyambung”...

”Kurang ajar .’hatinya, sambil memukul setiran mobil dengan beraninya.

Dia marah melihat kantornya di beri garis polisi. Terus selanjutmya telah

di jaga polisi kecil-kecil, pegang pistol.”(Seri 16 hal 19).

Hal itu juga di lukiskan dengan pengarang lewat Portroyal of thought

steam or of concious thought (melukiskan jalan pelakon dan apa yang

terlintas dipikiranya). Dan sehingga dapat dilihat bahwa yang dilakukan

Page 70: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

perihal Ir Harinto. Mengetahui dari Kartolo baha Sumini dulu pernah

mempunyai bayi dan dititipkan lewat kartolo atas nama yayasan Sarwi

Mardi dan Ir Harinto berniat untuk menanyakan langsung kepada Sumini.

Dapat dilihat dari kutipan berikut:

”Tembunge Ir harinto Wiwit rada kasar. Semune rada kecentok rasane.

Njur kewuwuhan ngoso sethithik. Ning pemudha iku tenang wae.

”Garwa panjenengan. Rawuh dhateng griya kula. Kajawi silaturahml

ugi nitip bayi”.”Haaaahhh. Bayi”(Seri 14 hal 20).

Terjemahan :

”Perkataan Ir Harinto mulai merasa kasar. Suaranya semakin tidak

kepenak rasanya. Selanjutnya istirahat sebentar. Tapi pemuda itu yenang

aja. ”istri kamu dulu pernah datang kerumah saya. Silaturahmi

selanjutnya menitipkan bayi”.”Haaaaaahhh. Bayi” (Seri 14 hal 20).

d. Kartolo

Tokoh ini dilukiskan melalui Reaktion to Event.(melukiskan pelakon

terhadap suatu kejadian ). Dimana dilihat bahwa Kartolo menjelaskan

dihadapan semua orang yang ada di Rumah Sakit dengan tenangnya dia

mengucapakan suara tehadap semua orang yang ada di situ, dimana dia

menjelaskan bahwa Harini ini adalah anak dari Sumini dan Kartolo

menjelaskan tentang apa yang ia ketahui selama ini. Seperti pada kutipan:

”Dhik Harini ya iki sing mataun taun kok goleki. Ibumu kandhane

Kartolo. Nggenah ake. Nalika iku kabeh bungkem. Ora ana sing wani

ndhisik nyuwara”( Seri 17 Hal 20).

Page 71: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Terjemahan:

”Nak Harini ya ani yang bertahun-tahun yang kamu cari. Ibu kamu yang

diberithukan Kartolo. Membenarkan, pada saat itu semuanya diam.

Tidak ada yang berani bersuara ”( Seri 17 hal 20).

e. Ki Dukun Kabul.

Tokoh Ini Dilukiskan dalam Reacsion To event(melukiskan bagaimana

reaksi pelakon itu terhadap suatu kejadian ) Dapat dilihat dari saat dimana

dia mengobati pasien yang bernama Harini, tetapi mengalami kesulitan

dalam hal mengobati pasien tersebut. Seperti pada kutipan :

”Tamba? Tamba apa. Sapa sing lara ?Sing ditambani kuwi rak yen

lara. Sing menthale bubrah kae yen arep ditambani. Aku ora lara. Apa

aku ki lara?. Mbah Dukun mung meneng wae tur umak amik ( Seri 4 hal

45 ).

Terjemahan:

”Obat? Obat apa. Siapa yang sakait ?yang diobati itu kalau ada sakitnya.

Yang mempunyai hati yang sudah rusak itu yang harus diobati. Saya

tidak sakit. Apa saya ini sakit?. Mbah Dukun hanya terdiam saja sambil

berbisik-bisik ( Seri 4 Hal 45)

f. AKP. Drs Rahardi

AKP Drs Rahardi adalah tokoh yang merupakan seorang polisi sebagai

tokoh Penegak Hukum. Tokoh tersebut bertugas menyelidiki setiap

kejahatan yang terjadi di masyarakat. Dan pengarang melukiskan tentang

dia dalam Reaction to events. Dimana polisi ini bertugas untuk menangkap

Page 72: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Ir Harinto. Dimana pada saat itu AKP Drs Rahardi menyuruh kompol Elza

untuk memata-matai dan mencari bukti tertang Kejahatan yang dilakukan Ir

Harinto, dimana itu terjadi dalam hotel Wilis. Dan dapat dilihat dalam

kutipan di bawah ini :

”Krungu rembugane wong loro neng kamar tamu kuwi, Kompol elza Rukmana saya nguping. Ning ora pati ngeterani. Mergi , dheweke wis wasis digldli nyamudana, alus banget, nyatane, kambi maca koran esuk sing dipajang ing meja tamu, bisa ngrungokake guneman sing sajak wigati. Saka panggraitane kompol Elza Rukmana guneme Wong Loro iku nyalawadi banget (Seri 13 hal 39). Terjemahan:

”Mendengar pembicaraan kedua orang tersebut di ruang tamu itu. Kompol Elza Rukmana ingin makin mendengarkan. Tapi tidak samapi ketahuaan. Dia sudah mahir untuk melakukan penyelidikan, halus sekali, kenyataanya, sambil membaca koran pagi yang sudah dipersiapkan di meja tamu, bisa mendengarkan pembicaraan yang sangat rahasia. Dari pengetahuanya kompol Elza Rukmana dari kedua orang tersebut saat mencurigakan banget (Seri 13 hal 39).

g. Selain tokoh pembantu di atas masih ada tokoh lain yang pengarang oleh

tidak dijelaskan bentuk lahir maupun wataknya diantaranya. Diantaranya

sebagai berikut :

Kompol Elza Rukmana (orang yang disuruh untuk melakukan

pengintaian). AKP Ginanjar (orang yang menanangkap Ir Harinto) Supir

taksi, Resepsionis di Losmen Menoreh Asri.

4. Latar/ Setting.

Latar/ Setting adalah lingkungan peristiwa, yiatu dunia cerita tempat

terjadinya peristiwa, biasanya latar dihadirkan dalam bentuk deskripsi kadang-

kadang latar secara langsung mempengaruhi tokoh dan kadang-kadang

Page 73: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

memperjelas tema. Dalam bentuk cerita, latar biasanya dapat menggugah nada

emosi disekeliling tokoh (Adid Sofia Sugihastuti 2003 :19).

Dalam pengungkapan latar/Setting biasanya pengarang menyelipkan

suatu kejadian yang terjadi dalam waktu yang diceritakan. Kejadian yang

diceritakan misalnya peristiwa sejarah, Masalah Politik, kejadian bencana alam

atau masalah yng sedang dihadapinya oleh masyarakatnya. Dengan begitu

pembaca dapat membayangkan tentang keadaan sosial masyarakatnya waktu

itu. Yang harus diperhatikan oleh pengarang dalam penyampaian Latar/Setting

janganlah terlalu panjang karena akan membuat pembaca menjadi bosan.

Dalam halnya Cerbung Mburu Abure kupu Kuning . Karya Suwardi

Endraswara. Pembagian Latar/Setting akan di bagi 3 bagian yaitu Latar Tempat,

Latar waktu, Latar sosial didalam cerita.

1. Latar/ Setting Tempat

Latar tempat adalah tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang

diceritakan dalam sebuah karya sastra. Latar tempat diceritakan dalam cerbung

ini berbagai macam lokasi, dimana itu akan berpindah-pindah dari satu tempat-

ketempat lainnya sejalan dengan perkembangan tokohnya, misalnya latar

tempat yang dikemukakan pengarang meliputi:

a. Kedhung srengenge

Awalnya peristiwa itu bermula dari kisahnya Pak Tanjung meminta

kepada Kidukun tersebut untuk bisa mendapatkan cucu, dan bagaimana

caranya agar Pak Tanjung supaya dapat cucu, dan akhurnya Tanjung disuruh

Page 74: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

untuk pergi ke kedhung Srengenge, sehingga Tanjung pergi kesana dengan

perintah atau Syarat yang telah dia terima.Seperti pada kutipan:

”Kuwi sarat. Sarat sing ora dilakoni muspro, yen ana apa-apa, mangga!”Kidukun genahaken mantep. Sarat kok aneh, kurang Nalar. Mas Tanjung bengong, nalika nampa pamrayogane Dukun Kabul. Semune, rada kurang percaya. Ning uga kecampuran rasa was-was. Wedi yen kena walat, yen ora nurut kandhane Kidukun (Seri 1 hal 19).

Terjemahan: ”Itu syarat. Syarat yang tidak bisa dikerjakan oleh sembarangan, kalau ada apa-apa silakan!”Kidukun membenarkan betul. Syart yang aneh, kurang nalar. Mas Tanjung bingung, ketika menerima perintah dari Dukun Kabul. Suaranya, seperti kurang percaya. Sehingga bercampur dengan rasa hati-hati. Takut kalau ada apa-apa, kalau tidak menurut katanya Kidukun (Seri 1 hal 19) .

b. Dirumah Pak Tanjung

Peristiwa ini terjadi pada saat Pak Tanjung membawa syarat dari

Kidukun kabul. Dimana pada saat akan diberitahukan kepada istrinya Pak

Tanjung dan saat itu juga dia pergi kerumahnya. Seperti pada kutipan:

”Tekan omah Pak Tanjung genti ngojahi bojone. Dheweke mblakakake

krenahe ki dukun kabul. Kabeh dikandakake, tapis. Nyatane, bojone mung

manggut- manggut, ngegongi (seri 1 hal 19).

Terjemahan:

”Tiba dirumah Pak Tanjung gantian menyarankan istrinya. Kita haruslah

mendengarkan Kidukun kabul. Semua dikasih tahukan. Tapis. Kenyataan,

istrinya hanya mengiyani saja, dan mengegonginya (Seri 1 hal 19).

c. Dikamar Pak Tanjung.

Peristiwa ini terjadi pada saat pak Tanjung menolong perempuan itu dan

dibawanya kerumah dan di masuakn kedalam kamarnya.

Page 75: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Seperi pada kutipan dibawah ini:

”... Mulane Tanjung gage ngundang sing wadon sing lagi neng pawon.

Sing diundang mesti wae kaget bareng tekan kamar cetha banget, bocah

prawan kuwi wes ngruket Tanjung ( Seri 2 hal 19).

Terjemahan:

”....Makanya Tanjung cepat memanggil perempuan itu yang lagi di dapur.

Yang dipanggil jelas saja terkejut tiba dikamar, terlihat banget, anak gadis

itu sudah memeluk Tanjung ( Seri 2 hal 19).

d. Diterminal Umbulharjo.

Dengan naik bus jurusan Sleman perempuan itu duduk dan mengiingat

apa yang telah terjadi selama ini dan Kejadian ini bermula saat diterminal

umbulharjo dimana perempuan tersebut ingin diantarkan ketempat kantor

dengan Pak Tanjung dan BuTanjung, seperti pada kutipan:

”...Tekan prapatan, langsung ditampani bus cilik nuju terminal

Umbulharjo.”Semana uga bocah wadon iku gegancangan munggah bus.

Ora sah diabani kernet lan kondertur, terus bleng nggolek

lungguhan....”.( Seri 6 hal 20)

Terjemahan :

”...Tiba diperempatan, langsung diterima bus cilik yang menuju terminal

Umbulharjo.”seperti hal anak perempuan tersebut itu naik bus. Tidak usah

di panggil kernet dan kondertur, langsung masuk mencari tempat duduk

( Seri 6 hal 20).

Page 76: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

e. Kantor LSM Multi Guna Persada.

Kantor LSM Multi Guna Persada merupakan tempat tujuan dari Pak

Tanjung, Bu Tanjung dan Harini mau menemuinya untuk bisa mengetahui

dimana orang tuanya berada, Harini bermaksud ingin menagih janji kepada

pimpinan LSM tersebut, seperti pada kutipan:

”...Jeneng LSM Multiguna persada pengembang real estate kuwi biasa.

Arep gawe omah tingkat pira isah wae. Model apa wae isoh. Tanjung

genahake, kaya ngerti-ngertia kae. Njur ngejak mandheng sedela. ”Saiki

aku wae sing mlebu dhisik. Aku sing paling butuh ketemu( Seri 7 hal 40).

Terjemahan :

”.....Namanya LSM Multiguna Persada pengembang real estate itu bisa.

Mau membuat rumah tingkat bisa saja. Tipe apa saja bisa. Tanjung

membetulkan, seperti mengetahui saja. Terus minta melihat sebentar.

”saat ini saya saja yang masuk duluan. Saya yang paling butuh ketemu (

Seri 7 hal 40).

f. Losmen Menoreh Asri.

Kejadian ini bermula saat Ir Harinto bersama Harini, pada saat itu harini

dibuat tidur oleh Harinto dan mau dibawa ke Losmen Menoreh Asri, dan

harito ingin berbuat yang tidak baik kepada perempuan tersebut yang

bernama Harini, di losmen tersebut mereka mengnginap di nomer kamar 7

.seperti pada kutipan:

” Tekan pucak Menoreh mobil enggal dienggokake ing Losmen Menoreh

Asri ..” Tanpa ngreken sing sajak isih kreyeng- kreyeng bocah wadon iku

Page 77: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

gage diglandang wae, mlebu losmen langsung nuju kamar No 7...”( Seri

7 hal 20).

Terjemahan:

” Tiba di puncak menoreh mobil langsung dibelokkan di Losmen

Menoreh Asri...” tanpa adamasih ada di benaknya teringat terhadap anak

perempuan tersebut itu langsung saja, masuk di Losmen langsung menuju

kamar No 7 ...( Seri 7 hal 20).

g. Rumah Ir Harinto.

Dirumah Ir Harinto menginginkan agar mobilnya dipakirkan ketempat

disamping rumahnya, karena dia waktu itu pulang dari Losmen Menoreh

Asri, agar supaya tidak dilihat oleh oarang-orang yang sedang mencarinya

belakangan ini di dalam cerita tersebut. Seperti yang ada pada kutipan:

” Tekan omah ing perumahan selarong Indah gang Arjunawiwaha no 15

Ir Harinto langsung nglebokake mobile ing latar. Ben ora pati kepanesan

dieyupake ing ngisor wit rambutan sing lagi awoh...”( Seri 15 hal 20).

Terjemahan:

” Tiba dirumah di perumahan Selarong Indah gang Arjunawiwaha no 15

Ir Harinto langsung memasukan mobilnya ke halaman, biar tidak

kepanasan di tempat akan di bawah pohon rambutan yang baru

berbuah...”( Seri 15 hal 20).

h. Rumah sakit

Awal kejadian ini bermula pada saat itu Sumini di tabrak oleh sebuah

truk dan setelah itu dibawa kerumah sakit lalu disitu pula Ir Harintro tidak

Page 78: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

mengetahuinya kalau istrinya ketabrak dan dirawat di rumah sakit, Pak

Tanjung yang memberitahukan kalau istrinya sekarang berada di rumah sakit

sedang dalam perawatan oleh dokter, pada saat itu Sumini sudah sekarat

karena keadaan dia yang mengalami luka yang sangat berat. Seperti pada

kutipan :

” Lho mau bengi ora kondur ta? Lok dibel saka rumah sakit, kosong

omah kene Sumini rak neng kono PKU Muhammadiyah kamar E ruang 4

( Seri 15 hal 20).

Terjemahan”

” lho kemarin malam tidak pulang ya?lak ditelpon dari rumah saki, gak

ada orang dirumah sini Sumini di sana di PKU Muhammadiyah kamar E

ruang 4 ( Seri 15 hal 20).

2. latar waktu

Latar waktu adalah dimana, kapan terjadinya peristiwa-peristiwa yang

diceritakan dalam cerita fiksi, biasanya berkaiatan dengan peristiwa-peritiwa

sejarah pada suatu wilayah, pengetahuan dan persepsi pembaca terhadap

sejarah tersebut kemudian dipergunakan masuk kedalam suasana cerita (

Burhan Nurdiyantoro 1995 :230).

Latar waktu meliputi berbagai macam cerita didalam karya sastra

tersebut, meliputi pada saat Pak Tanjung ingin mencari ikan lele, pada waktu

masih siang dikarenakan matahari akan pergi pada menjelang sore hari dan

disitu banyak terjadi kegiatan pada waktu tertentu pada waktunya pagi, siang,

malam, seperti yang ada pada kutipan:

Page 79: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

”Mung wae Tanjung terus ngeblas ora ngrewes merga serengenge selak

keplayu surup, swasana dadi remeng-remeng, rasa wedi disurung tekan

remenge wengi ireng” ( Seri 1 hal 19).

Terjemahan :

”Hanya saja Tanjung langsung pergi begitu saja tidak gagas karena

matahari kuburu pergi, suasananya menjadi remang-remang, rasa takut

didorong remangnya malam hitam” ( Seri 1 hal 19).

Latar waktu yang ada di karya sastra ada berbagai macam yaitu:

a. Waktu pagi hari, seperti pada kutipan:

”Tekan semono jago wes kluruk kapindho meh wae wengi tumelung ngeblakake pepadhang kaya gugah wengi panas”( Seri 1 hal 19) ”Esuk BuTanjung wes mecah swasana. Dheweke terpaksa nginep neng omahe ki dukun.( seri 6 hal 19). ” Lagi wae adzan subuh, bel taksi sing durung dilapi kuwi wis muni...( Seri 12 hal 40). ” Tekan ring Road mesthi wae saya santer luwih saka 80 lakune, pokoke esuk kuwi ora nedya menyang kantor kudu nemoni sing wadon”( Seri12 hal 40). Terjemahan : ” Tiba waktu jago udah berkokok kedua kali seperti membelah malam mengganti terang seperti membangunkan malam panas”( Seri 1 hal 19). ”Pagi Bu Tanjung sudah bikin suasana gaduh. Dia terpaksa tinggal dirumah Ki Dukun (Seri 6 hal 19) ”Baru aja adzan subuh, bel taksi yang belum masih dibersihkan itu udah berbunyi ( Seri 12 hal 40). ”Tiba di ring Road kenyataan larinya pasti kencang dari 80 kecepatan, pokoknya pagi itu tidak kekantor, menunggu istrinya saja.(Seri 12 hal 40)

b. Waktu Siang

Kutipan: ” mesthi wae kabeh anggota reserse teng linguk nunggu, ana kabar apa maneh. Sajake olehe nampa butuh rada tenang tur rapati kesentrong srengenge sing wiwit ngrenceng munggah. Mula AKP Drs Rahardi ndewe nuju ngisor wit pelem”( Seri 13 hal 20).

Page 80: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

”merga ara ana hujan, malah srengenge nyrenceng munggah kok kedhunge mumpul-mumpul banjir” (Seri 2 hal 19). Terjemahan: ” pasti saja semua anggota reserse pada melirik menunggu, ada kabar apalagi, apalagi kalau menerima kemauan pada diam terus tidak seperti kebanyakan gaya matahari mulai naik keatas. Makanya AKP Drs Rahardi sendirian menuju bawah pohon mangga”( Seri 13 hal 20). ”karena tidak ada hujan, tapi matahari bersinar terang naik ke atas akan tetapa waduknya naik-naik banjir”(Seri 2 hal 19).

c. Waktu malam

Seperti yang ada pada kutipan:

”Mesthi wae sing lanang katut iline swara sing mecah wengi kuwi. Kaget banget terus ambegane ditata, ngongkleng-ongkleng sing wadon, dioyog oyog ngono...”sakwise cetha yen sing wadon turu senggar-senggur maneh Tanjung katut kegawa playune wengi...”sakwise wengi nglonjak tekan puser,ndadak sing wadon bali nglindur maneh”(Seri 1 hal 20). Terjemahan: ”Kenyataannya yang pria ikut mengetahui swaranya yang bikin bising malam itu. Terkejut banget terus pernapasanya ditata, membangunkan istrinya, digoyang-goyangkan begitu....”sesudah benar kalau istrinya kalau tidur ngelindur terus Tanjung terbawa larutnya malam...”sesudah malam larut sampai tengah, terus istrinya mengigo lagi”( Seri 1 hal 20).

3. Latar Sosial

Latar Sosial adalah latar yang berkaitan dengan perilaku sosial

masyarakat yang diceritakan dalam cerita fiksi. Latar sosial yang melingkupi

dalam cerbung Mburu Abure Kupu Kuning Karya Suwarda Endraswara ini

meliputi:

a. Kebisaanya masyarakat yang suka bangun pagi

Di kehidupan keluarga Pak Tanjung, Bangun pagi merupakan suatu

kebiasaan atau kebijakan untuk memulai aktifitas kerja dipagi hari di

masyarakat, itu umum dilakukan karena untuk menyiapkan apa-apa untuk

nanti siang contohnya: terlebih dahulu mereka tidak ketinggalan sholat bagi

Page 81: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

yang beragama dan membersihkan rumah terus tidak lupa akan menanak atau

memasak dan mempersiapka pekerjaannya. Sepertri pada kutipan:

” Tekan Semono wus jago kluruk kapindho meh wae wengi temelung,

nyeblakake pepadhang. Kaya nggugah wengi panas uga ngosak-ngasik

angen-angene Tanjung sing saya nglantur”( Seri 1 hal 35).

Terjemahan :

” Tiba seperti itu Jago berkokok dua kali hampir saja malam berlarut,

membukakan terang. Seperti membangunkan malam panas seperti

mencari-cari impian Tanjung yang semakir ngelantur”( Seri 1 hal 35).

Dalam masyarakat itu biasanya wajar dilakukan karena di masyarakat

bangun pagi lebih enak lebih prioritas yang sering dilakukan untuk bisa

menjalankan sesuatu kegiatan dipagi hari, di masyarakat kota bangun pagi

digunakan untuk bekaerja dan di desa biasanya dilakukan untuk berolah raga

menanak segala sesuatu untuk persiapan makan. Dan ini dilakukan setiap hari

terus menerus di desa agar supaya tidak ketinggalan rejeki.

b. Kebiasaan percaya hal yang mistik

Kehidupan tidak akan lepas dari hal yang tabu untuk bisa diyakini dan

tidak diyakini, pemikiran dan kepercayaan semua manusia berbeda-beda oleh

karena itu setiap orang boleh menyakini boleh tidak meskipun tidak ada yanfg

melarang, seperti pada kutipan:

”Kedhung Serengenge pancen nyipen wewadi. Papan sing uga tau dadi

seksi biksu jaman enome Tanjung, jaman durung gandheng karo abune

Page 82: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

sumini. Yen ngono, ateges impene bojone mau padha wae ngelingake

lelakone dhewe”( Seri 1 hal 35)

Terjemahan;

” Kedhung srengenge masih menyimpan impian menakutkan. Tempat

yang pernah menjadi saksi biksu tsnjung waktu masih muda waktyu itu

belum menikah sama ibune Sumini. Kalau begitu, kenyataane impianya

tanjung istrinya tadi sama saja menginga ceritanya masa lalu”( Seri 1 hal

35)

5. Amanat

Pengarang dalam menyampaikan pesan atau amanat pastilah dapat

bermanfaat bagi kehidupan. Karena pengarang dalam menciptakan karya satra tak

lepas dari masalah kehidupan sehari-hari yang dialaminya. Mengingat pengarang

merupakan bagian dari anggota masyarakat, dan pengarang tinggal dilingkungan

masyarakat. Maka tak heran jika banyak karya sastra berupa cerbung, cerpen,

ataupun novel, kebanyakan mengangkat tema yang diambil dari perilaku

masyarakatnya dan problem kesehariannya.

Dalam hal ini amanat atau pesan pengarang sangat penting untuk

disampaikan kepada pembaca agar pembaca atau peminat karya sastra dapat

mengambil hikmah dari karya sastra. Pengarang karya sastra biasanya

menyampaikan amanatnya menyangkut hal yang baik dan yang tidak baik. Karena

seorang pengarang dalam menulis sebuah karya sastra tidak lepas dari keadaan

disekitarnya, jadi hal-hal atau kejadian-kejadianyang terjadi disekitar tidak hanya

hal-hal yang baik saja melainkan juga hal-hal yang tidak baik juga. Karena

Page 83: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

mengingat seorang manusia tidak bisa luput dari kesalahan, manusia tidak akan

selamanya benar. Bicara tentang masalah amanat maka penulis akan

mengungkapkan amanat yang ada di dalam cerita cerbung Mburu Abure Kupu

Kuning karya Suwardi Endraswara amanat dalam cerbung ini adalah:

1) Peran dan bertingkah laku dalam kehidupan, bahwa seoarang wanita tidak

lemah meskipun kekuatannya tidak seperti laki-laki, lemah disini dalam

artian dia tidak berjuang menggunakan tenaga seperti seorang pria tapi dia

berjuang menggunakan akal pikiran, mau berusaha dan bersikeras untuk

mendapatkan sesuatu yang dia belum tahu makanya itu seperti tokohnya

Harini ini, dia bekerja keras demi mendapat apa yang dia cari yaitu

menemukan orang tuanya yang selama ini tidak pernah ada disampingnya

meskipun dengan cara memaksa, seperti pada kutipan

”yen boten kersa nuduhaken bapak ibu kula, kula aturi njeguraken

malih awak kula ing kedhung. Kula ikhlas kangge rayahan ulam kali

sing ageng-ageng. Kula ikhlas dados tumbaling kedhung”(Seri 3 hal

20).

”Bapakkkkk.......Ibuuuuu?aku melu kowe, aku aja ambok tinggal.

Hhii..... aku wedii kijenan”( Seri 5 hal 20).

Terjemahan

”kalau tidak mau memberi tahukan bapak ibu saya, saya akan

menenggelamkan lagi badan saya di kedhung. Saya ikhlas dikurumuni

ikan di sungai yang besar-besar. Saya ikhlas jadi makananya

kedhung”( Seri 3 hal 20)

Page 84: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

”Bapakkkk.....Ibuuu? aku ikut sama kalian, Saya jangan ditinggalin.

Hhiii..saya takut sendirian ”( Seri 5 hal 20).

2) Wanita haruslah sopan di dalam masyarakat maupun di luar masyarakat,

haruslah tahu diri dan mawas diri agar bisa dihormati dan juga dihargai

oleh orang lain seperti pada kutipan :

”Weruh ki ya nyapa, wong mung onder-rok kok”. ”Ora ngono Pak,

neng sopan santun”.

Terjemahan :

”Kalau melihat itu ya menyapa, orang hanya mondar – mandir”. Tidak

begitu Pak, tapi sopan santunlah”.

3) Haruslah ingat bahwa tidak semua yang kita inginkan pasti terwujud.

Maka sebaiknya kita syukur saja apa yang telah di dapat meskipun yang

sudah di dapat harus pergi meninggalkannya, meskipun jangan pernah

menyesalinya contohnya saja ditinggal pergi orang tuanya seperti pada

kutipan dibawah ini :

”A. . . ku ora kuat tenan mas. Wis. Yen isih dha durung trima

panalangsaku ya wis, aku tak mbukak wadi ”. Sumini ngampet

suara. Terus merem, ora ana tangis meneh mung kumecap cekak :

”Ki Dukun Kabul”. (Seri 17 Hal 21)

dan di perjelas lagi dengan kutipan di bawah ini

”Bengoke Harini, histeris kabeh kaca – kaca. Genti Bu Tanjung

langsung ngabruk Sumini sing wis rakena di tulung kuwi. . . ”(Seri 17

Hal 21)

Page 85: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Terjemahan :

”Yakin aku tidak kuat mas. Sudah. Kalau masih belum terima sakitku

ya sudah. Aku akan membuka rahasia”. Sumini menahan suara.

Kemudian menutup mata, tidaka ada tangis lagi keculai suara pendek :

”Ki Dukun Kabul” (Seri 17 Hal 21)

”Teriakan Harini, Semua histeris kaca – kaca. Gantian Bu Tanjung

langsung memeluk Sumini yamng sudah tidak bisa di tolong lagi. .

.”(Seri 17 Hal 21)

Dari analisis stuktural diatas jelas bahwa keterkaitan antar unsur

merupakan hubungan antara unsur-unsur intrinsik yang merupakan bentuk

bangun dari karya sastra. Unsur-unsur membentuk kepaduan yang mempunyai

hubungan yang utuh dan tidak dipisah-pisah dari bentuk sastra. Seperti pada saat

kita membaca karya sastra kita akan menjumpai unsur-unsur tersebut seperti

tema, plot/alur, penokohan, latar/ setting, dan amanat.

Cerbung ”Mburu Abure Kupu Kuning” karya Suwardi Endraswara ini,

keterkaitan antar unsur sudah saling padu antara tema, plot/alur, penokohan,

latar/setting, dan amanat, membentuk satu-kesatuan yang utuh. Dimana tema yang

menggambarkan pokok permasalahan digambarkan secara jelas dan terperinci

oleh pengarang melalui pengenalan para tokoh, alur dan pengenalan latar.

Sedangkan amanat merupakan pemecahan persoalan dari tema yang dapat

disimpulkan oleh pembaca. Alur yang bergerak melalui tokoh pria dengan tokoh

wanita yang berkaitan dengan profesi tokoh. Kehidupan tokoh wanita ini cocok

dengan setting jaman yang digambarkan dan jalinan cerita yang diceritakan.

Page 86: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Keterkaitan antara penokohan, latar atau setting, dan alur dan penyampaian

amanat. Amanat merupakan jawaban dari tema sebagai pokok permasalahan. Jada

dalam cerbung ini jalinan antara unsur-unsur intrinsik sudah saling mendukung

antara tema, plot/alur, penokohan, latar/setting, dan amanat

C. Profil Tokoh-tokoh Wanita dalam Cerbung ”Mburu Abure Kupu

Kuning” Dalam Prespektif Feminis

Peranan para wanita pada jaman sekarang ini memang sudah banyak

mengalami perubahan. Perubahan ini didorong karena adanya gerakan kaum

perempuan yang tidak mau dipandang sebagai makhluk yang lemah di kalangan

laki-laki yang selalu dianggap masih dibawahnya. Karena terpengaruhi dalam

perkembangan jaman yang seiring mengalami perubahan dalam berkepribadian

khususnya laki-laki terhadap para wanita. Sebagian besar Feminisme merupakan

gerakan kaum wanita yang menuntut persamaan hak antara laki-laki dan

perempuan, wanita mempunyai gambaran atau pandangan yang luas untuk hidup

serta untuk masa depan, wanita mempunyai keberanian serta tanggung jawab,

sifat kasih sayang dalam masyarakat, keluarga, ataupun terhadap beda jenis.

Bentuk fisik wanita lebih spesifik, karena wanita lebih indah, lebih halus atau

lebih bagus dari pria.

Pengarang karya sastra ingin mengungkapkan dan menuturkan tentang

sosok wanita. Melalui pandangannya terhadap masyarakat terutama bagi wanita,

pengarang ingin mengungkapkan pandangan terhadap wanita. Bahwasannya

Page 87: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

wanita adalah pribadi sosial, yaitu pribadi psikofisik yang memerlukan antar relasi

jasmaniah dan psikis dengan manusia lain. Wanita juga ingin dicintai, ingin

dihargai dan diakui, ingin dihitung dan mendapatkan status dalam kelompoknya.

Oleh karena itu dengan komunikasi bersama wanita lain akan bisa berkembang

dan melengkapi dirinya. Sehubungan dengan hal itu wanita yang selalu

mengkonsentrasikan diri pada (dirinya sendiri), tidak akan berkembang (Kartono,

1992: 9).

karya sastra tentunya menampilkan tokoh perempuan dalam pandangan

pencipta karyanya, feminis ini tidak akan lepas dari masalah gender. Masalah

gender bukanlah kodrat, melainkan peran yang ditampilkan oleh budaya, yang

menempatkan perempuan dan pria menjadi feminim atau maskulin. Masalah-

masalah ini sering muncul dalam penulisan karya sastra. Pengarang dalam

menampilkan tokoh perempuan atau laki-laki sering dipengaruhi oleh kultur

masyarakatnya.

a. Tokoh Wanita

Tokoh wanita adalah tokoh yang merupakan bagian isi dari suatu cerita,

Tokoh para wanita mempunyai berbagai bentuk fisik yang bagus terutama

tokoh yang diperankan oleh Harini, sehingga tokoh wanita yang memperankan

mempunyai berbagai bentuk rupa atau wujud yang bisa dipandang jelas oleh

mata yang jelas digambarkan oleh pengarang mengenai tokoh wanita dalam

cerita. Tokoh wanita yang digambarkan sering menimbulkan prasangka gender

yang menyebabkan dominasi kekuasaan tokoh laki-laki dalam karya sastra.

Prasangka gender sebetulnya dibentuk atas pandanganya para laki-laki

Page 88: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

menindas terhadap para wanita, serta diamati pula cerita tersebut dipengaruhi

dalam berbagai kultul dalam kehidupan sosial yang disampaikan oleh

pengarang lewat karya sastranya.

Cerbung ”Mburu Abure KupuKuning” karya Suwardi Endraswara,.

Pengarang mencoba menampilkan beda atas pandanganya terhadap tokoh

wanita. Perempuan dipandang sebagai sosok yang berpotensi dan mulai

berperan dalam kehiduapan didalam masyarakat. Pandangan atau gambaran

tokoh wanita ini merupakan sosok yang bisa dicontoh oleh kehidupan jaman

sekarang. Dalam pandangan tokoh wanita ini mempunyai kedudukannya di

kalangan masyarakat, pandangan hidupnya, dan watak serta perilaku yang

digambarkan, berikut tokoh yang meliputi tokoh Harini Bu Tanjung serta

Sumini.

(1) Harini

Harini digambarkan dalam cerita oleh pengarang sebagai tokoh yang

berkepribadian yang sangat keras dimana umurnya yang masih belasan

tahun.sikap inilah yang memotifasi diri seorang pengarang untuk bisa

menceritakan dalam tokoh wanitanya. Tokoh Harini ini digambarkan sangat

suka marah-marah mengingat dirinya masih muda jadi yang ada dipikiranya

hanya ingin marah. Sikap dan pemikirannya masih seumur jagung jadi

pemikirannya masih pendek, belum mampu layaknya seperti pemikiran

orang dewasa. Dia juga memiliki paras yang sangat cantik dan kulit yang

halus, seperti yang ada pada kutipan di bawah ini:

Page 89: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

”Merga cewek ayu kinyis kuwi, nganggo rok mepet tur minim sisan,

Tanjung saya mbilingi. Kala menjinge ngangsed, munggah midun,

bareng karo sikele bocah wadon kasebut ngonthel pit mini”(Seri 3 hal

19).

Terjemahan:

”karena wanita cantik itu, memakai rok ketat dan pendek sekali, Tanjung

semakin melihatinya, kala menjengnya naik turun, bersamaan dengan

kakinya anak perempuan itu yang sedang memakai sepeda mimi”( Seri 3

hal 19).

Di samping itu Harini memperjuangkan haknya untuk mengetahui

dimana orang tuanya yang dia sayangi dan dirindukan dalam hidupnya

selama ini yang tidak ada disampingnya, gambaran yang diberikan oleh

pengarang yang disampaikan lewat tokoh Harini ini mempunyai peranan

haruslah wanita itu berjuang demi apa yang menjadi haknya meskipun itu

dengan cara mendapatkannya dengan membutuhkan pengorbanan, serta

hasratnya harus berupaya dan bertanya-tanya kepada orang untuk bisa

mengetahui dimana seseorang yang disayanginya, meskipun harus berbuat

nekat, agar bisa dibantu untuk bisa mendapatkan informasi dan bisa

dicarikan, dan untuk bisa mencari tahu dimana orang tuanya, seperti pada

kutipan:

”Kowe iki piye to ndhuk, kok nganti kejegur kedhung?”Bu Tanjung

bukani rembug, kebak kesadaran”boten penting bu” mak ces atine

Tanjung. Sethitik ana rasa lega ( Seri 3 hal 20).

Page 90: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Terjemahan:

”kamu ini gimana sih nak, bisa saja loncat ke kedhung?”Bu Tanjung

membuka permasalahan, penuh kesadaran” tidak penting itu Bu”terkejut

hatinya bu Tantung. Sedikit ada rasa lega ( Seri 3 Hal 20).

Harini merupakan sosok wanita yang tidak sopan terhadap orang

yang lebih tua, dia selalau berbuat kasar dalam hal perkataan yang dia

utarakan kedalam segala kondisi yang dimana pada waktu itu dia di

selamatkan oleh Tanjung dan Harini ini berbicara lantang kepada orang tua

tersebut, ini mencontohka bahwa dia itu berbuat lewat perkatan tanta

memikirkan apa yang dia katakan, meskipun perkataan itu menyakitkan dan

membikin bingung orang lain, seperti pada kutipan

” Tanjung lan sing wadon njenger dhewe. Pandeng-pandengan,

kosong. Kekarone ora bisa nyekel tembunge bocah wadon kuwi.

Engatase bocah lagi sengsara, kok malah tembunge neka-neka.

Tembunge mentes, najari kepara sok ngalor-ngidul. ( Seri 3 hal 20).

Terjemahan :

”Tanjung dan orang perempuan itu terkejut sendiri. Lihat-lihatan,

kosong. Sekalian tidak bisa memegang perkataannya anak perempuan

itu. Anak tersebut diatasnya lagi sengsara, kok bisa perkatanya bolak-

balik. Perkataannya nantang, mengajaraknan setengah kanan-kiri ( Seri 3

hal 20).

Perempuan itu juga keluar malam disaat dia lagi ada masalah tetapi

dia menghadapinya dengan rasa tenang dan dalam hatinya ada rasa hati-hati

Page 91: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

meskipun itu dia keluar dengan menggunakan taksi akan tetapi perbuatan

itu bisa jadi dilakukan kepada sopir taksi kalau sopir itu mau berbuat akan

tetapi hanya dipendam saja meskipun hasrat birahi udah meninggi. Di

samping itu juga Harini berbuat berani dengan meneror bom di salah satu

hotel, itu menandakan bahwa perempuan ini sangatlah nekat dan pemberani

seperti laki-laki, Harini bisa dikatakan teroris karena berbuat yang tidak

sewajarnya di tempat penginapan, Seperti yang ada pada kutipan dibawah

ini:

” Pasuryane sing kenes tur merak ati isih cumithak sithiking impen-

impene. Ngono iku wajar, tumrape supir taksi. Saben nggawa wong-

wong ayu, kadhang nafsu lanange sok umeb, ning tetep di bendung.

Akibate, mung ngedhung dadi impen matumpuk-tumpuk (Seri 12 hal 20).

Terjemahan:

”Bayangan yang sudah menjadi kebahagian dalam hati masih ada sediki

bayangan. Seperti itu wajar, pikirane supir taksi. Ketika membawa

orang-orang cantik, kadang nafsu pria itu bergerak terus, tapi masih saja

di bendung. Akibatnya. Hanya menimbun menjadi impian yang

terkumpul ( Seri 12 hal 20)

Orang tua Harini sudah lama meninggalkannya , dia diasuh di Sarwi

Mardi sebuah penitipan anak, dia lari meninggalkan panti asuahan itu dan

mencari ibunya, perbuatan ini dilakukan karena rasa rindu kepada anak ke

ibu yang belasan thun meninggalkan dia, dipanti asuhan itu dia diasuh oleh

Page 92: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Kartolo dimana Kartolo ini adalah anak dari pimpinan Sarwi Mardi, seperti

pada kutipan :

”Griya kula menika bikak tipan anak, TPA, tempat penitipan anak.

Namanipun Sarwi Mardi. Sampun dangu engga sapriki. Kangge

kesibukan ibu kula ( Seri 14 hal 20).

Terjemahan:

”Rumah saya dulu membuka titipan anak, TPA, tempat penitipan Anak.

Namanya Sarwi Mardi. Sudah lama sampai sekarang ini. Untuk

kesibukan ibu saya ( Seri 14 hal 20).

Harini merupakan tokoh yang luar biasa dimana dia sudah

dilecehkan oleh pria, diman pada saat itu dia sedang mau diperkosa oleh Ir

Harinto dan disaat itu juga pada waktu tidak sadar yang dilakkan Ir Harito

ini Harini berbuat kembali seperti apa yang dilakukan oleh Ir Harinto

tersebut, seperti membuka baju dan membuka celananya, dan tidak itu juga

yang dia lakukan ,dia mengambil dompet dan memanggil resepsionois

untuk bisa diambilkan sebuah majalah porno biar dikesan suka majalah

porno itu, seperti pada kutipan

”grenenge dijarake wae. Dheweke gage nganggo rok brukut. Njur

tuwuh keyakinan yen sing ngosak-asik awake, cetha bos kuwi. Mung wae

bos iku disapa meneng wae, ora miget awake. Katon yen kelangan daya

apa wae. Wusanane, bocah wadon iku tuwuh krenahe. Dheweke nedya

males ukum marang bos kuwi. Saiki arep genti ngrucati penganggone

bos kuwi sawanine ( Seri 11 hal 3).

Page 93: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Terjemahan:

”Batinnya bertanya terus. Dia langsung memakai rok pendek. Lalu

tumbuh keyakinan kalau yang mengeledah tubuhnya, kenyataan bos itu.

Tetapai os itu dipanggil diam saja, tidak bergerak badannya. Terlihat

kehilangan kekuatan. Batinnya, perempuan itu langsung membenarkan

diri. Dia akan membalas terhadap bos itu. Sekarang akan membalas

membuka baju yang dipakai bos itu harus berani ( Seri 11 hal 3).

Feminis mengajarkan bahwa seorang wanita itu bisa dikaitkan

dengan peranan gender, akan tetapi dalam tokoh Harini ini menyadarkan

bahwa teori gender bisa dikaitkan betul bahwa wanita tidak selemah yang

dipikirkan oleh laki-laki, wanita bisa mempunyai jiwa pemarah,

pendendam, dan juga bisa jadi pemberani seperti watak yang dimiliki laki-

laki, akan tetapi dikalangan remaja yang disambungkan terhadap tokoh

Harini ini sangat menyatu dimana tokoh Harini masih remaja yang

umurnya masih belasan tahun yang masih mempunyai sifat yang sering

tidak bisa mengontrol emosi, sering terburu-buru, tidak terkontrol. Tetapi

dalam femenis lebih mengacu pada wanita yang tidak bisa lepas dari

pendekatan gender, hal yang sama juga nampak didalam cerbung Mburu

Abure Kupu Kuning. Dimana tokoh utamanya wanita.

Tokoh Harini didalam cerbung tersebut menjadikan pemahaman

bahwa tidak menghiraukan perbedaan jenis kelamin, bahwa wanita juga

berperan penting dalam kehidupan, Harini ini berjuang keras dalam

menemukan ibunya meskipun dia harus dipermainkan dan dilecehkan oleh

Page 94: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

laki-laki, oleh karena itu bisa dijadikan contoh, Harini bisa jadi panutan dan

diteladani atau dijadikan pandangan hidupnya oleh setiap wanita, meskipun

fisik atau tenaga wanita lebih kecil dari laki-laki tetapi kalau ada hasrat

ingin maju maka akan bisa dijalani rintangan yang menghadang

didepannya.

Pandangan wanita juga bisa memilih mana yang baik dan mana

yang buruk yang ada disekitar, meskipun dalam tokoh Harini ada berbagai

persoalan tapi dia menghadapinya dengan maju dan maju terus tanpa ada

rasa keraguan sekecilpun. Tetapi poin yang terpenting bagi wanita adalah

setia pada laki-laki terutama bagi yang sudah menikah.

Konteks pandangan feminis menggambarkan bahwa bagaimana

bentuk dan ragam yang bisa dikaitkan dengan tokoh Harini ini. Tokoh

Harini mempunyai rasa jiwa muda dalam pandangan laki-laki wanita yang

masih muda bisa menjadi rebutan laki-laki. Tetapi pandangan cara Harini

tidak mementingkan sosok laki-laki. Dia menginginkan sosok seorang ibu.

Dalam segala hal perempuan banyak dianggap sebagai makhluk yang tidak

mempunyai kehendak dan keyakinan, wanita diangagap manusia yang

terikat oleh beratus-ratus ikatan dan hanya menuruti kehendak laki-laki.

Para wanita seperti itu hanya wanita yang sudah menikah yang lebih

diutamakan, akan tetapi dalam kehendak dari dalam tokoh Harini ini dia

masih muda dan belum menikah oleh sebab itu dia berani membela diri dan

tidak patuh terhadap laki-laki itu yang diperjuangkan Harini, meskipun dia

mendapatkan penghinaan yang tidak pantas dia dapatkan. Dan juga

Page 95: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

perempuan tidak boleh menyerahkan nasibnya kepada golongan laki-laki

itu akan merasa dirugikan bagi wanita terhadap laki-laki dan bisa dijadikan

korban terhadap laki-laki. Seperti pada kutiapan:

”Kowe arep gawe wirangku. Arep nyoklek masa depanku. Apa dianggep

wanita kudu dadi korban terus, ora-ora. Aku kudu wani kudu wani wales

marang wong lanang iblis iki ( Seri 11 hal 3).

Terjemahan:

” Kamu akan berbua yang tidak baik. Mau mematahkan masa depanku.

Apa dianggap wanita itu harus menjadi korban terus, aku harus berani

membalas perbuatan laki-laki iblis ini yang sudah dia lakukan padaku

( seri 11 hal 3).

Permasalahan itu menunjukan peranan dalam kehidupan dalam tokoh

Harini berjuang keras dan membalas terhadap kesemena-menaan laki-laki.

Kalau wanita sudah dirugikan dalam hal masa depan seoarng wanita, maka

akan sulit untuk mengembalikan martabat wanita yang hilang di mata laki-

laki, wanita haruslah berjuang menjaga diri dan berjuang dalam upaya

jangan sampai ditindas oleh kaum laki-laki

(2) Bu Tanjung

Tokoh wanita yang mempunyai karakter yang sangat baik, meskipun

yang digambarkan pengarang yaitu melalui Bu Tanjung sangatlah keibuan

hal ini mencerminkan bahwa wanita yang sudah tua berarti sudah tahu

menahu tentang apa yang dia lakukan terhadap seseorang didalam

masyarakat, dan dia juga menolong sesorang wanita yang bernama Harini

Page 96: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

ini dengan rasa tulus dan iklas dan dia berbuat itu dengan ada rasa tanggung

jawab yang besar, hal ini ter cermin dari dia menanyai Harini dengan penuh

keibuan dan ingin membantu menolong, seperti pada kutipan:

”ya cobanen, erih-erihen sing permati, aja nganti nyenggol rasane

mundhak mencak-mencak maneh, Bu Tanjung manthuk kelengan. Najan

durung pasti plong babar pisan. Lire, anggere bocah wadon iku wis

sadhar tenan, bisa diajak rembukan, ateges ganjelan bakal bisa dibuka

(Seri 3 hal 20).

Terjemahan:

”ya dicoba dulu, dipotong-potong yang cermat, jangan sampai

menyentuh rasanya nanti marah-marah lagi, Bu Tanjung manggut. Kalau

tidak pasti sama sekali. Lire, kalau anak perempuan itu sudahg sadar

betul, agar bisa diajak berbicara, kenyataan agar supaya permasalahan

bisa teratasi ( Seri 3 hal 20).

Peristiwa Bu Tanjung selalu menuruti perintah pak tanjung dimana

peristiwa itu bermula saat pak Tanjung ingin membujuk Harini supaya mau

berobat kepada dukun untuk supaya bisa sembuh dari persoalan yang dia

derita yang dia alami. Seperti pada kutipan:

”Huss kuwi saka mbah dukun dhewe. Wis, saiki kowe wae sing

mblakakake. Yen diajak mrana, ayo ndang diterake wong loro. Karepku,

yen ana apa-apa awake dhewe bisa rembugan ( Seri 4 hal 20).

Page 97: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Terjemahan;

”Huss ini dari Bah Dukun. Wis, sekarang kamu saja yang membujuk.

Kalau ikut kesana, ayo sekarang kita antarkan saja berdua.mauku, kalau

terjadi apa-apa kita bisa rapat ( Seri 4 hal 20 )

Tokoh Bu Tanjung merupakan tokoh yang sangat berperen penting

dalam menemukan orang tua Harini, dalam kesusahannya Harini, Bu

Tanjung selalu ada disamping Harini seakan-akan tidak mau lepas, Bu

Tanjung merupaka sosok tokoh yang sangat baik sabar dan penurut kapada

seorang suami, dilihat dalam konteks feminisme Bu Tanjung adalah

seorang wanita biasa yang lemah terhadap laki-laki. Tetapi konteks

feminisme mengajarkan bahwa wanita haruslah berusaha lebih tinggi

derajatnya dari pada laki-laki, agar dapat tempat dalam masyarakat

terutama dalam dominasi laki-laki, dan feminis mengajarkan wanita yang

sudah beristri haruslah taat kapada suami, itu sudah dilakukan oleh Bu

Tanjung.

(3) Sumini

Tokoh yang diperankan oleh sumini digambarkan pengarang tidak

terlalu sering muncul dikarenakan tokoh Sumini ini adalah tokoh tambahan,

karena tokoh Sumini ini muncul diakhirnya dengan mengunakan kalimat

atau percakapan saja, meskipun diawal cerita atau di tengah cerita ada

namanya yang sering disebutkan. Sumini adalah anak dari Pak Tanjung dan

BuTanjung, dimana Sumini ini belum mempunyai anak selama dia menikah

dengan Ir Harinto, sehingga Pak Tanjung dengan percaya diri meminta

Page 98: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

syarat dari dukun, untuk bisa menolong dirinya buat anaknya untuk bisa

mendapatkan momongan. Seperti pada kutipan:

”Jer wis suwe dweweke kepingen nggolekake kupiya anake wadon,

Sumini. Merga anake wis wolung tahun jejhodohan durung dhuwe turun

( Seri 1 hal 19).

”Ning, sampeyan wes yakin tenan mas karo kupiyane ki dhukun?”( Seri

1 hal 19).

Terjemahan:

”Ya benar sudah lama dia mau mencarikan anak buat anak

perempuanya, Sumini.karena sudah delapan tahun menikah tidak

mempunyai anak ( Seri 1 hal 19).

”Ning, kamu sudah yakin mas sama syaratnya ki dukun?”( Seri 1 hal 19)

Sosok yang diperankan Sumini mempunyai kepribadian yang sangat

buruk dimana pada saat masih muda dan belum menikah dia sudah

mempunyai hamil seterusnya mempunyai anak, tapi diakhir-akhir cerita dia

berusaha menebusnya dengan rasa penyesalan dan meminta maaf kepada

semua orang yang merasa dia rugikan dan dia buat kecewa, oleh karena itu

Sumini merupakan tokoh kunci semua permasalahan dan jawaban yang ada

di cerita.

Pandangan femnisme Sumini ini adalah seorang wanita yang tidak

bisa mendidik anak, karena seorang wanita yang sudah mempnyai anak

haruslah dia rawat meskipun sesuatu hal yang akan terjadi menimpanya

nanti, seorang wanita haruslah lebih bisa mengilhami dari dalam hati yang

Page 99: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

paling dalam, karena wanita mempunyai hati yang sangat peka dan lebih

terasa sensitif bila ada sesuatu hal yang menyakiti atau disakiti, wanita akan

menangis.

Ketiga tokoh tersebut berbeda dalam bentuk karaktter pada umurnya,

tetapi tokoh yang diperankan oleh Harini ini mempunyai karakter yang

sangat berbeda dimana dia suka marah marah suka terburu-buru, karena dia

terbilang masih muda, tetapi beda dengan yang diperankan oleh Bu

Tanjung lebih terkontrol dan tidak suka marah-marah akan tetapi keteguhan

hati, jiwa yang semangat, dan tidak pernah putus asa, membuat tokoh

Harini ini lebih hidup karena adanya faktor dimana tokoh

Harinimenunjukan semangat hidup tetapi salah melangkah, karena tidak

ada dukungan dengan orang tua. Jadi walaupun tanpa ada dukungan orang

tua tetap haruslah semangat seperti itu seperti Harini.

Tokoh Harini ini sentral hubungannya ataupun hitungannya dalam

menunjukan kesemangatan dirinya walaupun dia seorang wanita, dan

sangat pemberani meskipun tenaganya tidak sebesar yang dimiliki oleh

laki-laki pada umumnya, tetapi beda sama Bu Tanjung yang selalu setia

sama suaminya itulah contoh seorang wanita yang taat dan patuh terhadap

laki-laki atau suami.

Page 100: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

D. Makna dan Relevansi Cerbung ”Mburu Abure Kupu Kuning” Dalam

Konteks Perjuangan Kesetaraan Gender

Dilihat dari proses penciptaan, karya sastra banyak dipengaruhi oleh

unsur sosial masyarakat yaitu sebagai wujub pernyataan sosial pengarang yang

dipengaruhi oleh imajinasinya. Namun disamping itu juga karya sastra tidak harus

nyata menyampaikan realitas kehidupan, sebab daya imajinasi pengarang turut

mempengaruhi hasil karya sastra. Berkaitan tentang karya yang berhubungan

dengan persoalan permasalahan gender dalam pembahasan kritik sastra feminis

tentang wanita di dalam cerbung ”Mburu Abure Kupu Kuning” nenanggapi

problema hidup seorang wanita, maka perlu ditekankan pada teori sikap wanita

guna mempermudah dan mempermudah kajian tentang wanita. Bila wanita thu

dan mampu mempergunakan daya tarik, bakat. Kecakapan dan kekuatan

pribadinya, maka akan tercapai apa yang di harapkan, baik dalam mengatasi

masalah hidup, sosial, ekonomi, Kultural serta politik.

Peranan wanita untuk mencapai kedudukan dan peranan yang lebih tinggi

wanita dapat membina dirinya, membina individunya, pribadinya, bakatnya,

kecakapanya dan kemampuannya. Maka dapat dikatakan wanita mempunyai

peranan penting dalam keluarga dan masyarakat. Nilai-nilai yang tertuang dalam

karya satra tersebut dapat berwujub penderitaan, kemiskinan, kebencian,

kemarahan dan cinta kasih. Karena dalam karya sastra berisikan tentang hal

positif dan negatif yang bisa saja ditiru atau tidak ditiru di kalangan masyarakat.

Page 101: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Cerbung ”Mburu Abure Kupu Kuning” terdapat sebuah ketitakadilan

gender yang dialami oleh seorang wanita yang bernama Harini sehingga dapat

dilihat dalam konteks prasangka gender sering menyebabkan terjadinya

onferioritas kaum wanita yang dilecehkan oleh kaum laki-laki. Onferioritas

merupakan pemahaman yang dijalankan berdasarkan atas sesuatu yang tidak

mengenakan dan merendahkan kaum wanita.

Kaum laki-laki menempatkan dirinya sebagai jenis kelamin yang

memosisikan diri lebih unggul dibandingkan perempuan sehingga dapat

memunculkan dalam pandangan gender, mendapatkan tempat istimewa di

masyarakat luas dalam kalangan laki-laki dan perempuan dipahami secara umum

dan acap kali di luruskan dalam permasalahan. Dan dapat dilihat bahwa gender

mempermasalahkan tentang wanita yang seakan wanita itu sudah dibelakang

kaum laki-laki, dimana keberadaan kaum perempuan itu dapat dirasakan dan

dapat dipahami dalam bentuk lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat,

sehingga dapat dilihat wanita itu selalu direndahkan oleh kaum laki-laki, kaum

laki-laki menempatkan dirinya sebagai jenis kelamin yang memosisikan lebih

unggul dibandingkan wanita.

Kisah seorang wanita menunjukan adanya kesetaraan gender di cerbung

”Mburu Abure Kupu Kuning” tersebut dilihat dari arti dari cerbung itu sendiri,

yaitu berartikan ”mencari sesuatu keindahan yang sangat berharga tetapi untuk

mendapatkannya diperlukan pengorbanan, pikiran dan tenaga”. Dimana dapat

disimpulkan arti sesuatu yang indah yang diwujudkan oleh Cerbung itu adalah

kupu kuning dimana sosok bintang kupu ini adalah sosok yang disukai oleh

Page 102: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

wanita pada umumnya, karena wanita mempunyai atau memiliki bentuk fisik dan

perasaan yang berbeda dibandingkan laki-laki itu merupakan bentuk gender,

dalam relevansi dalam konteks ini menilai kalau wanita itu lebih sempurna dari

pada laki-laki dalam segi fisik.

Dalam terapan gender menyebutkan wanita selalu ditindas oleh para laki-

laki itu menyebabkan kalau kaum laki-laki lebih dominan dan laki-laki lebih

menyombongkan dirinya karena menilai laki-laki lebih unggul dan bisa berbuat

semena-mena terhadap kaum perempuan. Hal ini dibantah dalam cerita cerbung

”Mburu Abure Kupu Kuning ” ini. Sosok wanita yang diperankan oleh Harini ini

membalikan pemikiran tersebut, tokoh ini membela dan berani dalam kesemena-

menaan terhadap wanita. Dan kesetaraan gender ini dapat dilihat dan dinilai dari

bentuk isi cerita Cerbung ”Mburu Abure Kupu Kuning” dengan nilai konteks

lingkungan keluarga, lingkungan masyarkat serta lingkungan pendidikan dan

dapat dilihat sebagai berikut:

1. Lingkungan Keluarga

Di lingkungan keluarga tokoh yang ada di cerbung ”Mburu Abure Kupu

Kuning” sangatlah bersifat tidak sopan yang diperankan oleh tokoh Harini,

dimana tokoh Harini ini berperilaku semena-mena meskipun di dalam keluarga

sosok tokoh Harini ini mempunyai rasa kasih sayang, dalam konteks gender itu

dipatahkan dalam hal gender mengungkapkan bahwa wanita haruslah memiliki

rasa sopan santun, wanita itu haruslah memiliki rasa lemah lembut dengan

begitu seorang wanita akan menjadi sosok yang diperhitungkan dalam kalangan

laki-laki, dikalangan atau di dalam keluarga meskipun Harini ada dikeluarga

Page 103: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Pak Tanjung dan Bu Tanjung. Perbedaan itu akan menimbulkan prasangka

gender yang akan merugikan terhadap kaum perempuan untuk itu dalam

perjuangan kesetaraan gender wanita haruslah memiliki rasa sopan saling

menghargai karena wanita itu dinilai gender memiliki rasa lemah lembut.

Seperti yang ada pada kutipan.

”Waah, apa tatakrama? Apa kuwi? Panggulawenthah? Uh, sapa sing ora

tau mambu kabeh kuwi, dha bodho. Sing tumindak ora nganggo tatakrama

sapa sing ora ngerti ungguh – ungguh sapa, kurang ajar” (Seri 4 hal 45).

Terjemahan :

”Waah, apa tatakrama? Apa itu? Jangan menjadi orang pintar? Uh, siapa

yang tidak tau semua itu berbau, pada bodoh. Yang berbuat tidak memakai

tatakrama siapa, yang tidak tau sopan – santun, kurang ajar”(Seri 4 hal 45).

2. Lingkungan Masyarakat

Perjuangan gender di masyarakat, gender merupakan bentuk sosial yang

bermanfaat bagi masyarakat terutama bagi wanita. Orang-orang beranggapan

bahwa gender itu di wariskan melalui praktik pengasuhan anak sehingga hal

tersebut bersifat sosial. Hal ini menyatakan bahwa konsep cerita ”Mburu Abure

Kupu Kuning” dalam tokoh yang diperankan oleh Harini dikalangan

masyarakat sangatlah cocok untuk masih dewasa tapi juga bisa dikatakan bisa

menikah karena umurnya Harini ini masih belasan tahun, dia bisa menentukan

kemauannya sendiri penggolongan itu bisa dijadikan pedoman dimasyarakat

khususnya para wanita

Page 104: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Wanita yang masih berumur belasan tahun mempunyai fisik yang sangat

sempurna, cantik itu menjadikan nilai gender bermanfaat bagi laki-laki khusus

karena wanita mempunyai hak dan kewajiban seperti yang dikatakan gender.

Pesona-pesona fisik yang dimiliki oleh tokoh Harini bisa memikat hati para

laki-laki penilaian gender dengan perjuangannya haruslah bisa bermanfaat bagi

laki-laki, meskipun laki-laki sereing menindas tetapi perempuan jangan pernah

menyerah meskipun kecenderungan laki-laki dalam menempatkan dirinya

sebagai kelompok dominan yang mengendalikan seksualaitas dan identitas

gender perempuan. oleh karena kesetaraan gender bisa sama dengan kehidupan

masyarakat dan berguna di kalangan perempuan. Seperti pada kutipan.

”Naliko iku deweke kelayu bocah wadon sing ngepit nurut tengah sawah

mergo cewek ayu kinyis kuwi, nganggo rok mepet tur minim pisan, Tanjung

saya mbilengi” (Seri 3 Hal 20).

Terjemahan :

”Waktu itu dia ikut anak perempuan yang bersepeda lewat pematang tengah

sawah karena gadis cantik mulus itu memakai rok mini dan pendek sekali,

Tanjung semakin melihatnya” (Seri 3 Hal 20).

3. Lingkungan pendidikan

Lingkungan pendidikan haruslah memberikan sebuah pendidikan kepada

orang lain tentang sesuatu yang mendidik untuk bisa membangun dirinya untuk

maju dan bisa sejalan apa yang dia cita-citakan. Dalam tokoh Harini merupakan

wanita yang sangat terburu-buru dan juga nekat untuk menambil tindakan, hal

ini terjadi ketika meneror sebuah losmen, hal ini menyebabkan semua orang

Page 105: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

yang menginap di losmen tersebut pada kabur keluar semua. Ini menunjuklan

sifat yang ditujukan dia kurang mendidik, tapi setelah beberapa lama setelah

meneror losmen itu akhirnya dia bebenar akan dididik oleh penegak hukum

yaitu polisi. Seperti pada kutipan tersebut:

”Wanita jeneng Harini iku kudu di kreceksisan. Iki mau ana kontak saka

kapolres. Manut alat rekam super canggih, dheweke kuwi neror bom ing

losmen menoreh asri, wis gawe rugine akeh”( Seri 17 hal 21).

Terjemahan:

”Wanita yang bernama harini itu harus diborgol sekalian. Tadi ada berita

dari kapolres. Menurut alat yang sangat canggih, bahwa dia sudah meneror

bom di tempat losmen menoreh asri sudah membuat rugi orang banyak (Seri

17 hal 21).

E. Sikap Budaya Pengarang Dalam Memandang

Sosok Wanita

Suwardi Endraswara sebagai sosok seorang budayawan memandang atau

menilai terhadap sosok wanita, kalau dibandingkan terhadap seorang laki-laki itu

bisa lebih baik sosok wanita dibanding seorang laki-laki, wanita dinilai lebih teliti,

terampil, ulet dan cekatan dalam urusan pekerjaan dari pada laki-laki dinilai lebih

mengandalkan tenaganya dibanding itu.

Sikap Suwardi Endraswara menilai wanita lebih menderita karena wanita

disamping sebagai ibu rumah tangga yang selalu melayani suami, wanita yang

Page 106: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

sebagai istri juga mengandung, melahirkan serta merawat anak hingga tumbuh

dewasa, karena itu Suwardi Endraswara menilai hal yang demikian itu bisa

dijadikan pedoman, janganlah sekali-kali para laki-laki mengasari para wanita,

karena wanita makhluk lemah lebih berat kehidupannya dibandingkan para laki-

laki. Untuk menunjukan dan menentukan pendapat serta sikap seorang budaya

pengarang perlu diketahui dulu bahwasannya seorang wanita itu dinilai dari

berbagai macam sikap dalam kehidupan, sehingga di ketahui sejak seorang wanita

tersebut, serta dapat dinilai dari segi kedudukan dalam masyarakat, peran dan

fungsinya wanitanya, karena dapat diketahui bagaimanakah sosok seorang wanita

di kalangan masyarakat.

Pandangan pengarang dalam kedudukan wanita dalam masyarakat dapat

dikatakan bahwa wanita itu sebagai subjek pembangunan, kedudukan pria dan

wanita mempunyai peranan yang sama dalam menikmati hasil pembangunan.

Sosok wanita bila menikmati haknya untuk bisa mengenal dalam bidang

pendidikan, agar mengapa dapat mengecam pendidikan, karena dengan itu wanita

dapat memiliki sebuah daya pikiran yang intelek dan bisa bersaing terhadap para

laki-laki sehingga dapat memajukan jenjang pendidikan yang lebih baik dan ditak

ditipu oleh para laki-laki. Pengarang berpendapat bahwa wanita bisa berkewajiban

mencari nafkah bersama kaum laki-laki, contohnya saja orang yang sudah

berkeluarga, seorang istri bisa membantu suami dalam upaya memenuhi beragam

kebutuhan rumah tangga sehingga kesemuanya itu dapat di lihat dalam

kedudukan, peran dan fungsi wanita dalam masyarakat tidak lagi menoton, hanya

berkutak dalam ruang domestik saja.

Page 107: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Nilai sosial budaya terkadang menciptakan status dan dalam peranan

wanita disektor domestik yakni berstatus sebagai ibu rumah tangga dan

melaksanakan pekerjaan urusan rumah tangga. Sedangkan di lain pihak,

menciptakan status dan peranan pria di sektor publik yakni sebagai kepala

keluarga atau rumah tangga dan pencari nafkah. Contohnya saja Ibu Tanjung

dicerita dia sebagai Ibu rumah tangga yang sering membuatkan makanan untuk

suaminya dan Pak Tanjung sebagai kepala rumah tangga yang mencari makan

buat istri dan anaknya Seperti pada kutipan:

”....olehe’ enthuk lele engko ghek dang dimasak bu! Ghek diwadahi neng

rantang diterake neng Sumini ( hal 19 seri 2).

Terjemahan

”.....kalu mendapatkan ikan lele nanti supaya langsung dimasak bu! Langsung

diantarkan ke rumah Sumni ( hal 19 seri 2)

Akibat masih berlakunya berbagai norma sosial dan nilai sosial budaya

tersebut di masyarakat, maka akses wanita terhadap sumber daya di bidang

politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan menjadi terbatas.

Untuk memperkecil keadaan yang merugikan wanita itu, perlu pemahaman dan

penghayatan yang baik tentang peranan wanita dalam pembangunan yang

berwawasan gender, tidak hanya oleh wanita sendiri tetapi juga oleh pria atau

seluruh lapisan masyarakat. Hal ini juga dapat dijadikan pedoman bagi para

wanita terutama para ibu janganlah sekali-kali meninggalkan atau menelantarkan

anak yang masih kecil, karena itu bisa mengakibatkan terlalu kasihan terhadap

anak yang ditinggalkan ibunya nantinya yang menjadi tumbuh dewasa, karena

Page 108: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

untuk mencari ibunya anak itu mencari-cari terus ibuknya. Hal ini sama yang

diperankan oleh tokoh Harini yang mencari ibunya yang telah menelantarkan dia

sewaktu kecil dipenitipan anak, sehingga Harini mencari-cari ibunya dengan

berusaha keras ingin menemukannya seperti pada kutipan:

”Endi ibu, endi ibu. Ibuku sing aaaayuuu dhewe. Yen ora dituduhake, awas!”

kambi nyuara ngono, cah wadon kuwi genti ngabruk ing pangkuane bu Tanjun,

mesthi wae marahi mak jenggirat. Bu Tanjung ora bisa kumecap (Seri 2 hal

26)

Terjemahan :

”Dimana Ibu, dimana ibu. Ibuku yang paling cantik. Kalau tidak dikasih tau,

awas!” setelah berbicara seperti itu, wanita itu terjatuh di pangkuan Bu

Tanjung, karena itu menyebabkan kaget. Bu Tanjung tidak bisa berbicara. (Seri

2 hal 26)

Berbagai bagian hal tokoh Harini ini memberikan manfaat serta contoh

terutama bagi wanita bisa dijadikan pedoman dimasyarakat sekarang ini, karena

pada saat ini tidak sedikit seorang ibu yang membuang anaknya, dan anaknya

mencari-cari ibunya dengan adanya cerita reubung ini bisa dijadikan contoh

supaya dapat berhati-hati kalau ingin menemukan orang tuanya. Di masyarakat

kita tidak tahu apakah seseorang itu ingin menolong atau malah ingin mencari

masalah.

Pandangan lain Suwardi Endraswara bahwa wanita dapat menjadi

seorang pemimpin dalam keluarga walaupun kedudukan seorang pemimpin ada

pada seorang laki-laki. Itu bisa saja terjadi kalau misal seorang suami sudah

Page 109: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

meninggal atau sosok suami sedang sakit dan tidak bisa memenuhi kebutuhan

rumah tangga dan peran itu dapat diambil oleh seorang wanita atau ibu.

Kesemuanya itu bisa dijadikan pedoman bahwa wanita dapat menjadi seorang

pemimpin, memimpin keluarganya dan menjadi pembina bagi anak-anaknya

dalam bermasyarakat.

Berbagai faktor kehidupan sangatlah menantang, tergantung bagaimana

searang wanita menyikapi kehidupan jaman sekarang ini, kemudian bagaimana

cara wanita untuk bisa berdampingan dengan para laki-laki, tidak terbentur

dengan sikap egois para laki-laki untuk bisa menang sendiri. Wanita haruslah

tahan dan kuat meskipun fisik beda sama kaum laki-laki.

Page 110: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian terhadap cerbung ”Mburu Abure Kupu Kuning” karya

Suwardi Endraswara yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai tahap akhir penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis dari bab

IV, maka kesimpulan yang dapat dipaparkan adalah sebagai berikut:

1. Struktur yang terdapat dalam Cerbung ”Mburu Abure Kupu Kuning”

karya Suwardi Endraswara ini dapt dikatakan bahwa unsur-unsur

pembangun seperti: tema, alur, penokohan, latar atau setting, dan amanat

menunjukkan adanya kesatuan yang utuh dengan adanya hubungan timbal

balik antara unsur-unsur yang satu dengan yang lain dalam sebuah karya

sastra. Cerbung ”Mburu Abure Kupu Kuning” karya Suwardi Endraswara

adalah tentang keluarga dimana dalam keluarga ini berkisar antara Ir

Harinto dengan Sumini yang dicari-cari oleh anaknya yang bernama

Harini, sehingga Harini ini bisa mencari hidup yang lebih baik dalam

kehidupan rumah tangga di masyarakat. Alur ceritanya merupakan suatu

jalinan yang bergerak melalui peristiwa-peristiwa yang bersangkutan

menjadi suatu alur maju dan tertutup. Penokohan disini sangat cocok

sekali dengan peran yang diberikan dan dapat menjiwai watak yang

Page 111: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

diberikan oleh pengarang sehingga dapat menunjang jalannya cerita.

Dalam akhir cerita nasib tokoh ditentukan oleh pengarang dan hanya satu

tokoh wanita yang ditentukan atas pandangan pembaca. Latar cerita ini

menggunakan tiga latar yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial.

Latar tempat dijelaskan secara mendetail yaitu tentang suasana ditempat

atau di rumah kediaman keluarga Tanjung untuk merangsang pembaca

cepat masuk dalam cerita. Latar waktu dengan maksud menjelaskan kapan

peristiwa-peristiwa itu terjadi. Dengan menunjukkan waktu seperti waktu

pagi, siang, dan malam. Latar sosial digunakan untuk menunjukkan

suasana dan kebudayaan yang mengikuti cerita.

2. Kritik sastra feminis bermaksud mengungkapkan tentang cerita wanita dan

profil Harini dalam Cerbung ”Mburu Abure Kupu Kuning” karya Suwardi

Endraswara. Profil Harini yang ditunjukkan sebagai sosok wanita yang

pandai, berani, pantang menyerah, dan tidak mudah putus asa. Keberadan

Tokoh Harini di bandingkan dengan sosok wanita lain masih ada citra

buruk karena ada faktor usia muda yang masih ingin menang sendiri, tidak

ingin di atur. Ketergantungan terhadap tokoh laki-laki masih ada dan

dalam taraf sewajarnya.

3. Dalam gerder yang disangkut pautkan dalam tokoh Harini ini sangatlah

berhubungan erat sekali acap kali perempuan ditindas dan acap kali laki-

laki lebih dominan itu menunjukan bahwa perempuan sering diperlakukan

Page 112: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

kurang baik, menganggap perempuan itu lemah, tidak bisa apa-apa, harus

menurut semua perintah laki-laki, oleh karena itu gender mengajarkan

perempuan juga mempunyai hak dan kewajiban yang sama pula terhadap

kaum laki-laki, tanpa ada rasa takut bagi perempuan, karena wanita ingin

hidup damai di masyarakat dan tidak ingin disakiti oleh siapapun.

4. Sikap budaya pengarang dalam menyikapi sosok wanita dapat dilihat dari

peran, fungsi, dan kedudukannya di masyrakat yaitu antara laki-laki dan

perempuan mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam menikmati

hasil pembangunan. Pada dasarnya seorang perempuan ditakdirkan untuk

melahirkan, mengasuh anak, mengurusi rumah tangga, tapi sebetulnya

seorang wanita dalam hal berpikir mempunyai potensi yang sama dengan

laki-laki dan dapat menjadi seorang pemimpin. Untuk itu, perlunya

pengertian pandangan dalm wawasan gender.

B. Saran

Penelitian yang menggunakan pendekatan feminisme dengan

menggunakan metode feminis ini dimaksudkan sebagai sumbangan dan

pengetahuan baru bagi insan sastra, khususnya di jurusan sastra jawa. Pendekatan

feminisme dengan menggunakan kritik sastra feminis ini mempunyai peran yang

sangat besar bagi kritik dan studi sastra pleh karena itu penelitian yang

menggunakan metode kritik feminisme ini yang terdapat dalam karya-karya sastra

di Indonesia, khususnya jurusan sastra Jawa Fakultas Sastra perlu dikembangkan.

Page 113: PROFIL TOKOH HARINI DALAM CERBUNG “MBURU ABURE …/Profil... · NIP. 130 935 347 Pembimbing II Dra. Sundari, M. Hum. NIP. 130 935 348 Mengetahui ... Suwardi Endraswara (Suatu Tinjauan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Berkaitan dengan persoalan dalam skripsi ini ada beberapa saran yang

dapat di sampaikan peneliti sebagai berikut:

1. Berhubungan terbatasnya penulis, maka Penelitian terhadap cerita

bersambung ”Mburu Abure Kupu Kuning” karya Suwardi Endraswara ini

masih membuka kesempatan untuk dianalisis dengan objek dan tinjauan

yang berbeda, seperti dikaji dengan cara sosiologi sastra, stuktural

genetik, psikologi sastra, resepsi sastra, sosiologi sastra, dan yang lain

sebagainya. Sehingga akan terungkap pula informasi yang berhubungan

dengan cerbung tersebut yang bisa bermanfaat bagi masyarakat

2. Penyediaan fasilitas buku-buku acuan sastra terutama buku kritik sastra

feminis di perpustakan agar lebih memadahi, ditambah serta bisa

menunjang kegiatan belajar mahasiswa.